KEWIRAUSAHAAN
PROFIL PENGUSAHA AGRIBISNIS
Kelas 8
Kelompok 7
Ketua
Deka Maulana (410010074)
Anggota
Ayu Wiji Wijayanti (410010036)
Muthmainah Malik (410010062)
Panji Nur Ihsan (410010076)
Tifatama Rahmalia (410012254)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah S.W.T atas kasih dan
anugerah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan tentang
profil pengusaha agribisnis ini dengan baik.
Dengan selesainya tugas ini, tidak lupa penyusun mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. H. Ircham, M.T., selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi
Nasional Yogyakarta.
2. Ibu Winarti S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Geologi STTNAS
Yogyakarta.
3. Bapak Joko Indro Cahyono selaku dosen pengampu mata kuliah
kewirausahaan.
Kami
mengharapkan
saran
dan
kritik
yang
membangun
untuk
kesempurnaan. Akhir kata, semoga hasil yang kami kerjakan ini bisa berguna bagi
kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Kewirausahaan merupakan salah satu mata kuliah wajib di Kurikulum
Teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta. Melalui makalah
ini penulis akan memaparkan tentang profil pengusaha yang bergerak dalam
bidang agribisnis. Dalam arti luas kewirausahaan adalah kemampuan untuk
berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan batin, sumber peningkatan
kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sifat
mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola,
menguasai, mengetahui, dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
Seseorang yang bergerak dibidang kewirausahaan disebut sebagai
Wirausahawan. Menurut Joseph Schumpeter (1934), Wirausahawan adalah
seorang investor yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam
pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut dapat dalam
bentuk :
1. Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
2. Memperkenalkan metode produksi baru,
3. Membuka pasar yang baru (new market),
4. Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru,
5. Menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
Sedangkan agribisnis menurut Sjarkowi dan Sufri (2004) adalah setiap
usaha uang berkaitan dengan kegiatan pertanian, yang meluputi pengusahaan
input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri ataupun pengusahaan
pengelolaan hasil pertanian.
BAB II
PEMBAHASAN
Profil dan Biodata Bob Sadino
Nama
Bob Sadino
Lahir
Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama
Islam
Alamat Rumah
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Alamat Kantor
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan
Pendidikan
SD, Yogyakarta (1947)
SMP, Jakarta (1950)
SMA, Jakarta (1953)
Karir
Karyawan Unilever (1954-1955)
Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja
lengan pendek dan celana pendek.
Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis,
khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi
orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para
petani di beberapa daerah.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia
langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai
bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai
dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi
kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering
jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan,
komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.
Nama
Sukanto Tanoto ( Tan Kang Hoo)
Lahir
Belawan, Sumatera Utara, 25 Desember 1949
Agama
Tionghoa
Alamat Kantor
PT. Raja Garuda Mas, Singapura
Pendidikan
SD, di Belawan pada tahun 1960
SMP, di Medan pada tahun 1963
Karir
Pedagang minyak, bensin, dan onderdil mobil (1967)
General contractor & supplier (1969)
Pendiri CV. Karya Pelita (Perusahaan kayu) (1972)
Direktur Utama PT Raja Garuda Mas (RGM) (1973)
Pendiri PT. Riau Pulp (1975)
Kisah hidup dan awal mula usaha beliau (Sukanto Tanoto)
Sukanto
Tanoto yang
terlahir
dengan
nama Tan
Kang
supplier. Suatu ketika, datang Sjam, seorang pejabat Pertamina dari Aceh.Waktu
itu saya tidak tahu kalau dia pejabat, kenang Sukanto. Ditawari kerja sama
pekerjaan kontraktor, Ya, mau-mau saja, wong saya masih muda, ujarnya. Tak
disia-diakan kesempatan itu, di Pangkalan Brandan, Sumatra Utara, Sukanto
membangun rumah, memasang AC, pipa, traktor, dan membuat lapangan golf di
Prapat. Itulah technical school saya, katanya. Untuk mencari bahan bangunan,
ia sampai pergi Sumbawa, Lampung, pada usia 20 tahun.
Pandai melihat peluang, waktu impor kayu lapis dari Singapura
menghilang di pasaran, di Medan ia mendirikan perusahaan kayu, CV Karya
Pelita, 1972. Negara kita kaya kayu, mengapa kita mengimpor kayu lapis
ujarnya.Saya itu pioner, katanya. Di saat orang lain belum membuat kayu lapis,
ia memproduksi kayu lapis dan mengubah nama perusahaannya menjadi PT Raja
Garuda Mas (RGM), dengan ia sebagai direktur utama, 1973. Kayu lapis
bermerek Polyplex itu diimpor ke berbagai negara Pasaran Bersama Eropa,
Inggris, dan Timur Tengah.
Strategy
competition
saya
itu
satu
dua
step
sebelum
orang
swadaya
masyarakat,
Sukanto
membuat
program
community
development untuk penduduk setempat.Saya tidak kasih ikan, tapi saya ajari
mancing, itu yang kita kerjakan, tuturnya. Antara lain, program community
development: penggemukan sapi, pembangunan jalan, dan pertanian. Mimpi
saya, kalau saya dapat seratus pengusaha Riau itu jadi miliader, saya senang,
katanya lagi.
Usaha Sukanto yang lain adalah bank. Ketika United City Bank
mengalami kesulitan keuangan, pada 1986-1987, ia mengambil alih mayoritas
sahamnya dan bangkit dengan nama baru: Unibank. Di Medan, ia pun merambah
bidang properti, dengan membangun Uni Plaza, kemudian Thamrin Plaza. Tidak
hanya dalam negeri, ia melebarkan sayap ke luar negeri, dengan ikut memiliki
perkebunan kelapa sawit National Development Corporation Guthrie di
Mindanao, Filipina, dan electro Magnetic di Singapura, serta pabrik kertas di Cina
(yang kini sudah dijual untuk memperbesar PT Riau Pulp). Sejak 1997, Sukanto
memilih bermukim di Singapura bersama keluarga dan mengambil kantor pusat di
negeri itu. Obsesinya, ingin jadi pengusaha Indonesia yang bersaing di arena
global, minimal di Asia.Tujuan utamanya, menurut dia, Bagaimana kita bisa
memanfaatkan keunggulan kita, untuk bersaing, paling tidak di arena Asia.
Kini, selain bisnis, ia hendak menulis buku tentang bagaimana entreprenur
menghadapi krisis. Yang mau saya lakukan itu adalah penelitian bagaimana
pengusaha di Eropa itu survive, pada First World War, Second World
War.Bagaimana pengusaha Amerika itu melewati krisis 1930. Bagaimana
pengusaha-pengusaha di Cina, waktu perubahan rezim, ketika komunis masuk,
bagaimana mereka itu survive. Saya juga akan mempelajari bagaimana
pengusaha-pengusaha melalui Latin America krisis, yang di Brasil, tuturnya.
Apa krisis itu memunculkan bibit-bibit entreprenur yang baru, katanya lagi.
Sampai sekarang Sukanto masih hobi baca buku. Buku apa saja, baik yang
bisnis maupun nonbisnis. Setiap saya pergi, saya bawa buku, katanya.Kalau
naik travel, kalau tidak tidur, ya, baca, katanya lagi.Manfaatnya, menurut dia,
selain untuk update pengetahuan, juga membantu sekali dalam binis dan kegiatan
sosial sehari-hari.Satu lagi, pria yang menguasai dua bahasa asing, Cina dan
Inggris, ini senang belajar.Ia pernah mengikuti kursus di Insead, Paris, di MIT, di
Nama
Triyono
Lahir
Tahun 1982
Agama
Alamat Rumah
Alamat Kantor
CV. Tri Agri Aurum Multifarm
Pendidikan
Jurusan Pertanian dan Peternakan Universitas Sebelas Maret, Solo, tahun 2006
Karir
Pendiri CV. Tri Agri Aurum Multifarm
Finalis Nasional Penghargaan Wirausahawan Mandiri 2010
dan
keluarganya
sendiri.
"Mereka
saat
itu
selalu
melihat
ketidaksempurnaan fisik saya, mereka ragu akan kemampuan saya bekerja. Saat
itulah saya merasa tidak berguna," kenang Tri.
Lelaki berumur 29 tahun ini teguh memegang prinsip: sebaik-baiknya
manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Penolakan yang selalu
disematkan kepadanya ketika mencari pekerjaan menyadarkan Tri bahwa ia harus
membangun usaha sendiri untuk mengasapi dapurnya. "Sudah pasti, saya adalah
orang pertama yang ditolak perusahaan ketika melamar sekalipun IPK saya
bagus," tuturnya sambil tersenyum. Tri mulai merintis usaha agribisnis peternakan
ketika masih berstatus sebagai mahasiswa Jurusan Pertanian dan Peternakan
Universitas Sebelas Maret, Solo, tahun 2006. Dengan bermodalkan Rp 5 juta, ia
memulai usaha bebek potong. Ia membeli 500 bebek untuk dia kembang biakkan
dan dibesarkan di lahan pekarangan rumah keluarganya. Ia benar-benar
menerapkan ilmu peternakan yang diperoleh di bangku kuliah. Hasilnya tokcer.
Banyak pesanan mampir karena kualitas bebek peternakan Tri terbilang unggul.
Bebek hasil ternaknya bukan hanya sehat, tetapi juga memiliki berat proposional.
Ini yang membuat harga "si kwek-kwek" selalu bagus. Pelan tapi pasti, selama
setahun Tri mampu mengumpulkan modal dari usaha bebek potongnya. Tri
memakai tambahan dana itu sebagai usaha jual beli sapi menjelang Idul Adha.
Awal 2007 ia memberanikan diri memulai usaha jual beli hewan kurban.
Ia mengenang, saat itu menjadi tahun terberat baginya. Selain harus
mempersiapkan ujian skripsi, ia juga baru merintis agribisnis. Alhasil, saat pagi
hingga siang hari ia harus berkutat dengan kuliah. Setelah itu Tri mencurahkan
waktunya membeli dan menjual sapi untuk pasokan hari raya kurban. Seorang
diri, ia memasok hewan-hewan tersebut ke beberapa daerah di sekitar Sukoharjo.
Masuk keluar pasar setiap hari sudah menjadi kegiatan rutin. "Saya harus berjalan
jauh dengan menggunakan kruk, mencari dan membeli sapi yang berkualitas
kemudian mengantar sapi-sapi tersebut ke tempat pesanan," kenang Tri. Tapi, dia
pantang menyerah meski beberapa orang kerap menolak bekerja sama dengannya.
Segala usahanya tak sia-sia. Tri lulus dengan indeks prestasi kumulatif 3,2, dan
juga meraih untung dari hasil penjualan sapi kurban. Ia memutar kembali
keuntungan itu sebagai modal membeli sapi dan ayam. Menyadari peluang usaha
dari agribisnis cukup besar karena menyangkut kebutuhan primer banyak orang,
dengan bermodalkan Rp 20 juta, Tri pun mantap membangun usaha secara serius
pada tahun 2008.
Dengan mengibarkan bendera CV Tri Agri Aurum Multifarm, Tri berbisnis
peternakan terpadu sapi potong, ayam potong, dan pupuk organik. Meski tak
memiliki latar belakang berbisnis, Tri mampu meraih pasar dengan cepat. Bekal
kuliah menjadi nilai plus mengembangbiakkan ternak. Alhasil, pada 2008 dia
mampu meraih omzet Rp 50 juta per bulan. Dia juga berhasil membuka lapangan
kerja baru di desanya. Meski tak keluar sebagai pemenang Wirausahawan Mandiri
2010, Triyono tak kecewa. Maklum, sejatinya, melalui ajang bertaraf nasional ini,
ia ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa peternakan sangat layak
menjadi pilihan anak muda dalam berusaha. Asalkan, dikelola dengan manajemen
yang baik.
Namun, pola peternakan yang layak ditiru dari Triyono tak cuma sekadar soal
memelihara, membesarkan, dan menjual hewan ternak, tetapi juga mengenai
pengolahan limbah ternak. Triyono yang kerap memberikan penyuluhan kepada
mahasiswa dari pelbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta memanfaatkan kotoran
hewan ternaknya menjadi pupuk kompos, kemudian dijual ke pasar seharga Rp
350 per kilogram. Dalam sebulan, Triyono dapat mengolah 15 ton kotoran ternak
yang disulap menjadi pupuk. Pria yang sempat mengenyam pendidikan di sekolah
luar biasa (SLB) selama setahun saat usia delapan tahun ini mengatakan, ide
mengolah limbah peternakan muncul ketika ia melihat kotoran ternak yang makin
menggunung di sekitar lahan peternakannya. Untuk menjadi pupuk, Triyono
mencampur kotoran ternak dengan tanah dan serbuk jerami. Pengerjaannya secara
manual. Setelah semua bahan tercampur secara merata, kemudian dibungkus
dengan plastik dan siap dijual ke pasar.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/01/25/11355699/Triyono.Juragan.A
gribisnis.Beromzet.Miliaran
http://finance.detik.com/read/2012/03/08/142409/1861536/4/17-pengusaha-rimasuk-daftar-orang-terkaya-2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Bob_Sadino
http://id.wikipedia.org/wiki/Sukanto_Tanoto
http://pengusahamuda.wordpress.com/biografi/
http://www.orangterkayaindonesia.com/profil-sukanto-tanoto-orang-super-kayadi-indonesia/
http://www.pemkomedan.go.id/tokoh_detail.php?id=871
http://yinnihuaren.blogspot.com/2011/11/sukanto-tanoto-si-raja-kertasindonesia.html
KOMPAS.com
Tabloid Kontan