PENDAHULUAN
A. Deskripsi Isi Jurnal I
Nama Jurnal : Journal Polingua
Penulis : Lady Diana Yusri, Titin Ritmi
Volume Penerbitan : 2
Tahun Terbit : 2013
ISSN : 2252 - 4797
Jumlah Artikel : 1
B. Deskripsi Jurnal II
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Unsika
Penulis : Roni Nugraha Syafroni
Volume Penerbitan : 4
Tahun Terbit : 2016
ISSN : 2338-2996
Jumlah Artikel : 1
BAB II
PEMBAHASAN
JURNAL I
1. Judul jurnal
Pemerolehan bahasa kanak-kanak akibat pengaruh film kartun (suatu
tinjauan psikolinguistik)
2. Latar Belakang
Bahasa yang digunakan kanak-kanak sangatlah menarik untuk dikaji. Hal ini
karena apa yang diucapkan oleh anak- anak itu adalah perolehan dari yang ada
disekitarnya. Ucapan kanak-kanak mempunyai banyak penafsiran; dan orang dewasa
(terutama ibu si kanak-kanak) pada umumnya dapat menafsirkan ucapan kanak-kanak itu
dengan tepat.
3. Rumusan Masalah
Bahasa-bahasa apakah yang diperoleh anak khususnya yang sudah memasuki usia
sekolah dasar ketika menonton film kartun yang sering ditonton oleh kanak-kanak seperti
Spongebob, Upin Ipin, dan Dora The Explorer?
4. Tujuan Penelitian
Mengetahui Bahasa-bahasa apakah yang diperoleh anak khususnya yang sudah
memasuk usia sekolah dasar ketika menonton film kartun yang sering ditonton oleh
kanak-kana seperti Spongebob, Upin Ipin, dan Dora The Explorer
5. Metode penelitian yang digunakan
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Prosedur
penelitian ini adalah mengumpulkan data, menganalisis data dan menyajikan hasil
analisis data. Pada tahap pengumpulan data, penulis menggunakan metode simak, yaitu
menyimak ujaran kanak-kanak yang diperolehnya dari menonton film anak-anak. Data
yang digunakan pada penelitian ini berupa contoh-contoh ungkapan yang digunakan oleh
anak-anak pada tahap menjelang sekolah yang ada disekitar rumah penulis. Metode yang
digunakan untuk penyajian hasil analisis data pada penelitian ini adalah metode informal.
6. Hasil Penelitian
Beberapa contoh ujaran dalam film kartun yang sering digunakan oleh kanak-kanak;
a. Ma, bagaimana caranya kita pergi ke Jakarta?
b. Ayah, oh ayah mana buku Nisa?
c. Aya : ini punya Aya kan?
d. Nisa : Betul, betul, betul
e. Nisa mau crabypati.
f. Hallo Patrick.
7. Simpulan
Kanak-kanak menjelang sekolah perolehan fonologi sudah lengkap, mereka pada
tahap ini sudah bisa membedakan fitur-fitur semantik, dan sudah memilah benda-benda
yang mereka lihat. Film kanak-kanak yang berbahasa seperti bahasa pertamanya juga
mempengaruhi pemerolehan bahasa kanak-kanak. Peran orang tua sangatlah menentukan
pemerolehan bahasa anak. Orang tua sebaiknya memilih tontonan yang baik terutama
bahasa yang baik bagi anak.
JURNAL II
1. Judul Artikel
Panjang Rata-Rata Tuturan Anak Usia 2 Tahun 7 Bulan Dalam Bingkai Teori
Pemerolehan Bahasa Anak
2. Latar Belakang
Penelitian tentang tindak direktif yang dituturkan oleh anak usia 2 tahun 7 bulan
ini, didasari oleh ditemukannya beberapa keunikan tuturan dalam
wacana percakapan. Keunikan tuturan tersebut terletak pada cara anak usia itu pada
saat menyampaikan keinginannya. Salah satu bentuk keunikan tuturan tersebut
adalah kemampuan anak usia tersebut dalam menuturkan sebuah keinginan
dengan menggunakan kalimat tak langsung. Agar mitra tutur dapat memahami
maksud suatu tuturan, diperlukan kemampuan berpikir kritis dari mitra tutur
terhadap tuturan-tuturan tersebut.
3. Tujuan Penelitian
Mengetahui Panjang Rata-Rata Tuturan Anak Usia 2 Tahun 7 Bulan ketika proses
Pemerolehan Bahasa Anak.
4. Metode penelitian yang digunakan
Penelitian ini menggunakan metode analitis deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Data atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data MLU anak laki-laki berusia 2 tahun 7 bulan. Jenis kata yang telah dikenal subjek
penelitian adalah nomina (N), verba (V), adjektiva (Adj), adverbia (Adv), dan numeralia
(Num).
5. Hasil Penelitian
Hasil analisis terhadap tuturan seorang anak berusia 2 tahun 7 bulan adalah
sebagai berikut:
a. Analisis tuturan menunjukkan mempunyai MLU 3,3, berada pada tahap VII. Pada
usia tersebut seharunya MLU-nya berada pada tahap V yang MLU-nya antara 2,5-
2,75.
b. Adanya pemerolehan bahasa anak berupa beberapa jenis kata, yakni nomina (N),
verba (V), adjektiva (Adj), adverbia (Adv), dan numeralia (Num).
c. Adanya kemampuan bertutur objek dari kalimat satu kata hingga kalimat tujuh kata,
yang berarti sang anak telah mampu bertutur dengan kalimat lengkap.
6. Simpulan
Pemerolehan bahasa bersifat tidak sadar dan alamiah, maksudnya pemeroleh
bahasa tidak menyadari bahwa dia memperoleh suatu bahasa, sedangkan belajar
bahasa bersifat sadar dan ilmiah, maksudnya sengaja mempelajari suatu bahasa. Anak
yang memperoleh bahasa tidak hanya sekadar belajar sebuah akumulasi tuturan yang
acak, tetapi juga mempelajari seperangkat kaidah yang melandasi prinsip pembentukan
pola ujaran. Seorang anak membuat dan menginterpretasikan tata bahasa dengan cara-
cara tertentu. Ia akan mencari keteraturan tuturan yang didengarnya di sekitarnya.