Anda di halaman 1dari 66

Kondisi Wiilayah Indonesia sebagai

Poros Maritim Dunia

GEO 2020
Kompetensi Dasar
• 3.1 Memahami kondisi wilayah dan posisi
strategis Indonesia sebagai poros maritim
dunia
• 4.1 Menyajikan contoh hasil penalaran
tentang posisi strategis wilayah Indonesia
sebagai poros maritime dunia dalam bentuk
peta, tabel, dan/atau grafik

GEORIS2016
Tujuan Pembelajaran
• Peserta didik dapat :
• Menyebutkan posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim
dunia
• Mengklasifikasi posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim
dunia
• Menyebutkan hasil penalaran tentang posisi strategis wilayah
Indonesia sebagai poros maritime mengklasifikasikan hasil
penalaran tentang posisi strategis wilayah Indonesia.
• Mengimplementasikan hasil penalaran tentang posisi strategis
wilayah Indonesia
• Menyusun kembali hasil penalaran tentang posisi strategis wilayah
Indonesia sebagai poros maritime dunia dalam bentuk peta, tabel,
dan/atau grafik

GEORIS2016
LETAK ASTRONOMIS

Letak secara astronomis berarti letak berdasarkan garis lintang dan


bujur. Garis lintang merupakan garis khayal pada peta atau globe yang
sejajar dengan khatulistiwa.
Garis lintang merupakan garis khayal pada peta atau globe yang sejajar
dengan khatulistiwa.
Garis khatulistiwa/Equator/Lini membelah bumi menjadi dua
belahan utara dan belahan selatan.
Garis lintang dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi yang
disebut iklim matahari.
Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan
kutub utara dan selatan bumi. Bumi dibagi menjadi 180° garis bujur timur
(BT) dan 180° garis bujur barat (BB).
Perhitungan garis bujur 0° dimulai dari Kota Greenwich dekat Kota
London. Garis bujur dipergunakan untuk menentukan waktu suatu daerah.
Indonesia secara astronomis terletak pada 6ºLU- 11ºLS
(6˚08΄ LU - 11˚15΄ LS) dan antara 95º BT- 141ºBT ( 94˚45΄ BT
hingga 141˚05΄ BT )
Geografi 2020
Pengaruh letak Astronomis Indonesia

* Wilayah Indonesia berada di zona iklim tropis

* Wilayah Indonesia terbagi menjadi tiga daerah waktu

LETAK GEOGRAFIS

Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari
kenyataan di permukaan bumi

Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua


Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik

Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang


mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim musim dan
perekonomian

GEO2020
Hubungan posisi geografis dengan perubahan musim di Indonesia
1) Indonesia mendapat iklim Musim /muson ( terdapat dua musim
yaitu hujan dikenal karena pergerakan angin musim barat dan
kemarau dikenal karena pergerakan angin musim timur secara
bergantian tiap 6 bulan sekali )
2) Kelembaban udara relatif tinggi
3) Curah hujan tinggi
4) Indonesia dilalui garis katulistiwa sehingga mendapat panas
sepanjang tahun
5) Indonesia terdapat iklim laut

LETAK GEOLOGIS

Letak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis batuan yang ada
di permukaan bumi

Secara geologis wilayah Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda
dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan
Sirkum Pasifik di sebelah timur. Adanya dua jalur pegunungan tersebut
menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan
terjadinya gempa bumi.
GEO2020
LUAS INDONESIA
Total luas wilayah Indonesia = 5.455.675,22 km² 

Luas Daratan = 1.910.931,32 km² (kemendagri, Mei 2010) 


Luas Lautan = 3.544.743,9 km² terdiri dari: 

Luas Laut Teritorial = 284.210,90 km² 


Luas Zona Ekonomi Ekslusif = 2.981.211,00 km²
Luas Laut 12 Mil = 279.322,00 km²

Wilayah Indonesia menempati urutan ke 7 negara terluas dunia setelah .


Rusia, kanada, Amerika Serikat, China, Brazil , Australia

Jika katagori tingkat Asia luas wilayah Indonesia berada di


urutan no 2 setelah China dan menjadi wilayah terluas se asia
tenggara

GEO2002
Wilayah daratan Indonesia menempati urutan
ke 13 negara terluas dunia setelah :
1. Rusia
2. Kanada
3. Amerika Serikat
4. Republik Rakyat China.
5. Brazil
6. Australia
7. India
8. Argentina
9. Kazakhstan
10.Aljazair 
11.Republik Demokrasi Kongo
12.Arab Saudi

GEO2020
Luas Indonesia dibandingkan dengan
luas Australia

GEORIS2016
Luas Indonesia dibandingkan dengan
luas India

Luas Indonesia dibandingkan dengan Luas Indonesia dibandingkan


luas Eropa dengan luas China

GEORIS2016
BATAS BATAS WILAYAH INDONESIA

Batas darat wilayah Republik Indonesia berbatasan langsung dengan


negara-negara Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. 
Sedangkan wilayah laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu
India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina,
Republik Palau, Australia, Timor Leste dan Papua Nugini

GEORIS2016
 Batas Sebelah Utara
Di sebelah utara wilayah daratan berbatasan dengan Malaysia .
Untuk wilayah laut, Indonesia berbatasan dengan negara Malaysia,
Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

 Batas Sebelah Selatan


Di sebelah selatan wilayah daratan berbatasan langsung dengan wilayah
darat Timor Leste, sedangkan untuk wilayah maritim, Indonesia berbatasan
dengan Benua Australia dan Samudera Hindia

 Batas Sebelah Barat


Indonesia bagian barat berbatasan dengan Samudera Hindia.

 Batas Sebelah Timur


Indonesia bagian timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudera
Pasifik.

GEORIS2016
1) Perbatasan Indonesia-Malaysia

Secara administratif, kawasan perbatasan darat Indonesia-Malaysia meliputi


2 (dua) provinsi yaitu :
Provinsi Kalimantan Barat ( Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau,
Sintang, Kapuas Hulu ) dan
Kalimantan Timur ( Malinau, Nunukan, dan Kutai Barat ).

Garis perbatasan darat di Pulau Kalimantan yang berbatasan dengan negara


bagian Sabah dan Sarawak Malaysia secara keseluruhan memiliki panjang
1.885,3 km

2) Perbatasan Indonesia-Papua New Guinea

Garis perbatasan darat antara Indonesia dan PNG di Papua memanjang


sekitar 760 km dari Skouw, Jayapura  di sebelah utara sampai muara sungai
Bensbach, Merauke di sebelah Selatan

GEORIS2016
Perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea terletak di 5 (lima)
wilayah kabupaten/kota yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Keerom,
Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Boven Digoel dan
Kabupaten Merauke

3) Perbatasan Indonesia-Timor Leste


Perbatasan antar Indonesia dengan Timor Leste di NTT terletak di 3 (tiga)
kabupaten yaitu Belu, Kupang, dan Timor Timur Utara (TTU)

4) Perbatasan Indonesia-Singapura

perbatasan dengan Singapura adalah berbatasan wilayah maritim yaitu


di selat singapura.

5) Perbatasan Indonesia-Vietnam

Perbatasan Indonesia – Vietnam adalah batas maritim di Laut China


Selatan
GEORIS2016
6) Perbatasan Indonesia-Philipina
Perbatasan Indonesia – Filipina memiliki perbatasan maritim di perairan
sekitar Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik

7) Perbatasan Indonesia-Australia
Perbatasan Australia–Indonesia [1] adalah perbatasan maritim antara
Indonesia dan Australia yang membentang dari Papua Nugini di sebelah
timur hingga ke Selat Torres, Laut Arafuru, Laut Timor, dan berakhir di
Samudra Hindia

8) Perbatasan Indonesia-Thailand
Indonesia dan Thailand adalah batas maritim di laut Andaman dan selat
Malaka
10) Perbatasan Indonesia-India
Indonesia dan India adalah batas maritim di laut Andaman dan
Samudera Indonesia

11) Perbatasan Indonesia-Palau


Perbatasan Indonesia dengan Palau terletak di sebelah utara Papua,
batas maritim kedua negara di Laut Filipina dan Samudera Pasifik
GEORIS2016
Wilayah laut Indonesia dibedakan menjadi 3 :

1. zona laut teritorial

2. zona landas kontinen

3. zona ekonomi eksklusif

1. Zona Laut Teritorial

    Zona laut teritorial adalah jalur laut yang berjarak 12 mil laut dari
garis dasar ke laut lepas. Garis dasar adalah garis khayal yang
menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau. Sebuah negara
mempunyai kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial.
Akan tetapi, negara tersebut harus menyediakan jalur pelayaran
lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut.
Batas teritorial Indonesia telah diumumkan sejak Deklarasi Djoeanda
pada tanggal 13 Desember 1957.

GEORIS2016
GEORIS2016
2. Zona Landas Kontinen

Landas kontinen adalah dasar laut yang merupakan lanjutan dari sebuah


benua. Landas kontinen memiliki kedalaman kurang dari 150 meter.
Landas kontinen diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut.
Penentuan landas kontinen Indonesia dilakukan dengan melakukan
perjanjian dengan negara-negara tetangga.
Pada tahun 1973 pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia.
Indonesia terletak di antara dua landas kontinen, yaitu Benua Asia dan
Australia. Pada zona ini suatu negara mempunyai kewenangan untuk
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya. Negara tersebut
juga harus menyediakan jalur pelayaran yang terjamin keselamatan dan
keamanannya.

GEORIS2016
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

    Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah jalur laut selebar 200 mil laut
ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia (ZEEI) diumumkan pada tanggal 21 Maret 1980. Di zona
ini negara Indonesia memiliki hak untuk melakukan eksplorasi,
eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam yang
ada. Eksplorasi adalah penyelidikan tentang sumber daya alam yang
ada di suatu daerah.
Eksploitasi adalah pengusahaan atau mendayagunakan sumber
daya alam yang ada di suatu daerah.  
Konservasi adalah upaya pemeliharaan atau perlindungan sumber
daya alam supaya tidak mengalami kerusakan.
Di zona ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel atau pipa di
bawah permukaan laut tetap diakui sesuai prinsip hukum laut
internasional

GEORIS2016
Pengembangan wilayah
• Kepulauan
• Nusantara
• Maritim

GEORIS2016
Kepulauan
• Pulau : sebidang daratan yang lebih kecil
dibandingkaan dengan benua yang dikelilingi
oleh perairan
• Kumpulan dari pulau-pulau : Kepulauan
• Kepulauan : segala sesuatu yang berhubungan
dengan letak geografis dan kondisi fisik
Indonesia

GEORIS2016
Nusantara
• Istilah untuk menggambarkan wilayah
kepulauan yang membentang dari Sabang
(Sumatera) sampai Merauke (Papua).
• Kata nusantara dipakai untuk menggunakan
konsep kenegaraan pada masa kerajaan
Majapahit.
• Nusantara digunakan untuk menggambarakn
kesatuan geografi-antropologi Indonesia.

GEORIS2016
Maritim
• Negara kepulauan merupakan negara maritim
apabila telah memanfaatkan potensi beserta
isinya yang berada dalam wilayah teritorialnya
yang ada di darat dan laut
• Laut Indonesia ditaksir menyimpan potensi
kekayaan yang dapat dieksploitasi 156 miliar
dolar AS per tahun ataun sekitar Rp 1.456
Triliun

GEORIS2016
GEORIS2016
KARAKTERISTIK DARATAN INDONESIA

Bentang Alam ( Kenampakan Alam ) Indonesia yang termasuk wilayah daratan


yaitu : Dataran Tinggi, Dataran Rendah, Pegunungan, Gunung, Pantai, Tanjung, Delta

Dataran tinggi
Dataran tinggi (disebut juga plateau atau plato) adalah dataran yang luas  terletak pada
ketinggian 300-600 meter di atas permukaan laut.
Dataran tinggi berada di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit sehingga
udaranya sangat dingin dan segar
Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi, juga bisa terbentuk dari
kaldera yang luas.
dataran tinggi banyak dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan seperti teh, kopi,
bunga, sayuran dan sebagainya serta sebagai tempat pariwisata dan tempat
peristirahatan.

GEORIS2016
Beberapa Nama Dataran Tinggi di Indonesia atara lain sebagai berikut :

1. Dataran Tinggi Alas di Aceh


2. Dataran Tinggi Pasai di Aceh
3. Dataran Tinggi Batak di Sumatera Utara
4. Dataran Tinggi Miinangkabau di Sumatera Barat
5. Dataran Tinggi Kerinci di Sumatera Barat
6. Dataran Tinggi Rejang di Bengkulu
7. Dataran Tinggi Lebong di Bengkulu
8. Dataran Tinggi Bukit Barisan di Bengkulu
9. Dataran Tinggi Cianjur di Jawa Barat
10. Dataran Tinggi Priangan di Jawa Barat
11. Dataran Tinggi Sumedang di Jawa Barat
12. Dataran Tinggi Magelang di Jawa Tengah
13. Dataran Tinggi Grobongan di Jawa Tengah
14. Dataran Tinggi Tengger di Jawa Timur
15. Dataran Tinggi Malang di Jawa Timur

GEORIS2016
GEORIS2016
Dataran tinggi MALANG
GEORIS2016
Dataran tinggi GAYO
GEORIS2016
Dataran Tinggi Karo (BRASTAGI)
GEORIS2016
Dataran rendah
Dataran rendah merupakan wilayah dataran yang relatif datar, luas dan memiliki
ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia daerah dataran 
rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk
yang sangat beragam. Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian,
perkebunan, peternakan, kegiatan, industri, dan sentra-sentra bisnis.
Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan seluas
mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi
ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk.
Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah
menarik penduduk untuk menetap disana. Oleh karena, itu penduduknya semakin
bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat usaha juga meningkat. Lahan-
lahan seperti sawah dan hutan sebagai penyangga keseimbangan alam semakin
berkurang digantikan oleh tumbuhnya bangunan bertingkat. Hal ini banyak
menimbulkan permasalahan, seperti daerah resapan air berkurang yang
mengakibatkan banjir pada saat musim hujan dan kekeringan pada saat musim
Dataran rendah di wilayah Indonesia membentang luas di sepanjang Pulau Sumatera,
Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Bali, Papua, Nusa Tenggara serta pulau-pulau kecil.
Penduduk kota yang menetap di dataran rendah memanfaatkan daerahnya sebagai
tempat tinggal.
GEORIS2016
Pegunungan

Pegunungan merupakan rangkaian gunung yang saling menyambung satu


sama lain, tinggi, luas dan memanjang dengan mencapai ketinggian lebih
dari 700 meter di atas permukaan laut sehingga di daerah pegunungan
udaranya sangat sejuk dan segar. Pegunungan dimanfaatkan sebagai tempat
istirahat, wisata alam dan camping seperti di Pegunungan Jaya Wijaya,
sebagai tempat tumbuh hutan (daerah perlindungan hewan dan tumbuhan
agar tidak punah) dan juga digunakan untuk usaha perkebunan bunga,
sayuran dan tanaman industri. Wilayah Indonesia dibedakan menjadi dua
rangkaian pegunungan dunia, yaitu rangkaian Pegunungan Sirkum Pasifik
membentang mulai dari Sulawesi Utara, KepulauanMaluku Utara dan
berakhir di Papua dan rangkaian Pegunungan Mediterania membentang
mulai dari ujung barat laut Sumatra, Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa
Tenggara dan berakhir di Kepulauan Maluku bagian selatan.

GEORIS2016
CONTOH PEGUNUNGAN DI iNDONESIA

1. Pegunungan Bukit Barisan

Pegunungan Bukit Barisan adalah jajaran gunung yang membentang dari


ujung utara (Aceh) sampai ujung selatan (Lampung) pulau Sumatra,
memiliki panjang lebih kurang 1650 km.
Rangkaian pegunungan ini mempunyai puncak tertinggi Gunung Kerinci
yang berlokasi di Jambi, berketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut.
Gunung Kerinci adalah gunung tertinggi di Pulau Sumatera dan merupakan
gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia dengan puncak Indrapura sebagai
puncak tertinggi kedua di Indonesia setelah puncak Jayawijawa. Gunung
kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovolcano yang masih aktif
dan terakhir kali meletus pada tahun 2009. Pegunungan Bukit Barisan
terletak dekat pertemuan antara pelat tektonik Eurasia dan Australia.

GEORIS2016
2. Pegunungan Kapur Utara
Pegunungan Kapur Utara adalah salah satu pegunungan kapur yang
membentang di pesisir utara Pulau Jawa mulai dari Kabupaten Pati Jawa
Tengah hingga Lamongan (Jawa Timur). Oleh sebagian orang disebut juga
sebagai Pegunungan Kendeng Utara, karena letaknya yang sejajar dengan
Pegunungan Kendeng yang membujur di sebelah selatannya. Juga ada yang
menyebutnya sebagai Pegunungan Serayu Utara.
Wilayahnya memanjang dari barat ke timur yang meliputi Kabupaten Pati
bagian selatan, Kabupaten Grobogan bagian utara, Kabupaten Rembang,
Kabupaten Blora, Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro bagian utara
dan Kabupaten Lamongan bagian barat. Lebar rangkaian pegunungan ini
sekitar 30-50 km dengan ketinggian kurang dari 800 meter dari permukaan
laut.
Pegunungan Kapur Utara merupakan kawasan batu gamping atau daerah
karst. Daerah ini identik dengan fenomena alam yang kurang akan air di
permukaan akibat sifat batuan kapur yang sangat mudah meloloskan air.
Meskipun dipermukaan cenderung kering dengan dipenuhi banyaknya batu
karang dan tebing.

GEORIS2016
3. Pegunungan Kendeng

Pegunungan Kendeng adalah pegunungan kapur yang membentang di


bagian utara Pulau Jawa, dari Kabupaten Grobogan (sebelah timur Kota
Semarang) Jawa Tengah, hingga bagian utara Kabupaten Jombang Jawa
Timur. Pegunungan ini tidak begitu terjal, dengan ketinggian kurang dari
1000 meter dpl. Pegunungan ini, oleh sebagian pihak juga disebut sebagai
Pegunungan Serayu Selatan, karena letaknya yang sejajar dengan
Pegunungan Kapur Utara yang disebut juga Pegunungan Serayu
Utara.Nama lainnya adalah Pegunungan Kapur Tengah.
4. Pegunungan Sewu

Pegunungan Sewu adalah nama untuk deretan pegunungan yang


terbentang memanjang di sepanjang pantai selatan Daerah Istimewa
Yogyakarta, Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah), hingga Kabupaten
Tulungagung (Jawa Timur) di Pulau Jawa. Deretan pegunungan Sewu
terbentuk karena pengangkatan dasar laut ribuan tahun silam. Batuan
kapur menjadi ciri khas pegunungan ini.
GEORIS2016
5. Pegunungan Foja

Pegunungan Foja, atau Mamberamo-Pegunungan Foja, adalah rangkaian


gunung yang terletak di sebelah utara Sungai Mamberamo di kawasan
Papua, Indonesia. Titik tertingginya ialah 2.193 m. Pegunungan ini
merupakan bagian dari daerah aliran sungai Mamberamo yang memasok air
bersih di seluruh kawasan Papua bagian utara. Sebuah suaka margasatwa
seluas 1.442.500 hektare berada di pegunungan ini.

6. Pegunungan Maoke

Pegunungan Maoke adalah rangkaian pegunungan di Provinsi Papua.


Pegunungan ini membelah Papua dari barat ke timur menjadi dua pada
bagian tengah. Pegunungan ini merupakan bagian dari sistem pegunungan
yang membentang di Pulau Nugini, dari timur ke barat. Sungai Lorentz,
Sungai Baliem, dan Sungai Digul mengalir di sisi selatan. Puncak Jaya,
gunung tertinggi di Indonesia, menjulang 5.030 meter di pegunungan ini.
Puncak lain di pegunungan ini termasuk Puncak Mandala (4.760 m) dan
Puncak Trikora (4.750 m). GEORIS2016
6. Pegunungan Jayawijaya

Pegunungan Jayawijaya adalah nama untuk deretan pegunungan yang


terbentang memanjang di tengah provinsi Papua Barat dan Papua (Indonesia)
hingga Papua Newguinea di Pulau Irian. Sebelum penyatuan Papua Barat ke
Indonesia, pegunungan ini dikenal dengan nama Pegunungan Orange.
Deretan Pegunungan yang mempunyai beberapa puncak tertinggi di
Indonesia ini terbentuk karena pengangkatan dasar laut ribuan tahun silam.
Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat
dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan
Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan
Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.

Pegunungan Jayawijaya juga merupakan satu-satunya pegunungan dan


gunung di Indonesia yang memiliki puncak yang tertutup oleh salju abadi.
Meskipun tidak seluruh puncak dari gugusan Pegunungan Jayawijaya yang
memiliki salju. Salju yang dimiliki oleh beberapa puncak bahkan saat ini sudah
hilang karena perubahan cuaca secara global.

GEORIS2016
Gunung
Gunung merupakan bagian yang menonjol terdapat di bumi (bukit yang
tinggi dan besar) dengan ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan
laut. Wilayah Indonesia memiliki banyak gunung baik gunung yang berapi
maupun yang tidak berapi. Gunung berapi adalah gunung yang masih aktif
dan sewaktu-waktu dapat meletus sedangkan gunung tidak berapi adalah
gunung yang sudah tidak aktif lagi. Gunung dimanfaatkan sebagai pengatur
iklim dan penyimpan air, dijadikan sebagai tempat wisata, material dari
gunung berapi yang meletus dapat menyuburkan tanah dan pasirnya dapat
digunakan sebagai bahan bangunan.

Gunung tertinggi :
di Pulau Sumatera adalah Gunung Kerinci ( 3805 meter ).
di Pulau Jawa adalah Gunung Semeru ( 3676 meter ).
di Pulau Kalimantan adalah gunung Bukit Raya ( 2278 meter )
di Pulau Sulawesi adalah Gunung Rantekombola ( 3456 meter ).
di Irian (Papua) adalah Puncak Jaya Wijaya ( 5030 meter ).
di Pulau Bali adalah gunung Agung ( 3142 meter )
di Pulau Lombok bagian Utara gunung Rinjani ( 3726 meter )
di Pulau Sumbawa gunung Tambora ( 4300 meter )
di Pulau Ambon gunung Rinjani ( GEORIS2016
3726 meter )
Pantai
Pantai adalah wilayah yang menjadi batas antara lautan dan daratan.
Bagi penduduk Indonesia yang berada di daerah pantai, pantai dapat dimanfaatkan
untuk banyak hal, diantaranya :
1. Objek pariwisata
2. Daerah pertanian pasang surut
3. Areal tambak garam
4. Wilayah perkebunan kelapa dan pisang
5. Daerah pengembangan industri kerajinan rakyat bercorak khas daerah pantai,
dan lain-lain
Pantai juga menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan.
Hutan Mangrove adalah salah satu contoh ekosistem di daerah pantai. Di daerah
hutan mangrove hidup berbagai jenis hewan seperti kera, kepiting, ular dan udang.
Hutan mangrove dapat berfungsi menahan abrasi air laut. 

GEORIS2016
KARAKTERISTIK WILAYAH PERAIRAN INDONESIA

Kenampakan Alam di wilayah perairan merupakan bagian dari permukaan bumi


yang digenangi air.

Wilayah Indonesia memiliki perairan yang sangat luas yaitu dua pertiga bagian dari
keseluruhan luas wilayah negara.
Kenampakan Alam yang termasuk wilayah perairan yaitu : Sungai, Danau, Laut,
Rawa, Teluk, Samudera

Sungai

Berdasarkan sumber air


Karateristik dan Jenis Sungai di Indonesia berdasarkan sumber air sungai,
dibedakan menjadi tiga macam : 
 Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber
mata air.
Contohnya adalah sungai-sungai yang ada di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
 Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari pencarian es
(gletser) dari hujan, dan sumber mata air.
Contoh sungai jenis ini adalah Sungai Digul dan Sungai Mamberano di Pulau
Papua (Irian Jaya).
GEORIS2016
Berdasarkan Debit Airnya

Karateristik dan Jenis Sungai di Indonesia, berdasarkan debit airnya (volume


airnya), sungai dibedakan menjadi : 
 Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relative
tetap.
Contoh Sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam Di Kalimantan.
Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera
 Sungai Periodik, adalah sungai yang pada musin hujan airnya banyak
sedangkan pada musim kemarau airnya kecil.
Contoh sungai ini banyak dipulau Jawa seperti Bengawan Solo, sungai Opak,
Sungai Progo, Sungai Code, dan Sungai Brantas.
 Sungai Episodik, adalah Sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan
pada musim hujan airnya banyak.
 Contoh : Sungai kalada dipulau Sumba.
 Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim
hujan, pada musim hujan airnya belum tentu banyak.

GEORIS2016
Danau

Karakteristik wilayah danau di Indonesia berdasarkan terjadinya :

A. Danau Alami

1) Danau Tektonik

Danau tektonik terbentuk oleh proses-proses tektonik seperti lipatan, patahan, dan
gerakan kulit Bumi, sehingga terjadi penurunan.
Contoh: Danau Toba, Danau Singkarak, Danau Kerinci, Danau Poso, dan Danau
Towuti

2) Danau Vulkanik
Danau vulkanik terbentuk dari kawah atau kepundan gunung api yang masih aktif
ataupun yang sudah mati kemudian terisi air.
Contoh: Danau Kelud yang merupakan kawah Gunung Kelud, Danau Segara Anak
merupakan kawah Gunung Rinjani, Danau Telaga di Pegunungan Dieng

GEORIS2016
3) Danau Karst
Danau karst terbentuk karena adanya pelarutan batuan kapur oleh air sehingga
membentuk cekungan. Bila cekungan ini terisi oleh air, maka terbentuk danau yang
disebut dolina. Dolina yang besar dan luas dinamakan uvala, sedangkan yang lebih
luas dari uvala adalah polje.
Contoh: Danau/telaga di Pegunungan Seribu, Daerah Istimewa Yogyakarta

4) Danau Bendungan Alami

Danau bendungan alami terbentuk karena adanya longsoran dari tebing, sehingga
menutupi aliran sungai.
Contoh: Danau Pengilon di Dieng dan Telaga Sarangan di perbatasan Jawa Tengah
dan Jawa Timur.

B. Danau Buatan
Danau buatan atau lebih dikenal dengan waduk, dibuat untuk tujuan tertentu seperti
irigasi, penanggulangan banjir, pembangkit listrik, transportasi, perikanan, dan lain-
lain.
Contoh: Waduk Jatiluhur (Jawa Barat), Waduk Cirata, Waduk Kedungombo (Jawa
Tengah), dan Waduk Riam Kanan, serta Waduk Panglima Besar Jenderal Sudirman
GEORIS2016
Karakteristik wilayah laut Indonesia

Perairan laut Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga wilayah utama, yaitu wilayah
perairan bagian Barat, Tengah, dan Timur.
1. Perairan Indonesia Bagian Barat
Sebagian besar perairan laut Indonesia bagian Barat seperti Laut Jawa, Selat
Sunda, Laut Natuna, Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Selat Makassar
merupakan zone laut dangkal dengan rata-rata kedalaman laut tidak lebih dari 200
meter, serta kondisi dasar laut yang relatif landai.

Hal ini disebabkan secara geologis wilayah ini dahulu pada zaman glasial (zaman
es) merupakan kesatuan wilayah dataran rendah yang termasuk pada paparan
sunda (landas kontinen Asia). Pada akhir zaman glasial terjadi pencairan es secara
besar-besaran sehingga permukaan air laut mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Akibatnya, wilayah-wilayah daratan yang merupakan cekungan dan dataran rendah


ada yang tertutup air laut membentuk zone laut dangkal (laut transgresi).

Adapun wilayah- wilayah yang lebih tinggi dan tidak tertutup air laut, kemudian
berubah menjadi pulau-pulau yang tersebar di sekitar laut dangkal tersebut, seperti
Pulau Jawa, Pulau Sumatra, dan Pulau Kalimantan.

GEORIS2016
Beberapa bukti yang mendasari bahwa wilayah bagian Barat pernah menjadi
satu kesatuan daratan antara lain sebagai berikut :
1. Adanya persamaan flora dan fauna di Pulau Jawa, Sumatra, dan sebagian
Kalimantan bagian Barat, seperti gajah, harimau, dan orang utan, serta tipe
hutannya.

2. Kondisi dan jenis batuan di wilayah-wilayah tersebut relatif sama.

3. Ditemukan lembah-lembah di dasar laut yang diperkirakan bekas aliran sungai


purba (submarine canyon), yaitu:

 alur-alur di Pantai Timur Sumatra dan Pantai Barat Kalimantan yang


diperkirakan merupakan cabang-cabang sungai purba yang akhirnya
bersatu dengan sungai induknya di Laut Cina Selatan;

 alur-alur di Pantai Utara Jawa, Pantai Selatan Kalimantan, dan Selat


Makassar yang diperkirakan merupakan cabang- cabang sungai purba yang
akhirnya bermuara dengan sungai induknya di Selat Makassar.

GEORIS2016
2. Perairan Indonesia Bagian Tengah
Wilayah perairan laut Indonesia bagian Tengah didominasi oleh laut-laut dalam
dengan bentuk dasar laut berupa cekungan dan palung laut, seperti Cekungan Banda
dan Timor Trough. Kedalaman lautnya berkisar antara 200 – 1.800 meter
3. Perairan Indonesia Bagian Timur
Seperti halnya wilayah bagian Barat, perairan laut Indonesia bagian Timur
merupakan zone laut dangkal yang termasuk pada landas kontinen Australia
(Paparan Sahul). Kawasannya meliputi laut-laut dangkal di sebelah selatan Papua
sampai bagian utara Australia seperti Laut Arafuru dan Selat Flores.

Di sebelah Utara terdapat palung Mindanao dengan kedalaman maksimum 10.830 m


merupakan bagian laut yang terdalam di dunia. Sebelah Barat dayanya terdapat Basin
Sulawesi yang sangat luas dengan dasarnya kurang lebih mendatar pada kedalaman
sekitar 5.100 m ke arah Selatan. Basin Sulawesi ini berhubungan dengan palung
Makassar yang kedalamannya 2.300 m.

GEORIS2016
PERKEMBANGAN JALUR TRANSPORTASI DAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL DI INDONESIA
Wilayah Laut Sebagai Jalur Perdagangan dan Pelayaran Internasional
Sejak masa lalu Indonesia sudah mempunyai peran yang sangat penting dalam
perdagangan dan pelayaran yang dilaksanakan oleh berbagai bangsa di belahan
bumi ini, terutama bangsa-bangsa yang tinggal di kawasan Asia dan Eropa. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan keberadaan Indonesia menjadi penting bagi
perdagangan dan pelayaran antara Asia dan Eropa, yaitu sebagai berikut.
1. Kondisi geografis Indonesia, sangat strategis karena dilewati jalur perdagangan
dan pelayaran antara Asia dan Eropa.
2. Kekayaan alam Indonesia menghasilkan barang dagangan yang dibutuhkan di
Eropa, sehingga pelayaran melalui perairan Indonesia sambil membawa rempah-
rempah dari Maluku untuk diperdagangkan di Eropa.
3. Faktor keamanan, jalur perdagangan dan pelayaran yang melewati perairan
Indonesia relatif lebih aman, dengan ombak yang tidak begitu besar.
4. Indonesia merupakan mata rantai jalur perdagangan dan pelayaran antara Asia
dan Eropa, yang keberadaan- nya sangat dibutuhkan.
  GEORIS2016
Penggunaan laut sebagai media perhubungan, pelayaran dan perdagangan telah
dimanfaatkan sejak dahulu hinga sekarang, dan hampir 90 % pergerakan roda
perekonomian di dunia adalah melewati jalur laut.

Dalam wilayah Indonesia terdapat tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)
yang dapat digunakan sebagai lalu lintas pelayaran internasional.
 ALKI I terdiri dari alur Selat Sunda, Karimata, Natuna dan Laut China
Selatan.
 ALKI II melalui Selat Lombok, Makassar dan Laut Sulawesi.
 ALKI III berkaitan dengan alur laut yang ada di Laut Timor dan Laut
Arafuru yang dikelompokkan dalam :
 ALKI III-A melalui laut Sawu-Ombai, Laut Banda (bagian Barat P. Buru),
Laut Seram, Laut Maluku dan Samudra Pasifik.
 ALKI III-B melalui Laut Timor, Selat Leti, Laut Banda bagian Barat P. Buru),
laut Seram, Laut Maluku, Samudra Pasifik.
 ALKI III-C yaitu Laut Arafuru, Laut Banda (bagian barat P.Buru), Laut
Seram, Laut Maluku dan Samudra Pasifik.

GEORIS2016
Transportasi laut berperan penting dalam dunia perdagangan internasional maupun
domestik. Transportasi laut juga membuka akses dan menghubungkan wilayah
pulau, baik daerah sudah yang maju maupun yang masih terisolasi.

Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia

Program tol laut akan menjadi bagian penting jalur maritim dunia. Indonesia akan
menjadi Poros Maritim Dunia yang berkepentingan untuk ikut menentukan masa
depan kawasan Pasifik dan Hindia.

Tol Laut adalah konektivitas laut yang efektif berupa adanya kapal yang melayari
secara rutin dan terjadwal dari barat sampai ke timur Indonesia. Pembangunan tol
laut diharap dapat memperlancar konektivitas antar daerah, memperkuat jaringan
pelayaran dan memangkas ongkos logistik nasional hingga 15%

GEORIS2016
GEORIS2016
GEORIS2016
GEORIS2016
GEORIS2016
Pelabuhan yang akan dibangun dan dikembangkan untuk
mendukung tol laut:

1. Pelabuhan Banda Aceh 13. Pelabuhan Kupang


2. Pelabuhan Belawan 14. Pelabuhan Banjarmasin
3. Pelabuhan Pangkal Pinang 15. Pelabuhan Pontianak
4. Pelabuhan Kuala Tanjung 16. Palangka Raya
5. Pelabuhan Dumai sebesar 17. Pelabuhan Maloy
6. Pelabuhan Panjang 18. Pelabuhan Bitung
7. Pelabuhan Batam 19. Pelabuhan Makassar
8. Pelabuhan Padang 20. Pelabuhan Ambon
9. Pelabuhan Tanjung Priok 21. Pelabuhan Halmahera
10. Pelabuhan Cilacap 22. Pelabuhan Sorong
11. Pelabuhan Tanjung Perak 23. Pelabuhan Jayapura
12. Pelabuhan Pelabuhan Lombok 24. Pelabuhan Merauke

GEORIS2016
Dampak  Wilayah Laut Sebagai Jalur Perdagangan dan Pelayaran
Internasional
Sebagai negara yang menjadi jalur perdagangan dan pelayaran internasional
mengakibatkan beberapa dampak buruk antara lain:
1.      Perompakan
Dalam perkembangan jalur pelayaran internasional berbagai persoalan di bidang
maritim menyebabkan meningkatnya tuntutan akan jaminan rasa aman dan
keamanan bagi para pengguna laut. Saat ini transportasi pelayaran laut merupakan
alternatif angkutan termurah bagi pemindahan barang dan orang dibandingkan
moda angkutan lainnya.
Pelaku perompakan laut di Selat Malaka menggunakan perahu kecil dan senjata
ringan, sehingga umumnya korban yang mereka pilih adalah kapal tanker kecil dan
kapal ikan yang berlayar pelan tanpa pengamanan dan tidak jauh dari pantai, bukan
kapal dagang besar atau tanker transbenua yang berlayar di jalur pelayaran
internasional

2.      llegal Fishing
Kondisi geografis Indonesia di perlintasan pelayaran menyebabkan ZEE
Indonesia menjadi tempat lalu lintas internasional. Berbagai jenis moda transportasi
laut dengan berbagai macam kepentingan dan tujuan melintasi wilayah ZEE kita.
Dengan adanya kepentingan internasional untuk dapat secara leluasa melintasi
wilayah Indonesia, maka besarnya potensi sumber daya ikan yang ada di ZEE
Indonesia juga sangat menarik minat bagi negara tetangga maupun negara-negara
penangkap ikan jarak jauh untuk turut mengeksploitasi kekayaan alam tersebut.
GEORIS2016
3.      Penyelundupan Manusia
Posisi negara kepulauan Indonesia di poros persimpangan dunia menjadikan
Indonesia sebagai negara pihak pada berbagai tindak kejahatan lintas negara.
Misalnya, dalam kasus penyelundupan manusia yang merupakan salah satu bentuk
kejahatan transnasional yang marak terjadi akhir-akhir ini

4.      Penyelundupan Barang dan Senjata


Di wilayah perbatasan laut Indonesia dengan negara tetangga penyelundupan barang
dan senjata masih terjadi. Kegiatan illegal penyelundupan senjata memiliki aspek
politik, ekonomi dan keamanan antar negara, dan lebih-lebih di negara tujuan karena
akan mengancam stabilitas negara tujuan
Penyelundupan narkoba dari Malaysia juga masih ada, bahkan terkesan ada upaya
pembiaran dari pihak aparat Malaysia dengan menggunakan kurir Indonesia.
Transaksi penjualan ilegal bahan bakar minyak ke negara tetangga juga seringkali
terjadi di perbatasan Oleh sebab itu, sebagai negara kepulauan kehadiran aparat
keamanan di wilayah perbatasan laut yang begitu luas merupakan suatu hal yang
mutlak

GEORIS2016
GEORIS2016
POTENSI SUMBERDAYA LAUT

(1) Sumber daya dapat pulih (ikan dan biota lainnya, terumbu karang, hutan
mangrove, pulau-pulau kecil).
(2) Sumber daya tidak dapat pulih (minyak dan gas, bahan tambang dan mineral
timah, emas dan perak, pasir kuarsa, monazite dan zircon, pasir besi, agregat
bahan konstruksi, posporit, nodul dan kerak mangan, kromit, gas biogenic
kelautan, dan mineral hydrothermal.).

(3) Energi kelautan (gelombang, pasang surut, Ocean Thermal Energy Conversion,
angin ).
(4) Jasa lingkungan (media transportasi, komunikasi, iklim, keindahan alam,
penyerap limbah).

Sumberdaya dapat pulih


PERIKANAN
1. Ikan pelagis besar seperti tuna, cakalang, marlin, tongkol, tenggiri dan cucut dapat
ditangkap di perairan nusantara dan samudera terutama di perairan Laut Banda, Laut
Seram sampai Teluk Tomini, Laut Arafura dan Samudera Hindia yang memiliki peluang
pengembangan secara lestari sekitar 321.766 ton pertahun.
GEORIS2016
2. Ikan pelagis kecil seperti ikan layang, selar, tembang, lemuru, dan kembung
dapat ditangkap di perairan nusantara antara lain di perairan Laut Cina Selatan,
Selat Makasar dan Laut Flores, Laut Banda, Laut Seram sampai Teluk Tomini,Laut
Sulawesi dan Samudera Pasifik, Laut Arafura dan Samudera Hindia.
Peluang pengembangan perikanan ikan pelagis kecil secara lestari masih sekitar
1.715 ribu ton per tahun.

3. Ikan karang konsumsi seperti kerapu, kakap, lancam, beronang dan ekor kuning
berpeluang dikembangkan di sekitar perairan Selat Makasar dan Laut Flores,Laut
Banda, dan Laut Seram sampai Teluk Tomini dengan potensi lestari sekitar : 31.355
ton per tahun.
4. Kelompok lobster seperti udang karang dan barong berpeluang dikembangkan
diperairan Laut Cina Selatan, Laut Banda, dan Laut Seram sampai Teluk Tomini,
dengan potensi sekitar 2.400 ton per tahun
5. budidaya moluska(kekerangan, mutiara, dan teripang)

Kawasan pesisir dan laut Indonesia yang beriklim tropis, banyak ditumbuhi
hutanmangrove, terumbu karang, padang lamun (seagrass), dan rumput
laut (seaweed).

GEORIS2016
Mangrove
Hutan mangrove atau lebih dikenal masyarakat sebagai hutan bakau merupakan
tipe hutan yang terletak di daerah pasang surut air laut
Hutan mangrove memiliki fungsi ekologis dan fungsi ekonomis.
Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat atau tempat hidup binatang
laut untuk berlindung, mencari makan, atau berkembang biak. Fungsi ekologis
lainnya dari hutan mangrove adalah melindungi pantai dari abrasi air laut.
Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomi dari kayu dan makhluk
hidup yang ada di dalamnya
Terumbu Karang.
Terumbu karang merupakan terumbu yang terbentuk dari kapur yang sebagian
besar dihasilkan dari koral. Terumbu itu sendiri berarti batuan sedimen kapur di
laut. Koral adalah binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya.
Jika ribuan koral membentuk koloni, mereka akan membentuk karang.
Terumbu karang yang paling beragam jenisnya di Indonesia adalah daerah Raja
Ampat, Papua yang merupakan taman laut terbesar di Indonesia , Taman Laut
Bunaken di Sulawesi Utara, dan Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Bali, Lombok,
Kepulauan Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatra
GEORIS2016
Manfaat terumbu karang
 Manfaat ekonomi : sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata
bahari.

 Manfaat ekologis : mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat


berakibat terjadinya abrasi.

 Manfaat sosial ekonomi : sebagai sumber perikanan yang dapat


meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga dapat menjadi
daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan penduduk
sekitar dari kegiatan pariswisata.
Sumber daya tidak dapat pulih
Pesisir dari Laut Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas, mineral dan
bahan tambang yang besar.
Potensi kekayaan tambang dasar laut seperti aluminium, mangan, tembaga,
zirconium, nikel, kobalt, biji besi non titanium,vanadium, timah, emas dan perak,
pasir kuarsa, agregat bahan konstruksi, posporit, nodul dan kerak mangan,
kromit, gas biogenic kelautan, dan mineral hydrothermal. yang sampai sekarang
belum teridentifikasi dengan baik sehingga diperlukan teknologi yang maju untuk
mengembangkan potensi tersebut.
GEORIS2016
Energi kelautan

 Energi Gelombang Laut: berasal dari energi kinetik angin yang menyebabkan
terjadinya gelombang lautan.

 Energi Pasang Surut: berasal dari pasang surut yang disebabkan oleh gaya
gravitasi dari matahari dan bulan.

 Energi Gradien Salinitas: energi yang diambil dari perbedaan salinitas antara
air asin laut dan air tawar dari sungai.

 Konversi energi termal lautan (OTEC): berasal dari perbedaan suhu antara
permukaan dan dasar lautan

GEORIS2016
Energi Gelombang Laut

GEORIS2016
Energi angin

GEORIS2016
Energi pasang surut

GEORIS2016

Anda mungkin juga menyukai