Laporan
Oleh
Slamet Riyanto
Teknik Pemesinan
17597
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini telah disahkan oleh pembimbing, diuji oleh penguji, dan
diketahui oleh ketua kompetensi keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2
Kebumen, pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji Pembimbing
Mengetahui,
i
MOTTO
ii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa dan telah
melimpahkan rahmat serta hidayahnya, sehingga saya dapat melaksanakan
Prakerin di CV. Global Samudera dan juga dapat menyelesaikan laporan ini
dengan baik.
Laporan ini saya susun sesuai dengan pengalaman dan data data yang saya
peroleh selama melaksanakan Prakerin di CV. Global Samudera yang terletak di
Muktisari.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Prakerin ini tidak
lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini saya
menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Haryoko, M.M selaku kepala SMK N 2 Kebumen yang telah
mendorong dan memberi izin kepada penulis untuk melaksanakan Praktek
Kerja Industri.
2. Bapak Sarno Aji selaku pimpinan CV. Global Samudera yang telah
memberi izin kepada penulis untuk menimba ilmu di tempat.
3. Bapak Drs. Sabarno, M. Pd selaku ketua program keahlian yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja
Industri.
4. Bapak Achmad Taufik Nur Hidayat, S.Pd selaku guru pembimbing yang
telah meluangkan waktunya untuk membimbing pembuatan makalah.
5. Seluruh karyawan CV. Global Samudera yang telah membantu dan
memberikan arahan kepada penulis selama proses Praktek Kerja Industri.
6. Orang tua penulis yang selalu mendo’akan dan memberi dukungan selama
melaksanakan Praktek Kerja Industri.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada penulis
dalam menyelesaikan laporan ini.
iii
Saya juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
walaupun saya telah berusaha semaksimal mungkin. Semoga laporan prakerin
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
Slamet Riyanto
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
v
B. Teori Dasar ..................................................................................... 11
1. Mesin Gerinda .......................................................................... 11
2. Mesin Las Argon ...................................................................... 16
C. Uraian Kegiatan Praktik Kerja Industri.......................................... 24
A. Kesimpulan .................................................................................... 27
B. Saran ............................................................................................... 28
1. Bagi Sekolah ........................................................................... 28
2. Bagi Industri ............................................................................. 28
C. Penutup........................................................................................... 29
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 Mesin Bor yang ada di CV. Global Samudra ....................... 8
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik program keahlian yang berada
pada bidang keahlian yang dilakukan di sekolah/madrasah, di dunia kerja
DU/DI atau gabungan dari keduanya. Pelaksanaan proses pembelajaran
melibatkan DU/DI melalui model penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan.
2
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan kegitan yang diadakannya praktek kerja secara langsung :
a. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha
b. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan
siswa untuk memasuki dunia usaha
c. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas terhadap siswa sebagai
persiapan dan menghadapi atau dunia usaha yang sesungguhnya
d. Meluaskan wawasan dan pandangan siswa terhadap jenis pekerjaan
pada tempat di mana siswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
e. Memperoleh pendidikan untuk jadi tenaga kerja yang mempunyai
keahlian profesional
f. Mengetahui perbedaan pada lingkungan dunia usaha/dunia lapangan
kerja dengan lingkungan sekolah
g. Memberikan gambaran bagaimana langkah kerjayang baik serta
benar,sesui dengan pendidikan yang didapatkan di dunia kerja atau di
sekolah
h. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik
dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja
i. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk
memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global
j. Memenuhi hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan
k. Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam
penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK
dan institusi Pasangan DU/DI yang memadukan secara sistematis dan
sistematik.
3
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pelaksanaan Prakerin:
a. Sebagai pemenuhan syarat untuk mengikuti ujian laporan
b. Mengenalkan pada pembaca cara pembuatan trolley
c. Memberikan gambaran kepada pembaca tentang pembuatan trolley
d. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan prakerin
e. Sebagai hasil tuangan pikiran penulis kedalam bentuk tulisan yang
dapat diuji keilmiahannya.
C. MANFAAT
1. Manfaat bagi peserta didik:
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di
sekolah
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa
pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka menanam iklim
kerja positif yang berorientasi pada mutu proses dan hasil kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menanamkan
etos kerja yang tinggi.
d. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlia
yang dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan dan
arahan pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia
kerja.
2. Manfaat bagi sekolah:
a. Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara
sekolah dan DU/DI.
b. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama
PKL.
4
c. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum,
proses pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana
dan prasarana praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.
d. Meningkatkan kualitas lulusan.
3. Manfaat bagi dunia kerja:
a. DU/DI lebih dikenal masyarakat khususnya masyarakat sekolah.
b. Adanya masukan yang positif dan kontruktif dari SMK untuk
perkembangan DU/DI.
c. DU/DI dapat mengembangkan proses dana tau produk melalui
optimalisasi peserta PKL.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif DU/DI karena dapat berkontribusi
terhadap dunia pendidikan sekaligus sebagai implementasi dari
Inpres No 09 Tahun 2016.
5
BAB II
A. Orientasi Industri
1. Profil Industri
Nama Perusahaan : CV. Global Samudra
Alamat : Jl. Bocor Lama No. 01 Mukrisari, Kebumen
Tahun berdiri : 2008
Nomor telepon : 0816 681 679
Jenis perusahaan : Produksi perlengkapan rumah sakit
Susunan Manajemen Perusahaan:
Pemilik : Bp. Sarno Aji
Direktur Utama : Bp. Banyu Aji
Manajer Administrasi : Bp. Tomi
Manajer Teknisi : Bp. Hariaji
2. Sejarah Industri
Bengkel ini berdiri pada tahun 2008. Pada awalnya bengkel ini
bernama CV. Abadi Jaya oleh Bapak Sarno Aji. CV. Abadi jaya terletak
di daerah Gombong. Pada tahun 2009 CV. Abadi Jaya berganti nama
menjadi CV. Global Samudra. Setelah ganti nama CV. Global Samudra
kemudian berpindah dari daerah Gombong menjadi di daerah Kebumen,
tepatnya di Desa Muktisari. Bengkel ini hanya terfokus dalam pembuatan
perlengkapan rumah sakit di daerah Kebumen dan sekitarnya.
3. Bidang Industri
Industri atau bengkel ini berjalan di bidang industri barang, karena
bengkel ini memproduksi barang perlengkapan rumah sakit.
6
4. Sarana dan Prasarana
a. Alat Pembengkok Plat (bending)
Alat pembengkok plat (bending) adalah alat yang digunakan
untuk menekuk atau mebengkokan plat dengan ketebalan maksimal
2,00mm. Bending adalah proses deformasi secara plastik dari logam
terhadap sumbu linier dengan hanya sedikit atau hampir tidak
mengalami perubahan luas permukaan dengan bantuan tekanan
piston pembentuk dan cetakan (die). Sepotong besi dapat menjadi
bengkok akibat tekanan mesin sederhana dengan menggunakan pres
yang disebut bending. Biasanya pekerjaan bending menggunakan
sepotong besi panjang, lembaran logam ataupun piring. Bending
biasanya memakai die berbentuk V, U, W atau yang lainnya.
Bending menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral mengalami
tarikan, sedangkan pada sisi lainnya mengalami tekanan.
b. Bor
Bor adalah alat yang digunakan untuk melubangi dan
memotong benda kerja.
7
Gambar 1.2 Mesin Bor yang ada di CV. Global Samudra
8
Gambar tersebut disebut pemindaian hidup. Pemindaian hidup
adalah pemrosesan digital untuk membuat sebuah template
biometrik yang disimpan dan digunakan untuk pencocokan. Ini
merupakan ikhtisar dari beberapa sidik jari yang lebih umum
digunakan sensor teknologi.
e. Mesin Las
Mesin las adalah mesin yang digunakan untuk
penyambungan besi dengan cara membakar.
f. Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan
untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan
stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah
9
benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan
untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil
pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada
benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja
untuk dilas, dan lain-lain.
10
B. Teori Dasar
1. Mesin Gerinda
Mesin Gerinda (Grinder) adalah power tool multifungsi yang
cukup penting. Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang
digunakan untuk mengasah/memotong ataupun menggerus benda
kerja dengan tujuan atau kebutuhan tertentu. Prinsip kerja mesin
gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja
sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau
pemotongan.
Fungsi umum mesin gerinda:
11
energi listrik menjadi gerak. Gerakan tersebut berupa putaran
yang memutar mata gerinda. Sedangkan mata gerinda tersebut
berfungsi sebagai pengikis, sehingga menghasilkan alur berupa
pemotongan atau perataan permukaan benda.
Bagian-bagian mesin gerinda tangan sebenarnya sangat
sederhana. Karena hanya berupa rangkaian komponen elektrik
yang menghasilkan energi gerak (putaran). Hal ini berlaku pada
setiap jenis mesin gerinda, baik mesin gerinda tangan maupun
mesin gerinda duduk. Komponen mesin gerinda tangan maupun
mesin gerinda duduk, dapat di klasifikasikan memiliki dua bagian
utama, yaitu komponen mesin dan komponen elektrik. Komponen
mesin meliputi bagian-bagian roda gigi penghubung, bearing
(lakher), batu gerinda, fange, dan pelindung mesin. Sedangkan
komponen elektrik meliputi bagian-bagian kabel, saklar, carbon
brush, stator, dan armature.
Perlu diketahui, bahwa setiap komponen mesin gerinda
tangan memiliki fungsi masing-masing. Dan berikut ini
merupakan uraian mengenai bagian-bagian mesin gerinda tangan
dan fungsinya.
12
Gambar 2.1 Armature/Rotor
2) Stator
Merupakan bagian mesin gerinda tangan yang diam.
Berfungsi untuk menggerakan armature. Rangkanya berbentuk
lingkaran memanjang. Terbuat dari gulungan tembaga yang
tersusun rapih dan teratur. Kedua ujung gulungan tembaganya,
terdapat dua jalur kabel yang memiliki fungsi berbeda. Kabel
yang satu berfungsi sebagai penghubung dengan rumah carbon
brush. Sedangkan kabel yang satunya lagi sebagai penghubung
ke sumber listrik.
3) Carbon Brush
Di kalangan masyarakat umum, carbon brush sering
disebut dengan spul/brustel/arang. Merupakan bagian mesin
gerinda tangan berupa karbon padat yang berfungsi sebagai
penghantar arus listrik. Pada ujungnya terdapat pir yang
berfungsi untuk memastikan carbon brush tersebut selalu
menempel pada kolektor armature. Jenis carbon brush mesin
13
gerinda tangan sangat bervariasi. Mulai dari bentuk,ukuran,
dan model pengaitnya.
5) Saklar Gerinda
Saklar adalah bagian mesin gerinda tangan yang berfungsi
sebagai penyambung dan pemutus arus listrik. Letaknya berada
bagian di atas di belakang mesin gerinda tangan. Saklar pada
mesin gerinda tangan ini biasanya ada juga yang dilengkapi
dengan pengatur kecepatan putaran (speed control). Pengatur
kecepatan inilah yang berfungsi untuk mengatur cepat
lambatnya putaran pada mesin gerinda tangan.
14
6) Bearing (Laher)
Yaitu bagian mesin gerinda tangan yang berfungsi sebagai
tempat dudukan armature. Di dalam mesin gerinda tangan,
terdapat tiga buah bearing. Yaitu dua buah bearing yang
melekat pada armature dan satunya lagi berada kepala mesin
gerinda tangan. Bearing ini memiliki nomer dan ukuran yang
sangat beragam. Jadi apabila kita akan mengganti bearing
mesin gerinda tangan, jangan lupa untuk melihat nomer yang
tertera pada bearing tersebut.
7) Flange
Flange atau penjepit mata gerinda adalah bagian mesin
gerinda tangan berupa sepasang lempengan besi yang
berfungsi sebagai tempat dudukan batu gerinda. Bagian ini
berada pada ujung mesin gerinda tangan. Pada flange inilah
terdapat lubang untuk kunci mata gerinda.
8) Kabel
Sudah sangat jelas fungsi dari kabel. Tidak hanya pada
mesin gerinda tangan, tetapi pada semua perangkat elektronik
mana pun pasti memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai
media aliran arus listrik. Fungsi kabel pada mesin gerinda
tangan yaitu sebagai penghubung antara mesin gerinda dengan
sumber listrik. Dan juga sebagai penghubung antara bagian-
bagian komponen elektrik mesin gerinda tangan.
9) Kipas
Kipas ini terletak dan menempel bersama dengan angker.
Fungsi tentu untuk mendinginkan mesin agar tidak cepat panas
dan juga untuk membersihkan mesin motor listrik dari bedu
15
dan kotoran yang menempel sehingga mesin selalu bersih dan
terjaga.
11) Pelindung
Pada mesin gerinda tangan terdapat pelindung yang berada
pada kepala mesin. Pelindung tersebut berfungsi untuk
mengarahkan percikan gesekan antara mata gerinda dan benda
kerja. Sehingga ketika menggunakan mesin gerinda tangan
akan lebih aman dan nyaman.
16
argon karena pengelasan yang dimaksud melibatkan unsur Argon dalam
prosesnya.
Argon sendiri dalam pengelasan berfungsi sebagai gas pelindung
(shielding gas), karena sifatnya yang mulia (inert) sehingga gas tersebut
tidak bereaksi dengan lingkungan sekitarnya. Sifat tersebut menjadikan
gas Argon sebagai pelindung yang cukup ideal saat proses pengelasan.
Aplikasi gas Argon adalah pada pengelasan MIG (Metal Inert Gas) dan
TIG (Tungsten Inert Gas). Namun kebanyakan yang dimaksud
masyarakat awam sendiri saat menyebut las argon adalah pengelasan
TIG.
Untuk memulai mengerjakan sebuah pekerjaan pengelasan TIG
dibutuhkan beberapa peralatan. Peralatan yang perlu dipersiapkan
sedikit lebih banyak dari pada peralatan las listrik pada umumnya.
Apabila kita membandingkan pengelasan stik (SMAW) dengan
pengelasan argon, maka akan sangat terlihat perbedaannya.
Dimana kesamaan keduanya hanya pada trafo las, kebanyakan
trafo las yang beredar di pasaran dapat digunakan sebagai trafo las
SMAW dan GTAW. Selain itu tidak ada lagi kesamaan lain ditinjau
dari peralatan yang dibutuhkan. Peralatan GTAW diantara lain sebagai
berikut
a. Peralatan Las Argon
17
1) Power Source
Power Source merupakan sumber energi yang digunakan
untuk menyalakan busur listrik pengelasan GTAW. Listrik yang
berasal dari stop kontak dirubah oleh rangkaian transformer step
up pada power source sehingga memiliki tegangan dan arus
listrik yang cukup tinggi untuk digunakan mengelas. Output dari
mesin las bisa bermacam – macam tergantung dari tipenya.
Mesin las bisa menghasilkan listrik arus searah (Direct Current),
arus bolak – balik (Alternating Current), ataupun keduanya
dengan hanya menekan tombol pada mesin las untuk mengganti
jenis arus keluarannya. Khusus pada mesin las GTAW, ada
beberapa fungsi tambahan seperti untuk regulator gas shielding
dan kendali pada control pedal.
18
3) Flowmeter dan Regulator
4) Cooling Water
Cooling Water berfungsi untuk mendinginkan torch agar
tidak terlampau panas akibat pekerjaan las yang terus menerus.
Karena pengelasan GTAW biasanya dilakukan secara terus
19
menerus dengan panas yang dihasilkan oleh busur listrik bisa
mencapai 3.000oC sehingga untuk mengurangi kerusakan pada
torch beberapa model torch dilengkapi dengan mekanisme
pendinginan. Untuk torch yang bermodel self-insulated atau air-
insulated pendinginan berasal dari aliran udara dan gas
pelindung. Tetapi untuk model water-insulated ada selang
insulasi khusus yang masuk pada torch handle. Selang tersebut
berfungsi untuk mensirkulasikan air agar panas pada torch bisa
terdistribusikan melalui air yang mengalir tersebut.
6) Welding Torch
Welding Torch adalah bagian yang dikendalikan oleh
welder pada saat pekerjaan pengelasan berlangsung. Torch
khususnya untuk GTAW memiliki bagian yang cukup rumit jika
dibandingkan proses lainnya yang cenderung lebih sederhana.
Di bagian belakang, ada beberapa mekanisme inlet dan outlet.
Seperti electrode cable yang membawa arus listrik dari mesin
las, gas hose yang merupakan selang gas pelindung, water inlet
20
and outlet hose yang berfungsi mensirkulasikan air untuk
pendingin torch pada water-insulated torch.
21
b. Jenis Jenis Elektroda Tungsten
22
dengan kode warna orange. Keunggulan elektroda ini adalah
ketahanannya terhadap panas yang mencegah terjadinya lelehan
dan kontaminasi. Elektroda ini juga menghasilkan busur yang
stabil dan penyalaan awal yang mudah, seperti jenis EWTh.
Tetapi elektroda ini tidak memiliki bahaya radiasi seperti jenis
EWTh.
23
C. Uraian Kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
2. Proses Pembuatan
a. Pembuatan dudukan obat (nampan):
1) Siapkan 1 lembar plat stainless.
2) Gambar persegi panjang dengan ukuran material 47x67cm
3) Potonglah dengan gerinda tangan dan bersihkan sisa tatal
yang ada
4) Buatlah dua garis tepi dengan ukuran garis tepi luar 1,5 cm
dan garis tepi dalam 2 cm
5) Gerindalah garis tersebut sampai mudah untuk ditekuk
(dibending)
6) Setelah kiranya mudah dibending, bendinglah semua hasil
gerindaan nampan tersebut dengan alat bending
7) Pastikan hasil bendingan tersebut siku
8) Buatlah nampan tersebut 2 buah
9) Potong setiap pojok nampan dengan ukuran 2x2 cm, lakukan
itu ke dua nampan yang sudah dibending
24
b. Pemotongan stall untuk rangka trolley medis:
1) Siapkan stall stainless dengan ukuran 2x2 cm
2) Potonglah stall tersebut dengan panjang
40 cm sebanyak 2 buah
73 cm sebanyak 4 buah
3) Buatlah ujung salah satu stall yang panjangnya 70 cm
menjadi sudut 45 derajat
4) Buatlah kedua ujung stall yang panjangnya 40 cm menjadi
45 derajat
d. Proses Finishing
1) Gerindalah setiap hasil pengelasan agar bagus dan lebih
halus
25
2) Setelah melakukan penggerindaan, amplaslah hasil
gerindaan tersebut dengan amplas dipasang pada mesin
gerinda tangan
3) Setelah pengamplasan selesai, lakukan pemolesan pada
setiap hasil pengamplasan agar hasilnya mengkilap.
4) Lakukan hal itu ke semua bagian hasil pengelasan
5) Setelah semua hasil las mengkilap, pasanglah 4 roda pada
trolley medis tersebut.
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengalaman Praktek Keja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan
di CV. Global Samudra selama hampir 3 bulan dapat kami ambil
kesimpulan.
Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL), para peserta didik
cukup banyak mendapatkan informasi dan pengalaman khususnya dalam
perkembangan dunia kerja, sehingga menambah motivasi bagi peserta
didik untuk memperdalam ilmu dunia kerja.
Setelah pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) inidapat
disimpulkan antar teori yang didapat disekolah dengan Praktek Keja di
dunia usaha/industri memiliki banyak perbedaan. Teori lebih sulit jika
dibandingkan dengan praktek kerja langsung, namun praktek kerja
langsung memiliki risiko yang lebih besar dan lebih memiliki banyak
tanggung jawab.
Keberhasilan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
sangat dibutuhkan oleh para siswa/siwi agar dapat mengkuti salah satu
syarat menempuh UAS/UN. Dengan adanya laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi lancarnya
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL), terutama pada awal kerja
berkaitan dengan praktek keahlian yang ada di dunia usaha/industri.
Semoga dengan ini, dapat memberikan tambahan wawasan bagi para
pembaca. Jika ada kesalahan jadikan sebagai motivasi.
27
B. Saran
1. Bagi Sekolah
a. Sebaiknya sekolah menjalin kerja sama dengan Dunia Usaha atau
Dunia Industri yang lebih berkualitas dan lebih besar
produksinya.
b. Melakukan pemantauan terlebih dahulu lewat guru pembimbing
untuk tempat Prakerin yang layak dan tidak layak untuk siswa.
Salah dalam pemilihan tempat untuk Prakerin dapat membuat
siswanya juga kurang mengeluarkan kemampuan terbaiknya
sehingga siswa kurang dapat berkembang.
c. Sebaiknya waktu yang diberikan bagi siswa untuk memilih
tempat Prakerin lebih lama agar para siswa dapat menentukan
yang terbaik untuk dirinya.
d. Sebaiknya sekolah terlebih dahulu menetapkan nama-nama
DU/DI terbaik dan yang berkualitas yang dapat siswa tempati
dengan layak.
2. Bagi Industri
a. Diharapkan agar kerja sama antara sekolah dan DU/DI semakin di
tingkatkan.
b. Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasinya dan
disiplinnya untuk bekerja di bengkel.
c. Hubungan siswa dan karyawan lebih harmonis sampai kapanpun.
d. Diharapkan untuk lebih ditingkatkan kerja samanya antar
karyawan yang ada di bengkel.
28
PENUTUP
Penulis mengucapkan paji syukur atas kehadirat Allah SWT. Atas nikmat
yang diberikan kepada penulis sehingga penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini tanpa halangan suatu apapun. Laporan ini disusun
berdasarkan data-data yang didapatkan dari tempat Prakerin disesuaikan dengan
ilmu yang diperoleh dari sekolah. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari kata sempurna. Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi
pembaca pada umumnya dan bagi adik-adik kelas X dan kelas XI jurusan
pemesinan pada khususnya.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan dan penulisan laporan ini hingga menjadi
seperti ini.
Penulis
Slamet Riyanto
29
DAFTAR PUSTAKA
https://www.wikipedia.org
https://www.tehnikmesin.com/2017/06/bagian-mesin-gerinda-tangan.html
www.kelistrikanku.com
https://www.pengelasan.net/las-argon/
30
LAMPIRAN I
31
Gambar 3.3 Hasil nampan yang sudah dibending
32
Gambar 3.5 Proses Finishing (Memoles)
33
LEMBAR KONSULTASI DAN BIMBINGAN
NO Hari/Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
34