Anda di halaman 1dari 6

Teori Akuntansi, BAB V: KONSEP DASAR

Disusun Oleh :

1. Aditya Nirvanda Hutabarat (19312192)


2. Amrina Fitra Rosyada (19312189)
3. Andiny Santika Widjayanti (19312461)
4. Angga Saputra Mulyadi (19312382)
5. Becdivanto Trianjas Hutomo Aji (19312140)
6. Dani Malpriansyah Darmawan (19312373)

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Konsep dasar itu adalah susunan dalam pembentukan pengetahuan ilmiah. konsep itu bersifat
abstrak dan berasal dari pemikiran. konsep dasar ini sangat diperlukan untuk membuat inovasi baru
dalam berbagai bidang kehidupan. setiap ilmu memiliki konsep dasar nya tersendiri yang membuat
ilmu pengetahuan itu berbeda dari yang lain, bisa jadi karena tujuan, objek dan ruang lingkup nya
yang berbeda
Karena penalaran dalam perekayasaan pelaporan keuangan bersifat deduktif dan normatif,
penyimpulan harus dimulai dari suatu premis atau asumsi yang disepakati dan dianggap valid tanpa
harus diuji kebenarannya. Akan tetapi, ada keyakinan bahwa premis tersebut bermanfaat untuk
landasan pengembangan kerangka konseptual. Premis tersebut biasanya berbentuk konsep dan
dinyatakan secara eksplisit atau implisit[ CITATION Suw08 \l 1057 ].

Konsep dasar akuntansi adalah hal-hal dasar yang membangun informasi akuntansi. Konsep dasar
akuntansi sangat dibutuhkan untuk mempelajari bagaimana pengelolahan data keungan dalam
organisasi atau perusahaan, Dengan konsep dasar tersebut pengolahan data keuangan bisa dijamin
dengan baik.

2. Rumusan Masalah
A. Apakah yang dimaksud konsep dasar dan apa perannya dalam perekayasaan dan
penyusunan standar akuntansi (1)
B. Sebutkan beberapa sumber dan konsep dasar yang dijalankan (2)
C. Mengapa dasar paton dan littleton dapat dianggap lengkap dan terpadu (3)
D. Apakah dapartement, biro atau bagian dalam perusahaan diperlakukan sebagai kesatuan
usaha (9)
E. Dalam kondisi bagaimana suatu perusahaan disangsikan kelangsungan hidupnya (12)
F. Beri contoh prinsip akuntansi yang dilandasi konsep substance over form (16)
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Konsep dasar secara implisit melekat pada tiap penalaran dalam merekayasa akuntansi,
konsep dasar sendiri adalah abstraksi dan konseptualisasi karakteristik lingkungan tempat atau
wilayah diterapkannya pelaporan keuangan konsep dasar bersifat asumsi yang validitasnya tidak
selalu diuji tetapi bermanfaat sebabi basic dari penalaran, dan .konsep dasar berfungsi melandasi
penalaran pada tingkat perekayasaan akuntansi,konsep dasar lebih banyak manfaatnya bagi
penyusunan staandar dalam berargumenuntuk menentukan konsep, prinsip,metoda, atau
teknik yang akan dijadikan standar

B. Daftar Konsep Dasar


1. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
IAI melakukan adopsi rangka konseptual IASC sehingga konsep dasar yang dipilih juga
mengikuti IASC. Konsep dasar tersebut adalah :
1. Basis Akrual (accrual basis)
2. Going Concern
2. Paul Grady
Paul Grady memberikan deskripsi sepuluh konsep dasar sebagai konsep yang mendasari
kualitas kebermanfaatan dan keandalan informasi akuntansi atau sebagai limitation yang
melekat pada laporan keuangan keuangan :
1. Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milih pribadi (a society and
government structure honoring private property right).
2. Entitas bisnis yang spesifik (speciffic business entities).
3. Going Concern
4. Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun (Monetary expression in
accounts).
5. Konsistensi antara periode untuk entitas yang sama (Consistency between periods for
the same entity).
6. Keanekaragaman perlakuan akuntansi di antara entitas independen (Diversity of data
through internal control).
7. Konservatisme (Conservatism).
8. Keterandalan data melalui pengendalian internal (Dependability of data through
internal control).
9. Materialistis (Materiality).
10. Tepat waktu dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran (time-lines in financial
reporting requires estimates).
3. Accounting Principles Board (APB)
APB menyebut konsep dasar sebagai basic features dan dimuat dalam APB statement no.
4. Apb mengidentifikasi 13 konsep dasar yang merupakan karakteristik lingkungan diterapkan
akuntansi yaitu :
1. Accounting Entity
2. Going Corncern
3. Measurement of Economic resources and orbligations
4. Time period
5. Measurement in terms of money
6. Accrual
7. Exchange Price
8. Approximation
9. Judgement
10. General-purpose financial information
11. Fundamentally related financial statement
12. Substance over form
13. Materiality
4. Wolk, Tearney, dan Dodd
Wolk dan tearny mendaftar 4 konsep dasar yang dianggap sebagai postulat dan beberapa
konsep lain sebagai input-oriented principles yaitu recognition, matching, conservatism,
disclosure, materiality, dan objectivity. Kemudian output-orientated principles yaitu
comparability, consistency, dan uniformity. Empat konsep yang dikategorikan sebagai
postulat adalah
1) Going Corncern
2) Time period
3) Accounting Entity
4) Monetary unit
5. Anthony, Hawkins, dan Merchant
Anthony ini mendaftar 11 konsep yang dijadikan basis dalam isi, bentuk, susunan, dan
arti penting statemen keuangan. Konsep dasar 1-5 dikategorikan sebagai pelandas statemen
posisi keuangan (neraca) sedangkan konsep dasar 6-11 dikategorikan sebagi pelandas
statemen laba-rugi.
1. Money measurement
2. Entity
3. Going concern
4. Cost
5. Dual aspect
6. Accounting period
7. Conservatism
8. Realization
9. Matcing
10. Consistency
11. Materiality
6. Paton dan Littleton
Konsep dasar yang dikemukakan Paton dan Littleton dalam buku yang diterbitkan
pertama kali tahun 1940 merupakan karya klasik yang mempengaruhi pemikiran akuntansi
sesudahnya. Berikut adalah konsep-konsep dasar yang dikemukakan:
1. Entitas bisnis atau kesatuan usaha (The business entity)
2. Kontinuitas kegiatan/usaha (Continuity of activity)
3. Penghargaan sepakatan (Measured consideration)
4. Kos melekat (Cost attach)
5. Upaya dan capaian/hasil (Effort and accomplishment)
6. Bukti tervesifikasi dan objektif (Variviable, objective evidences)
7. Asumsi (Assumptions)
C. Paton dan Littleton
Konsep yang mereka kemukakan sendiri adalah seperti : entitas bisnis atau kesatuan
usaha, kontinuitas kegiatan atau usaha, penghargaan sepakatan, kos melekat, bukti
terverifikasi dan objektif dan Mengapa dianggap terpadu Karena konsep konsep dasar yang
diuraikan oleh paton dan littleton cukup lengkap dimana mereka menguraikan dan
menjelaskan tentak faktor lingkungan dan praktik akuntansi yag berjalan pada periodenya,
mereka juga menunjukkan kaitan antara konsep dasar yang satu dengan yang lainnya secara
koheren, oleh karena itu konsep dasar paton dan littleton dijadikan bahan bahasan utama
karena menjelaskan konsep dasar lain yang merupakan turunnya dengan menunjukkan
hubungan dengan konsep dasar.
D. Departement, Biro dan Internal Perusahaan sebagai kesatuan usaha

Dalam kesatuan usaha Konsep kesatuan usaha akuntansi adalah suatu organisasi atau
bagian dari organisasi yang beridiri sendiri, terpisah dari organisasi lain atau individu
lain. Antara kesatuan usaha satu dengan kesatuan usaha yang lain atau dengan
pemiliknya, terdapat garis pemisah yang tegas. Yang berarti bahwa kejadian keuangan
(transaksi) yang menyangkut suatu kesatuan usaha, tidak boleh dicampur dengan
kesatuan usaha lain atau dengan keuangan pemiliknya. Tanpa konsep ini maka laporan
keuangan akan menjadi kacau, karena yang tercantum dalam laporan keuangan mungkin
akan dimasuki transaksi keuangan yang tidak berhubungan dengan organisasi itu. Biro
bias di katakana usaha seperti biro perjalan dan biro kesehatan yang berorientasi laba
untuk perusahaan dan kembali ke tujuan pembangunan Negara.

E. Kelangsungan Hidup suatu perusahaan


Kelangsungan hidup suatu perusahaan dapat dilihat dari tingkat likuiditasnya.
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi
kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya. Likuiditas diukur
dengan rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki
likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancar sebesar 100%. Di tiap negara memiliki
standar rasio yang berbeda dalam likuiditas suatu perusahaan. Perusahaan akan
disangsikan kelangsungan hidupnya jika rasio lancarnya di bawah standar tersebut.

F. Konsep Substance over Form


Konsep ini menyatakan bahwa dalam menetapkan suatu konsep di tingkat
perekayasaan atau dalam menetapkan standar di tingkat penysun standar, akuntansi akan
menekankan makna atau substansi ekonomik suatu objek atau kejadian daripada makna
yuridisnya meskipun makna yuridis mungkin menghendaki atau menyarankan perlakuan
akuntansi yang berbeda. Sebagai contoh, akuntansi harus mengakui dan mencatat semua
transaksi keuangan terkait kegiatan properti sebuah perusahaan properti di atas sebuah tanah,
meskipun tanah itu secara legal- belum dibeli/dibebaskan. Contoh lain adalah secara legal,
saham PT X telah dibeli oleh si A. Tapi karena si A belum mentransfer uangnya maka -secara
akuntansi- bukti kepemilikan saham si A pada PT X belum terakui/tercatat.
References
Suwardjono. (2008). Teori Akuntansi, Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga. Yogyakarta:
BPFE.

Anda mungkin juga menyukai