Anda di halaman 1dari 21

Jurnal Yustisiabel Fakultas Hukum

Volume 4 Nomor 2 Oktober 2020 Universitas Muhammadiyah Luwuk

PHK DAN PANDEMI COVID-19: SUATU TINJAUAN HUKUM


BERDASARKAN UNDANG-UNDANG TENTANG
KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA

1
Vicko Taniady, 2Novi Wahyu Riwayanti, 3Reni Putri Anggraeni, 4Ahmad Alveyn
Sulthony Ananda, 5Hari Sutra Disemadi
1,2,3,4
Fakultas Huku, Universitas Jember, Jember, Indonesia
5
Fakultas Hukum, Universitas Internasional Batam, Batam, Indonesia
Email: taniadivicko5@gmail.com

ABSTRAK

Sejak masuknya pandemi COVID-19 di Indonesia pada awal Maret 2020,


perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan negatif. Pertumbuhan negatif
perekonomian berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal
di banyak perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pemutusan
hubungan kerja (PHK) secara massal di tengah pandemi COVID-19 yang ditinjau
berdasarkan perspektif Undang-Undang Ketenagakerjaan. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode hukum normatif dengan
mengutamakan data sekunder. Hasil Penelitian ini menunjukkan, pemutusan
hubungan kerja yang dilakukan oleh banyak perusahaan memberikan dampak
negatif bagi para pekerja. Terlebih dalam Pasal 151 ayat 1 Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan telah menegaskan bahwa
pengusaha, buruh/pekerja, pemerintah dengan segala upaya harus mengusahakan
agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja. Sehingga berdasarkan penelitian
ini menunjukkan, pemutusan hubungan kerja ditengah pandemi COVID-19
bukanlah win-win solution.

Kata kunci : Pemutusan Hubungan Kerja; Ketenagakerjaan; COVID-19

ABSTRACT

Since the entry of the COVID-19 pandemic in Indonesia in early March 2020, the
economy in Indonesia has experienced negative growth. Negative economic
growth has resulted in mass layoffs (layoffs) in many companies. The purpose of
this study is to analyze mass layoffs during the COVID-19 pandemic which is
reviewed from the perspective of the Labor Law. The research method used in this
reserach is the normative legal method by prioritizing secondary data. The results
of this reserach indicate that termination of employment by many companies hurts
workers. Especially in Article 151 paragraph 1 of Law Number 13 of 2003
concerning Manpower, it has been stated that employers, laborers/workers, the

97
government must make every effort to prevent termination of employment. So
based on this research it shows that laying off work during the COVID-19
pandemic is not a win-win solution.

Keywords : Work Termination; Employment; COVID-19

Latar Belakang layak bagi kemanusiaan.” Perlindungan


Indonesia merupakan negara buruh dan tenaga kerja juga tertuang
hukum yang telah tertuang dalam dalam Pasal 28D Ayat 3 UUD NRI
Undang-Undang Dasar Negara 1945, bahwa: “Setiap warga negara
Republik Indonesia Pasal 1 Ayat 3. memiliki hak untuk bekerja dan
Sejak dideklarasikannya Indonesia mendapat imbalan serta perlakuan yang
sebagai negara hukum, Indonesia adil dan layak dalam hubungan kerja.”
memiliki kewajiban untuk menegakkan Namun, ditengah jaminan perlindungan
keadilan dan kemakmuran dalam terhadap buruh dan tenaga kerja,
masyarakat. Konsep negara hukum, terdapat permasalahan di dalamnya.
sangat menjamin hak asasi manusia Permasalahan buruh dan tenaga kerja
yang dimiliki oleh semua orang. Hal ini bukanlah hal yang asing lagi ditelinga
sejalan dengan pandangan Julius Stahl negara berkembang. Salah satu
mengenai konsep Negara Hukum yang permasalahan tersebut adalah
disebutnya dengan istilah „rechtsstaat‟ pemutusan hubungan kerja yang
yang mencakup empat elemen penting, dilakukan oleh perusahaan di Indonesia
yaitu adanya perlindungan hak asasi secara sepihak (Hendrastomo, 2010).
manusia, pembagian kekuasaan, Berdasarkan Undang-Undang Nomor
pemerintahan berdasarkan undang- 13 Tahun 2003 tentang
undang dan adanya peradilan tata usaha Ketenagakerjaan, pemutusan hubungan
negara (Muabezi, 2017). kerja adalah pengakhiran hubungan
Perlindungan para buruh dan kerja karena suatu hal tertentu yang
tenaga kerja mendapatkan perhatian mengakibatkan berakhirnya hak dan
khusus dalam konsep negara hukum kewajiban antara pekerja atau buruh
yang berkaitan dengan hak asasi dan pengusaha. Umar Kasim juga
manusia. Pasal 27 ayat 2 menyatakan menyatakan bahwa pemutusan
bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak hubungan kerja akan mengakibatkan
atas pekerjaan dan penghidupan yang pekerja/buruh kehilangan mata

98
pencahariannya, yang berarti pula udara (Hasibuan, 2020). Dilansir dari
dimulainya masa pengangguran data real time yang dibuat oleh WHO
(Sonhaji, 2019). Pemutusan hubungan pada tanggal 20 Agustus 2020,
kerja merupakan sesuatu yang sangat terdapat 21,9 juta lebih orang yang
ditakuti oleh para buruh dan pekerja. terkonfirmasi positif COVID-19
Permasalahan pemutusan dengan total kematian 775.893 jiwa
hubungan kerja mendapatkan tambahan (World Health Organization, 2020). Di
beban lagi sejak masuknya pandemi Indonesia, masyarakat yang terinfeksi
COVID-19 (Al-Fatih, Ahsany, & COVID-19 telah mencapai angka
Alamsyah, 2020). COVID-19 144.945 jiwa dengan angka kematian
merupakan wabah penyakit yang mencapai 6.346 jiwa (Gugus Tugas
menyerang seluruh negara pada akhir Percepatan Penanganan COVID-19,
tahun 2019 hingga saat ini (Disemadi 2020). Hadirnya pandemi COVID-19
& Shaleh, 2020). COVID-19 tergolong tidak hanya berdampak terhadap sektor
sebagai virus ribonucleic acid (RNA) kesehatan, namun juga berdampak
dengan kandungan alpha, beta, pada sektor ketenagakerjaan di
gamma, dan delta genera (Neuman, Indonesia.
2016). Penyebaran COVID-19 Pemerintah Indonesia sebagai
dipercaya dimulai dari Wuhan, upaya preventif pencegahan
Tiongkok yang diungkap oleh Pusat penyebaran COVID-19 di Indonesia
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengeluarkan Peraturan Pemerintah
Tiongkok (CDC). Pandemi yang Nomor 21 Tahun 2020 tentang
dimulai dari Tiongkok kini tersebar di Pembatasan Sosial Berskala Besar
seluruh dunia, termasuk di Indonesia (PSBB). Akibat adanya PSBB, proses
(Einstein, Helmi, & Ramzy, 2020; produksi, pariwisata, perhotelan,
Muhyiddin, 2020; Widayat & Arifin, maskapai penerbangan dan lain
2020). Masuknya COVID-19 di sebagainya mendapatkan kerugian
Indonesia, dimulai awal Maret 2020. yang sangat signifikan (Anwar, 2020).
Penyebaran COVID-19 dapat melalui Pada sektor hotel kerugian mencapai
“human to human”. Bahkan pada saat Rp. 30 triliun, sektor restoran kerugian
ini, World Health Organization (WHO) mencapai Rp. 40 triliun bahkan
mengeluarkan pernyataan resmi bahwa maskapai penerbangan rugi hingga
penyebaran COVID-19 bisa melalui

99
US$ 812 juta atau setara dengan 11,7 karyawan dan perusahaan (Prameswari
triliun (Wahyudi, 2020). & Handayani, 2018). Penelitian ini
Langkah pemutusan hubungan juga menyatakan bahwa akibat hukum
kerja menjadi jalan yang digunakan yang timbul dari ketidakseimbangan
pengusaha untuk menghindari kerugian pengaturan pemutusan hubungan kerja
yang signifikan (Juaningsih, 2020). mengakibatkan banyaknya demo buruh
Kementerian Ketenagakerjaan untuk meminta keadilan terhadap
mencatat hingga 31 Juli 2020, angka perusahaan; 2) Penelitian yang
pemutusan hubungan kerja ataupun dilakukan oleh Ropidin dan Setyo
dirumahkan mencapai 3,5 juta lebih Riyanto yang memfokuskan pada
(CNN Indonesia, 2020b). Padahal dampak pemutusan hubungan kerja
upaya kebijakan new normal telah pada perusahaan farmasi terkait
dilakukan oleh pemerintah agar COVID-19 di Indonesia (Ropidin &
masyarakat dapat bekerja seperti Riyanto, 2020). Penelitian ini
semula dengan memperhatikan memberikan urgensi perlu adanya
protokol kesehatan (Tuwu, 2020). pemecahan masalah dengan
Namun, kebijakan new normal, masih menggunakan dialog dua atau tiga arah
belum bisa memberhentikan pemutusan dan perlu adanya penyusunan
hubungan kerja secara massal di kebijakan untuk melindungi
Indonesia. Melihat meningkatnya perusahaan dan karyawan; 3) Penelitian
jumlah korban pemecatan hubungan yang dilakukan oleh Siti Zulaichah
kerja secara sepihak di tengah pandemi yang memfokuskan pada pemutusan
COVID-19 perlu adanya perlindungan, hubungan kerja berdasarkan hukum
keadilan, dan kepastian hukum yang ketenagakerjaan dan hukum islam
jelas bagi buruh dan tenaga kerja. (Zulaichah, 2019). Penelitian ini juga
Mengingat penelitian yang memfokuskan terhadap hubungan
berkaitan dengan pemutusan hubungan industrian serta menerangkan bahwa
kerja telah dilakukan beberapa kali hukum harus memberikan solusi yang
sebelumnya, seperti: 1) Penelitian yang tepat agar melindungi berbagai pihak
dilakukan oleh Karina Prameswari dan terhindar dari kerugian.
Emi Puasa Handayani yang Berdasarkan penelitian yang telah
memfokuskan pada pengaturan dilakukan sebelumnya, penelitian ini
pemutusan hubungan kerja antara memiliki kesamaan tema yakni

100
pemutusan hubungan kerja. Namun, Hasil dan Pembahasan
penelitian ini lebih menekankan pada Menelisik Alasan PHK di Tengah
pemutusan hubungan kerja yang Pandemi COVID-19
dilakukan di tengah pandemi COVID- Indonesia sebagai negara hukum
19 secara sepihak. Penelitian ini dikaji memiliki tantangan untuk
berdasarkan perspektif Undang- meningkatkan kualitas sumber daya
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang manusia untuk berdaya saing.
Ketenagakerjaan. Berdasarkan paparan Peningkatan sumber daya manusia
latar belakang diatas, maka fokus secara terus-menerus dilakukan oleh
kajian pada penelitian ini adalah terkait pemerintah untuk meningkatkan
alasan PHK secara massal dilakukan di kualitas pekerja. Namun, pemutusan
tengah pandemi COVID-19 serta hubungan kerja menjadi sebuah
analisis hukumnya berdasarkan ketakutan yang harus dihadapi oleh
perspektif Undang-Undang Nomor 13 pekerja sebagai sebuah ritme
Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. kehidupan. Permasalahan pemutusan
Metode Penelitian hubungan kerja bukanlah permasalahan
Penelitian ini merupakan yang bisa dipandang sebelah mata.
penelitian hukum normatif yang Pemutusan hubungan kerja secara
menggunakan teknik studi sepihak oleh perusahaan membuat para
kepustakaan yang bersumber dari data pekerja harus kehilangan mata
hukum sekunder dalam mengkaji suatu pencahariannya.
permasalahan. Data sekunder diperoleh Permasalahan pemutusan
dari literatur hukum yakni perundang- hubungan kerja secara massal bukanlah
undangan, jurnal hukum, buku hukum sebuah cerita yang asing lagi. Hal ini
dan kamus hukum. Dalam metode ini diakibatkan lemahnya perekonomian
kegunaan utama dari analisa literatur makro di Indonesia. Indonesia sendiri
hukum yang diteliti secara kritis dan masih mengandalkan investasi asing
komprehensif adalah untuk untuk menghidupi perekonomian
menciptakan suatu argumen yang benar dalam negeri (Febriana & Muqorobbin,
dan melengkapi suatu pernyataan 2014), sehingga apabila terjadi gejolak
hukum dengan tujuan untuk mencari ekonomi global maka ekonomi dalam
koherensi hukum. negeri dapat mengalami pelemahan
secara signifikan. Alasan pemutusan

101
hubungan kerja secara massal yang orang (Lokadata, 2018), tahun 2017
terjadi menurut Asosiasi Serikat mencapai 9.800 orang (Lokadata,
Pekerja (ASPEK) adalah banyaknya 2018), tahun 2018 mencapai 3.400
kasus upah murah yang terjadi (Lokadata, 2018) dan tahun 2019
diperusahaan, terjadinya kasus union mencapai 3.000 orang (Susanto, 2019).
busting (praktik penghentian serikat Namun, di tengah trend positif yang
pekerja/serikat buruh di perusahaan) didapatkan, pada tahun 2020, Indonesia
(Fuadah & Soenmi, 2019), dan harus dihadapi pandemi COVID-19
banyaknya tenaga asing yang masuk ke yang menyebabkan angka pemutusan
Indonesia (Jazuli, 2018). Alasan lain hubungan kerja meningkat dengan
terjadinya pemutusan hubungan kerja tajam pada bulan April mencapai
yang dilakukan oleh perusahaan adalah 749.400 orang padahal Indonesia sudah
lemahnya tingkat kualitas sumber daya menjalani kebijakan New Normal
manusia di Indonesia. Hal ini diungkap (Jayani, 2020).
melalui data World Bank terkait Peningkatan tersebut disebabkan

Grafik 1. Data Jumlah Pemutusan Hubungan Kerja


Tahun 2015-2020
800.000
600.000
400.000
200.000
0
2020
2015 2016 2017 2018 2019 (Januari-
April)
Column1 50.000 12.800 9.800 3.400 3.000 749.400

Human Capital Index yang oleh perekonomian Indonesia


menyebutkan Human Capital Index mengalami guncangan yang sangat
hanya meraih 0,53% (Victoria, 2019). signifikan. Menurut data dari Badan
Berdasarkan data diatas, angka Pusat Statistika (BPS), pertumbuhan
jumlah pemutusan hubungan kerja pada ekonomi di indonesia secara year to
tahun 2015 mencapai angka 50,000 year (yoy) menunjukkan penurunan
orang (Fajriah, 2018), di tahun pada kuartal I (Q1) 2020 yang
berikutnya jumlah pemutusan mencapai kontraksi 2,97% (Badan
hubungan mengalami penurunan. Pusat Statistik, 2020). Penurunan
Tahun 2016 mencapai angka 12.800 pertumbuhan ekonomi kembali terjadi

102
dengan kontraksi yang lebih besar yaitu sebagian besar sektor lainnya juga
5,32% pada kuartal II (Q2)(Badan mengalami penurunan. Namun,
Pusat Statistik, 2020). Penurunan pada beberapa sektor masih mengalami
kuartal II ini merupakan yang terburuk pertumbuhan yang positif seperti sektor
sejak krisis 1998 dengan pertumbuhan informasi dan komunikasi, jasa
minus 16,5%. Adapun menurut keuangan, pertanian, real estate, jasa
hitungan quarter to quarter (qoq), pendidikan, jasa kesehatan, dan
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada pengadaan air.
kuarter I 2020 minus 2,41%. Kontraksi Penurunan pertumbuhan ekonomi
di beberapa komponen menjadi faktor berimbas pada memburuknya sistem
penyebab pertumbuhan ekonomi pada keuangan karena menurunnya
Q2 menurun. Contohnya komponen penerimaan Negara serta
pengeluaran, konsumsi rumah tangga ketidakpastian ekonomi global.
yang memiliki porsi 57,85% dari Akibatnya perusahaan melakukan
produk domestik bruto (PDB) pengurangan kegiatan usaha atau
mengalami pertumbuhan minus hingga penghentian sementara sampai keadaan
5,51%, Pembentukan Modal Tetap normal. Pengurangan kegiatan usaha
Bruto (PMTB) yang memiliki jatah berimplikasi pada pemutusan hubungan
30,61% dari PDB mengalami kerja (PHK). Alasan yang digunakan
pertumbuhan minus 8,61%, Ekspor perusahaan dalam PHK karyawan
yang memiliki porsi 15,69% dari PDB antara lain: pertama, ketersediaan
mengalami pertumbuhan minus bahan baku yang mulai menipis. Hal
11,66%, impor memiliki porsi 15,52% tersebut dikarenakan lalu lintas yang
mengalami pertumbuhan minus dihentikan, akibat dari adanya
16,96%, konsumsi Pemerintah yang Pembatasan Sosial Berskala Besar
memegang porsi 8,67% dari PDB (PSBB) yang mengakibatkan
mengalami pertumbuhan minus 6,9%, penurunan produktivitas industri serta
dan konsumsi Lembaga non-profit sektor manufaktur harus memangkas
(LNPRT) yang melayani rumah tangga 30%, sehingga berpotensi dilakukan
memiliki porsi 1,36% mengalami pengurangan pekerja untuk menjaga
pertumbuhan minus 7,76% (Badan stabilitas arus kas perusahaan
Pusat Statistik, 2020). Selain sektor (Yunianto, 2020). Kedua, melemahnya
pengeluaran, BPS menyebutkan Rupiah terhadap Dollar. Perusahaan

103
dalam hal ini merasa terbebani karena juta atau turun sebesar 59,96%
angka Rupiah hampir menyentuh nilai dibanding periode yang sama tahun
Rp 17.000 per Dollar Amerika Serikat sebelumnya. Penurunan akan semakin
(Indonesia, 2020) , apabila hal ini terus terjadi akibat penutupan penerbangan
berlanjut maka biaya produksi bagi internasional di Indonesia sebagai
perusahaan yang menggunakan bahan- upaya pencegahan penyebaran
bahan impor akan terus meningkat COVID-19. Keempat, indeks saham
tidak sebanding dengan pemasukan gabungan mengalami penurunan drastis
perusahaan. Ketiga, pengunjung akibatnya pendapatan Indonesia dari
pariwisata Indonesia mengalami ekspor minyak dan indeks saham
penurunan sebagai akibat dari social secara kumulatif menurun. Indeks
distancing yang diterapkan di berbagai Harga Saham Gabungan (IHSG)
Negara untuk menurunkan kurva melemah 2,78% menjadi 5.006,22 pada
penyebaran virus. Hal tersebut perdagangan 3 Agustus 2020 (Utami,
berimplikasi pada dirumahkannya 2020). Pelemahan indeks saham ini
pekerja pada sektor pariwisata. Badan dibayangi oleh rilis data makro
Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan ekonomi Indonesia pekan ini. Hal ini
pada Januari-April 2020, jumlah mengakibatkan terjadinya tekanan pada
kunjungan wisatawan mancanegara ke sektor keuangan Anggaran Pendapatan
Indonesia mencapai 2,77 juta dan Belanja Negara (APBN) sehingga
kunjungan atau turun sebesar 45,01% pendapatan Negara dan perusahaan-
dibanding jumlah kunjungan pada perusahaan mengalami penurunan.
periode yang sama tahun sebelumnya Kelima, Indonesia pada Juli 2020
yang berjumlah 5,03 juta kunjungan mengalami deflasi sebesar 0,10% dan
(Badan Pusat Statistik, 2020). Bahkan inflasi tahunan mencapai 1,54%
penurunan jumlah kunjungan (Avisena, 2020). Secara garis besar,
mancanegara semakin meningkat pada penyebab deflasi pada Juli 2020
Juni 2020 yang mencapai 88,2% diakibatkan oleh melemahnya
dibandingkan periode yang sama tahun konsumsi masyarakat akibat COVID-
lalu (Badan Pusat Statistik, 2020). 19 dan pembatasan sosial. Sehingga
Sehingga secara kumulatif pada perusahaan harus menurunkan harga
Januari-Juni 2020 jumlah kunjungan demi menjaga kestabilan penjualan
wisatawan mancanegara mencapai 3,09 meskipun biaya produksi meningkat.

104
Beberapa perusahaan juga walaupun tidak ada itikad buruk
memutus hubungan kerja dengan padanya
alasan force majeure atau keadaan Pasal 1245 KUH Perdata
memaksa. Menurut Subekti, force Tidak ada penggantian biaya,
majeure merupakan alasan agar kerugian dan bunga, bila karena
terhindar dari kewajiban untuk keadaan memaksa atau karena hal yang
membayar ganti rugi (Isradjuningtias, terjadi secara kebetulan, debitur
2018). Beliau melanjutkan syarat terhalang untuk memberikan atau
keadaan force majeure yakni keadaan berbuat sesuatu yang diwajibkan, atau
itu sendiri diluar dari kekuasaan melakukan suatu perbuatan yang
perusahaan dan memaksa serta keadaan terlarang baginya.
tidak pernah diperkirakan sebelumnya Berdasarkan ketentuan yang
saat perjanjian dibuat, setidaknya tertuang dalam pasal 1244 dan 1245
resiko yang terjadi tidak dipikul oleh KUH Perdata, terdapat ciri utama yang
pekerja yang mengakibatkan mereka dapat menimbulkan keadaan force
harus mengalami pemutusan hubungan majeure adalah (Harnowo, 2020):
kerja. Namun, pengertian force 1. Kejadian yang tidak terduga;
majeure masih belum tertuang secara 2. Terdapat halangan yang
eksplisit dalam Kitab Undang-Undang menyebabkan sebuah
Hukum Perdata. Disisi lain terdapat 2 prestasi/pekerjaan tidak dapat
pasal yang sering menjadi acuan dalam berjalan;
pengkajian force majeure di Indonesia, 3. Ketidakmampuan tersebut bukan
yakni Pasal 1244 dan Pasal 1245 KUH hasil kesalahan debitur; dan
Perdata, yang tertulis sebagai berikut: 4. Ketidakmampuan yang terjadi tidak
Pasal 1244 KUH Perdata boleh dibebankan risiko terhadap
Debitur harus dihukum untuk pihak debitur.
mengganti biaya, kerugian dan bunga, Luasnya makna dari situasi force
bila ia tak dapat membuktikan bahwa majeure, biasanya para pihak sebagai
tidak dilaksanakannya perikatan itu wujud kepastian hukum mencantumkan
atau tidak tepatnya waktu dalam klausula dengan daftar peristiwa yang
melaksanakan perikatan itu disebabkan dapat menjadi alasan force majeure
oleh suatu hal yang tak terduga, yang dalam perjanjian mereka. Force
tak dapat dipertanggungkan kepadanya, majeure event means the occurrence of

105
an event of (Dinar & Budiartha, 2020): lock-out, go-slow, occupation of
(a) war (whether declared or not), factories and premises.
armed conflict or the serious threat of Disisi lain dalam pasal 47 aat (1)
same (including but not limited to huruf j Undang-Undang Nomor 2
hostile attack, blockade, military Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
embargo), hostilities, invasion, act of a mengungkapkan makna force majeure
foreign enemy, extensive military dapat diartikan sebagai keadaan yang
mobilisation; (b) civil war, riot diluar kemauan dan merugikan salah
rebellion and revolution, military or satu pihak. Keadaan memaksa tersebut
usurped power, insurrection, civil meliputi (Isradjuningtias, 2018):
commotion or disorder, mob violence, 1. Keadaan memaksa yang bersifat
act of civil disobedience; (c) act of mutlak (absolut), yakni keadaan
terrorism, sabotage or piracy; (d) act dimana para pihak tidak bisa
of authority whether lawful or memulai atau melanjutkan hak dan
unlawful, compliance with any law or kewajibannya sesuai perjanjian; dan
governmental order, rule, regulation or 2. Keadaan memaksa yang bersifat
direction, curfew restriction, relatif, yakni keadaan dimana para
expropriation, compulsory acquisition, pihak masih bisa memulai dan
seizure of works, requisition, melanjutkan hak dan kewajibannya.
nationalisation; (e) act of God, plague, Apabila dihubungkan dengan
epidemic, natural disaster such as but pandemi COVID-19 ini, dapat
not limited to violent storm, cyclone, dikatakan sebagai sebuah peristiwa
typhoon, hurricane, tornado, blizzard, yang tidak terduga saat perjanjian.
earthquake, volcanic activity, Sehingga jika ada perjanjian yang
landslide, tidal wave, tsunami, flood, dibuat pada saat wabah menyerang
damage or destruction by lightning, Indonesia dan mengakibatkan
drought; (f) explosion, fire, destruction pemutusan hubungan kerja tidak dapat
of machines, equipment, factories and dijadikan alasan force majeure.
of any kind of installation, prolonged Terlebih dalam Undang-Undang
break-down of transport, Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun
telecommunication or electric current; 2003 Pasal 164 Ayat (3) syarat
(g) general labour disturbance such as pemutusan hubungan kerja kepada para
but not limited to boycott, strike and pekerja adalah apabila perusahaan

106
mengalami penurunan pendapatan atau layak dalam hubungan kerja. Pekerja
kerugian berturut-turut selama 2 tahun berhak mendapatkan perlindungan
terakhir bukan karena keadaan terhadap pemutusan hubungan kerja
memaksa atau force majeure melainkan yang sewenang-wenang (Hunnicutt,
karena efisiensi. COVID-19 tentu saja 1988). Pemutusan hubungan kerja
belum mencapai 2 tahun lamanya sepihak yang dilakukan perusahaan
sehingga alasan PHK dengan membawa dampak semakin
menggunakan force majeure tidak meningkatnya pengangguran yang ada
dapat dibenarkan. COVID-19 di Indonesia (Kennedy, 2020).
merupakan suatu keadaan yang tidak Pemutusan hubungan kerja massal
terduga pada saat perjanjian kerja yang dilakukan di tengah pandemi
dibuat, sehingga apabila perjanjian tanpa adanya pesangon kepada pekerja
yang dibuat pada saat wabah sedang mencerminkan adanya pelanggaran hak
menjalar dan menjangkit PHK maka asasi manusia (Mardiansyah, 2020).
tidak dapat digunakan alasan force Hal ini terungkap oleh Peneliti
majeure. Dengan demikian, perlu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
adanya perlindungan terhadap tenaga (LIPI) yang melakukan survei dengan
kerja sehingga mampu menjadi hak- 2.160 responden periode 24 April- 2
hak dasar pekerja sebagai wujud Mei 2020, sebanyak 3,8% tenaga kerja
menciptakan kesejahteraan pekerja terkena pemutusan hubungan kerja
dengan tetap mementingkan tanpa mendapatkan pesangon. Dalam
kepentingan perusahaan (Juaningsih, hal ini pemutusan hubungan kerja
2020). massal tanpa adanya pesangon
Analisis Pemutusan Hubungan melanggar hak untuk bekerja dan
Kerja Berdasarkan Undang-Undang mendapat upah yang telah diatur dalam
Ketenagakerjaan di Tengah Pasal 28D Ayat 2 Undang-Undang
Pandemi COVID-19 Dasar Negara Republik Indonesia
Pandemi COVID-19 dijadikan Tahun 1945 dan Konvensi ILO Nomor
alasan pembenaran kesewenang- 100 serta Pasal 156 Undang-Undang
wenangan perusahaan terhadap pekerja Ketenagakerjaan
(Syafrida, Safrizal, & Suryani, 2020). Pemutusan hubungan kerja tidak
Sebagai manusia, pekerja berhak serta merta dapat dilakukan perusahaan
mendapatkan perlakuan yang adil dan tanpa mengikuti peraturan yang

107
berlaku. Dalam Undang-Undang 6. Pemutusan hubungan kerja dapat
Tenaga Kerja Nomor 13 Tahun 2003 dilakukan ketika pekerja telah
dengan jelas disebutkan bahwa sebab- meninggal dunia (Pasal 166);
sebab Pemutusan hubungan kerja 7. Pemutusan hubungan kerja dapat
antara lain: dilakukan ketika pekerja telah
1. Adanya kesalahan berat yang memasuki usia pensiun. (Pasal 167);
dilakukan oleh pekerja berupa dan
pencurian, penipuan, penggelapan 8. Mangkirnya pekerja selama 5 tahun
barang, narkotika, mabuk, minum (Pasal 168).
minuman keras, bertindak tidak baik Dalam UU Ketenagakerjaan,
terhadap sesama pekerja, membujuk ketika seorang pengusaha melakukan
sesama pekerja untuk melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap
suatu hal yang bertentangan karyawannya maka pengusaha wajib
terhadap undang-undang, sengaja memenuhi hak-hak karyawan yang
merusak barang perusahaan menjadi korban pemutusan hubungan
sehingga menimbulkan kerugian kerja yang diatur dalam Pasal 156
(Pasal 158); yakni :
2. Pekerja melanggar kesepakatan pada 1. Uang Pesangon, yakni pembayaran
perjanjian kerja (Pasal 161); berupa uang dari pengusaha kepada
3. Pekerja mengundurkan diri dari pekerja sebagai akibat dari
suatu perusahaan (Pasal 162); berakhirnya hubungan kerja.
4. Pengusaha dapat melakukan Penghitungan besaran uang
pemutusan hubungan kerja terhadap pesangon didasarkan pada: pertama,
pekerja ketika perusahaan masa kerja kurang dari 1 tahun, satu
mengalami kerugian selama 2 tahun bulan upah. Kedua, masa kerja 1
berturut-turut hingga menyebabkan tahun atau lebih tapi kurang dari 2
harus ditutupnya perusahaan (Pasal tahun, 2 bulan upah. Ketiga, masa
164); kerja 2 tahun atau lebih tapi kurang
5. Perusahaan dapat melakukan dari 3 tahun, 3 bulan upah. Keempat,
pemutusan hubungan kerja terhadap masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi
pekerja ketika perusahaan kurang dari 4 tahun, 4 bulan upah.
mengalami pailit (Pasal 165); Kelima, masa kerja 4 tahun atau
lebih tetapi kurang dari 5 tahun, 5

108
bulan upah. Keenam, masa kerja 5 bulan upah. Kedelapan, masa kerja
tahun atau lebih, tetapi kurang dari 6 24 tahun atau lebih, 10 bulan upah;
tahun, 6 bulan upah. Ketujuh, masa dan
kerja 6 tahun atau lebih tetapi 3. Uang Penggantian Hak Yang
kurang dari 7 tahun, 7 bulan upah. Seharusnya Diterima, yakni uang
Kedelapan, masa kerja 7 (tujuh) pembayaran dari pengusaha kepada
tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 pekerja sebagai pengganti waktu
tahun, 8 bulan upah. Terakhir, masa istirahat tahunan, istirahat panjang,
kerja 8 tahun atau lebih, 9 bulan biaya perjalanan dari tempat dimana
upah; pekerja diterima bekerja, fasilitas
2. Uang Penghargaan Masa Kerja, pengobatan, fasilitas perumahan,
yakni uang yang diberikan kepada dan lainnya sebagai akibat dari
pekerja sebagai apresiasi terhadap penghentian hubungan kerja
pekerja yang dikaitkan dengan (Khakim, 2014). Hal yang perlu
lamanya masa kerja pekerja diperhatikan dalam pemberian uang
(Khakim, 2014). Perhitungan upah penggantian hak yang seharusnya
penghargaan masa kerja didasarkan diterima adalah: pertama. Cuti
pada: pertama, masa kerja 3 tahun tahunan yang belum diambil dan
atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun, belum gugur. Kedua, biaya atau
2 bulan upah. Kedua, masa kerja 6 ongkos pulang untuk pekerja dan
tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 keluarganya ketempat dimana
tahun, 3 bulan upah. Ketiga, masa pekerja diterima bekerja. Ketiga,
kerja 9 tahun atau lebih tetapi penggantian perumahan serta
kurang dari 12 tahun, 4 bulan upah. pengobatan dan perawatan 15% dari
Keempat, masa kerja 12 tahun atau uang pesangon dan/atau uang
lebih tetapi kurang dari 15 tahun, 5 penghargaan masa kerja bagi yang
bulan upah. Kelima, masa kerja 15 memenuhi syarat. Keempat, hal-hal
tahun atau lebih tetapi kurang dari yang lain yang ditetapkan dalam
18 tahun, 6 bulan upah. Keenam, perjanjian kerja, peraturan
masa kerja 18 tahun atau lebih tetapi perusahaan atau perjanjian kerja
kurang dari 21 tahun, 7 bulan upah. bersama.
Ketujuh, masa kerja 21 tahun atau Tanpa terpenuhinya persyaratan
lebih tetapi kurang dari 24 tahun, 8 pemutusan hubungan kerja secara

109
massal maka pemutusan hubungan 1. Pekerja/Buruh berhalangan hadir
kerja tidak dapat dilakukan, ditambah karena sakit menurut keterangan
perusahaan yang tidak membayarkan dokter selama waktu tidak
hak-hak pekerja yang di pemutusan melampaui 12 bulan secara terus-
hubungan kerja maka perusahaan telah menerus;
melakukan beberapa pelanggaran 2. Pekerja/Buruh berhalangan
(Inayah & Surisman, 2020). Apalagi, menjalankan pekerjaannya karena
pemutusan hubungan kerja membawa memenuhi kewajiban terhadap
dampak psikologis, ekonomi, dan Negara sesuai dengan peraturan
finansial. Pengaruh pemutusan perundang-undangan yang berlaku;
hubungan kerja dalam kehidupan 3. Pekerja/Buruh menjalankan perintah
seperti: ibadah yang di perintahkan
1. Pemutusan hubungan kerja agamanya;
menyebabkan pekerja kehilangan 4. Pekerja/Buruh menikah;
mata pencaharian; 5. Pekerja/Buruh perempuan hamil,
2. Untuk mencari pekerjaan yang baru melahirkan, gugur kandungan, atau
sebagai gantinya harus banyak menyusui bayinya;
mengeluarkan biaya; 6. Pekerja/Buruh mempunyai pertalian
3. Kehilangan biaya hidup untuk diri darah dan/atau ikatan perkawinan
sendiri dan keluarganya sebelum dengan Pekerja/Buruh lainnya di
mendapatkan pekerjaan yang baru dalam satu perusahaan, kecuali telah
Berkaitan dengan banyaknya diatur dalam perjanjian kerja,
dampak pemutusan hubungan kerja peraturan perusahaan, atau
dalam UU Ketenagakerjaan pada Pasal perjanjian kerja bersama;
151 Ayat 1 memberikan amanat agar 7. Pekerja/Buruh mendirikan, menjadi
pengusaha berusaha tidak melakukan anggota dan/atau pengurus serikat
pemutusan hubungan kerja sehingga Pekerja/Buruh Pekerja,
terdapat batasan-batasan bagi Pekerja/Buruh melakukan kegiatan
pengusaha yang hendak melakukan serikat Pekerja/Buruh Pekerja diluar
pemutusan hubungan kerja. Alasan- jam kerja, atau di dalam jam kerja
alasan yang melarang adanya atas dasar kesepakatan pengusaha,
pemutusan hubungan kerja antara lain: atau berdasarkan ketentuan yang
diatur dalam perjanjian kerja,

110
peraturan perusahaan, atau massal saat negara mengalami krisis
perjanjian kerja bersama; perekonomian bukanlah suatu langkah
8. Pekerja/Buruh mengadukan yang tepat dalam mengatasi suatu
pengusaha kepada yang berwajib permasalahan apalagi dilakukan secara
mengenai perbuatan pengusaha sepihak. Ketika negara dilanda
melakukan tindak pidana kejahatan; pandemi, yang membuat
9. Karena perbedaan paham, agama, ketidakstabilan perekonomian,
aliran politik, suku, warna kulit, seyogianya pemerintah dan pengusaha
golongan, jenis kelamin, kondisi mengupayakan agar tidak terjadi
fisik, atau status perkawinan; dan pemutusan hubungan kerja dengan
10. Pekerja/Buruh dalam keadaan dihadirkannya solusi yang mengacu
cacat tetap, sakit akibat kecelakaan pada Surat Edaran Menteri Tenaga
kerja, atau sakit karena hubungan Kerja dan Transmigrasi SE-
kerja yang menurut surat keterangan 907/MEN/PHI-PPHI/X/2004 yang
dokter yang jangka waktu tetap berdasar pada SE Menaker
penyembuhannya belum dapat 3/2020 tentang Perlindungan
dipastikan. Pekerja/Buruh dan Kelangsungan
Menilik pada pasal 151 ayat (1) Usaha dalam Rangka Pencegahan dan
UU Ketenagakerjaan, menyebutkan Penanggulangan COVID-19. Solusi
bahwa Pengusaha, pekerja/buruh, tersebut yakni mengurangi upah dan
serikat pekerja/serikat buruh, dan fasilitas pekerja tingkat atas seperti
pemerintah, harus mengupayakan agar manajer dan staf perusahaan,
tidak terjadi pemutusan hubungan kerja mengurangi shift, membatasi dan
terhadap pekerja. Pada pasal ini pun menghapuskan kerja lembur,
mengamanatkan agar pemerintah, mengurangi jam kerja, meliburkan dan
pengusaha, buruh dan serikat buruh merumahkan pekerja secara bergilir
saling bahu-membahu menghindari untuk sementara waktu, tidak
pemutusan hubungan kerja untuk memperpanjang masa kontrak pekerja
mengentaskan permasalahan yang sudah habis masa kontraknya, dan
perekonomian pada krisis ekonomi memberikan pensiun kepada pekerja
negara agar tidak berimbas pada yang telah memasuki usia lanjut dan
keberlanjutan hidup pekerja Indonesia. telah memenuhi syarat pensiun.
Pemutusan hubungan kerja secara

111
Jika berbagai upaya telah Kesimpulan
dilakukan untuk menghindari Masuknya pandemi COVID-19 di
pemutusan hubungan kerja dan Indonesia mengakibatkan
pemutusan hubungan kerja harus perekonomian bertumbuh negatif.
dilakukan, maka pemutusan hubungan Pertumbuhan negatif tersebut diikuti
kerja tidak boleh dilakukan secara oleh banyaknya perusahaan yang
sepihak. Langkah selanjutnya yang melakukan pemutusan hubungan kerja
dapat dilakukan adalah upaya terhadap karyawan/buruh. Berdasarkan
perundingan antara pengusaha dan penelitian ini, banyaknya kasus
pekerja atau serikat pekerja. Menurut pemutusan hubungan kerja yang
pasal 151 ayat 3 apabila perundingan dilakukan perusahaan menyalahi aturan
tersebut belum juga menghasilkan yang telah dibuat. Dalam Undang-
persetujuan, pengusaha dapat Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang
melakukan pemutusan hubungan kerja Ketenagakerjaan pasal 151 secara jelas
setelah mendapatkan penetapan dari diungkapkan bahwa pengusaha,
lembaga penyelesaian perselisihan pemerintah dan karyawan wajib
hubungan industrial. Mengenai hal ini mengusahakan agar tidak terjadi
sudah diatur di dalam Undang-Undang pemutusan hubungan kerja. Terlebih
Nomor 2 Tahun 2004 tentang banyaknya alasan perusahaan
Penyelesaian Perselisihan Hubungan melakukan pemutusan hubungan kerja
Industrial. Namun, apabila pemutusan seperti force majeure dan kerugian
hubungan kerja dilakukan tanpa yang sangat signifikan. Padahal dalam
penetapan dari lembaga penyelesaian Pasal 164 Undang-Undang
perselisihan hubungan industrial maka Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa
batal demi hukum sehingga pemutusan pengusaha dapat melakukan pemutusan
hubungan kerja dianggap tidak pernah hubungan kerja terhadap pekerja ketika
ada. Selama penetapan dari lembaga perusahaan mengalami kerugian
penyelesaian perselisihan hubungan selama 2 tahun berturut-turut hingga
industrial belum keluar, pengusaha dan menyebabkan harus ditutupnya
pekerja tetap harus menunaikan perusahaan. Hal ini menjadi polemik,
kewajibannya masing-masing. karena kehadiran COVID-19 belum
sampai 2 tahun atau lebih tepatnya

112
masih 5 bulan sejak diumumkannya Anwar, M. (2020). Dilema PHK dan
Potong Gaji Pekerja Di Tengah
COVID-19 pada awal Maret 2020.
Covid-19. ’Adalah : Buletin
Berdasarkan hasil penelitian ini, Hukum & Keadilan, 4(1), 173–
178.
kebijakan pengusaha untuk melakukan
https://doi.org/10.15408/adalah.v4
pemutusan hubungan kerja di tengah i1.15752
pandemi COVID-19 bukan merupakan Avisena, M. I. R. (2020). Deflasi
win-win solution saat ini. Padahal 0,10% Pada Juli 2020, BPS: Daya
Beli Harus Ditingkatkan.
pemerintah sudah melakukan kebijakan Retrieved July 20, 2020, from
New Normal dengan protokol Media Indonesia website:
https://mediaindonesia.com/read/d
kesehatan, sehingga perusahaan, pabrik etail/333562-deflasi-010-pada-
dan sebagainya masih bisa berproduksi. juli-2020-bps-daya-beli-harus-
ditingkatkan
Perusahaan bisa saja merumahkan para
Badan Pusat Statistik. (2020a).
pekerja, tanpa melakukan pemutusan Perkembangan Pariwisata dan
hubungan kerja. Karena secara Transportasi Nasional April 2020.
Jakarta, Indonesia.
hakikatnya, ketika perusahaan
melakukan pemutusan hubungan kerja Badan Pusat Statistik. (2020b).
Perkembangan Pariwisata dan
maka perusahaan dan karyawan sudah Transportasi Nasional Juni 2020.
tidak memiliki hubungan lagi. Disisi Retrieved from Berita Resmi
Statistik website:
lain, ketika para karyawan, buruh dan https://ekbis.sindonews.com/berita
tenaga kerja lainnya dirumahkan, /1365790/34/kspi-sebut-ada-4-
gelombang-phk-besar-besaran-
mereka masih mampu untuk bekerja sejak-2015
kembali saat situasi sudah aman atau Badan Pusat Statistik. (2020c).
tetap bekerja dengan protokol Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Triwulan I-2020. Jakarta,
kesehatan. Indonesia.
Badan Pusat Statistik. (2020d).
Daftar Pustaka Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Al-Fatih, S., Ahsany, F., & Alamsyah, Triwulan II-2020. Jakarta,
A. F. (2020). LEGAL Indonesia.
PROTECTION OF LABOR CNN Indonesia. (2020a). Imbas
RIGHTS DURING THE Corona, Kurs Rupiah Kian Dekati
CORONAVIRUS DISEASE 2019 Rp17 Ribu per Dolar AS.
(COVID-19) PANDEMIC. Jurnal Retrieved August 13, 2020, from
Pembaharuan Hukum, 7(2), 100– https://www.cnnindonesia.com/ek
115. onomi/20200323120743-78-
https://doi.org/10.26532/jph.v7i2. 486008/imbas-corona-kurs-
10975 rupiah-kian-dekati-rp17-ribu-per-

113
dolar-as Febriana, A., & Muqorobbin, M.
(2014). Investasi Asing Langsung
CNN Indonesia. (2020b). Pekerja Di Indonesia Dan Faktor Faktor
Dirumahkan dan Kena PHK Yang Mempengaruhinya. Jurnal
Akibat Corona Capai 3,05 Juta. Ekonomi & Studi Pembangunan.,
Retrieved August 21, 2020, from 15(2), 109–117.
https://www.cnnindonesia.com/ek https://doi.org/10.18196/jesp.15.2.
onomi/20200720114203-92- 1221
526610/pekerja-dirumahkan-dan-
kena-phk-akibat-corona-capai- Fuadah, A. F., & Soenmi, L. (2019).
305-juta Menghancurkan Solidaritas
Praktek Pemberangusan Serikat
Dinar, I. G. A. A. G. P., & Budiartha, I. Buruh di Indonesia 2014-2019.
N. P. (2020). A Comprehensive Jakasrta: LOKATARU
Force Majeure Model Clause in FOUNDATION.
Corporate Transactions in
Indonesia. Sociological Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Jurisprudence Journal, 3(2), 138– COVID-19. (2020). Peta Sebaran.
144. Retrieved July 15, 2020, from
https://doi.org/10.22225/scj.3.2.19 https://covid19.go.id/peta-sebaran
01.138-144
Harnowo, T. (2020). Wabah Corona
Disemadi, H. S., & Shaleh, A. I. sebagai Alasan Force Majeur
(2020). Banking credit dalam Perjanjian. Retrieved
restructuring policy amid COVID- August 5, 2020, from
19 pandemic in Indonesia. Jurnal HukumOnline.com website:
Inovasi Ekonomi, 3(3). https://www.hukumonline.com/kli
https://doi.org/https://doi.org/10.2 nik/detail/lt5e81ae9a6fc45/wabah-
2219/jiko.v5i3.11790 corona-sebagai-alasan-force-
majeur-dalam-perjanjian/
Einstein, T., Helmi, M. I., & Ramzy, A.
(2020). Kedudukan Peraturan Hasibuan, L. (2020). WHO Sebut
Pemerintah Pengganti Undang- Covid Menyebar di Udara, Catat
Undang Nomor 1 Tahun 2020 Panduan Barunya. Retrieved July
Terkait Covid-19 Perspektif Ilmu 15, 2020, from
Perundang-Undangan. SALAM: https://www.cnbcindonesia.com/te
Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, ch/20200712091017-37-
7(7), 595–612. 171991/who-sebut-covid-
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i7 menyebar-di-udara-catat-panduan-
.15826 barunya
Fajriah, L. R. (2018). KSPI Sebut Ada Hendrastomo, G. (2010). Menakar
4 Gelombang PHK Besar-besaran Kesejahteraan Buruh:
Sejak 2015. Retrieved August 1, Memperjuangkan Kesejahteraan
2020, from Sindonews.com Buruh diantara Kepentingan
website: Negara dan Korporasi. Informasi,
https://ekbis.sindonews.com/berita 36(2), 1–17.
/1365790/34/kspi-sebut-ada-4- https://doi.org/10.21831/informasi
gelombang-phk-besar-besaran- .v2i2.6205
sejak-2015
Hunnicutt, B. (1988). Work Without

114
End: Abandoning Shorter Hours Indonesia, 2014-2018. Retrieved
for the Right to Work. New York: August 1, 2020, from
Temple University Press. https://lokadata.beritagar.id/chart/
preview/angka-phk-di-indonesia-
Inayah, & Surisman. (2020). Work 2014-2018-1581482895
Termination During The Covid-19
Pandemic in The Perspective of Mardiansyah, D. (2020). The Corona
Positive Law in Indonesia. Legal Virus and Labor Rights Issues:
Standing: Jurnal Ilmu Hukum, How Do Workers Get Their
4(1), 247–254. Rights? The Indonesian Journal of
International Clinical Legal
Isradjuningtias, A. C. (2018). Force Education, 2(2), 129–146.
Majeure (Overmacht) Dalam https://doi.org/doi.org/10.15294/iji
Hukum Kontrak (Perjanjian) cle.v2i2.38328
Indonesia. Veritas et Justitia, 1(1),
136–158. Muabezi, Z. A. (2017). Negara
https://doi.org/10.25123/vej.1420 Berdasarkan Hukum
(Rechtsstaats) Bukan Kekuasaan
Jayani, D. H. (2020). Wabah PHK (Machtsstaat). Jurnal Hukum Dan
akibat COVID-19. Retrieved Peradilan, 6(3), 421–446.
August 12, 2020, from Katadata https://doi.org/10.25216/jhp.6.3.2
website: 017.421-446
https://katadata.co.id/ariayudhistir
a/infografik/5e9a66d0e897f/waba Muhyiddin. (2020). Covid-19, New
h-phk-akibat-covid-19 Normal, dan Perencanaan
Pembangunan di Indonesia. Jurnal
Jazuli, A. (2018). Eksistensi Tenaga Perencanaan Pembangunan: The
Kerja Asing di Indonesia dalam Indonesian Journal of
Perspektif Hukum Keimigrasian. Development Planning, 4(2), 240–
Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, 252.
12(1), 89–105. https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.
https://doi.org/10.30641/kebijakan 118
.2018.V12.89-105
Neuman, B. W. (2016). Bioinformatics
Juaningsih, I. N. (2020). Analisis and functional analyses of
Kebijakan PHK Bagi Para Pekerja coronavirus nonstructural proteins
Pada Masa Pandemi Covid-19 di involved in the formation of
Indonesia. ’Adalah : Buletin replicative organelles. Antiviral
Hukum & Keadilan, 4(1), 189– Research, 235, 97–107.
196. https://doi.org/10.1016/j.antiviral.
https://doi.org/10.15408/adalah.v4 2016.10.005
i1.15764
Prameswari, K., & Handayani, E. M. I.
Kennedy, R. (2020). Legal Discourse P. (2018). Pengaturan Pemutusan
on Manpower During COVID-19 Hubungan Kerja Antara
Outbreak. Law Reform, 16(1), 70– Karyawan Dengan Perusahaan.
86. Mizan: Jurnal Ilmu Hukum, 8(1),
https://doi.org/doi.org/10.14710/lr. 99–112.
v16i1.30306 https://doi.org/10.32503/mizan.v7i
1.923
Lokadata. (2018). Angka PHK di

115
Ropidin, & Riyanto, S. (2020). melemah-ini-penyebabnya
DAMPAK PEMUTUSAN
HUBUNGAN KERJA PADA Victoria, A. O. (2019). Bappenas:
PERUSAHAAN FARMASI Kualitas SDM Indonesia Masih
TERKAIT COVID-19 DI Ketinggalan Jauh dari Vietnam.
INDONESIA. Jurnal Syntax Retrieved August 13, 2020, from
Transformation, 1(5), 167–174. Katadata website:
https://doi.org/10.46799/jurnal%2 https://katadata.co.id/agustiyanti/fi
0syntax%20transformation.v1i5.6 nansial/5e9a50395709c/bappenas-
3 kualitas-sdm-indonesia-masih-
ketinggalan-jauh-dari-vietnam
Sonhaji. (2019). Analisis Yuridis
Pemutusan Hubungan Kerja Wahyudi, E. (2020). PHRI: Sektor
Akibat Kesalahan Berat Pekerja. Pariwisata Rugi Rp 85,7 Triliun
Adminitrative Law & Governance Akibat Pandemi. Retrieved
Journal, 2(1), 60–78. August 18, 2020, from Tempo.co
https://doi.org/10.14710/alj.v2i1.6 website:
0 - 78 https://bisnis.tempo.co/read/13650
55/phri-sektor-pariwisata-rugi-rp-
Susanto, V. Y. (2019). Serikat Pekerja: 857-triliun-akibat-pandemi
Ada 3.000 perkerja kena PHK
sejak awal tahun, tanpa Widayat, & Arifin, Z. (2020). Attitude
pembekalan. and Behavior to Eating in the
Time of COVID-19; A Case
Syafrida, Safrizal, & Suryani, R. Study of Adolescent Consumer in
(2020). PEMUTUSAN Indonesia. Jurnal Inovasi
HUBUNGAN KERJA MASA Ekonomi, 5(3), 37–44.
PANDEMI COVID- 19 https://doi.org/10.22219/jiko.v0i0.
PERUSAHAAN TERANCAM 11866
DAPAT DIPAILITKAN.
Pamulang Law Review, 3(1), 19– World Health Organization. (2020).
30. Coronavirus Disease (COVID-
https://doi.org/dx.doi.org/10.3249 19). Retrieved July 15, 2020, from
3/palrev.v3i1.6532 https://www.who.int/emergencies/
diseases/novel-coronavirus-
Tuwu, D. (2020). KEBIJAKAN 2019?gclid=CjwKCAjwr7X4BRA
PEMERINTAH DALAM 4EiwAUXjbt3zxrwBNBMWOHd
PENANGANAN PANDEMI mnQXZP6XTaXoth43jQuP3eWK
COVID-19. Journal Publicuho, an7lIAai0NPdgI4hoCm0EQAvD_
3(2), 267–278. BwE
https://doi.org/10.35817/jpu.v3i2.
12535 Yunianto, T. K. (2020). Pembatasan
Sosial Skala Besar, Sektor
Utami, D. N. (2020). IHSG Diproyeksi Manufaktur Pangkas Produksi
Bergerak Konsolidasi Melemah, 30%. Retrieved August 9, 2020,
Ini Penyebabnya. Retrieved from Katadata website:
August 21, 2020, from Bisnis.com https://katadata.co.id/ekarina/berit
website: a/5e9a41f74b260/pembatasan-
https://market.bisnis.com/read/202 sosial-skala-besar-sektor-
00809/189/1276826/ihsg- manufaktur-pangkas-produksi-30
diproyeksi-bergerak-konsolidasi-
116
Zulaichah, S. (2019). Pemutusan
Hubungan Kerja Sepihak Ditinjau
dari Hukum Ketenagakerjaan dan
Hukum Islam. Journal of Islamic
Business Law, 3(4), 1–12.
Retrieved from http://urj.uin-
malang.ac.id/index.php/jibl/article
/view/424

117

Anda mungkin juga menyukai