Anda di halaman 1dari 4

2.

2 KESATUAN USAHA

Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan
usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah
dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik
tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi.
Berdiri sendiri dan bertindak atas namanya sendiri berarti bahwa suatu kesatuan atau
badan usaha diperlakukan sebagai orang. Dengan demikian, konsep ini mempersonifikasikan
badan usaha sehingga usaha dapat melakukan perbuatan hukum dan ekonomik atas nama badan
tersebut dan bukan atas nama pemilik. Hubungan antara kesatuan usaha dan pemilik dipandang
sebagai hubungan bisnis. Pemisahan kedudukan kesatuan usaha dan pemilik berarti bahwa fungsi
manajemen terpisah dengan fungsi investasi. Kesatuan usaha menjadi sudut pandang akuntansi
berarti bahwa akuntansi berkepentingan dengan pelaporan keuangan kesatuan usaha bukan
pemilik. Dengan kata lain, kesatuan usaha menjadi kesatuan pelapor yang bertanggung jelas
kepada pemilik. Statemen keuangan merupakan medium pertanggung jelasan.

Dengan pengertian diatas, bila konsep usaha dianut, konsep ini mempunyai beberapa implikasi di
bawah ini:

1. Batas Kesatuan

Walaupun secara yuridis kesatuan usaha didukung keberadaannya, batas kesatuan usaha
dari segi akuntansi bukanlah kesatuan yuridis atau hukum melainkan kesatuan ekonomik.
Artinya akuntansi memperlakukan badan usaha sebagai suatu kesatuan ekonomik daripada
kesatuan yuridis. Batas kesatuan ekonomik adalah kendali oleh satu manajemen. Oleh karena
itu untuk menentukan kesatuan usaha sebagai pusat pertanggung jawaban keuangan,
pertimbangan akuntansi adalah apakah secara ekonomik satu kegiatan usaha atau lebih dapat
dianggap berdiri sendiri sebagai satu kesatuan.

2. Pengertian Ekuitas

Karena hubungan antara kesatuan dan usaha terpisah dengan pemilik dan hubungan
tersebut dipandang sebagai hubungan bisnis, konsep kesatuan usaha mempunyai implikasi
terhadap pendefinisian ekuitas. Dengan sudut pandang kesatuan usaha, secara konseptual
ekuitas atau modal merupakan utang atau kewajiban perusahaan kepada pemilik. Hal ini
berlawanan dengan pendefinisian secara structural bahwa ekuitas adalah hak residual pemilik
terhadap asset bersih sebagaimana didefinisi dalam rerangka konseptual FASB ( Financial
Accounting Strandards Boards ). Dalam hal ini sudut pandang FASB adalah pemilik.

3. Pengertian Pendapatan

Konsep kesatuan usaha dapat menjelaskan mengapa pendapatan didefinisi sebagai


kenaikan atau aliran masuk asset. Dengan konsep kesatuan usaha, semua sumber ekonomik
yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan merupakan asset perusahaan bukan asset pemilik.
Telah disebutkan diatas, utang kesatuan usaha kepada pemilik disebut ekuitas. Pada saat
terjadi pendapatan atau kenaikan asset, pada saat yang sama utang unit usaha kepada pemilik
bertambah yang berarti ekuitas bertambah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pendapatan menambah ekuitas. Jadi, pendapatan menambah ekuitas karena dengan konsep
kesatuan usaha pendapatan sebagai kenaikan kas menimbulkan kenaikan utang kesatuan usaha
kepada pemilik. Dengan demikian definisi pendapatan menurut FASB konsisten dengan
konsep kesatuan usaha.
Dengan cara berfikir yang sama dapat dijelaskan pula mengapa pendapatan juga
didefinisi sebagai penurunan kewajiban. Kewajiban suatu saat akan mengakibatkan aliran
asset keluar. Kalau kewajiban turun tanpa dibarengi dengan keluarnya asset berarti jumlah
rupiah asset yang tidak jadi keluar akhirnya akan kembali ke pemilik sehingga utang kesatuan
usaha kepada pemilik bertambah. Ini berarti asset yang tidak jadi keluar menjadi pendapatan.

4. Pengertian Biaya

Definisi biaya sebagai penurunan asset atau timbulnya kewajiban dapat dijelaskan dengan
konsep kesatuan usaha. Penyerahan produk dalam rangka menciptakan pendapatan,
menyebabkan asset berkurang. Berkurangnya asset inilah yang disebut biaya. Bila pendapatan
yang diperoleh diabaikan atau dipisahkan dengan berkurangnya asset, maka berkurangnya
asset sebesar kos barang terjual ini akhirnya harus ditanggung oleh pemilik. Jadi, dapat
dikatakan bahwa biaya mengurangi ekuitas, penalaran yang sama dapat digunakan untuk
menjelaskan mengapa biaya dapat didefinisi sebagai timbulnya kewajiban.penyerahan barang
atau produk tidak selalu berasal dari asset tetapi dapat berasal dari kewajiban sehingga biaya
dapat didefinisi sebagai timbulnya kewajiban dalam rangka menciptakan pendapatan yang
akhirnya mengakibatkan turunnya asset. Jadi, definisi biaya oleh FASB konsisten dengan
konsep kesatuan uasaha.

5. Sistem Berpasangan

Sistem berpasangan atau aspek ganda dalam pencatatan dan pelaporan merupakan
konsekuensi logis atau turunan dari konsep kesatuan usaha. Hubungan bisnis antara
manajemen dan pemilik mengakibatkan manajemen harus selalu mempertanggungjawabkan
asset yang dikelolanya dan sumber asset tersebut. Ini berarti bahwa pengaruh transaksi
terhadap hubungan bisnis dan posisi keuangan harus selalu ditunjukkan. Untuk melaksanakan
hal ini dengan mudah dan nyaman, digunakanlah sistem berpasangan.

6. Persamaan akuntansi

Persamaan akuntansi merupakan cara merepresentasi sistem berpasangan. Agar


penyusunan statemen keuangan dapat dilakukan dengan cepat, sistem akuntansi harus
diorganisasi atas dasar persamaan akuntansi. Oleh karena itu persamaan akuntansi dapat
dikatakan sebagai hubungan fungsional buku besar yang merepresentasi elemen statement
keuangan. Hubungan fungsional antar buku besar ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

A=K+E+P-B+I–D

7. Artikulasi

Artikulasi merupakan turunan atau konsekuensi dari konsep kesatuan usaha. Dengan
artikulasi akan selalu dapat ditunjukkan bahwa laba dalam statemen laba rugi akan sama
dengan laba dalam statemen perubahan ekuitas dan jumlah rupiah ekuitas akhir dalam
statemen perubahan ekuitas akan sama dengan jumlah rupiah ekuitas dalam neraca.
Pendekatan asset kewajiban dan pendapatan biaya mengakibatkan pendefinisian,
pengukuran dan pengakuan elemen yang satu merupakan produk samping pendefinisian,
pengukuran, dan pengakuan elemen yang lainnya. Hal ini terjadi karena akuntansi menganut
pendekatan artikulasian, yaitu bahwa statemen keuangan harus berartikulasi. Dengan
pendekatan ini semua perubahan asset bersih akibat transaksi dengan nonpemilik dilaporkan
melalui statemen rugi laba dan laba konprehensif sehingga integritas statemen laba-rugi dapat
dipertahankan.

Daftar pustaka

http://missmairmabriana.blogspot.com/2012/11/teori-akuntansi.html
http://vendriandinata.blogspot.com/2014/05/memahami-konsep-dasar-akuntansi.html

Anda mungkin juga menyukai