Letak dan posisi geografis wilayah Indonesia sangat strategis. Mengapa Indonesia memiliki letak dan
posisi strategis?
Tugu Khatulistiwa
Sumber: http://web.archive.org/web/20210323065150/https://www.superadventure.co.id/news/21110/5-fakta-menarik-tugu-khatulistiwa-bangunan-
cantik-ikonik-dari-kota-pontianak/, diunduh 22 Maret 2021
Wilayah Indonesia terbagi menjadi utara dan selatan oleh sebuah garis mendatar, yaitu garis ekuator/
khatulistiwa atau garis lintang 0°. Garis khatulistiwa tepat melewati Kota Pontianak, Kalimantan Barat
sehingga Pontianak dikenal sebagai Kota Khatulistiwa. Garis ekuator membagi Bumi menjadi dua sama
besar, yaitu belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan. Sebagian besar wilayah Indonesia berada di
belahan Bumi selatan.
Indonesia terletak pada interval lintang 6°LU–11°LS. Posisi tersebut mengakibatkan intensitas
penyinaran Matahari relatif tinggi sepanjang tahun. Tidak heran jika Indonesia memiliki udara yang
lebih hangat daripada wilayah di lintang tinggi. Menurut iklim Matahari, Indonesia termasuk iklim tropis.
Iklim tropis menyebabkan Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau.
Wilayah Indonesia dipengaruhi oleh angin monsun barat dan angin monsun timur yang berembus
berlawanan arah secara periodik. Angin monsun barat berembus dari Asia menuju Australia sehingga
menyebabkan musim hujan. Angin monsun timur berembus dari Australia menuju Asia sehingga
menyebabkan musim kemarau. Angin monsun memengaruhi kehidupan flora dan fauna di wilayah
Indonesia.
Bentangan bujur Indonesia sepanjang 45° (95°BT–141°BT) menjadikan wilayah Indonesia terbagi
menjadi tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan
Waktu Indonesia Timur (WIT). Perbedaan waktu WIB dengan WITA dan WITA dengan WIT adalah 1 jam.
Sebagai contoh, apabila di Padang (Sumatra Barat) pukul 07.00 WIB, di Makassar (Sulawesi Selatan) pukul
08.00 WITA dan Merauke (Papua) pukul 09.00 WIT.