Karena penalaran dalam perekayasaan pelaporan keuangan bersifat deduktif dan normatif, penyimpulan harus dimulai dari suatu premis atau asumsi yang disepakati dan di anggap valid tanpa harus diuji kebenarannya. Akan tetapi, ada keyakinan bahwa premis tersebut bermanfaat untuk landasan pengembangan rerangka konseptual. Premis tersebut biasanya berbentuk konsep dan dinyatakan secara eksplisit atau implisit. Disebut konsep dasar karena kalau konsep tersebut akan terdapat implikasi atau konsekuensi akuntansi tertentu. Sumber Konsep Dasar Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) IAI mengadopsi rerangka konseptual IASC sehingga konsep dasar yang dipilih juga mengikuti IASC. Ada dua konsep dasar (dinamakan asumsi pelandas atau underlying assumptions) yang disebut secara spesifik dalam rerangka konseptual IASC. Accounting Principles Board Accounting Principles Board (APB) menyebut konsep dasar sebagai ciri-ciri dasar (basic features) dan memuatnya dalam APB Statement No 4. APB mengidentifikasi tiga belas konsep dasar yang merupakan karakteristik lingkungan diterapkannya akuntansi yaitu: 1. Entitas akuntansi (accounting entity) 2. Usaha berlanjut (going concern) 3. Pengukuran sumber ekonomik dan kewajiban (measurement of economic resources and obligations) 4. Periode-periode waktu (time periode) 5. Pengukuran dalam unit uang (measurement in terms of money) 6. Akrual (accrual) 7. Harga pengukuran (exchange price) 8. Angka pendekatan (approximation) 9. Pertimbangan (judgment) 10. Informasi keuangan umum (general-purpose financial information) 11. Statemen keuangan berkaitan secara mendasar (fundamentally related financial statements) 12. Substansi daripada bentuk (substance over form) 13. Materialitas (materiality) Wolk, Tearney, dan Dodd Wolk dan tearney mendaftar empat konsep yang di anggap sebagai postulat dan beberapa konsep lain sebagai prinsip beroriantasi masukan (input-oriented principles) yaitu recognition, matching, conservatism, disclosure, materiality, dan objectivity dan prinsip beroriantasi-keluaran (output- oriented principles) yaitu comparability, consistency dan uniformity. Keempat konsep yang di kategorikan sebagai postulat adalah: 1. Usaha berlanjut (going concern) 2. Periode waktu (time period) 3. Entitas akuntansi (accounting entity) 4. Unit moneter (monetary unit) Kesatuan Usaha Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak yang menanamkan dana dalam perusahaan berdiri sendiri dan bertindak atas namanya sendiri berarti bahwa suatu kesatuan atau badan usaha diperlakukan sebagai orang (person). Jika, hubungan antara kesatuan usaha dan pemilik dipandang sebagai sebagai hubungan bisnis (hak dan kewajiban atau utang dan piutang). Batas Kesatuan Batas kesatuan ekonomik adalah kendali (control) oleh satu manajemen. Oleh, karena itu untuk menentukan kesatuan usaha sebagai pusat pertanggngjelasan keuangan, Sistem berpasangan Hubungan bisnis antara manajemen dan pemilik mengakibatkan manajemen harus selalu mempertanggungjelaskan aset yang dikelolanya dan sumber aset tersebut. Ini berarti bahwa pengaruh transaksi terhadap hubungan bisnis dan posisi keuangan (termasuk utang-piutang dengan pemilik serta pihak lainnya) harus selalu ditunjukan. Kontinuitas Usaha Konsep kontinuitas usaha atau usaha berlanjut menyatakan bahwa kalau tidak ada tanda-tanda, gejala-gejala, atau rencana pasti di masa datang bahwa kesatuan usaha akan dbubarkan atau dilikuidasi maka akuntansi menganggap bahwa kesatuan usaha tersebut akan berlangsung terus sampai waktu yang tidak terbatas. Konsep ini akan menjadi bahan pertimbnagan pada saat penyusunan statemen keuangan atau pada saat akuntansi menghadapi berbagai pilihan dalam proses perekayaan atau penyusunan standar karena kenyataan bahwa kelangsungan hidup perusahaan di masa datang tidak pasti. Arti penting laporan periodik Kesatuan usaha dapat dipandang sebagai pusat aliran pendapatan dan biaya yang berlangsung terus. Pelaporan keuangan lebih berkepentingan dengan daya melaba (earning power) perusahaan. Untuk suatu periode, tingkat mendapatkan laba dengan tingkat sumber ekonomik tertentu di sebut dengan tingkat imbalan investasi (rate of return on investment). Tingkat imbalan tersebut dapat diukur secara periodic, daya melaba adalah rata-rata dalam jangka panjang tingkat imbalan periodic tersebut. Kedudukan Statemen Laba-Rugi Penggalan pendapatan dan biaya untuk suatu periode dituangkan dalam statemen laba-rugi periodik sehingga statemen laba-rugi dipandang sebagai statemen yang paling penting dalam pelaporan keuangan karena tingkat laba dalam rangka menilai daya melaba. Fungsi neraca dan penilaian elemennya Konsep kontinuitas usaha sangat besar peranannya dalam mendasari penilaian elemen atau pos neraca dan interpretasi jumlah rupiah yang dimuat di dalamnya. Dengan konsep kontinuitas usaha, tujuan pelaporan pos neraca adalah untuk menunjukan sisa potensi-potensi jasa atau sumber- sumber ekonomik yang belum dikonsumsi dalam tahun yang berakhir pada tanggal neraca. Neraca berfungsi untuk menunjukan potensi jasa yang masih dimiliki/dikuasai kesatuan usaha untuk menghasilkan pendapatan dalam periode-periode berikutnya. Saat pengakuan nilai bertambah Konsep dasar ini mempunyai implikasi penting terhadap saat pengakuan tambahan manfaat produk fisis yang dihasilkan. Kalau pos produk harus menunjukkan nilai, maka ke dalam kos produk tersebut harus dimasukan jumlah rupiah nilai yang merupakan tambahan manfaat yang melekat pada produk sebagai akibat proses produksi itu. Wadah penggabungan Dalam mengikuti aliran fisis produksi, kos dipecah, dikelompokkan dan kemudian digabung kembali mengikuti unit fisis produk. Ini berarti bahwa kos digabungkan dengan produk sebagai wadah atau penakar penggabungan. Upaya dan hasil Konsep ini menyatakan bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh hasil berupa pendapatan. Dengan kata lain, tidak ada hasil (pendapatan) tanpa upaya. Secara konseptual, pendapatan timbul karena biaya bukan sebaliknya pendapatan menanggung biaya.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya
Pendekatan sederhana untuk investasi pasif: Panduan Pengantar Prinsip-prinsip Teoretis dan Operasional Investasi Pasif untuk Membangun Portofolio Malas yang Berkinerja dari Waktu ke Waktu