Anda di halaman 1dari 4

Kontinuitas Usaha

Konsep kontinuitas usaha atau usaha berlanjut menyatakan bahwa kalau tidak ada tanda-
tanda, gejala-gejala, atau rencana pasti di masa datang bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan
atau dilikuidasi maka akuntansi menganggap bahwa ke satuan usaha tersebut akan berlangsung
terus sampai waktu yang tidak terbatas. Konsep ini akan menjadi pertimbangan pada saat
penyusunan stateme keuangan atau pada saat akuntansi menghadapi berbagai pilihan dalam
prose perekayasaan atau penyusunan standar karena kenyataan bahwa kelangsunga hidup
perusahaan di masa datang tidak pasti. Dalam menghadapi ketidakpastian kelangsungan usaha,
akuntanal mangan konsep ini atas dasar penalaran bahwa harapan normal atau umum (normal
exper tation) pendirian perusahaan adalah untuk berlangsung terus dan berkembang bukan untuk
mati atau dilikuidasi. Validitas harapan normal ini juga didukung secara empiris dengan
banyaknya perumhaan yang hidup cukup lama

 Arti penting laporan periodik


Dengan konsep kontinuitas usaha, perusahaan berusaha untuk maju dan
berkembang dengan jalan menciptakan laba terus-menerus dalam jangka panjang Laba
diperoleh melalui kegiatan menyerahkan barang atau jasa yang menimbul kan biaya
sebagai aliran keluar aset (sumber ekonomik) dan kegiatan mendatang kan pendapatan
yang merupakan aliran aset masuk akibat penyerahan barang atau jasa tersebut. Dengan
demikian, kesatuan usaha dapat dipandang sebagai pu aat aliran pendapatan dan biaya
yang berlangsung terus Kesatuan usaha juga akan mengubah sumber ekonomik yang satu
menjadi yang lain secara terus-me berus untuk menyediakan barang atau jasa.
 Kedudukan statement laba-rugi
Untuk mengukur daya melaba jangka panjang, aliran kontinus sumber ekonomik
maruk dan keluar kesatuan usaha (pendapatan dan biaya) harus dipengyal-peng gal
dengan peroda waktu sebagai wadah atau panakar Jadi, konsep perioda waktu yang
dikemukakan Anthony, Hawkins, dan Merchant atau perioda akuntansi eleb APB
sebenarnya merupakan turunan dari konsep dasar kontinuitas usaha Peng galan
pendapatan dan biaya untuk suatu perioda dituangkan dalam statemen laba-rugi periodik
sehingga statemen laba-rugi dipandang sebagai statemen yang paling penting dalam
pelaporan keuangan karena tingkat laba dalam rangka me nilai daya melaba.
 Fungsi neraca dan penilaian elemennya
Konsep kontinuitas usaha sangat besar peranannya dalam mendasari penilaian
elemen atau pou neraca dan interpretan jumlah rupiah yang dimuat di dalamnya Dengan
konsep kontinuitas usaha, tujuan pelaporan pos neraca adalah untuk menunjukkan siss
potensi-potensi jasa (service potentials) stau sumber-sumber ekonomik yang belum
dikonsumsi (menjadi biaya) dalam tahun yang berakhir pada tanggal neraca. Dengan kata
lain, neraca berfungsi untuk menunjukkan potensi jasa yang manh dinobiki/dikuasai
kesatuan usaha untuk menghasilkan pendapatan dalam periode-periode berikutnya.

Penghargaan Sepaketan

Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah/agregat-harga (price-aggregate) alau


penghargaan sepakatan (measured consideration) yang terlibat dalam tiap tran saksi atau
kegiatan pertukaran (exchange activities) merupakan bahan olah dasar akuntansi (the basic
subject matter of accounting) yang paling objektif terutama dalam mengukur sumber ekonomik
yang masuk (pendapatan) dan sumber ekonomik yang keluar (biaya)." Sebagai konsekuensi,
elemen-elemen atau poo-pan pelaporan keuangan diukur atas dasar penghargaan sepakatan
tersebut.

 Istilah yang tepat


Penghargaan sepakatan dalam suatu pertukaran merupakan istilah yang
mengandung makna adanya penilaian bersama antara pembeli dan penjual. Pada saat
transaksi terjadi, pencatatan penghargaan sepakatan atau agregat-harga me mang dapat
dikatakan sebagai pencatatan nilai Tetapi beberapa seat setelah tran saksi, nilai dapat
berubah tetapi jumlah rupiah yang tercatat tidak Jumlah rupiah yang tercatat itulah yang
akan tetap menjadi bahan olah akuntansi. Tentu saja, dengan berjalannya waktu jumlah
yang tercatat tersebut tidak dapat disebut nilai lagi. Jadi, akuntansi tidak mengolah nilai
tetapi penghargaan sepakatan.
 Jasa di balik kos
Akuntansi menggunakan satuan mata uang karena satuan tersebut paling mudah
untuk mengkuantifikasi objek atau jasa ke dalam satuan yang homogenus dan juga karena
harga dalam satuan uang adalah cara yang sudah umum untuk me nyatakan kesepakatan
dalam pertukaran. Dari segi akuntansi, sebenarnya bukan uang atau harga itu sendiri yang
mempunyai arti penting melainkan justru poten si jasa yang ada di balik angka koalah
yang mempunyai arti penting Perlu diingat bahwa kos merupakan salah satu atribut untuk
merepresentasi secara tepat realitas kegiatan perusahaan.
 Keterbatasan informasi akuntansi
Dengan memahami arti penting kos sebagai bahan olah akuntansi sebenarnya da
pat dikenali keterbatasan akuntansi dalam memberikan informasi untuk kepen tingan
pengambilan keputusan Informasi akuntansi hanya merupakan sebagian dari informasi
yang mungkin dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh pi hak eksternal dan
manajemen Lebih dari itu, walaupun segala pertimbangan den kebijakan didasarkan pada
data akuntansi secara cukup mendalam, pada akhirnya keputusan yang dihasilkan akan
mencerminkan juga pengaruh data nonakuntansi dan akan diwarnai dengan hal-hal yang
sangat kualitatif dan subjektif seperti: tu juan secara keseluruhan, sasaran jangka pendek,
salera pribadi, kepentingan umum, peraturan pemerintah, alasan politik, dan sebagainya.

Kos melekat

Konsep ini menyatakan bahwa kos melekat pada objek yang direpresentasinya se hingga
kos bersifat mudah bergerak dan dapat dipecah-pecah atau digabung gabungkan kembali
mengikuti objek yang dilekatinya. Berbagai kos mempunyai daya saling mengikat antara yang
satu dengan lainnya mengikuti ikatan objek-objek yang disimbolkannya. Bila berbagai
komponen digabung menjadi suatu objek atau barang baru, gabungan kos yang baru semata-mata
merupakan penggabung an berbagai kos yang melekat pada tiap komponen tanpa memperhatikan
nilai ekonomik baru yang melekat pada barang baru.
 Saat pengakuan nilai tambah
konsep dasar kos melekat diperlukan karena dalam mengikuti aliran fisis tersebut
harus ada anggapan bahwa tiap kos mempunyai daya saling mengikat bila digabungkan
dengan kos lain secara tepat. Konsep dasar ini mempunyai implikasi penting terhadap
saat pengakuan tambahan manfaat produk fisis yang dihasilkan Kalau kos produk harus
menunjuk kan nilai, maka ke dalam kos produk tersebut harus dimasukkan jumlah rupiah
nilai yang merupakan tambahan manfaat yang melekat pada produk sebagai akibat proses
produksi itu.
Akan tetapi, tidak diketahui secara objektif dan meyakin kan berapa besarnya
nilai tambahan tersebut. Nilai tambahan ini akan terealisasi kalau produk telah terjual dan
aset (koa) baru masuk ke dalam kesatuan usaha Kalau penjualan audah terjadi dan
penghargaan sepakatan lebih tinggi daripada gabungan kos (kos produk) maka nilai
tambahan tersebut telah dapat ditentukan secara objektif jumlah rupiahnya. Penjelasan ini
mendasari prinsip akuntansi yang menentukan bahwa pendapatan hendaknya diakui
setelah penda patan tersebut terrealisan (realized).
 Wadah penggabungan
Dalam mengikuti aliran fisis produksi, kos dipecah, dikelompokkan, dan kemudi an
digabung kembali mengikuti unit fisis produk Ini berarti bahwa kos diga bungkan dengan
produk sebagai wadah atau penakar penggabungan. Setelah produk diserahkan kepada
pelangganan (telah terjadi penjualan) maka kos yang melekat pada unit produk yang telah
diserahkan akan mengukur biaya dan secara logis dapat disebut dengan kos barang terjual
(cost of goods sold)."

Upaya dan hasil

Konsep ini menyatakan bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh hasil
berupa pendapatan Dengan kata lain, tidak ada hasil (pendapatan) tanpa upaya (biaya)" Secara
kongeptual, pendapatan timbul karena biaya bukan seba liknya pendapatan menanggung biaya."
Artinya, begitu kesatuan usaha melaku kan kegiatan produktif (yang direpresentasi dengan
terhimpunnya kos) make pendapatan dapat dikatakan telah terbentuk pula walaupun belum
terrealisti Secara teknis, kesatuan usaha harus menghasilkan atau menyediakan barang atau jasa
untuk menciptakan pendapatan dengan cara menyerahkan atau menukarkan barang/jasa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai