Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia
Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia
mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi,
separatisme, proses demokratisasi, dan periode perubahan ekonomi yang pesat.
Lalu apa upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam rangka menangkal
serangan dari luar yang sewaktu-waktu bisa menyerang? Salah satunya adalah dengan
menentukan batas-batas wilayah Indonesia mulai dari daratan, lautan, dan udara.
1. Laut Teritorial Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut yang diukur dari garis pangkal
kepulauan Indonesia.
2. Perairan kepulauan Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam
garis pangkal lurus kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman atau jaraknya dari
pantai.
3. Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi darat
dari garis air rendah dari pantai-pantai Indonesia, termasuk ke dalamnya semua
bagian dari perairan yang terletak pada sisi darat dari suatu garis penutup.
Penentuan batas perairan khususnya yang berbatasan dengan negara tetangga
dilakukan dengan perjanjian bilateral. Contoh; Indonesia dengan Malaysia, Indonesia
dengan Filipina.
PerempuanLaki-laki
Unduh Gambar
Unduh PDF
Embed Chart
8/6/2018, 07.39 WIB
Berdasarkan proyeksi pertumbuhan penduduk Badan Perencanaan
Pembangunan Nasioal, Badan Pusat Statistik dan United Nations Population
Fund jumlah penduduk Indonesia pada 2018 mencapai 265 juta jiwa. Dari
jumlah tersebut, sebanyak 131,88 juta jiwa berjenis kelamin perempuan.
Luas wilayah Indonesia adalah 1.910.931.32 km2 yang terbagi di 33 Propinsi, dan Papua adalah Propinsi paling
luas di Indonesia, luas wilayah Papua adalah 319.036.05 km2 atau 16.70 persen dari total luas wilayah
Indonesia. Di urutan kedua ditempati oleh Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah 204.534.34 km2
atau 10.70 persen dari luas Indonesia. Kemudian di posisi ketiga sebagai propinsi terluas di Indonesia diduduki
oleh Propinsi Kalimantan Tengah dengan luas wilayah 153.564.50 km2 atau 8.04 persen dari luas Indonesia.
Propinsi Kalimantan Barat berada di posisi keempat dengan luas wilayah 147.307.00 km2 atau 7.71 persen dari
luas Indonesia, dan di urutan kelima adalah Propinsi Papua Barat dengan luas wilayah 97.024.27 km2 atau 5.08
persen dari luas wilayah Indonesia..
Berikut ini daftar luas wilayah Propinsi-propinsi yang ada di Indonesia selengkapnya:
1. Nangroe Aceh Darussalam : 57.956.00 km2. 14. DI Yogyakarta : 3.133.15 km2
3.03 persen dari luas Indonesia. 0.16 persen dari luas Indonesia.
2. Sumatera Utara : 72,981.23 km 15. Jawa Timur : 47.799.75 km2
3.82 persen dari luas Indonesia. 2.50 persen dari luas Indonesia.
3. Sumatera Barat : 42.012.89 km2 16. Banten : 9.662.92 km2
2.20 persen dari luas Indonesia. 0.51 persen dari luas Indonesia.
4. Riau : 87.023.66 km2 17. Bali : 5.780.06 km2
4.55 persen dari luas Indonesia. 0.30 persen dari luas Indonesia.
5. Jambi : 50.058.16 km2 18. Nusa Tenggara Barat : 18.572.32 km2
2.62 persen darì luas Indonesia. 0.97 persen dari luas Indonesia.
6. Sumatera Selatan : 91.592.43 km2 19. Nusa Tenggara Timur : 48.718.10 km2
4.79 persen dari luas Indonesia. 2.55 persen dari luas Indonesia.
7. Bengkulu : 19.919.33 km2 20. Kalimantan Barat : 147.307.00 km2
1.04 persen dari luas Indonesia. 7.71 persen dari luas Indonesia.
8. Lampung : 34.623.80 km2 21. Kalimantan Tengah : 153.564.50 km2
1.81 persen dari luas Indonesia. 8.04 persen dari luas Indonesia.
9. Bangka Belitung : 16.424.06 km2 22. Kalimantan Selatan : 38.744.23 km2
0.86 persen dari luas Indonesia. 2.03 persen dari luas Indonesia.
10. Kepulauan Riau : 8.201.72 km2 23. Kalimantan Timur : 204.534.34 km
0.43 persen dari luas Indonesia. 10.70 persen dari luas Indonesia.
11. DKI Jakarta : 664.01 km2 24. Sulawesi Utara : 13.851.64 km2
0.03 persen dari luas Indonesia. 0.72 persen dari luas Indonesia.
12. Jawa Barat : 35.377.76 km2 25. Sulawesi Tengah : 61.841.29 km2
1.85 persen dari luas Indonesia. 3.24 persen dari luas Indonesia.
13. Jawa Tengah : 32.800.69 km2 26. Sulawesi Selatan : 46.717.48 km2
1.72 persen dari luas Indonesia. 2.44 persen dari luas Indonesia.
27. Sulawesi Tenggara : 38.067.70 km2 31. Maluku Utara : 31.982.50 km2
1.99 persen dari luas Indonesia. 1.67 persen dari luas Indonesia.
28. Gorontalo : 11.257.07 km2 32. Papua Barat : 97.024.27 km2
0.59 persen dari luas Indonesia. 5.08 persen dari luas Indonesia.
29. Sulawesi Barat : 16.787.18 km2. 33. Papua : 319.036.05 km2
0.88 persen dari luas Indonesia. 16.70 persen dari luas Indonesia.
30. Maluku : 46.914.03 km2
2.46 persen dari luas Indonesia.
Pertumbuhan Populasi Indonesia
Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 adalah sekitar 1.49 persen
per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di propinsi Papua (5.46 persen), sementara pertumbuhan
populasi terendah terjadi di propinsi Jawa Tengah (0.37 persen). Program Keluarga Berencana
(KB) dikoordinasi oleh institusi pemerintah, yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN). Program KB dimulai pada tahun 1968 semasa pemerintahan presiden
Suharto dan sampai saat ini masih diteruskan oleh presiden-presiden penerusnya. Program ini -
yang (sayangnya) tidak bisa diwajibkan - adalah strategi penting bagi pertumbuhan ekonomi
Indonesia karena pertumbuhan populasi yang rendah akan menyebabkan tingkat PDB per
kapita yang lebih tinggi, yang juga akan meningkatkan pendapatan, tabungan, investasi serta
menurunkan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan populasi diperkirakan sebesar sekitar 1.2 persen
pada tahun 2015 berdasarkan data Bank Dunia.
Badan Pusat Statistik (BPS), lembaga statistik pemerintah, hanya melakukan penelitian
menyeluruh pada struktur populasi Indonesia sekali setiap dekade. Menurut studi terakhir (dirilis
pada tahun 2010), Indonesia memiliki jumlah penduduk 237.6 juta orang. Namun, menurut
perkiraan-perkiraan belakangan ini (dari berbagai lembaga) Indonesia diperkirakan memiliki
lebih dari 260 juta penduduk pada tahun 2017.
Menurut proyeksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan menilik
populasi absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan memiliki penduduk lebih dari
270 juta jiwa pada tahun 2025, lebih dari 285 juta jiwa pada tahun 2035 dan 290 juta jiwa pada
tahun 2045. Baru setelah 2050 populasi Indonesia akan berkurang.
Populasi Indonesia
Menurut proyeksi PBB pada tahun 2050 dua pertiga populasi Indonesia akan tinggal di wilayah
perkotaan. Sejak 40 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami sebuah proses urbanisasi yang
pesat makanya sekarang sedikit lebih dari setengah jumlah total penduduk Indonesia tinggal di
wilayah perkotaan. Proses ini menunjukkan perkembangan positif bagi ekenomi Indonesia karena
urbanisasi dan industrialisasi akan membuat tumbuhnya ekonomi lebih maju dan menjadikan
Indonesia negeri dengan tingkat pendapatan menengah ke atas.
Kota-kota terbesar di Indonesia ditemukan di pulau Jawa. Di sini kita menemukan ibu kota
Jakarta yang memiliki lebih dari 10 juta penduduk menurut sensus resmi terbaru (data dari 2011).
Angka yang tidak resmi kemungkinan besar jauh lebih tinggi. Selain itu, setiap pagi sejumlah
besar pekerja berjalan dari dareah perkotaan satelit menuju Jakarta untuk melakukan pekerjaan
mereka. Pada sore atau malam hari mereka berjalan pulang ke kota-kota satelit di sekitar Jakarta.
Arus harian yang besar ini menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah di Jakarta.
Setelah Jakarta, kota-kota terbesar di Indonesia adalah Surabaya (Jawa Timur), Bandung (Jawa
Barat), Bekasi (Jawa Barat), dan Medan (Sumatra Utara).
Salah satu kekuatan penting dalam komposisi demografi Indonesia yang memiliki hubungan
dengan perekenomian adalah penduduk usia muda yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki
kelimpahan warga dengan usia produktif kerja. Mereka adalah sebuah kekuatan buat ekonomi
nasional (asal mereka bisa mendapatkan pendidikan yang memadai dan ada cukup banyak
kesempatan kerja).
Rata-rata usia penduduk Indonesia adalah 28.6 tahun (perkiraan tahun 2016). Ini adalah median
age yang berarti separuh dari populasi Indonesia berusia 28.6 tahun ke atas dan separuhnya lagi
umurnya di bawah 28.6 tahun. Mengenai jenis kelamin, rata-rata median age wanita Indonesia
adalah 29.1 tahun, sementara median age pria lebih muda setahun (28.1 tahun).
Di bawah ini adalah persentase penduduk Indonesia yang dikategorikan dalam tiga kelompok
usia dan jenis kelamin.
Pada tahun 2010, sekitar 19 persen penduduk Indonesia adalah anak yang umurnya di bawah
sepuluh tahun, sekitar 37 persen di bawah dua puluh tahun dan sekitar setengah populasi
Indonesia berusia di bawah tiga puluh tahun. Angka-angka ini menunjukkan - dari perspektif
demografis - bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam hal produktifitas dan kreatifitas.
Peredaman pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh penurunan tingkat kesuburan (yang
mungkin saja disebabkan oleh hal-hal seperti semakin mudahnya akses mendapatkan alat-alat
kontrasepsi, pendapatan yang lebih tinggi, urbanisasi dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi
untuk wanita) dapat membantu menstimulasi sebuah perubahan signifikan pada distribusi usia
penduduk terhadap mereka yang masih dalam usia kerja (namun di kemudian hari penurunan
angka kematian dan tingkat kesuburan akan menghasilkan populasi manula). Perubahan ini dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi karena penduduk usia kerja bertambah sementara jumlah
(relatif) anak yang masih bergantung pada orang-tua berkurang.
Proses ini dapat dianggap sebagai serangkaian gelombang. Gelombang pertama adalah ketika
penduduk usia kerja mulai bekerja sehingga produksi pun menjadi meningkat. Dengan adanya
pekerjaan berarti pendapatan pun menjadi lebih tinggi, rumah tangga pun akan menkonsumsi
produk lebih banyak lagi. Rumah tangga akan menabung lebih banyak karena jumlah anak yang
bergantung pada orang-tua berkurang sehingga tingkat investasi pun bertambah, sama seperti
peningkatan modal dan pada akhirnya akan meningkatkan produksi perokonomian.