Anda di halaman 1dari 9

Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan

tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.

RINGKASAN
Kemampuan membaca pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam
membaca bacaan atau suatu teks yang dilihat dan diprediksinya. Sedangkan
Menurut (Tarigan,1994:8) bahwa “Membaca pemahaman merupakan membaca
yang mengutamakan makna bacaan tidak terletak pada halaman tertulis, tetapi
berada pada pikiran pembaca”. Hal tersebut artinya ketika siswa membaca bacaan
yang tertulis, maka siswa tersebut sedang memikirkan pikiran-pikiran yang akan
diungkapkan setelah membaca.
Strategi Direct Reading Thingking Activities adalah strategi membaca dan
berpikir secara langsung. Dengan strategi Direct Reading Thingking Activities
guru bisa memotivasi usaha dan konsentrasi siswa dengan melibatkan mereka
secara intelektual serta mendorong mereka merumuskan pertanyaan dan hipotesis,
memproses informasi, dan mengevaluasi solusi sementara. Strategi ini diarahkan
untuk mencapai tujuan umum. Dengan strategi DRTA guru dapat membantu
siswa ketika mereka kesulitan berinteraksi dengan bahan bacaan.
(Stauffer,2006:84) menjelaskan “Strategi Direct Reading Thinking Activities
memiliki tiga tahap kegiatan yaitu: Memprediksi (Predicting), Membaca
(Reading), Membuktikan (Proving) yang melibatkan interaksi siswa dan guru
terhadap teks secara keseluruhan”.
Dalam penelitian ini penulis ingin memiliki target yang nantinya akan dapat
bermanfaat bagi guru di sekolah dasar yang berada di Karawanag supaya
meningkatkan hasil belajar siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman siswa SD dalam belajar bahasa Indonesia serta dapat dipublikasikan
di artikel/jurnal nasioanal ataupun internasional.

Kata kunci maksimal 5 kata


Kata_kunci_1 Strategi Direct Reading Thingking Activities; kata_kunci2;
kemampuan membaca pemahaman

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian
tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
Salah satu materi pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yang
berperan penting ialah pembelajaran membaca. Menurut Tarigan (2008:7)
“Membaca adalah kegiatan yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh peneliti melalui media
kata-kata/bahasa tulis”.
Menurut Abdurrahman (2003:201) “Tujuan dari membaca adalah
memahami isi bacaan, tetapi kenyataan yang ada belum semua siswa dapat
mencapai tujuan tersebut. Banyak anak yang dapat membaca secara lancar suatu
bahan bacaan tetapi tidak memahami isi bahan bacaan tersebut”.
Maka dari itu, perlunya peran pendukung untuk meningkatkan kegiatan
membaca dalam materi pelajaran bahasa Indonesia, sehingga peningkatan
kemampuan membaca pemahaman dapat tercapai. Kemampuan membaca
pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam merekonstruksi pesan yang
terdapat dalam teks yang dibaca.
Berdasarkan hasil observasi, peneliti melihat kenyataannya bahwasannya
di sekolah tersebut memang dari faktor guru, siswa, media sangatlah masih
kurang memfasilitasi antara satu dengan yang lainnya, sehingga mempengaruhi
siswa dalam kemampuan membaca pemahaman yang relatif masih rendah. Oleh
karena itu kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Adiarsa
Barat V perlu ditingkatkan dengan menggunakan Efektivitas strategi
pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan sehingga kemampuan membaca
pemahaman dapat dicapai dan memiliki peningkatan.
Hasil observasi tersebut juga didukung dari hasil wawancara dengan ibu Budi Hastuti,
S.Pd guru kelas V SD Negeri Adiarsa Barat V yang menceritakan bahwa keadaan kelas V itu
sebagai berikut:
1) Kemampuan membaca pemahaman masih kurang
2) Keadaan kelas memang pasif
3) Terlihat sangat jelas oleh peneliti dari hasil studi dokumentasi bahwasannya kondisi kelas
sangat lemah dalam berpartisipasi antar siswa dengan guru.
4) Dan tidak ada terjadinya komunikasi atau timbal balik yang baik antara guru dengan siswa
ketika sedang belajar bahasa Indonesia.
5) Rendahnya penggunaan media dalam pembelajaran.
Setelah mengamati keadaan kelas V di SDN Adiarsa Barat V, diperlukan adanya
perkembangan belajar siswa kelas V terkait dengan peningkatan kemampuan membaca
pemahaman. Diantaranya adalah dengan menggunakan strategi yang berhubungan dengan
kemampuan membaca pemahaman sehingga kemampuan membaca pemahaman menjadi
meningkat. Peneliti menggunakan strategi Direct Reading Thingking Activities. “Strategi ini
merupakan suatu rencana membaca yang terdiri dan mensurvei isi, membuat pertanyaan,
membaca isi, menceritakan isi bacaan dan meninjau kembali bacaan”. (Tarigan,1994:35).
Strategi Directed Reading Thinking Activities di dalam penelitian ini menjadikan siswa
dapat memprediksi isi bacaan dengan teks, kemudian membaca isi teks, dan membuktikan apa
yang sudah di prediksi dan dibacanya. Di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, strategi Direct
Reading Thingking Activities ini dapat menjadikan peningkatan kemampuan membaca
pemahaman siswa meningkat, karena strategi tersebut melibatkan siswa antar guru dalam proses
belajar yang membuat siswa dapat membangun pikiran dan ungkapan-ungkapan yang di
prediksinya.

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan
dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil
penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber
pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Strategi Direct Reading Thingking Activities
Menurut Rahim (2011:47) bahwa : “Strategi Direct Reading Thingking Activities adalah
strategi membaca dan berpikir secara langsung. Dengan strategi Direct Reading Thingking
Activities guru bisa memotivasi usaha dan konsentrasi siswa dengan melibatkan mereka secara
intelektual serta mendorong mereka merumuskan pertanyaan dan hipotesis, memproses
informasi, dan mengevaluasi solusi sementara. Strategi ini diarahkan untuk mencapai tujuan
umum. Dengan strategi DRTA guru dapat membantu siswa ketika mereka kesulitan berinteraksi
dengan bahan bacaan”.
(Stauffer,2006:84) menjelaskan “Strategi Direct Reading Thinking Activities memiliki
tiga tahap kegiatan yaitu: Memprediksi (Predicting), Membaca (Reading), Membuktikan
(Proving) yang melibatkan interaksi siswa dan guru terhadap teks secara keseluruhan”.
“Adapun terdapat penjelasan langkah-langkah Strategi Direct Reading Thinking
Activities” menurut Stauffer (2006:84) menjelaskan bahwa :
1) “Memprediksi”
“Pada langkah pertama, guru menyiapkan siswa untuk membaca dan membantu
mereka berfikir tentang apa yang akan mereka baca sebelum memulai pembelajaran.
Siswa belajar untuk memprediksi apa yang akan mereka baca berdasarkan pada
petunjuk yang tersedia di dalam teks, seperti gambar, tulisan tebal dalam bagian teks
dengan membaca sekilas. Parasiswa belajar untuk membuat pertanyaan tentang apa
yang akan mereka baca dan untuk mengatur prediksi sebelum kegiatan membaca
dimulai. Selama langkah ini, peran guru adalah untuk mengaktifkan keduanya dengan
bertanya kepada siswa tentang prediksi mereka. Ini adalah waktu untuk menebak,
mengantisipasi dan menghipotesa”.
2) “Membaca”
“Langkah berikutnya adalah membaca. Para siswa diminta untuk membaca teks
dalam hati untuk memverifikasi keakuratan prediksi mereka. Beberapa prediksi mereka
akan ditolak dan beberapa akan diterima setelah membaca lebih Ianjut. Tidak ada
prediksi yang benar atau salah, hanya beberapa prediksi dinilai kurang akurat
dibandingkan yang Iain”.
3) “Membuktikan”
“Selama langkah ini, Siswa membaca kembali teks agar mereka dapat
memverifikasi prediksi mereka. Siswa memverifikasi keakuratan prediksi mereka
dengan menemukan pernyataan dalam teks dan membacanya secara lisan dalam kelas.
Guru berfungsi sebagai pembimbing, penyaring, dan memperdalam bacaan atau proses
berpikir. Secara umum, filsafat yang melandasi aplikasi model DRTA ini dikembangkan
lebih lanjut ke dalam prinsip-prinsip belajar membaca (dan menulis)”.
“Sebagaimana diuraikan Oleh (Pinnell dan Fountas,1998:3) Prinsip-prinsip
belajar membaca adalah sebagai berikut”:
a) “Siswa perlu memahami tujuan membaca sehingga mereka dapat memahami dan
menikmati kegiatan membaca”.
b) “Siswa perlu mempelajari dan memahami struktur bahasa tulis untuk mendapatkan
informasi dan gagasan baru”.
c) “Siswa perlu mengetahui bunyi bahasa, menikmati bunyi itu dan menggunakan
pengetahuan tentang bunyi bahasa sebagai alat untuk menjadi seseorang yang
literat”.
d) “Siswa harus memiliki banyak pengalaman tentang simbol-simbol bunyi sehingga
mereka dapat belajar menggunakan pengalaman itu untuk membaca dan menulis”.
e) “Siswa perlu mendalami makna kata untuk dapat memanfaatkan informasi secara
efektif dan efisien”.
f) “Siswa perlu memahami kaidah-kaidah bahasa tulis agar mereka dapat
memanfaatkan pengetahuan sebagai pembaca atau peneliti”.
g) “Siswa perlu membaca terus menerus sehingga mereka dapat menggunakan dan
memperluas pengetahuan mereka tentang abjad, bunyi, kata dan bahasa”.
h) “Siswa harus mengembangkan keluwesan dan kefasihan untuk meningkatkan
pemahaman sehingga kegiatan membaca merupakan kesenangan atau kenikmatan
tersendiri bagi mereka”.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan langkah-langkah strategi Direct Reading
Thinking Activities dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan
yakni sebagai berikut:
l . Kegiatan awal
a. Guru memberi salam pada siswa.
b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa'a.
c. Guru menjelaskan tujuan pembclajaran yang hendak dicapai.
d. Guru melakukan apersepsi.
2. Kegiatan Inti
a. Guru memperkenalkan bacaan.
b. Siswa membaca judul teks bacaan. Bagian lanjut bacaan ditutup dengan kertas.
c. Siswa membuat prediksi bacaan yang akan dibuatnya.
d. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang judul bacaan sebagai pembangkit prediksi
terhadap isi bacaan.
e. Siswa menentukan prediksi bacaan yang dibacanya.
3. Siswa mengecek prediksi yang telah dibuatnya.
a. Siswa membaca dalam hati satu paragraf dengan berkonsentrasi untuk menemukan
kebenaran atau kesalahan prediksinya.
b. Guru membantu siswa yang kesulitan dalam menentukan kebenaran atau kesalahan
prediksinya.
4. Menguji Prediksi
a. Setelah Siswa membaca satu paragrap.
b. Guru meminta Siswa untuk menemukan kalimat utama, dan gagasan utama.
c. Guru mengajukan pertanyaan, kemudian guru meminta siswa yang prediksinya benar
untuk membacakannya secara lisan di depan kelas.
5. Pelatihan untuk Kemampuan Membaca Pemahaman siswa.
a. Guru meminta perwakilan siswa untuk membacakan hasil pekerjaanya di depan kelas
dan siswa yang lain memberi tanggapan.
b. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil pekerjaan siswa.
c. Guru meminta siswa mencari dan menemukan arti kata-kata yang sulit dipahami serta
ungkapan yang terdapat di dalam isi teks bacaan tersebut.
d. Guru meminta siswa menemukan makna tersurat yang yang terdapat di dalam isi teks
bacaan tersebut.
e. Guru meminta siswa menemukan makna tersirat yang yang terdapat di dalam isi teks
bacaan tersebut.
f Setelah siswa dapat memahami arti kata-kata yang sulit dipahami serta ungkapan yang
tidak dimengerti yang terdapat di dalam isi teks bacaan tersebut, dan kemudian siswa
menemukan makna tersurat dan tersirat yang terdapat di dalam isi teks bacaan tersebut,
maka siswa dapat menyimpulkan kesimpulan dari paragraf yang terdapat di dalam isi
teks bacaan tersebut.
6. Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan soal evaluasi dan pengayaan.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru.
c. Guru'nenyampaikan kesimpulan dan menutup pembelajaran.
Pengertian Kemampuan Membaca Pemahaman
Kemampuan membaca pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam membaca
bacaan atau suatu teks yang dilihat dan diprediksinya. Sedangkan Menurut (Tarigan,1994:8)
bahwa “Membaca pemahaman merupakan membaca yang mengutamakan makna bacaan tidak
terletak pada halaman tertulis, tetapi berada pada pikiran pembaca”. Hal tersebut artinya ketika
siswa membaca bacaan yang tertulis, maka siswa tersebut sedang memikirkan pikiran-pikiran
yang akan diungkapkan setelah membaca.
Namun, pada kenyataanya, seseorang hanya sekedar membaca namun tidak memahami
arti. Selain itu, pengertian dari “Membaca pemahaman adalahs yang merupakan jenis membaca
dengan penuh pemahaman untuk menemukan gagasan atau ide pokok yang terdapat dalam
bacaan sehingga pembaca dapat memperoleh informasi dan memahami bacaan dengan baik”
.(Subyantoro,2011:3).
Selain itu, kemampuan membaca pemahaman Menurut (Tarigan,2008:58) “Membaca
pemahaman (reading for under standing) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk
memahami standar-standar atau normanorma kesastraan (literal standars), resensi kritis (critical
review), drama tulis (printed drama) serta pola-pola fiksi (pattern officion)”.

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir
dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang
jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.
Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan
penelitian yang diusulkan.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalalah penelitian
eksperimen. Melalui penelitian hasil uji coba eksperimen ini, peneliti berusaha
menemukan data-data kuantitatif terkait dengan kemampuan membaca pemahaman
siswa. Data yang digunakan untuk menganalisis pendekatan kuantitatif adalah data
berupa angka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimen.

Tabel Desain Penelitian

Kelas Pretest Perlakuan Postest


E O1 X O2
K O3 - O4

Keterangan :
E : Kelas Eksperimen.
K : Kelas Kontrol.
O1 : Pre-test kelas eksperimen .
O2 : Post-test kelas eksperimen.
O3 : Pre-test kelas kontrol.
O4 : Post-test kelas kontrol.
X : Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan Strategi Direct
Reading Thingkng Activities
- : Perlakuan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran
Konvensional.
Tes awal (pretest) diadakan kelompok eksperimen. Kemudian dilakukan uji perbedaan
untuk memperoleh kondisi awal yang sama. Pada akhir perlakuan dilihat perbedaan pencapaian
pretest dan posttest kelompok eksperimen (O1 – O3 dan O2 – O4). Hasil tes kemampuan
membaca pemahaman pada masing-masing kelompok dibandingkan atau diuji perbedaannya.
Jika antara tes diantara kedua kelompok terdapat perbedaan atau perbandingan, maka akan
diketahui efektivitas peningkatan dari perlakuan yang diberikan.

Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL

No Jenis Kegiatan Bulan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pengumpulan
Data
2. Pengolahan Data
3. Pengumpulan bahan
penelitian
4. Persiapan pembuatan
laporan Penelitian
5. Menyusun Penulisan
Laporan
6. Penyerahan Laporan
Penelitian

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto,Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta:
PT.Bumi Aksara.
2. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
3. Boliti, Sukamong. (2012). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas
IV SDN 1 Lumbia-Lumbia Melalui Metode Latihan Terbimbing, Jurnal Kreatif Tadukalo
Online. Volume 2 Nomor 2 ISSN 2354-614X. 18-20
4. Clark, V. L., & Cresswell, J.W. (2010). Understanding Research; A consumer„s guide.
Boston: Merrill.
5. Creswell, John (2015). Riset Pendidikan Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Riset
Kualitatif dan Kuantitatif. CELEBAN Timur UH III/548 Yogyakarta 55167
6. Danassasmita, Wawan. (2007). Efektivitas Model Directed Reading Actvity (DRA)
Dalam Pengajaran Membaca Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Asing. Jurnal
Educationis. Volume 2 Nomor 2. 126
7. Desi, Anwar. (2002). Kamus Bahasa Indonesia Modern. Surabaya: Amelia Surabaya
8. Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo
9. Kurniawati, Rikke. (2012). Kamus Bahasa Indonesia Modern. Surabaya: Amelia
Surabaya
10. Marnius. (2016). Penerapan Strategi Drta (Directed Reading Thingking Activity) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Mencari Gagasan Pokok Karangan Narasi Pada
Siswa Kelas IV SDN 003 Pagaran Tapah Darussalam. Jurnal Primary Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan Universitas
Riau. Volume 5 Nomor 3. Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 tanggal 25 November 2016.
ISSN: 2303-1514
11. Muhafidin. (2016). Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SD Negeri
1 Cidempet Kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu. Jurnal Profesi Pendidikan Dasar.
Volume 3 Nomor 1. 66-70
12. Oka, I Gusti Ngurah. (1983). Pengantar Membaca dan Pengajarannya. Surabaya: Usaha
Nasional
13. Rahim, Farida. (2006). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
14. Rahim, Farida. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
15. Razak, Abdul. (2000). Membaca Pemahaman Teori dan Aplikasi Pengajaran.
Pekanbaru: Autografika
16. Somadayo, Samsu. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta:
Graha Ilmu
17. Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta,
CV
18. Sukardi, 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
19. Tarigan, Henry Guntur. (1986). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Percetakan
Angkasa.
20. Tarigan, HG. (1987). Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan Efisien.
Bandung: Angkasa
21. Tarigan, Henry Guntur. (2008). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa.
Bandung: Angkasa
22. Yunus, Abidin. 2012. Pembelajaran Memnbaca Berbasis Pendidikan Karakter. .
Bandung: Percetakan PT.Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai