Anda di halaman 1dari 10

BAB 5 KONSEP DASAR

Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau konseptualisasi


karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)


IAI mengadosi rerangka konseptual IASC sehingga konsep dasar yang dipilinsep
dh juga mengadopsi IASC. Ada dua konsep dasar , konsep dasar tersebut adalah:
1. Basis Akrual (Accrual Basis)
2. Usaha Berlanjut (Going Concern)

Paul Grady
Grady mendiskripsikan konsep dasar sebagai konsep yang mendasari kualitas
kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan
yang melekat pada statemen keuangan. Kesepuluh konsep dasar tersebut adalah:

1. Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi


2. Entitas bisnis spesifik
3. Usaha berlanjut
4. Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun
5. Konsistensi antara periode untuk entitas yang sama
6. Keanekaragaman perlakuan akuntansi di antara entitas independen
7. Konservatisma
8. Keterandalan data melalui pengendalian internal
9. Materialitas
10. Ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran

Accounting Principles Board (APB)


APB menyebut konsep dasar sebagai ciri-ciri dasar dan memuatnya dalam APB
statemen. APB mengidentifikasi tiga belas konsep dasar yang merupakan
karakteristik lingkungan diterapkannya akuntansi yaitu :
1. Entitas akuntansi
2. Usaha berlanjut
3. Pengukuran sumber ekonomik dan kewajiban
4. Periode-periode waktu
5. Pengukuran dalam unit uang
6. Akrual
7. Harga pertukaran
8. Angka pendekatan
9. Pertimbangan
10. Informasi keuangan umum
11. Statemen keuangan berkaitan secara mendasar
12. Substansi daripada bentuk
13. Materialitas

Wolk , Tearney, dan Dodd


Wolk dan Tearney mendaftar empat konsep yang dianggap sebagai postulat dan
beberapa konsep lain sebagai prinsip berorientasi masukan (input-oriented
principles) yaitu recognition, matching, conservatism, disclosure, materiality, dan
object-tivity dan prinsip berorientasi keluaran (output-oriented principles) yaitu
comparability, consistency, uniformity. Keempat konsep yang dikategorikan
sebagai postulat adalah:

1. Usaha berlanjut(Going Concern)

2. Periode waktu (Time Period)

3. Entitas akuntansi (Accountimg Entity)

4. Unit moneter (Monetary Unit)


Anthony, Hawkinds, dan Mwrchant

Konsep dasar 1-5 dikategori sebgai pelandas statemen posisi keuangan (neraca),
sedangkan 6-11 dikategorikan sebagai pelandas laba-rugi. 11 konsep tersebut
adalah sebagi berikut:

1. Pengukuran dengan unit uang (money measurement)


2. Entitas (entity)
3. Usaha berlanjut (going concern)
4. Kos (cost)
5. Aspek Ganda (Dual aspect)
6. Periode Akuntansi (accounting periode)
7. Konservatisma (Consrvatism)
8. Realisasi (Realisation)
9. Penandingan (Matching)
10. Konsistensi (Consistency)
11. Materialitas (Materiality)

Patton dan Littleton


Patton dan Littleton merupakan konsep-konsep dasar yang sdikenalkan sebelum
sumber-sumber yang disebut sebelumnya. Berikut adalah konsep-konsep yang
dikemukakan:

1. Entitas bisnis atau kesatuan usaha


2. Kontinuitas kegiatan/usaha
3. Penghargaain sepakatan
4. Kos melekat
5. Upaya dan capaian hasil
6. Bukti terverifikasi dan objektif
7. Asumsi
Karakteristik Konsep Dasar P&L
• Cukup mendasar
• Koheren (saling berkaitan secara logis)
• Menjelaskan konsep dasar lain yang merupakan turunannya

1. Kesatuan Usaha (Entity Theory)


Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau
badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan
kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana
dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau
sudut pandang akuntansi. Jadi kesatuan usaha merupakan pusat pertanggung
jelasan.
Implementasi Konsep Kesatuan Usaha

• Perusahaan menjadi pusat perhatian akuntansi dan subjek pelaporan


• Hubungan perusahaan dan pemilik merupakan hubungan bisnis sehingga
perlu adanya pertanggungjelasan
• Ekuitas bermakna sebagai “utang” perusahaan kepada pemilik
• Pendapatan merupakan kenaikan aset
• Biaya merupakan penurunan aset
• Sistem berpasangan dalam pencatatan dan pelaporan
• Persamaan akuntansi bukan persamaan aljabar
• Statemen keuangan berartikulasi

2. Batas Kesatuan
Batas kesatuan usaha dari segi akuntansi bukanlah kesatuan yuridis atau hokum
melainkan kesatuan ekonomik. Batas kesatuan ekonomik adalah kendali (control)
oleh satu manajemen.
3. Penghargaan Sepakatan
Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah/agregat harga atau penghargaan
sepakatan yang terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran merupakan
bahan olah dasar akuntansi yang paling objektif terutama dalam mengukur sumber
ekonomi yang masuk dan sumber ekonomi yang keluar. Sebagai konsekuensi,
elemen-elemen atau pos-pos pelaporan keuangan diukur atas dasar penghargaan
sepakatan tersebut.

Dasar validitas konsep:

• Sebagian kegiatan perusahaan melibatkan pertukaran


• Kesepakatan dua pihak independen menjamin
objektivitas dan keterandalan pengukuran.

Implikasi Penghargaan Sepakatan

• Pihak yang melakukan pertukaran merupakan pihak yang independen


dan setara dalam hal kemampuan dan kehendak (arm’s length
bargaining).
• Satuan mata uang stabil.
• Kos merupakan pengukur bukan elemen statemen keuangan.
• Biaya tidak tepat sebagai padan kata cost.
• Kos merepresentasi besarnya jasa di balik angka kos.
• Kos merupakan pengukur semua elemen statemen keuangan yang
berbasis kos historis

4. Kontinuitas Usaha (Going Concern)


Konsep kontinuitas usaha atau usaha berlanjut menyatakan bahwa kalau tidak ada
tanda-tanda, gejala-gejala, atau rencana pasti dimasa dating bahwa kesatuan usaha
akan dibubarkan atau dilikuidasi maka akuntansi menganggap bahwa kesatuan
usaha tersebut akan berlangsungsung terus sampai waktu yang tidak terbatas.
Dasar validitas konsep:
• Masa datang tidak pasti
• Kelangsungan hidup merupakan harapan umum
Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
• Laba periodik menjadi informasi penting dalam menilai daya melaba
(earning power)
• Statemen laba-rugi periodik merupakan penggalan aliran laba jangka
panjang sehingga bersifat tentatif
• Statemen laba-rugi periodik harus disajikan secara komparatif atau serial
• Fluktuasi laba tahunan adalah hal wajar sehingga untung/rugi luar biasa
harus masuk dalam statemen laba-rugi (mendasari all-inclusive)
• Neraca merupakan sarana untuk menunjukkan sisa potensi jasa bukan
nilai perusahaan

5. Kos Melekat (Cost Attach)


Konsep ini menyatakan bahwa kos melekat pada objek yang direpresentasinya
sehingga kos bersifat mudah bergerak dan dapat dipecah-pecah/digabungkan
kembali mengikuti objek yang dilekatinya. Jadi untuk barang sebagai hasil akhir
kegiatan produksi, kos terkandung adalah kos komponen yang melekat pada
barang tersebut, sedangkan kos penggantian adalah price agregat yang tidak jadi
diperoleh kalau barang tersebut tidak ada atau price agregat yang harus
dikorbankan kalau perusahaan tidak memproduksi barang tersebut. Jadi, kos
melekat merupakan konsep dasar untuk mendukung bahwa bahan olah akuntansi
adalah kos yang sesungguhnya terjadi.
Dasar validitas konsep:

• Tujuan penelusuran kos adalah untuk merunut upaya

• Kos dapat dipecah dan digabung seakan-akan mempunyai daya saling


mengikat

• Dilandasi kos terkandung (embodied cost)

Implikasi Kos Melekat

• Aliran fisis operasi direpresentasi dalam aliran kos.


• Kos mengalami tiga tahap perlakuan: pemerolehan, penelusuran, dan
pembebanan.
• Penggabungan kos tidak memperhitungkan/ mengakui tambahan utilitas
objek yang diikuti.
• Manfaat baru diakui setelah ada kesepakatan pihak independen
terhadapnya (Gambar 5.8).
• Produk menjadi wadah penggabungan kos yang mudah dikaitkan dengan
produk.
• Perioda menjadi wadah penggabungan kos yang tidak mudah dikaitkan
dengan produk.

6. Upaya dan Hasil (Effort and Accomplishment)


Konsep ini menyatakan bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh
hasil berupa pendapatan. Secara konseptual, pendapatan timbul karena biaya
bukan sebaliknya pendapatan menanggung biaya. Artinya, begitu kesatuan usaha
melakukan kegiatan produktif maka pendapatan dapat dikatakan telah terbentuk
pula walaupun belum terealisasi.
Dasar validitas konsep:

• Untuk mendapatkan sesuatu orang harus berusaha.

• Pada umumnya, orang mengharapkan upayanya membuahkan hasil.

• Upaya dilakukan dengan senang hati dan bukan beban siksaan, atau cobaan.

• Hasil pada umumnya sepadan dengan upaya.

Impementasi Upaya dan Hasil

• Perlunya basis asosiasi untuk penentuan laba yang bermakna.


• Produk merupakan penakar untuk mengasosiasi pendapatan dan biaya yang
ideal.
• Laba akuntansi merupakan residual hasil penandingan.
• Hanya kos aktual yang ditandingkan.
• Dianutnya asas akrual.
• Depresiasi merupakan bagian dari upaya.
• Penandingan upaya dan hasil dari perspektif jangka panjang.
7. Bukti Terverifikasi dan Objektif
Konsep ini menyatakan bahwa informasi keuangan akan mempunyai tingkat
kebermanfaatandan tingkat keterandalan yang cukup tinggi apabila terjadinya data
keuangan didukung oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya.
Objektifitas bukti harus dievaluasi atas dasar kondidi yang melingkupi penciptaan,
pengukuran dan penangkapan atau pengakuan data akuntansi. Jadi, akuntansi
tidak mendasarkan diri pada objektifitas mutlak melainkan pada objektifitas
relative yaitu objektifitas yang paling tinggi pada waktu transaksi terjadi dengan
mempertimbangkan keadaan dan ketersediaan informasi.
Implementasi Bukti Terverifikasi dan Objektif
• Menentukan tingkat kewajaran dalam pengauditan.
• Tingat keobjektifan bukti harus dilihat dalam perspektif jangka panjang.
• Bukti dalam akuntansi tidak harus sama dengan bukti yuridis.
• Keterverifikasian dan keobjektifan bukti dalam akuntansi bersifat relatif atau
bertingkat (terbaik diperoleh) bukannya mutlak.

MANFAAT KONSEP DASAR

Konsep dasar berfungsi :

• Menjadi komponen argumen dalam penalaran logis pada tingkat


perekayasaan, penetapan standar, atau penerapan standar.
• Terrefleksi di basis penyimpulan (basis for conclusion) dalam rerangka
konseptual sebagai hasil perekayasaan.
• Terrefleksi di latar belakang penyimpulan (background information)
dalam pernyataan standar akuntansi.
• Terrefleksi di kebijakan akuntansi (accounting policy) perusahaan dalam
buku pedoman akuntansi.
REFERENSI

http://fekool.blogspot.com/2016/10/konsep-dasar-akuntansi.html

http://sigitlisa.blogspot.com/2017/10/bab-5-konsep-dasar
swardjono_66.html

https://www.scribd.com/doc/55950084/KONSEP-DASAR-TEORI-
AKUNTANSI

https://khoyunitapublish.wordpress.com/2012/11/19/konsep-dasar-teori-
akuntansi/

https://www.scribd.com/doc/291787337/BAB-5-Konsep-Dasar-Teori-
Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai