Anda di halaman 1dari 94

POSISI STRATEGIS INDONESIA

SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

OLEH :
TANTI PRASETYATI, M.Pd
LETAK
LETAK GEOGRAFIS
ASTRONOMIS LETAK
GEOLOGIS

LETAK
GEOMORFOLOGIS
LETAK
INDONESIA
LETAK
MARITIM
LETAK ASTRONOMIS
Adalah letak suatu tempat atau wilayah atau negara
berdasarkan batas-batas lintang dan bujurnya. Secara
Astronomis, Indonesia terletak pada
6o LU – 11o LS dan
95o BT – 141o BT
AKIBAT DARI LETAK LINTANG INDONESIA

Beriklim Tropis

Memiliki curah hujan yang tinggi

Memiliki hutan hujan tropis yang luas dan memiliki


nilai ekonomis yang tinggi.

Menerima penyinaran matahari sepanjang tahun

Banyak terjadi penguapan sehingga kelembaban


udara cukup tinggi.
AKIBAT DARI LETAK BUJUR INDONESIA

Terbagi Dalam Tiga Daerah


waktu
Waktu Indonesia
• Dengan patokan Tengah (WITA),
• Dengan patokan
garis bujur 105 garis bujur 135
Derajat BT dengan Derajat BT dan
selisih waktu 7 jam selisih waktu 9 jam
lebih awal dari • Dengan patokan garis
bujur 120 Derajat BT lebih awal dari
GMT GMT
dan selisih waktu 8 jam
• Meliputi sumatera, lebih awal dari GMT • Meliputi
Jawa, Kalimantan kepulauan
Barat, dan • Meliputi Kalimantan
Selatan, Kalimantan Maluku, Papua,
Kalimantan dan pulau-pulau
Tengah. Timur, Bali, NTT, NTB,
Sulawesi, dan pulau- kecil di sekitarnya.
pulau kecil disekitarnya.
Waktu Indonesia
Barat (WIB), Waktu Indonesia
Timur (WIT),
ZONA WAKTU DI INDONESIA
LETAK GEOGRAFIS
Adalah letak suatu tempat atau wilayah atau negara
berdasarkan kenyataan di permukaan bumi atau letak
ditinjau dengan daerah-daerah disekitarnya.
Secara geografis, Indonesia terletak diantara :
 Benua Asia dan Benua Australia,
 Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Letak Geografis Indonesia menempatkan Indonesia


diposisi silang, sehingga Indonesia berada pada jalur
transportasi perdagangan yang ramai. Bahkan sejak
Zaman dahulu, perairan Nusantara merupakan
perairan yang ramai dilalui kapal-kapal dagang dari
India, Eropa dan Cina. Dampak dari posisi silang ini
menyebabkan Indonesia kaya akan keragaman budaya
dan suku bangsa. Selain itu letak diantara dua benua
samudra mempengaruhi kondisi cuaca dan iklim.
LETAK GEOLOGIS
Merupakan letak suatu tempat atau wilayah atau
negara berdasarkan susunan batuan yang ada di
bumi
A. Berdasarkan formasi geologinya, kepulauan Indonesia
dibatasi oleh tiga zona geologi, yaitu

1) Bagian utara Indonesia dibatasi oleh benteng / tameng


Asia dan perluasannya ke arah selatan yang tengglam
di bawah permukaan air laut yang dikenal dengan
nama dangkalan sunda (Sunda shelf)

2) Bagian barat dan selatan dibatasi oleh benua gondawa


yang terdiri dari India,dasar samudera Indonesia,
Australia, dan perluasannya ke arah utara

3) Di bagian Timur laut dibatasi oleh dasar Samudera


Pasifik
B. Dilihat keadaan batuannya,
1) Daerah Sunda shelf banyak menunjukkan persamaan, seperti
adanya jenis-jenis batu pasir, kapur, tanah liat (batu napal),
dan batu tanah liat.
2) Dataran Indonesia Timur jenis batuannya sama dengan
batuan dari benua Australia.
3) Daerah pralihan antara kedua dataran tersebut disebut
daerah Wallecea.
Akibat Letak Geologis Indonesia :

1) Memiliki banyak gunung yang bersifat aktif yang sewaktu waktu


bisa meletus dan menghasilkan abu panas dalam jumlah yang
banyak
2) Bagian barat dan timur wilayah Indonesia mempunyai beberapa
laut yang dangkal sedangkan wilayah indonesia bagian tengah
memiliki laut yang cenderung dalam.
3) Berada pada wilayah laut dimana pada kedalaman tertentu
mempunyai lempengan lempengan yang mudah bergeser atau
berpindah yang mengakibtakan adanya gempa bumi jenis vulkanik
dan tektonik.
4) Memiliki elemen serta struktur tanah yang didalamnya dapat
menghasilkan tambang mineral dan gas alam yang melimpah.
5) Mempunyai kondisi dan struktur tanah yang subur dengan
ketersediaan mineral dan oksigen alami yang melimpah sehingga
dapat ditumbuhi tumbuhan jenis apapun.
LETAK GEOMORFOLOGIS
Adalah letak suatu tempat berdasarkan tinggi
rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan air
laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi.
Letak Geomorfologis Indonesia sangat bervariasi.
Perbedaan letak geomorfologis mempunyai pengaruh
bermacam-macam, yaitu sebagai berikut :
 Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh
terhadap jenis tanaman
 Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang
dikandung oleh batuan tersebut
 Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-
tempat yang morfologi daratannya berbukit atau terjal
kepadatan penduduknya kecil
 Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum
membangun bangunan-bangunan, jembatan-
jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.
LETAK MARITIM
Merupakan letak suatu tempat ditinjau dari keadaan
kelautan dan sekitarnya, yaitu apakah tempat itu dekat
atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya
dilingkungi oleh laut, dan sebagainya.
Dampak letak maritim bagi Indonesia, yaitu sebagi
berikut :
 Adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran,
usaha dibidang perikanan, serta dibidang
pelabuhan di wilayah Indonesia
 Indonesia memipunyai potensi ekonomi besar unuk
dikembangkan
 Indonesia memiliki peranan penting dalam suatu
percaturan politik dunia.
LUAS WILAYAH INDONESIA

.
Luas daratan
1.922.570 km²
Indonesia
Total jumlah pulau yang dimiliki
Indonesia adalah 17.508 pulau.

Luas Lautan
3.257.483 km²
Indonesia

Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil atau 5150 km


di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik
LUAS WILAYAH INDONESIA

Luas wilayah Indonesia Di tingkat Asia luas


menempati urutan ke 7 wilayah Indonesia berada
setelah diurutan 1 sampai di urutan no 2 setelah
6 di duduki oleh : China dan menjadi
1. Rusia, wilayah terluas se asia
2. Kanada, tenggara.
3. Amerika Serikat,
4. China,
5. Brazil,
6. Australia.
Luas Indonesia Luas Indonesia
dibandingkan dengan luas dibandingkan dengan
Amerika Serikat luas Australia

Jarak ujung barat Indonesia ke Panjang Indonesia melewati


ujung Timur Indonesia bisa sama ukuran panjang dari barat ke
dengan jarak California ke timur Australia.
Bermuda.
Luas Indonesia Luas Indonesia
dibandingkan dengan luas dibandingkan dengan luas
India China

Terlihat panjang Indonesia Terlihat panjang Indonesia dari


beberapa kali panjang India. barat China bisa sampai ke
Panjang Indonesia hampir sama kepulauan Jepang.
dengan jarak Pakistan ke Laut
China Selatan.
Luas Indonesia dibandingkan
dengan luas Eropa

Terlihat wilayah Indonesia membentang


dari Inggris di barat sampai ke Laut
Kaspia di timur.
BATAS WILAYAH INDONESIA

Sebelah Utara :
 Pulau Rando 6°LU-95°BT ,
 Pulau Sekating 5°LU, dan
 Pulau Miangas 4°30’LU

Sebelah Barat :
 Masih berbatasan dengan Pulau Rondo

Sebelah Selatan :
 Pemana (Selatan pulau Roti) 11°LS -123°BT

Sebelah Timur :
 Wilayah DAS Fly di Papua 141°BT
Batas Fisik
Merupakan batas wilayah Indonesia berdasarkan daratan
dan perairan.

Dan batas Negara Indonesia yaitu :


 Utara :
Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782
km, Singapura, Filipina, dan Laut Cina Selatan
 Selatan :
Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra Hindia
 Barat :
Samudra Hindia
 Timur :
Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang
820 km, Timor Leste, dan Samudra Pasifik
PERBATASAN WILAYAH DARAT
KONVENSI HUKUM LAUT INTERNASIONAL 1982
TENTANG BATAS WILAYAH LAUT
KONVENSI HUKUM LAUT
INTERNASIONAL 1982
(1) Laut Teritorial
 Laut teritorial adalah lautan yang merupakan batas
wilayah perairan suatu negara.
 Luas lautan teritorial setiap negara adalah 12 mil laut diukur
berdasarkan garis lurus yang ditarik dari garis dasar atau
garis pantai (base line) ketika air surut
(2) Zona tambahan
 Adalah batas lautan selebar 12 mil
 Dihitung atau diukur dari garis atau batas luar lautan teritorial.
 Dengan kata lain, lebar zona tambahan adalah 24 mil laut diukur
berdasarkan garis lurus yang ditarik dari garis dasar atau garis
pantai ketika air surut.
 Zona tambahan terletak di luar berbatasan dengan laut teritorial.
 Dalam daerah tersebut, negara pantai dapat mengambil tindakan
bagi pihak asing yang melanggar ketentuan undang-undang, bea
cukai, imigrasi, dan ketertiban negara yang bersangkutan.
(3) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
 Merupakan wilayah perairan laut ekonomis atau Negara
tetapi berada di luar Laut teritorial , selebar 200 mil laut di
tarik dari garis dasar pantai pulau terluar kea rah laut
bebas.
 Di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, kebebasan
pelayaran dan penerbangan internasional serta
kebebasan pemasangan kabel dan pipa di bawah
permukaan laut dijamin sesuai dengan hukum
internasional. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
dikukuhkan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983
(4) Landas Benua/Kontinen
 Landas kontinen adalah bagian dari benua yang
terendam oleh air laut. wilayah ini merupakan zona
neritik dengan kedalaman antara 130-200 meter.
 Batas landas kontinen di ukur dari garis dasar ke arah
laut dengan jarak paling jauh 200 mil laut.
 Landas benua berada di bawah lautan di luar Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE).
 Dalam landas benua tersebut, negara pantai boleh
mengeksploitasi dan mengolah sumber daya alam di
dalamnya dengan persyaratan harus membagikan
keuntungan kepada masyarakat internasional.
(5) Laut Kepulauan
Adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis
pangkal lurus kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman
atau jaraknya dari pantai.

(6) Laut pedalaman


 Laut pedalaman adalah lautan dan selat yang berada
pada bagian garis dasar yang menghubungkan pulau-
pulau dalam wilayah suatu negara.
 Dalam wilayah tersebut, negara yang bersangkutan
dapat menentukan segala peraturan yang berlaku di
wilayahnya, tanpa terikat hukum internasional.
 Laut pedalaman hanya dimiliki oleh negara kepulauan,
seperti Indonesia. Dengan adanya ketentuan batas
wilayah lautan berdasarkan Traktat Montego Bay
YURISDIKSI NASIONAL INDONESIA
0 MIL 12 MIL 24 MIL 200 MIL350 MIL

ZONA EKONOMI EKLUSIF


ZONA ( ZEE )
TAMBAHAN 12 - 200 MIL
12 - 24 MIL

LAUT
TERITORIAL
0 - 12 MIL

LANDAS KONTINEN
12 - 350 Mil

KAWASAN
D a r a t a n BEBAS

KET : CARA PENARIKAN


BATAS REZIM O MIL = TITIK DASAR
BATAS UDARA TERITORIAL
Secara Horizontal
Setiap negara yang memiliki batas kedaulatan di
wilayah udara secara horizontal ialah sama dengan
seluas wilayah darat negaranya sedangkan negara
yang berpantai batas wilayah negara akan
bertambah yakni dengan adanya ketentuan
hukum yang diatur di dalam artikel 3 United
Nations Convention on the Law Of the Sea “1982”
yang menyebutkan bahwa: ” Setiap negara pantai
dapat menetapkan lebar laut wilayahnya sampai
maksimum 12 mil laut yang diukur dari garis
pangkal “base line”.
BATAS UDARA TERITORIAL
Secara Vertikal
Penentuan batas wilayah udara secara vertikal masih tetap
menjadi permasalahan hingga sekarang, karena beberapa
hal seperti: perjanjian internasional, kebiasaan internasional,
prinsip-prinsip hukum umum dan yurisprudensi internasional
yang mengatur tentang batas kedaulatan wilayah udara
secara vertikal belum ada.
Pada Pasal 6 ayat (1 )Rancangan Undang-Undang Republik
Indonesia tentang Pengelolaan Ruang Udara Nasional
menyebutkan sebagai berikut :
“ Batas vertikal pengelolaan ruang udara nasional sampai
ketinggian 110 (seratus sepuluh) kilometer dari konfiguarsi
permukaan bumi ”
BATAS UDARA TERITORIAL
KARAKTERISTIK WILAYAH INDONESIA
KARAKTERISTIK WILAYAH INDONESIA

KARAKTERISTIK KARAKTERISTIK
WILAYAH WILAYAH
DARATAN PERAIRAN
INDONESIA INDONESIA
A. KARAKTERISTIK WILAYAH DARATAN
INDONESIA

Daratan adalah bagian dari


permukaan bumi yang
tidak digenangi oleh air dan
berbentuk padat.

Daratan Indonesia terbentuk


dari dataran tinggi, dataran
rendah, lembah, gunung,
pegunungan dan pantai
Dataran Tinggi
Dataranluas yang terletak pada
ketinggian lebih dari 600 meter di
atas permukaan air laut.
Contoh dataran tinggi adalah
Dataran Tinggi Dieng di Jawa
Tengah, Dataran Tinggi Priangan
di Jawa Barat, Dataran Tinggi
Brastagi di Sumatra utara, dan
Dataran Tinggi Kerinci di Sumatra
Barat.
.
Dataran tinggi biasanya
dimanfaatkan untuk tempat
peristirahatan, rekreasi, perkebunan
teh, kopi, pinus, kina, apel, dan
buah-buahan yang lain, serta
sayuran
Dataran Rendah

Adalah daerah yang


memiliki ketinggian sampai
200 meter di atas
permukaan air laut.
Dataran rendah yang sangat
luas terdapat di pantai timur
Pulau Sumatra, Pulau
Kalimantan bagian selatan,
tenggara, dan bagian barat,
serta Papua bagian selatan.
Dataran rendah yang sempit
terdapat di pantai utara dan
selatan Pulau Jawa.
Lembah

Adalah suatu cekungan yang


ukurannya panjang di
permukaan bumi.
Lembah terbentuk oleh air
dan es yang mengikis
pegunungan atau di suatu
daerah lapisan kerak bumi
yang merekah sehingga
sebidang daratan terperosok.

Lembah dapat dimaknai juga sebagai wilayah bentang alam yang


dikelilingi oleh pegunungan atau perbukitan yang luasnya dari
beberapa kilometer persegi sampai mencapai ribuan kilometer
persegi.
Gunung

Adalah suatu daratan yang


yang menjulang lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah
sekitarnya.
Gunung pada umumnya lebih
besar dibandingkan dengan
bukit, tetapi bukit di suatu
tempat bisa jadi lebih tinggi
dibandingkan dengan apa
yang disebut gunung di
tempat yang lain. Gunung
pada umumnya memiliki
lereng yang curam dan tajam
Pegunungan

Adalah kumpulan atau


gugusan beberapa gunung
besar dan kecil yang
memanjang dan sambung-
menyambung satu sama lain
dalam satu wilayah yang luas

Pegunungan dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis sebagai


berikut :
1. Pegunungan rendah, memiliki ketinggian antara 500-1.500 m di
atas permukaan laut.
2. Pegunungan tinggi, memiliki ketinggian lebih dari 1.500 m di atas
permukaan laut.
DAERAH PANTAI

Pantai adalah bagian daratan yang


berbatasan dengan laut.
B. KARAKTERISTIK WILAYAH PERAIRAN
INDONESIA

wilayah perairan
merupakan bagian dari
permukaan bumi yang
digenangi air

Wilayah Indonesia memiliki perairan


yang sangat luas yaitu dua pertiga
bagian dari keseluruhan luas wilayah
negara.
Sungai

Rawa Danau

WILAYAH
PERAIRAN
Selat Laut

Samudera Teluk
PERKEMBANGAN JALUR TRANSPORTASI DAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL DI
INDONESIA
A. SEJARAH KEMARITIMAN INDONESIA

1. Era Kerajaan-
kerajaan
Nusantara

4. Era Sejarah 2. Era Orde


Reformasi Lama
sampai Kemaritiman
Sekarang Indonesia (1945–1965)

3. Era Orde
Baru
(1966– 1998)
1. Era Kerajaan –Kerajaan
Nusantara

Armada laut yang dimiliki oleh


Kerajaan seperti Sriwijaya,
Majapahit, hingga Demak pun tak
bisa dipandang sebelah mata,
sebagai kerajaan maritim, mereka
sangat berperan dalam
perdagangan yang mencakup
daerah Indonesia, bahkan
mancanegara dan sangat disegani
yang tertera dalam catatan para
pedagang dan utusan dari China
ataupun dari Arab.
1. Era Kerajaan –Kerajaan
Nusantara

Laut Banda, Jawa dan Flores pada Bahkan pada jaman kerajaan
abad XIV dan XV merupakan Sriwijaya dan Kerajaan
zona komersial di Asia Tenggara. Majapahit Selat Malaka sebagai
Kawasan Laut Jawa sendiri pintu gerbang pelayaran dan
terbentuk karena perdagangan perdagangan dunia dapat
rempah-rempah, kayu gaharu, dikuasai oleh bangsa Indonesia.
beras, dan sebagainya antara
barat dan timur yang melibatkan
Kalimantan Selatan, Jawa,
Sulawesi, Sumatera, dan Nusa
tenggara. Oleh Karena itu
kawasan Laut Jawa terintegrasi
oleh jaringan pelayaran dan
perdagangan sebelum datangnya
bangsa Barat.
1. Era Kerajaan –Kerajaan
Nusantara

Hadirnya bangsa-bangsa Barat di Nusantara dengan kekuatan


armada niaga dan militer yang kuat, membuat kekuatan
kerajaan-kerajaan Nusantara diperlemah kekuatan maritimnya
dan dipaksa menjadi kekuatan imperium di pedalaman yang
penuh dengan pemikiran mistik-mistik terutama cara berpikir yang
apriori terhadap laut
2. Era Orde Lama
(1945-1965)

Pada awal kemerdekaan Indonesia masih menggunakan


peraturan hukum yang dibuat oleh Pemerintah Hindia Belanda,
termasuk pada bidang kelautan

Hal tersebut merugikan Indonesia karena wilayah Indonesia


menjadi tidak utuh disebabkan oleh adanya celah-celah perairan
internasional diantara kelima pulau besar Indonesia
2. Era Orde Lama
(1945-1965)

Pada tanggal 13 Desember 1957 dicetuskan Deklarasi Juanda :


Yang memandang bahwa kepulauan Indonesia merupakan
wilayah pulau-pulau, wilayah perairan dan dasar laut di dalamnya
sebagai kesatuan historis, geografis, ekonomis, dan politis.

Dengan adanya Deklarasi Juanda tersebut menjadikan wilayah


perairan Indonesia merupakan bagian integral Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

UU No. 4 Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia


2. Era Orde Lama
(1945-1965)

Pada eera Orde Lama, Presiden Soekarno belum memiliki


kesempatan untuk mengubah paradigma Land based oriented ke
Maritime based oriented, karena terganggu masalah-masalah
politik, dan stabilitas keamanan dalam negeri.
3. Era Orde Baru
(1966-1998)

Pada tahun 1982 diadakan Konvensi PBB yang


diikuti oleh 119 negara termasuk Indonesia.

Hukum Laut 1982 atau United Nation Convention


on The Law of The Sea (UNCLOS 1982)

Konvensi tersebut memuat 9 (sembilan) pasal menyangkut prinsip


“Negara Kepulauan”.
Salah satu pasalnya menyatakan bahwa laut bukan sebagai alat
pemisah melainkan alat untuk menyatukan pulau-pulau yang satu
dengan yang lainnya, yang kemudian diimplementasikan oleh
Indonesia sebagai Wawasan Nusantara.
3. Era Orde Baru
(1966-1998)

Melalui pengakuan dunia tersebut, Presiden Soeharto


menindaklanjuti dengan UU No.17 Tahun 1985 tentang Pengesahan
Konvensi PBB dan tentang Hukum Laut 1982.

Namun pada masa Presiden Soeharto orientasi pembangunan


masih tetap memprioritaskan pembangunan kontinental
dibandingkan dengan kelautan.
4. Era Reformasi sampai
Sekarang

Pada tanggal 26 September 1998 dicetuskan


Deklarasi Bunaken yang dapat menjadi
kunci pembuka babak baru pembangunan
nasional yang berorientasi pada laut karena
mengandung komitmen sbb:
Masa 1) Visi pembangunan dan persatuan
Pemerintahan nasional Indonesia harus juga berorientasi
B.J. Habibie pada laut.
2) Semua jajaran pemerintah dan
masyarakat hendaknya ikut
memberikan perhatian untuk
pengembangan pemanfaatan dan
pemeliharaan potensi kelautan
Indonesia.
4. Era Reformasi sampai
Sekarang

Kesadaran potensi dan kekayaan yang ada


Masa di laut merupakan sumber ekonomi utama
Pemerintahan negara mulai tumbuh. Oleh karena itu
Abdurrahman Abdurrahman Wahid membentuk
Wahid (Gus kementerian baru yakni Departemen
Dur) Eksplorasi Laut yang kemudian menjadi
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
4. Era Reformasi sampai
Sekarang

Dicanangkan tentang “Seruan


Masa Sunda Kelapa” yang mengajak
Pemerintahan seluruh bangsa Indonesia bersama-
Megawati sama membangun kekuatan
maritim dan kelautan.
4. Era Reformasi sampai
Sekarang

Pada tanggal 11-15 Mei 2009


menyelenggarakan Konferensi Kelautan
Dunia atau World Ocean Conference (WOC)
Masa di Manado, dan menghasilkan Deklarasi
Pemerintahan Kelautan Manado (Manado Ocean
Susilo Declaration) yang memuat :
Bambang 1) Menyelamatkan planet bumi dan
kelangsungan hidup generasi penerus
Yudhoyono
dimasa yang akan datang
2) Menyelamatkan keanekaragaman
sumber daya hayati laut dunia
utamanya ikan dan terumbu karang.
4. Era Reformasi sampai
Sekarang

Pembangunan sektor laut yang dikenal


dengan “Poros Maritim” dilakukan melalui
Masa langkah awal pidatonya yang menyerukan
Pemerintahan tentang tujuan “Indonesia Sebagai Poros
Joko Widodo Maritim Dunia” pada saat pertemuan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur di
Nay Pyi Taw, Myanmar, 13 November 2015.
B. CHOKEPOINT DUNIA DAN POSISI
STRATEGIS INDONESIA

chokepoint adalah tempat transit jalur distribusi minyak


untuk melakukan pembatasan kapasitas penyebaran yang
berfungsi menjaga ketersediaan minyak di suatu negara.
(Majalah Business Insider, Rabu 21/8/2013)

chokepoint diartikan sebagai lokasi yang membatasi


kapasitas sirkulasi dan tidak dapat dengan mudah dilewati,
karena sangat mudah diblokir. Ini berarti bahwa setiap
alternatif dari `chokepoint` melibatkan suatu rute memutar
atau penggunaan alternatif yang berimplikasi pada biaya
dan penundaan waktu yang signifikan. (Ilmu Geografi)
Selat
Selat Gibraltar Selat
Ombai - Bosforus
Wetar

Terusan
Selat Suez
Lombok
CHOKEPOINT
DI DUNIA
Selat Selat
Sunda Hormuz

Selat Selat Bab


Malaka Terusan Al-Mandab
Panama
PETA CHOKEPOINT DI DUNIA
PETA CHOKEPOINT DI INDONESIA
POTENSI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA
KELAUTAN INDONESIA
1. Pengelolaan Perikanan

a). Budidaya Laut


Terdiri dari :
- Budidaya ikan (antara lain kakap, kerapu, dan
gobia),
- Budidaya moluska (kerang-kerangan, mutiara, dan
teripang), dan
- Budidaya rumput laut

b). Bioteknologi Kelautan


untuk pengembangan industri bioteknologi kelautan
seperti :
- Industri bahan baku untuk makanan
- Industri bahan pakan alami, benih ikan dan udang,
- Industri bahan pangan.
2. Pengelolaan Pertambangan
dan Energi

Potensi sumberdaya mineral kelautan tersebar di


seluruh perairan Indonesia. Sumberdaya mineral
tersebut diantaranya adalah :
- minyak dan gas bumi, timah, emas dan perak,
pasir kuarsa, monazite dan zircon, pasir besi,
agregat bahan konstruksi, posporit, nodul dan
kerak mangan, kromit, gas biogenic kelautan,
dan mineral hydrothermal.
3. Pengelolaan Perhubungan
Laut

Adalah negara
Indonesia kepulauan

Sebagai solusi untuk Maka sangatlah diperlukan


mengatasi persoalan industri maritim dan
konektivitas antar pulau dirgantara yang bisa
di Indonesia adalah membantu memproduksi
dengan dibangunnya Tol sarana yang membantu
Laut kelancaran transportassi antar
pulau tersebut.
3. Pengelolaan Perhubungan
Laut

Tol Laut

Merupakan konsep pengangkutan logistik kelautan yang


dicetuskan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo
Program ini bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-
pelabuhan besar yang ada di nusantara. Dengan adanya
hubungan antara pelabuhan-pelabuhan laut ini, maka
dapat diciptakan kelancaran distribusi barang hingga ke
pelosok.
4. Pengelolaan Pariwisata
Bahari
4. Pengelolaan Pariwisata
Bahari

Indonesia memiliki potensi pariwisata bahari yang memiliki


daya tarik bagi wisatawan. Selain itu juga potensi tersebut
didukung oleh kekayaan alam yang indah dan
keanekaragaman flora dan fauna. Misalnya,:
 Kawasan terumbu karang di seluruh Indonesia yang
luasnya mencapai 7.500 km2 dan umumnya terdapat
di wilayah taman laut.
 Selain itu juga didukung oleh 263 jenis ikan hias di
sekitar terumbu karang, biota langka dan dilindungi
(ikan banggai, cardinal fish, penyu, dugong, dll), serta
migratory species.
4. Pengelolaan Pariwisata
Bahari

Potensi kekayaan maritim yang dapat


dikembangkan menjadi komoditi pariwisata di
laut Indonesia antara lain:
 wisata bisnis (business tourism),
 wisata pantai (seaside tourism),
 wisata budaya (culture tourism),
 wisata pesiar (cruise tourism),
 wisata alam (eco tourism) dan
 wisata olah raga (sport tourism).
POSISI STRATEGIS INDONESIA
SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
POROS MARITIM

Menurut Kamus Besar


Bahasa Indonesia (KBBI) :

Poros adalah suatu bagian


POROS stasioner yang beputar,
biasanya berpenampang
bulat dimana terpasang
elemen-elemen seperti
roda gigi (gear), pulley,
flywheel, engkol, sprocket
dan elemen pemindah
lainnya.
POROS MARITIM

Menurut Kamus Besar


Bahasa Indonesia (KBBI) :

MARITIM Berkenaan dengan laut;


berhubungan dengan
pelayaran
danperdagangan di laut;

Kata maritim mengandung arti integrasi atau gabungan dan


menunjukkan suatu lingkungan kelautan serta bukan
menunjukkan institusi
POROS MARITIM

Dapat dipahami dalam 3 (tiga) makna atau unsur :

Poros maritim dapat dilihat sebagai sebuah


visi atau cita-cita mengenai Indonesia yang
ingin dibangun.
Dalam konteks ini, gagasan poros maritim
Pertama merupakan sebuah seruan besar untuk
kembali ke jati diri Indonesia atau identitas
nasional sebagai sebuah negara kepulauan
yang diharapkan akan terwujud dalam
bentuk Indonesia sebagai kekuatan maritim
yang bersatu (unity), sejahtera (prosperity),
dan berwibawa (dignity)
POROS MARITIM

Dapat dipahami dalam 3 (tiga) makna atau unsur :

Poros maritim dapat dilihat sebagai sebuah


doktrin , yang memberi arahan mengenai
tujuan bersama (a sense of common purpose).

Kedua Sebagai doktrin, bangsa Indonesia melihat


sebagai “poros maritim dunia, kekuatan
diantara dua samudera”
Doktrin ini menekankan realitas geografis,
geostrategis, dan geoekonomi Indonesia yang
masa depannya tergantung, dan pada saat
yang bersamaan mempengaruhi dinamika di
Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
POROS MARITIM

Dapat dipahami dalam 3 (tiga) makna atau unsur :

Gagasan poros maritim tidak berhenti pada


level abstraksi dan konseptualisasi.
Menjadikan gagasan poros maritim menjadi
operasional yang ingin diwujudkan dalam
Ketiga pemerintahan ke depan.

Misalnya, rencana pembangunan “tol laut”


untuk menjamin konektivitas antarpulau,
pengembangan industri, serta fokus pada
keamanan maritim.
INDONESIA POROS MARITIM DUNIA
Dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-9
East Asia Summit (EAS) tanggal 13 November 2014 di Nay
Pyi Taw, Myanmar, Presiden Jokowi menegaskan konsep
Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia sehingga agenda
pembangunan akan difokuskan pada 5 (lima) pilar utama,
yaitu :

Pertama Membangun kembali budaya maritim


Indonesia.

Menjaga sumber daya laut dan


Kedua menciptakan kedaulatan pangan laut
dengan menempatkan nelayan pada
pilar utama.
Memberi prioritas pada pembangunan
infrastruktur dan konektivitas maritim
Ketiga dengan membangun tol laut, deep seaport,
logistik, industri perkapalan, dan pariwisata
maritim.

Menerapkan diplomasi maritim, melalui


usulan peningkatan kerja sama di bidang
maritim dan upaya menangani sumber
Keempat
konflik, seperti pencurian ikan, pelanggaran
kedaulatan, sengketa wilayah, perompakan,
dan pencemaran laut dengan penekanan
bahwa laut harus menyatukan berbagai
bangsa dan negara dan bukan memisahkan.

Membangun kekuatan maritim sebagai


Kelima bentuk tanggung jawab menjaga
keselamatan pelayaran dan keamanan
maritim.
TOL LAUT

Merupakan konsep pengangkutan logistik kelautan


yang bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-
pelabuhan besar yang ada di nusantara.

Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-


pelabuhan laut ini, maka dapat diciptakan
kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok.
(United Nations Convention on the Law of the Sea)

UNCLOS

Anda mungkin juga menyukai