Himmatul ‘Aliyah
Universitas Negeri Malang
himaliyah21@gmail.com
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di
jenjang pendikan formal. Pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 yang
melatih empat keterampilan berbahasa (membaca, menyimak, berbicara, dan menulis)
berorientasi pada pembelajaran berbasis teks. Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis
teks pada pendidikan dasar sampai pendidikan menengah adalah teks langsung
(kontinu) atau genre mikro, sedangkan jenis teks yang diajarakan pada perguruan tinggi
adalah jenis teks tidak langsung (diskontinu) atau teks-teks genre makro (Mahsun,
2014: 94).
Menurut Bintari & Putrayasa (2014) penerapan pembelajaran bahasa Indonesia
yang berbasis pada teks ternyata tidak mudah untuk diimplementasikan. Banyak tenaga
pendidik yang mengalami berbagai hambatan dalam pengajaran bahasa Indonesia.
Kendala-kendala yang dialami tenaga pendidik ketika menerapkan pembelajaran bahasa
Indonesia adalah bahan ajar yang tidak memuat materi kontekstual, rendahnya
ketertarikan siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, dan ketidaksesuaian waktu
dengan banyaknya materi pembelajaran yang memuat berbagai macam jenis teks.
Dari berbagai jenis teks yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia,
teks persuasi adalah salah satu teks yang dekat dengan kehidupan siswa. Menurut
Kosasih (2014: 147) teks persuasi adalah teks yang berisi ajakan atau bujukan yang
bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau pendengar agar melakukan keinginan
penulis. Teks persuasi merupakan teks yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Oleh karena itu, pembelajaran teks persuasi harus dilakukan dengan baik agar
siswa dapat mengimplementasikannnya dalam kehidupan bermasyarakat. Sebab itulah
pembelajaran teks persuasi merupakan topik yang menarik untuk dikaji.
Namun, pembelajaran teks persuasi ternyata juga menemui banyak kendala dalam
pelaksanaannya. Husnawiyah (2019) meneliti siswa yang telah mempelajari teks
persuasi dan mendapati bahwa hanya 33% siswa yang menyatakan antusias belajar teks
persuasi. Angka ini merupakan fakta lapangan bahwa ketertarikan siswa dalam
mengikuti pembelajaran teks persuasi sangatlah kecil. Sebanyak 77% siswa ternyata
tidak tertarik dengan pembelajaran teks persuasi. Pada aspek bahan ajar, sekitar 15-45%
siswa menyatakan bahwa penggunaan dan manfaat bahan ajar masih kurang. Akibatnya,
sebanyak 72% siswa menyatakan bahwa mereka tidak memahami materi tentang
menulis teks persuasi dan hanya sisanya 27% siswa yang memahami cara menulis teks
persuasi.
Berdasarkan uraian tersebut, kendala-kendala pembelajaran teks persuasi tersebut
tidak jauh berbeda dengan kendala pembelajaran bahasa Indonesia secara umum yang
meliputi kendala dari segi bahan ajar maupun antusiasme peserta didik itu sendiri
terhadap pembelajaran teks persuasi. Adanya berbagai kendala tersebut membuat para
tenaga pendidik mencari berbagai cara untuk mengatasinya. Mereka mencoba
melakukan berbagai penelitian dalam upaya perbaikan proses pembelajaran teks
persuasi yang meliputi perbaikan strategi pengajaran, bahan ajar, maupun media
pembelajaran. Tak hanya guru, para mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik juga
melakukan berbagai penelitian tentang pembelajaran teks persuasi di bangku SMP/MTs
Kelas VIII.
Para peneliti tersebut melakukan uji kelayakan terhadap hasil penelitian mereka.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji hasil penelitian pembelajaran teks
persuasi kelas VIII SMP/MTs yang meliputi aspek (1) gambaran permasalahan
penelitian, (2) upaya penanganan masalah, (3) metode penelitian, dan (4) hasil
penelitian, sehingga dapat diketahui aspek-aspek yang harus
dipertahankan/ditingkatkan. Berdasarkan latar tersebut, maka penulis melakukan
penelitian yang berjudul “Meta Sintesis Penelitian Pembelajaran Teks Persuasi Kelas
VIII SMP/MTs”.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sintesis kualitatif. Jenis
penelitian ini merupakan meta sintesis kualitatif melalui studi dokumen. Sumber data
penelitian ini adalah 30 penelitian berupa artikel, skripsi, tesis, dan disertasi. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan strategi sampel homogeni. Strategi
sampel homogeni adalah strategi memilih sampel dengan karakteristik yang sama
sehingga dapat diteliti secara mendalam (Gall, dkk, 2003). Data atau sampel homogen
yang diteliti adalah 30 penelitian tentang pembelajaran teks persuasi.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi metode
meta-analisis kualitatif dari Ogawa dan Mallen dalam (Gall, dkk, 2003) yang meliputi
langkah-langkah pokok sebagai berikut: (1) audit trail, yaitu pencatatan prosedur
penelitian yang digunakan, (2) menentukan fokus sintesis kualitatif, (3) menggali
literatur yang relevan, (4) mengklasifikasikan dokumen menggunakan instrumen
tabulasi data, (5) membuat database ringkasan, (6) melakukan interpretasi/analisis data
berdasarkan instrumen panduan analisis hasil temuan, dan (7) melakukan pembahasan,
membuat kesimpulan dan saran penelitian.
hasil dan motivasi bahan ajar dan sarana pengalaman pribadi pengalaman orang
belajar siswa pembelajaran peneliti lain
86,7% (26 penelitian) 13,3% (4 penelitian) 3,3% (1 penelitian) 96,7% (29 penelitian)
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa berdasarkan jenis masalah yang diangkat,
86,7% penelitian mengangkat masalah tentang hasil atau motivasi belajar siswa dan
13,3% penelitian mengangkat masalah selain hasil dan motivasi siswa. Berdasarkan
sumber permasalahan yang diperoleh, 3,3% penelitian bersumber dari pengalaman
pribadi peneliti dan 96,7% penelitian bersumber dari pengalaman orang lain. Penjelasan
hasil analisis tersebut dipaparkan seperti berikut.
Sumber Permasalahan
Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya 3,3% penelitian yang bersumber dari
pengalaman pribadi peneliti. Hanya ada satu penelitian yang sumber masalahnya dari
pengalaman pribadi peneliti, yaitu penelitian Simbolon, dkk (2019) tentang pengaruh
penggunaan strategi kontekstual terhadap kemampuan menulis teks persuasi siswa kelas
VIII SMP Muhammadiyah 05 Medan. Pengalaman ini ia peroleh saat melaksanakan
PPL di sekolah dan menemui adanya permasalahan pembelajaran yang patut diteliti.
Hasil analisis juga menunjukkan bahwa 96,7% penelitian bersumber dari
pengalaman orang lain. Masalah ini diperoleh peneliti dengan melakukan wawancara
bersama guru bahasa Indonesia yang sering menemui kendala dalam pembelajaran teks
persuasi di kelas. Cara inilah yang banyak dilakukan para peneliti untuk menemukan
masalah penelitian.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa banyak
peneliti yang tidak mengalami sendiri masalah atau kendala pembelajaran teks persuasi.
Peneliti yang lebih memilih menjadikan guru bahasa Indonesia sebagai informan
daripada mencari masalah penelitian sendiri berdasarkan pengalaman mengajar. Hal ini
patut dijadikan renungan bagi para peneliti bahwa sebaiknya peneliti menemukan dan
mengalami sendiri permasalahan dalam penelitian, mencari solusi atas masalah tersebut,
dan mengimplementasikan hasil temuannya dalam pembelajaran untuk mengatasi
masalah tersebut.
Subjek Penelitian
Berdasarkan subjek penelitiannya, 90% penelitian menjadikan siswa sebagai
subjek penelitian, 3,3% penelitian menjadikan guru sebagai subjek penelitian, dan 6,7%
penelitian menjadikan siswa dan guru sebagai subjek penelitian. Subjek penelitian yang
paling banyak dipilih peneliti adalah siswa karena penelitian-penelitian pembelajaran
teks persuasi umumnya bertujuan untuk menangani problematika yang dialami siswa
dalam pembelajaran teks persuasi.
Namun, ada pula penelitian yang menjadikan guru sebagai subjeknya, yaitu pada
penelitian Dalimunthe (2019) tentang penerapan model pembelajaran Quantum
Teaching. Guru sebagai pelaksana pembelajaran menjadi subjek utama dalam
penelitian, sedangkan objek penelitiannya adalah situasi sosial saat guru menerapkan
model quantum teaching dalam pembelajaran teks persuasi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Quantum Teaching yang dilakukan
oleh guru bahasa Indonesia SMPN Pandan Tapanuli Tengah dalam pembelajaran teks
persuasi kelas VIII. Oleh sebab itu, penelitian ini menjadikan guru sebagai subjeknya.
Sebanyak dua penelitian menjadikan siswa dan guru sebagai subjek penelitian,
yaitu penelitian Astuti (2019) yang meneliti tentang pembelajaran menulis teks persuasi
dengan pendekatan saintifik dan penelitian Wulandary (2019) yang meneliti tentang
penggunaan media pembelajaran bahasa indonesia pada teks persuasi. Penelitian
pertama meneliti guru sebagai pelaksana pembelajaran teks persuasi dengan pendekatan
saintifik dan juga meneliti siswa sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran teks persuasi dengan menggunakan pendekatan saintifik. Astuti
menganalisis baik tidaknya proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
saintifik melalui guru subjek penelitian pertama. Selanjutnya Astuti menganalisis
dampak penggunaan pendekatan saintifik terhadap peningkatan keterampilan siswa
melalui siswa itu sendiri sebagai subjek penelitian kedua. Wulandary (2019) dalam
penelitiannya juga menjadikan guru dan siswa sebagai subjek penelitian. Ia meneliti
guru sebagai pelaksana pembelajaran teks persuasi dengan media bahasa Indonesia dan
juga meneliti siswa sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan pembelajaran teks
persuasi dengan menggunakan media tersebut. Oleh sebab itu, kedua penelitian ini
memerlukan dua subjek penelitian, yaitu siswa dan guru.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian
yang paling banyak digunakan dalam penelitian pembelajaran teks persuasi adalah
siswa, sedangkan guru adalah subjek penelitian yang paling sedikit digunakan dalam
penelitian. Selain itu, ada pula penelitian yang menggunakan guru dan siswa sebagai
subjek penelitian. Ketiga pilihan tersebut sama-sama baik digunakan dalam penelitian,
tetapi harus tetap disesuaikan dengan kebutuhan peneliti.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian dilihat dari dua aspek yaitu kelayakan dalam pembelajaran dan
keberhasilan menanggulangi masalah. Hasil analisis mengenai gambaran hasil
penelitian disajikan dalam Tabel 4. berikut ini.
Tabel 4. Gambaran Hasil Penelitian
KELAYAKAN DALAM
KEBERHASILAN HASIL PENELITIAN
PEMBELAJARAN
berhasil menanggulangi belum berhasil
layak belum layak
masalah menanggulangi masalah
96,7% 3,3%
93,3% (28 penelitian) 6,7% (2 penelitian)
(29 penelitian) (1 penelitian)
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulkan
sebagai berikut.
1. Gambaran permasalahan penelitian: (a) 86,7% penelitian mengangkat masalah
tentang hasil atau motivasi belajar siswa dan 13,3% penelitian mengangkat masalah
media dan bahan ajar (b) 3,3% penelitian bersumber dari pengalaman pribadi
peneliti dan 96,7% penelitian bersumber dari pengalaman orang lain
2. Upaya penanganan masalah: (a) 10% penelitian fokus menangani keterampilan
membaca dan 90% penelitian fokus menangani keterampilan menulis (b) 20%
penelitian menangani masalah melalui media pembelajaran, 13,3% penelitian
menangani masalah melalui bahan ajar, 46,7% menangani masalah melalui strategi
pembelajaran, dan 20% menangani masalah melalui strategi yang digabungkan
dengan media.
3. Metode penelitian: (a) 26,7% penelitian merupakan penelitian kualitatif, 56,6%
penelitian merupakan penelitian kuantitatif, dan 16,7% penelitian merupakan
penelitian kualitatif dan kuantitatif (b) 90% penelitian menjadikan siswa sebagai
subjek penelitian, 3,3% penelitian menjadikan guru sebagai subjek penelitian, dan
6,7% penelitian menjadikan siswa dan guru sebagai subjek penelitian.
4. Hasil penelitian: (a) 96,7% penelitian dinyatakan layak diimplementasikandalam
pembelajaran dan 3,3% penelitian dinyatakan belum layak diimplementasikan
dalam pembelajaran (b) 93,3% penelitian dinyatakan berhasil menanggulangi
masalah dan 6,7% penelitian dinyatakan belum berhasil menanggulangi masalah.
SARAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil saran sebagai
berikut.
1. Penelitian pembelajaran teks persuasi sebaiknya tidak hanya dilakukan pada
masalah tentang hasil dan motivasi belajar siswa saja, tetapi masalah tentang bahan
ajar dan media pembelajaran juga perlu diperhatikan juga sebab permasalahan ini
juga berdampak besar pada pembelajaran apabila tidak mendapatkan perhatian dan
penanganan.
2. Sebaiknya upaya penanganan masalah tidak hanya difokuskan pada salah satu
keterampilan saja, tetapi empat keterampilan berbahasa perlu mendapatkan
perhatian juga. Keterampilan membaca, menyimak, menulis, dan berbicara perlu
mendapatkan porsi yang sama dalam penelitian pembelajaran teks persuasi.
3. Penelitian-penelitian selanjutnya perlu memakai dua subjek penelitian, yaitu guru
dan siswa untuk mendapatkan hasil penelitian yang relevan. Peneliti perlu meneliti
guru sebagai pelaksana praktik pembelajaran dan siswa sebagai target
pembelajaran.
4. Setiap produk penelitian hendaknya melalui melalui beberapa uji kelayakan untuk
menghasilkan hasil penelitian yang benar-benar efektif diimplementasikan dalam
pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN
Angriani, P., & Maharani, I. 2019. Pengaruh Media Iklan Audio Visual Terhadap
Keterampilan Menulis Teks Persuasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 15
Palembang. In Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas
PGRI Palembang (Vol. 12, No. 01).
Apriliani, N. S. 2018. Pembelajaran Menyajikan Teks Persuasi Secara Tulis Dengan
Menggunakan Media Silent Video Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Lembang
Tahun Pelajaran 2017/2018 (Doctoral dissertation, FKIP UNPAS).
Astuti, A,P. 2019. Pembelajaran Menulis Teks Persuasi dengan Pendekatan Saintifik di
Kelas VIII A SMP Negeri 30 Muaro Jambi Tahun Ajaran 2018/2019. Skripsi,
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP Universitas Jambi.
Astuti, N. F. 2018. Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Persuasi
Menggunakan Model Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Kalasan. Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia-S1, 7(6), 667-675.
Atika, W. 2019. Pemanfaatan Review Youtuber terhadap Keterampilan Menulis Teks
Persuasi Siswa Kelas VIII SMPN 13 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran
2018/2019 (Bachelor's thesis, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Barus, N. L. 2019. Kemampuan Menulis Teks Persuasi Dengan Menggunakan Media
Audiovisual pada Siswa Kelas VIII MTs Al-Hamidiyah Depok Tahun Pelajaran
2018/2019 (Bachelor's thesis, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Bintari, N. L. G. R. P., & Putrayasa, M. P.P. I. B. 2017. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Berdasarkan Pendekatan Saintifik (Problem Based Learning) Sesuai Kurikulum
2013 di Kelas VII SMP Negeri 2 Amlapura. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan
Pembelajaran Ganesha, 3(1), 206959.
Cahyaningsih, S., & Wikanengsih, W. 2019. Upaya Peningkatan Menulis Teks Persuasi
Menggunakan Metode STAD pada Siswa SMP. Parole (Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia), 2(2), 209-214.
Dalimunthe, M. W. 2019. Analisis Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching
dalam Pembelajaran Teks Persuasif Kelas VIII SMP Negeri 1 Pandan Tapanuli
Tengah Tahun Pembelajaran 2018/2019 (Doctoral dissertation, Universitas
Negeri Medan).
Etika, D. 2019. Pengaruh Media Powtoon terhadap Kemampuan Menulis Teks
Persuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Medan Tahun
Pembelajaran 2018/2019 (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Medan).
Fatmawati, A. E. 2019. Pengembangan Buku Pengayaan Teks Persuasi Bermuatan
Kesantunan Berbahasa Untuk Membentuk Karakter Positif Peserta Didik SMP
Kelas VIII (Doctoral dissertation, UNNES).
Fauziah, U. 2019. Keefektifan Pembelajaran Menulis Teks Persuasi Menggunakan
Model Quantum Writing dan Model Instruksi Langsung Dengan Media Bagan
Alir Teks Persuasi Bergambar Pada Peserta Didik Kelas VIII SMP (Doctoral
dissertation, Universitas Negeri Semarang).
Gall, dkk. 2003. Educational Research an Introduction Seventh Edition. USA: Pearson
Education.
Hizati, dkk. 2018. Pengaruh Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar
Berseri Terhadap Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 12 Padang. Pendidikan Bahasa Indonesia, 7(1), 183-190.
Husnawiyah, I. 2019. Pengembangan Bahan Ajar Menulis Teks Persuasi Strategi
Problem Based Instruction untuk Siswa Kelas VIII SMP.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks (Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidahserta
Langkah Penulisannya). Bandung: Yrama Widya.
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Margaresy, T. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write
(TTW) Terhadap Keterampilan Menulis Teks Persuasi Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 1 Batusangkar (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang).
Megawati, dkk. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Kemampuan Menulis Teks Persuasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 11 Konawe
Selatan. Jurnal Bastra, 4(1).
Mulyani, R., & Syahrul, R. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Talk Write (TTW) Berbantuan Media Audiovisual terhadap Keterampilan
Menulis Teks Persuasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Padang. Pendidikan
Bahasa Indonesia, 8(3), 374-382.
Nurlaeli, R. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And
Composition (CIRC) Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Dan Menyimpulkan
Isi Teks Persuasi (Eksperimen pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1
Majenang Tahun Ajaran 2018/2019) (Doctoral dissertation, Universitas
Siliwangi).
Prameswari, R. E. 2019. Pengembangan Buku Pengayaan Teks Persuasi Bermuatan
Nilai Kearifan Lokal untuk Menstimulasi Pemahaman Menelaah Struktur Teks
Persuasi bagi Peserta Didik SMP Kelas VIII (Doctoral dissertation, UNNES)
Putri, F. K. 2018. Pembelajaran Menulis Teks Persuasi Berfokus pada Gaya Bahasa
dengan Menggunakan Metode Example Non Example pada Siswa Kelas VII SMP
Pasundan 1 Cimahi Tahun Pelajaran 2017/2018 (Doctoral dissertation, FKIP
UNPAS).
Rahma, U. L., & Pristiwati, R. 2019. Keterampilan Menyajikan Teks Persuasi Melalui
Model Scaffolding dengan Media Kartu Cerita Lingkungan Kita (Kartalita).
Jurnal Profesi Keguruan, 5(2), 180-183.
Rizkia, Y. 2019. Pembelajaran Menyajikan Teks Persuasi Dengan Memperhatikan
Struktur dan Kaidah Kebahasaan Menggunakan Metode Circuit Learning pada
Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 2 Lembang Tahun Pelajaran 2018/2019
(Doctoral dissertation, FKIP UNPAS).
Rosyada, dkk. 2020. Penerapan Model Contextual Teaching and Learning dalam
Pembelajaran Menulis Teks Persuasi pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1
Tunjungan Tahun Pelajaran 2018/2019. DWIJALOKA: Jurnal Pendidikan Dasar
dan Menengah, 1(1).
Sholichah, M. 2018. Pengembangan Buku Suplemen Teks Persuasi Berdasarkan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Kelas VIII. Bapala, 5(2).
Sidabutar, L. R. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Joyfull Learning terhadap
Kemampuan Menulis Teks Persuasi Berdasarkan Struktur dan Kaidah
Kebahasaan Tahun Pembelajaran 2018/2019 (Doctoral dissertation, Universitas
Negeri Medan).
Sigalingging, E. 2018. Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam
Menulis Teks Persuasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Binjai Tahun
Pembelajaran 2017/2018 (Doctoral dissertation, UNIMED).
Sihombing, J. 2019. Pengaruh Media Kolase Terhadap Kemampuan Menulis Teks
Persuasi oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 30 Medan Tahun Pembelajaran
2018/2019 (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Medan).
Simbolon, dkk. 2019. Pengaruh Penggunaan Model Kontekstual terhadap Kemampuan
Menulis Teks Persuasi Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 05 Medan.
Kompetensi, 12(2), 116-121.
Supriatna, V. A. 2018. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Persuasi dengan
Strategi Think-Talk-Write (TTW) dan Media Video: Penelitian Tindakan Kelas
pada Siswa Kelas VIII G SMPN 40 Bandung Tahun Ajaran 2017/2018 (Doctoral
dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Putri, K. W. P. 2018. Pengembangan Materi Ajar Teks Persuasi Berbasis Lingkungan
untuk Kelas VIII SMP Berdasarkan Kurikulum 2013. BAPALA, 5(2).
Wijayanthi, R. R. 2018. Pembelajaran Menyajikan Teks Persuasi dengan
Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan Menggunakan Metode Example Non-
Example pada Siswa Kelas VIII SMP Muhamadiyah 3 Bandung (Doctoral
dissertation, FKIP UNPAS).
Wulandari, H. 2019. Penggunaan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Teks
Persuasi Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Sleman.
Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia-S1, 8(1), 8-18.