BEBAN
Nama anggota :
2019
1. Revenue Defined
Pendapatan adalah hubungan antara kegiatan moneter yang menaikkan
nilai perusahaan yang berasal dari kegiatan produksi dan penjualan output
yang dihasilkan perusahaan. Selain itu pengertian pendapatan menurut
FASB yaitu pendapatan merupakan aliran masuk atau peningkatan aset
atau penurunan liabilitas (atau kombinasi keduanya) dalam suatu periode
yang berasal dari penyerahan atau produksi barang atau jasa atau aktivitas
lain yang merupakan kegiatan utama entitas
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau
yang dapat diterima. Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau
setara kas. Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, nilai
wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas
yang diterima atau yang dapat diterima.
Berkaitan dengan masalah pendapatan tersebut, ada beberapa hal yang
perlu diketahui tentang prinsip pengakuan pendapatan yang menyatakan
bahwa pendapatan harus diakui dalam laporan keuangan ketika:
Metode biaya ke biaya (cost to cost method) Metode ini paling sering
digunakan, dimana tingkat penyelesaian ditentukan dengan
membandingkan biaya yang telah dikeluarkan dengan estimasi biaya
total yang diharapkan.
Metode usaha yang diupyakan (effort expended method) Metode ini
didasarkan oleh ukuran dari pelaksanaan pekerjaan yang meliputi jam
kerja, upah, jam mesin, atau kuantitas bahan. Bahan penyelesaian
dengan menggunakan metode ini diperoleh dengan cara yang sama
seperti metode biaya ke biaya.
1) Adanya harga jual yang dapat ditentukan atau harga pasar yang stabil,
2) Biaya pemasaran yang tidak besar,
3) Unit-unit yang dipertukarkan pelaoran pendapatan pada waktu
penyelesaian produksi tergantung pada tingkat kepastian diaman harga
jual dan biaya tambahan dapat diestimasi.
Dasar pengakuan ini sangat tepat untuk diterapkan pada perusahaan yang
bergerak dlam bidang produksi atau perusahaan dagang. Kegiatan
penjualan merupakan hal yang paling menentukan dan mempunyai arti
keuangan sebab transaksi penjualan mengakibatkan masuknya aktiva bau
kedalam perusahaan yang berupa kas atau piutang.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan pada saat suatu pendapatan diakui,
yaitu pengukuran pendapatan dengan satuan atau ukuran moneter dan
penetapan waktu bahwa pendapatan tersebut dapat dilaporkan sebagai
pendapatan. Ikatan Akuntan Indonesia (2002:23) memberikan ketentuan
mengenai pengukuran pendapatan yang dinyatakan dalam Standar
Akuntansi Keuangan yang isinya sebagai berikut:
“Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang dapat diterima,
jumlah pendapatan yang imbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan
oleh persetujuan antra perusahaan pembeli atau pemakai perusahaan
tersebut. Jumlah tersebut, dapat diukur denga nilai wajar imbalan yang
diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon
dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan”.
Pendapatan dapat diukur dengan nilai tukar, ada dua hal yang perlu
diperhatikan dalam nilai tukar ini yaitu sebagai berikut:
Berikut ini ada berbagai macam dasar pengukuran pendapatan antara lain:
1. Cash Equivalent
Jumlah rupiah kas penghargaan produk yang terjual baru akan menjadi
pendapatan yang sepenuhnya setelah produk yang tejual baru akan
diproduksi dan penjualan benar-benar terjadi.
2. Nilai setara kas
Jumlah rupiah kas yang diperkirakan atau diterima atau dibayarkan pada
masa mendatang dari hasil, penjualan aktiva dalam kegiatan normal
perusahaan.
3. Harga dibawah harga pasar
Harga pasar yang berlaku sekarang tetap, nilainya dibawah harga semula.
4. Harga pasar
Harga jual bersih yang diperkirakan dikurangi biaya simpanan, biaya
penjualan, dan biaya penyerahan produk.
5. Harga kesepakatan
Harga dimana yang nerupakan kesepakatan dengan pelanggan dari setiap
jumlah rupiah penjualan yang disepakati dengan pelanggan.
4. Challenge for standard setters
IASB dan FASB telah mengajukan beberapa prinsip dalam revenue
recognition:
1. Mengakui revenue pada periode terjadinya transaksi dan dicatat
berdasarkan fair value
2. Entitas melaporkan revenue dari kenaikan nilai aset atau penurunan nilai
liabilitas
Beberapa dampak dari prinsip baru ini:
1. Titik berat pada timely recognition
2. Revenue dapat timbul dari perubahan nilai aset atau liabilitas
3. Pengakuan Revenue berdasarkan Fair Value
4. Measurement harus reliable
IASB juga secara tentative telah memberikan beberapa kriteria yang harus
dipenuhi dalam revenue recognition:
1. Elements Criterion, Perubahan dari nilai aset atau liabilitas yang tidak
diakibatkan dari investasi dari pemilik
2. Measurement Criterion : (1) aset atau liabilitas diukur dengan sifat-sifat
atau atribut yang relevan, dan (2) kenaikan aset atau penurunan
liabilitas dapat diukur dengan reliabilitas yang cukup
IASB dan FASB melakukan proyek kerja sama untuk membuat seperangkat
prinsip- prinsip yang komprehensif dalam hal pengakuan dan pengukuran
pendapatan karena dilatar belakangi oleh:
1. literatur yang ada belum menyajikan dengan baik terkait transaksi
pendapatan,
2. transaksi pendapatan saat ini menjadi lebih kompleks, misal: transaksi
gabung barang, jasa dan transaksi keuangan
3. Adanya inkonsistensi antara IASB Framework dan beberapa standar
4. standar yang ada tidak menguraikan dengan baik transaksi yang
melibatkan komponen (rencana pendapatan multi-elemen)
5. FASB mengindikasikan tidak adanya pedoman tentang pengakuan
pendapatan dan kurangnya konsep dasar untuk mengatasi isu-isu yang
relevan.
FASB dan IASB mengusulkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan
pengukuran pendapatan berikut ini:
1. Entitas pelaporan harus mengakui pendapatan pada periode akuntansi
dimana mereka timbul dan mengukurnya dengan nilai wajar pada
tanggal mereka timbul jika keterjadian dan pengukurannya dapat
ditentukan secara andal.
2. Entitas pelaporan harus mengukur pendapatan yang timbul dari
kenaikan aset atau penurunan kewajiban (atau kombinasi keduanya)
pada nilai wajar atas kenaikan atau penurunan tersebut.
5. Expenses Defined
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
kepada penanam modal.
6. Expenses recognition (pengakuan beban)
1. Beban diakui pada saat pendapatan diakui, jika ada hubungan langsung
dengan pendapatan, misal nya beban pokok penjualan
2. Beban diakui dengan prosedur alokasi yang rasional dan sistematis, jika
hubungannya tidak langsung dengan pendapatan
3. Beban segera diakui dalam laporan laba rugi, jika tidak ada manfaat
ekonomi di masa datang.