Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2
Tujuan mencari laba. Konsep pendapatan dan biaya sebagai aliran jumlah rupiah
yang ditandingkan sebenarnya mengandung asumsi bahwah pendapatan adalh
objek yang dituju oleh upaya yang diukur dengan kos.
3
pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan ke dalam laporan
keuangan dan kapan waktu pelaporannya.
- SFAC No. 6, “Elements of Financial Statements”, yang menggantikan SFAC No. 3
dan memperluas ruang lingkup SFAC No. 3 dengan memasukkan organisasi-
organisasi nirlaba.
- SFAC No. 7, “Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting
Measurements”, yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa
depan yang diharapkan dan nilai sekarang sebagai dasar pengukuran.
Berikut adalah penjelasan SFAC menurut (Wolk, Dodd et al. 2013)
SFAC No. 1 (1978), Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises
Secara umum, SFAC No. 1 membahas mengenai tujuan pelaporan keuangan. Tujuan
akuntansi menurut statement ini adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan bisnis oleh pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan
harus bersifat general purpose atau melayani semua keutuhan secara umum, sementara
pengguna laporan keuangan memiliki kepentingan yang berbeda-beda (heterogen).
Pada dasarnya, SFAC No. 1 ini menjelaskan bahwa pelaporan keuangan diharuskan
menyajikan informasi ekonomi tentang sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas
pemilik perusahaan. Selain itu, kinerja sebuah perusahaan juga harus dilaporkan dalam
laporan laba rugi yang dinyatakan dari pengukuran jumlah laba perusahaan beserta
komponennya serta bagaimana kinerja arus kas perusahaan.
SFAC No. 2 (1980), Qualitative Characeristics Of Accountingg Information
SFAC No. 2 menjelaskan mengenai karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi.
Selain itu, dijelaskan juga mengenai fungsi laporan keuangan yaitu untuk membantu
pengguna dalam pengambilan keputusan bisnis. Seperti tertulis di SFAC No. 1, seluruh
pengguna dianggap memahami dan mengerti isi dari laporan keuangan, akan tetapi pada
kenyataannya tidak semuanya demikian. Laporan keuangan yang dimengerti
(understandability) atau tidak tetap saja terdapat batasan dimana kebermanfaatan dari
informasi laporan keuangan harus lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan dalam
penyajian laporan keuangan (information economics). Dalam penyajian laporan keuangan,
setidaknya laporan keuangan harus mencakup dua kualitas spesifik keputusan primer, yaitu
relevance dan reliability.
SFAC No. 3 (1980), Elements Of Financial Statements Business Enterprises
Statement No. 3 mendefinisikan 10 elemen laporan keuangan, di antaranya adalah
sebagai berikut:
4
AKTIVA. Manfaat ekonomi yang memiliki kemungkinan terjadi di masa depan,
yang diperoleh atau dikuasai oleh perushaan sebagai hasil dari transaksi bisnis atau
kejadian-kejadian di masa lalu.
KEWAJIBAN. Sebuah pengorbanan ekonomi yang memiliki kemungkinan terjadi di
masa depan, yang muncul akibat kewajiban berjalan perusahaan atau kewajiban yang
ditimbulkan dari transaksi bisnis atau kejadian di masa lalu untuk mengalokasikan
aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas-entitas lain di masa mendatang.
EKUITAS. Berupa kepentingan dalam aktiva sebuah perusahaan, yang telah
dikurangi dengan utang-utangnya. Pada sebuah entitas bisnis, ekuitas dapat disebut
dengan kepentingan kepemilikan perusahaan.
INVESTASI OLEH PEMILIK. Aktiva merupakan bentuk paling umum yang
diterima sebagai investasi oleh pemilik. Akan tetapi investasi tersebut juga dapat
meliputi jasa atau konversi kewajiban perusahaan terkait.
DEVIDEN. Penurunan aktiva bersih sebuah perusahaan akibat transfer aktiva,
penyediaan jasa, atau timbulnya kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik.
LABA KOMPREHENSIF. Perubahan modal sebuah perusahaan selama suatu
periode tertentu akibat transaksi dan kejadian lainnya yang tidak berasal dari pemilik.
PENDAPATAN. Inflow atau peningkatan atas aktiva sebuah perusahaan atau
pembayaran utang-utang perusahaan selama siklus akuntansi, atau dimulai dari
kegiatan produksi barang atau penyediaan jasa, atau aktivitas-aktivitas lainnya yang
merupakan kegiatan operasional utama perusahaan.
BEBAN. Outflow atau penggunaan atas aktiva sebuah perusahaan atau meningkatnya
jumlah kewajiban selama suatu siklus akuntansi dari kegiatan produksi barang
penyediaan jasa, atau aktivitas-aktivitas lainnya yang merupakan kegiatan
operasional utama perusahaan.
KEUNTUNGAN. Sebuah kenaikan ekuitas sebuah perusahaan yang ditimbulkan
oleh transaksi peripheral atau insidentil dari transaksi-transaksi ataupun kejadian
lainnya dan situasi yang mempengaruhi keuangan perusahaan selama suatu periode
tertentu, selain yang bersasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
KERUGIAN. Sebuah penurunan ekuitas sebuah perusahaan yang ditimbulkan dari
transaksi peripheral atau insidental maupun dari transaksi dan kejadian lainnya yang
mempengaruhi perusahaan selama suatu periode akuntansi, selain yang bersasal dari
pendapatan atau investasi pemilik.
5
SFAC No. 4 (1980), Objectives Of Financial Reporting By Nonbusiness Organizations
SFAC No. 4 ini berkaitan dengan tujuan pelaporan keuangan nonbisnis, dimana
karakterisitik dari organisasi non bisnis adalah:
Penerimaan sumber daya meskipun jumlahnya besar akan tetapi tidak
mengharapakan pengembalian.
Tujuan operasi selain untuk menyediakan barang dan jasa
Tidak adanya kepentingan pemilik yang dapat dijual, dipindah, atau ditebus
atau yang merupakan jatah bagian dari distribusi sisa sumber daya pada saat
likuidasinya.
SFAC No. 5 (1984), Recognition Dan Measurement In Financial Statements Of Business
Enterprises
SFAC No. 5 menjelaskan mengenai pengakuan dan pengukuran. Salah satu fokus
SFAC No. 5 adalah menjelaskan pengertian earning yang berbeda dengan net income.
Earning merupakan net income dikurangi efek kumulatif pada tahun sebelumnya karena
adanya perubahan prinsip akuntansi yang digunakan.
SFAC No. 6 (1985), Elements Of Financial Statements; A Replacement of FASB Concepts
Statements No. 3 Also Incorporating An Amendment of FASB Concepts Statements No. 2
SFAC No. 6 merupakan pengganti dari SFAC No. 3, dimana definisi yang terdapat
didalamnya sama persis dengan yang tertulis di SFAC No. 3 yang ditambahkan cakupan
sampai ke organisasi nonbisnis. Dengan demikian, karakteristik informasi akuntansi pada
SFAC No. 2 juga berlaku bagi organisasi nonbisnis.
SFAC No. 7 (2000), Using Cash Flow Informasi Dan Present Value In Accounting
Measurements
SFAC No. 7 menjelaskan mengenai permasalahan dalam pengukuran khusus dan
bukannya masalah konseptual yang lebih luas. SFAC No. 7 mencakup kondisi dimana
present-market determined amounts tidak tersedia saat harus diakui. Namun, metode present
value tidak digunakan secara konsisten dalam standar. Hal yang paling penting mengenai
pengukuran aset adalah pengukuran-pengukuran present value merupakan metode untuk
mensimulasi nilai yang fair. Oleh karena itu, jika perusahaan tidak mengetahui nilai pasar
aset tertentu, maka perusahaan akan bekerja keras terhadap tingkat diskon tersebut. Tingkat
diskon (potongan tunai) seharusnya meliputi resiko dan ketidakpastian, yang dapat
mencerminkan penilaian oleh nilai pasar.
Model Kerangka Konseptual
6
Model kerangka konseptual yang digunakan sebagai aspek pembelajaran dan pendidikan
adalah yang dikembangkan oleh FASB dan diwujudkan dalam SFAC.
Gambar Kerangka konseptual versi FASB (diambil dari Suwarjono hal 116)
Memenuhi kriteria
pengakuan
Informasi lain-lain
Media Statemen keuangan Informasi
pelaporan pelengkap
keuangan
lainnya Catatan statemen keuangan
7
Elemen statemen keuangan merupakan bahan pembentuk informasi yang
dikandung dalam statemen keuangan. Penyajian elemen statemen keuangan tidak
cukup hanya memenuhi definisi tetapi harus memenuhi kriteria pengakuan dan
pengukuran.
Pelaporan keuangan dan statemen keuangan merupakan dua definisi yang
memiliki tujuan yang sama, namun memiliki komponen yang berbeda. Pelaporan
keuangan (financial reporting) adalah penyampaian informasi yang wajib dan suka
rela. Wajib disini mempunyai implikasi bahwa pelaporan harus mengandung statemen
keuangan (financial statement) yaitu media utama pelaporan keuangan serta suka rela
mencakup segala informasi yang yang diberikan oleh manajer agar bermanfaat bagi
pemakai pelaporan keuangan.
Elemen dalam statemen keuangan tersebut kemudian akan menjadi lingkup
pengukuran dan pengakuan. Atribut pengukuran yang harus dilekatkan pada suatu
elemen untuk merepresenatsikan secara tepat yang ingin diungkapakan dalam
pelaporan keuangan misalnya penggunaan kos historis, kos sekarang, nilai pasar
sekarang, nilai terealisasi, nilai diskunan. Sedangkan pengakuan berarti bahwa
pencatatan resmi (penjurnalan) suatu entitas (jumlah rupiah) hasil pengukuran dalam
sautu sistem akuntansi, sehingga jumlah rupiah tersebut dapat mempengaruhi
statemen keuangan. FASB menetapkan empat criteria pengakuan meliputi definisi,
keterukuran, keberpautan dan keterandalan.
8
Kita tidak dapat memungkiri bahwa pengaruh Amerika dalam kancah internasional sangat kuat
hampir dalam segala aspek kehidupan. Acapkali kita sulit membedakan mana yang internasional dan
mana yang Amerika. Pada lingkup global, sebenarnya ada dua badan penyusun standar yang berkaitan
dengan praktik akuntansi secara internasional. Badan-badan itu adalah The International Federation of
Accountant (IFAC), dan The International Accounting Standards Committee (IASC) yang kini telah
berubah menjadi International Accounting Standards Board. Sangat diharapkan ada sebuah standar
yang dapat diterima oleh semua Negara di dunia. Dengan adanya standar yang diterima secara
internasional, diharapkan laporan keuangan memiliki daya keterbandingan yang lebih tinggi antar
negara. Tentu saja upaya-upaya kearah harmonisasi internasional ini bukanlah pekerjaan mudah.
Faktanya dalam dunia akuntansi saat ini standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat
yang disusun oleh Financial Accounting Standards Board (FASB), diikuti oleh beberapa negara, baik
secara langsung maupun modifikasi. Sementara International Accounting Standards (IASs) yang
dikeluarkan oleh International Accounting Standards Committee (IASC), belum diikuti oleh semua
negara, bahkan oleh negara-negara anggota yang tergabung dalam IASC tersebut.
Nah, untuk mencapai keseragaman standar akuntansi internasional FASB dan IASB
memulai proyek agenda baru yang dinamakan Joint Project FASB and IASB yaitu :
1. Proyek Konvergensi Internasional Jangka Pendek FASB
Tujuannya adalahmenghapus berbagai perbedaan individual antara GAAP Amerika
dan standar internasional pelaporan keuangan yang tidak dalam lingkup proyek-proyek
besar lainnya. Lingkup proyek terbatas pada perbedaan yang solusinya harus dicapai
dalam jangka pendek, biasanya dengan cara memilih antara IFRS yang ada dengan
GAAP Amerika.
FASB bermaksud untuk menganalisa setiap perbedaan dalam lingkup dan baik 1)
mengubah literatur GAAP Amerika yang berlaku untuk mengurangi atau
menghilangkan perbedaan atau 2) berkomunikasi ke dewan IASB untuk memilih tidak
mengubah GAAP Amerika.
Perbedaan di luar lingkup proyek akan dibahas jangka panjang dalam proyek
Skema Konvergensi (Roadmap to Convergence).
2. Perjanjian Norwalk
18 September 2002, FASB dan IASB mengadakan pertemuan di Norwalk,
Connecticut. Mereka berkomitmen untuk mengembangkan standar akuntansi
berkualitas tinggi yang dapat digunakan dalam membandingkan laporan keuangan
domestik maupun lintas negara.
Perjanjian Norwalk ini menghasilkan :
9
a) Melakukan proyek jangka pendek untuk menghilangkan berbagai perbedaan
antara GAAP dan IFRS.
b) Menghilangkan perbedaan lain antara IFRS dan U.S. GAAP yang masih ada
pada 1 Januari 2005 dengan cara melakukan proyek-proyek usaha yang kedua
badan/dewan akan lakukan bersama.
c) Melanjutkan proyek bersama yang sedang berjalan.
d) Mendorong interpretatif masing-masing badan/dewan untuk mengkoordinasikan
kegiatan mereka.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk mencapai kompatibilitas dengan
mengidentifikasi solusi berkualitas tinggi.
3. Skema Konvergensi (The Roadmap to Convergence)
Tahun 2005, kepala akuntan SEC menjelaskan sebuah skema standar global
berkualitas tinggi dan penghapusan kebutuhan rekonsiliasi untuk perusahaan non-
Amerika Serikat yang menggunakan IFRS dan telah terdaftar di Amerika Serikat.
Skema tersebut berisi 7 tahap pencapaian :
1) Memperbaiki standar akuntansi.
SEC akan mempertimbangkan apakah standarnya sudah berkualitas tinggi dan
cukup komprehensif; apakah proses pengaturan standar sudah kuat dan
independen.
2) Pendanaan yayasan komite standar akuntansi internasional.
SEC akan mempertimbangkan sejauh mana yayasan memiliki mekanisme
pendanaan yang aman, stabil, dan adil yang mengijinkan IASB untuk berfungsi
secara independen. SEC juga mempertimbangkan seberapa efektif regulator
mengawasi yayasan.
3) Meningkatkan kemampuan menggunakan data yang menarik untuk pelaporan
IFRS. SEC mengusulkan aturan perusahaan publik menyajikan informasi
keuangan dalam format XBRL.
4) Meningkatkan pendidikan dan pelatihan di Amerika Serikat. Perlunya investasi
yang signifikan dalam mempersiapkan investor, manajemen, auditor, komite
audit, dan regulator sebelum IFRS secara luas dimengerti di Amerika Serikat.
Perguruan tinggi juga harus menyesuaikan kurikulum yang dibutuhkan untuk
masuk ke IFRS.
5) Penggunaan terbatas oleh sekelompok perusahan.
10
6) SEC untuk menentukan tahun 2011 apakah kewajiban mengadopsi IFRS layak
berdasarkan hasil dalam lima tahap pertama.
7) Kewajiban penggunaan
Jika diputuskan untuk digunakan seterusnya, maka butuh percepatan besar untuk
mengadopsi IFRS.
Objektif dari konvergensi standar akuntansi adalah memiliki perusahaan di
berbagai negara dengan menggunakan prosedur akuntansi yang sama untuk mengukur
dan melaporkan posisi keuangan dan hasil operasinya.
Contoh : Jika investor mempertimbangkan beberapa perusahaan asing sebagai
peluang investasi, dengan demikian ia memperoleh laporan keuangan dari para
kandidat tersebut. Informasi dan laporan keuangan merupakan indikator kinerja utama,
namun jika ada perbedaan standar investor dan para kandidat, apakah laporan keuangan
tersebut akan cukup berguna? Jika di negara investor pendapatan diukur menggunakan
accrual basis,tetapi di negara kandidat asing menggunakan cash basis, hasilnya tidak
dapat dibandingkan (kurangnya komparabilitas).
FASB dan IASB sadar untuk mencapai keperluan rekonsiliasi membutuhkan
kemajuan yang dapat diukur dalam program konvergensi FASB-IASB. Karena itu,
badan/dewan menegaskan komitmen mereka untuk membuat kemajuan tersebut dengan
kesepakatan pedoman berikut :
Konvergensi standar akuntansi akan dapat dicapai dengan pengembangan
berkualitas tingi dari waktu ke waktu.
Mencoba menghilangkan perbedaan di antara kedua standar membutuhkan
perbaikkan signifikan. Bukan mana yang terbaik antara milik FASB dan IASB,
tetapi suatu standar baru harus dikembangkan yang akan meningkatkan
pelaporan informasi ke investor.
Melayani kebutuhan investor artinya badan/dewan harus berusaha mengganti
standar yang lemah dengan standar yang lebih kuat.
11
REFERENSI
12