Anda di halaman 1dari 53

MAKALAH PROFIL DAN KEPRIBADIAN ENTERPRENEUR SUKSES

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Edupreneurship


Dosen Pengampu : Nurul Asikin, S. Pd., M. Pd.

Disusun oleh :

KELOMPOK 12

Indah Sartika (180384205014)

Fera Santika (180384205034)

Okti Radianti (180384205013)

Shella Suttari (180384205022)

Vingkan Nadilla Teresia (180384205023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha


penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Struktur dan Perkembangan Hewan tentang Sistem
Urogenital.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih


banyak kekurangan baik itu dalam segi kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami sangat menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
para pembacanya.

Tanjungpinang, Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

A. Ciri- ciri enterpreneur...........................................................................


B. Profil Enterpreneur...............................................................................
C. Kebiasaan Enterpreneur........................................................................
D. Kepribadian Enterpreneur.....................................................................
E. Paradigma Entrepreneur.......................................................................

BAB III PENUTUP......................................................................................... 29

A. Kesimpulan .......................................................................................... 29
B. Saran..................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Budaya wirausaha belum menjadi bagian dari kalangan pelajar, praktis


pendidikan dan masyarakat indonesia pada umumnya, demikian juga pendidikan
wirausaha belum mendapat perhatian yang optimal. Pendidikan wirausaha yang
ada baru dalam tahap menyiapkan output yang sia kerja belum menyiapkan output
yang siap menjadi wirausahawan.Orientasi peserta didik setelah lulus adalah
mencari pekerjaan atau menginginkan menjadi karyawan, pegawai dan atau
pegawai negeri sipl. Persepsi yang ada dalam masyarakat seorang pegawai atau
pekerja adalah seorang yang memiliki status sosial yang tinggi dihormati dan
disegani, apalagi pegawai negeri sipil.

Rendahnya kompetensi dan saya saing lulusan perguruan tinggi


menjadikan daya serap lulusan di lapangan juga rendah. Akibatnya, banyak
pengangguran terdidik di berbagai daerah yang kesulitan mendapat pekerjaan.
Maka diperlukan penanaman mental enterpreneur bagi mahasiswa yang
diinteralisasikan dalam pendidikan yang sering disebut dengan edupreneurship.

Apalagi dimasa pandemi seperti ini, banyak sekali perusahaan- perusahaan


yang memPHK pegawainya dikarenakan ketidak setabilan pendapatan. Sehingga
banyak pengangguran yang bemunculan. Jika setiap orang tidak memiliki ide
kreatif dan inovatif untuk menciptakan pekerjaan sendiri, maka orang- orang tidak
akan dapat melangsukan hidupnya dengan sejahtera. Sehingga menjadi dorongan
yang kuat bagi setiap masyarakat khususnya mahasiswa untuk melihat contoh-
contoh wirausaha sukses yang ada di dalam negeri maupun diluar negeri. Dengan
begitu mereka dapat mengambil pejaran bagaimana cara awal mengambil langkah
untuk menjadi seorang wirausaha.

B. Rumusan Masalah

1. Apasajakah ciri- ciri seorang enterpreneur?


2. Siapasajakah enterpreneur sukses di indonesia ?
3. Bagaimana kebiasaan dan kepribadian seorang enterpreneur?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui ciri dari seorang enterpreneur


2. Untuk dapat meningkatkan motivasi pembaca menjadi seorang
enterpreneur
3. Mengetahui kunci sukses seorang enterpreneur
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ciri – ciri Enterpreneur

Seseorang yang berjiwa wirausaha harus mampu membuat kekuatan


sendiri menjadi lebih produktif sehingga dapat memberikan manfaat bagi dirinya
dan orang lain. Untuk mendapatkan hasil yang baik, seorang wirausaha mampu
menggunakan kekuatan yang ada, baik rekan sekerja, atasan, kekuatan bawahan,
dan kekuatan sendiri serta lingkungan kerja. Oleh karenanya seorang wirausaha
harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Mempunyai keberanian untuk mengambil risiko dalam menjalankan


usahanya, untuk mengejar keuntungan yang merupakan imbalan dari
karyanya.
b. Mempunyai daya kreasi, imajinasi dan kemampuan yang sangat tinggi untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan.
c. Mempunyai semangat dan kemauan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.
d. Selalu mengutamakan efisiensi dan penghematan biaya.
e. Mempunyai kemampuan untuk menarik bawahan dan rekan usaha yang
mempunyai kemampuan tinggi.
f. Mempunyyai cara analisis yang tepat, sistematis, dan metodologis.
g. Tidak konsumtif, selalu menanamkan kembali keuntungan yang diperoleh,
baik untuk keperluan usaha yang sudah ada atau menanamkannya pada
usaha-usaha yang baru.
h. Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam memanfaatkan kesempatan yang
ada, dengan membawa teknik-teknik baru dan mengorganisasi usaha-
usahanya secara efektif dan efisien.

Sementara itu, menurut pendapat Bygrave ciri-ciri atau karakteristik


wirausahawan dikenal dengan istilah 10 D, yaitu sebagai berikut:
a. Dream (Visi ke Depan)
Seorang wirausahawan harus mempunyai visi atau pandangan ke masa depan
untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya serta mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan visinya.
b. Decisiveness (Keputusan dengan Cepat)
Seorang wirausahawan adalah orang yang dapat bekerja dengan cepat dalam
menghasilkan sesuatu. Selain itu juga dapat membuat suatu keputusan dengan
cepat, tepat dan penuh perhitungan, agar berhasil dalam mengembangkan
usahanya.
c. Doers (Melaksanakan Keputusan)
Seorang wirausahawan dalam mengambil keputusan akan langsung
menindaklanjuti. Kegiatannya dilaksanakan secepat mungkin dengan penuh
perhitungan. Ia tidak mau menunda kesempatan yang baik dalam menjalankan
bisnisnya.
d. Determination (Penentuan/Kebulatan Tekad)
Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian,
rasa tanggung jawab, dan tidak mudah menyerah, walaupun dihadapkan pada
halangan dan rintangan yang mustahil untuk diatasi.
e. Dedication (Pengabdian)
Seorang wirausahawan harus mempunyai dedikasi (mengutamakan pekerjaan)
yang tinggi terhadap bisnisnya, kadang-kadang mengorbankan kepentingan
keluarga untuk sementara waktu. Ia melaksanakan pekerjaannya tanpa kenal lelah.
Semua perhatiannya dipusatkan untuk kegiatan bisnisnya.
f. Devotion (Mencintai Pekerjaan)
Seorang wirausahawan harus mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang
dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang efektif untuk
menjual produknya.
g. Details (Dapat Memerinci)
Seorang wirausahawan sangat memperhatikan faktor-faktor yang sangat rinci
terhadap apa yang terjadi selama menjalankan kegiatan usahanya. Dia tidak
mengabaikan faktor-faktor yang kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
h. Destiny (Bertanggung Jawab atas Nasib Usahanya)
Seorang wirausahawan bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang
hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau bergantung
pada orang lain.
i. Dollars (Kekayaan)
Seorang wirausahawan tidak mengutamakan pada pencapaian kekayaan.
Motivasinya bukan karena masalah uang. Dia berasumsi jika berhasil dalam
bisnisnya, maka ia pantas mendapat laba, bonus, atau hadiah.
j. Distribute (Membagi-bagi)
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya
kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau
diajak untuk mencapai sukses dalam bisnisnya.
Seorang wirausahawan adalah orang yang selalu mencari tantangan baru
dengan mengutamakan suatu standart tertentu, yang didorong oleh hasrat untuk
berprestasi dengan daya yang ada pada dirinya. Wirausahawan selalu ingin maju
berhasil melalui prestasi nyata, bukan berdasarkan belas kasihan, kebaikan hati
orang lain, atau fasilitas tertentu. Berikut ini telah kami rangkum Ciri-ciri
Kepribadian seorang Wirausaha:

a) Mempunyai kebutuhan untuk mencapai sesuatu (achievement).


b) Mampu mewujudkan peluang-peluang menjadi pasar.
c) Mampu memperbaiki kelemahan pasar.
d) Memiliki prakarsa/otoritas.
e) Melihat ke depan.
f) Mempunyai intuisi yang kuat.
g) Terbuka pada pengalaman.
h) Melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa.
i) Mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
j) Mau bekerja keras.
k) Menerima dan menyesuaikan pendapat yang kelihatannya berlawanan.
l) Dapat menerima perbedaan.
m) Bebas dalam pertimbangan, pemikiran, dan tindakan.
n) Percaya diri.
o) Tidak hanya tunduk pada standar dan pengawasan kelompok.
p) Mau mengambil risiko yang telah diperhitungkan.
q) Tekun.
r) Sensitif terhadap masalah.
s) Mampu menghasilkan sejumlah ide besar.
t) Luwes.
u) Asli/orisinil (original).
v) Mempunyai motivasi.
w) Tidak takut gagal.

Tentu saja seorang wirausaha tidak harus memiliki semua ciri-ciri di atas,
namun kebanyakan dari ciri-ciri tersebut dimiliki oleh seorang wirausaha yang
berhasil.
Ciri-ciri seorang pengusaha/wirausaha menurut Geoffrey G. Meredith:
a. Percaya diri
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan siakap dan keyakinan
seseorang dalam memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau
pekerjaan yang dihadapi. Oleh karena itu, kepercayaan diri memiliki nilai
keyakinan, optimisme, individualisme dan ketidak ketergantungan. Seseorang
yang memiliki kepercayaan diri cendrung memiliki keyakinan
terhadap  kemampuannya untuk mencapai keberhasilan.
b. Beroentasi pada tugas dan hasil
Seseorang wirausahawan adalah orang yang selalu mengutamakan tugas
dan hasil. Mereka ini selalu mengutamakan prestasi, berorientasi pada laba,
ketukanan dan ketabahan, tekat kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik,
serta berinisiatif. Dalam bekerja mereka selalu mendahulukan hasil kerja atau
prestasi, tidak malu atau gengsi melakukan pekerjaan.
Wirausahaan meimiliki tekat yang kuat dalam bekerja. Sekali berprestasi
mereka tidak muda merasa puas sehingga usahanya semakin maju dan
berkembang.
c. Keberanian mengambil resiko
Setiap wirausahawan memiliki kemauan dan kemampuan untuk
mengambil resiko. Mereka berani mengambil resiko karena ingin menjadi orang
yang selalu menjadi pemenang dan memenangkan denga cara yang baik. Bahkan,
mereka tidak tidak takut menjalani pekerjaan dengan resiko besar selama mereka
telah memperhitungkannya akan berhasil mengatasi resiko itu. Mereka menyadari
bahwa prestasi besar hanya mungkin dicapai jika bersedia menerima resiko
sebagai konsekuensi terwujudnya tujuan. Wirausaha menyukai usaha-usaha yang
lebih menantang untuk mencapai kesuksesan.
d. Memiliki jiwa kepemimpinan
Wirausahawan dituntut sifat kepemimpinan, kepeloporan, dan
keteladanan. Dengan menggunakan kemampuan kreatifitas dan inovasi, mereka
selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat,
lebih dahulu berada dipasar. Wirausahawan selalu menyesuaikan diri dengan
organisasi yang dipimpinannya, berpikiran terbuka dengan mau mendengar kritik
dan saran dari bawahannya, dan bersifat responsif terhadap masalah-masalah yang
dihadapi.
e. Berorientasi pada masa depan
Wirausahawan yang berorientasi pada masa depan adalah orang yang
memiliki prespektif dan pandangan pada masa depan. Mereka tidak cepat puas
dengan keadaan sekarang dan terus mencari seauatu yang baru. Mereka selalu
memiliki kemapuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan
yang sudah ada sekarang. Mereka selalu tahu cara mengembangkan bidang
usahanya pada masa depan agar kontinuitasnya tetap terjaga.
f. Keorisinilan
Wirausahawan tidak pernah mau mengekor pada keberhasilan orang lain,
justru menemukan sesuatu yang baru. Mereka sealu kreatif dan inovatif serta
mampu mewujudkan ide-ide yang muncul.

B. Profile Entrepreneur
1. Reza Nurhilman (AXL)

a. Biografi Reza Nurhilman (AXL)

Tokoh yang Sukses memanfaatkan marketing melalui media Jejaring


Sosial.
Biodata Owner Maicih :
Nama : Reza Nurhilman
Tempat Lahir : Bandung
Tanggal Lahir : 29 September 1987
Pendidikan Terakhir : Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

Profil Produk :
 Keripik singkong pedas ( level 3,5,10)
 Baso Goreng
 Gurilem
 Seblak

Profil Bisnis :
Dengan Tagline : “ For Ichiher With Love “ maicih ingin tampil dekat
dengan para penggemarnya, selalu memanjakan penggemarnya di seantero
nusantara dengan cita rasa yang berkualitas.

Awal Usaha :
 Dimulai pada pertengahan 2010
 Dengan modal 15 juta
 Produksi 50 bungkus per hari
 Varian awal yang keluar keripik dan gurilem
 Memproduksi level 1 sampai level 5
 Dipasarkan dengan cara keliling

Maicih Masa Kini :


 Membuat varian sampai level 10
 Demand konsumen sangat tinggi
 Kapasitas produksi hingga kini 2000 bungkus / hari
 Omset per bulan 800 – 900 Juta ( ± 30 jt / day )
 Memiliki 20-an jenderal as a marketer
 Pemasaran di Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya, dll melalui jenderal
 Pegawai Produksi yang dimiliki 30-an

Reza “Axl” Nurhilman adalah anak ketiga dari 3 bersaudara. Sejak kecil,
beliau dibesarkan di Kota Cimahi bersama orangtua angkatnya sampai duduk di
bangku SMP. Reza yang dijuluki Presiden Maicih ini tidak memiliki figur seorang
ayah dan hanya ibu sebagai tulang punggung keluarga untuk mecukupi kebutuhan
3 orang anaknya. Masa SMA adalah merupakan masa-masa bersejarah untuk
Reza. Munculnya nama Axl yang diawali karena kecintaannya terhadap vokalis
Guns ‘n Roses dan proses pencarian jati diri merupakan tahapan Reza dalam
memasuki ‘kerasnya’ pergaulan, hingga proses mengubah sikap menjadi sosok
yang memiliki visi yang besar dan impian yang tinggi.
Proses perubahan 180 derajat ini menjadi titik jatuh bangunnya Reza
selama empat tahun (2005-2009) untuk menuju impian dan kesuksesan yang
diraihnya. Pada tahun 2010 usaha Reza melalui makanan kampung “Maicih”
menjadi jalan yang diberikan atas jerih payah dan perjuangannya. Setahun
setelahnya, impian-impian Reza mulai terwujud satu demi satu.
Berbagai penghargaan Reza dapat dari berbagai institusi atas pencapaian
pemuda berusia 26 tahun ini. Hingga sekarang, Reza sibuk memberikan pelatihan-
pelatihan untuk menginspirasi anak-anak muda dan mencetak jutawan-jutawan
baru dalam meraih impian demi orang-orang yang dikasihi dan bermanfaat bagi
masyarakat. Selain itu, Reza pun kerap tampil sebagai pembicara di berbagai
kampus di Jakarta dan Jawa Barat, menjadi wakil dari budaya lokal dalam acara-
acara tertentu. Reza juga belasan kali diliput atau jadi pembicara di media cetak
(majalah dan koran) maupun elektronik di sejumlah tv dan radio di tanah air.
Saat ini, selain terus membangun PT. Maicih Inti Sinergi dengan ekspansi
usaha ke bidang properti (Maicih Property), Reza pun membentuk AXLent
Academy dengan tetap menjalankan Icihers Magazine, dan terakhir adalah
penerbitan buku Revolusi Pedas yang dilaunching di Blitz Megaplex Grand
Indonesia, Jakarta pada tanggal 29 Juni 2012 yang lalu.
Yang menarik dari selain dari segi pengemasan makanan tradisional Jawa
Barat tersebut, Reza Nurhilman menamai susunan manajerial perusahaan Maicih
dengan sebutan yang tidak lazim umumnya digunakan oleh perusahaan umum
lainnya. Yaitu penamaan ‘Menteri’ bagi masing-masing kepala divisi yang
membantu dalam perusahaannya serta penamaan ‘Jenderal’ untuk bagian
penjualan yang merupakan jenis penjualan langsung tanpa outlet.
b. Sejarah dan Perkembangan Maicih
Belum genap setahun, ‘keripik setan’ bermerek Maicih menjadi ikon jajanan
yang fenomenal di Bandung. Hingga saat ini, banyak orang yang penasaran akan
cemilan pedas tersebut. Pada awalnya, Reza menemukan resep keripik dari
seorang nenek-nenek. Reza bertemu sosok emak-emak (Nenek-nenek) yang
memang mempunyai resep keripik lada atau keripik setan yang rasanya enak.
Sosok emak-emak tersebut bukan bernama Maicih. Reza sendiri membuat nama
tersebut agar lebih nyeleneh dan mudah diingat orang. Sosok emak-emak ini
identik dengan ke-icihan karena selalu pakai ciput. Nama aslinya bukan Mak Icih,
sehingga biar nyeleneh saja jadi diberi nama Maicih. Menurut Reza, Emak
tersebut tidak menjual keripik setannya secara komersil. Keripik hanya diproduksi
saat momen-momen tertentu saja.

Kemudian Reza memulai usaha keripik pedas Maicih ini bekerja sama
dengan produsen keripik pedas di Kota Cimahi pada pertengahan 2010 dengan
modal 15 juta dan produksi 50 bungkus per hari. Varian awalnya hanya keripik
dan gurilem yang diproduksi dari level 1 sampai dengan level 5 dan dipasarkan
dengan cara berkeliling dan memanfaatkan akun sosial media secara word of
mouth dengan hashtag #maicih.

Pada awal tahun 2011, industri rumah tangga ini diresmikan secara resmi
dengan nama CV. 29 Synergi. Perusahaan ini kemuddian meraih kesuksesan dan
mulai dikenal masyarakat dengan merek dagang ‘Maicih’ pada Februari2011 dan
diliput oleh salah satu acara di Trans TV di program Realita Bingkai Berita. Reza
Nurhilman bersama tim menggunakan akun Twitter official dari
perusahaan @infomaicih sebagai senjata utama pemasaran mereka.

Kemudian PT. Maicih Inti Sinergi memisahkan diri dari produsen awal dan
memiliki pabrik sendiri setelah permintaan semakin meningkat yang resmi
didirikan pada tahun 2011 dengan Reza Nurhilman sebagai Komisaris. Untuk
menghindari pemalsuan produk, Logo ‘Maicih’ mulai dipatenkan hak ciptanya.
Produk Maicih dari PT. Maicih Inti Sinergi adalah : Keripik pedas level 3, keripik
pedas level 5, keripik pedas level 10, baso goreng (basreng), gurilem, seblak
pedas original, dan seblak keju pedas. Produk Maicih dari PT. Maicih Inti Sinergi
yang resmi hanya bisa didapatkan di Jendral dan Tim Jendral yang tercantum di
twitter @infomaicih.

Adapun susunan manajerial PT. Maicih Inti Sinergi adalah: Presiden,


Menteri Pangan, menteri Perhubungan, Menteri SDM, dua Menteri Menkominfo,
dan Menteri Keuangan. Sedangkan total jenderal yang ada saat ini adalah
sebanyak 144 orang, terbagi menjadi 4 kategori jenderal, yaitu: Jenderal Sepuh,
Jenderal Batch 1, Jenderal Batch 2, dan Jenderal Batch 3.

Selain memproduksi dan menjual produk-produk Maicih, PT. Maicih Inti


Sinergi pun melakukan kegiatan-kegiatan bersama konsumennya. Di
antaranya: Meet & Greet Presiden Maicih, Grand Lauching buku Revolusi Pedas
karya Reza Nurhilman, penerbitan Icihers Magazine, dan lain sebagainya.

Pencapaian Maicih saat ini adalah telah membuat varian produk keripik
pedas hingga level 10, permintaan konsumen sangat tinggi dengan kapasitas
produksi hingga kini 2000 bungkus per hari, omzet dari perbelanjaan keripik yang
dilakukan oleh para jenderal yang mencapai 7 miliar per bulan, dan pemasaran
yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Selain itu, salah satu yang membuat unik dari Maicih adalah sebutan atau
istilah yang dilemparkan manajemen Maicih ketika berkomunikasi dengan para
calon konsumen dan pelanggannya melalui twitter. Ada “Emak” (nenek) untuk
pembuat keripik Maicih dan “Cucu” untuk konsumennya. Kemudian, ada
“Jenderal” untuk reseller-nya, “Icihers” untuk sebutan gaul penggemar Maicih,
“Republik Maicih” untuk manajemen, hingga istilah “tericih-icih” untuk
menggambarkan ketagihan akan pedasnya Maicih.

Dengan Tagline: “For Ichihers With Love“, Maicih ingin tampil dekat
dengan para penggemarnya, selalu memanjakan penggemarnya di seantero
nusantara dengan cita rasa yang berkualitas. Proses pemasaran produk ini pun
berbeda dengan kudapan unik kota Bandung lainnya. Calon pelanggan hanya bisa
mengetahui di mana Maicih berjualan tiap harinya melalui situs microblogging
twitter. Tiap hari @InfoMaicih akan memberi kabar di mana produk Maicih bisa
didapatkan. Tim pemasaran Maicih yang disebut sebagai Jenderal, akan menjual
produk Maicih di lokasi-lokasi tertentu. Mulai dari kampus, kantor, atau tempat
keramaian lainnya. Mereka selalu mobile sesuai posisi para jenderal. Cara
pemasaran yang cukup unik ini terbukti mendongkrak nama Maicih di jagat
twitter sebab banyak yang penasaran seperti apa produk Maicih karena membaca
kicauan pengguna twitter mengenai Maicih ini yang berseliweran tiap saat.

Harapan ke depan dari Reza, bahwa pemasaran Maicih tidak hanya nasional,
tetapi go international. Sejauh ini baru Singapura dan Jepang melalui sistem
pengiriman dengan jenderal para TKI di sana.

c. Analisis Gaya Entrepreneurship Reza Nurhilman


Kerja keras dan inovasinya yang luar biasa menjadikan produknya sangat
fenomenal di Indonesia. Pasar marketing yang dibidikpun unik dan inovatif,
mengikuti perkembangan zaman yang memanfaatkan jejaring sosial twitter untuk
media informasi keberadaan produknya. Reza mengetahui betul bagaimana cara
mengemas dan memasarkan produk yang sebetulnya umum di masyarakat agar
lebih bernilai dan kemudian dinikmati banyak orang. Sesuai dengan apa
dikemukakan oleh Hendro dan Chandra dalam bukunya Be a Smart and Good
Entrepreneur (2006, p. 21) mengenai wirausahawan, Reza menggunakan segala
pengetahuan, kemampuan, pengalaman, jaringan, informasi yang didapat,
sumber–sumber yang ada (uang, bakat, lingkungan, keluarga, dan lain–lain),
waktu, masa depan, dan kesempatan. Meskipun usianya baru berumur 26 tahun,
namun dia mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya, sebagaimana
motto dalam judul bukunya: sikap, keyakinan, dan totalitas. Motto tersebut dia
maksudkan adalah bahwa dia berharap kepercayaan pelanggan terjaga dan
kekompakan tim pemasaran tetap berlangsung. Loyalitas terhadap keripik Maicih
ini mendorong mereka membentuk satu komunitas yang bernama Icihers.
Kunci sukses pada bisnis yang dilakukan Reza adalah terletak pada
bagaimana cara dia berpikir “out of the box”. Hal ini ternyata ampuh dilakukannya
terbukti dengan usaha yang dia jalani sekarang sangat menjadi bahan
perbincangan di kalangan anak muda. Orang penasaran ingin mencoba apa itu
maicih, yang digembar-gemborkan orang di twitter dan facebook. Reza sengaja
membuat produknya eksklusif agar orang penasaran. Dia tidak membuka toko
seperti layaknya kebanyakan penjual, namun dijual dengan memanfaatkan media
twitter sebagai informasi lokasi di mana para Jenderal (agen) Maicih menjajakan
dagangannya. Melalui jaringan kekerabatan, Reza mencoba menciptakan isu atau
word of mouth (WOM). Salah satunya, dengan tingkat kepedasan keripik Maicih
tersebut. Reza sukses karena berkat ketekunan dan keyakinannya mengenai bisnis
yang dia jalankan.
Dalam proses penerimaan para jenderal sebagai agen penjualan Maicih,
Reza dan rekan-rekan manajemennya pun tidak sembarangan dan melalui proses
seleksi yang ketat. Reza dan manajemen Maicih berhasil membangun misi
menciptakan gengsi profesi seorang jenderal yaitu dengan membuat batch untuk
tiap-tiap pembelian yang dilakukan oleh para jenderal. Untuk batch pertama, nilai
pembelanjaan para jendral minimal Rp5 juta per minggunya. Batch dua, nilai
pembelanjaan produk Maicih minimal Rp10 juta per minggunya. Sementara batch
tiga, kategori baru, nilai pembelanjaan minimal Rp100 juta per minggunya. Para
jenderal pun dibebaskan untuk berinovasi dalam memasarkan produk Maicih.
Selain itu, calon jenderal harus diwawancara di Bandung kemudian lulus
Akademi Jenderal Maicih (Axl Academy) yang diisi dengan materi seputar team
work, inovasi, character building, dansoft skill lainnya. hasilnya, banyak para
jenderal sesuai dengan areanya masing-masing melakukan banyak inovasi dalam
proses penjualan Maicih yang kemudian mendongkrak penjualan Maicih. Dari
gambaran mengenai proses para jenderal tersebut, dapat kita lihat pemikiran “out
of the box” Reza dalam bidang pemberdayaan sumber daya manusia yang lain
dari pada yang lain. Reza tidak hanya melihat bahwa yang terpenting adalah
penjualan Maicih yang signifikan, tetapi juga kualitas sumber daya manusia-nya
pun harus ditingkatkan.
Keberhasilan Reza dalam membangun brand Maicih kemudian turut
menciptakan banyak kompetitor dengan varian dan level keripik yang sama. Reza
beserta manajemen kemudian melakukan inovasi baru yakni menciptakan varian
baru Maicih dan re-packaging kemasan. Selain itu, Republik Maicih jauh lebih
agresif menjadi pembicara di acara seminar atauworkshop, menjadi narasumber di
media elektronik, cetak, maupun online, hingga menggelar program corporate
social responsibility. Bahkan, untuk menunjukkan bahwa Maicih adalah sang
pionir, Republik Maicih sengaja memasang reklame Maicih di
papanbillboard akbar di wilayah Bandung. Selain itu juga, dalam waktu dekat
Republik Maicih akan mengeluarkan merchandise dan wardrobe Maicih karena
ambisi Reza menjadikan Maicih sebagai jajanan khas Bandung.
Kondisi masa lalu Reza sesuai dengan teori Wirausaha Kirznerian, di mana
ada unsur ekonomi, sosiologi, psikologi, dan perilaku berdasarkan pengalaman
masa lalu dan kondisinya saat itu. Kondisi Reza pasca SMA yang bekerja
serabutan pun menjadi faktor seseorang memliki motif wirausaha. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Hendro & Chandra W.W (2006, p103-106), yakni ada
beberapa aspek yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk memilih jalur
wirausaha sebagai jalan hidupnya, salah satunya, merupakan pengaruh
pengalaman hidup dari kecil hingga dewasa, baik oleh lingkungan ataupun
keluarga.
Jiwa wirausaha yang tidak hanya menciptakan kesejahteraan bagi dirinya
tapi juga lingkungan sekitarnya, dijalankan oleh Reza dan Republik Maicih yakni
bekerja sama dengan warga setempat di sebuah kampong di Bandung, Jawa Barat
untuk memproduksi Maicih. Hasilnya, warga merasakan perubahan yang
signifikan dan taraf hidup yang lebih baik karena jika dulu penjualan sehari hanya
100 buah, sekarang setelah bermitra, penjualan sehari dapat mencapai 2.000 buah.
Tidak berhenti di sana saja, Reza juga menulis sebuah buku berjudul
“Revolusi Pedas Sang Presiden Maicih”. Melalui buku tersebut, Reza ingin
mengubah paradigma seseorang dalam mencapai kesuksesan. Dia ingin
menginspirasi semua anak muda Indonesia untuk berjuang meraih impian. Hal
tersebut tidak bisa dilepas dari kondisi dulu keluarga Reza yang merupakan
bungsu dari tiga bersaudara di mana hingga SMP, Reza dibesarkan oleh orangtua
angkatnya di Cimahi. Reza tidak memiliki figur seorang ayah dan hanya ibu
sebagai tulang punggung keluarga untuk mencukupi kebutuhan tiga orang
anaknya. Masa-masa mencari jati diri semasa SMA-lah yang mengubahnya
menjadi sosok yang memiliki visi yang besar dan impian yang tinggi.
Strategi Pemasaran

Ini merupakan titik berhasilnya maicih dimana dilakukan dengan strategi


pemasaran yang out of the box. Axl memanfaatkan kecanggihan teknologi masa
kini yaitu dengan media twitter dan Facebook. Axl sengaja membuatn produknya
eksklusif agar orang penasaran. Dia tidak membuka toko seperti layaknya
kebanyakan penjual, namun dijual dengan memanfaatkan media twitter sebagai
informasi lokasi dimana para Jenderal (agen) maicih mangkal menjajakan
dagangannya.
Pemasaran produk ini berbeda dengan kudapan unik kota Bandung lainnya.
Calon pelanggan hanya bisa mengetahui dimana Maicih gentayangan tiap harinya
melalui situs microblogging Twitter. Tiap hari @InfoMaicih akan memberi kabar
di mana produk Maicih bisa didapatkan. Tim pemasaran Maicih yang disebut
sebagai Jenderal, akan menjual produk Maicih di lokasi-lokasi tertentu. Mulai dari
kampus, kantor atau tempat keramaian lainnya. Pendek kata, tak ada yang abadi
sebagai tempat membeli produk Maicih. Mereka selalu mobile sesuai posisi para
jenderal. Cara pemasaran yang cukup unik ini terbukti mendongkrak nama Maicih
di jagat twitter. Banyak yang penasaran seperti apa produk Maicih gara-gara
membaca kicauan pengguna Twitter yang  bersliweran tiap saat. Dan biasanya
mereka yang sudah merasakan kripik setan Maicih pastinya bakal tericih-icih alias
kepedasan.

Yang membuat pemasaran produk ini berbeda dengan produk produk


lainnya
Twitter Ma Icih. Hanya dengan berkampanye lewat social media twitter, Maicih,
merek keripik pedas asal Bandung, berhasil menaklukkan hati para Icihers.
Bahkan, tak sedikit dari mereka yang ingin naik kelas menjadi “Jendral” Maicih.
Efeknya, baru satu setengah tahun, omzet Maicih menembus Rp 7 miliar per
bulan.

Hasil Pemasaran dari kripik “MAICHI”


Produk Maicih hasil kerja sama Reza (pemilik keripik “MAICIH”) dan
kawan-kawan bersama warga setempat. Penduduk di sebuah kampung di
Bandung, Jawa Barat, membuat kripik ini dibantu sejumlah orang. Ibu Ade,
ditunjuk Reza menjadi mitra produksi rumahan maicih. Mereka mencari cara
bagaimana mengemas jajaran kampung yang tradisional ini agar bisa naik kelas.
Berkat pemasaran yang dikemas secara professional dengan metode gentayangan
dimana pembeli yang mencari keripik, Ibu Ade merasakan perubahan yang
signifikan. Penjualan yang dahulu hanya 100 biji tapi setelah sekarang sudah
bermitra dengan maicih, sehari sekarang mencapai 2.000 per bungkus. Dalam
sebulan omzet yang dikantongi bisa mencapai Rp 800 juta sampai Rp 900 juta. Di
mana sehari saja, bisa mencapai keuntungan Rp 30 juta.

2. Sukyatno Nugroho
a. Biografi Sukyatno Nugroho

Nama : Hoo Tjoe Kiat


Tanggal lahir : 3 Agustus 1948
Kota kelahiran : Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia
Pendidikan akhir : SMP

Sukyatno Nugroho (atau Hoo Tjioe Kiat; lahir di Pekalongan, Jawa Tengah,
3 Agustus 1948 meninggal di Jakarta, 9 Desember 2007 pada umur 59 tahun)
adalah wiraswastawan, pendiri dan Presiden Komisaris Grup Es Teler 77.
Meskipun hanya lulus SLTP, ia orang yang gigih. Usaha penjualan es
telernya bermula dari usaha kecil-kecilan menggunakan resep dari ibu mertuanya.
Salah satu mottonya adalah "Kalau perlu, saya akan bekerja 76 jam sehari untuk
bisnis ini." Ia menjadi salah satu ikon waralaba lokal Indonesia.
Sejarah pengusaha sukses ini ketika berumur enam tahun ibunya harus
meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Semasa duduk di bangku sekolah,
tokoh pengusaha sukses ini dikenal sebagai anak yang tidak begitu sukses dengan
nilai pelajaran. Buktinya ia dua kali tidak naik kelas. Jikapun ia naik kelas, ia
biasanya ia biasanya menduduki peringkat kelas ke 40-an diantara 50 siswa yang
ada. Beranjak remaja, beliau bersekolah  di sebuah SMA. Namun sangat
disesalkan, ia mengenyam pendidikan di bangku SMA hanya tiga bulan saja.
Maka, melihat kondisi seperti ini, ayahnya memutuskan untuk mengirimnya ke
Jakarta tinggal bersama sang paman. Alih-alih untuk melanjutkan sekolah, malah
di Jakarta beliau diajarkan cara berdagang oleh sang paman.
Mungkin karena keterbatasan pendidikan, ia pun tidak memilih dalam
melaksanakan usaha. Apa saja ia lakukan untuk bertahan hidup. Terkadng sejarah
pengusaha sukses memang dilalui dengan berbagai rintangan dan cobaan. Para
pengusaha sukses tersebut mengajarkan kepada kita akan pentingnya perjuangan
dan sikap untuk berusaha keras untuk menaklukan kehidupan ini. Untuk lebih
jelasnya marilah kita ikuti kisah perjalanan pengusaha sukses berikut ini.
Sukyatno dikenal sebagai orang yang eksentrik, penuh ide aneh, dan
filantropis. Untuk yang terakhir ini ia memiliki Yayasan Perjalanan Mencerdaskan
Bangsa demi merealisasi gagasannya bagi kegiatan untuk anak-anak, remaja, dan
kelompok terpinggirkan. Ia selalu berupaya menyajikan yang "paling dan
pertama". Beberapa kegiatan eksentrik yang dilakukan adalah acara melukis di
atas kanvas "paling panjang di dunia", 1.100 meter di Pantai Mutiara, Jakarta,
lomba melukis di batu sebagai jawaban atas tawuran anak sekolah yang saling
melempar batu, lomba seni dari barang bekas, lomba melukis layang-layang,
lomba melukis di hutan, festival melukis di dasar danau kering Telaga Prigi (Jawa
Tengah), serta kompetisi melukis untuk kaum tunanetra.
Ia dianugerahi beberapa penghargaan penting, seperti The Best Asean
Executive Award dan Satya Lencana Pembangunan (1995). Berkali-kali namanya
dicatat oleh Museum Rekor Indonesia. Ia juga menulis buku 18 Jurus Sakti Dewa
Mabuk Membangun Bisnis. Sukyatno meninggal dunia dalam penerbangan
menuju Singapura setelah mendapat serangan stroke yang ketiga kalinya.
b. Sejarah dan Perkembangan Es Teler 77
Pada awalnya, ES TELER 77 hanyalah sebuah kantin kecil yang dibuka di
sebuah tenda di pelataran gedung pertokoan Duta Merlin di Jakarta. Kantin
tersebut hanya memiliki lima karyawan tetap. Sering kali kantin tersebut harus
ditutup akibat banjir yang terjadi pada saat-saat hujan lebat. Usaha kecil ini
berjalan dengan cukup baik, tetapi sebagai pedagang kecil ES TELER 77 sering
kali diperlakukan tidak adil oleh pihak manajemen gedung. Suatu saat pihak
manajemen gedung menaikan harga sewa sampai tiga kali lipat tanpa alasan yang
jelas. Tentunya ES TELER 77 yang hanya sebagai kantin kecil tidak bisa berbuat
banyak, akhirnya kantin tersebut harus ditutup dalam waktu singkat yang
diberikan oleh pihak manajemen gedung.
Kejadian tersebut tidak membuat Ibu Murniati putus asa. Dengan bantuan
suaminya dan juga putra-putrinya mereka membuka satu lagi ES TELER 77 yang
lebih baik dan lebih besar. Cabang ES TELER 77 ini dibuka di Jalan
Pembangunan 1, di sebelah gedung pertokoan Gajah Mada Plaza. Di lokasi ini
bisnis ES TELER 77 ini berkembang dengan pesat dan merek ES TELER 77
menjadi lebih dikenal.
Setelah beberapa tahun kemudian Ibu Murniati Widjaja dan keluarganya
mendirikan badan usaha swasta bernama CV ES TELER 77 yang kemudian
menjadi dasar bisnis keluarga ini. Perusahaan ini dipimpin oleh Bapak Trisno
Budijanto dan dikelolah oleh putra-putrinya. Perusahaan ini kemudian
berkembang dengan membuka beberapa cabang ES TELER 77 lainnya di wilayah
Jakarta. Meskipun demikian ES TELER 77 sebagai produk lokal Indonesia
seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak adil oleh pihak pemilik tempat atau
manajemen gedung yang seringkali lebih mementingkan perusahaan dengan
merek-merek asing. Tetapi perusahaan ES TELER 77 tidak pernah menyerah.
Sebaliknya mereka lebih bersemangat lagi setiap kali mereka harus menutup salah
satu restorannya. Mereka bertekad untuk membuka lima cabang baru ES TELER
77 setiap kali mereka harus menutup satu cabang ES TELER 77. Dengan
komitmen ini timbul ide untuk menggunakan sistem waralaba atau franchise
untuk memperluas jaringan usaha ini.
Pada tahun 1987, cabang ES TELER 77 pertama yang dibuka oleh seorang
franchisee atau mitra kerja dibuka di Solo, Jawa Tengah. Sejak itu banyak anggota
masyarakat dari berbagai kalangan yang tertarik untuk membuka ES TELER 77.
Dengan menggunakan sistem franchise ini banyak outlet-outlet baru ES TELER
77 yang dibuka di kota-kota seluruh Indonesia. Sampai di Banda Aceh maupun
Sampit pun ES TELER 77 sudah pernah dibuka. Perkembangan ini tentunya tidak
mudah tercapai dan banyak hal-hal yang harus dipelajari oleh tim manajemen ES
TELER 77. Untungnya, tim manajemen ES TELER 77 yang dipimpin oleh Bapak
Sukyatno Nugroho, mantu tertua Ibu Murniati, siap untuk bekerja keras, terus
memperbaiki dan belajar banyak dari pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
Sampai akhirnya, mereka sendiri pun jadi ahli dalam sistem franchise ini.
Dengan dibukanya banyak outlet-outlet ES TELER 77, kebutuhan bahan-
bahan baku ES TELER 77 pun meningkat. Peruhaan ini kemudian mendirikan
satu dapur pusat beserta pusat distribusinya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tersebut. Fasilitas di dapur sentral tersebut digunakan untuk membuat
bahan-bahan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh outlet-outlet ES
TELER 77. Pusat distribusi digunakan untuk menyimpan dan mengirim semua
bahan-bahan tersebut ke outlet-outlet ES TELER 77 di seluruh Indonesia. Dengan
fasilitas-fasilitas ini ES TELER 77 dapat menyediakan bahan-bahan kebutuhan
dengan standar kualitas yang terbaik. Dapur sentral dan pusat distribusi yang
pertama didirikan di Jakarta Barat pada tahun 1997 dan baru saja dipindahkan ke
lokasi yang baru di Serpong, Tangerang dengan fasilitas yang lebih baik.
Saat ini outlet-outlet ES TELER 77 dapat ditemukan di pusat-pusat
pertokoan di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Di negara lain pun ES TELER
77 sudah dibuka dengan sukses. Di kota Penang, Malaysia, kota Melbourne,
Australia dan Singapore ES TELER 77 dibuka.
Meskipun menghadapi kompetisi yang ketat terutama dengan merek-merek
fast-food asing ES TELER 77 terus berkembang karena ES TELER 77 memiliki
tekad dan komitment untuk terus memberikan yang terbaik kepada pelanggannya.
Atas keberhasilannya ES TELER 77 telah mendapatkan berbagai penghargaan,
antara lain:
 10 Nopember 2000     Enterprise 50 Award dari Andersen Consulting
(sekarang Accenture) dan SWA majalah bisnis.
 9 Februari 1999     Sukyatno Nugroho tercatat sebagai orang yang
memecahkan Rekor Indonesia terbanyak di Indonesia oleh Museum Rekor
Indonesia.
 21 Desember 1998     Sukyatno Nugroho mendapatkan gelar Doktor (honoris
causa) dari American World University, Iowa, USA, dengan thesis berjudul
“Look Globally but Think and Act Locally”.
 13 Oktober 1998     Penghargaan Parama Boga Nugraha dari Menteri Pangan
dan Hortikultur Indonesia.
 12 Februari 1998     “Recession Marketing of the Month Markplus Strategic
Forum” dari Mark Plus.
 26 Agustus 1995     Asean Best Executive 95-96 kepada Sukyatno Nugroho
dan Yenny Setia Widjaja.
 12 Juli 1995     Satya Lencana Pembangunan oleh Bapak Presiden Republik
Indonesia, Soeharto.
Itulah perjuangan keras Sukyano Nugroho pencetus lahirnya waralaba Es
Teler 77. Keberhasilan yang diperolehnya memang sangat wajar. Berbekal
ketekunan, kerja keras, dan pantang menyerah yang tak pernah padam, akhirnya
mengantarkan nama usahanya menjadi perusahaan yang sangat mudah diingat dan
dikunjungi oleh konsumen loyalnya, Es Teler 77 yang menyediakan berbagai
menu makanan dan minuman favorite Anda sekalian. Semoga dari kisah
sejarah pengusaha sukses tersebut bisa memberikan masukan ide atau semangat
baru bagi pembaca sekalian dan menambah semangat untuk memulai melakukan
dari apa yang kita bisa, mulai dari sekarang untuk kelangsungan bisnis kita.

3. William Tanuwijaya & Leontinus Alpha Edison


a. Biografi William Tanuwijaya

William Tanuwijaya, pendiri sekaligus CEO Tokopedia.

Nama : William Tanuwijaya


Tempat Kelahiran : Pematang Siantar, Sumatra Utara, Indonesia
Tanggal Lahir : 17 November 1981
Pendidikan Terakhir : S1 Teknik Informatika Universitas Bina Nusantara

b. Biografi Leontinus Alpha Edison

Leontinus Alpha Edison, pendiri sekaligus CTO Tokopedia


Nama : Leontinus Alpha Edison
Tempat Kelahiran : Pontianak
Tanggal Lahir : 19 Maret 1981
Pendidikan Terakhir : S1 Teknik Informatika Universitas Atma  Jaya
Yogyakarta.

c. Sejarah Perkembangan Tokopedia

Tokopedia.com resmi diluncurkan ke publik pada 17 Agustus 2009 di


bawah naungan PT Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan
Leontinus Alpha Edison pada 6 Februari 2009. Sejak resmi diluncurkan, PT
Tokopedia berhasil menjadi salah satu perusahaan internet Indonesia dengan
pertumbuhan yang sangat pesat.
PT Tokopedia mendapatkan seed funding (pendanaan awal) dari PT
Indonusa Dwitama pada tahun 2009. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya,
Tokopedia kembali mendapatkan suntikan dana dari pemodal ventura global
seperti East Ventures (2010), Cyber Agent Ventures (2011), Netprice (2012), and
SoftBank Ventures Korea (2013). Hingga pada Oktober 2014, Tokopedia berhasil
mencetak sejarah sebagai perusahaan teknologi pertama  di Asia Tenggara, yang
menerima investasi sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun dari Sequoia
Capital dan SoftBank Internet and Media Inc (SIMI).
Berkat peranannya dalam mengembangkan bisnis online di Indonesia, PT
Tokopedia berhasil meraih penghargaan Marketeers of the Year 2014 untuk sektor
E-Commerce pada acara Markplus Conference 2015 yang digelar oleh Markplus
Inc tanggal 11 Desember 2014.
Sejak peluncurannya yang pertama kali pada pada tahun 2009, Tokopedia
tegas memantapkan dirinya sebagai salah satu pemimpin e-commerce di
Indonesia. Hal itu ditunjukkan dari data statistik bahwa Tokopedia selalu
dikunjungi oleh 10 juta pengguna internet setiap bulan. Banyak sekali pengguna
internet di Indonesia yang mengunjungi situs Tokopedia untuk mencari informasi
seputar jual beli produk. Bukan hanya calon pembeli yang mencari barang
kebutuhannya saja, tetapi juga para penjual yang mencoba memasarkan barang
dagangannya baik yang stock lama ataupun terbaru. Tak hanya itu saja, sepanjang
empat tahun beroperasi, telah terjadi transaksi jual beli sebanyak 24 juta kali di
situs Tokopedia. Dan nilai transaksi yang terjadi dalam setahun bisa mencapai
puluhan miliar dalam setiap hari. Hal inilah yang membuat situs Tokopedia
menjadi salah satu situs belanja online terbesar dan terpercaya di Indonesia.

Pencarian Nama Tokopedia


Sejak kemunculannya yang pertama kali di Indonesia pada akhir tahun
2000-an, internet seolah-olah sudah menjadi sebuah tempat bagi masa depan
semua pihak. Bukan hanya secara personal, tapi juga masa depan sebuah institusi
pemerintahan ataupun perusahaan. Benar saja, banyak sekali pihak-pihak yang
memulai mengembangkan potensi yang dimiliki melalui internet. Hal ini
dikarenakan, internet dinilai bisa memangkas berbagai hal yang dibutuhkan oleh
seseorang maupun perusahaan. Tak terkecuali oleh perusahaan sekelas Tokopedia
yang memulai usahanya pertama kali sejak tahun 2009. Sejak kemunculannya
yang pertama kali, Tokopedia berusaha untuk menjadi sebuah wadah bagi
seseorang maupun komunitas atau bahkan perusahaan untuk bertransaksi secara
online. Pasalnya, di tahun-tahun tersebut, transaksi jual-beli secara online di
Indonesia sedang ramai digunakan oleh banyak orang.
Sang pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya, sebelum mendirikan
Tokopedia ternyata juga seseorang yang bekerja untuk sebuah perusahaan e-
commerce dan menjabat sebagai Super Moderator. Hampir setiap hari, dirinya
tentu bersinggungan dengan transaksi jual-beli secara online yang dilakukan oleh
pengguna dari segala penjuru Indonesia. Hanya saja, pada saat itu ternyata dirinya
mendapat keluhan dari pengguna karena telah tertipu oleh transaksi jual-beli yang
dilakukan sejumlah pengguna lainnya. Namun, Willliam yang saat itu menjabat
sebagai seorang moderator tentu tidak bisa berbuat banyak. Dirinya pada saat itu
hanya bisa memberikan nasihat kepada pengguna yang mengeluh kepadanya agar
lain kali lebih berhati-hati saat bertransaksi jual-beli. Pasalnya, pada saat itu tidak
terdapat aturan yang mengikat agar seseorang dapat melakukan transaksi jual-beli
secara online. Melihat kenyataan seperti itu, tentu melecut semangat seorang
William untuk membuat sebuah website yang dapat digunakan untuk bertransaksi
jual-beli secara aman sehingga tidak membuat rugi banyak pihak.
William pada saat itu benar-benar serius ingin mendirikan sebuah
perusahaan internet yang dapat menaungi para penjual dan pembeli agar dapat
bertransaksi online secara aman. Oleh karena itu, dirinya pun mulai terpikirkan
untuk membuat sebuah website e-commerce dengan nama belanjaaman.com yang
diasumsikan sebagai sebuah wadah untuk dapat bertransaksi secara online.
Nantinya, para penjual yang ingin menjajakan barang dagangannya akan
mendapat sebuah akun yang namanya akan terikat dengan domain
belanjaaman.com sebagai justifikasi bahwa penjualnya memang seorang yang
terpercaya.
Beberapa kali William mencoba untuk menemukan nama yang tepat dan
mudah diingat untuk website e-commerce yang akan dikembangkan. Tak
disangka, William pun kembali mendapatkan nama yang cukup unik dan persis
dengan  angkutan umum yang sudah sangat terkenal di Jakarta, yakni “kopaja”
yang merupakan singkatan dari toko apa saja. Alih-alih ide tersebut akan segera
diterima untuk nama website yang akan digunakan, Leon justru dengan sigap
menenangkan William untuk pemilihan nama yang baru saja diajukannya
tersebut. Leon pun menjelaskan bahwa kopaja adalah nama sebuah Koperasi
Angkutan Jakarta yang disingkat dengan nama kopaja dan merupakan angkutan
umum yang sudah dikenal oleh banyak orang. Bahkan, kopaja.com statusnya juga
sudah terverifikasi sehingga jika tetap menggunakannya justru mereka dapat
dituntut balik karena telah menggunakan yang sama. Entah apa yang ada dibenak
seorang William, dirinya sangat ingin sekali segera memiliki perusahaan website
yang namanya cukup mudah diingat. Dan dirinya tetap tidak berhenti dengan
usahanya untuk mencari nama perusahaan website yang akan dikelolanya
tersebut. Suatu ketika, dirinya pun harus pergi ke suatu tempat dengan
menggunakan ojek langganannya karena menurut William ojek adalah angkutan
yang tepat untuk menyusuri jalan di ibukota yang terkenal sangat macet. Pada saat
di perjalanan itulah, terbesit ide oleh William bahwa dirinya ingin menjadikan
website miliknya nanti sebagai tempat untuk mencari berbagai macam barang
yang dibutuhkan layaknya sebuah ensiklopedia yang memberikan banyak sekali
informasi bagi para pembacanya. Akhirnya, William mencoba untuk
menggabungkan kata toko dan ensiklopedia menjadi sebuah nama Tokopedia
sebagai pilihannya. Setelah dilakukan verifikasi, ternyata masih belum ada yang
menggunakan nama Tokopedia baik untuk .com, .org, .net maupun .info sebagai
alamat website. Walaupun belum sepenuhnya diterima oleh Leon karena namanya
mirip dengan Wikipedia yang sudah sangat dikenal banyak orang tapi William
mencoba untuk menyelamatkan nama tokopedia.com agar tidak digunakan oleh
orang lain sembari mencoba mencari nama yang lainnya.

Tidak Pernah Mendapat Blacklist


Tokopedia diklasifikasikan sebagai salah satu perusahaan portal web yang
tidak diblokir dari investasi asing. Artinya, Tokopedia memiliki reputasi yang
sangat bagus di mata investor asing yang akan menanamkan modalnya. Salah satu
kelebihan Tokopedia yang tidak dimiliki oleh situs belanja online lainnya adalah
setiap pembeli bisa mencari produk-produk yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya dimana tidak didapatkan di situs online lainnya. Selain itu,
transaksi yang dilakukan di Tokopedia antara penjual dan pembeli dilakukan
secara aman sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Berawal dari reputasi yang sangat baik inilah, Tokopedia pun akhirnya
mendapat kepercayaan dari perusahaan asing untuk menginvestasikan sejumlah
dananya. Tidak tanggung-tanggung, Tokopedia baru saja mendapat suntikan dana
dari SoftBank Internet and Media dan Sequoia Capital sebesar 100 juta USD atau
setara dengan 1,2 triliun rupiah. Padahal, ada banyak sekali perusahaan internet di
Indonesia yang sudah berkembang lebih dulu, tapi masih belum mampu mencapai
apa yang dilakukan oleh Tokopedia. Sebut saja, Kaskus dimana portal website ini
merupakan satu-satunya portal dengan jumlah pengguna terbesar di Indonesia
yang hanya mendapat investasi sebesar 600 miliar rupiah. Tokopedia juga
mengalahkan nilai transaksi detik.com yang merupakan pelopor media online
terbesar di Tanah Air ketika dibeli oleh Chaerul Tanjung melalui CT Corp dengan
nilai sama yakni 600 miliar rupiah. Investasi kedua perusahaan asing ke
Tokopedia mencetak rekor investasi terbesar di Indonesia dan juga di kawasan
Asia Tenggara. Bahkan, pendanaan ini juga sempat mengalahkan investasi yang
baru saja diterima GrabTaxi, perusahaan asal Malaysia yang sempat mendapat
dana sebesar bernilai 65 juta USD. Pasalnya, pada pertengahan bulan Desember
2014 yang lalu, GrabTaxi ternyata kembali mendapatkan pendanaan hingga
mencapai 250 juta USD atau setara dengan 3 triliun rupiah. Hal ini juga
menunjukkan bahwa negara-negara di kawasan Asia Tenggara juga memiliki
potensi yang cukup besar untuk berbisnis online.
Tokopedia memang bukanlah sebuah perusahaan e-commerce seperti
kebanyakan perusahaan lainnya. Tokopedia adalah sebuah perusahaan internet,
yang membantu orang lain melakukan transaksi online dengan mudah dan aman.
Dirinya selalu berkeinginan untuk membangun sebuah platform jual-beli dimana
kedepan nantinya transaksi jual-beli secara online akan berkembang dengan pesat
dalam jangka waktu yang sangat panjang. Oleh karena itu, Tokopedia tentu saja
membutuhkan partner untuk jangka waktu yang cukup panjang yang dapat
mengerti dalam perjalanan sebuah bisnis perusahaan internet. Selain itu, alasan
lain dibalik kenapa Tokopedia juga menerima sebuah tawaran kerja sama dari
SoftBank Internet and Media dan Sequoia Capital adalah kedua perusahaan ini
mencatatkan diri sebagai perusahaan yang juga mendanai sejumlah perusahaan
besar seperti Apple, CISCO, Oracle, Yahoo, Google, Linkedin, Youtube,
WhatsApp, dan Instagram. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan yang
menginvestasikan dananya memang tepat dipilih untuk bekerja sama dengan
Tokopedia.
Tokopedia juga ingin membangun sebuah produk yang dapat membawa
banyak manfaat positif ke masyarakat. Diantaranya adalah dengan menciptakan
kesempatan dan lapangan pekerjaan baru. Tokopedia ingin bekerja sama dengan
tim yang telah menyaksikan evolusi dari perusahaan teknologi terdepan di dunia,
baik di masa indah dan masa buruknya. Dirinya ingin bermitra dengan institusi
yang dapat menggali potensi terbaik dari para entrepreneurs yang sedang
mengembangkan bisnisnya. Oleh karena itu, dengan babak baru ini, Tokopedia
akan memiliki sumber daya yang cukup untuk membentuk tim terbaik. Tokopedia
akan mengembangkan teknologi kelas dunia untuk membantu para juragan
(pedagang dan pembeli) dan memberikan pengalaman yang terbaik dalam
bertransaksi. Tokopedia akan selalu memprioritaskan pengguna, dan fokus agar
para pengguna lebih sukses dalam berbisnis. Hal tersebut tentu menjadi bagian
paling penting dari model bisnis Tokopedia.
Jenis Produk
• Pakaian • Kamera, Foto & Video
• Fashion & Aksesoris • Otomotif
• Kecantikan • Olahraga
• Kesehatan • Office & Stationery
• Rumah Tangga • Souvenir, Kado & Hadiah
• Dapur • Mainan & Hobi
• Perawatan Bayi • Makanan & Minuman
• Handphone & Tablet • Buku
• Laptop & Aksesoris • Software
• Komputer & Aksesoris • Film, Musik & Game
• Elektronik

Pendidikan Adalah yang Utama


William mengatakan, sejak mendapat suntikan dana dalam jumlah yang
sangat besar, Tokopedia pun mendadak menjadi kiblat sebuah perusahaan internet
di Indonesia. Dirinya pun tidak menyangka bahwa perusahaan yang didirikannya
beberapa tahun lalu bersama Leon tersebut akan menjadi sebuah perusahaan besar
bahkan melampaui sejumlah perusahaan besar yang sudah berdiri lebih dulu. Dari
sisi traffic, Tokopedia merupakan online marketplace (pasar online yang
memfasilitasi transaksi online) dengan traffic paling tinggi. Bahkan, Tokopedia
mampu menandingi gempuran online marketplace asing yang ada di Indonesia
seperti multiply, qoo10 dan juga rakuten.
4. William Soeryadjaya
a. Biografi William Soeryadjaya

Nama               :William Soeryadjaya


Tanggal Lahir  :20 Desember 1922
Tempat Lahir   :Majalengka, Jawa Barat,Indonesia

William Soeryadjaya adalah pendiri PT Astra Internasional, seorang


pekerja keras, ulet dan pantang menyerah untuk membangun kerajaan bisnisnya.
Nama aslinya adalah Tjia Kian Liong. William Soeryadjaya lahir di Majalengka,
Jawa Barat, 20 Desember 1922. William telah menjadi yatim piatu pada usia 12
tahun. Menginjak usia 19 tahun, sekolahnya di MULO, Cirebon, putus di tengah
jalan. Ia kemudian banting setir menjadi pedagang kertas di Cirebon. Beliau
adalah salah satu warga keturunan Tionghoa yang sukses di Indonesia.
Selain berdagang kertas, William muda juga berdagang benang tenun di
Majalaya. Tak begitu lama, ia beralih menjadi pedagang hasil bumi, seperti
minyak kacang, beras, dan gula. “Dengan berdagang, saya dapat membantu
kehidupan saudara-saudara saya,” ujar anak kedua dari lima bersaudara keluarga
pedagang ini, suatu ketika. Dari perolehan hasil berdagang itu, William muda
lalu melanjutkan studinya ke Belanda, dengan masuk ke Middlebare Vakschool
V/d Leder & Schoen Industrie Waalwijk, sekolah industri yang mengajarkan
penyamakan kulit. Begitu kembali ke Tanah Air tahun 1949, William mendirikan
industri penyamakan kulit, yang kepengurusannya dia serahkan kepada seorang
kawannya.

b. Sejarah & Perkembangan Pt Astra International Tbk

Tiga tahun kemudian, William mendirikan CV Sanggabuana, bergerak di


bidang perdagangan dan ekspor-impor. Cuma cilakanya, dalam menggeluti bisnis
ini, ia ditipu rekannya. “Saya rugi jutaan DM,” ujar William.
Lima tahun kemudian, atau tepatnya tahun 1957, bersama Drs Tjia Kian
Tie, adiknya, dan Lim Peng Hong, kawannya, William mendirikan PT Astra
Internasional Inc. Bisnis perusahaan barunya ini pada mulanya hanya bergerak
dalam pemasaran minuman ringan merek Prem Club, lalu ditambah dengan
mengekspor hasil bumi. Dalam perkembangan berikutnya, lahan garapan usaha
astra meluas ke sektor otomotif, peralatan berat, peralatan kantor, perkayuan, dan
sebagainya. Astra tumbuh bak “pohon rindang”, seperti yang ditamsilkan William
sendiri.
Keberhasilan Astra ketika itu, diakui William, tidak terlepas berkat ada
kebijaksanaan Pemerintah Orde Baru, yang memberi angin sejuk kepada dunia
usaha untuk berkembang. Salah satu contohnya tahun 1968-1969, Astra
diperkenankan memasok 800 kendaraan truk merek Chevrolet. Kebetulan, saat itu
pemerintah sedang mengadakan program rehabilitasi besar-besaran. Saking
banyaknya yang membutuhkan, kendaraan truk itu laris bak pisang goreng.
Apalagi, ketika itu terjadi kenaikan kurs dollar, dari Rp 141 menjadi Rp 378 per
dollar AS. “Bisa dibayangkan berapa keuntungan kami,” ujar Oom Willem,
panggilan akrabnya, kala itu. Sejak itu pula Astra kerap ditunjuk sebagai rekanan
pemerintah dalam menyediakan berbagai sarana pembangunan.
Dalam perjalanan selanjutnya, Astra tak hanya sebatas memasok, tetapi juga
mulai merakit sendiri truk Chevrolet. Lalu, mengageni dan merakit alat besar,
Komatsu, mobil Toyota, dan Daihatsu, sepeda motor Honda, dan mesin fotokopi
Xerox. Yang berikutnya pula, akhirnya lahan usaha yang baru ini menjadi “mesin
uang” dari PT Astra Internasional Inc.
Masih ada satu bisnis Astra yang lain, yaitu agrobisnis. Astra yang
omzetnya pada tahun 1984 mencapai 1,5 miliar dollar AS masuk ke agrobisnis
dengan membuka kawasan pertanian kelapa dan casava seluas 15.000 hektar di
Lampung. Namun, bukanya tanpa alasan Astra masuk ke sektor agrobisnis.
“Agrobisnis yang mengusahakan peningkatan produksi pada sektor pertanian itu
merupakan gagasan pemerintah yang patut ditanggapi berbagai kalangan
wirausahawan Indonesia,” kata William dalam ceramahnya di Universitas
Katholik Parahyangan tahun 1984.
Pada tahun itu juga Astra membeli Summa Handelsbank Ag, Deulsdorf,
Jerman. Pengelolaan bank yang tak ada kaitannya dengan bisnis Astra ini
diserahkan kepada putra tertuanya, Edward Soeryadjaya, sarjana ekonomi lulusan
Jerman Barat. Di bank ini William mengantongi 60 persen saham yang dibagi rata
dengan Edward. Cuma, sayangnya, Edward kurang berhati-hati dalam
menjalankan roda usaha perbankan itu. Edward terlalu royal dalam mengumbar
kredit. Akibatnya, tahun 1992 bank ini dilanda utang yang begitu besar dan untuk
melunasinya, terpaksa William melepas kepemilikannya di Astra.
William pasrah. Ia selalu kembalikan kepada Tuhan. Ia selalu berpegang
pada prinsip: Manusia berusaha, Tuhan menentukan. Yang paling penting baginya
ketika itu adalah nasib para karyawan dan nasabah Bank Summa. Ia teramat sedih
membayangkan pegawai sebanyak itu harus kehilangan mata pencahariannya.
Oleh karenanya ia rela menjual saham-sahamnya di Astra guna memenuhi
kewajiban Bank Summa.
Banyak spekulasi yang berkembang ketika Oom Willem terpaksa menjual
sahamnya di Astra. Spekulasi yang banyak diyakini orang adalah adanya rekayasa
pemerintah untuk menjatuhkan Oom Willem. Namun, Oom Willem sendiri tidak
pernah merasa dikorbankan oleh sistem. Semua itu dianggapnya sebagai
konsekuensi bisnis. Ia tidak mau larut dalam tekanan spekulasi dan keluhan.
Melainkan ia pasrah dengan tulus kepada kehendak Tuhan. Dengan ketulusan itu
pula, ia terus melangkah maju ke depan dengan pengharapan yang hidup. Dan,
kini, salah satu kepeduliannya yang terbesar adalah bagaimana Astra dapat terus
berperan sebagai agen pertumbuhan ekonomi nasional, yang antara lain dapat
membuka lapangan kerja lebih luas.
Memang, membuka lapangan kerja, adalah salah satu impiannya yang tetap
membara dari dulu hingga kini. Sebuah impian dan obsesi yang dilandasi
kepeduliannya kepada sesama. “Salah satu hasrat saya dari dulu adalah membuka
lapangan kerja,” katanya. Apalagi kondisi Indonesia saat ini, yang dilanda krisis
ekonomi, yang berakibat bertambahnya pengangguran. Impian inilah yang
mendorong Omm Wilem membeli 10 juta saham PT Mandiri Intifinance. Di sini,
ia mengumpulkan dana untuk diinvestasikan ke dalam pengembangan usaha
petani-petani kecil dan small and medium enterprises (usaha-usaha kecil dan
menengah). Agar dapat menciptakan lapangan-lapangan kerja baru dan
meningkatkan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya akan mengangkat bangsa
ini dari keterpurukan.
Namun, yang patut dipuji dari sikap William semasa kejayaannya di Astra
adalah kepeduliannya terhadap rekannya, pengusaha kecil. Dalam suatu
tulisannya di harian Suara Karya, “Peranan Pengusaha Besar Dalam Kerja Sama
dengan Pengusaha Kecil demi Suksesnya Pelita IV”, mengetengahkan bentuk-
bentuk kerja sama antara yang besar dan yang kecil. Misalnya, menjadikan
perusahaan besar sebagai market dari perusahaan kecil dalam bentuk leadership
dan menjadi perusahaan kecil sebagai bagian dari service network produk
perusahaan besar.
Sikapnya yang lain, yang juga patut ditiru, adalah kepeduliannya terhadap
dunia pendidikan. William merelakan tanahnya di Cilandak, Jakarta Selatan,
terjual dengan harga “miring” bagi pembangunan gedung Institut Prasetya Mulya,
lembaga pendidikan yang dimaksudkan mencetak tenaga-tenaga manajer yang
andal. Sejumlah konglomerat juga ikut membidani lembaga. William sendiri kala
itu duduk sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina.
Sikap religiusnya pun merupakan salah satu contoh yang baik dalam
menjalankan roda usahanya. Penganut Protestan yang teguh ini percaya betul
bahwa keberhasilan yang diperolehnya , selain kerja kerasnya bersama semua
karyawan, juga berkat rahmat dari Tuhan, bukan semata dari dirinya.
Semangatnya dalam menempuh bisnis pun patut dijadikan panutan. Kalau ia
terjegal dalam kancah bisnis, itu bukanlah akhir dari perjalanan bisnisnya,
melainkan justru awal dari kebangkitannya.

William Soeryadjaya, pendiri PT Astra Internasional Inc (sejak tahun 1990,


Tbk), meninggal dunia hari Jumat (2/4/2010) pukul 22.43 di Rumah Sakit
Medistra, Jakarta Selatan. William sebelumnya beberapa kali dirawat karena sakit.
Terakhir, ia dirawat tanggal 10 Maret dan sejak hari Kamis (1/4/2010) dirawat di
unit rawat intensif (ICU). Jenazah disemayamkan di rumah duka RSPAD Gatot
Subroto, Jakarta Pusat, hingga Senin (5/4/2010).

William yang lahir di Majalengka, Jawa Barat, 20 Desember 1922,


adalah pribadi yang rendah hati dan bersahaja. Keberhasilannya membangun
Astra Internasional tidak pernah diklaim sebagai keberhasilan dirinya. Ketika
ditanya mengenai keberhasilannya, ia mengatakan, ”Keberhasilan Astra berkat
kerja keras semua karyawan dan rahmat Tuhan, bukan karena keberhasilan saya
pribadi.”

William juga seorang visioner yang seakan mengerti ke mana bisnis akan
bergerak. Ia juga adalah salah satu pelopor modernisasi industri otomotif nasional.
Ia membangun jaringan bisnis dengan core product di sektor otomotif. Namun,
memang, pertumbuhan bisnisnya tidak pernah lepas dari campur tangan
pemerintah.Keberhasilannya dalam berbisnis menjadikan ia menduduki banyak
jabatan penting di sejumlah perusahaan, terutama yang berbasis otomotif. Beliau
menjadi warga keturunan cina yang menduduki posisi puncak perusahaan.

William menjadi orang pertama Asia yang menjadi anggota Dewan


Penyantun The Asia Societyyang didirikan John D Rockefeller III di New York,
AS, tahun 1956. Ia menarik diri dari dunia bisnis tahun 1992 ketika Bank Summa
milik anaknya, Edward, kolaps dan harus dilikuidasi sehingga memaksanya
melepas 100 juta lembar saham Astra Internasional guna melunasi kewajibannya.
Beliau meninggal pada usia 78 tahun tepatnya hari Jumat (2/4/2010).

C. Kebiasaan Entrepreneur

Thorndike dalam kutipan Ade Hikmat melontarkan suatu teori yang


disebut “laws of exercise and effect”. Teori ini menyatakan bahwa suatu kegiatan
dapat dilakukan dengan baik bahkan sempurna bila kegiatan itu dilakukan secara
terbiasa. Kinerja yang baik akan dapat memotivasi orang itu melakukan hal yang
sama agar memperoleh hasil yang memuaskan. Adapun pengertian kebiasaan
menurut Witherington dalam kutipan Djaali adalah “an acquired way of acting
which is persistent, uniform, and fairly automatic”, kebiasaan merupakan cara
bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada
akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis.

Sukses adalah hak setiap Manusia. Namun tidak semua orang bisa dengan
mudah untuk meraih kesuksesan. Ciri ciri orang sukses bukan hanya dilihat dari
apa yang dia punya, namun yang paling penting adalah kebiasaan-kebiasaan yang
melekat di dirinya. Beberapa kebiasaan yang sering dilakukan oleh entrepreneur
sukses adalah sebagai berikut.

1. Fokus Pada Solusi, Bukan Fokus Terhadap Masalah


Inilah kebiasaan paling umum yang dimiliki seorang pengusaha sukses.
Proaktif terhadap masalah, fokus pada solusinya. Ketika ada masalah, bukan
mengutuki masalah-masalah itu, tetapi langsung berpikir solusi apa yang bisa
menyelesaikan masalah itu? Daripada mengutuk kegelapan, bukankah lebih baik
menyalakan sebuah lilin?

2. Bertanggung Jawab 100% terhadap Hidup Ini


Bertanggungjawab 100% terhadap apa yang terjadi pada kehidupan ini.
Seorang pengusaha yang memang mengukuhkan kesuksesan ternyata jarang
sekali untuk menyalahkan orang dan lebih merasa bertanggungjawab atas setiap
apa yang terjadi dalam hidup mereka.

3. Action – Oriented
Perngusaha-pengusaha sukses cenderung lebih mementingkan tindakan.
Bukan berarti perencanaan itu tidak penting, tetapi terkadang adakalanya hidup ini
lebih membutuhkan fleksibilitas dalam realitasnya. Maka untuk itu mereka lebih
mementingkan aksi-aksi nyata dan berbuat sesuatu.

4. Menikmati Hidup dan Belajar dari Masa Lalu


Ternyata para pengusaha sukses itu menikmati saat-saat hidupnya. Ya, itu
karena mereka melakukan pekerjaan yang mereka sukai. Mereka menikmati hidup
dengan menjadi seorang expert pada apa yang mereka cintai. Dan satu catatan
lagi, mereka selalu belajar dari masa lalu mereka, bukan melupakannya.

5. Pembelajar Seumur Hidup


Tahukah bahwa para pengusaha yang sukses merupakan seorang yang
terus-menerus belajar? Mereka selalu tidak puas terhadap apa yang mereka
pelajari. Semakin mereka belajar, semakin mereka mengerti bahwa sesungguhnya
mereka itu bodoh. Seperti kata Sang legenda Steve Jobs, “Stay Hungry, Stay
Foolish”. Tetaplah merasa lapar, dan teruslah merasa bodoh. Jangan pernah
berhenti untuk belajar. Mengaku berpengalaman 10 tahun benar-benar
berpengalaman 10 tahun, bukan pengalaman 1 tahun yang diulang-ulang selama 9
tahun.

6. Selalu Memberi Lebih Banyak daripada Apa yang Diterima


Ini adalah sosok seorang pengusaha sukses mulia yang saya kenal. Belajar
dari pengusaha-pengusaha hebat, ternyata ada satu hal yang saya dapati: mereka
hidup dengan sederhana dan mereka banyak memberi kepada sesama. Semakin
maju bisnis mereka, semakin besar pula mereka memberi.

7. Menjadikan Kegagalan sebagai Pembelajaran


Pengusaha sukses selalu menghadapi tantangan dan tidak pernah takut
akan kegagalan. Kegagalan itu adalah media belajar. Setiap ada kesalahan atau
kegagalan, dicarilah kemudian sebabnya dan kemudian selalu mencari strategi
yang lebih tepat untuk percobaan selanjutnya.

8. Mengetahui Pentingnya Perencanaan dan Penetapan Tujuan


Walaupun mementingkan aksi dan tindakan, tetapi pengusaha sukses pasti
memiliki target yang akan mereka capai. Sehingga apa yang mereka lakukan dan
waktu yang mereka korbankan pasti mengikutsertakan tujuan mereka. Sehingga
mereka tidak pernah berlaku sembarangan, kecuali itu berhubungan dengan tujuan
mereka.

D. Kepribadian Entrepreneur

Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi


dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan
dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
MenurutMenurut pengertian dari para Pakar-pakar, maka dapat disimpulkan
bahwa kepribadian merupakan suatu susunan sistem psikofisik (psikis dan fisik
yang berpadu dan saling berinteraksi dalam mengarahkan tingkah laku) yang
kompleks dan dinamis dalam diri seorang individu, yang menentukan penyesuaian
diri individu tersebut terhadap lingkungannya, sehingga akan tampak dalam
tingkah lakunya yang unik dan berbeda dengan orang lain.

a. Sikap dan Pribadi

Berikut ini adalah beberapa sikap dan pribadi seorang wirausahawan yang
memacunya untuk bisa menjadi sukses:

a) Tidak mudah putus asa


Menjalankan usaha, bukan perkara mudah. Pasti banyak tantangan
dalam menjalaninya. Contoh : membuka sebuah café. Kita sudah tahu ada
berapa banyak café yang telah berdiri. Pastinya akan menemui persaingan
yang sangat berat. Jika café kita sepi, bisa saja orang memutuskan
berhenti. Tidak begitu dengan orang yang ingin sukses. Bila persaingan
ketat, yang kita perlukan adalah sebuah pembaharuan, sesuatu yang
membuat café kita berbeda agar bisa lebih diperhatikan oleh konsumen.
Karenanya, semangat untuk tidak putus asa haruslah tetap dijaga.
b) Bekerja sama
Bila punya ide unik untuk sebuah usaha, dan kita tidak punya
modal dalam bentuk uang yang cukup. Bila kita merupakan orang yang
bisa berkomunikasi dengan baik dan bekerja sama dengan orang lain, uang
bukan lagi persoalan kita untuk memulai sebuah usaha. Kita bisa minta
bantuan pada kerabat atau teman kita untuk membuka usaha tersebut.
c) Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan
oleh seorang wirausahawan. Padahal, kejujuran seorang wirausahawan
akan berdampak langsung terhadap kepercayaan konsumen. Ketika
kejujuran sudah dijunjung tinggi oleh seorang wirausahawan, maka
kepercayaan konsumen juga akan semakin meninggi.
d) Tidak cepat puas
Jangan menjadi orang yang cepat puas bila usaha anda sudah
terbilang cukup sukses. Kita lihat sedikit pada beberapa perusahaan yang
sudah sangat sukses. Apakah mereka berhenti begitu saja saat sudah
sukses? Tidak, mereka selalu berusaha menemukan lagi hal-hal lain yang
bisa membantu mengembangkan usaha mereka itu.
e) Jangan takut salah / gagal
Kegagalan merupakan sebuah pelajaran dan pengalaman dalam
sebuah usaha. Bila anda takut gagal. Lebih baik anda tidak memulai sama
sekali usaha itu. Begitu banyak pengusaha yang sukses saat ini, saat
ditanyakan, mereka semua pasti pernah menemui kegagalan. Dan
kegagalan itulah yang memicu kemajuan mereka saat ini. Kegagalan pasti
pernah terjadi dalam hidup seseorang. Tinggal bagaimana kita
menyikapinya.
f) Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus
memiliki kedisiplinan yang tinggi. Disiplin berarti ketepatan komitmen
wirusahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Hal tersebut berlaku
menyeluruh dalam ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem
kerja, dan sebagainya. 
g) Komitmen Tinggi
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus
memiliki komitemen yang jelas, terarah, dan bersifat progresif
(berorientasi pada kemajuan), terlebih terhadap konsumennya. Seorang
wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya kepada konsumen akan
memiliki nama baik yang pada akhirnya, wirausahawan tersebut mendapat
kepercayaan dari konsumen.
h) Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan
harus memliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut
sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju dan penuh dengan
gagasan-gagasan yang baru dan berbeda dengan  produk-produk yang
telah ada saat ini.
i) Mandiri
Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh
seorang  melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan
pada pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk
mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dari pihak
lain.
j) Realistis
Seorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu
menggunakan fakta atau realita sebagai landasan yang berpikir yang
rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan atau
perbuatannya. Banyak wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada
akhirnya mengalami kegagalan hanya karena tidak bersikap realistis, tidak
objektif, dan tidak rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya.

Alex Inkeles dan David H. Smith (1974), adalah salah satu diantara ahli
yang mengemukakan tentang kualitas dan sikap orang modern tercermin pada
orang yang berpartisipasi dalam produksi modern yang dimanifestasikan dalam
bentuk sikap, nilai dan tingkah laku dalam kehidupan sosial. Ciri–cirinya meliputi
keterbukaan terhadap pengalaman baru, selalu membaca perubahan sosial, lebih
realitis terhadap fakta dan pendapat, berorientasi pada masa kini dan masa yang
akan datang bukan pada masa lalu, berencana, percaya diri, memiliki aspirasi,
berpendidikan dan keahlian, respect, hati–hati dan memahami produksi.
Ciri–ciri orang modern yang dikemukakan oleh Siagian, 1972, yaitu :
a. Kesiapan diri dan keterbukaan terhadap inovasi
b. Kebebasan yang besar dari tokoh–tokoh tradisional
c. Mempunyai jangkauan dan pandangan yang luas terhadap berbagai
masalah.
d. Berorientasi pada masa sekarang dan masa yang akan datang
e. Selalu berencana dalam segala kegiatan
f. Mempunyai keyakinan pada kegunaan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
g. Percaya bahwa kehidupan tidak dikuasai oleh nasib dan orang
tertentu
h. Memiliki keyakinan dan menggunakan keadilan sesuai dengan
prinsip masing– masing.
i. Sadar dan menghormati orang lain
Orang yang terbuka terhadap pengalaman–pengalaman baru akan lebih
siap untuk merespon segala peluang dan tanggap terhadap tantangan dan
perubahan sosial. Misalnya, dalam mengubah standar hidupnya. Orang yang
terbuka terhadap ide–ide baru inilah merupakan Entrepreneur yang inovatif dan
kreatif yang ditemukan dalam jiwa Entrepreneurship. Pandangan yang luas
dinamik dan kesediaan untuk pembaharuan, bisa lebih cepat berkembang dalam
lapangan industri tidak lepas dari suatu latar belakang pendidikan dan pengalaman
perjalanan yang banyak..
Menurut Kathleen dkk (1986), pola tingkah laku Entrepreneurship diatas
tergambar pula dalam perilaku dan kemampuan sebagai berikut :
1. Kepribadian, aspek ini bisa diamati dari segi kreativitas,
disiplin diri, kepercayaan diri, keberanian menghadapi resiko, memilki
dorongan, dan kemauan kuat.
2. Hubungan, dapat dilihat dari indikator komunikasi dan
hubungan antar personal, kepemimpinan dan manajemen.
3. Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan
produk dan harga, periklanan dan promosi.
4. Keahlian dalam mengatur, diwujudkan dalam bentuk
penentuan tujuan, perencanaan, dan penjadwalan serta pengaturan
pribadi.
5. Keuangan, indikatornya adalah sikap terhadap uang dan
cara mengatur uang.

Banyak para ahli menyebutkan bahwa kepribadian Entrepreneur sama


dengan Profil Entrepreneur. Entrepreneur selalu berkomitmen dalam melakukan
tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan
pekerjaannya. Karena itu, ia selalu tekun, ulet, pantang menyerah sebelum
pekerjaannya berhasil dan tindakannya tidak didasari oleh spekulasi melainkan
perhitungan yang matang.

b. Cara-cara Mengembangkan Kepribadian Entrepreneur


Menurut Sudarmayanti (2007), pengembangan adalah setiap usaha
memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang atau yang akan datang dengan
memberikan informasi mempengaruhi sikap atau menambah kecakapan. Dengan
kata lain pengembangan adalah setiap kegiatan untuk merubah perilaku yang
terdiri dari pengetahuan, kecakapan, dan sikap. Pengembangan diri merupakan
suatu usaha yang perlu dilaksanakan dalam rangka tercapainya peningkatan mutu.
Seseorang perlu mengembangkan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan serta
kepribadiannya sesuai dengan bidang tugas dan kedudukannya, agar siap
menghadapi beban kerja yang secara kuantitatif akan selalu perkembangan.
Dengan adanya pengembangan tersebut, maka diharapkan seseorang mempunyai
kemampuan kerja yang serbaguna, berhasil guna dan dapat bekerja sesuai dengan
kebutuhan serta tuntutan organisasi dimana ia bekerja.
Pengembangan merupakan proses perubahan ke arah yang lebih baik,
maju atau lebih dewasa secara fisik dan umur. Setiap individu hakekatnya
memiliki potensi yang dapat dikembangkan, baik secara individu maupun
kelompok melalui pelatihan. PotensiPotensi tersebut merupakan salah satu
pembeda antara individu yang satu dengan individu yang lain, dengan ciri antara
lain :
a. Kemampuan dasar : seperti tingkat intelegensia, kemampuan abstraksi,
logika dan daya tangkap.
b. Sikap kerja : ketekunan, ketelitian, tempo kerja dan daya tahan terhadap
stres.
c. Kepribadian : pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta
kebiasaan seseorang baik jasmaniah, mental, rohani, emosional maupun
sosial, yang semuanya ditata dalam cara khas dibawa pengaruh dari luar.
Pola ini terwujud dalam bentuk tingkah laku dalam usahanya menjadi
manusia yang dikehendaki.

c. Upaya Meningkatkan Potensi Diri


a. Untuk menjadi individu selalu berupaya meningkatkan potensi diri, perlu
melakukan antara lain :
a) Mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan.
b) Mengembankan dan berbagi serta menerima tanggung jawab.
c) Mengembangkan jaringan informasi dan jaringan efetif.
d) Membantu pihak lain mendapat keterampilan yang dibutuhkan
yang lebih efektif.
e) Mengembangkan kreativitas personal dan tim
f) Mencari cara menciptakan perubahan.
g) Siap menantang cara berpikir yang sudah lama diterima.
h) Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
i) Mengerjakan pekerjaan yang dapat menikmati.
j) Terus belajar.
b. Hal-hal yang perlu dimiliki seseorang untuk menjadi wirausaha sukses
adalah :
a) Mencari Kesempatan dengan memiliki ide dan visi bisnis yang
jelas.
b) Kegigihan
c) Tanggung Jawab Pada Pekerjaan
d) Kualitas Kerja
e) Menanggung Resiko baik waktu dan uang
f) Penetapan Tujuan
g) Mencari Informasi
h) Rencana Yang Sistematis
i) Pengorganisasian dan operasional usaha yang profesional
j) Kerjasama dan Persuasi
k) Bekerja keras sesuai dengan urgensi/kepentingan
l) Menjalin kemitraan.
m) Percaya Diri

E. Paradigma Entrepreneur

Paradigma wirausaha adalah paradigma yang dilakukan oleh orang


minoritas penduduk dunia, yang mereka lakukan adalah bekerja untuk
membangun aset atau sumber uang, ketika aset berjalan maka orang
tersebut akan memperoleh penghasilan dan bisa memenuhi kebutuhan
sehari hari serta mewujudkan rencana masa depan. Keunggulan di
paradigma wirausaha adalah ketika aset berjalan, kita tidak bekerja pun
kita tetap akan mendapatkan penghasilan/ pasive income. Pemilik usaha
kos-kosan misalnya..Awalnya dia bekerja membangun aset bangunan,
ketika kos-kosan sudah jadi dan dipasarkan, maka nantinya pemilik aset
akan mendapatkan income walaupun dia tidak bekerja, karena asetnya
sudah jadi. 
Paradigma yang membuat wirausaha menjadi sukses atau superior
di tingkat persaingan usaha yang semakin ketat, yaitu:
a. Seorang wirausaha harus mampu memprediksi kemungkinan di masa
mendatang.  Sebab, entrepreneur itu harus sarat ide-ide, seolah hanya
melihat peluang dan kepuasan pelanggan.
b. Fleksibilitas dari sang wirausaha.  Seorang entrepreneur harus bisa
cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja maupun lingkungan
usaha.
c. Rule of the game, harus dinamis dalam mengantisipasi segala macam
kemungkinan sebagai kemampuan mengubah aturan main.  Hal ini
terkait erat dengan inovasi atau penciptaan hal-hal baru dalam
berbisnis.
d. Kemampuan melanjutkan perubahan dari aturan atau bentuk yang telah
ada sebelumnya.
Paradigma Umum (Pola 1)
Pola ini dianut oleh 90% orang diseluruh dunia, sedangkan di
Indonesia sekitar 97% masyarakat Indonesia menganut pola ekonomi
seperti ini.

Orang (90%) kerja hanya memiliki 10% uang yang beredar.


Mereka senantiasa bekerja setiap hari untuk mewujudkan Rencana Masa
Depan.

Artinya Anda harus terus bekerja untuk menghasilkan uang dan


mewujudkan Rencana Masa Depan, mari kita ambil contoh 2 pertanyaan:

1. Apakah Anda tetap menghasilkan uang jika Anda tidak bekerja?


2. Seandainya Anda bekerja secara terus menerus perlu berapa tahun
untuk mewujudkan Rencana Masa Depan Anda? (coba disimulasikan
dengan cara "sesuatu yang ingin Anda beli" dibagi dengan "jumlah
uang yang bisa Anda tabung setiap bulanya!")
Robert Kiyosaki memberi nasehat, jika Anda masih di pola 1
sebaiknya Anda segera mempersiapkan diri masuk ke pola 2 mengapa?

Karena Pola 1 :

1. Pola pekerjaan tidak aman, untuk mendapatkan uang harus


membarterkan waktu & tenaga. Kalau suatu saat tidak mempunyai
waktu atau tenaga (kecelakaan, sakit, kena PHK, etc) sehingga tidak
bisa bekerja, maka tidak akan mendapatkan uang. Kemudian Rencana
Masa Depan Anda?
2. Memiliki penghasilan yang Linier. Penghasilan rata-rata naik 0-20%
per tahun padahal kebutuhan (BBM, tabung gas, air & listrik) naik 80-
200% per tahun. Jadi hidup semakin lama semakin sulit. Bayangkan,
sampai kapan kita bisa memenuhi kebutuhan hidup kita?
Paradigma Sukses/Wirausaha (Pola 2)

Pola ini hanya dianut oleh sekitar 10% orang di dunia tetapi
mereka menguasai 90% uang di dunia. Orang (10%) KERJA membangun
ASET menghasilkan UANG (90%) untuk mewujudkan RENCANA
MASA DEPAN.

Artinya Anda BEKERJA untuk MEMBANGUN ASET.


Katakanlah hanya selama 6-12 bln. Asyiknya, setelah Aset terbentuk
walaupun Anda tidak bekerja, Aset akan menghasilkan uang secara terus
menerus, selain itu Pola 2 memiliki potensi penghasilan yang tidak
terbatas. Jadi pasti dengan sangat mudahnya Anda dapat mewujudkan
Rencana Masa Depan yang Anda inginkan.

Namun tidak banyak orang yang menjalankan pola 2 ini. Banyak


alasan yang menyebabkan mereka mengurungkan niatnya untuk
membangun ASET. Salah satu diantaranya adalah terbatasnya MODAL
dan kurangnya keahlian.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi
etimologi (asal usul kata ). Wira,artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul,
teladan, gagah berani, berjiwa besar, dan berwatak agung. Usaha, artinya
perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau
pahlawan yang berbuat sesuatu. Seseorang yang berjiwa wirausaha harus mampu
membuat kekuatan sendiri menjadi lebih produktif sehingga dapat memberikan
manfaat bagi dirinya dan orang lain.

Ciri ci seorang pengusaha yaitu percaya diri, berorientasi pada tugas dan
hasil, keberanian mengambil resiko, memiliki jiwa kepemimpinan, berorientasi
pada masa depan dan keorisinilan.juga terdapat profil profil enterpreneur seperti
reza nurilman, reza tanuwijaya, William Soeryadjaya dll.

B. Saran

Dengan kisah para pengusaha sukses tersebut diatas, semoga kita dapat
mengambil hikmah dan manfaat untuk kita jadikan contoh dalam
kehidupan.Semoga dengan membaca ini kita bisa termotivasi untuk menjadi
seorang pengusaha yang sukses, yang tidak menyerah akan setiap rintangannya.
Karena dengan kegagalan yang kita hadapi akan mebuat kita menjadi seseorang
yang lebih kuat dan pantang menyerah untuk untuk berusaha.

 
DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. 2009. Kewirausahaan. Jakarta : Alfabeta

MMA, Rohmad. 2016. Diktat Kuliah Kewirausahaan Entrepreneur. Kediri :


UNISKA Diakses melalui laman
https://rohmatfapertanian.wordpress.com/diktat-entrepreneurship/bab-iii-
sikap-dan-kepribadian-entrepreneurship/ pada tanggal 13 Oktober 2020

Rahmawan, Ari. 2011. Kebiasaan Entrepreneur Sukses yang Paling Esensial.


Diakses melalui laman https://arryrahmawan.net/kebiasaan-entrepreneur-
sukses-yang-paling-esensial/ pada tanggal 13 Oktober 2020

Ridwan, M. 2011. Kewirausahaan Entrepreneur. Bandung : Penerbit Citracipta

Saiman Leornardus, 2009, Kewirausahaan: Teori, Praktik, dan Kasus-kasus,


Jakarta, Salemba Empat.
Suryana. 2001. Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat

Wijatno Serian, 2009, Pengantar Entrepreneurship, Jakarta, PT Gramedi


Widiasarana Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai