NIM: 3212322004
2022\2023
1. MENENTUKAN INFORMAN
Sebelum melakukan penelitian kita menentukan informan yang dimana informan ini adalah
seseorang yang benar benar mengetahui suatu persoalan dan permasalahan tertentu yang
dapat di peroleh dari forman yang jelas dan terpercaya baik berupa pertanyaan , keterangan
atau data data yang dapat membantu dalam memahami persoalan dan permasalahan tersebut .
Data : Informan : guru sekolah dasar negeri serang 2 kota serang .
Setelah menentukan informan, peneliti melakukan atau menentukan kapan waktu untuk
memawancarai informan untuk mendapatkan data data yang menyankut atau terkait dengan
peneliti.
Setelah di lakukan nya wawancara dengan informan kita sebagai peneliti menyiapkan
catatan catatan mengenai informasi yang di dapat dari informan .
Data: bagaimana kemampuan baca tulis siswa seperti untuk kelas yang masih membedakan
huruf ?
Masih ada sebagian siswa siswi yang belum tahu membaca dan sulit untuk mengenali kata
“ atau huruf ,maka dari itu seorang guru membuat metode ASA .
Mengajukan pertanyaan ini adalah seorang peneliti melakukan atau memberi pertanyaan yang
mendeskripsikan sebuah kejadian atau indikasi yang sedang di teliti .
Data : metode apa yang di lakukan guru pada siswa siswi kelas 1 SD SERANG 2 KOTA
SERANG, dalam permulaan pembelajaran membaca dan menulis ?
Metode pembelajaran membaca permulaan ini dilakukan yaitu:
1.metode bunyi
2. metode abjad
3.metode suku
4.metode kata lembaga.
Metode bunyi ini digunakan untuk mengenal huruf a-z serta pengucapanya , contohnya
seperti [ed],\d\.dan lainya .dan metode suku kata ini seperti diawali dengan mengenal suku
kata seperti ba,cu,da,si,dan seterusnya.lalu dari suku kata tersebut di rangkaikan lah menjadi
kalimat sederhana yang di maksud dengan proses perangkaian kata menjadi kalimat
sederhana .dan metode kata lemabaga ini merupakan metode peralihan antara metode bunyi
dengan global yang diamana guru memulai kata yg dekat dengan anak yang sering di
degar,contohnya : gambar bola ,dan gambar seorang anak laki laki yang bernama didi.
Dan dalam metode pembelajaran menulis permulaan ini dilakukan ada metode struktural dan
metode kupas dan rangkain suku kata .metode struktural analatik ini menampikan sturuktur
kalimat secara utuh .kalimat utuh inilah menjadi landasan utama metode ini yg dimana
menajdi analisa kata .dan metode kupas ini metode yang mendasarkan kepada pendekatan
harfiah.guru yang mengajarkan menulis dimulai dari mengenalkan huruf lepas kemudain
menegenalkan huruf lepas.
Peneliti juga menganalisis data hasil wawancara, tujuannya untuk mengetahui tidak ada
kekurangan dalam hasil wawancara yang dilakukan.
Data : -
Dalam langkah ini dengan menggunakan hubungan sematik sebagai satu titik
berangkat .analisis ini dimulai dari hubungan hubungan dengan sistematik
Data : Pengumpulan data penelitian difokuskan kepada tiga sumber, yakni dokumen,
informan, dan proses pembelajaran di kelas. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti
sebagai instrumen utama penelitian. Selama pengumpulan data, peneliti menggunakan
pedoman pengamatan, pedoman wawancara, dan analisis dokumen.
7. MENGAJUKAN PERTANYAAN STRUKTURAL
Pada langkah ini, peneliti etnografi setidaknya punya pertanyaan terstruktur untuk
melengkapi pertanyaan yang kecil-kecil atau pertanyaan deskriptif (poin keempat). Contoh
pertanyaan terstruktur misalnya apakah ada stakeholder yang berperan dalam pelestarian
budaya? Jika iya ada siapa saja. Kemudian tugas-tugasnya apa aja tiap stakeholder yang
berperan. Dari satu pertanyaan akan dibuat bersusun sesuai kebutuhan si peneliti.
Tujuan nya untuk membuat siswa siswi ini lebih paham dan lebih mudah dalalam
belajar pengenalan huruf dan cara membaca bagi anak sd kelas 1.
Taksonomi adalah upaya pemfokusan pertanyaan yang telah diajukan. Ada lima langkah
penting membuat taksonomi, yaitu: (a) pilih sebuah domain analisis taksonomi, contoh dalam
penelitian terkait pekerja informal (tukang parkir, buruh cuci, ojek online, pengemis dkk),
Dalam penelitian etnografi, peneliti bisa mengajukan pertanyaan yang berkebalikan alias
kontras dengan suatu pernyataan yang memiliki makna yang berbeda. Contohnya laki-laki,
perjaka, pria, lanang, pria dewasa, suami dan lain-lain.
Data : seperti guru dan murid yang berinteraksi dalam proses pembelajaran
Analisis komponen sebaiknya dilakukan ketika dan setelah di lapangan. Hal ini untuk
menghindari manakala ada hal-hal yang masih perlu ditambah, segera dilakukan wawancara
ulang kepada informan.
Data : Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, analisis dokumen, dan catatan lapangan,
diperoleh hasil bahwa gambaran pembelajaran membaca dan menulis permulaan di kelas I
SDN Serang 2 Kota Serang,
a. Metode Pembelajaran Membaca Permulaan
b. Metode Pembelajaran Menulis Permulaan
11. MENEMUKAN TEMA
Menentukan tema tema budaya terhadap judul penelitian yang peneliti lakukan, yang
selanjutkan akan mengetahui lebih banyak pertanyaan kontras.
Data : -
Menulis etnografi sebaiknya dilakukan secara deskriptif, dengan bahasa yang cair dan lancar.
Jika kemungkinan harus bercerita tentang suatu fenomena, sebaliknya dilukiskan yang enak
dan tidak membosankan pembaca. Penentuan informan kunci juga penting dalam penelitian
etnografi. Informan kunci dapat ditentukan menurut konsep Benard yaitu orang yang dapat
bercerita secara mudah, paham terhadap informasi yang dibutuhkan, dan dengan gembira
memberikan informasi kepada peneliti.
DATA: ujuan penelitian ini adalahuntuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai
prosespembelajaran membaca dan menulispermulaan bahasa Indonesia di kelasI Sekolah
Dasar Negeri Serang 2Kota Serang, khususnya mengenaibagaimana metode
pembelajaranmembaca dan menulis permulaan disekolah dasar kelas I.
Pembelajaranmembacapermulaan di kelas I SDN Serang 2Kota Serang menggunakan
beberapametode diantaranya adalah metodebunyi, metode abjad metode sukukata, dan
metode kata lembaga.Metodeyang digunakan dalampembelajaran menulis permulaan dikelas
I SD adalah metode StrukturalAnalitik Sintetik (SAS), metodeKupas Rangkai Suku Kata
(KRSK),dan metode abjad.
JPSD Vol. 4 No. 1, Maret 2018
ISSN 2540-9093
E-ISSN 2503-0558
Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai
metode pembelajaran membaca dan menulis permulaan bahasa Indonesia di kelas I Sekolah Dasar
Negeri Serang 2 Kota Serang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode
etnografi. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi berupa catatan lapangan, dan
studi dokumen. Data yang telah terkumpulkan dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Ada dua
temuan dalam penelitian ini. Pertama adalah temuan tentang metode dalam pembelajaran
membaca permulaan yaitu: 1) metode bunyi; 2) metode abjad; 3) metode suku kata; dan 4) metode
kata lembaga; kedua adalah temuan tentang metode dalam pembelajaran menulis permulaan yaitu:
1) metode struktural analitik sintetik (SAS), 2) metode kupas rangkai suku kata (KRSK), dan 3)
metode abjad.
Abstract. The objective of the research was to gain comprehensively understanding of the early
reading and writing learning processes at grade I Public Elementary School Serang 2, Serang
City at Banten Province. The methods in this research is qualitative research. The data were
collected through participant observation using interview, observation, and document study. The
data were analyzed based on Spradley’s. There are two findings in this study. The first is the
finding of methods in learning of early reading, such as: 1) sounds methods; 2) alphabet methods,
3) syllablemethods, and 4) word institution methods. Then the second is the finding of methods in
learning of early writing, such as: 1) and techniques in learning early of writing, such as: 1)
Structural Analytical Synthetic (SAS) method; 2) stripping the syllables methods; and 3) alphabet
methods.
30
A. Pendahuluan
Perubahan paradigma pendidikan Hasil penelitian yang dirilis oleh
menuju abad 21 telah mengubah PIRLS (Progress in International
eskalasi dalam proses pembelajaran Reading Literacy Study) yang berada di
secara signifikan. Perubahan itu antara bawah koordinasi IEA (The
lain dari pembelajaran satu arah International Association for The
menjadi interaktif, dari pasif menuju Evaluation Achievement) pada tahun
aktif, dari terpusat pada guru menjadi 2011 menunjukkan anak-anak sekolah
terpusat pada siswa (Usmaedi, 2017). dasar memiliki kemampuan membaca
Pembelajaran di sekolah dasar kelas yang rendah, yaitu di bawah rata-rata
awal bertujuan untuk memberikan internasional (Akbar, 2017). Menurut
bekal kemampuan dasar baca-tulis- data tersebut, literasi belum menjadi
hitung (calistung), pengetahuan, dan budaya di kalangan pelajar Indonesia
keterampilan dasar yang bermanfaat terutama tingkat sekolah dasar
dagi siswa sesuai dengan tingkat Pembelajaran Bahasa Indonesia
perkembangannya. Arends (2012: 5) memiliki peranan yang sangat penting
mengatakan keterampilan baca-tulis bukan hanya untuk membina
dan numerasi dasar merupakan tujuan keterampilan komunikasi melainkan
utama kurikulum pendidikan abad 21. juga untuk kepentingan penguasaan
Kemampuan membaca dan memahami ilmu pengetahuan. Mengingat fungsi
teks pada anak-anak sekolah dasar penting pembelajaran bahasa, sudah
merupakan sarana yang sangat selayaknya pembelajaran bahasa di
mendasar dan penting bagi sekolah dilaksanakan dengan sebaik-
perkembangan di masa mendatang baiknya. Dalam penyelenggaraan
untuk memburu, menyerap, dan pendidikan di sekolah dasar secara
memanfaatkan informasi guna realitas dapat dikelompokkan ke dalam
pengembangan ilmu dan teknologi dua kelompok kelas, yaitu kelas-kelas
ketika kelak mereka sudah mencapai awal dan kelas-kelas lanjutan/tinggi
pendidikan yang lebih tinggi. (Yarmi, 2009). Kelas awal meliputi
kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Kemudian
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan etnografi menggunakan teknik
pendekatan kualitatif dengan metode observasi, observasi partisipan dan
etnografi. Spradley (2007) wawancara, wawancara formal dan
mengemukakan bahwa etnografi informal. Wawancara dengan informan
merupakan pekerjaan mendeskripsikan merupakan sumber utama. Teknik
suatu kebudayaan. Penelitian etnografi pengumpulan data yang digunakan
berdasar pada observasi, deskripsi, dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif atau interpretasi pengamatan, wawancara, catanan
dari fenomena apa saja yang sedang lapangan, merekam data, dan analisis
diteliti. Penelitian ini berlangsung dokumen. Pengumpulan data penelitian
secara alamiah dan difokuskan pada difokuskan kepada tiga sumber, yakni
proses dalam suatu usaha memperolah dokumen, informan, dan proses
gambaran yang menyeluruh. Penelitian pembelajaran di kelas. Pengumpulan
ini secara mendalam mengkaji upaya- data dilakukan oleh peneliti sebagai
upaya pembelajaran membaca dan instrumen utama penelitian. Selama
menulis permulaan di kelas I SDN pengumpulan data, peneliti
Serang 2 Kota Serang. menggunakan pedoman pengamatan,
Merriam (2002) mengemukakan pedoman wawancara, dan analisis
bahwa prosedur pengumpulan data dokumen.
Daftar Pustaka
Arends, Richard I. 2012. Learning to Jurnal Program Studi PGMI, 3
Teach. New York: McGraw-Hill. (1), 1-13.
Akbar, Aulia. 2017. Membudayakan Halimah, Andi. 2014. Metode
Literasi dengan Program 6M di Pembelajaran Membaca dan
Sekolah Dasar. Jurnal Menulis Permulaan di SD/MI.
Pendidikan Sekolah Dasar, 3 (1), Jurnal Aladuna, 1 (2), 190-200.
42-52. Hasanudin, Cahyo. 2016. Pembelajaran
Aulina, Choirun Nisak. 2012. Pengaruh Membaca Permulaan Dengan
Permainan dan Penguasaan Menggunakan Media Aplikasi
Kosakata Terhadap Kemampuan Bamboo Media GM Games
Membaca Permulaan Anak Usia APPS Pintar Membaca Sebagai
5-6 Tahun. Jurnal Pedagogia, 1 Upaya Pembentukan Karakter
(2), 131-143. Siswa SD Menghadapi MEA.
Dewi, Sri Utami Soraya. 2015. Pengaruh Jurnal Pedagogia, 5 (1), 1-12.
Metode Multisensori Dalam Karimkhanlooei, Giti & Hadis, Seifiniya.
Meningkatkan Kemampuan 2015. Teaching Alphabet,
Membaca Permulaan pada Anak Reading and Writing for Kids
Kelas Awal Sekolah Dasar. between 3-6 Years Old as a
JPSD Vol. 4 No. 1, Maret 2018 Asep, Odin & Erwin
ISSN 2540-9093
E-ISSN 2503-0558
41
Second Language. Procedia: Sundari, Erna. 2013. Pengaruh Metode
Social and Behavioral Sciences. Pola Permainan Suku Kata dan
19 (2), 769-177. Kartu Kata Bergambar terhadap
Merriam, Sharan B. and Associates. Kemampuan Membaca Awal
2002. Qualitative Research in Siswa. Jurnal Psikologi Terapan
Practice. San Francisco: Jossey dan Pendidikan, 2 (2), 1-12.
Bass. Suparti. 2007. Strategi Pembelajaran
Mustikowati, Dewi. 2016. Meningkatkan Menulis di Sekolah dasar Kelas
Semangat Membaca dan Menulis IV. Jurnal Didaktika, 2 (1), 259-
Siswa Sekolah Dasar dengan 271.
Permainan Kata Bersambut. Sukartiningsih, Wahyu. 2004.
Jurnal Riset dan Konseptual, 1 Peningkatan Kualitas
(1), 39-42. Pembelajaran Membaca dan
Rahim, Farida. 2009. Pengajaran Menulis Permulaan di Kelas I
Membaca di Sekolah Dasar. Sekolah Dasar Melalui Media
Jakarta: Bumi Aksara. Kata Bergambar. Jurnal
Phajane, Hellen Masello. 2014. Pendidikan Dasar, 5 (2), 75-89.
Introducing Beginning Reading Usmaedi. 2017. Menggagas
Using Phonics Approach. Pembelajaran HOTS pada Anak
Mediterranean. Journal of Social Usia Sekolah Dasar. Jurnal
Sciences, 5 (10), 477-483. Pendidikan Sekolah Dasar, 3 (1),
Popp, Marcia S. 2008. Teaching 82-95.
Languages and Literatures in Yarmi, Gusti. 2008. Pendekatan dan
Elementary Classrooms. London, Strategi Pembelajaran Bahasa
Lawrence Erlbaum Associates Indonesia di SD. Jurnal
Inc. Pendidikan Penabur, 7 (11), 9-
Purwanto, M. Ngalim dan Djeniah Alim. 22.
1997. Metodologi Pengajaran Zuchdi, Darmiyati. 1997. Pendidikan
Bahasa Indonesia di Sekolah Bahasa dan Sastra Indonesia di
Dasar. Jakarta: Rosda Jayaputra. Kelas Rendah. Jakarta:
Slamet, St. Y. 2014. Pembelajaran Depdikbud.
Bahasa dan Sastra Indonesia di Zulela, M.S. 2014. Pendekatan
Kelas Rendah dan Kelas Tinggi. Kontekstual dalam Pembelajaran
Surakarta: UNS Press. Menulis di Sekolah Dasar. Jurnal
Spradley, James P. 2007. The Mimbar Sekolah Dasar, 1 (1),
Etnographic Interview. 83-91.
Yogyakarta: Tiara Wacana.