KELOMPOK 1:
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASASSAR
2017
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Segala puji melebihi luasnya langit dan dalamnya lautan atas segala keagungan-Nya
yang tiada terkira, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya tugas makalah seminar akuntansi
ini dapat kami selesaikan.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak
membantu dalam pembuatan tugas ini, mulai dari penyusunan, pengeditan sampai dengan
proses pencetakan, semoga amal kebaikan saudara-saudari sekalian dibalas oleh Tuhan Yang
Maha Esa.
Akhir kata, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi
penyempurnaan tugas ini dan bahan introspeksi kami, semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Wassalamualaikum wr.wb.
Penyusun
2
Daftar Isi
judul
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................. iii
BAB I...................................................................................................................... iv
PENDAHULUAN...................................................................................................... iv
A. Latar Belakang................................................................................................ iv
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................... v
C. TUJUAN......................................................................................................... v
BAB II...................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN......................................................................................................... 1
TEORI AKUNTANSI POSITIF................................................................................. 1
PENELITIAN AKUNTANSI POSITIF........................................................................3
PENELITIAN PASAR MODAL................................................................................ 3
PROSPEKTIF PENELITIAN AKUNTANSI POSITIF...................................................7
PENGARUH PENELITIAN AKUNTANSI POSITIF.....................................................7
ASPEK METODOLOGI PENELITIAN......................................................................9
KRITIK DAN SOLUSI PENELITIAN POSITIF........................................................11
BAB III................................................................................................................... 17
RANGKUMAN........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
apakah teori akuntansi yang telah dikemukakan dalam banyak literatur teori akuntansi dapat
menjelaskan praktik akuntansi yang berlaku.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan tentang teori akuntansi positif
2. Jelaskan tentang penelitian akuntansi positif
3. Jelaskan tentang penelitian pasar modal
4. Jelaskan tentang dimensi prospektif penelitian positif
5. Jelaskan tentang pengaruh penelitian akuntansi positif
6. Jelaskan tentang aspek metodologi penelitian
7. Jelaskan tentang kritik dan solusi penelitian positif
C. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami teori akuntansi positif
2. Mahasiswa mampu memahami penelitan akuntansi positif
3. Mahasiswa mampu memahami penelitian pasar modal
4. Mahasiswa mampu memahami dimensi prospektif penelitian positif
5. Mahasiswa mampu pengaruh pengaruh penelitian akuntansi positif
6. Mahasiswa mampu aspek metodologi penelitian
7. Mahasiswa mampu kritik dan solusi penelitian positif
5
BAB II
PEMBAHASAN
Teori akuntansi positif memiliki ciri pemecahan masalah (problem solving) yang
disesuaikan dengan realitas praktik akuntansi. Pendekatan yang digunakan dalam teori
akuntansi positif adalah pendekatan ekonomi dan perilaku. Tujuan dari pendekatan teori
akuntansi positif adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi. Salah satu
contoh dalam penggunaan teori positif adalah hipotesa mengenai program pemberian bonus.
Hipotesa ini menunjukkan bahwa manajemen yang remunerasinya didasarkan pada bonus,
akan berusaha memaksimalkan bonusya melalui penggunaan metode akuntansi yang dapat
menaikkan laba dan pada akhirnya memperbesar bonu. Teori ini akan dapat menjelaskan atau
memprediksi perilaku manajemen dalam hal program pemberian bonus.
Teori akuntansi positif mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan
teori akuntansi. Teori akuntansi dapat memberikan pedoman bagi para pembuat kebijakan
akuntansi dalam menentukan konsekuensi dari kebijakan tersebut. Teori akuntansi positif
berkembang seiring dengan kebutuhan untuk menjelaskan dan memprediksi realitas praktik
akuntansi yang ada dalam masyarakat.
Aliran positif merupakan perspektif yang dikenal luas oleh kalangan akademisi saat ini.
Aliran ini pertama kali diperkenalkan di Universitas Chichago, kemudian meluas ke beberapa
Universitas lainnya di Amerika Serikat seperti Rochester, Barkley, Stanford, UCLA, NY
(Rasyid,1997). Teori akuntansi positif mempunyai suatu kepercayaan bahwa realita sosial
berada secara independen dari manusia yang memiliki sifat atau esensi tersendiri. Hal ini
mengakibatkan fenomena empiris terpisah dari penelitian. Dengan demikian validitas ilmiah
dari dunia empiric diuji melalui observasi.
2
metode FIFO dibandingkan menggunakan meotde LIFO. Memprediksi berarti teori harus
mampu memprediksi berbagai fenomena praktik yang belum dijalankan. Fenomena yang
belum dijalankan tidak selalu fenomena yang akan datang, tetapi fenomena yang telah terjadi
tetapi belum ada bukti secara empiris untuk menjustifikasi fenomena tersebut.
1) Healy,1985 dengan hipotesis perencanaan bonus, yang menghasilkan bukti para manajer
yang mendasarkan bonusnya pada income netto dilaporkan secara sistematis
menggunakan kebijakan akuntansi accrual untuk pelaporan pendapatannya sehingga
dapat memaksimalkan bonus.
2) Sweeney,1994 dengan hipotesis perjanjian hutang, dihasilkan bukti bahwa perusahaan
sering melanggar perjanjian hutang dalam bentuk pemeliharaan modal kerja dan ekuitas
pemegang saham.
3) Jones,1991 mengkaji perubahan perusahaan untuk menurunkan income netto yang
dilaporkan untuk keringanan impor. Pemberian keringan impor pada perusahaan tidak
adil karena dipengaruhi oleh kompetisi asing, sebagian merupakan keputusan politik.
4) Lev (1979) dalam hipotesis bonus debt convenant adanya kecenderungan manajer
menjadi opportunistik dengan menyelamatkan bonus dan mengabaikan perubahan debt
convenant ketika effisiensi pasar yang diharapkan bereaksi negatif.
3
karateristiknya adalah menekankan pada penawaran dan permintaan informasi pada
pasar. Pada pasar modal yang kompetitif, marginal cost informasi sama dengan
marginal revenuenya.
EMH mengacu pada teori harga ekonomi mikro, yang ditandai dengan emphasi pada
penawaran dan permintaan, analisis keseimbangan dan persaingan sempurna pasar modal,
dalam kesetimbangan biaya marjinal informasi sama dengan pendapatan marjinal. Oleh
karena itu, tidak mungkin, rata-rata, untuk mendapatkan keuntungan ekonomi murni dengan
perdagangan pada informasi ini. Ball menunjukkan bahwa pekerjaan empiris awal, seperti
karya fama, Fisher, Jensen dan Roll dalam kaitannya dengan reaksi harga saham terhadap
stock split.
Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga
sekuritas dengan informasi.Fama (1970) menyajikan tiga macam bentuk utama dari efisien
pasar berdasarkan tiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi
sekarang yang sedang dipublikasikan dan informasi privat sebagai berikut:
4
Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari
perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut. Informasi yang di
publikasikan ini merupakan informasi dalam bentuk pengumuman oleh perusahaan
emiten. Informasi ini umumnya berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di
perusahaan emiten (corporate event). Contoh dari informasi yang dipublikasikan ini
misalnya adalah pengumuman laba, pengumuman pembagian dividen, pengumuman
pengembangan produk baru, pengumuman merjer dan akuisisi, pengumuman
perubahan metode akuntansi, pengumuman pergantian pemimpin perusahaan dan
lain sebagainya.
Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah
perusahaan. Informasi yang dipublikasikan ini dapat berupa peraturan pemerintah
atau peraturan dari regulator yang hanya berdampak pada harga-harga sekuritas
perusahaan-perusahaan yang terkena regulasi tersebut. Contoh dari informasi ini
adalah regulasi untuk meningkatkankebutuhancadangan (reserved requirement) yang
harus dipenuhi oleh semua bank-bank. Informasi ini akan mempengaruhi secara
langsung harga sekuritas tidak hanya sebuah bank saja, tetapi mungkin semua emiten
di dalam industry perbankan.
Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas semua
perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Informasi ini dapat berupa peraturan
pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak kesemua perusahaan
emiten. Contoh dari regulasi ini adalah peraturan akuntansi untuk mencantumkan
laporan arus kas yang harus dilakukan oleh semua perusahaan. Regulasi ini akan
mempunyai dampak keharga sekuritas tidak hanya untuk sebuah perusahaan saja atau
perusahaan-perusahaan di suatu indistri, tetapi mungkin berdampak langsung pada
semua perusahaan. Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada
investor atau grup dari investor yang dapat menggunakan informasi yang
dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan tidak normal dalam jangka waktu
yang lama.
5
dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena
mempunyai formasi privat.
Tujuan Fama (1970) mengklasifikasikan pasar efisien menjadi tiga bentuk ini bertujuan
untuk mempermudah penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap efisiensi pasar
(Tandelilin, 2010:223). Pada tahun 1991, Fama melakukan penyempurnaan atas klasifikasi
efisiensi pasar tersebut. Efisiensi pasar bentuk lemah disempurnakan menjadi suatu klasifikasi
yang lebih bersifat umum untuk menguji return prediktabilitas (return predictability). Pada
klasifikasi ini, informasi mengenai pola return sekuritas, seperti pola return lebih tinggi di
bulan Januari dan hari Jumat yang dimanfaatkan oleh investor untuk memperoleh
keuntungan yang abnormal. Sedangkan efisiensi bentuk setengah kuat diubah menjadi studi
peristiwa (event studies), dan pengujian efisiensi pasar dalam bentuk kuat disebut sebagai
pengujian informasi rahasia (private information) (Tandelilin, 2010:224).
Perhatikan bahwa, ketika kita berbicara tentang pasar efisien (sejauh harga penuh
merefleksikan informasi), kita tidak mengacu pada bentuk-bentuk lain dari efisiensi yang
diakui di bidang ekonomi, seperti efisiensi pertukaran (aset yang tersedia adalah perdagangan
sehingga tidak ada penataan ulang klaim yang akan meningkatkan utilitas yang diharapkan
dari satu orang tanpa mengurangi efisiensi yang lain) atau produksi (apakah alokasi sumber
daya akan pareto-optimal jika perusahaan memaksimalkan nilai). Kita juga tidak
menyarankan bahwa setiap investor memiliki pengetahuan tentang semua informasi. Efisiensi
pasar tidak berarti bahwa semua informasi keuangan telah benar disajikan oleh perusahaan
atau benar ditafsirkan oleh para pembuat keputusan individu. Juga tidak menyiratkan bahwa
manajer membuat keputusan manajemen yang optimal atau investor dapat memprediksi
kejadian masa depan dengan presisi mutlak. Efisiensi pasar dalam konteks EMH hanya berarti
bahwa harga sekuritas mencerminkan dampak agregat dari semua informasi yang relevan, dan
melakukannya dalam cara-harga pasar objektif dan cepat adalah permainan yang adil.
Gaffikin (2008:57-68) menjelaskan bahwa teori akuntansi positif adalah ekspresi dari
teori ekonomi neoklasik. Dasarnya adalah sebuah keyakinan dalam teori pilihan yang
rasional, yakni kepentingan pribadi-material yang disebut sebagai perilaku oportunistik. Lebih
lanjut dikatakan bahwa secara ontologis riset empiris-toeri akuntansi positif mengadopsi
6
paham realisme. Secara metodologis, ini adalah positivis atau modernisme, berarti
berkomitmen menggunakan metode ilmu fisika. Pondasi epistemologis teori akuntansi positif
adalah empirisme.
Deegan (2004:204) menjelaskan bahwa teori akuntansi positif, seperti yang
dikembangkan oleh Watts dan Zimmerman dan lain-lain, berdasarkan pada asumsi berbasis
perekonomian sentral, semua tindakan individu dikendalikan oleh kepentingan diri dan bahwa
individu akan bertindak dengan cara oportunistik pada tingkat di mana tindakan akan
meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan menggunakan pendekatan yang bersumber dari
positivisme, penelitian-penelitian empiris akuntansi dikembangkan untuk mendukung dan
membenarkan berbagai metode atau praktik akuntansi dalam dunia nyata. Kemudian hasil
dari penelitian empiris tersebut adalah berupa pernyataan atau proposisi yang nantinya
menjadi teori akuntansi positif. Riduwan (2007) mengatakan bahwa:
Teori akuntansi positif mengemukakan proposisi-proposisi yang tidak lain adalah
deskripsi tentang praktik-praktik akuntansi dalam dunia nyata, misalnya, (1) karakteristik
entitas yang memilih untuk menerapkan metode akuntansi tertentu, dan (2) dampak penerapan
standar akuntansi terhadap perilaku manusia atau entitas yang berkepentingan terhadap
informasi akuntansi.
Dorongan terbesar dari teori akuntansi positif dalam akuntansi adalah untuk
menjelaskan (to explain) dan meramalkan (to predict) pilihan standar manajemen melalui
analisis atas biaya dan manfaat dari pengungkapan keuangan tertentu dalam hubungannya
dengan berbagai individu dan pengalokasian sumber daya ekonomi. Teori akuntansi positif
didasarkan pada adanya dalil bahwa manajer, pemegang saham, dan aparat pengatur adalah
rasional dan bahwa mereka berusaha untuk memaksimalkan kegunaan mereka yang secara
langsung berhubungan dengan kompensasi mereka, dan tentunya kesejahteraan mereka pula.
Pilihan atas suatu kebijakan akuntansi oleh beberapa kelompok tersebut bergantung pada
perbandingan relatif biaya dan manfaat dari prosedur akuntansi alternatif dengan cara
demikian untuk memaksimalkan kegunaan mereka.
9
individu, kelompok, lembaga atau komunitas tertentu. Tujuan studi kasus adalah
melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subyek tertentu.
4) Penelitian korelasional : merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah
berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau lebih. Tujuan penelitian adalah
untuk menentukan atau tidaknya korelasi antar variabel atau membuat prediksi
berdasarkan korelasi antar variabel.
5) Penelitian kausal komparatif : merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah
berupa hubungan sebab-akibat antar dua variabel atau lebih.
6) Penelitian eksperimen : merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah yang
sama dengan penelitian kausal komparatif, yaitu mengenai sebab-akibat antara dua
variabel atau lebih.
10
Sejak tahun 1982 banyak artikel yang mengkritik dan mengevaluasi teori akuntansi positif
yang telah dipublikasikan. Dalam hal ini para kritikus biasanya dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu (Lawrence A B,1992) :
1. Kritik tentang teknik atau metode penelitian.
Dalam hal ini dinyatakan bahwa tulisan tentang akuntansi positif yang sudah disurvey gagal
untuk mendiskripsikan model dari multi person/manusia secara keseluruhan sama untuk multi
period/masa secara keseluruhan dan lemah dalam kedua strategi, yaitu : dalam pertimbangan
dan pendekatan teori yang mungkin berguna dalam perkembangan teori formal.
Masalah utama dengan semua kritik pada metodologi berdasarkan ilmu pengetahuan
ekonomi adalah penggunaan ilmu-ilmu ekonomi neoklasik sebagai basis utama untuk
memahami teori akuntansi. Para ekonom telah lama mengetahui bahwa mudah bagi para
pembuat keputusan untuk menggunakan harga-harga keseimbangan tetapi hanya jika ada
alasan yang bagus untuk menganggap bahwa semua pasar adalah dalam keseimbangan.
Pertanyaan yang terbuka adalah apakah maksudny a menggunakan harga-harga keseimbangan
ketika tidak ada alasan yang mencukupi untuk menganggap bahwa semua pasar jelas. Kritik
yang ada adalah bahwa pengujian pasar menyebabkan mereka hanya mempunyai pengaruh
yang sedikit dalam riset akuntansi.
12
b. Pendekatan neokiasik dengan memakslmalkan hipotesisnya karena asumsi atau anggapan
maksimallsasi adalah hanya salah satu dart banyak asumsi yang diperlukan dalam teori
neokiasik, dlbawah klalm ini bahwa setlap individu membuat keputusan, subyeknya
diberl batasan yang secara eksklusif memaksimalkan manfaat dart masing-masing
personel. Dalam ekonomi neokiasik masalahnya adalah tidak pernah orang-orang benar-
benar makslmal. Satu-satunya kritik yang mungkin adalah apakah ini dapat dilakukan
dengan mudah. Ilmu ekonomi neokiasik secara menyedihkan lemah dalam soal dinamika
(Demski,1988). Secara khusus, dia mengatakan bahwa pertanyaan yang penting adalah
"bukan bagaimana pilihan-pilihan metode .akuntansi bervariasi tergantung waktu dan
keadaan, tetapi mengapa organisasi mendesain untuk memotivasi perilaku khusus ini
dalam bidang akuntansi". Pertanyaan "bagaimana" menjelaskan daerah dart penelitian
deskriptif dan pertanyaan "mengapa" menjelaskan yang ada pada teori-teori. Konsekuensi
logis dart kritik Demski adalah untuk menjelaskan bahwa Watts dan Zimmerman itu
mengajukan suatu teori yang deskriptif meskipun mereka mengklaim
menawarkan/mengajukan penjelasan-penjelasan positif. Yang terpenting, Demski
sepertinya menemukan bahwa teori akuntansi positif (contohnya, penjelasan (eksplanasi)
berdasarkan ekonomi) merupakan dasar/basis yang tidak cukup bagi penelitian akuntansi
1. Integrated utility
Kontribusi utility of knowledge of accounting research menurut Watts dan Zimmerman
perlu diperluas menjadi integrated utility, yaitu kontribusi yang dalam bentuk
multidimensi dan multi arah. Tidak hanya bersifat linier dan selalu dependensi dan satu
arah atau beberapa arah yang membentuk parsial utility. Harus integrated utility, sehingga
akuntansi tidak terjebak pada konteks pragmatis saja. Misalnya dalam penelitian
positivism, apabila ada variabel yang tak signifikan secara statistik, maka jangan
langsung berkesimpulan bahwa variabel itu tidak mempunyai utility dan tidak sesuai
dengan teori. Persoalannya jangan dilihat sampai di situ saja, tetapi harus digali lebih
dalam dengan berbagai pendekatan dan penjelasan, bahkan sampai melihat ada apa
dibalik tidak signifikansinya variabel tersebut. Tidak hanya dengan rasio tetapi bias
13
dengan intuisi sehingga dapat menghasilkan penelitian integrated utility, yaitu kontribusi
dalam bentuk multidimensi dan multi arah.
14
BAB III
RANGKUMAN
Konsep teori akuntansi postif dikembangkan dalam riset dan literatur akuntansi baru mulai
tahun 1960an. Berarti bahwa konsep tersebut masih relativ baru dan masih memerlukan kajian
dan penelitian lebih lanjut dalam usaha untuk mendesain teori akuntansi yang lebih bermakna.
Sebelum itu riset dan kajian literature akuntansi masih didominasi oleh teori akuntansi
normatif. Dalam teori akuntansi normatif, penyusunan standar atau teknik akuntansi lebih
banyak bersifat preskriptif dan tidak memperhatikan adanya pengujian hipotesis secara
empiris terhadap standar atau metode tersebut. Sedangkan dalam teori akuntansi positif,
15
penekanan lebih banyak kepada hasil pengujian secara empiris untuk menjustifikasi
pernyataan yang telah dihipotesiskan.
Teori akuntansi positif secara ontologi mengadopsi paham realis yang kuat dan ini
menentukan epistemologi dan metodologi yang digunakan. Secara metodologis, ini adalah
positivis atau modernisme, berarti ini berkomitmen untuk menggunakan metode ilmu fisika.
Akibatnya ini sangat berakar pada epistemologi empiris. Teori akuntansi positif bersandarkan
utility maximization yang memiliki asumsi sentral neo klasik yaitu setiap individu memiliki
tujuan untuk mengejar kepentingan pribadi. Epistemologi pemikiran ilmu pengetahuan
modern biasa lebih menekankan pada analisa dibandingkan dengan sintesis. Analisa
merupakan proses berpikir memecah atau mengurai realitas utuh menjadi bagian-bagian kecil
yang terpisah. Dengan cara dianalisa, kemudian bagian-bagian kecil ini diharapkan dapat
menjelaskan realitas yang utuh. Sebaliknya sintesis merupakan proses berpikir dengan
menggabungkan bagian-bagian yang terpisah, sehingga dengan itu dapat menjelaskan realitas
yang utuh.
Dengan demikian terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan atau teori yang perlu
dikembangkan untuk dapat mengatasi kelemahan teori akuntansi positif. Bukan tujuan untuk
mengganti teori positif yang sudah ada tetapi untuk melengkapi kekurangan yang ada guna
menyempurnakan teori akuntansi positif agar memberikan nilai yang bermakna. Alternatif
yang diajukan adalah: Integrated Utility, Value Free to Value Laden, , Extention Maximation
16
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/13547/1/Pendekatan_Dan_Kritik_Teori_akuntansi_Positif__by_Indir
a_Januarti_(OK).pdf
http://eprints.undip.ac.id/13547/1/Pendekatan_Dan_Kritik_Teori_akuntansi_Positif__by_Indir
a_Januarti_(OK).pdf
https://wahbranz.wordpress.com/2012/12/18/teori-positif-dan-pasar-modal/
http://journal.tarumanagara.ac.id/index.php/jakt/article/viewFile/2197/1941
http://adeladelia21.blogspot.co.id/2016/11/blog-post_26.html
17