Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN MATERI KULIAH

TEORI AKUNTANSI
MATERI KE 4
BASIC ACCOUNTING CONCEPTS
DOSEN PENGAMPU : Dr. Nur Fadjrih Asyik, S.E., M.Si., Ak.,CA.

Disusun Oleh :
Nama : Delvia Rohmaliyanti
NPM : 1910111650
Kelas : SA-2
Prodi : S1 Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA SURABAYA


2022
4.1 DEFINITION ABOUT BASIC ACCOUNTING CONCEPTS
Konsep dasar akuntansi merupakan konsep yang mendasari praktik akuntansi
keuangan dan laporan keuangan. Konsep dasar akuntansi merupakan hal-hal dasar yang
membangun informasi akuntansi. Konsep dasar akuntansi sangat dibutuhkan untuk
mempelajari bagaimana pengelolahan data keungan dalam organisasi atau perusahaan,
dengan konsep dasar tersebut pengolahan data keuangan bisa dijamin dengan baik.
Selain itu konsep dasar akuntansi juga merupakan abtraksi atau konseptualisasi suatu
karakterisitik baik itu lingkungan, tempat atau wilayah diterapkannya laporan keuangan.
Pada dasarnya, konsep dasar akuntansi adalah serangkaian aturan dasar atau
landasan, asumsi, dan kondisi yang berlaku secara umum. Konsep ini menjadi dasar
penyusunan laporan keuangan dalam bentuk universal dan wajib diterapkan pada setiap
bisnis atau perusahaan.

1. Sumber Konsep Dasar


Terdapat berbagai sumber yang mengajukan persepsinya dalam pengajuan
konsep dasar akuntansi yaitu sebagai berikut:
1) Ikatan Akuntan Indonesia
IAI megadopsi rerangka konseptual IASC sehingga konsep dasar akuntansi yang
dipilih juga mengikuti IASC. Yaitu konsep dasar Basis akrual dan
Usaha
berlanjut.
2) Paul Grady
Grady mendeskripsikan konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan
dan
keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang melekat pada
statement keuangan. Ada sepuluh konsep dasar yang dideskripsikan yaitu:
Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi, Entitas bisnis
spesifik, Usaha berlanjut, Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun,
Konsistensi antara periode untuk entitas yang sama, Keanekaragaman
perlakuan akuntansi diantara entitas independen, Konservatisme, Keterandalan

1
data melalui pengendalian internal, Materialitas, serta Taksiran untuk ketepatan
waktu dalam pelaporan.
3) Accounting Principle Board
APB mengidentifikasi tiga belas konsep dasar yang merupakan
karakteristik
lingkungan diterapkannya akuntansi yaitu entitas akuntansi, usaha
berlanjut, pengukuran sumber ekonomi dan kewajiban, periode waktu, pengukuran
dalam unit uang, akrual, harga pertukaran, angka pendeketan, pertimbangan,
informasi keuangan umum, system keuangan berkaitan secara mendasar, substansi
daripada bentuk, dan materialitas.
4) Wolk, Tearny, dan Dodd
Wolk dan Tearney mendaftar empat konsep yang dianggap sebagai postulat serta
beberapa konsep lain yang berorientasi masuk. Konsep yang dianggap sebagai
postulat meliputi usaha berlanjut, periode waktu, entitas akuntansi, dan
unit
moneter.
5) Anthony, Hawkins, dan Merchant
Mendeskripsikan sebelas konsep yang dijadikan basis dalam membahas
isi, bentuk, susunan, dan arti penting statemen keuangan yang meliputi pengukuran
dengan unit uang, entitas, usaha berlanjut, kos, aspek ganda, periode akuntansi,
konservatisme, realisasi, penandingan, konsistensi, materialitas.
6) Paton dan Litleton (1970)
Seperangkat konsep dasar yang dikenalkan sebelum sumber-sumber sebelumnya.
Konsep dasar tersebut yaitu entitas bisnis atau kesatuan usaha,
kontinuitas kegiatan/usaha, penghargaan sepakatan, kos melekat, upaya dan
capaian/hasil, bukti terverifikasi dan objektif, serta asumsi.

2. Konsep Dasar Akuntansi


Konsep dasar merupakan suatu abstraksi atau konseptualisasi suatu karakterisitik
baik itu lingkungan, tempat atau wilayah diterapkannya laporan keuangan.
Beberapa konsep dasar akuntansi dari berbagai sumber yaitu sebagai berikut:

2
1) Entitas Akuntansi (Accounting Entity). Konsep ini menyatakan bahwa
dalam akuntansi perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan usaha yang berdiri
dan bertindak sendiri terpisah dari pemilik dan pihak lain penanam modal.
2) Usaha berlanjut (going concern). Akuntansi mengasumsikan bahwa entitas bisnis
akan melanjutkan operasinya di masa mendatang. Bisnis akan terus berlanjut
untuk waktu yang lama kecuali ada bukti kuat yang bertentangan. Diasumsikan
bahwa ada niat manajemen untuk melikuidasi bisnisnya dalam waktu yang dapat
diprediksi. Mempertimbangkan asumsi ini, seorang akuntan ketika menilai aset
tidak mempertimbangkan untuk menjual aset tersebut. Namun, jika akuntan
memiliki alasan kuat untuk percaya bahwa bisnis, atau sebagian darinya akan
dilikuidasi, atau operasinya akan dihentikan (dalam waktu enam bulan, atau
tahun), maka sumber daya perusahaan dianggap sebagai aset lancar. Dalam hal ini
pedoman dinyatakan dalam Standar Akuntansi Internasional (IAS) yang harus
diikuti.
3) Meassurement. Pengukuran Uang menyatakan bahwa suatu bisnis hanya dapat
dicatat transaksi-transaksi yang dinyatakan dalam uang. Fakta atau transaksi yang
tidak dapat dinyatakan dalam uang tidak dicatat dalam pembukuan. Batasan
konsep ini adalah, beberapa fakta mungkin sangat penting tetapi tidak dapat
dicatat karena transaksi atau fakta tersebut tidak dapat diukur dengan satuan uang.
4) Periode waktu (time periode). Menyatakan bahwa laporan keuangan
harus disusun serta disajikan secara periodik.
5) Akrual. Asas dalam pengakuan pendapatan dan biaya yang menyatakan
pendapatakan diakui pada saat hak kesatuan timbul dan biaya diakui pada saat
kewajiban timbul.
6) Harga pertukaran (exchange price). Menjelaskan bahwa nilai dalam
laporan keuangan yang didasarkan atas harga pertukaran diperoleh dari harga
pasar.
7) Angka pertukaran (Approximation). Dalam akuntansi penafsiran-penafsiran
tertentu tidak dapat dihindari.
8) Pertimbangan (judgement). Diperlukan pertimbangan-pertimbangan dari akuntan
ataupun manajemen dalam penyusunan laporan keuangan.

3
9) Informasi keuangan umum. Informasi dalam laporan keuangan ditujuakan untuk
pemakai secara umum.
10) Statement keuangan berkaitan secara mendasar. Konsep yang menjelaskan bahwa
neraca, laba rugi, dan arus kas saling berkaitan dan mempunyai hubungan yang
erat.
11) Substansi daripada bentuk. Akuntansi lebih menekankan pada
penggunaan informasi yang bersumber dari kenyataan ekonomis suatu kejadian.
12) Materialitas. Konsep yang menjelaskan bahwa laporan keuangan hanya memuat
informasi yang dianggap penting.
13) Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi.
Yang menyatakan pengakuan hak milik pribadi yang harus dilindungi
atau diakui secara yuridis.
14) Konsistensi antara periode untuk entitas yang sama. Metode dan
prosedur- prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi yang harus diterapkan
secara konsisten dari tahun ke tahun.
15) Keanekaragaman perlakukan akuntansi diantara entitas independent. Konsep ini
menyatakan perbedaan perlakuan antar unit usaha merupakan hal yang tidak bias
dihindari.
16) Konservatisme. Konsep yang menyatakan dalam ketidakpastian akuntansi akan
menentukan pilihan perlakuan atau tindakan akuntansi.
17) Keterandalan data melalui pengendalian internal. Konsep ini menyatakan system
pengendalian internal yang memadai merupakan sarana untuk
mendapatkan informasi yang andal.
18) Ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran. Konsep yang
mengakui bahwa aktivitas bisnis berjalan dari waktu ke waktu yang memerlukan
estimasi didalam alokasi sumber daya yang ada dari periode ke periode.
19) Unit moneter. Konsep ini menyatakan bahwa pengukuran yang digunakan dalam
akuntansi adalah satuan dalam bentuk uang.
20) Aspek ganda. Setiap transaksi dibedakan dalam 2 aspek yang berbeda yaitu yang
berhubungan dengan penerimaan dan berhubungan dengan pemberian
atas manfaat.

4
21) Realisasi. Konsep yang menjelaskan bahwa laporan yang menyajikan realisasi
pendapatan, belanja, transfer, surplus/deficit, pembiayaan dan sisa lebih atau
kurang pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan
dengan anggrannya dalam satu periode.
22) Konsep penandingan. Konsep yang dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan
yang tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya.
23) Penghargaan sepakatan. Konsep yang menyatakan penghargaan sepakatan dalam
setiap transaksi merupakan bahan olah dasar akuntansi yang paling objektif.
24) Kos melekat. Konsep yang menyatakan bahwa kos bersifat mudah bergerak dan
dapat dipecah-pecah atau digabungkan kembali seakan-akan kos tersebut
mempunyai daya untuk saling mrngikat antara yang satu dengan yang lainnya.
25) Upaya dan pencapaian/hasil. Konsep ini menyatakan bahwa kos
merupakan pengukur upaya dan pendapatan merupakan pengukur hasil.
26) Bukti terverifikasi dan objektif. Menjelaskan bahwa akuntansi
mengandung elemen variabialitas yang artinya bukti mempunyai tingkat
objektivitas.
27) Asumsi. Asumsi diperlukan sebagai landasan operasi akuntansi.
28) Biaya perolehan. Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam
mencatat aktiva, utang, modal dan biaya.

Teori akuntansi yang paling penting yaitu entitas akuntansi (accounting entity).
Konsep ini dinilai paling penting karena merupakan sebuah dasar yang digunakan
dalam pedoman pemisahan kepentingan antar pada tingkat perekayasaan akuntansi,
yang mana konsep dasar mempunyai lebih banyak manfaatnya bagi
penyusunan standar dalam berargumen di dalam menentukan konsep, prinsip, metoda,
atau Teknik yang akan dijadikan standar

4.2 TYPES OF BASIC ACCOUNTING CONCEPTS


1) Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi dijadikan landasan dalam pembuatan laporan
keuangan, neraca, laba rugi, serta arus kas perusahaan. Persamaan dasar
akuntansi juga bersifat umum. Berikut ini rumus persamaan dasar akuntansinya.

5
2) Jurnal
Jurnal memiliki manfaat sebagai pencatatan transaksi keuangan baik jurnal
umum maupun jurnal khusus. Lalu, hal yang perlu diperhatikan dengan saksama
ketika menjurnal adalah penggunaan debit dan kredit.
3) Laporan Keuangan
Di dalam laporan keuangan terdapat beberapa komponen penting, antara lain:
 Neraca
 Laporan laba rugi
 Laporan ekuitas
 Laporan arus kas

4.3 THE IMPORTANCE OF BASIC ACCOUNTING CONCEPTS


1) Untuk Kontrol Keuangan
Peran utama akuntansi adalah pengontrol atau pengendali keuangan dalam
perusahaan. Dalam kegiatan ekonomi, khusunya di dunia bisnis, pengendalian
merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan bisnis tersebut.
2) Untuk Evaluasi
Akuntansi juga bisa berperan sebagai media evaluasi perusahaan. Laporan-
laporan akuntansi tentunya akan menunjukkan hasil perusahaan dalam periode-
periode tertentu. Dari laporan ini pimpinan perusahaan bisa mengevaluasi bisnis
yang dijalankan sekaligus mengidentifikasi masalah-masalah keuangan yang
sedang dihadapi.
3) Untuk Perencanaan
Setelah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap laporan akuntansi keuangan
maka pimpinan perusahaan tentunya punya gambaran atau tujuan bisnis yang
ingin dicapai. Berdasarkan laporan akuntansi yang ada maka seorang pimpinan
akan bisa dengan mudah melakukan perencanaan-perencanaan tertentu terkait
masa depan perusahaannya.
4) Akuntansi Sebagai Informasi
Informasi akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan dan terutama digunakan
untuk tujuan pengambilan keputusan, pengawasan dan impelementasi
keputusan-keputusan perusahaan. Agar data keuangan dapat dimanfaatkan

6
dengan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, maka data
tersebut harus disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai