Anda di halaman 1dari 65

BAB VI

WAWASAN NUSANTARA
( WASANTRA )
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang
terhadap bangsa dengan tujuan menjaga persatuan dan
kesatuan, yang diwujudkan dengan mengutamakan
kepentingan nasional dibanding kepentingan pribadi,
kelompok atau golongan tertentu.
Wawasan nusantara adalah cara pandang atau cara
melihat kesatuan kepulauan yang terletak diantara
(Asia dan Australia) juga dua samudera (Hindia dan
Pasifik).
Tujuan wawasan nusantara
Kedalam
Keluar
Tujuan wawasan nusantara ke
dalam adalah

menjamin persatuan dan kesatuan di


segenap aspek kehidupan nasional, baik
aspek alamiah maupun aspek sosial.
Bangsa Indonesia harus meningkatkan
kepekaannya dan berupaya mencegah
faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi
bangsa sedini mungkin, juga terus
mengupayakan terjaganya persatuan dan
kesatuan dalam kebhinekaan.
JUMLAH PULAU
Pemerintah mencatat jumlah pulau di
Indonesia hingga 2021 menjadi 17.000.
Penambahan pulau tersebut nantinya akan didaftarkan
dalam pertemuan United Nation Group of Expert on
Geographical Names (UNGEGN) tahun 2022.
SUKU DAN BAHASA
Jumlah suku bangsa dan bahasa di
Indonesia adalah 1.340 suku bangsa

Terdapat 1.211 bahasa (1158 bahasa daerah)


menurut sensus BPS tahun 2010.
JUMLAH PROVINSI
34 PROVINSI
Pulau Sumatera

Nanggroe Aceh Darussalam


Sumatera Barat
Sumatera Utara
Sumatera Selatan
Lampung
Riau
Kepulauan Riau
Jambi
Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Pulau Jawa

DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Daerah Istimewa Yogyakarta
Kepulauan Nusa Tenggara

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Pulau Kalimantan

Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Pulau Sulawesi

Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Gorontalo
Kepulauan Maluku

Maluku
Maluku Utara

Pulau Papua

Papua
Papua Barat
Nomor Nama Provinsi Ibukota

1 Nanggroe Aceh Darussalam Banda Aceh

2 Sumatera Barat Padang

3 Sumatera Utara Medan

4 Sumatera Selatan Palembang

5 Lampung Bandar Lampung

6 Riau Pekanbaru

7 Kepulauan Riau Tanjung Pinang

8 Jambi Jambi

9 Kepulauan Bangka Belitung Pangkal Pinang


Nomor Nama Provinsi Ibukota

10 Bengkulu Bengkulu

11 DKI Jakarta Jakarta

12 Banten Serang

13 Jawa Barat Bandung

14 Jawa Tengah Semarang

15 Jawa Timur Surabaya

16 DIY Yogyakarta Yogyakarta

17 Bali Denpasar

18 Nusa Tenggara Barat Mataram


Nomor Nama Provinsi Ibukota

19 Nusa Tenggara Timur Kupang

20 Kalimantan Barat Pontianak

21 Kalimantan Selatan Banjarmasin

22 Kalimantan Tengah Palangkaraya

23 Kalimantan Timur Samarinda

24 Kalimantan Utara Tanjung Selor

25 Sulawesi Barat Mamuju

26 Sulawesi Tenggara Kendari

27 Sulawesi Selatan Makassar


Nomor Nama Provinsi Ibukota

28 Sulawesi Tengah Palu

29 Sulawesi Utara Manado

30 Gorontalo Gorontalo

31 Maluku Ambon

32 Maluku Utara Sofifi

33 Papua Jayapura

34 Papua Barat Manokwari


Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota yang tersebar
di 34 provinsi.

Secara rinci, ada 416 kabupaten dan 98 kota di


seluruh tanah air.

Dari jumlah itu, Jawa Timur menjadi provinsi


dengan kabupaten/kota terbanyak.
5 provinsi di Indonesia yang tercatat
sebagai provinsi terluas
1. Papua
Provinsi Papua yang beribukota di Jayapura merupakan
provinsi terluas pertama di Indonesia.
Luas provinsi di timur Indonesia ini yakni 319.036
km2.

2. Kalimantan Tengah
Selanjutnya, provinsi Kalimantan Tengah menduduki
peringkat kedua terluas dengan 153.564 km2.
Kalimantan Tengah juga salah satu yang terkenal akan
wisatanya.
3. Kalimantan Barat
Di tempat ketiga dengan luas wilayah terbesar diisi
oleh provinsi Kalimantan Barat dengan luasnya
mencapai 147.307 kilometer persegi.

4. Kalimantan Timur
Masih dari Pulau Kalimantan, provinsi terluas keempat
diduduki oleh Kalimantan Timur.

5. Papua Barat
Terakhir alias kelima yakni Papua Barat yang memiliki
luas 102.955 km2.
LUAS DARATAN DAN LAUTAN
Indonesia memiliki sekitar 17.500 pulau, bergaris
pantai sepanjang 81.000 km.

Sekitar 62% luas wilayah Indonesia adalah laut dan


perairan, hal ini dikonfirmasi dari data
KKP, luas wilayah daratan sebesar 1,91 juta km2

sedangkan luas wilayah perairan mencapai 6,32 juta


km2.
keLuar adalah menjamin kepentingan
nasional dalam era globalisasi yang kian
mendunia maupun kehidupan dalam negeri.
Kemudian turut serta melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, keadilan sosial, dengan sikap saling
menghormati.
Bangsa Indonesia harus terus-menerus mengamankan
dan menjaga kepentingan nasionalnya dalam kehidupan
internasionalnya di semua aspek kehidupan, baik
politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan
keamanan demi tercapainya tujuan nasional yang
tertera dalam UUD 1945.
Organisasi Internasional
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Association of South East Asian Nations (ASEAN)

Asia Pacific Economic Coorperation (APEC)

Organisasi Kerjasama Islam (OKI)

Konferensi Asia Afrika


◦ 1. INTERNATIONAL LABOUR ORGANIZATION (ILO)

◦ 2. FOOD AND AGRICULTURAL ORGANIZATION (FAO)

◦ 3. GENERAL AGREEMENT ON TARIFFS AND TRADE (GATT)

◦ 4. WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO)

◦ 5. ASIA PACIFIC ECONOMIC COOPERATION (APEC)

◦ 6. INTERNATIONAL FINANCE CORPORATION (IFC)

◦ 7. UNITED NATIONS CONFERENCE ON TRADE AND DEVELOPMENT (UNCTAD)

◦ 8. ASIAN PRODUCTIVITY ORGANIZATION (APO)

◦ 9. INTERNATIONAL DEVELOPMENT ASSOCIATION (IDA)

◦ 10. INTERNATIONAL BADMINTON FEDERATION (BWF)

◦ 11. FEDERATION INTERNATIONAL DE NATATION (FINA)

◦ 12. UNITED NATIONS CHILDREN’S FUND (UNICEF)


Pengertian Wawasan Nusantara
Menurut Para Ahli

Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah


cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah
air sebagai negara kepulauan dalam segala aspek
kehidupan yang beragam.
Menurut Munadjat Danusaputro, wawasan nusantara
adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya dalam eksistensi yang saling
berhubungan serta penerapannya di tengah lingkungan
berdasarkan asas nusantara.
Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan
nilai yang menjiwai segenap peraturan
perundang-undangan pada setiap strata di seluruh
wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan
perilaku, paham serta semangat kebangsaan atau
nasionalisme yang tinggi dan merupakan identitas atau
jati diri Bangsa Indonesia.
Wawasan nusantara sebagai cara pandang Bangsa
Indonesia tentang merupakan gejala sosial yang
dinamis dengan tiga unsur:
Wadah dari wawasan nusantara adalah Wilayah
negara kesatuan RI berupa nusantara dan organisasi
negara RI sebagai kesatuan utuh.

Isi wawasan nusantara adalah inspirasi Bangsa


Indonesia berupa cita-cita nasional berdasarkan
pancasila dan UUD 1945.

Tata laku dari wawasan nusantara adalah tindakan


Bangsa Indonesia untuk melaksanakan falsafah
Pancasila dan UUD 1945 yang apabila dilaksanakan
dapat menghasilkan wawasan nusantara.
Menurut Samsul Wawasan Nusantara merupakan cara
memahami, cara menghayati, cara bersikap, cara
bertindak, cara berpikir dan bertingkah laku bagi
bangsa Indonesia sebagai hasil dari interaksi psikologis,
sosiokultural dalam arti luas dengan aspek-aspek
astagatra.
Fungsi Wawasan Nusantara

Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan


Nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan
rakyat yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
dibanding kepentingan individu, kelompok, golongan,
suku, atau daerah. Kedudukan Wawasan Nusantara
sendiri berada dalam Hirarki Paradigma Sosial, dimulai
dari:
5 Hirarki WASANTRA
Hirarki I = Landasan Ideologi atau Pancasila sebagai
falsafah, ideologi bangsa, dasar negara
Hirarki II = Landasan Konstitusionalnya UUD 1945
Hirarki III = Landasan Visional adalah Wawasan
Nusantara
Hirarki IV = Landasan Konsepsional merupakan
Ketahanan Nasional
Hirarki V = Landasan Operasional adalah GBHN
(Garis-garis Besar Haluan Negara)
Fungsi wawasan nusantara sendiri terbagi
lagi ke dalam 4 kategori, yaitu:
Wawasan Pertahanan dan Keamanan
nasional: Mengarah pada pandangan geopolitik Negara
Indonesia. Pandangan tersebut mencakup tanah air serta
segenap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Wawasan Kewilayahan Indonesia: Termasuk


pemahaman mengenai batas wilayah Indonesia agar
terhindar dari potensi sengketa dengan negara lain.
Wawasan Pembangunan: Dengan beberapa unsur di
dalamnya, seperti sosial politik, kesatuan politik,
pertahanan serta keamanan negara, ekonomi, dan sosial
ekonomi.

Konsep Ketahanan Nasional: Konsep ketahanan


sosial yang memegang peranan penting dalam
perencanaan pembangunan, kewilayahan, serta
pertahanan keamanan nasional.
Asas Wawasan Nusantara

Asas Solidaritas
Asas Kejujuran
Asas Kesamaan Tujuan
Asas Keadilan
Asas Kerja Sama
Asas Solidaritas

Solidaritas adalah perasaan emosional dan moral yang terbentuk


pada hubungan antar individu atau kelompok berdasarkan rasa
saling percaya, kesamaan tujuan dan cita-cita, adanya
kesetiakawanan dan rasa sepenanggungan.
Sikap solidaritas sendiri merupakan bentuk kepedulian terhadap
orang lain. Sikap solidaritas sudah selayaknya dijalankan oleh
seluruh masyarakat Indonesia, tanpa membeda-bedakan dari dan
kepada siapa.
Kesetiaan menjadi tonggak utama dalam menciptakan persatuan
serta kesatuan suatu negara. Rasa setia kawan atau solidaritas
dapat menjadi kekuatan tersendiri untuk mewujudkan tujuan dan
cita-cita nasional.
Asas Kejujuran

Kejujuran dalam berpikir serta bertindak menjadi


sebuah asas wawasan nusantara yang sangat penting.
Berani berpikir dan bertindak hanya yang sesuai
dengan fakta serta kenyataan, wajib dilakukan demi
tercapainya kemajuan.
Asas Kesamaan Tujuan

Mempunyai tujuan serta kepentingan yang sama.


Sebagai contoh, di masa kemerdekaan saat semua
rakyat Indonesia melakukan berjuang bersama-sama
mengusir para penjajah.
Asas Keadilan

Seluruh elemen masyarakat mempunyai hak yang sama


dalam mendapatkan keadilan dan mewujudkan tujuan
serta cita-cita nasional tidak boleh merugikan pihak
tertentu maupun mengutamakan kepentingan kelompok
atau golongan sendiri. Hal ini berlaku dalam segala
aspek kehidupan bernegara, baik keadilan secara
hukum, ekonomi, politik, serta sosial.
Asas Kerja Sama

Dengan adanya kesadaran pada tujuan serta kepentingan


yang sama akan menciptakan kerjasama antar elemen
masyarakat. Kerjasama serta koordinasi tersebut dapat
dilaksanakan atas dasar kesetaraan agar terciptanya
efektivitas dalam mencapai tujuan bersama.
Sebab kebersamaan dan gotong royong ini akan
memudahkan serta meringankan suatu pekerjaan termasuk
dalam menghadapi tantangan terhadap implementasi
wawasan nusantara.
Implementasi Wawasan Nusantara

1. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan


2. Implementasi di Bidang Politik
3. Implementasi di Bidang Ekonomi
4. Implementasi di Bidang Sosial
1. Implementasi di Bidang Pertahanan
dan Keamanan
Implementasi wawasan nusantara di bidang pertahanan
dilakukan dengan membentuk sikap dan kedisiplinan
diri dalam membela Tanah Air, serta melaporkan
segala hal yang mengganggu keamanan pada aparat
yang berwenang, meningkatkan rasa persatuan serta
solidaritas baik dalam satu daerah yang sama atau
daerah yang berbeda. Terakhir membangun sarana serta
prasarana bagi kegiatan atau aktivitas pengamanan
wilayah Indonesia.
2. Implementasi di Bidang Politik
Implementasinya ada dalam Pelaksanaan kehidupan
berpolitik Indonesia. Terdapat juga dalam
Undang-Undang, misalnya UU Partai Politik, dan UU
Pemilu. Implementasi wawasan nusantara di bidang
politik juga dimaksudkan untuk menciptakan
pemerintahan yang kuat, bersih, dan dapat dipercaya
oleh masyarakatnya. Contoh implementasi wawasan
nusantara di bidang politik yakni:
Menjalankan komitmen politik pada lembaga
pemerintahan serta partai politik dalam rangka
meningkatkan persatuan serta kesatuan bangsa.
Keikutsertaan Indonesia di dalam politik luar negeri,
dan memperkuat korps diplomatik untuk menjaga
seluruh wilayah Indonesia.

Pelaksanaan Pemilu dengan sistem demokrasi yang


menjunjung tinggi keadilan.
Mengembangkan sikap pluralisme dan HAM untuk
mempersatukan keberagaman di Indonesia
3. Implementasi di Bidang Ekonomi

Implementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi


terdapat pada pemanfaatan kekayaan alam di indonesia
sambil menjaga kelestarian lingkungan hidupnya.
Kekayaan dan letak geografis Indonesia yang strategis
dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk
perekonomian negara.
Orientasi bidang ekonomi di sektor pemerintahan,
industri, serta pertanian. Pembangunan ekonomi yang
seimbang serta adil di tiap-tiap daerah Indonesia
sehingga tidak terjadi kemiskinan di daerah tertentu.
Otonomi daerah sendiri diharapkan dapat atau bisa
menciptakan segala macam upaya keadilan ekonomi ini
Partisipasi seluruh masyarakat Indonesia dibutuhkan
dalam pembangunan ekonomi. Hal ini kemudian akan
didukung dengan pemberian fasilitas kredit mikro guna
mengembangkan usaha kecil.
4. Implementasi di Bidang Sosial

Implementasi wawasan nusantara di bidang sosial berada pada


saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan atau
keragaman yang ada di Tanah Air. Mulai dari perbedaan, suku,
ras, agama hingga budaya.

Upaya lainnya juga ada pada pelestarian serta pengembangan


budaya Indonesia dan menjadikan budaya sebagai tujuan wisata
yang memberikan sumber penghasilan daerah atau nasional.
Menjaga keberagaman Indonesia, baik dari segi budaya, bahasa,
serta status sosial, dan juga mengembangkan keserasian di dalam
kehidupan bermasyarakat.
Tantangan Implementasi Wawasan
Nusantara di Era Modern

1. Perkembangan Pesat Teknologi


2. Kapitalisme
3. Pemberdayaan Masyarakat
1. Perkembangan Pesat Teknologi

Perkembangan teknologi serta perkembangan


masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas
yang tentu saja menjadi tantangan tersendiri untuk
Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan ini
dapat mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola
tindak masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan
The End of Nation State menyatakan dalam
perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah
negara dalam arti geografi dan politik relatif masih
tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak
mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa
informasi, investasi, industri dan konsumen yang
semakin individual.
2. Kapitalisme

Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi yang


berdasarkan kepada hak milik swasta atas beragam
barang dan kebebasan individu untuk mengadakan
perjanjian dengan pihak lain dan berkecimpung dalam
aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri
berdasarkan kepentingan sendiri serta mencapai laba
untuk dirinya sendiri.
Lester Thurow dalam bukunya The Future of
Capitalism menyatakan untuk dapat bertahan dalam era
baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu
keseimbangan (balance) antara paham individu dan
sosialis.
3. Pemberdayaan Masyarakat

Memberi peranan dalam bentuk aktivitas dan


partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional
hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju
dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara
berkembang dengan adanya keterbatasan kualitas SDM
sehingga diperlukan landasan operasional berupa
GBHN.
Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata
mengakibatkan keterbelakangan dan hal ini merupakan
ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat
diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal.

Setiap warga negara sesungguhnya mempunyai hak dan


kewajiban yang sama dalam membela negara dan bangsa.
Dengan konsep Wawasan Nusantara secara geografis,
kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh
dengan melihat kepada kesatuan politik, ekonomi, sosial
budaya, dan Hankam

Anda mungkin juga menyukai