SOFT INTERNSHIP
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Oleh :
Assallamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan rahmatnya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Soft Internship. Serta tidak lupa sholawat dan salam kepada Rasulullah
SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi kita semua.
Laporan penelitian ini berisikan seluruh kegiatan penulis selama melakukan
penelitian diindustri pembuatan tempe TIGA PUTRA AREMA, dimulai dari tanggal
21 Maret 2022 sampai dengan saat ini. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan
tujuan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa mengenai kegiatan bisnis secara
lebih awal. Selain itu, laporan ini disusun untuk memenuhi kelengkapan persyaratan
mata kuliah Kewirausahaan Lanjutan di prodi Akuntansi Universitas Ahmad Dahlan.
Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini penulis dengan segala kerendahan
hati ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan berupa
dorongan, semangat, bimbingan, petunjuk, nasehat dan kerjasama dari berbagai pihak
antara lain:
1. Mas Lukman selaku pemilik Industri pembuatan Tempe yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan wawancara di tempat ini.
2. Ibu Lu’lu Nafiati, S.E., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing (pengampu mata
kuliah) yang selalu memberikan bimbingan, arahan serta motivasi dan
dukungan sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dengan baik.
3. Kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan dorongan, baik
moril maupun materil serta memberikan perhatian dan semangat yang
besar dalam mendukung kegiatan yang penulis lakukan.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna, karena
itu segala nasehat, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb
Sumbawa Besar, 5 April 2022
Penulis
Dwi Novitasari
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. v
DAFTAR REFERENSI ............................................................................................ vi
LAMPIRAN .............................................................................................................. xii
BAB I PROFIL PERUSAHAAN ............................................................................. 1
1.1 Deskripsi UMKM ............................................................................................. 1
1.2 Sejarah Singkat UMKM ................................................................................... 1
1.3 Latar Belakang UMKM .................................................................................... 2
1.4 Manajemen UMKM ......................................................................................... 2
1.5 Ketersediaan Sumber Daya yang Dimiliki UMKM.......................................... 3
1.6 Perkembangan Volume Produksi UMKM........................................................ 3
1.7 Modal UMKM................................................................................................... 4
1.8 Hambatan yang dialami UMKM....................................................................... 4
1.9 Peluang atau prospek pengembangan UMKM.................................................. 5
BAB II GAMBARAN FUNGSI BISNIS PADA UMKM....................................... 6
2.1 Aspek SDM ...................................................................................................... 7
2.2 Aspek Produksi................................................................................................. 7
2.3 Aspek Pemasaran..............................................................................................
2.4 Aspek Keuangan...............................................................................................
BAB III PERMASALAHAN DAN KEKURANGAN YANG HARUS
DIPERBAIKI UMKM............................................................................................... 22
3.1 Aspek SDM........................................................................................................ 22
3.1.1 Permasalahan........................................................................................... 23
3.1.2 Kekurangan.............................................................................................. 23
3.2 Aspek Produksi.................................................................................................. 24
3.2.1 Permasalahan........................................................................................... 24
3.2.2 Kekurangan.............................................................................................. 25
3.3 Aspek Pemasaran................................................................................................
3.3.1 Permasalahan...........................................................................................
3.3.2 Kekurangan..............................................................................................
2
BAB IV REKOMENDASI SOLUSI ATAS PERMASALAHAN DAN
KEKURANGAN YANG HARUS DIPERBAIKI UMKM.......................................26
4.1 Aspek SDM.......................................................................................................26
4.1.1 Permasalahan.....................................................................................27
4.1.2 Kekurangan........................................................................................27
4.2 Aspek Produksi..................................................................................................28
4.2.1 Permasalahan.....................................................................................28
4.2.2 Kekurangan........................................................................................29
4.3 Aspek Pemasaran...............................................................................................
4.3.1 Permasalahan.....................................................................................
4.3.2 Kekurangan........................................................................................
4.4 Aspek Keuangan................................................................................................
4.4.1 Permasalahan.....................................................................................
4.4.2 Kekurangan........................................................................................
BAB V STUDI KELAYAKAN BISNIS...................................................................
BAB VI MEMPELAJARI KARAKTERISTIK ENTREPRENUR
3
DAFTAR LAMPIRAN
4
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
5
1.2 Sejarah Singkat UD. TAHU TEMPE TIGA PUTRA AREMA
UD. Tahu Tempe Tiga Putra Arema didirikan oleh Almarhum Bapak
Mustakim pada tahun 2006 di Daerah Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat.
Tetapi pada tahun 2018 Bapak Mustakim meninggal dunia dan usaha ini
dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Mas Lukman.
Sebelum membangun industri sendiri pada saat itu pemilik dari usaha Tahu
Tempe ini bekerjasama dengan pamannya disalah satu pabrik Tempe yang berada
didaerah Malang, Jawa Timur dan setelah beberapa tahun berjalan beliau
memutuskan untuk melanjutkan usaha Tahu Tempe ini Kembali di daerah
Sumbawa Besar, NTB yang terletak di Jl. Cendrawasih Gg.IX No.9.
6
1.4 Manajemen UD. TAHU TEMPE TIGA PUTRA AREMA
Dalam sebuah organisasi, manajemen merupakan suatu alat untuk
memastikan setiap kegiatan dalam organisasi tersebut berjalan dengan teratur.
Teraturnya pengelolaan dalam organisasi tersebut akan mendukung terwujudnya
produktivitas yang baik.
Pada UMKM, penerapan manajemen biasanya masih dilakukan secara
tradisional, disesuaikan dengan skala usaha yang tidak menuntut banyak
pengelola.
Dalam usaha pembuatan Tahu dan Tempe Tiga Putra Arema tidak
memfokuskan pada pembagian tugas disetiap karyawannya karena tenaga kerja
yang dimiliki hanya terdiri dari 3 orang tenaga kerja. Dalam pembagian tugas
memproduksi tahu dan tempe mereka bekerjasama melakukannya secara
bersamaan mulai dari pembuatan, pemesanan, pengemasan hingga pengiriman
dilakukan secara bergantian.
1.5 Ketersediaan Sumber Daya yang Dimiliki UD. TAHU TEMPE TIGA PUTRA
AREMA
Pada awal memulai usaha hanya memiliki 2 SDM yang terdiri dari pemilik
utama yaitu Bapak Mustakin dan Istri. Setelah usaha berjalan sekitar 12 tahun
pemilik utama dari usaha ini Meninggal Dunia pada tahun 2018 dan usaha ini
dilanjutkan oleh anak dari pemilik usaha hingga saat ini yaitu Mas Lukman.
Seiring berjalannya waktu, jumlah SDM yang dimiliki semakin bertambah dan
sekarang ini sudah memiliki 3 SDM.
7
1.6 Perkembangan Volume Produksi UD. TAHU TEMPE TIGA PUTRA AREMA
Pada awal memulai usaha, UD. Tahu Tempe Tiga Putra Arema mampu
memproduksi 100 kg kedelai perharinya. Setelah beberapa tahun kemudian,
bertambah menjadi 400 kg kedelai perhari hingga saat ini dan bahan baku
diproleh dari pemasok.
8
1.8 Hambatan yang dialami UD. TAHU TEMPE TIGA PUTRA AREMA
Hambatan yang dialami pemilik usaha UMKM yaitu kenaikan harga kedelai
yang tinggi sehingga pelaku usaha kesusahan dalam penentuan harga maupun
ukuran produksi yang telah ditentukan. Walaupun pemilik mengurangi jumlah
ukuran yang mereka produksi tetapi pengurangan ukuran tempe yang dilakukan
tidak banyak memotong ukurannya sehingga harga yang dipasarkan akan tetap
sama seperti awal sebelum harga kedelai melambung tinggi.
1.9 Peluang atau Prospek Pengembangan UD. TAHU TEMPE TIGA PUTRA
AREMA
Pada usaha industri pembuatan tahu dan tempe Tiga Putra Arema ini masih
terbilang kedalam industri berskala kecil dan merupakan industri rumah tangga.
Oleh karena itu hampir semua kegiatan dilakukan oleh tenaga kerja rumah tangga
yang terdiri atas suami, istri, anak, dan dibantu oleh tenaga kerja dari luar
keluarga.
Oleh sebab itu pemilik usaha mengatakan untuk saat ini belum adanya
peluang untuk mengembangkan usaha UMKM yang mereka jalankan sampai saat
ini. Karena usaha ini termasuk usaha turun temurun sehingga anak dari pemilik
utama belum terpikirkan bagaimana cara mengembangkan usaha ini agar lebih
terkenal keluar pulau sumbawa. Anak dari pemilik hanya mengatakan yang
terpenting usaha ini masih dapat berjalan hingga saat ini dan masih bisa untuk
memenuhi kebutuhan keluarga sampai detik ini.
9
BAB II
GAMBARAN FUNGSI BISNIS PADA UMKM
10
2.2 Aspek Produksi
Setiap harinya UD. Tahu Tempe Tiga Putra Arema mendapat pesanan, baik
pelanggan yang datang langsung ketempat usaha maupun pelanggan yang
memesan via telepon atau yang sudah memasan dipasar pada hari sebelumnya.
Industri tahu dan tempe Tiga Putra Arema ini patut untuk diusahakan dan
terus dikembangkan. Hal ini didukung oleh ketersediaan bahan baku yang
tersedia secara lokal. Berdasarkan data dari yang di dapat bahwa industri tahu dan
tempe Tiga Putra Arema ini membeli bahan baku untuk memproduksi tahu dan
tempe di pasar tradisional maupun pemasok kedelai. Tiga Putra Arema ini setiap
harinya membeli kedelai di pasar tradisional maupun pemasok sebanyak 200kg
perharinya. Suatu perekonomian perusahaan menyediakan produk dan jasa,
keduanya diproduksi oleh sistem produksi yang menggunakan mesin, energi,
modal, dan tenaga kerja. Sistem produksi ini mengambil bahan baku dan
11
mengubahnya menjadi produk jadi. Produksi membutuhkan bahan baku dan
energi yang diperoleh dari sumber daya alamiah, dalam hal ini juga termasuk
proses manufakturing yakni proses yang mngubah bahan baku menjadi barang
jadi (Musselman dan Jackson, 1989: 324).
Industri UD. Tahu Tempe Tiga Putra Arema dalam memproduksi tahu dan
tempe dilakukan setiap hari oleh pekerja. Karyawan Tiga Putra Arema bekerja
setiap harinya dan tidak ada libur sama sekali kecuali karyawan sakit akan
dicarikan pekerja harian atau pemilik akan turun langsung untuk memproduksi
tahu dan tempe, sedangkan hari raya idul fitri karyawan mendapatkan libur dua
minggu dan pemilik akan mencari penggantinya agar usaha industri tahu dan
tempe tetap berjalan. Rata-rata kerja karyawan bekerja dengan waktu kerja
sembilan jam per hari.
UD. Tahu Tempe Tiga Putra Arema memiliki tiga karyawan dimana
masing-masing karyawannya bertugas membuat tahu, tempe, dan menjual hasil
produksinya ke pasar. Jumlah tahu dan tempe yang diproduksi oleh Tiga Putra
Arema sebanyak 1.000 tahu dan 1.500 tempe per hari atau sekali proses produksi.
Harga tahu adalah Rp 5.000/pcs, untuk ukuran besar dan harga tempe adalah Rp
5.000/pcs tetapi biasanya untuk pembelian Rp. 10.000 mendapatkan 3 pcs tahu
dan tempe.. Nilai penjualan yang diperoleh UD. Tahu Tempe Tiga Putra Arema
sebesar Rp 12.500.000 per hari untuk pendapatan kotornya. Produksi tahu dan
tempe yang dihasilkan oleh Tiga Putra Arema ternyata masih memiliki kualitas
yang lebih baik dibandingkan dengan produsen tahu dan tempe yang lainnya
karena yang lainnya menjual dengan ukuran yang lebih kecil.
12
pengiriman hasil produksi dari rumah ke pasar dari pukul 05.00-16.00. UD.
Tahu Tempe Tiga Putra Arema mengangkut hasil produksi ke pasar,
menggunakan kendaraan roda empat (mobil pickup). Sistem pembayaran
yang dilakukan pada pegawai di pasar dengan pihak pembeli (konsumen)
yaitu dilakukan secara tunai.
2.5 Aspek Keuangan
Sistem keuangan yang digunakan oleh UD. Tahu Tempe Tiga Putra
Arema yaitu dengan cara memisahkan atau membedakan antara keuangan
keluarga maupun UMKM. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan
produk yang dipasarkan dipergunakan juga untuk modal atau keperluan
belanja bahan baku dan keperluan lainnya. Dari pendapatan ini juga
digunakan untuk membayar gaji karyawan.
Pendapatan yang diperoleh digunakan sebagai keuangan keluarga. Dalam
artian keuangan yang diperoleh dari penjualan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan belanja rumah tangga dan lain-lain.
Namun terkadang beberapa kali pemilik masih menggunakan uang dari
pendapatan yang tidak termasuk untuk uang belanja kebutuhan keluarga
sebagai uang belanja pribadi. Misalnya seperti membeli makanan atau
cemilan terkadang masih menggunakan uang dari pendapatan yang
diperoleh. Pemilik juga tidak melakukan pencatatan atas pengambilan uang
tersebut.
UD. Tahu Tempe Tiga Putra Arema tidak pernah membuat laporan
keuangan sejak awal memulai usaha hingga sekarang. Pemilik usaha hanya
membuat laporan pemasukan saja dan itu dilakukan secara manual yang
dihitung setiap harinya tanpa adanya pembukuan. Untuk jumlah modal
yang dikeluarkan oleh Tahu Tempe Tiga Putra Arema tidak ingin
memberitahukan berapa jumlah modal awal yang mereka keluarkan setiap
harinya. Namun, sumber modal awal usaha berasal dari uang pribadi atau
modal sendiri pemilik usaha. Saat ini sumber modal usaha berasal dari
13
pemasukan usaha yang diperoleh dari penjualan produk yang telah
dipasarkan.
BAB III
PERMASALAHAN DAN KEKURANGAN YANG HARUS DIPERBAIKI
UD. TAHU TEMPE TIGA PUTRA AREMA
3.1.2 Kekurangan
UD. Tahu Tempe Tiga Putra Arema tidak memiliki persyaratan
khusus untuk para pekerjanya sehingga mengakibatkan kurangnya
pemahaman bagi para karyawan baru yang bekerja.
Pada bagian produksi pembuatan dan pengemasan masih kekurangan
tenaga kerja. Sehingga pada bagian ini memungkinkan tenaga kerja merasa
kewalahan dan mengakibatkan pekerjaan lama terselesaikan.
Teknologi yang digunakan UD. Tahu Tempe Tiga Putra Arema masih
menggunakan smartphone untuk menerima pesanan yang masuk dari
konsumen maupun pelanggan. Sedangkan untuk mencatat pesanan yang
diterima masih mencatat secara manual menggunkan pena dan kertas.
14
3.2 Aspek Produksi
3.2.1 Permasalahan
Seluruh bahan pada UD. Tahu Tempe Tiga Putra Arema dipasok oleh
pasar tradisional maupun pemasok tetap, tetapi terkadang tidak memenuhi
kebutuhan dari UMKM ini. Terkadang pasar maupun pemasok hanya mampu
memasok Sebagian atau kurang dari kebutuhan UMKM. Jika pasar tradisional
memasok bahan baku dalam keadaan kurang, UMKM harus menunggu
sampai pasar memasok kekurangan dari bahan baku yang dibutuhkan. Hal ini
membuat UMKM harus mencari pemasok cadangan karena pemenuhan dari
bahan baku tidak terpenuhi.
3.2.2 Kekurangan
Alat yang digunakan dalam proses pengemasan masih terbilang cukup
sederhana yaitu menggunakan gelas sebagai penakar dan menggunkan lilin
sebagai penutup untuk merekatkan kemasan tempe. Proses pengemasan ini
dilakukan dengan cara memasukan kedelai kedalam plastic pengemasan
tempe menggunakan takaran dari gelas yang sudah disesuaikan ukurannya
oleh pemilik UMKM. Proses pengemasan ini masih terbilang memakan waktu
cukup lama, Sehingga membutuhkan tenaga kerja lebih.
3.3 Aspek Pemasaran
3.3.1 Permasalahan
Teknik pembayaran yang digunakan oleh pelanggan kepada
UMKM dan pembayaran gaji karyawan masih menggunakan
pembayaran secara manual, belum menggunakan metode transfer uang.
Pembayaran secara manual ini dapat menimbulkan beberapa kerugian
seperti : (1) uang yang digunakan untuk membayar belum tentu uang
asli, bisa saja salah satu dari lembar uang tersebut ada yang palsu, (2)
terjadi kesalahan pada jumlah lembaran uang saat pembayaran, karena
nominal uang, karena nominal lembaran uang yang tadinya sudah
dipastikan pas ternyata masih kurang beberapa lembar uang.
15
3.3.2 Kekurangan
Pada saat ini UD. Tahu Tempe Tiga Putra Arema belum menembus
pasar hingga keluar kota Sumbawa dan belum kepikiran untuk
mengembangkan usaha mereka dibeberapa tempat. Sebenarnya UMKM
ini mampu menembus pasar hingga keluar kota dan juga mampu
mengembangkan usahanya dibeberapa tempat. Mungkin karena UMKM
ini masih terbilang kedalam industri rumahan membuat pelaku usaha
belum memberanikan diri untuk mengembangkan usahanya keluar kota
sumbawa.
Kurangnya pemasaran yang dilakukan UD. Tahu Tempe Tiga Putra
Arema membuat UMKM ini terlihat kurang menarik. Promosi yang
dilakukan oleh UMKM ini masih kurang aktif. Selain itu, jenis produk
yang dimiliki oleh UMKM ini hanya memiliki 2 produk saja yaitu Tahu
dan Tempe tidak menambah produksi lainnya.
3.4 Aspek Keuangan
3.4.1 Permasalahan
Dalam memisahkan antara keuangan usaha dengan keuangan
keluarga UMKM ini sudah dapat dikatakan mampu memisahkan atau
membedakannya. Namun terkadang beberapa kali pemilik masih
menggunakan uang dari pendapatan yang tidak termasuk untuk uang
belanja kebutuhan keluarga sebagai uang belanja pribadi. Misalnya
seperti membeli makanan atau cemilan terkadang masih menggunakan
uang dari pendapatan yang diperoleh. Pemilik juga tidak melakukan
pencatatan atas pengambilan uang tersebut.
3.4.2 Kekurangan
UMKM ini sejak awal memulai usaha hingga saat ini tidak pernah
membuat laporan keuangan. UMKM ini tidak membuat laporan
keuangan secara detail dan secara lengkap, karena keuangan masih
dikelola oleh pemiliknya sendiri tidak menggunakan tenaga kerja pada
bagian keuangan.
16
BAB IV
4.1.2 Kekurangan
Pada proses recruitment sebaiknya dilakukan pelatihan khusus untuk
tenaga kerja baru. Hal ini dilakukan sebagai pengenalan bagian pekerjaan
yang nantinya akan dilakukan oleh tenaga kerja. Selain itu juga, dapat
mengurangi kesulitan yang dialami oleh tenaga kerja baru. Apabila sudah
mengenal lingkungan dan kegiatan kerja, pasti tenaga kerja tidak mengalami
kesulitan.
17
tubuh ini, maka bahan baku yang tersisa dapat digunakan untuk produksi
selanjutnya.
4.2.2 Kekurangan
Saat proses pengemasan seharusnya pemilik UMKM menggunakan
alat yang modern seperti saat menakar ukuran tempe menggunakan timbangan
ataupun saat merekatkan penutup kemasan menggunakan alat yang lebih
modern agar proses pengemasan tidak memakan waktu yang cukup lama serta
dapat memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan
cepat.
4.3 Aspek Pemasaran
4.3.1 Permasalahan
4.3.2 Kekurangan
4.4 Aspek Keuangan
4.4.1 Permasalahan
4.4.2 Kekurangan
18
DAFTAR REFERENSI
Fauzi Rahmat Nurul. 2017. Laporan Magang Kerja di PT. Kusuma Satria Agrobio Tani
Perkasa, Batu, Jawa Timur. https://sosek.ub.ac.id/ . Diakses pada 11 April 2020.
Anonim, 2011. Industri Tahu dan Tempe. Diakses (Online).
http://hanageoedu.blogspot.co.id/2011/12/industri-tahu-dan-tempe.html
vi
LAMPIRAN
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Umur : 23 Tahun
Agama : Islam
c. Nama : Mahmudi
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Modul 4
Mempelajari Karkteristik Entreprenur
A. Peluang
Kegiatan yang dilakukan di UMKM :
Melakukan pengamatan karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh pemilik UMKM
(pengusaha), dan memberikan bobot penilaian yang sesuai dengan pengamatan dengan
megisi table berikut.
viii
ix
B. Inovasi
x
C. Resiko
xi
xii