Anda di halaman 1dari 5

TEORI AKUNTANSI

BAB V : KONSEP DASAR

LIA MARGARITHA (12170205)


ERNI NOPIA WARDANI (12170209)
KRISNANTAMI LINKAN PARADITA (12170229)
FIZKARINE YEDISTA TUMIMOMOR (12170232)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
Sumber Konsep Dasar
Konsep dasr pada umumnya merupakan abstraksi atau konsptualisasi karakteristik
lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)


IAI mengadosi rerangka konseptual IASC sehingga konsep dasar yang dipilinsep dh
juga mengadopsi IASC. Ada dua konsep dasar , konsep dasar tersebut adalah:
1. Basis Akrual (Accrual Basis)
2. Usaha Berlanjut (Going Concern)

Paul Grady
Grady mendiskripsikan konsep dasar sebagai konsep yang mendasari kualitas
kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang melekat
pada statemen keuangan. Kesepuluh konsep dasar tersebut adalah:

1. Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi


2. Entitas bisnis spesifik
3. Usaha berlanjut
4. Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun
5. Konsistensi antara periode untuk entitas yang sama
6. Keanekaragaman perlakuan akuntansi di antara entitas independen
7. Konservatisma
8. Keterandalan data melalui pengendalian internal
9. Materialitas
10. Ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran

Accounting Principles Board (APB)


APB menyebut konsep dasar sebagai ciri-ciri dasar dan memuatnya dalam APB statemen.
APB mengidentifikasi tiga belas konsep dasar yang merupakan karakteristik lingkungan
diterapkannya akuntansi yaitu :

1. Entitas akuntansi
2. Usaha berlanjut
3. Pengukuran sumber ekonomik dan kewajiban
4. Periode-periode waktu
5. Pengukuran dalam unit uang
6. Akrual
7. Harga pertukaran
8. Angka pendekatan
9. Pertimbangan
10. Informasi keuangan umum
11. Statemen keuangan berkaitan secara mendasar
12. Substansi daripada bentuk
13. Materialitas

Wolk , Tearney, dan Dodd


Wolk dan Tearney mendaftar empat konsep yang dianggap sebagai postulat dan
beberapa konsep lain sebagai prinsip berorientasi masukan (input-oriented principles) yaitu
recognition, matching, conservatism, disclosure, materiality, dan object-tivity dan prinsip
berorientasi keluaran (output-oriented principles) yaitu comparability, consistency, uniformity.
Keempat konsep yang dikategorikan sebagai postulat adalah:
1. Usaha berlanjut(Going Concern)
2. Periode waktu (Time Period)
3. Entitas akuntansi (Accountimg Entity)
4. Unit moneter (Monetary Unit)

Anthony, Hawkinds, dan Mwrchant


Konsep dasar 1-5 dikategori sebgai pelandas statemen posisi keuangan (neraca),
sedangkan 6-11 dikategorikan sebagai pelandas laba-rugi. 11 konsep tersebut adalah sebagi
berikut:
1. Pengukuran dengan unit uang (money measurement)
2. Entitas (entity)
3. Usaha berlanjut (going concern)
4. Kos (cost)
5. Aspek Ganda (Dual aspect)
6. Periode Akuntansi (accounting periode)
7. Konservatisma (Consrvatism)
8. Realisasi (Realisation)
9. Penandingan (Matching)
10. Konsistensi (Consistency)
11. Materialitas (Materiality)

Patton dan Littleton


Patton dan Littleton merupakan konsep-konsep dasar yang sdikenalkan sebelum
sumber-sumber yang disebut sebelumnya. Berikut adalah konsep-konsep yang dikemukakan:

1. Entitas bisnis atau kesatuan usaha


2. Kontinuitas kegiatan/usaha
3. Penghargaain sepakatan
4. Kos melekat
5. Upaya dan capaian hasil
6. Bukti terverifikasi dan objektif
7. Asumsi

Karakteristik Konsep Dasar P&L


 Cukup mendasar
 Koheren (saling berkaitan secara logis)
 Menjelaskan konsep dasar lain yang merupakan turunannya

Kesatuan Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan
usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya
terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan dan kesatuan
ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi.konsep dasar ini
didukung legitimasinya dari segi administrasi yang baik. Secara administrative, pemisahan
antar pemilikan dan manajemen merupakan praktik sehat yang sangat penting.
Kontinuitas Usaha
Konsep kontinuitas usaha menyatakan bahwa kalau tidak ad tanda-tanda, gejala atau
rencana pasti dimasa dating bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi maka
akuntansi menganggap bahwa kesatuan usaha tersebut akan berlangsung terus sampai waktu
tidak terbatas.

Penghargaan Sepakatan
Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah / agregat harga atau penghargaan
sepakatan yang terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran merupakan bahan oleh
dasar akuntansi yang paling objektif terutama dalam mengukur sumberekonomik yang masuk
(pendapatan) dan sumber ekonomik yang keluar (biaya).

Kos Melekat
Konsep ini menyatakan bahwa kos melekat pada objek yang direpresentanya sehingga
kos bersifat mudah bergerak dan dapat dipecah-pecah atau digabungkan kembali mengikuti
objek yang dilekatinya. Dasar pikiran konsep ini adalah bahwa tujuan pengelompokan ,
pemecahan, dan penggabungan kos adalah untuk mengikuti aliran upaya dalam menyediakan
produk atau jasa.

UPAYA DAN HASIL


Biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh hasil berupa pendapatan.
Pendapatan timbul karena biaya. Artinya, begitu kesatuan usaha melakukan kegiatan produktif
maka pendapatan dapat dikatakan telah terbentuk pula walaupun belum terealisasi.
Dasar validitas konsep:
 Untuk mendapatkan sesuatu orang harus berusaha.
 Pada umumnya, orang mengharapkan upayanya membuahkan hasil.
 Upaya dilakukan dengan senang hati dan bukan beban siksaan, atau cobaan.
 Hasil pada umumnya sepadan dengan upaya.

Bukti Terverifikasi dan Objektif


Konsep ini menyatakan bahwa informasi keuangan akan mempunyai tingkat
kebermanfaatan dan tingkat keterandalan yang cukup tinggi apabila terjadinya data keuangan
didukung oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya.

Asumsi
Asumsi dalam daftar konsep dasar P&L sebenarnya bukan merupakan konsep dasar tetapi
lebih merupakan penjelasan bahwa keenam konsep dasar sebelumnya merupakan asumsi atau
didasarkan atas asumsi tertentu dengan segala keterbatasannya. Berikut ini adalah beberapa
contoh asumsi yang menjadi landasan penalaran dalam memilih konsep yang relevan :

1. Kontinuitas Usaha
2. Periode Satu Tahun
3. Kos sebagai Bahan Olah
4. Daya Beli Uang Stabil
5. Tujuan Mencari Laba
6. Konsep Dasar Lain
Konservatisma
Konservatisma adalah sikap atau aliran dalam menghadapi ketidakpastian untuk
mengambil tindakan atau keputusan atas dasar munculan yang terjelek dari ketidakpastian
tersebut. Sikap konservatif juga mengandung makna sikap berhati-hati dalam menghadapi
risiko dengan cara bersedia mengorbankan sesuatu untuk mengurangi atau menghilangkan
risiko. Jika akuntansi menganut konsep dasar konservtisma, dalam menyikapi ketidakpastian,
akuntansi ( penyusun standar ) akan menentukan pilihan perlakuan atau prinsip akuntansi yang
didasarkan pada munculan ( keadaan, harapan kejadian,atau hasil ) yang dianggap kurang
menentukan.

MANFAAT KONSEP DASAR


Konsep dasar berfungsi :
 Menjadi komponen argumen dalam penalaran logis pada tingkat perekayasaan, penetapan
standar, atau penerapan standar.
 Terrefleksi di basis penyimpulan (basis for conclusion) dalam rerangka konseptual sebagai
hasil perekayasaan.
 Terrefleksi di latar belakang penyimpulan (background information) dalam pernyataan
standar akuntansi.
 Terrefleksi di kebijakan akuntansi (accounting policy) perusahaan dalam buku pedoman
akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai