NIM : 855773195
KELAS : 5A PGSD
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN
___________________________________________________________________________
Judul :
Menganalisis Efektivitas Penggunaan Media Gambar Terhadap Kemampuan
Membaca Pada Siswa kelas 1 di SD Kartika II-8 Lahat Dengan Menggunakan Metode
Demonstrasi.
A. Identifikasi Masalah
Masalah : Masih banyak siswa kelas 1 yang belum bisa membaca di SD Kartika II-8 Lahat
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian membaca ?
2. Apa penyebab kesulitan membaca pada siswa SD Kartika II-8 Lahat ?
3. Bagaimana cara mengatasi siswa yang belum bisa membaca ?
4. Bagaimana efektivitas media gambar terhadap kemampuan membaca siswa SD Kartika II-
8 Lahat ?
C. Media
1.Poster gambar huruf , benda – benda dan makhluk hidup berwarna
2.Proyektor
I. PENDAHULUAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti ingin
mendeskripsikan suatu fenomena sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dialami oleh
subjek penelitian, dalam penelitian ini peneliti ingin mendeskripsikan kendala guru dalam
menerapkan penilaian autentik (Dafit & Ramadan, 2020).Penelitian deskriptif ini bertujuan
untuk menganalisis kesulitan membaca permulaan pada siswa kelas I SD Kartika II-8 Lahat.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kartika II-8 Lahat . SD Kartika II-8 Lahat adalah
salah satu sekolah dasar yang berada di wilayah Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Lahat,
Kabupaten Lahat Provinsi Sumatra Selatan. Penelitian tersebut dilaksanakan sejak bulan
Oktober 2023. Teknik pengumpulan data diperlukan untuk memperoleh data yang benar dan
akurat dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data
yang antara lain sebagai berikut.
a. Metode Observasi
Dalam observasi ini peneliti terlibat dengan subyek yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian. Penggunaan metode pengumpulan data
observasi ini nantinya agar peneliti dapat melihat secara langsung kejadian yang
ditemukan tentang kesulitan membaca permulaan. Sehingga peneliti juga turut
mengarahkan siswa yang diteliti untuk melaksanakan tindakan yang mengarah pada
data yang diinginkan oleh peneliti.
b. Metode Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan guru, siswa dan beberapa orang tua
siswa agar nantinya memperoleh hasil yang maksimal dalam penelitian ini. Nantinya
wawancara ini dilakukan untuk mengetahui apakah anak tersebut bermasalah dengan
kesulitan membaca.
c. Metode Pemberian angket ( kuesioner )
Instrumen yang digunakan yaitu instrumen non-tes berupa kuesioner mengenai
membaca permulaan. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
d. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi yang
digunakan dalam penelitian ini, mengumpulkan data berupa sumber dokumentasi
yang berkaitan dengan kegiatan siswa di dalam maupun di luar kelas. Peneliti
melakukan wawancara dengan guru dan siswa kelas I sampai peneliti mendapatkan
data yang peneliti butuhkan. Peneliti juga melakukan telaah terkait dokumen-
dokumen yang menunjang data- data yang peneliti butuhkan seperti, buku catatan
siswa, buku latihan siswa serta dokumen-dokumen lainnya. Setelah peneliti
mendapatkan data, kemudian dilakukan analisis data menggunakan model Milles and
Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Data yang didapatkan mengenai kesulitan membaca permulaan siswa kelas I di SD
Kartika II-8 Lahat. Berikut kisi-kisi instrumen penelitian yang peneliti gunakan untuk
mengumpulkan data di lapangan.
Setelah peneliti mendapatkan data,kemudian dilakukan analisis data menggunakan
model Milles and Huberman dengan tahapan reduksi data,penyajian data,dan penarikkan
kesimpulan. Data yang didapatkan mengenai kesulitan membaca permulaan siswa kelas 1 di
SD Kartika II-8 Lahat. Berikut kisi-kisi instrumen penelitian yang peneliti gunakan untuk
mengumpulkan data di lapangan.
No. Indikator Sub Indikator
Tabel 2.Kisi Kisi Pedoman Wawancara Mengenai Solusi Yang Diberikan Guru
Dari hasil pelaksanaan tindakan di siklus II dapat diketahui bahwa dari 25 siswa
yang mengikuti tes akhir terdapat 23 siswa yang telah mencapai batas tuntas yang telah
ditetapkan dengan nilai tertinggi yaitu 100 dan nilai terendah yaitu 58,33. Data ini
menunjukkan bahwa pembelajaran membaca permulaan sudah memenuhi batas tuntas
yang ditetapkan. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata maupun
ketuntasan klasikal tes kemampuan membaca permulaan yang dicapai siswa telah
memenuhi indikator kinerja.
Refleksi Tindakan Siklus II
Berdasarkan hasil dari evaluasi/tes akhir, lembar observasi guru dan siswa pada
siklus II ini dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan telah maksimal. Siswa
merasa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran karena dengan penerapan
media yang menarik anak tidak merasa bosan dalan kegiatan pembelajaran seperti
kegiatan bermain. Sebagian besar siswa sudah dapat membaca huruf, suku kata, kata, dan
kalimat sederhana dengan lancar serta penggunaan lafal yang benar. Siswa semakin
tertarik untuk belajar membaca karena mereka menyadari bahwa pembelajaran membaca
merupakan hal yang sangat penting. Siswa telah mengetahui bahwa untuk dapat
mempelajari mata pelajaran yang lain terlebih dahulu harus mampu membaca. Untuk itu
siswa selalu didorong untuk rajin belajar membaca, agar mereka mampu dan gemar
membaca.
Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I, dapat dikatakan bahwa penelitian ini
belum berhasil karena masih ada 12 siswa yang belum mencapai batas ketuntasan. Hasil
rata-rata tes kemampuan membaca permulaan siswa pada siklus I sebesar 69 dan
ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 52%. Hasil ini belum memenuhi batas minimal
indikator kinerja yang ditetapkan.
Hasil rata-rata tes kemampuan membaca permulaan siswa pada siklus II sebesar
78,67. Dilihat dari nilai batas minimal sesuai dengan indikator kinerja, nilai rata-rata siswa
tersebut sudah memenuhi kriteria. Secara individual, dari hasil tes pada siklus II dari siswa
yang berjumlah 25 orang yang telah mencapai nilai lebih besar atau sama dengan 70
sebanyak 23 siswa. Sementara 2 siswa mendapatkan nilai di bawah 70. Jadi, nilai tes
kemampuan membaca permulaan siswa pada siklus II telah mencapai batas tuntas yang
telah ditetapkan dengan tingkat ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 92%.
Peningkatan aktivitas selama kegiatan pembelajaran dapat dilihat berdasarkan hasil
observasi yang meliputi kegiatan-kegiatan: aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran,
keaktifan siswa dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan, rasa ingin tahu dan
keberanian siswa meningkat, kreativitas dan inisiatif siswa meningkat serta aktif
mengerjakan tugas. Kemampuan siswa bertambah meningkat dari siklus I, dan siklus II
karena siswa pada saat pembelajaran menggunakan alat peraga/media merasa terangsang
untuk mempelajari, mengamati, dan mencoba apa yang dilihat dan mudah untuk
diketahuinya, anak lebih terfokus karena siswa merasa apa yang dilihat itu memudahkan
untuk diikuti, mudah untuk meniru dan melakukan sesuai dengan petunjuk guru.
IV. PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian ini maka kesimpulan yang diperoleh, sebagai
berikut: Hasil belajar siswa pada siklus I dalam peningkatan kemampuan membaca
permulaan siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 69 dengan ketuntasan belajar secara
klasikal 52% dan hasil belajar siswa pada siklus II dalam peningkatan kegiatan membaca
permulaan siswa dengan menggunakan media kartu huruf mengalami peningkatan dengan
memperoleh nilai rata-rata 78,67 dan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 92% dan
telah memenuhi batas pencapaian indikator keberhasilan.
b. Saran
Diharapkan kepada guru kelas 1 SD Kartika II-8 Lahat kiranya agar membaca
permulaan dengan menggunakan media gambar dilakukan secara berkelanjutan karena
menggunakan media gambar dalam membaca permulaan ini dapat meningkatkan belajar
membaca siswa. Untuk lebih mengefektifkan upaya peningkatan belajar membaca siswa
melalui media gambar, kiranya guru perlu mencari informasi lebih dalam tentang
membaca permulaan dengan menggunakan media gambar yang baik dan benar.
A. Identifikasi Masalah
Masalah : Masih banyak siswa kelas 1 yang belum bisa membaca di SD Kartika II-8 Lahat
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian membaca ?
2. Apa penyebab kesulitan membaca pada siswa SD Kartika II-8 Lahat ?
3. Bagaimana cara mengatasi siswa yang belum bisa membaca ?
4. Bagaimana efektivitas media gambar terhadap kemampuan membaca siswa SD Kartika II-
8 Lahat ?
C. Media
1.Poster gambar huruf , benda – benda dan makhluk hidup berwarna
2.Proyektor