Anda di halaman 1dari 3

SIKAP PROFESIONAL TERHADAP BENTURAN KEPENTINGAN, BUJUKAN

TERMASUK HADIAH DAN KERAMAHTAMAHAN

Akuntan disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan kerangka kerja
konseptual untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman. Benturan kepentingan
dapat memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip objektivitas dan mungkin pula akan
memunculkan berbagai ancaman terhadap prinsip dasar etika yang lain, seperti (a) Akuntan
memberikan jasa profesional yang berhubungan dengan suatu permasalahan tertentu untuk dua
klien atau lebih dengan berbagai kepentingan yang saling berbenturan; atau (b) Kepentingan antara
Akuntan terkait dengan suatu permasalahan tertentu dan kepentingan klien yang menggunakan jasa
profesional yang berkaitan dengan permasalahan tersebut berada pada situasi berbenturan.

Umumnya, semakin langsung hubungan antara jasa profesional dan permasalahan yang
memunculkan benturan kepentingan para pihak, maka semakin mungkin level ancaman tidak
berada pada level yang dapat diterima. Faktor-faktor yang relevan dalam mengevaluasi level suatu
ancaman yang muncul akibat benturan kepentingan, mencakup langkah pencegahan terhadap
pengungkapan informasi rahasia secara tidak sah, ketika memberikan jasa profesional yang terkait
dengan permasalahan tertentu untuk dua atau lebih klien yang memiliki kepentingan yang saling
berbenturan. Langkah-langkah tersebut meliputi:

a. Memiliki tempat praktik yang terpisah untuk fungsi khusus dalam Kantor, yang mungkin
berfungsi sebagai penghambat alur informasi rahasia klien dari satu divisi ke divisi lain
dalam Kantor.
b. Kebijakan dan prosedur untuk membatasi akses terhadap berkas klien.
c. Perjanjian kerahasiaan yang ditandatangani oleh para karyawan dan para rekan di Kantor.
d. Pemisahan informasi rahasia secara fisik maupun elektronik.
e. Pelatihan dan komunikasi yang bertujuan khusus.

Akuntan harus waspada terhadap prinsip kerahasiaan, termasuk ketika membuat


pengungkapan atau berbagi informasi di dalam Kantor atau Jaringan Kantor dan mencari panduan
dari pihak ketiga. Ketika membuat pengungkapan spesifik dengan tujuan untuk mendapatkan
persetujuan eksplisit dapat menyebabkan pelanggaran terhadap prinsip kerahasiaan, dan persetujuan
eksplisit tersebut tidak dapat diperoleh, maka Kantor hanya akan menerima atau melanjutkan
perikatan jika: (a) Kantor tidak melakukan peran advokasi bagi satu klien dalam posisi
berseberangan terhadap kliennya yang lain sehubungan dengan permasalahan yang sama; (b)
Terdapat mekanisme tertentu untuk mencegah pengungkapan informasi rahasia diantara para tim
perikatan yang menangani dua klien; dan (c) Kantor meyakini bahwa pihak ketiga yang rasional dan
memiliki informasi yang memadai, dengan mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang
tersedia bagi Akuntan pada saat itu, akan menyimpulkan bahwa hal tersebut adalah tepat bagi
Kantor untuk menerima atau melanjutkan perikatan karena adanya pembatasan atas kemampuan
Kantor untuk melaksanakan jasa tersebut yang dapat menghasilkan kerugian yang tidak
proporsional bagi klien atau pihak ketiga lain yang relevan.

Menawarkan atau menerima bujukan yang tidak dilarang oleh peraturan perundang-
undangan mungkin masih memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika.
Akuntan tidak boleh menawarkan, menerima, atau mendorong pihak lain untuk menawarkan
bujukan apa pun, atau penawaran bujukan yang kemungkinan akan disimpulkan oleh pihak ketiga
yang rasional dan memiliki informasi yang memadai, dilakukan dengan intensi untuk memengaruhi
perilaku dari penerima atau individu lain secara tidak patut. Contoh keadaan ketika penawaran atau
penerimaan bujukan dapat memunculkan ancaman bahkan jika Akuntan telah menyimpulkan bahwa
tidak ada intensi yang nyata atau dirasakan untuk memengaruhi perilaku secara tidak patut
termasuk:

a. Ancaman kepentingan pribadi, Akuntan ditawari keramahtamahan dari calon pengakuisisi


klien ketika memberikan jasa keuangan korporat kepada klien.
b. Ancaman kedekatan, Akuntan mengajak secara reguler calon klien dan klien ke acara
olahraga.
c. Ancaman Intimidasi, Akuntan menerima keramahtamahan yang sifatnya dianggap tidak
pantas jika diungkapkan kepada publik.

Contoh tindakan yang dapat menjadi pengamanan untuk mengatasi ancaman yang muncul
dari penawaran atau penerimaan bujukan tersebut termasuk:

a. Bersikap transparan mengenai penawaran atau penerimaan bujukan kepada manajemen


senior dari Kantor atau klien.
b. Mencatatkan bujukan tersebut dalam catatan yang dipantau oleh manajemen senior Kantor
atau individu lain yang bertanggung jawab atas kepatuhan etika Kantor, atau yang dikelola
oleh klien.
c. Menugaskan penelaah yang tepat, yang tidak terlibat dalam memberikan jasa profesional,
untuk menelaah setiap pekerjaan yang dilakukan atau keputusan yang dibuat oleh Akuntan
sehubungan dengan klien yang bujukannya diterima Akuntan.
d. Memberikan bujukan tersebut untuk donasi dalam acara amal setelah menerima dan
mengungkapkan pemberian donasi tersebut dengan tepat, misalnya, kepada manajemen
senior Kantor atau individu yang menawarkan bujukan.
e. Mengganti bujukan yang diterima seperti keramahtamahan.
f. Sesegera mungkin, mengembalikan bujukan setelah diterima seperti hadiah.

Anda mungkin juga menyukai