OLEH :
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
- Daya beli uang usaha. Konsep bahwa jumlah rupiah yang tercatat akan tetap
menunjukkan nilai dilandasi asumsi bahwa daya beli uang adalah stabil sepanjang
waktu.
- Tujuan mencari laba. Konsep pendapatan dan biaya sebagai aliran jumlah rupiah yang
ditandingkan sebenarnya mengandung asumsi bahwah pendapatan adalah objek yang
dituju oleh upaya yang diukur dengan kos
Konsep Dasar oleh FASB, tujuan pelaporan keuangan menentukan
konsep dan prinsip yang relevan dalam penyusunan statemen laporan keuangan. Selaian
itu tujuan pelaporan keuangan diharapkan mampu memberikan informasi kepada para
pemakai dengan berbagai kepentingan, serta mencapai tujuan ekonomik sosial negara.
Sehingga, dengan adanya informasi tersebut dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan oleh pihak yang berkepentingan
Informasi tentunya akan dipakai bila terdapat kebermanfaatan keputusan bagi si
pemakai. FASB telah merumuskan kualitas mengenai kriteria informasi yang terdiri dari
dua unsur utama yaitu keberpautan (relevance) keterandalan (reliability). Kualitas
informasi akan jauh lebih bernialai lagi apabila terdapat unsur-unsur : 1) keterpahaman,
2) keberpautan, 3) nilai prediktif, 4) nilai balikan, 5) ketepatwaktuan, 6) keterandalan,
7) ketepatan penyimbolan, 8) keterujian, 9) kenetralan, 10) keterbandingan, dan 11)
materialitas.
a. Entitas bisnis (Business Entity) Entitas bisnis merupakan pelaku proses akuntansi. Melalui
aktivitas operasional, aktivitas keuangan dan aktivitas non-operasional, entitas bisnis
menjustifikasi produksi laporan keuangan.
b. Pemakai informasi (Users) Produksi informasi akuntansi dipengaruhi oleh kepentingan
dan kebutuhan pemakai. Pemakai utama informasi akuntansi adalah stakeholders antara
lain; pemegang saham, analis keuangan, kreditor, karyawan, masyarakat dan agen
pemerintah.
c. Auditor Auditor bertugas memverifikasi bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berterima umum (PABU). Prinsip-prinsip akuntansi menjadi
sangat penting bagi semua pihak khususnya bagi para pemakai informasi karena prinsip-
prinsip tersebut dipergunakan untuk menjelaskan asersi-asersi manajemen yang
disampaikan dalam laporan keuangan.
Kerangka kerja teoretis (kerangka konseptual) dalam akuntansi dibutuhkan
untuk melegitimasi prosedur dan standar akuntansi keuangan yang dirumuskan.
Committee on Accounting Prosedure (CAP) tidak menekankan tugasnya pada perumusan
kerangka kerja akuntansi. Lembaga ini merumuskan prinsip dan standar akuntansi
dengan pendekatan konvensi. Pendekatan konvensi dalam perumusan prinsip dan standar
akuntansi merupakan suatu sistem perumusan prinsip dan standar akuntansi dengan
mengambil pola menggali dari praktik-praktik yang sudah terjadi dalam masyarakat
(deskriptif)
Pada tahun 1966 AAA menerbitkan A Statement of Basic Accounting
(ASOBAT). Dalam mendefinisikan akuntansi ASOBAT melengkapi orentasi postulat,
dalil dan konsep akuntansi dengan perumusan tujuan-tujuan akuntansi keuangan.
ASOBAT mempelopori orientasi akuntansi yang menekankan pada kebutuhankebutuhan
pemakai, sekumpulan tujuan atau sasaran dihubungkan dengan kebutuhan pemakai yang
mengacu pada metateori. Di bawah metateori sekumpulan tujuan dapat didefinisikan,
karakteristik kualitatif dan kebijakan-kebijakan dapat diimplementasikan ke arah
pencapaian tujuan. ASOBAT mengasumsikan bahwa evaluasi terhadap kerangka standar-
standar dan pedoman-pedoman akuntansi dapat menjadi lebih luas dan independen dari
tujuan penetapan standar itu sendiri, yaitu tujuan laporan keuangan. Menurut ASOBAT,
tujuan laporan keuangan yaitu:
a. Pembuatan keputusan-keputusan berkenaan penggunaan sumber-sumber yang langka
(termasuk pengenalan titik-titik keputusan kritis) kearah penentuan tujuan.
b. Melaksanakan dan mengendalikan struktur organisasi, sumber daya manusia dan material
secara berhasil guna.
c. Memelihara dan melaporkan sumber-sumber daya yang dimiliki entitas.
d. Pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dan pengendalian.
Komite eksekutif AAA dari komisi Statement of Accounting Theory and Theory
Acceptance (SATTA) pada tahun 1973, mempunyai tujuan yang hampir sama dengan
ASOBAT, yaitu sebagai badan yang berdedikasi tinggi untuk melakukan riset tentang
literatur yang berhubungan dengan laporan keuangan masa kini, dan pernyataan-
pernyataan profesi yang berkaitan dengan teori akuntansi. Untuk memahami SATTA
dengan lebih menyeluruh, maka hubungannya dengan ASOBAT harus dipahami, karena
kedua dokumen tersebut merupakan produk komite AAA. ASOBAT lebih menekankan
pada petunjuk tentang pengembangan metateori terkait dengan sistem-sistem penilaian
dan evaluasi informasi akuntansi. Sedang SATTA mengambil porsi sistem-sistem
penilaian akuntansi seperti pertimbangan-petimbangan teoretis, serta alasan-alasan kenapa
kriteria suatu sistem penilaian tidak dapat dikembangkan.
a. Konsep Konsep adalah hasil dari proses identifikasi mengelompokan dan interpretasi dari
berbagai fenomena atau kejadian. Jadi, konsep tidak merupakan bahan atau bagian dari
proses formal dalam pembuatan teori, tetapi dapat digunakan di dalam teori sebagai
bagian dari suatu kesimpulan yang diperoleh dari kajian empiris.
b. Dalil-dalil (postulat-postulat) Dalil-dalil atau postulat-postulat adalah asumsi dasar yang
membahas lingkungan bisnis.
c. Prinsip-prinsip Prinsip-prinsip adalah pendekatan umum yang digunakan dalam penilaian
dan pengakuan peristiwa-peristiwa akuntansi. Prinsip pada dasarnya terdiri atas :
- Prinsip yang berorientasi pada input adalah ukuran umum yang mengarahkan fungsi
akuntansi.
- Prinsip yang berorientasi pada output melibatkan kualitas atau karakteristik tertentu
tentang laporan keuangan dan harus ada azas yang berorientasi input dan dilaksanakan
dengan benar.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa untuk menyediakan data kuantitatif,
terutama yang mempunyai sifat keuangan dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi yag sesuai dengan prinsip akuntansi
dalam memilih alternatif dari suatu keadaan. Di dalam menyusun prinsip akuntansi,
digunakan asumsi-asumsi dan konsep-konsep dasar tertentu. Asumsi dasar ini merupakan
aspek dari lingkungan di mana akuntansi itu dilaksanakan. Sedangkan konsep-konsep
dasar merupakan pedoman dalam menyusun prinsip akuntansi. Konsep dasar diperlukan
untuk membuat kesatuan fikir dalam pembuatan laporan keuangan, agar tidak terjadi
perbedaan antara pembuat laporan keuangan yang satu dan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA