Anda di halaman 1dari 26

Pelaporan Keuangan

Dosen : Dr. Henik Hari Astuti, M.Si

KELOMPOK 2
1. Rahmat Handoyo
2. Monica Puspita Sari
3. Putri Asyafiah
4. Yuhelni
Studi Kasus Jurnal “ Pengaruh Konservatisme
Akuntansi Pada Suatu Perusahaan di Sektor Agriculture
dalam Penggunaan Teori Akuntansi Positif ”
Definisi Teori Akuntansi Positif

Menurut Scott (2000) adalah berusaha untuk membuat prediksi yang baik sesuai dengan
kejadian yang nyata.
Teori akuntansi positif dalam Chariri dan Ghozali (2007) menyatakan bahwa ada tiga
hubungan keagenan:
1. Antara manajemen dengan pemilik (pemegang saham);
2. Antara manajemen dengan kreditur;
3. Antara manajemen dengan pemerintah;
Definisi Konservatisme

Menurut Tazawa (2003), merupakan proses pembukuan yang lebih mengedepankan pengakuan
terhadap laba kecil dengan lebih lambat mengakui keuntungan atau pendapatan, mempercepat
mengakui biaya atau kerugian, mengutamakan penilaian hutang dan mengenyampingkan nilai
aktiva.
Menurut Juanda (2007) konservatisme merupakan suatu konsep akuntansi yang menerapkan
biaya dan hutang lebih tinggi, sedangkaan laba dan aset cenderung lebih rendah.
Dengan demikian koservatisme berarti konsep pembukuan yang besifat berhati-hati dan
mengutamakan pelaporan terhadap rugi atau biaya dibandingkan laba.
Definisi Leverage

Menurut Noviantari dan Ratnadi (2015), leverage merupakan rasio yang menunjukkan
seberapa besar hutang atau modal membiayai aktiva perusahaan. Perusahaan yang telah go
public tentunya tidak lepas dari hutang yang dapat digunakan untuk memperluas usahanya
secara besar.

Definisi Financial Distress

Emrinaldi (2007) financial distress merupakan kondisi kesulitan keuangan yang dimulai dari
kesulitan likuiditas (jangka pendek) sebagai indikasi kesulitan keuangan yang paling ringan,
sampai kepernyataan kebangkrutan yang merupakan kesulitan keuangan yang paling berat.
Definisi Ukuran Perusahaan

Menurut (utama, 2000) Ukuran perusahaan adalah skala perusahaan yang dilihat dari total
aktiva perusahaan pada akhir tahun ataupun total penjualan, namun karena biaya yang
mengikuti penjualan cenderung lebih besar, maka perusahaan dengan tingkat penjualan yang
tinggi cenderung memilih kebijakan akuntansi yang mengurangi laba

Hubungan Antar Variabel

Pengaruh Leverage terhadap Konservatisme


Kreditor berkepentingan terhadap distribusi aset bersih dan laba yang lebih rendah kepada
manajer dan pemegang saham sehingga kreditor cenderung meminta manajer untuk
menyelenggarakan akuntansi konservatif (Pramudita, 2012).
Lo (2005) menyatakan bahwa tingkat kesulitan keuangan dan tingkat hutang perusahaan
berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.
Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme
Menurut Lo (2005) apabila financial distress atau kesulitan keuangan tinggi maka akan
menyebabkan manajer mengambil tindakan untuk mengurangi tingkat konservatisme
akuntansi, begitupun sebaliknya.

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Konservatisme


Sesuai pernyataan Lo (2005) bahwa perusahaan yang berukuran besar akan melaporkan laba
yang lebih rendah secara relatif permanen dengan menyelenggarakan akuntansi yang
konservatif. Hal ini diakibatkan oleh biaya politik mencakup semua biaya yang harus
ditanggung perusahaan terkait dengan tindakan antitrust, regulasi, subsidi pemerintah, pajak,
tarif, tuntutan buruh, dan lain sebagainya (Watts dan Zimmerman, 1978).
Dalam hal ini berdasarkan penelitian yang telah yang diuji, kehadiran teori akuntansi positif
telah memberikan sumbangan yang berarti bagi pengembangan akuntansi dengan:
1. menghasilkan pola sistematik dalam pilihan akuntansi
2. memberikan penjelasan spesifik terhadap pola tersebut
3. memberikan kerangka yang jelas dalam memahami akuntansi
4. menunjukkan peran utama contracting cost dalam teori akuntansi
5. menjelaskan mengapa akuntansi digunakan dan memberikan kerangka dalam
memprediksi pilihan-pilihan akuntansi
6. mendorong riset yang relevan dimana akuntansi menekankan pada prediksi dan
penjelasan terhadap fenomena akuntansi.

Teori akuntansi positif didasarkan pada adanya dalil bahwa manajer, pemegang saham, dan
aparat pengatur adalah rasional dan bahwa mereka berusaha untuk memaksimalkan kegunaan
mereka yang secara langsung berhubungan dengan kompensasi mereka, dan tentunya
kesejahteraan mereka pula.
* Penelitian dalam jurnal ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kualititatif.
Populasi adalah lima belas (15) perusahaan agriculture yang terdaftar di IDX.
Pengumpulan data berupa:
1. Laporan tahunan 2017-2018 di www.IDX.com
2. Daftar perusahaan yang mengeluarkan Sustainable Report di NCSR (National
Centre for Sustainability Reporting)
3. Studi Pustaka melalui buku teks, jurnal ilmiah, artikel dan majalah

* Dengan metode analisa regresi linear berganda


UJI PENELITIAN

Uji Normalitas Uji multikolinearitas


Uji heteroskedasitias
Coefficientsaa

uji analisis regresi linear


berganda Coefficientsaa
KESIMPULAN

1. Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme


akuntansi perusahaan di sektor agriculture.
2. Financial distress yang berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap konservatisme akuntansi perusahaan di sektor agriculture.
3. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap
konservatisme akuntansi perusahaan di sektor agriculture.
IMPLIKASI PENELITIAN

Perusahaan di sektor agriculture harus memperhatikan faktor


financial distress yang ternyata berpengaruh positif terhadap
konservatisme akuntansi.

Maka dari itu penting halnya manajemen perusahaan untuk


lebih mengutamakan konsep pembukuan konservatisme ini,
agar menjadi sinyal positif bagi investor apabila terjadi
financial distress yang meningkat.
AGENCY THEORY
DEFINISI
 Jensen dan Meckling (1976)
teori keagenan (agency theory) adalah suatu teori yang menjelaskan
hubungan kerjasama antara pemilik perusahaan dan manajemen
perusahaan.

 Lubis (2017)
Teori agensi terjadi antar pelaku yang ada dalam suatu perusahaan,
dimana principal dan agen sebagai pelaku utama nya. Menurut principal
adalah pihak yang berhak memberikan tugas kepada bawahan atau agen
untuk bertindak atas nama principal, sedangkan agen merupakan pihak
yang diberikan tugas oleh atasan untuk menjalankan perusahaan..
Kekuatan Teori Agensi memfokuskan perhatian bagaimana agar sistem perjanjian
kontrak kompensasi bisa mencapai keseimbangan.

Kelemahan teori agensi antara lain:


1) Sering terjadinya benturan kepentingan antara prisipal dan agen salah satunya
dapat timbul karena adanya kelebihan aliran kas (excess cash flow)

2) Agen yang lebih memahami perusahaan sehingga menimbulkan kesenjangan


informasi yang menyebabkan prinsipal tak mampu untuk menentukan apakah usaha
yang dilakukan agen memang benar-benar optimal
PERUSAHAAN KERJASAMA MANAJEMEN

Teori agensi merupakan hubungan kerjasama antara dua pihak yang


saling terkait yang selanjutnya disebut perusahaan dan manajemen.

Contoh teori agensi dalam kehidupan sehari hari seorang pengusaha


warnet yang tidak bisa mengelola dan menjaga warnet yang dimiliki
karena kesibukannya.
JURNAL

Kebijakan hutang dengan pendekatan agency theory pada


perusahaan property dan real estate
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari
kepemilikan institusional, profitabilitas, investment opportunity set
dan free cash flow terhadap kebijakan hutang dengan pendekatan
teori agensi. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan property
dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tahun 2016-2018.
KEBIJAKAN HUTANG

Kebijakan hutang atau debt policy merupakan keputusan perusahaan untuk


memperoleh dana dari pihak ketiga untuk melakukan investasi. Sheisarvian et
al. (2015) menyatakan bahwa pembuatan kebijakan hutang tidak mudah
karena dalam suatu perusahaan terdapat banyak pihak yang memiliki
kepentingan yang berbeda-beda, sehingga dalam pembuatan keputusan tidak
akan terlepas dari konflik keagenan yang terjadi dalam perusahaan.
KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL

Profitabilitas

Investment opportunity set

Free cash flow


METODE PENELITIAN

• Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

• Obyek : kepemilikan institusional, profitabilitas, investment opportunity set, free cash flow
dan kebijakan hutang

• Subyek : perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
melaporkan laporan keuangannya secara rutin periode 2016-2018.

• Populasi : perusahaan yang bergerak pada sub sektor property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016-2018.

• Jumlah sampel yang diambil sebanyak 43 perusahaan dengan teknik purposive sampling
Rata-rata kebijakan hutang (DER) pada perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memiliki total aset terbesar periode 2016-
2018

  No. Kode perusahaan Nama perusahaan 2016 DER


2017 2018

  1 APLN Agung podomoro land tbk. 1,58 1,50 1,42

  2 ASRI Alam sutera realty tbk. 1,81 1,42 1,19

 
3 BSDE Bumi serpong damai tbk. 0,57 0,57 0,72

4 CTRA Ciputra development tbk. 1,03 1,05 1,06

5 DILD Intiland development tbk. 1,34 1,08 1,18

6 LPKR Lippo karawaci tbk. 1,07 0,90 0,98

7 PWON Pakuwon jati tbk. 0,88 0,83 0,63

  Rata-rata   1,18 1,05 1,03


UJI PENELITIAN

Uji Normalitas Uji multikolinearitas


Uji heteroskedasitias
Coefficientsaa

uji analisis regresi linear


uji autokorelasi berganda Coefficientsaa uji kelayakan model

uji koefisien determinasi


Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap kebijakan
hutang

Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang

Investment opportunity set berpengaruh positif terhadap kebijakan


hutang

Free cash flow tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang


IMPLIKASI PENELITIAN

1.) Diharapkan investor mempertimbangkan dan menganalisa informasi mengenai


komposisi hutang perusahaan (hutang jangka panjang atau hutang jangka pendek)

2.) Diharapkan investor dapat memperhatikan variabel kepemilikan institusional dan


investment opportunity set yang berpengaruh terhadap kebijakan hutang

3.) Diharapkan perusahaan agar dapat mengurangi rasio hutang perusahaan agar
risiko perusahaan semakin berkurang dan investor tertarik untuk menanamkan
sahamnya

4.) Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya pemilihan keputusan
pendanaan perusahaan serta memberikan gambaran mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai