Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TUGAS PERANCANGAN ELEKTRONIKA 2

NO : 08

JUDUL : Perancangan Osilator Armstrong

NAMA : Agnes Christi R. S. S

KELAS/NIM : Teknik Telekomunikasi 3A / 1317030001

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
1.2 . Tujuan
2. DASAR TEORI
3. PERANCANGAN
3.1 Deskripsi Singkat dan Spesifikasi
3.2 Diagram Blok (dan penjelasannya)
3.3 Penentuan Komponen dan Perhitungan
3.4 Diagram Skematik Rangkaian Lengkap
3.5 Simulasi Rangkaian
3.6 Desain PCB
4. ANALISIS
5. PENUTUP
Simpulan
Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

- Data Sheet Komponen


- Dll.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Osilator merupakan rangkaian yang dapat menghasilkan sinyal output tanpa


adanya sebuah sinyal input yang diberikan. Osilator dirancang untuk menghasilkan
sinyal dengan frekuensi dan bentuk gelombang yang diketahui, seperti gelombang
sinus, gelombang kotak dan gelombang gigi gergaji. Rangkaian osilator banyak
digunakan dalam berbagai jenis peralatan elektronika, seperti radio, tv, computer,
osiloskop, generator sinyal dan digital frekuensi meter. Ada banyak tipe osilator
yang dikenal sesuai dengan nama penemunya antara lian Amstrong, Colpitts,
Hartley dan lain sebagainya. Namun pada tulisan kali ini akan disampaikan osilator
colpitts, clapp dan hartley.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui Pengertian Osilator Armstrong.


2. Mengetahui Fungsi Osilator Armstrong.
3. Mengetahui Cara Membuat Osilator Armstrong.
4. Mengetahui Prinsip Kerja Osilator Armstrong.
BAB 2
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Osilator Armstrong

Oscilator Armstrong merupakan hasil penerapan rangkaian tangki (tank


circuit) kapasitor dan induktor LC. Rangkaian dasar dibuat dengan memberikan
bias maju pada sambungan emitor-basis dan bias mundur pada kolektor. Pemberian
bias tegangan ke basis, emitor dan kolektor dilakukan lewat resistor R3 . Resistor
R1 dan R2 yang berfungsi sebagai pembagi tegangan.

2.2 Fungsi Osilator Armstrong


Osilator armstrong berfungsi sebagai rangkaian pengatur nada. Dalam
sistem audio, bagian pengatur nada terletak diantara bagian Pre-Amplifier
(penguat depan) dan Final Amplifier (Penguat Akhir). Kadang-kadang disebut
sebagai pengingat osilator karena umpan balik yang diperlukan untuk
menghasilkan osilasi ini disediakan menggunakan pengingat kumparan (T di
diagram rangkaian) melalui kopel magnet antara kumparan L dan koil T.

2.3 Prinsip Kerja Armstrong

Saat awal transistor diberi daya, resistor R1 dan R2 membawa transistor ke


titik pengoperasian Q pada bagian tengah garis beban seperti pada gambar kurva
karakteristik dibawah. Keluaran transistor (pada kolektor) secara ideal adalah 0
volt. Saat terjadi aliran arus awal pada saat dihidupkan, terjadi derau (noise) yang
akan muncul pada kolektor. Namun biasanya berharga sangat kecil. Misalnya kita
mempunyai isyarat -1 mV yang nampak pada kolektor. Transformator T1 akan
membalik tegangan ini dan menurunkannya dengan faktor 10 (perbandingan jumlah
lilitan primer-sekunder 1:10). Isyarat sebesar +0,1 mV akan diterima oleh C1 pada
rangkaian basis.
BAB 3

PERANCANGAN

3.1 Deskripsi Singkat dan Spesifikasi

 Osilator Armstrong (juga dikenal sebagai Meissner osilator menurut


insinyur listrik Edwin Armstrong, Kadang-kadang disebut sebagai
pengingat osilator karena umpan balik yang diperlukan untuk
menghasilkan osilasi ini disediakan menggunakan pengingat kumparan (T
di diagram rangkaian) melalui kopel magnet antara kumparan L dan koil
T.

3.2 Diagram Blok


3.3 Penentuan Komponen dan Perhitungan

Komponen yang dibutuhkan:

 Resistor
R1 = R3 = 10k
R2 = R4 = 1k

 Kapasitor
C1 = C4 = 0.1 uF
C2 = 0.001 uF
C3 = 0.01uF

 Transistor 2SC1815
 Induktor 15uH

3.4 Diagram Skematik


3.5 Simulasi Rangkaian
BAB 4

ANALISA

Apabila transistor pada rangkaian oscilator memiliki β = 100. dengan +0,1


mV berada pada basis, Q1 akan memberikan isyarat keluaran sebesar -10 mV pada
kolektor. Perubahan polaritas dari + ke – pada keluaran akibat adanya karakteristik
dasar penguat common emitor. Tegangan keluaran sekali lagi akan mengalami
penurunan oleh transformator dan diberikan pada basis Q1. Isyarat kolektor sebesar
-10 mV sekarang akan menyebabkan terjadinya tegangan sebesar + 1 mV pada
basis. Melalui penguatan transistor, tegangan kolektor akan segera menjadi -100
mV. Proses ini akan berlangsung, menghasilkan tegangan kolektor sebesar -1 V dan
akhirnya -10 V. Pada titik ini, transistor akan membawa garis beban sampai
mencapai kejenuhan (perhatikan daerah ini pada garis beban). Sampai pada titik ini
tegangan kolektor tidak akan berubah. Dengan tidak adanya perubahan Vc pada
kumparan primer T1 oscilator , tegangan pada kumparan sekunder secepatnya akan
menjadi nol. Tegangan basis akan kembali pada titik Q dengan cepat. Penurunan
tegangan basis ke arah negatif ini (dari jenuh ke titik Q) membawa Vc ke arah
positif. Melalui transformator, ini akan nampak sebagai tegangan ke arah positif
pada basis. Proses ini akan berlangsung melewati titik Q sampai berhenti pada saat
titik cutoff dicapai. Transformator selanjutnya akan berhenti memberikan masukan
tegangan ke basis. Transistor segera akan berbalik arah. R1 dan R2 menyebabkan
tegangan basis naik lagi ke titik Q. Proses ini akan terus berulang: Q1 akan sampai
di titik jenuh – kembali ke titik Q – ke cutoff – kembali ke titik Q. Dengan demikian
tegangan AC akan terjadi pada kumparan sekunder dari transformator. Frekuensi
osilator Armstrong ditentukan oleh nilai C1 dan S (nilai induktasi diri kumparan
sekunder) dengan mengikuti persamaan frekuensi resonansi untuk LC. Komponen
C1 dan S membentuk rangkaian tangki dengan mengikutkan sambungan emitor-
basis dari Q1 dan R1.
BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

 Osilator Amstrong merupakan hasil penerapan osilator LC.


 Keluaran dari osilator Armstrong dapat diubah dengan mengatur harga R3.
Penguatan akan mencapai harga tertinggi dengan memasang R3 pada harga
optimum. Namun pemasangan R3 yang terlalu tinggi akan mengakibatkan
terjadinya distorsi, misalnya keluaran akan berupa gelombang kotak karena
isyarat keluaran terpotong.

5.2. Saran

Saran dari penulis dalam membuat suatu rangkaian atau laporan pahami
terlebih dahulu rangkaian yang akan dibuat, cara kerja rangkaian tersebut,
komponen-komponennya, dan besarnya nilai yang dibutuhkan agar tidak
menghasilkan hasil yang salah pada outputnya.
DAFTAR PUSTAKA

 Elektronika Dasar. 2018. Osilator Armstrong. http://elektronika-

dasar.web.id/oscilator-armstrong/

Anda mungkin juga menyukai