Anda di halaman 1dari 2

Letak, Luas, dan Batas Wilayah Indonesia

Letak dan posisi geografis wilayah Indonesia sangat strategis. Mengapa Indonesia memiliki letak dan
posisi strategis?

1. Letak Geografis Indonesia


Secara geografis, wilayah Kepulauan Indonesia berbatasan dengan Benua Asia di sebelah utara dan
Benua Australia di sebelah selatan. Selain itu, wilayah Indonesia berada di antara Samudra Hindia di sebelah
barat dan Samudra Pasifik di sebelah timur. Letak geografis wilayah Indonesia memberikan keuntungan
pada aspek ekonomi, sosial, dan budaya.
Dalam aspek ekonomi, Indonesia berada di jalur perlintasan perdagangan dunia. Dalam aspek
sosial, Indonesia mudah berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain di Asia dan Australia. Indonesia juga
mendapatkan pengaruh kebudayaan dari negara-negara di sekitarnya. Indonesia memiliki keragaman
budaya sehingga tidak menutup kemungkinan timbul akulturasi budaya. Proses tersebut disebabkan
mudahnya interaksi masyarakat Indonesia dengan masyarakat negara lain.
Di satu sisi, Indonesia berada di persimpangan lalu lintas perdagangan internasional, terutama melalui
jalur udara dan laut. Di sisi lain, Indonesia bertetangga dengan negara-negara di Asia yang mengalami
pertumbuhan ekonomi tinggi seperti Tiongkok, Singapura, dan Thailand. Letak Indonesia ini memberikan
kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, misalnya melalui
penyediaan fasilitas perdagangan dunia di pelabuhan Indonesia.

2. Posisi Geografis Indonesia


Apabila Anda mengamati suatu peta, Anda akan melihat garis lintang dan garis bujur. Kedua garis itu
berguna untuk mengetahui posisi suatu wilayah berdasarkan titik koordinat. Garis lintang adalah garis
khayal horizontal yang sejajar ekuator dan melingkari Bumi. Garis bujur adalah garis khayal vertikal yang
menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Di manakah posisi geografis Indonesia? Posisi geografis
Indonesia berada pada 6°LU (Lintang Utara)–11°LS (Lintang Selatan) dan 95°BT (Bujur Timur)–141°BT
(Bujur Timur).

Tugu Khatulistiwa
Sumber: http://web.archive.org/web/20210323065150/https://www.superadventure.co.id/news/21110/5-fakta-menarik-tugu-khatulistiwa-bangunan-
cantik-ikonik-dari-kota-pontianak/, diunduh 22 Maret 2021
Wilayah Indonesia terbagi menjadi utara dan selatan oleh sebuah garis mendatar, yaitu garis ekuator/
khatulistiwa atau garis lintang 0°. Garis khatulistiwa tepat melewati Kota Pontianak, Kalimantan Barat
sehingga Pontianak dikenal sebagai Kota Khatulistiwa. Garis ekuator membagi Bumi menjadi dua sama
besar, yaitu belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan. Sebagian besar wilayah Indonesia berada di
belahan Bumi selatan.
Indonesia terletak pada interval lintang 6°LU–11°LS. Posisi tersebut mengakibatkan intensitas
penyinaran Matahari relatif tinggi sepanjang tahun. Tidak heran jika Indonesia memiliki udara yang
lebih hangat daripada wilayah di lintang tinggi. Menurut iklim Matahari, Indonesia termasuk iklim tropis.
Iklim tropis menyebabkan Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau.
Wilayah Indonesia dipengaruhi oleh angin monsun barat dan angin monsun timur yang berembus
berlawanan arah secara periodik. Angin monsun barat berembus dari Asia menuju Australia sehingga
menyebabkan musim hujan. Angin monsun timur berembus dari Australia menuju Asia sehingga
menyebabkan musim kemarau. Angin monsun memengaruhi kehidupan flora dan fauna di wilayah
Indonesia.
Bentangan bujur Indonesia sepanjang 45° (95°BT–141°BT) menjadikan wilayah Indonesia terbagi
menjadi tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan
Waktu Indonesia Timur (WIT). Perbedaan waktu WIB dengan WITA dan WITA dengan WIT adalah 1 jam.
Sebagai contoh, apabila di Padang (Sumatra Barat) pukul 07.00 WIB, di Makassar (Sulawesi Selatan) pukul
08.00 WITA dan Merauke (Papua) pukul 09.00 WIT.

3. Luas dan Batas Wilayah Indonesia


Apabila Anda amati peta dunia, wilayah Kepulauan Indonesia tampak tidak terlalu luas. Padahal,
wilayah Indonesia sangat luas. Panjang wilayah Indonesia secara horizontal lebih dari 5.000 km atau
sekira seperdelapan keliling dunia.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Jumlah pulau Indonesia yang telah
diverifikasi Perserikatan Bangsa-Bangsa mencapai 17.395 pulau. Data jumlah pulau ini berdasarkan berita
acara penetapan jumlah pulau hasil validasi dan verifikasi pada 2020 oleh Badan Informasi Geospasial
(BIG). Berdasarkan data tersebut, jumlah pulau yang terverifikasi secara spasial (memiliki nama, koordinat,
dan poligon) di Indonesia yakni 16.684 pulau. Data tersebut masih berada di tingkat data nasional dan
belum dilaporkan secara resmi ke PBB. Jumlah pulau tersebut sangat dinamis karena perubahan kondisi
alam di daerah pesisir.
Luas wilayah daratan Indonesia (pulau besar dan pulau kecil) mencapai 2.800.000 km². Luas wilayah
perairan Indonesia seluruhnya sekira 6.400.000 km² (Badan Informasi Geospasial, 2018). Wilayah perairan
Indonesia lebih luas daripada daratannya. Jika diperkirakan secara keseluruhan (wilayah daratan dan
perairan) luas Indonesia mencapai 8.300.000 km². Indonesia dengan wilayah yang luas memiliki beberapa
masalah. Adapun masalah yang dihadapi Indonesia antara lain tidak optimalnya koordinasi pusat dan
daerah, konflik wilayah dengan negara tetangga, dan rendahnya kesejahteraan rakyat di perbatasan.
Wilayah Indonesia berbatasan dengan wilayah negara tetangga. Wilayah lautnya berbatasan dengan
sepuluh negara. Wilayah daratnya berbatasan dengan tiga negara, yaitu Malaysia, Papua Nugini, dan
Timor Leste. Daratan Indonesia di Kalimantan berbatasan langsung dengan daratan Malaysia bagian
timur. Di wilayah perbatasan sering terjadi sengketa atau konflik batas negara, contohnya sengketa Pulau
Sipadan dan Pulau Ligitan di Kalimantan. Pulau Sipadan dan Ligitan dahulu merupakan pulau terdepan
di perbatasan Indonesia sebelah utara. Berdasarkan keputusan Mahkamah Internasional, kedua pulau
tersebut menjadi bagian negara Malaysia.

Anda mungkin juga menyukai