Anda di halaman 1dari 162

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu hal yang mempengaruhi efektifitas proses belajar mengajar baik di

dalam maupun di luar kelas adalah penggunaan media pembelajaran. Penggunaan

media pembelajaran pada proses belajar di sekolah-sekolah saat ini tidak hanya papan

tulis dan spidol, tetapi media pembelajaran sekarang sudah menggunakan alat yang

canggih dan menarik. Media merupakan suatu alat pembelajaran yang digunakan

dalam proses belajar mengajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar serta dapat

memotivasi dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, dalam proses

belajar, media dapat dikatakan sebagai alat yang dapat merangsang siswa untuk

terjadinya proses belajar mengajar.

“Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat

menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga

terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan

proses belajar secara efisien dan efektif” (Rayanda Asyar, 2012:8). Dengan

demikian, penggunaan media pembelajaran dapat membawa manfaat besar terhadap

keberhasilan pelaksanaan kegiatan mengajar di kelas, dengan menggunakan media

pembelajaran maka siswa dapat melihat secara langsung, tidak hanya dengan kata-
2

kata sehingga diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami apa yang disampaikan

oleh guru di kelas.

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium daat

didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengrirm

menuju penerima. Menurut Criticos (dalam Daryanto, 2016:4) media merupakan

salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator

menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses

pembelajaran merupakan proses komunikasi dan alat untuk menyampaikan suatu

pesan.

Menurut Nana Sujana (2015:27) bagan didefinisikan sebagai kombinasi antara

media grafis dan gambar foto yang dirancang untuk memvisualisasikan secara logis

dan teratur mengenai fakta pokok dan gagasan. Sebagai media visual, bagan

merupakan media yang membantu menyajikan pesan pembelajaran melalui

visualisasi dengan tujuan materi yang kompleks dapat disederhanakan sehingga siswa

mudah untuk mencerna materi tersebut. Kegunaan bagan adalah untuk menunjukan

hubungan, keterkaitan, perbandingan, jumlah yang relatif, perkembangan tertentu,

proses tertentu mengklasifikasikan pengorganisasian.

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan

keterampilan menulis adalah media bagan pohon. Menurut Nana Sujana (2015:29)

bagan pohon dikembangkan dari dasar yang terdiri atas beberapa akar menuju batang

tunggal. Kemudian cabang-cabang pohon tersebut menggambarkan perkembangan


3

hubungan. Bagan pohon adalah bagan yang visualisasinya menggambarkan suatu

proses dari bawah atau dasar yang terdiri dari beberapa akar menuju batang tunggal

(Daryanto 2016:138).

Penggunaan media bagan pohon pada proses belajar mengajar di kelas akan

sangat membantu keberhasilan tingkat prestasi belajar siswa terutama pada pelajaran

menulis. Dengan adanya bagan pohon ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan

daya imajinasi dalam membuat teks, terutama dalam membuat teks prosedur

kompleks dalam kemampuan menulis. Selain itu guru dapat menggunakan media

bagan pohon ini agar suasana belajar dapat menyenangkan agar siswa dapat dengan

mudah menulis teks prosedur kompleks dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Keterampilan menulis membutuhkan media yang tepat untuk menunjang keberhasilan

siswa dalam menghasilkan tulisan yang baik.

“Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif” (Tarigan, 2008:3).

Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa pesan (informasi) secara

tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau

medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai

penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca (Dalman, 2014:3).

Suparno dan Yunus (dalam Dalman, 2014:4) menulis merupakan suatu

kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai

alat atau medianya.


4

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia lebih ditekankan pada teks.

Pembelajaran memproduksi teks prosedur kompleks diberikan kepada siswa kelas XI

pada semester ganjil. Siswa dituntut untuk dapat menulis sebuah teks khususnya teks

prosedur kompleks tentang cara melakukan suatu kegiatan. Ketika peserta didik

dituntut untuk menulis suatu teks dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik

dan benar, peserta didik memerlukan penguasaan kosakata yang bervariasi dan sesuai

dengan struktur teks yang telah ditentukan.

Berdasarkan survei atau wawancara hasil penelitian yang peneliti lakukan

dilapangan beberapa ternyata penelitian tentang penggunaan media bagan pohon

masih minim.

Pustaka yang mendasari penelitian ini adalah penulisan-penulisan hasil

penelitian terdahulu. Adapun penelitian mengangkat keterampilan menulis teks

prosedur kompleks antara lain dilakukan oleh Meta Ardila (2017) mahasiswa jurusan

Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2013 Univeristas Muhammadiyah Palembang.

Tahun 2017 Meta Ardila melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Metode Pembeljaran Kolaboratif Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur

Kompleks Siswa Kelas XI SMA Unggul Negeri 4 Palembang”. Penelitian ini terdapat

persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Kesamaanya

adalah pada pemilihan materi yang sama-sama mengambil materi tentang menulis

teks prosedur kompleks sebagai bahan materi yang akan diteliti. Perbedaanya yaitu

penggunaan jenis pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan media bagan

pohon sebagai strategi untuk mengajar pembelajaran menulis teks prosedur


5

kompleks sedangkan Meta Ardila menggunakan metode pembelajaran kolaboratif

untuk penelitianya.

Tahun 2015, Tri Haryani melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Media Bagan Pohon Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Di SMA

Negeri 1 Tanjung Batu Tahun Ajaran 2014/12015”. Penelitian ini terdapat persamaan

dan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kesamaanya yaitu media yang

digunakan yaitu sama-sama menggunakan media bagan pohon. Perbedaannya yaitu

dengan materi yang digunakan. Dalam penelitian ini peneliti memilih materi tentang

menulis teks prosedur kompleks. Sedangkan Tri Haryani memilih materi tentang

hasil belajar ekonomi.

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 22 Palembang

sebagai lokasi penelitian, karena berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bahasa

Indonesia yanag mengajar di kelas XI SMA Negeri 22 Palembang bahwa sekolah

tersebut belum menerapkan media bagan pohon dalam pembelajaran teks prosedur

kompleks dan sudah menggunakan kurikulum 2013 serta kemampuan menulis teks

prosedur kompleks yang dimiliki siswa masih rendah. Hal ini bisa dilihat nilai siswa

yang masih dibawah standar ketuntasan, yaitu 69 sedangkan Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) adalah 71 dan alasan peneliti memilih kelas XI IPA karena materi

tentang teks prosedur kompleks ada di kelas XI IPA dan berdasarkan silabus.

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti bermaksud melakukan penelitian

lanjut yang berjudul “Pengaruh Media Bagan Pohon Terhadap Kemampuan Menulis

Teks Prosedur Kompleks Siswa SMA Negeri 22 Palembang”


6

B. Masalah Penelitian

“Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan yang akan dicarikan

jawabanya melalui pengumpulan data” (Sugiyono 2010:55).

Masalah dalam penelitian ini yaitu “bagaiamana pengaruh media bagan pohon

terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas XI SMA Negeri

22 Palembang?”

C. Tujuan Penelitian

“Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu

hal yang diperoleh setelah penelitian selesai” (Arikunto, 2013:97).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh media

bagan pohon terhadap kemampuan menulis teks prosedur siswa kelas XI SMA

Negeri 22 Palembang.

D. Hipotesis Penelitian dan kriteria Pengujian Penelitian

1. Hipotesis Penelitian

Menurut Arikunto (2010:112), Hipotesis penelitian merupakan pernyataan

yang penting kedudukanya dalam penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2015:96)

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana

masalah peneliti telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Setelah masalah

yang akan diteliti dirumuskan, langkah selanjutnya adalah memulai memperkirakan

hasil-hasil yang dapat dicapai melalui penelitian itu. Dengan kata lain, kita mulai

membuat rumusan jawaban yang sifatnya sementara terhadap masalah yang hendak

diteliti (Mansun, 2012:13).


7

Berdasarkan pendapat tersebut penulis mengajukan hipotesis bahwa media

bagan pohon dapat mempengaruhi kemampuan menulis teks prosedur kompleks XI

SMA Negeri 22 Palembang.

2. Kriteria Pengujian Hipotesis

Kriteria hipotesis ini menggunakan uji “t” atau “𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 “. Uji “t” digunakan

untuk menguji hipotesis ada tidaknya perbedaan yang siginifikan dari dua variabel

yang dibandingkan (Sudijono, 2012:277). Hipotesis dalam penelitian ini terlebih

dahulu diubah menjadi hipotesis nihil (H0), yaitu media bagan pohon tidak ada

pengaruh dalam menulis teks prosedur kompleks pada siswa kelas XI SMA Negeri 22

Palembang.

Dalam uji “t” setelah harga “t” diketahui, maka untuk pengujian hipotesis

harga “t” dibandingkan dengan tabel ini “t” pada tarif signifikan 5%. Krtieria

hipotesis ditetapkan sebagai berikut.

1) Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 → tolak H0 diterima Ha

Artinya jika "𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 " sama dengan atau leih besar dari pada harga kritik

“𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 " pada taraf signifikan 5% aka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis

alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian, media bagan pohon ada pengaruh dalam

menulis teks prosedur kompleks pada siswa SMA Kelas XI SMA Negeri 22

Palembang.

2) Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 → tolak Ha diterima H0


8

Artinya jika "𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 " sama dengan atau leih besar dari pada harga kritik

“𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 " pada taraf signifikan 5% aka hipotesis alternatif (Ha) ditolak, hipotesis nol

(H0) diterima. Dengan demikian, media bagan pohon tidak ada pengaruh dalam

menulis teks prosedur kompleks pada siswa kelas XI SMA Negeri 22 Palembang.

E. Kegunaan Penelitian

1. kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambahkan khasanah atau pembendaharahan

pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan media bagan

pohon.

2. Kegunaan Praktis

1) Siswa

Penilitian ini dapat memotivasi minat siswa dalam menulis teks prosedur

komplesk.

2) Guru

Melalui hasil penelitian ini diharapkan guru dapat memanfaatkan media bagan

pohondalam pembelajaran Bahasa dan Indonesia terhadap keterampilan menulis

teks prosedur kompleks.

3) Sekolah

Bagi sekolah, khususnya SMA Negeri 22 Palembang, hasil penelitian ini dapat

menjadi masukan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai suatu keberhasilan


9

siswa kelas XI IPA SMA 22 Palembang dalam menulis teks prosedur kompleks

pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

F. Asumsi Penelitian

Anggapan dasar merupakan landasan teori di dalam pelaporan hasil penelitian

nanti (Arikunto, 2010:104).

1) SMA Negeri 22 Palembang sudah menggunakan kurikulum 2013.

2) Dalam kurikulum yang berlaku terdapat materi pelajaran tentang teks prosedur

kompleks.

3) Guru yang mengajara Bahasa Indonesia berpedoman pada kurikulum 2013.

G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

1. Ruang Lingkup

1) Objek penelitian siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 22 Palembang.

2) Seluruh siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 22 Palembang.

2. Keterbatasan Penelitian

Melihat banyaknya teknik dalam menulis pada pelajran Bahasa Indonesia,

terutama dalam menulis teks prosedur kompleks, maka penelitian membatasi

penelitian ini yaitu, kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siswa kelas XI

IPA SMA Negeri 22 Palembang.


10

H. Definisi Istilah/Operasional

Agar lebih mudah memahami peristilahan yang digunakan dalam penelitian

ini.

1. Pengaruh adalah suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang

maupun benda serta segala sesuatu yang ada di dalam sehingga mempengaruhi apa

yang ada di sekitarnya. (Kamus Indonesia Untuk Pelajar, 2011:400)

2. Media adalah alat pembelajaran yang dapat digunakan siswa dalam belajar. (AECT

dalam Wina, 2012:57)

3. Bagan adalah media grafis untuk menyajikan pesan pembelajaran dengan

mengkombinasikan unsur tulisan, gambar dan foto menjadi kesatuan yang

bermakna dengan maksud untuk menyederhanakan bahan pelajaran yang

kompleks agar mudah dipahami. (Daryanto, 2016:4)

4. Bagan pohon adalah bagan yang visualisasinya menggambarkan suatu proses dari

bawah atau dasar yang terdiri dari beberapa akar menuju batang tunggal. (Nana

Sujana, 2015:29)

5. Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu dalam

melaksanakan segala macam pekerjaan sehingga bisa menjadi penilaian atau

ukuran mengenai apa yang dilakukan oleh orang tersebut. (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2011:452)

6. Menulis adalah kegiatan menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa melalui

tulisan, dengan maksud dan pertimbangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang

dikehendaki. (Dalman, 2014:4)


11

7. Teks prosedur kompleks adalah teks yang menjelaskan langkah-langkah tentang

tata cara melakukan sesuatu dengan sejelas-jelasnya. Langkah-langkag tersebut

disusun secara berurutan sehingga pembaca lebih mudah dalam memahami dan

mempraktikannya. (Kosasih, 2013:95)


12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pengaruh

Dalam Kamus Indonesia Untuk Pelajar (2011:400), dinyatakan bahwa

pengaruh adalah daya timbul dari sesuatu (orang benda) yang ikut membentuk watak,

kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Selanjutnya menurut Waskito dalam Kamus

Praktis Bahasa Indonesia, (2010:204) menyatakan bahwa pengaruh adalah daya yang

ada atau timbul dari sesuatu, orang, benda, dan sebagainya yang berkuasa atau yang

berkekuatan gaib dan sebagainya. Selain itu, pengaruh juga dapat didefinsikan

sebagai kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yag

dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada disekelilingnya, menurut

Surakhmad dalam Tindaon (2012:1)

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah

daya yang timbul dari orang atau bend yang dapat membentuk dan mengubah suatu,

serta ikut membentuk watak kepercayaan atau suatu perbuatan yang membuat

perubahan terhadap hal-hal di sekelilingnya dan menimbulkan perubahan-perubahan

entah itu dalam bentuk kepercayaan, watak, atau perbuatan seseorang.

B. Pengertian Media

Henich dan kawan-kawan dalam Daryanto (2010:4) mengemukakan bahwa

kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan
13

sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju

penerima.

Media adalah perantara dari sumber informasi ke penerima informasi,

contohnya video, televisi, komputer, dan lain sebagainya (Wina, 2012:57). Apabila

dihubungkan dengan pendidikan media adalaha alat dan bahan yang digunakan untuk

proses pengajaran atau pembelajaran. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar

(2011:309).

AECT dalam Wina (2012:57) mengartikan media sebagai segala bentuk yang

digunakan untuk proses penyaluran informasi. Media adalah alat (sarana) komunikasi

seperi koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk.

Berdasarkan pendapat di atas, maka media pembelajaran dapat dikelompokan

sebagai berikut.

1. Media Grafis

Media grafis adalah media yang menyampaikan fakta, ide, gagasan melalui

penyajian kata-kata, kalimat, angka, simbol, yang termasuk media grafis adalah.

Grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan, flanel, bulletin board.

2. Medai Bagan

Media bagan atau chart adalah media grafis untuk menyajikan pesan

pembelajaran dengan mengkombinasikan unsur tulisan, gambar, dan foto

menjadi kesatuan yang bermakna dengan maksud untuk menyederhanakan bahan

pelajaran yang kompleks agar mudah dipahami.


14

C. Bagan Pohon Termasuk dalam Sintakis

“Sintaksis adalah tatanan linguistik umum yang membicarakan kata dalam

hubungannya dengan kata lain atau unsur lain sebagai suatu ujaran” (Abdul Chaer,

2015:10).

Hal ini berhubungan dengan media pembelajaran yaitu media bagan pohon.

Menurut Nana Sujana (2015:29) bagan pohon dikembangkan dari dasar yang terdiri

atas beberapa akar menuju batang tunggal. Sama halnya dengan sintaksis dimana

semua orang tidak akan sembarang merangkai kata demi kata. Rangkaian kata demi

kata tersebut memiliki pola struktur yang jelas sama seperti media bagan pohon yang

menjelaskan dari akar atau dasar lalu dikembangkan melalui batang-batangnya.

Biasanya bagan pohon dipakai untuk menunjukan sifat, komposisi atau hubungan

antar kelas/keturunan.

D. Pengertian Bagan Pohon (Tree Chart)

Bagan seperti halnya media grafis yang lain, bagan atau chart termasuk

media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep

yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Pesan yang

disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau

hubungan-hubungan penting.

“Bagan pohon tree chart adalah bagan yang memvisualkan hubungan dari

fakta-fakta dengan melukiskan sesuatu yang berpangkal dari batang dan berakhir

pada bagian-bagian yang telah kecil yakni cabang dan ranting” (Daryanto, 2016:138).

Bagan pohon dikembangkan dari dasar yang terdiri atas beberapa akar menuju batang
15

tunggal. Kemudian cabang-cabang pohon tersebut menggambarkan perkembangan

serta hubungan. Bagan yang baik haruslah memiliki kesesuain dnegan materi tidak

miss concept atau tidak terdapat kesalahan-kesalahan konsep. Siswa dapat mendesain

dengan berbagai macam pola pengaturan, termasuk penggunaan bagan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, bagan pohon adalah bagan

yang menggambarkan perkembangan dan hubungan dari akar atau bawah menuju ke

atas atau bagian-bagaian yang ada di atas. Media bagan pohon merupakan salah satu

jenis media grafis.

E. Kelebihan dan Kekurangan Media Bagan

1. Kelebihan Media Bagan

1) Mudah dalam menggunakannya

2) Dapat digunakan dalam semua jenis jenjang pendidikan

3) Sifatnya yang sederhana sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama

4) Menghemat tenaga sehingga mampu menarik perhatian siswa

5) Harganya relative lebih terjangkau dibandingkan dengan media yang lain

6) Dalam proses belajar guru akan lebih mudah mengawasi ketertiban siswa

7) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

Menurut Daryanto, (2010:118)

2. Kelemahan Media Bagan

1) Terkadang bagan rumit dan berbelit-belit sehingga sering membingungkan

siswa
16

2) Penyampaian dengan bagan kadang kurang diminati oleh siswa kurang

menarik dan terkesan seperti belum zaman modern

3) Tidak mampu mengontrol seajuh mana siswa memahami uraian yang

disampaikan guru

4) Pesannya tertlalu singkat sehingga sesuah dipahami

5) Hanya menekankan pada persepsi indera mata saja.

Menurut Daryanto, (2010:118)

F. Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Media Bagan Pohon

Menurut Daryanto (2012:122) cara menggunakan bagan dalam pembelajaran

adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Langkah-langkah Pembelajaran Media Bagan Pohon

No. Guru Siswa

1. Pemilihan bagan Siswa dituntut agar dapat mengetahui


bagan apa yang akan dipakai agar
sesuai dengan materi yang
disampaikan pada saat proses belajar.
2. Mempersiapkan ruang kelas Siswa diharapkan dapat membantu
guru dalam menyiapkan ruang kelas
agar bagan yang akan dipakai dapat
dilihat oleh semua siswa dalam proses
belajar.
3. Mempersiapkan siswa Siswa diharapkan dapat memahami
materi yang akan disampaikan dengan
menggunakan bagan dan dapat
membuat kelompok belajar.
17

Lanjutan Tabel 1.1 Langkah-langkah Pembelajaran Media Bagan Pohon


4. Mempersiapkan pertanyaan dan Siswa diharapkan dapat menjawab
penugasan yang mengaktifkan pertanyaan dan membuat tugas yang
siswa telah disiapkan oleh guru secara aktif
setelah guru menyampaikan materi
pembelajaran dengan menggunakan
bagan.
5. Penggunaan saat belajar Bagan dipusatkan sebagai perhatian
berlangsung siswa sehingga siswa dapat
memperoleh pengalaman belajar yang
disajikan melalui bagan.

G. Pengertian Kemampuan

Kemampuan dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (2012:352),

merupakan kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kekayaan. Kemampuan berasal dari

kata mampu dalam Kamus Bahasa Indonesia (2008:303) mampu adalah kuasa,

sanggup melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya. Berdasarkan kemampuan di atas

peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan adalah kesanggupan diri sendiri untuk

melakukan sesuatu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011:452) kemampuan

adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kita berusaha dengan diri sendiri.

Kemampuan atau keterampilan pada dasarnya akan lebih baik terus diasah

dan dilatih untuk menaikkan kemampuan sehingga akan menjadi atau menguasai dari

salah satu bidang keterampilan yang ada dan disinilah letak tugas para guru

kemampuan untuk meningkatkan dan mengasah keterampilan siswa di sekolah.

Kemampuan terssebut dapat dilatih sehingga mampu melakukan sesuatu, tanpa

adanya latihan dan proses pengasahan akal, fikiran tersebut tidak akan bisa
18

menghasilkan sebuah kemampuan yang khusus atau terampil karena kemampuan

bkanlah bakat yang bisa saja didapat melalui proses belajar yang intensif dan

bukanlah merupakan kelebihan yang sudah diberikan semenjak lahir.

Berdasarkan uraian di atas bahwa apabila ingin mencapai hasil yang maksimal

seseorang harus bekerja dengan sungguh-sungguh beserta segenap kemampuan yang

dimiliki ditunjang sarana dan prasarana yang ada.

H. Pengertian Menulis

Menurut Dalman (2014:4), menulis adalah proses penyampaian pikiran,

angan-angan, perasaan dalam bentuk lambang/tanda/tulisan yang bermakna. Dalam

kegiatan menulis terdapat suatu kegiatan merangkai, menyusun, melukiskan suatu

lambang/tanda/tulisan berupa kumpulan huruf yang membentuk kata, kumpulan kata

membentuk kelompok kata atau kalimat, kumpulan kalimat membentuk paragraf, dan

kumpulan paragraf membntuk wacaba/karangan yang utuh dan bermakna.

Menulis memiliki banyak manfaat yang dapat dipetik dalam kehidupan ini, di

antaranya adalah:

1. Peningkatan kecerdasan

2. Pengembangan daya inisiatif dan kreativitas

3. Penumbuhan keberanian, dan

4. Pendorongan kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. (Dalman,

2014:06)

Di dalam dunia pendidikan, menulis akan tetap berharga, sebab menulis

membantu seseorang berpikir lebih mudah. Menulis adalah suatu alat yang sangat
19

ampuh dalam belajar yang dengan sendirinya memainkan peran yang sangat penting

dalam dunia pendidikan. Sedangakan menurut Rahardi dalam Dewi Kusumaningsih

(2013:65) menulis adalah kegiatan menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa

tulisan, dengan maksud dan pertibangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang

dikehendaki.

Berdasarkan uraian diatas, peniliti menyimpulkan bahwa keterampilan

menulis merupakan kemampuan melukiskan isi hati secara mekanistik untuk

berkomunikasi dan di dalam menulis seseorang dapat menuangakan ide dengan

memanfaatkan pengetahuan mengenai bentuk tulisan. Menulis juga merupakan

kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis in, penulis haruslah

terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata.

I. Pengertian Teks

Menurut Eriyanto (2012:90), teks hampir sama dengan wacana, bedanya kalau

teks hanya bisa disampaikan dalam bentuk tulisan saja, sedangkan wacana bisa

disampaikan dalam bentuk lisan maupun tertulis.

“Teks merupakan satuan bahasa yang digunakan sebagai ungkapan suatu

kegiatan sosial baik acara lisan maupun tulisan dengan struktur berpikir yang

lengkap” (Mahsun, 2014:1).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa teks adalah satuan

bahasa yang berbentuk naskah dapat berupa tulisan atau lisan yang memiliki tata

organisasi dan bertujuan untuk mengungkapkan suatu hal secara kontekstual.


20

J. Jenis-Jenis Menulis/Teks

Berdasarkan bentuknya, tulisan dikelompokan menjadi 5 jenis, yaitu 1)

eksposisi: 2) deskripsi: 3) narasi: 4) argumentasi, dan 5) prosedure. Weayer (dalam

Tarigan, 2008:28). Pengertian kelima jenis tulisan atau teks tersebut menurut

(Kosasih, 2013:90-110) adalah sebagai beriktut:

1. Eksposisi

Eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau

informasi.

2. Deskripsi

Deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan

pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya.

3. Narasi

Narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan,

dan merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara

kronologis atau berlangsung dalam suatu kesatuan waktu.

4. Argumentasi

Argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk membuktikan suatu

kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu.

H. Pengertian Teks Prosedur Kompleks

Prosedur kompleks merupakan teks yang menjelaskan langkah-langkah secara

lengkap, jelas, dan terperinci tentang cara melakukan sesuatu. Istilah populernya

adalah trik atau kiat. Menurut Kosasih (2013:95) sesuai dengan namanya, teks
21

prosedur komples merupakan teks yang mengutamakan ketepatan dalam hal urutan.

Langkah-langkah kegiatan yang kita kemukakan harus benar. Kekeliruan dalam

urutan bisa menyebabkan hasil dari kegiatan menjadi gagal, atau bahkan

mencelakakan. Teks prosedur kompleks menurut Mahsun (2014:30), Teks prosedur

kompleks/arahan merupakan teks yang mengajarkan atau mengarahkan tentang

langkah-langkah yang telah ditentukan dengan demikian tes ini lebih menekankan

aspek bagaimana melakukan sesuatu, yang dapat berupa percobaanatau pengamatan.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, prosedur komples

adalah trik atau kiat tentang cara melakukan sesuatu dengan mengutamakan ketepatan

dalam urutan dan langkah-langkah kegiatan yang dikemukakan harus benar.

1. Struktur Teks

Seperti artikel pada umumnya, teks tersebut terbagi ke dalam perumusan

tujuan (pendahuluan), langkah-langkah pembahasan, dan penutup.

1) Tujuan berisi pengantar berkaitan dengan petunjuk yang akan dikemukakan pada

bagian pembahasan.

2) Langkah-langkah pembahasan diisi dengan petunjuk pengerjaan sesuatu yang

disusun secara sistematis. Pada umumnya, penyusunan mengikuti urutan waktu

dan bersifat kronologis.

3) Penutup diisi dengan kalimat-kalimat yang seperlunya, tidak berupa kesimpulan.

(Sumber: Jenis-Jenis Teks oleh Kosasi, 2014:68)


22

2. Kaidah Teks Prosedur Kompleks

Beberapa kaidah yang berlaku pada teks prosedur kompleks adalah sebagai

berikut:

1) Karena merupakan petunjuk, teks prosedur kompleks banyak menggunakan

kalimat perintah (command).

2) Konsekuensi dari penggunaan kalimat perintah, banyak pula pemakaian kata kerja

imperatif, yakni kata yang menyatakan perintah, keharusan, atau larangan.

3) Di dalam tek prosedur kompleks juga banyak digunakan konjungsi temporal atau

kata penghubung yang menyatakan urutan waktu kegiatan, seperti dan, lalu,

kemudian, setelah itu, selanjutnya. Kata-kata tersebut hadir sebagi konsekuensi

dari langkah-langkah penggunaan suatu yang bersifat kronologis. Akibatnya, teks

semacam itu menuntut kehadiran konjungsi yang bermakna kronologis pula.

4) Dalam teks yang sejenis, banyak pula yang digunakan kata-kata petunjuk waktu,

seperti beberapa menit kemudian, setengah jam. Kata0kata itu terutama banyak

digunakan dalam resep makanan.

5) Kadang-kadang menggunakan kata-kata yang menyatakan urutan langkah

kegiatan, seperti pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.

6) Banyak menguak keterangan cara, misalnya dengan cepat, dengan lembut, dengan

perlahan-lahan.

7) Banyak menggunakan kata-kata teknis, sesuai dengan temanya. Misalnya,

petunjuk berlalu lintas, lebih banyak menggunakan kata-kata seperti SIM, STNK,

polantas, denda, tindak pidana, bukti pelanggaran, sidang keputusan hakim.


23

8) Dalam petunjuk yang berupa resep, dikemukakan pula gambaran rinci tentang

nama benda yang dipakai, termasuk jumlah, urutan, ataupun bentuknya.

(Sumber: Jenis-Jenis Teks oleh Kosasi, 2014:71)

3. Langkah-langkah Menulis Teks Prosedur Kompleks

Menurut (Kosasih,2014:97), langkah-langkah menulis teks prosedur kompleks

adalah sebagai berikut:

1) Menentukan tema umum karangan

2) Mengumpulkan sumber informasi baik itu dari surat kabar, majalah, maupun dari

internet

3) Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi karangan dengan

sumber pada bahan-bahan yang telah dikumpulkan.

4) Mengurutkan topik-topik dengan benar, baik itu berdasarkan urutan waktu,

penting tidak, sebab akibat, maupun pola lainnya yang sesuai.

5) Mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah petunjuk yang benar dan

jelas.
24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen. Metode

eksperimen adalah dengan sengaja menimbulkan variabel-variabel dan selanjutnya

dikontrolkan untuk dilihat, pengaruh terhadap hasil belajar siswa (Arikunto,

2010:151). Menurut Hamdaya (2015:125), “Metode eksperimen adalah metode

pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau perkelompok untuk dilatih

melakukan suatu proses atau percobaan”. Desain penelitian yang digunakan adalah

desain eksperimen semu (Quasi Exsperimental Design). Menurut Emzir (2010:102),

“Penelitian semu (Quasi Exsperimental Design) adalah metode dengan menggunakan

kelas-kelas yang tersedia, dengan demikian baik kelas eksperimen dan kelas kontrol

untuk dijadikan sebagai sampel penelitian”.

Control Group Design dengan desain ini baik kelompok eksperimental

maupun kelompok kontrol dibandingkan.

Adapun Desain-nya sebagai berikut:

Kelompok Pretest Perlakuan Postest


Eksprerimen O1 X O2
Kontrol O3 O4
Sumber, Emzir (2012:105)

Keterangan:
E : Kelas Eksperimen
25

O1 : Tes Awal kelas Eksperimen


O2 : Tes Akhir Kelas Eksperimen
O3 : Tes Awal Kelas Kontorl
O4 : Tes Akhir Kelas Kontrol
X : Perlakuan menberikan contoh teks prosedur kompleksdengan menggunakan
media bagan pohonuntuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks
prosedur kompleks.

Dalam pembelajaran ini, akan ada dua kelompok yang dipilih dalam studi ini,

kelompok yangdpilih adalah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

eksperimen akan diterbitkan perlakuan menggunakan media bagan pohon, sedangkan

kelompok kontrol tidak akan diberi perlakuan dari peneliti. Pada awalnya, akan ada

dua kelompok yang akan diberi pretest, dan berikutnya kelompok eksperimen akan

diberi pembeljaran tentang teks prosedur kompleks. Dalam rangka untuk mengetahyi

perbedaan antara sebelum dan sesudah penelitian, kelompok eksperimen akan

diberika postes. Kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan juga akan diberi

prostest seperti kelompok eksperimen.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi penelitian

“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Arikunto, 2010:173).

"Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertent yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan” (Sugiyono, 2013:117). Populasi

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 22 Palembang pada
26

tahun akademik 2017/2018. Jumlah siswa dalam populasi adalah siswa. Rincian akan

ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 1.1
Populasi Penelitian
Nomor Kelas Jenis kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. XI IPA 1 18 17 35
2. XI IPA 2 14 21 35
3. XI IPA 3 7 33 40
4. XI IPA 4 7 31 38
5. XI IPA 5 8 32 40
6. XI IPS 1 23 11 34
7. XI IPS 2 14 24 38
8. XI IPS 3 16 21 37
9. XI IPS 4 14 24 38
10. XI IPS 5 8 26 34

Jumlah 139 240 379


(Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 22 Palembang Tahun Ajaran 2017/2018)

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimilki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2016:118). Sedangkan menurut Arikunto (2013:147) Sampel

adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Berdasarkan pendapat tersebut

dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti.

Menurut Arikunto (2013:183), Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil

subjek bukan didasari atas strata, random, atau dareah tetapi didasari atas adanya

tujuan tertentu.

Peneliti menggunakan purposive sample dengan menentukan kelas, satu kelas

eksperimen di kelas XI IPA 1 dan satu kelas kontrol di kelas XI IPA 2. Menurut
27

Arikunto (2016:183) pengambilan sampel secara purposive sample karena cara

pengambilan subjek didasarkan strata, random atau daerah tetapi didasari atas adanya

tujuan tertentu. Tenik ini dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan

keternatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang

besar dan jauh. Adapun sampel dalam penelitian ini, peneliti mengambil dua kelas

yang dipilih secara purposive sample. Sampel yang diambil dalam penelitian ini

adalah siswa kelas XI IPA 1 untuk kelas eksperimen dan XI IPA 2 untuk kelas

kontrol. Alasan mengambil dua kelas, dikarenakan peneliti ingin membandingkan

kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks yang diajarkan menggunakan

media bagan pohon dengan siswa yang yang diajarkan namun tidak menggunakan

media bagan pohon.

Tabel 1.2.
Sampel Penelitian
Kelas Kelompok Siswa laki-laki Siswa perempuan Jumlah
siswa
XI IPA 1 Kelompok 18 17 35
Kontrol
XI IPA 2 Kelompok 14 21 35
Eksperimen
Jumlah 80

C. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2010:203), “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas

yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih
28

mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis

sehingga mudah diolah”.

Variasi jenis instrumental penelitian adalah tes, angket, wawancara. Penelitian

instrument penelitian sangat ditentukan beberapa hal, yaitu: objek penelitian, sumber

data, waktu, dana yang tersedia, tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan

untuk mengolah data apabila sudah terkumpul.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat, maka peneliti mengumpulkan data dengan

menggunakan teknik tes, angket, dan wawancara.

1. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimilki oleh individu atau kelompok. Arikunto (2013:193). Tes atau alat penilaian

adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada individu atau kelompok untuk

mendapat jawaban baik secara lisan maupun tulisan.

Menurut Sudjana (2017:35) Ada dua jenis tes, teks uraian atau esai dan teks

objektif. Teks uraian atau essay examination terdiri dari uraian bebas, uraian terbatas,

dan uraian berstruktur. Sedangkan teks objektif adalah tes terdiri dari beberapa

bentuk banar salah dan pilihan ganda, dalam tes objektif kemungkinan sudah tersedia

jawaban yang dapat dipilih


29

Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan peneliti memilih jenis tes uraian

dan tes objektif . Tes dilakukan pada pretest (tes awal) dan postest (tes akhir) pada

kelas ekperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen dilakukan t pretest (tes

awal) dan postest (tes akhir) serta diberikan perlakuan dengan menggunakan media

wayang. Sedangkan di kelas kontrol diberikan pretest (tes awal) dan postest (tes

akhir) , tetapi tidak diberikan perlakuan.

Pada pretest (tes awal) dan postest (tes akhir) siswa disuruh menulis teks

prosedur kompleks dengan tema yang telah ditentukan.

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner atau angket merupakan serangkaian (daftar) pertanyaan tertulis

yang ditujukan kepada peserta didik (dalam penelitian: responden) mengenai

masalah-masalah tertentu, yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari peserta

didik (responden) tersebut Nurgiantoro (2013:91). Angket yang digunakan dalam

penelitian ini adalah angket tertutup yang terdiri dari 15 pertanyaan kepada siswa.

Angket tertulis dengan tiga alternative jawaban dan setiap siswa diminta memilih

salah satu jawaban yang pendapatanya paling tepat.

Mengenai hasilnya akan digunakan sebagai jawaban tentang keterampilan

siswa atau penugasan membaca menulis teks prosedure kompleks pada materi

pelajaran Bahasa Indonesia, terutama tentang pengetahuan materi teks prosedur

kompleks.
30

3. Wawancara

Menurut Nurgiyantoro (2013:96). Wawancara merupakan suatu cara yang

dipergunakan untuk mendapatkan informasi dari responden dengan melakukan tanya

jawab sepihak, wawancara juga suatu cara untuk mengumpulkan data dengan

mengajukan pertanyaan langsung kepada informan atau seseorang autoritas (seorang

yang ahli berwenang dalam suatu masalah). Wawancara dilakukan secara langsung

kepada guru Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas XI IPA SMA Negeri 22

Palembang. Pertanyaan yang diajukan kepada guru Bahasa Indonesia adalah

sebanyak 10 pertanyaan. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

dalam penelitian. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi langsung yang

berkaitan dengan pengajaran tentang teks prosedur kompleks.

E. Analsisi Data Tes

Dalam menganalisis data, peneliti melakukan pemeriksaan menggunakan pretest

dan postest. Tujuannya untuk mengetahui nilai rata-rata dari pretest dan postest

dalam pengumpulan data. Uji hipotesis yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

media wayang terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siswa

kelas XI SMA Negeri 22 Palembang.

Hipotesis yang diuji kebenarannya apabila data yang diperoleh berdistribusi

normal, maka digunakan rumus stastistik uji t (t-test).

1. Analisis Data Tes

Sugiono (2016:207), “Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul”. Penggunaan tes dalam penelitian ini
31

bertujuan untuk menilai dan mengetahui kemampuan menulis teks prosedur

kompleks. Tes berbentuk essai digunakan sebagai data utama.Siswa diberikan tes

menulis teks prosedure kompleks, aspek penilaian adalah Isi, Struktur Teks, Kosa

Kata, Kalimat, dan Mekanika.

1) Analisis data Tes Menulis Teks Prosedur Kompleks

Penggunaan tes dalam penelitian ini bertujuan untuk menilai dan mengetahui

kemampuan menulis teks prosedur komplek siswa kelas XI SMA NEGERI 22

Palembang. Kemudian melakukan analisis data dengan statistic yaitu dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

∑𝑥
X= 𝑛

Keterangan
X = Nilai rat-rata
∑ 𝑥 = Nilai total
n = Jumlah Sampel
Penguji hipotesis ini menggunakan statistik dengan rumuas sebagai berikut:

𝑥1 + 𝑥2
t= 𝑠 2 𝑠 2
(Sudjana, 2013:67)
√ 1 + 2
𝑛1 𝑛2

untuk mendapat 𝑠1 dan 𝑠2 diperoleh dari rumus sebagai berikut:


2
𝑛1 ∑ 𝑥1−(∑ 𝑥1 )2
𝑠12 =
𝑛1 (𝑛1 −1)

2
𝑛2 ∑ 𝑥2−(∑ 2)2
𝑠22 = (Sudjana, 2013:239)
𝑛2 (𝑛2−2)
32

Keterangan
t = Perbandingan dua sampel
𝑛1 = Jumlah siswa kelas eksperimen
𝑛2 = Jumlah siswa kelas kontrol
𝑠12 = Nilai varians kelas eksperimen
𝑠22 = Nilai varians kelas kontrol
𝑥1 = Rata-rata kelas eksperimen
𝑥2 = Rata-rata hitung kelas kontrol
∑ 𝑥12 = Rata-rata hitung kelas eksperimen
∑ 𝑥22 = Rata-rata hitung kelas kontrol

Hipotesis diuji kebenarannya apabila data yang diperoleh berdistribusi normal,

maka digunakan rumus statistik uji t (t-test). Jika Ha diterima jika to>ttabel dengan

terlebih dahulu menghitung dk = (n1+n2-2) dari peluang 5% untuk harga to lainnya Ho

ditolak.

Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam menulis teks prosedur kompleks yaitu:

isi, organisasi, kosakata, penggunaan kata dan mekanik. Untuk lebih jelas perhatikan

tabel.

Tabel 1.3.
Penilaian Menulis Teks

Aspek yang Kriteria


dinilai
27-30 Sangat baik-sempurna: menguasi topik, substansi;
abstraksasi, orientasi, krisis, reaksi koda, relevan
dengan topik yang dibahas.
ISI
22-26 Cukup: cukup menguasi permasalahan; cukup
memadai; pengembangan tesis terbatas; relevan
dengan topik, tetapi kurang terperinci.
33

Lanjutan Tabel 1.3. Penilaian Menulis Teks


17-21 Sedang-cukup: penguasaan permasalahan terbatas,
substansi kurang, pengembangan topik tidak
memadai.
13-16 Sangat kurang-kurang: tidak menguasai
permasalahan, tidak ada substansi, tidak relevan;
tidak layak dinilai
18-20 Sangat baik-sempurna; ekspresi lancar; gagasan
terungkap padat dengan jelas, tertata dengan baik;
urutan logis; (abstraksasi orientasi, krisis, reaksi,
14-17 koda) kohesif.
ORGANISASI Cukup-baik: Kurang lancar; kurang terorganisasi,
tetapi ide utama ternyatakan, pendukung terbatas;
10-13 logis, tetapi tidak lengkap.
Sedang-cukup: tidak lancar; gagasan kacau; urutan
7-9 pengembangan kurang logis.
Sangat kurang-kurang: tidak komunikatif, tidak
terorganisasikan tidak layak dinilai.
18-20 Sangat baik-sempurna: penguasaan kata canggih;
pilihan kata dan ungkapan efektif; menguasai
pembentukan kata; penggunaan register tepat.
KOSAKATA 14-17 Cukup-baik: penguasaan kata memadai, pilihan
bentuk dan penggunaan kata dan ungkapan kadang-
kadang salah tetapi mengganggu.

18-20 Sangat baik- sempurna: konatrukai kompleks dan


efektif; terhadap hanya sedikit kesalahan
penggunaan bahasa (ukuran atau fungsi kata, artikle
pronomina preposisi)
PENGGUNAAN 14-17 Cukup-baik: konstruksi sederhana komples: terjadi
BAHASA sejumlah kesalahan penjumlahan bahasa
(fungsi/urutaan kata, artikel, pronomina, preposisi
tetapi makna cukup jelas.
10-13 Sedang-cukup: terjadi kesalahan serius dalam
konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi
kesalahan dalam kalimat negasi. Urutan/fungsi kata,
artikel, pronomina kalimat fargmen, pelepasan,
makna membingungkan/kabur).
7-9 Sangat kurang-kurang: tidak menguasai tata
kalimat: terdapat banyak kesalahan; tidak
komunikatif; tidak layak dinilai.
34

Lanjutan Tabel 1.3 Penilaian Menulis Teks


MEKANIK 9-10 Sangat baik-sempurna: sempurna menguasai
aturan penulisan terdapat sedikit kesalahan ejaan,
tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan pentaan
paragraf.
7-8 Cukup-baik: kadang-kadang terjadi kesalahan
ejaan, tanda baca, huruf kapital dan pentaan
paragraf tetapi tidak mengaburkan makna
4-6 Sedang-cukup: sering terjadi kesalahan ejaan,
tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan
paragraf tulisan tangan tidak jelas, makna
membingungkan atau kabur.
1-3 Sangat kurang-kurang: tidak menguasai aturan
penulisan terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda
baca, penggunaan huruf kapital, dam penataan
paragraf, tulisan tidak terbaca, tidak layak
mendapatakan nilai.
Sumber: Nurgiyantoro (2017:480)

2). Analisis Data Tes Objektif

Untuk memperoleh data tes objektif siswa, peneliti menggunakan rumus

sebagai berikut:

𝐵
N = 𝑆 x 100

Keterangan:

N : Nilai Akhir

B : Jumlah Jawaban Benar

S : Jumlah Jawaban Salah (Sudijono, 2013:43)

2. Analisis Data Angket


Berdasarkan jumlah dan bentuk soal, data angket yang telah dikumpulka
35

dianalisis maka digunakan rumus sebagai berikut,

𝑓
P= x 100% (Sudjono, 2012: 43)
𝑛

Keterangan:

P: Jumlah persesntasi yang diingkan dicapai pada setiap alternatif


F: Frekuensi siswa yang memilih satu alternatif
N: Jumlah siswa yag dijadikan sampel

3. Analisis Data Wawancara

Hasil wawancara melalui 10 pertanyaan yang berhubungan dengan kegiatan

belajar bidang studi Bahasa Indonesia dianalisis berdasarkan jawaban guru yang

mengajar siswa kelas XI SMA Negeri 22 Palembang. Jawaban guru tersebut

diharapkan dapat melengkapi jawaban data tes.

F. Langkah-langkah Kerja
Dalam peneletian ini jadwal peelitian disesuaikan dengan langkah kerja

sebagai berikut:

1. Tahap persiapan
1) Menyusun judul
2) Persetujuan judul oleh ketua program studi dan dosen pembimbing
3) Pengumpulan buku sebagai studi pustaka
4) Pembuatan proposal penelitian
36

2. Tahap pengumpula data


1) Penyusunan instrument penelitian
2) Pengumpulan dari data ke data
3) Penyusunan data dari hasil pemeriksaan yag terkumpul

3. Tahap pengelolaan data


1) Pemeriksaan ulang data yag terkumpul
2) Mendeskirpsikan data dan menyimpulkan data
3) Penafsiran data dan penyimpulan data

4. Tahap penyusunan data


1) Menyusun skripsi bab perbab
2) Merevisi naskah
3) Memproduksi naskah

5. Tahap penyelesaian
1) Pemeriksaan dan perbaikan naskah
2) Pengandaan naskah
3) Penyelesaian skripsi
4) Penjilidtan naskah sesuai dengan ketentuan

G. Jadwal Kegiatan
Jadwal penelitian ini dimaksudkan agar peneliti dapat melakukan secara
sistematis dan terarah sesuai dengan rencana. Perkiraan jadwal penelitian mulai dari
April sampai akhir Agustus 2018.
37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 22 Palembang. Hasil pengolahan

data terhadap aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran, baik kelas kontrol

maupun kelas eksperimen peneliti peroleh dari hasil pengumpulan data, yaitu tes

objektif dan tes menulis teks prosedure kompleks berupa tes awal (pretest) dan tes

akhir (postest) yang diberikan di kelas kontrol (XI IPA 2) dan kelas eksperimen (XI

IPA 1). Selanjutnya peneliti memberikan angket berupa 15 pertanyaan kepada siswa,

serta wawancara yang diberikan kepada guru bahasa Indonesia. Deskripsi data

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Deskripsi Data Tes Objektif

deskripsi dan tes ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil

pembelajaran teks prosedure kompleks di kelas XI SMA Negeri 22 Palembang.

Peneliti memberikan soal berbentuk objektif sebanyak 15 pertanyaan dengan empat

alternatif pilihan jawaban. Data tes tersebut ditujukan untuk tes pada siswa kelas

kontrol dan siswa kelas eksperimen. Masing-masing diikuti oleh 35 siswa dari kelas

kontrol dan 35 siswa dari kelas eksperimen.


38

1). Deskripsi Data Tes Awal (Pretest) Objektif Siswa Kelas Kontrol

Untuk mendapatkan hasil nilai data tes objektif pada kelas kontrol tersebut

peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:


𝐵
N = 𝑆 x 100

Keterangan:

N : Nilai Akhir

B : Jumlah Jawaban Benar

S : Jumlah Soal (Sudijono, 2013:43)

Untuk mengetahui data tes yang diberikan kepada siswa dapat dilihat pada

deskripsi data tes objektif di bawah ini.

1) Ade Gabrila

Jawaban yang benar berjumlah 12 soal, sedangkan jawaban yang salah


12
berjumlah 8 soal. Nilai tes objektif Ade Gabrila x 100 = 60. Dengan
20

demikian Ade Gabrila dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

2) Ayu Lestari Setiawati

Jawaban yang benar berjumlah 13 soal, sedangkan jawaban yang salah


13
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif Ayu Lestari Setiawati x 100 = 65. Dengan
20

demikian Ayu Lestari Setiawati dapat dinyatakan kurang mampu dalam

memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

3) Azizah Safarindah
39

Jawaban yang benar berjumlah 9 soal, sedangkan jawaban yang salah


9
berjumlah 11 soal. Nilai tes objektif Azizah Safarindah x 100 = 45. Dengan
20

demikian Azizah Safarindah dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

4) Delta Pratiwi

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Delta Pratiei x 100 = 70. Dengan
20

demikian Delta Patiwi dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

5) Dessy Anggreini

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Dessy Anggreini x 100 = 75. Dengan
20

demikian Dessy Anggreini dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

6) Dodi Ashari

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Dodi Ahari x 100 = 70. Dengan demikian
20

Dodi Ashari dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

7) Dwi Saputri Anggraini


40

Jawaban yang benar berjumlah 10 soal, sedangkan jawaban yang salah


10
berjumlah 10 soal. Nilai tes objektif Dwi Saputri Anggraini x 100 = 50.
20

Dengan demikian Dwi Saputri Anggraini dapat dinyatakan kurang mampu dalam

memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

8) Eko Saputra

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Ade Gabrila x 100 = 75. Dengan
20

demikian Eko Saputra dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

9) Fajar Juliansyah

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Fajar Juliansyah x 100 = 70. Dengan
20

demikian Fajar Juliansyah dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

10) Jenny Lestari

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Jenny Lestari x 100 = 80. Dengan
20

demikian Jenny Lestari dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

11) Jujur Mayasari


41

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Jujur Mayasari x 100 = 85. Dengan
20

demikian Jujur Mayasari dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

12) Leonardo Pernando Agusta

Jawaban yang benar berjumlah 12 soal, sedangkan jawaban yang salah


12
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif Leonardo Pernando Agusta x 100 = 60.
20

Dengan demikian Leonardo Pernando Agusta dapat dinyatakan kurang mampu

dalam memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

13) M. Alif Al-Aziz

Jawaban yang benar berjumlah 10 soal, sedangkan jawaban yang salah


10
berjumlah 10 soal. Nilai tes objektif Jujur M. Alif Al-Aziz x 100 = 50.
20

Dengan demikian M. Alif Al-Aziz dapat dinyatakan kurang mampu dalam

memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

14) M. Akbar Yuda Syafika

Jawaban yang benar berjumlah 10 soal, sedangkan jawaban yang salah


10
berjumlah 10 soal. Nilai tes objektif Jujur M. Akbar Yuda Syafika x 100 =
20

50. Dengan demikian M. Akbar Yuda Syafika dapat dinyatakan kurang mampu

dalam memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

15) M. Aqil Farhan


42

Jawaban yang benar berjumlah 8 soal, sedangkan jawaban yang salah


8
berjumlah 12 soal. Nilai tes objektif M. Aqil Farhan x 100 = 40. Dengan M.
20

Aqil Farhan dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

16) M. Ariq Ghozali

Jawaban yang benar berjumlah 11 soal, sedangkan jawaban yang salah


11
berjumlah 9 soal. Nilai tes objektif M. Ariq Ghozali x 100 = 55. Dengan
20

demikian M. Ariq Ghozali dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

17) M. Rizka Sya’ban

Jawaban yang benar berjumlah 9 soal, sedangkan jawaban yang salah


9
berjumlah 11 soal. Nilai tes objektif M. Rizka Sya’ban x 100 = 45. Dengan
20

demikian M. Rizka Sya’ban dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

18) Muhammad Fadli

Jawaban yang benar berjumlah 10 soal, sedangkan jawaban yang salah


10
berjumlah 10 soal. Nilai tes objekti Muhammad Fadli x 100 = 55. Dengan
20

demikian Muhammad Fadli dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

19) Multifa Arni


43

Jawaban yang benar berjumlah 11 soal, sedangkan jawaban yang salah


11
berjumlah 9 soal. Nilai tes objektif Multifa Arni x 100 = 60. Dengan
20

demikian Multifa Arni dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

20) Nency Nabela

Jawaban yang benar berjumlah 12 soal, sedangkan jawaban yang salah


12
berjumlah 8 soal. Nilai tes objektif Nency Nabela x 100 = 60. Dengan
20

demikian Nency Nabela dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

21) Nur Amalia Putri

Jawaban yang benar berjumlah 11 soal, sedangkan jawaban yang salah


11
berjumlah 9 soal. Nilai tes objektif Nur Amalia Putri x 100 = 55.
20

Dengan demikian Nur Amalia Putri dapat dinyatakan kurang mampu dalam

memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

22) Nurul Ashari

Jawaban yang benar berjumlah 7 soal, sedangkan jawaban yang salah


7
berjumlah 13 soal. Nilai tes objektif Nurul Ashari x 100 = 35. Dengan
20

demikian Nurul Ashari dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

23) Parina Maretha


44

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Parina Maretha x 100 = 80. Dengan
20

demikian Parina Maretha dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

24) Pina Nova Linda

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Jujur Mayasari x 100 = 85. Dengan
20

demikian Jujur Mayasari dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

25) Putri Syafriani

Jawaban yang benar berjumlah 11 soal, sedangkan jawaban yang salah


11
berjumlah 9 soal. Nilai tes objektif Putri Syafriani x 100 = 55. Dengan
20

demikian Putri Syafriani dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

26) Putri Anggun D.P

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Putri Anggun D.P x 100 = 70. Dengan
20

demikian Putri Anggun D.P dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

27) Putri Hidayatuhrohmah


45

Jawaban yang benar berjumlah 9 soal, sedangkan jawaban yang salah


9
berjumlah 11 soal. Nilai tes objektif Jujur Putri Hidayatuhrohmah x 100 = 45.
20

Dengan demikian Putri Hidayatauhrohmah dapat dinyatakan kurang mampu

dalam memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

28) Rasta Gymnastiar

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Rasta Gymnastiar x 100 = 85. Dengan
20

demikian Rasta Gymnastiar dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

29) Rindi Antika

Jawaban yang benar berjumlah 13 soal, sedangkan jawaban yang salah


13
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif Rindi Antika x 100 = 65. Dengan
20

demikian Rindi Antik dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

30) Rio Okky Tawara

Jawaban yang benar berjumlah 10 soal, sedangkan jawaban yang salah


10
berjumlah 10 soal. Nilai tes objektif Rio Okky Tawara x 100 = 50. Dengan
20

demikian Rio Okky Tawara dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

31) Riyan Hidayatullah


46

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Riyan Hidayatullah x 100 = 85. Dengan
20

demikian Jujur Mayasari dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

32) Siti Dwi Kurniawati

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Siti Dwi Kurniawati x 100 = 70. Dengan
20

demikian Siti Dwi Kurniawati dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

33) Tarisa Lasfermanda

Jawaban yang benar berjumlah 11 soal, sedangkan jawaban yang salah


11
berjumlah 9 soal. Nilai tes objektif Tarisa Lasfermanda x 100 = 55. Dengan
20

demikian Tarisa Lasfermanda dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

34) Tommi Mandala P

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Tommi Mandalah P x 100 = 75. Dengan
20

demikian Tommi Mandala P dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.


47

35) Wanda Aprilia K

Jawaban yang benar berjumlah 9 soal, sedangkan jawaban yang salah


9
berjumlah 11 soal. Nilai tes objektif Wanda Aprilia K x 100 = 45. Dengan
20

demikian Wanda Aprilia K dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

Dari data tes objektif kelas Kontrol di atas, secara keseluruhan dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1
Nilai Tes Awal (Pretest) Soal Objektif Siswa Kelas Kontrol
Skor
No Nama Siswa Jumlah Keterangan
Benar Salah
1. Ade Gabrila 12 8 60 Kurang Mampu
2. Ayu Lestari Setiawati 13 7 65 Kurang Mampu
3. Azizah Safarindah 9 11 45 Sangat Kurang
4. Delta Pratiwi 14 6 70 Cukup Mampu
5. Dessy Anggreini 15 5 75 Cukup Mampu
6. Dodi Ashari 14 6 70 Cukup Mampu
7. Dwi Saputri Angraini 10 10 50 Sangat Kurang
8. Eko Saputra 15 5 75 Cukup Mampu
9. Fajar Juliansyah 14 6 70 Cukup Mampu
10. Jenny Lestari 16 4 80 Mampu
11. Jujur Mayasari 17 3 85 Mampu
12. Leonardo Pernando Agusta 12 8 60 Kurang Mampu
13. M. Alif Al-Aziz 10 10 50 Sangat Kurang
14. M. Akbar Yuda Syafika 10 10 50 Sangat Kurang
15. M. Aqil Farhan 8 12 40 Sangat Kurang
16. M. Ariq Ghozali 11 9 55 Sangat Kurang
17. M. Rizka Sya’ban 9 11 45 Sangat Kurang
18. Muhammad Fadli 10 10 50 Sangat Kurang
19. Multifa Arni 11 9 55 Sangat Kurang
20. Nency Nabella 12 8 60 Kurang Mampu
21. Nur Amalia Putri 11 9 55 Sangat Kurang
22. Nurul Ashari 7 13 35 Sangat Kurang
23. Parina Maretha 16 4 80 Mampu
48

Lanjutan Tabel 4.1 Nilai Tes Awal (Pretest) Soal Objektif Siswa Kelas Kontrol
24. Pina Nova Linda 17 3 85 Mampu
25. Puteri Syafriani 11 9 55 Sangat Kurang
26. Putri Anggun D.P. 14 6 70 Cukup Mampu
27. Putri Hidayahtuhrrohmah 9 11 45 Sangat Kurang
28. Rasta Gymnastiar 17 3 85 Mampu
29. Rindi Antika 13 7 65 Kurang Mampu
30. Rio Okky Tawara 10 10 50 Sangat Kurang
31. Riyan Hidayutullah 17 3 85 Mampu
32. Siti Dwi Kurniawati 14 6 70 Cukup Mampu
33. Tarisa Lasfermanda 11 9 55 Sangat Kurang
34. Tommi Mandala P 15 5 75 Cukup Mampu
35. Wanda Aprilia K 9 11 45 Sangat Kurang
Jumlah 2235
Rata-rata 63,85

Berdasarkan hasil tabel di atas, tes awal soal objektif pada kelas kontrol
4
menjelaskan bahwa siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak 4 orang ( 35 x 100 =

2
11%), siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 2 orang (35 x 100 = 5%), siswa yang

3
mendapat nilai 75 sebanyak 3 orang (35 x 100 = 8%), siswa yang mendapat nilai 70

5
sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%), siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 2 orang

2 3
(35 x 100 = 5%), siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 3 orang (35 x 100 = 8%),

5
siswa yang mendapat nilai 55 sebanyak 5 orang (350x 100 = 14%), siswa yang

5
mendapat nilai 50 sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%), siswa yang mendapat nilai 45

4
sebanyak 4 orang (35 x 100 = 11%), siswa yang mendapat nilai 40 sebanyak 1 orang

1 1
(35 x 100 = 2 %), siswa yang mendapat nilai 35 sebanyak 1 orang (35 x 100 = 2%).
49

Jumlah nilai tes adalah 2235. Nilai rata-rata tes objektif kelas kontrol adalah
2235
x 100 = 63.8 (tergolong tidak tuntas).
235

Berikut ini tabel rekapitulasi nilai tes objektif kelas kontrol yang peneliti

susun berdasarkan nilai tertinggi ke nilai terendah.

Tabel 4.2
Rekapitulasi Nilai Tes Awal (Pretest) Soal Objektif Siswa Kelas Kontrol dari
yang Tertinggi dan Terendah
Nilai Siswa Jumlah
No. Nama Siswa persentase
Yang lama Siswa
1. Jujur Mayasari 85
2. Pina Nova Linda 85
Rasta Gymnastiar 4 11 %
3. 85
4. Riyan Hidayutullah 85
5. Jenny Lestari 80
Nurul Ashari 2 5%
6. 80
7. Dessy Anggreini 75
8. Eko Saputra 75 3 8%
9. Tommi Mandala P 75
10. Delta Pratiwi 70
11. Dodi Ashari 70 5 14%
12. Fajar Juliansyah 70
13. Putri Anggun D.P 70
14. Siti Dwi Kurniawati 70
15. Ayu Lestari Setiawati 65
Rindi Antika 2 5%
16. 65
17. Ade Gabrilla 60
18. Leonardo Pernando Agusta 60 3 8%
19. Nency Nabella 60
20. M. Ariq Ghozali 55
21. Multifa Arni 55
22. Nur Amalia Putri 55 5 14%
23. Puteri Syafriani 55
24. Tarisa Lasfermanda 55
50

25. Dwi Saputri Angraini 50


26. M. Alif Al-Aziz 50
27. M. Akbar Yuda Syafika 50 5 14%
28. Muhammad Fadli 50
29. Rio Okky Tawara 50
30. Azizah Safarindah 45
31. M. Rizka Sya’ban 45
Putri Hidayahtuhrrohmah 4 11%
32. 45
33. Wanda Aprilia K 45
34. M. Aqil Farhan 40 1 2%
35. Nurul Ashari 35 1 2%
Jumlah 2235
Rata-rata 63,8

Tabel 4.3 Kualifikasi Nilai

No. Kualifikasi Skor Frekuensi Persentase


1. Tuntas 70 – 100 14 27%
2. Tidak tuntas < 70 21 73%
Jumlah siswa 35 (siswa sampel)
Jumlah Nilai 2235
Nilai Rata-rata 63,8

Berdasarkan tabel rekapitulasi nilai tes awal (pretest) soal objektif kelas

kontrol yang peneliti susun berdasarkan nilai tertinggi ke nilai terendah tersebut,

dapat dipadukan dengan kualifikasi nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMA

Negeri 22 Palembang, dan dari hasil nilai rata-rata tes objektif kelas kontrol adalah
2235
x 100 = 63.8 dinyatakan tidak tuntas karena nilai rata-rata yang diperoleh belum
235

mencapai dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan siswa belum mampu

memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.


51

Selanjutnya, agar lebih jelas penulis merangkumnya ke bentuk grafik nilai

siswa yang mendapat nilai yang tertinggi sampai nilai terendah berdasarkan hasil data

tes awal soal objektif kelas kontrol sebagai berikut.

100
90
80
Rata-rata Nilai Siswa

70
60
50
40
30
20
10
0
0 4 2 3 5 2 3 5 5 1 1
jumlah Siswa

Grafik 4.1 Pretest (Objektif) Kelas Kontrol

2). Deskripsi Data Tes Awal (Pretest) Soal Objektif Siswa Kelas Eksperimen

Untuk mendapatkan hasil nilai data tes awa; soal objektif pada kelas XI IPA 1

(Kelas Eksperimen) tersebut peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:


𝐵
N = 𝑆 x 100

Keterangan:

N : Nilai Akhir

B : Jumlah Jawaban Benar

S : Jumlah Soal (Sudijono, 2013:43)


52

Untuk mengetahui data tes yang diberikan kepada siswa dapat dilihat pada

deskripsi data te objektif di bawah ini.

1) Ahmad Kurniawan

Jawaban yang benar berjumlah 13 soal, sedangkan jawaban yang salah


13
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif Ahmad Kurniawan x 100 = 65.
20

Dengan demikian Ahmad Kurniawan dapat dinyatakan kurang mampu dalam

memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

2) Andre Kusuma

Jawaban yang benar berjumlah 12 soal, sedangkan jawaban yang salah


12
berjumlah 8 soal. Nilai tes objektif Andre Kusuma x 100 = 60. Dengan
20

demikian Andre Kusuma dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

3) Ariadi

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Ariadi x 100 = 75. Dengan demikian
20

Ariadi dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami materi pembelajaran

teks prosedure kompleks.

4) Cahya Utami

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Cahya Utami x 100 = 80. Dengan
20
53

demikian Cahya Utami dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

5) Carolina Riwpassass

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Carolina Riwpassass x 100 = 75. Dengan
20

demikian Carolina Riwpassass dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

6) Cindi Putri Maharani

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Cindi Putri Maharani x 100 = 85. Dengan
20

demikian Cindi Putri Maharani dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

7) Della Al-Maidah

Jawaban yang benar berjumlah 13 soal, sedangkan jawaban yang salah


13
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif Della Al-Maidah x 100 = 65. Dengan
20

demikian Della Al-Maidah dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

8) Dina Ayu Azahrah

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Dina Ayu Azahrah x 100 = 80. Dengan
20
54

demikian Dina Ayu Azahrah dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

9) Fazira Wiziantari

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Fazira Wiziantari x 100 = 70 Dengan
20

demikian Fazira Wiziantari dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

10) Hansamu Hadi Yusuf

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Hansamu Hadi Yusuf x 100 = 75. Dengan
20

demikian Hansamu Hadi Yusuf dapat dinyatakan cukup mampu dalam

memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

11) Intan Andriani

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Intan Andriani x 100 = 75. Dengan
20

demikian Intan Andriani dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

12) Joshua

Jawaban yang benar berjumlah 11 soal, sedangkan jawaban yang salah


11
berjumlah 9 soal. Nilai tes objektif Joshua x 100 = 55. Dengan demikian
20
55

Joshua dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami materi pembelajaran

teks prosedure kompleks.

13) Kalvin

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Kalvin x 100 = 70. Dengan demikian
20

Joshua dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami materi pembelajaran

teks prosedure kompleks.

14) M. Fadilah Iqbal

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif M. Fadilah Iqbal x 100 = 80. Dengan
20

demikian M. Fadilah Iqbal dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

15) M. Febry Alferiza

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif M. Febry Alferiza x 100 = 70. Dengan
20

demikian M. Febry Alferiza dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

16) M. Tegar Hidayat

Jawaban yang benar berjumlah 13 soal, sedangkan jawaban yang salah


13
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif M. Tegar Hidayat x 100 = 65. Dengan
20
56

demikian M. Tegar Hidayat dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

17) Marlina Agustin

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Marlina Agustin x 100 = 75. Dengan
20

demikian Marlina Agustin dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

18) Mei Lestari

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Mei Lestari x 100 = 85. Dengan demikian
20

Mei Lestari dapat dinyatakan baik dalam memahami materi pembelajaran teks

prosedure kompleks.

19) Moresta Juliantari

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Moresta Juliantari x 100 = 75.
20

Dengan demikian Moresta Juliantari dapat dinyatakan cukup mampu dalam

memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

20) Muhammad Adha Julianto

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


11
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Muhammad Adha Julianto x 100 = 80.
20
57

Dengan demikian Muhammad Adha Julianto dapat dinyatakan baik dalam

memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

21) Nadia Rahmah

Jawaban yang benar berjumlah 13 soal, sedangkan jawaban yang salah


13
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif Nadia Rahmah x 100 = 65. Dengan
20

demikian Nadia Rahmah dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

22) Randy Arystia Wardana

Jawaban yang benar berjumlah 12 soal, sedangkan jawaban yang salah


12
berjumlah 8 soal. Nilai tes objektif Randy Arystia Wardana x 100 = 60.
20

Dengan demikian Randy Arystia Wardana dapat dinyatakan kurang mampu

dalam memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

23) Redho Feriansyah

Jawaban yang benar berjumlah 12 soal, sedangkan jawaban yang salah


12
berjumlah 8 soal. Nilai tes objektif Redho Feriansyah x 100 = 60. Dengan
20

demikian Redho Feriansyah dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

24) Reidhatul Azni

Jawaban yang benar berjumlah 10 soal, sedangkan jawaban yang salah


10
berjumlah 10 soal. Nilai tes objektif Reidhatul Azni x 100 = 50. Dengan
20
58

demikian Reidhatul Azni dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

25) Reka Amalia

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Reka Amalia x 100 = 75. Dengan
20

demikian Reka Amalia dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

26) Rido Awan

Jawaban yang benar berjumlah 11 soal, sedangkan jawaban yang salah


11
berjumlah 9 soal. Nilai tes objektif Rido Awan x 100 = 55. Dengan demikian
20

Rido Awan dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

27) Sadam Ramadhan

Jawaban yang benar berjumlah 13 soal, sedangkan jawaban yang salah


13
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif Sadam Ramadhan x 100 = 65. Dengan
20

demikian Sadam Ramadhan dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

28) Sandrina Maura Putri

Jawaban yang benar berjumlah 11 soal, sedangkan jawaban yang salah


11
berjumlah 9 soal. Nilai tes objektif Sandirna Maura Putri x 100 = 55. Dengan
20
59

demikian Sandrina Maura Putri dapat dinyatakan kurang mampu dalam

memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

29) Sarlita

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Sarlita x 100 = 80. Dengan demikian
20

Sarlita dapat dinyatakan baik dalam memahami materi pembelajaran teks

prosedure kompleks.

30) Siti Khoiriati

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Siti Khoiriati 20 x 100 = 70. Dengan demikian

Siti Khoiriati dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

31) Tara Nesta Andriani

Jawaban yang benar berjumlah 10 soal, sedangkan jawaban yang salah


10
berjumlah 10 soal. Nilai tes objektif Tara Nesta Amdriani 20 x 100 = 50. Dengan

demikian Tara Nesta Putri dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

32) Widia Mustikawati

Jawaban yang benar berjumlah 11 soal, sedangkan jawaban yang salah


11
berjumlah 9 soal. Nilai tes objektif Widia Mustikawati x 100 = 55. Dengan
20
60

demikian Widia Mustikawati dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

33) Yudha Rusmana

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Yudha Rusmana x 100 = 80. Dengan
20

demikianYudha Rusmana dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

34) Risma Purnama Sari

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Risma Purnama Sari x 100 = 80. Dengan
20

demikian Risma Purnama Sari dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

35) Zaidan Septiandi

Jawaban yang benar berjumlah 12 soal, sedangkan jawaban yang salah


12
berjumlah 8 soal. Nilai tes objektif Zaidan Septiandi x 100 = 60. Dengan
20

demikian Zaidan Septiandi dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

Dari data tes awal (pretest) soal objektif siswa kelas eksperimen di atas,

secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut ini.


61

Tabel 4.4
Nilai Tes Awal (Pretest) Soal Objektif Siswa Kelas Eksperimen
Skor
No. Nama siswa Jumlah Keterangan
Benar Salah
1. Ahmad Kurniawan 13 7 65 Kurang Mampu
2. Andre Kusuma 12 8 60 Kurang Mampu
3. Ariadi 15 5 75 Mampu
4. Cahya Utami 16 4 80 Mampu
5. Carolina Riwpasassas 15 5 75 Mampu
6. Cindi Putri Maharani 17 3 85 Mampu
7. Della Al-Maidah 13 7 65 Kurang Mampu
8. Dina Ayu Azahrah 16 4 80 Mampu
9. Fazira Wiziantari 14 6 70 Mampu
10. Hansamu Hadi Yusuf 15 5 70 Mampu
11. Intan Andriani 15 5 75 Mampu
12. Joshua 11 9 55 Kurang Mampu
13. Kalvin 14 6 70 Mampu
14. M. Fadillah Iqbal 10 10 50 Kurang Mampu
15. M. Febry Alferiza 14 6 70 Mampu
16. M. Tegar Hidayat 13 7 65 Kurang Mampu
17. Marlina Agustin 15 5 70 Mampu
18. Mei Lestari 15 5 70 Mampu
19. Moresta Juliantari 15 5 75 Mampu
20. Muhammad Adha Pujianto 16 4 80 Mampu
21. Nadia Rahmah 13 7 65 Kurang Mampu
22. Randy Aristya Wardana `12 8 60 Kurang Mampu
23. Redho Feriansyah `10 10 50 Kurang Mampu
24. Reidhatul Azni 10 10 50 Kurang Mampu
25. Reka Amalia 15 5 70 Mampu
26. Rido Awan 11 9 55 Kurang Mampu
27. Sadam Ramadhan 13 7 65 Kurang Mampu
28. Sandrina Maura Putri 11 9 55 Kurang Mampu
29. Sarlita 17 3 85 Mampu
30. Siti Khoiriati 15 5 75 Mampu
31. Tara Nesta Andriani 10 10 50 Kurang Mampu
32. Widia Mustikawati 11 9 55 Kurang Mampu
33. Yudha Rusmana 17 3 80 Mampu
34. Risma Purnama Saru 16 4 80 Mampu
35. Zaidan Septiandi 12 8 60 Kurang Mampu
Jumlah 2290
Rata-rata 65,42
62

Berdasarkan hasil tabel di atas, tes objektif pada kelas eksperimen


2
menjelaskan bahwa siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak 2 orang ( 35 x 100 = 5%),

5
siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%), siswa yang

5
mendapat nilai 75 sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%), siswa yang mendapat nilai 70

7
sebanyak 7 orang (35 x 100 = 20%), siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 5 orang

5 3
(35 x 100 = 14%), siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 3 orang (35 x 100 = 8%),

4
siswa yang mendapat nilai 55 sebanyak 4 orang (35 x 100 = 10%), siswa yang

4
mendapat nilai 50 sebanyak 4 orang (35 x 100 = 10%). Jumlah nilai tes adalah 2290.

2290
Nilai rata-rata tes objektif kelas eksperimen adalah x 100 = 65,42.
35

Berikut ini tabel rekapitulasi nilai objektif kelas eksperimen yang peneliti

susun berdasarkan nilai tertinggi ke nilai terendah.

Tabel 4.5
Rekapitulasi Nilai Objektif Siswa Kelas Eksperimen dari yang Tertinggi dan
Terendah
Jumlah
Nilai Siswa Persentase
No. Nama siswa Siswa
yang Sama
1. Cindi Putri Maharani 85 2 5%
2. Sarlita
3. Cahya Utami 80 5 14%
4. Dina Ayu Azahrah
5. Muhammad Adha Pujianto
6. Yudha Rusmana
7. Risma Purnama Saru
8. Ariadi 75 5 14%
9. Carolina Riwpasassas
63

Lanjutan Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Objektif Siswa Kelas Eksperimen dari
yang Tertinggi ke Terendah
10. Intan Andriani
11. Moresta Juliantari
12. Siti Khoiriati
13. Fazira Wiziantari 70 7 20%
14. Hansamu Hadi Yusuf
15. Kalvin
16. M. Febry Alferiza
17. Marlina Agustin
18. Mei Lestari
19. Reka Amalia
20. Ahmad Kurniawan 65 5 14%
21. Della Al-Maidah
22. M. Tegar Hidayat
23. Nadia Rahmah
24. Sadam Ramadhan
25. Andre Kusuma 60 3 8%
26. Randy Aristya Wardana
27. Zaidan Septiandi
28. Joshua 55 4 10%
29. Rido Awan
30. Sandrina Maura Putri
31. Widia Mustikawati
32. M. Fadillah Iqbal 50 4 10%
33. Redho Feriansyah
34. Reidhatul Azni
35. Tara Nesta Andriani
Jumlah 2290 100%
Rata-rata 65,42

Tabel 4.6 Kualifikasi Nilai


No. Kualifikasi Skor Frekuensi Persentase
1. Tuntas 70 - 100 12 27%
2. Tidak tuntas < 70 23 73%
Jumlah siswa 35 (siswa sampel)
Jumlah Nilai 2290
Nilai Rata-rata 65,42
64

Berdasarkan tabel rekapitulasi nilai tes awal (pretest) soal objektif kelas

eksperimen yang peneliti susun berdasarkan nilai tertinggi ke nilai yang terendah

tersebut dapat dipadukan dengan kualifikasi nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM)

di SMA Negeri 22 Palembang, dan dari hasil nilai rata-rata tes objektif kelas
2290
eksperimen adalah x 100 = 65,42 dinyatakan tidak tuntas karena nilai rata-rata
35

yang diperoleh belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan siswa belum

mampu memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

Selanjutnya, agar lebih jelas oenulis merangkumnya ke bentuk grafik nilai

siswa yang mendapat nilai yang terendah sampai nilai yang tertinggi berdasarkan

hasil data tes (pretest) soal objektif kelas eksperimen sebagai berikut.

3). Deskripsi Data Tes Akhir (Postest) Objektif Siswa Kelas Kontrol

Untuk mendapatkan hasil nilai data tes objektif pada kelas XI IPA 2 (Kelas

Kontrol) tersebut peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:


𝐵
N = 𝑆 x 100

Keterangan:

N : Nilai Akhir

B : Jumlah Jawaban Benar

S : Jumlah Soal (Sudijono, 2013:43)

Untuk mengetahui data tes yang diberikan kepada siswa dapat dilihat pada

deskripsi data tes objektif di bawah ini.


65

1) Ade Gabrila

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Ade Gabrila x 100 = 80. Dengan
20

demikian Ade Gabrila dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

2) Ayu Lestari Setiawati

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Ayu Lestari Setiawati x 100 = 80. Dengan
20

demikian Ayu Lestari Setiawati dapat dinyatakan mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

3) Azizah Safarindah

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Azizah Safarindah x 100 = 70. Dengan
20

demikian Azizah Safarindah dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

4) Delta Pratiwi

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Delta Pratiei x 100 = 70. Dengan
20

demikian Delta Patiwi dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.


66

5) Dessy Anggreini

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Dessy Anggreini x 100 = 75. Dengan
20

demikian Dessy Anggreini dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

6) Dodi Ashari

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Dodi Ahari x 100 = 70. Dengan demikian
20

Dodi Ashari dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi pembelajaran

teks prosedure kompleks.

7) Dwi Saputri Anggraini

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Dwi Saputri Anggraini x 100 = 80.
20

Dengan demikian Dwi Saputri Anggraini dapat dinyatakan mampu dalam

memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

8) Eko Saputra

Jawaban yang benar berjumlah 13 soal, sedangkan jawaban yang salah


13
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif Ade Gabrila x 100 = 65. Dengan
20

demikian Eko Saputra dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.


67

9) Fajar Juliansyah

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Fajar Juliansyah x 100 = 70. Dengan
20

demikian Fajar Juliansyah dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

10) Jenny Lestari

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Jenny Lestari x 100 = 80. Dengan
20

demikian Jenny Lestari dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

11) Jujur Mayasari

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Jujur Mayasari x 100 = 85. Dengan
20

demikian Jujur Mayasari dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

12) Leonardo Pernando Agusta

Jawaban yang benar berjumlah 13 soal, sedangkan jawaban yang salah


13
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif Leonardo Pernando Agusta x 100 = 65.
20

Dengan demikian Leonardo Pernando Agusta dapat dinyatakan kurang mampu

dalam memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.


68

13) M. Alif Al-Aziz

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Jujur M. Alif Al-Aziz x 100 = 75. Dengan
20

demikian M. Alif Al-Aziz dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

14) M. Akbar Yuda Syafika

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Jujur M. Akbar Yuda Syafika x 100 = 80.
20

Dengan demikian M. Akbar Yuda Syafika dapat dinyatakan mampu dalam

memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

15) M. Aqil Farhan

Jawaban yang benar berjumlah 18 soal, sedangkan jawaban yang salah


18
berjumlah 2 soal. Nilai tes objektif M. Aqil Farhan x 100 = 90. Dengan M.
20

Aqil Farhan dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi pembelajaran

teks prosedure kompleks.

16) M. Ariq Ghozali

Jawaban yang benar berjumlah 12 soal, sedangkan jawaban yang salah


12
berjumlah 8 soal. Nilai tes objektif M. Ariq Ghozali x 100 = 60. Dengan
20

demikian M. Ariq Ghozali dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.


69

17) M. Rizka Sya’ban

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif M. Rizka Sya’ban x 100 = 85. Dengan
20

demikian M. Rizka Sya’ban dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

18) Muhammad Fadli

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objekti Muhammad Fadli x 100 = 75. Dengan
20

demikian Muhammad Fadli dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

19) Multifa Arni

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Multifa Arni x 100 = 80. Dengan
20

demikian Multifa Arni dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

20) Nency Nabela

Jawaban yang benar berjumlah 12 soal, sedangkan jawaban yang salah


12
berjumlah 8 soal. Nilai tes objektif Nency Nabela x 100 = 60. Dengan
20

demikian Nency Nabela dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.


70

21) Nur Amalia Putri

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


11
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Nur Amalia Putri x 100 = 80.
20

Dengan demikian Nur Amalia Putri dapat dinyatakan mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

22) Nurul Ashari

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Nurul Ashari x 100 = 75. Dengan
20

demikian Nurul Ashari dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

23) Parina Maretha

Jawaban yang benar berjumlah 13 soal, sedangkan jawaban yang salah


13
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif Parina Maretha x 100 = 65. Dengan
20

demikian Parina Maretha dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

24) Pina Nova Linda

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Jujur Mayasari x 100 = 85. Dengan
20

demikian Jujur Mayasari dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.


71

25) Putri Syafriani

Jawaban yang benar berjumlah 13 soal, sedangkan jawaban yang salah


13
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif Putri Syafriani x 100 = 65. Dengan
20

demikian Putri Syafriani dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

26) Putri Anggun D.P

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Putri Anggun D.P x 100 = 70. Dengan
20

demikian Putri Anggun D.P dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

27) Putri Hidayatuhrohmah

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Jujur Putri Hidayatuhrohmah x 100 = 85.
20

Dengan demikian Putri Hidayatauhrohmah dapat dinyatakan mampu dalam

memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

28) Rasta Gymnastiar

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Rasta Gymnastiar x 100 = 85. Dengan
20

demikian Rasta Gymnastiar dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.


72

29) Rindi Antika

Jawaban yang benar berjumlah 13 soal, sedangkan jawaban yang salah


13
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif Rindi Antika x 100 = 65. Dengan
20

demikian Rindi Antik dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

30) Rio Okky Tawara

Jawaban yang benar berjumlah 13 soal, sedangkan jawaban yang salah


13
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif Rio Okky Tawara x 100 = 65. Dengan
20

demikian Rio Okky Tawara dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

31) Riyan Hidayatullah

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Riyan Hidayatullah x 100 = 85. Dengan
20

demikian Jujur Mayasari dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

32) Siti Dwi Kurniawati

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Siti Dwi Kurniawati x 100 = 70. Dengan
20

demikian Siti Dwi Kurniawati dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.


73

33) Tarisa Lasfermanda

Jawaban yang benar berjumlah 13 soal, sedangkan jawaban yang salah


13
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif Tarisa Lasfermanda x 100 = 65. Dengan
20

demikian Tarisa Lasfermanda dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

34) Tommi Mandala P

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Tommi Mandalah P x 100 = 75. Dengan
20

demikian Tommi Mandala P dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

35) Wanda Aprilia K

Jawaban yang benar berjumlah 13 soal, sedangkan jawaban yang salah


13
berjumlah 7 soal. Nilai tes objektif Wanda prilia K x 100 = 65. Dengan
20

demikian Wanda Aprilia K dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

Tabel 4.7
Nilai Tes Akhir (Postest) Soal Objektif Siswa Kelas Kontrol
Skor
No Nama Siswa Jumlah Keterangan
Benar Salah
1. Ade Gabrila 16 4 80 Mampu
2. Ayu Lestari Setiawati 16 4 80 Mampu
3. Azizah Safarindah 14 6 70 Mampu
4. Delta Pratiwi 14 6 70 Mampu
5. Dessy Anggreini 15 5 75 Mampu
6. Dodi Ashari 14 6 70 Mampu
74

Lanjutan Tabel 4.7 Nilai Tes Akhir (Postest) Soal Objektif Siswa Kelas Kontrol
7. Dwi Saputri Angraini 16 4 80 Mampu
8. Eko Saputra 13 7 65 Kurang Mampu
9. Fajar Juliansyah 14 6 70 Mampu
10. Jenny Lestari 16 4 80 Mampu
11. Jujur Mayasari 17 3 85 Mampu
12. Leonardo Pernando Agusta 13 7 65 Kurang Mampu
13. M. Alif Al-Aziz 15 5 75 Mampu
14. M. Akbar Yuda Syafika 16 4 80 Mampu
15. M. Aqil Farhan 18 2 90 Mampu
16. M. Ariq Ghozali 12 8 60 Kurang Mampu
17. M. Rizka Sya’ban 17 3 85 Mampu
18. Muhammad Fadli 15 5 75 Mampu
19. Multifa Arni 16 4 80 Mampu
20. Nency Nabella 12 8 60 Kurang Mampu
21. Nur Amalia Putri 16 4 80 Mampu
22. Nurul Ashari 15 5 75 Mampu
23. Parina Maretha 13 7 65 Kurang Mampu
24. Pina Nova Linda 17 3 85 Mampu
25. Puteri Syafriani 13 7 65 Kurang Mampu
26. Putri Anggun D.P. 14 6 70 Mampu
27. Putri Hidayahtuhrrohmah 17 3 85 Mampu
28. Rasta Gymnastiar 17 3 85 Mampu
29. Rindi Antika 13 7 65 Kurang Mampu
30. Rio Okky Tawara 13 7 65 Kurang Mampu
31. Riyan Hidayutullah 17 3 85 Mampu
32. Siti Dwi Kurniawati 14 6 70 Mampu
33. Tarisa Lasfermanda 13 7 65 Kurang Mampu
34. Tommi Mandala P 15 5 75 Mampu
35. Wanda Aprilia K 13 7 65 Kurang Mampu
Jumlah 2595
Rata-rata 74,14

Berdasarkan hasil tabel di atas, tes objektif pada kelas eksperimen


1
menjelaskan bahwa siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 1 orang ( 35 x 100 = 2%),

6
siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak 6 orang ( x 100 = 17%), siswa yang
35

7
mendapat nilai 80sebanyak 7 orang (35 x 100 = 20%), siswa yang mendapat nilai 75
75

5
sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%), siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 6 orang

6 7
(35 x 100 = 17%), siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%),

3
siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 3 orang (35 x 100 = 8%), Jumlah nilai tes

2290
adalah 2595. Nilai rata-rata tes objektif kelas eksperimen adalah x 100 = .74,14
35

Berikut ini tabel rekapitulasi nilai objektif kelas eksperimen yang peneliti

susun berdasarkan nilai tertinggi ke nilai terendah.

Tabel 4.8
Rekapitulasi Nilai Objektif Siswa (Postest) Kelas Kontrol dari yang Tertinggi
dan Terendah
Jumlah
Nilai Siswa Persentase
No. Nama siswa Siswa
yang Sama
1. M. Aqil Farhan 90 1 2%
2. Jujur Mayasari 85 6 17%
3. M. Rizka Sya’ban
4. Rasta Gymnastiar
5. Putri Hidayahtuhrrohmah
6. Riyan Hidayutullah
7. Pina Nova Linda
8. Ade Gabrila 80 7 20%
9. Ayu Lestari Setiawati
10. Jenny Lestari
11. M. Akbar Yuda Syafika
12. Multifa Arni
13. Nur Amalia Putri
14. Dwi Saputri Angraini
15. Dessy Anggreini 75 5 14%
16. M. Alif Al-Aziz
17. Muhammad Fadli
18. Nurul Ashari
19. Tommi Mandala P
20. Azizah Safarindah 70 6 17%
21. Delta Pratiwi
76

Lanjutan Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Objektif Siswa (Postest) Kelas Kontrol
dari yang Tertinggi dan Terendah
22. Dodi Ashari
23. Fajar Juliansyah
24. Putri Anggun D.P.
25. Siti Dwi Kurniawati
26. Eko Saputra 65 7 20%
27. Rindi Antika
28. Rio Okky Tawara
29. Tarisa Lasfermanda
30. Wanda Aprilia K
31. Widia Mustikawati
32. Leonardo Pernando Agusta
33. M. Ariq Ghozali 60 3 8%
34. Nency Nabella
35. Parina Maretha
Jumlah 2595 100%
Rata-rata 74,14

Tabel 4.9 Kualifikasi Nilai


No. Kualifikasi Skor Frekuensi Persentase
1. Tuntas 70 - 100 19 67%
2. Tidak tuntas < 70 16 33%
Jumlah siswa 35 (siswa sampel)
Jumlah Nilai 2290
Nilai Rata-rata 65,42

Berdasarkan tabel rekapitulasi nilai tes akhir (pretest) soal objektif kelas

kontrol yang peneliti susun berdasarkan nilai tertinggi ke nilai terendah tersebut,

dapat dipadukan dengan kualifikasi nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMA

Negeri 22 Palembang, dan dari hasil nilai rata-rata tes objektif kelas kontrol adalah
2595
x 100 = 74,14 dinyatakan tuntas karena nilai rata-rata yang diperoleh mencapai
35
77

dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan siswa belum mampu memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

Selanjutnya, agar lebih jelas penulis merangkumnya ke bentuk grafik nilai

siswa yang mendapat nilai yang tertinggi sampai nilai terendah berdasarkan hasil data

tes akhir soal objektif kelas kontrol sebagai berikut.

95
100 85
80
75 71
80 65
60
60
40
20
0
1 6 7 5 6 7 3

Grafik 4.3 Postest (Objektif) Kelas Kontrol

4). Deskripsi Data Tes Akhir (Postest) Soal Objektif Siswa Kelas Eksperimen

Untuk mendapatkan hasil nilai data tes akhir soal objektif pada kelas XI IPA 1

(Kelas Eksperimen) tersebut peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:


𝐵
N = 𝑆 x 100

Keterangan:

N : Nilai Akhir

B : Jumlah Jawaban Benar

S : Jumlah Soal (Sudijono, 2013:43)


78

Untuk mengetahui data tes yang diberikan kepada siswa dapat dilihat pada

deskripsi data te objektif di bawah ini.

1) Ahmad Kurniawan

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Ahmad Kurniawan x 100 = 85.
20

Dengan demikian Ahmad Kurniawan dapat dinyatakan baik dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

2) Andre Kusuma

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Andre Kusuma x 100 = 80. Dengan
20

demikian Andre Kusuma dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

3) Ariadi

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Ariadi x 100 = 80. Dengan demikian
20

Ariadi dapat dinyatakan baik dalam memahami materi pembelajaran teks

prosedure kompleks.

4) Cahya Utami

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Cahya Utami x 100 = 80. Dengan
20
79

demikian Cahya Utami dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

5) Carolina Riwpassass

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Carolina Riwpassass x 100 = 85. Dengan
20

demikian Carolina Riwpassass dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

6) Cindi Putri Maharani

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Cindi Putri Maharani x 100 = 85. Dengan
20

demikian Cindi Putri Maharani dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

7) Della Al-Maidah

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Della Al-Maidah x 100 = 70. Dengan
20

demikian Della Al-Maidah dapat dinyatakan cukup mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

8) Dina Ayu Azahrah

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Dina Ayu Azahrah x 100 = 85. Dengan
20
80

demikian Dina Ayu Azahrah dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

9) Fazira Wiziantari

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Fazira Wiziantari x 100 = 75 Dengan
20

demikian Fazira Wiziantari dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

10) Hansamu Hadi Yusuf

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Hansamu Hadi Yusuf x 100 = 80. Dengan
20

demikian Hansamu Hadi Yusuf dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

11) Intan Andriani

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Intan Andriani x 100 = 85. Dengan
20

demikian Intan Andriani dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

12) Joshua

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Joshua x 100 = 70. Dengan demikian
20
81

Joshua dapat dinyatakan baik dalam memahami materi pembelajaran teks

prosedure kompleks.

13) Kalvin

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Kalvin x 100 = 80. Dengan demikian
20

Joshua dapat dinyatakan baik dalam memahami materi pembelajaran teks

prosedure kompleks.

14) M. Fadilah Iqbal

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif M. Fadilah Iqbal x 100 = 80. Dengan
20

demikian M. Fadilah Iqbal dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

15) M. Febry Alferiza

Jawaban yang benar berjumlah 18 soal, sedangkan jawaban yang salah


18
berjumlah 2 soal. Nilai tes objektif M. Febry Alferiza x 100 = 90. Dengan
20

demikian M. Febry Alferiza dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

16) M. Tegar Hidayat

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif M. Tegar Hidayat x 100 = 75. Dengan
20
82

demikian M. Tegar Hidayat dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

17) Marlina Agustin

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Marlina Agustin x 100 = 80. Dengan
20

demikian Marlina Agustin dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

18) Mei Lestari

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Mei Lestari x 100 = 85. Dengan demikian
20

Mei Lestari dapat dinyatakan baik dalam memahami materi pembelajaran teks

prosedure kompleks.

19) Moresta Juliantari

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Moresta Juliantari x 100 = 80.
20

Dengan demikian Moresta Juliantari dapat dinyatakan baik dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

20) Muhammad Adha Julianto

Jawaban yang benar berjumlah 18 soal, sedangkan jawaban yang salah


18
berjumlah 2 soal. Nilai tes objektif Muhammad Adha Julianto x 100 = 90.
20
83

Dengan demikian Muhammad Adha Julianto dapat dinyatakan baik dalam

memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

21) Nadia Rahmah

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Nadia Rahmah x 100 = 70. Dengan
20

demikian Nadia Rahmah dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

22) Randy Arystia Wardana

Jawaban yang benar berjumlah 18 soal, sedangkan jawaban yang salah


18
berjumlah 2 soal. Nilai tes objektif Randy Arystia Wardana x 100 = 90.
20

Dengan demikian Randy Arystia Wardana dapat dinyatakan baik dalam

memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

23) Redho Feriansyah

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Redho Feriansyah x 100 = 70. Dengan
20

demikian Redho Feriansyah dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

24) Reidhatul Azni

Jawaban yang benar berjumlah 15 soal, sedangkan jawaban yang salah


15
berjumlah 5 soal. Nilai tes objektif Reidhatul Azni x 100 = 75. Dengan
20
84

demikian Reidhatul Azni dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

25) Reka Amalia

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Reka Amalia x 100 = 85. Dengan
20

demikian Reka Amalia dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

26) Rido Awan

Jawaban yang benar berjumlah 14 soal, sedangkan jawaban yang salah


14
berjumlah 6 soal. Nilai tes objektif Rido Awan x 100 = 70. Dengan demikian
20

Rido Awan dapat dinyatakan baik dalam memahami materi pembelajaran teks

prosedure kompleks.

27) Sadam Ramadhan

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Sadam Ramadhan x 100 = 80. Dengan
20

demikian Sadam Ramadhan dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

28) Sandrina Maura Putri

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Sandirna Maura Putri x 100 = 85. Dengan
20
85

demikian Sandrina Maura Putri dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

29) Sarlita

Jawaban yang benar berjumlah 18 soal, sedangkan jawaban yang salah


18
berjumlah 2 soal. Nilai tes objektif Sarlita x 100 = 90. Dengan demikian
20

Sarlita dapat dinyatakan baik dalam memahami materi pembelajaran teks

prosedure kompleks.

30) Siti Khoiriati

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Siti Khoiriati 20 x 100 = 85. Dengan demikian

Siti Khoiriati dapat dinyatakan baik dalam memahami materi pembelajaran teks

prosedure kompleks.

31) Tara Nesta Andriani

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Tara Nesta Amdriani x 100 = 85. Dengan
20

demikian Tara Nesta Putri dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

32) Widia Mustikawati

Jawaban yang benar berjumlah 16 soal, sedangkan jawaban yang salah


16
berjumlah 4 soal. Nilai tes objektif Widia Mustikawati x 100 = 80. Dengan
20
86

demikian Widia Mustikawati dapat dinyatakan kurang mampu dalam memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

33) Yudha Rusmana

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Yudha Rusmana x 100 = 80. Dengan
20

demikianYudha Rusmana dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

34) Risma Purnama Sari

Jawaban yang benar berjumlah 18 soal, sedangkan jawaban yang salah


18
berjumlah 2 soal. Nilai tes objektif Risma Purnama Sari x 100 = 90. Dengan
20

demikian Risma Purnama Sari dapat dinyatakan baik dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

35) Zaidan Septiandi

Jawaban yang benar berjumlah 17 soal, sedangkan jawaban yang salah


17
berjumlah 3 soal. Nilai tes objektif Zaidan Septiandi x 100 = 85. Dengan
20

demikian Zaidan Septiandi dapat dinyatakan mampu dalam memahami materi

pembelajaran teks prosedure kompleks.

Dari data tes akhir (postest) soal objektif siswa kelas eksperimen di atas, secara

keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut ini.


87

Tabel 4.10
Nilai Tes Akhir (Postest) Soal Objektif Siswa Kelas Eksperimen
Skor
No. Nama siswa Jumlah Keterangan
Benar Salah
1. Ahmad Kurniawan 17 3 85 Mampu
2. Andre Kusuma 17 3 85 Mampu
3. Ariadi 16 4 80 Mampu
4. Cahya Utami 16 4 80 Mampu
5. Carolina Riwpasassas 17 3 85 Mampu
6. Cindi Putri Maharani 17 3 85 Mampu
7. Della Al-Maidah 14 6 70 Mampu
8. Dina Ayu Azahrah 17 3 85 Mampu
9. Fazira Wiziantari 15 5 75 Mampu
10. Hansamu Hadi Yusuf 16 4 70 Mampu
11. Intan Andriani 17 3 85 Mampu
12. Joshua 14 6 70 Mampu
13. Kalvin 16 4 80 Mampu
14. M. Fadillah Iqbal 16 4 80 Mampu
15. M. Febry Alferiza 15 5 75 Mampu
16. M. Tegar Hidayat 15 5 75 Mampu
17. Marlina Agustin 16 4 80 Mampu
18. Mei Lestari 17 3 85 Mampu
19. Moresta Juliantari 16 4 80 Mampu
20. Muhammad Adha Pujianto 18 2 90 Mampu
21. Nadia Rahmah 14 6 70 Mampu
22. Randy Aristya Wardana `18 2 90 Mampu
23. Redho Feriansyah `14 6 70 Mampu
24. Reidhatul Azni 15 5 75 Mampu
25. Reka Amalia 17 3 85 Mampu
26. Rido Awan 14 6 70 Mampu
27. Sadam Ramadhan 16 4 80 Mampu
28. Sandrina Maura Putri 17 3 85 Mampu
29. Sarlita 18 2 90 Mampu
30. Siti Khoiriati 17 3 85 Mampu
31. Tara Nesta Andriani 17 3 85 Mampu
32. Widia Mustikawati 16 4 80 Mampu
33. Yudha Rusmana 17 3 85 Mampu
34. Risma Purnama Sari 18 2 90 Mampu
35. Zaidan Septiandi 17 3 85 Mampu
Jumlah 2955
Rata-rata 84,42
88

Berdasarkan hasil tabel di atas, tes objektif pada kelas eksperimen


4
menjelaskan bahwa siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 4 orang ( 35 x 100 =

13
11%), siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak 13 orang (35 x 100 = 37%), siswa yang

9
mendapat nilai 80 sebanyak 9 orang (35 x 100 = 25%), siswa yang mendapat nilai 75

4
sebanyak 4 orang (35 x 100 = 11%), siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 5 orang

5
(35 x 100 = 14%), Jumlah nilai tes adalah 2955. Nilai rata-rata tes objektif kelas

2955
eksperimen adalah x 100 = 84,42.
35

Berikut ini tabel rekapitulasi nilai objektif kelas eksperimen yang peneliti

susun berdasarkan nilai tertinggi ke nilai terendah.

Tabel 4.11
Rekapitulasi Nilai Objektif (Postest) Siswa Kelas Eksperimen dari yang
Tertinggi dan Terendah
Jumlah
Nilai Siswa Persentase
No. Nama siswa Siswa
yang Sama
1. Muhammad Adha Pujianto 90 4 11%
2. Randy Aristya Wardana
3. Sarlita
4. Risma Purnama Sari
5. Ahmad Kurniawan 85 13% 37%
6. Andre Kusuma
7. Carolina Riwpasassas
8. Cindi Putri Maharani
9. Dina Ayu Azahrah
10. Intan Andriani
11. Mei Lestari
12. Reka Amalia
13. Sandrina Maura Putri
14. Siti Khoiriati
89

Lanjutan Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Objektif (Postest) Siswa Kelas


Eksperimen dari yang Tertinggi dan Terendah
15. Yudha Rusmana
16. Zaidan Septiandi
17. Ariadi 80 9 25%
18. Cahya Utami
19. Kalvin
20. M. Fadillah Iqbal
21. Marlina Agustin
22. Moresta Juliantari
23. Sadam Ramadhan
24. Widia Mustikawati
25. Hansamu Hadi Yusuf
26. Fazira Wiziantari 75 4 11%
27. M. Febry Alferiza
28. M. Tegar Hidayat
29. Reidhatul Azni
30. Hansamu Hadi Yusuf 70 5 14%
31. Della Al-Maidah
32. Joshua
33. Nadia Rahmah
34. Redho Feriansyah
35. Rido Awan
Jumlah 2955 100%
Rata-rata 84,42

Tabel 4.12 Kualifikasi Nilai


No. Kualifikasi Skor Frekuensi Persentase
1. Tuntas 70 – 100 35 100%
2. Tidak tuntas < 70 0
Jumlah siswa 35 (siswa sampel)
Jumlah Nilai 2955
Nilai Rata-rata 84,42

Berdasarkan tabel rekapitulasi nilai tes awal (pretest) soal objektif kelas

eksperimen yang peneliti susun berdasarkan nilai tertinggi ke nilai yang terendah

tersebut dapat dipadukan dengan kualifikasi nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
90

di SMA Negeri 22 Palembang, dan dari hasil nilai rata-rata tes objektif kelas
2955
eksperimen adalah x 100 = 84,42 dinyatakan tuntas karena nilai rata-rata yang
35

diperoleh mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan siswa mampu memahami

materi pembelajaran teks prosedure kompleks.

Selanjutnya, agar lebih jelas peneliti merangkumnya ke bentuk grafik nilai

siswa yang mendapat nilai yang terendah sampai nilai yang tertinggi berdasarkan

hasil data tes (postest) soal objektif kelas eksperimen sebagai berikut.

100
Rata-rata Nilai Siswa

80
60
40
20
0
4 13 9 4 5
Jumlah Siswa

Grafik 4.4 Postest (Objektif) Kelas Eksperimen

Untuk lebih jelasnya perhatikan kesimpulan hasil data deskripsi tes awal dan

tes akhir dari kelas kontrol (XI IPA 2) dan kelas eksperimen (XI IPA 1) berupa tes

objektif yang peneliti berikan. Untuk menentukan nilai rata-rata setiap kelompok

maka peneliti melakukan penghitungan menggunakan rumus:

∑𝑋
X= x 100% (Sudijono, 2013:43)
𝑛
91

Keterangan:
X : Nilai rata-rata
∑ 𝑥 : Skor total
n : Jumlah Soal
1. Nilai rata-rata tes awal (pretest) objektif kelas kontrol

∑𝑋
X= 𝑛

2235
X= x 100 = 63,8
35

Jadi, nilai rata-rata tes awal (pretest) kelas kontrol adalah 63,8 (tidak tuntas)

2. Nilai rata-rata tes awal (pretest) objektif kelas eksperimen

∑𝑋
X= 𝑛

2290
X= x 100 = 65,42
35

Jadi, nilai rata-rata tes awal (pretest) kelas kontrol adalah 65,42 (tidak tuntas)

3. Nilai rata-rata tes akhir (postest) objektif kelas kontrol

∑𝑋
X= 𝑛

2595
X= x 100 = 74,14
35

Jadi, nilai rata-rata tes awal (postest) kelas kontrol adalah 74,14 (tuntas)

4. Nilai rata-rata tes akhir (postest) objektif kelas eksperimen

∑𝑋
X= 𝑛

2955
X= x 100 = 84,42
35

Jadi, nilai rata-rata tes awal (pretest) kelas kontrol adalah 84,42 (tuntas)
92

1. Deskripsi Data Tes Menulis Teks Prosedure Kompleks

Pada tahap ini, peneliti memberikan tes awal (pretest) dan tes akhir (postest)

di kelas kontrol (XI IPA 2) dan kelas eksperimen (XI IPA 1). Tes tersebut berupa

menulis teks prosedure kompleks yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

tidaknya Media Bagan Pohon yang peneliti gunakan dalam materi pembelajaran teks

prosedure kompleks.

1) Deskripsi Data Tes Awal (Pretest) Menulis Teks Prosedure Kompleks Siswa

Kelas Kontrol.

Tes awal (pretest) merupakan yang dilakukan dan diikuti oleh 35 siswa dari

kelas XI IPA 2. Penelitian yang dilakukan terhadap hasil tes awal adalah dengan

memberikan skor Isi, 13-30 untuk struktur teks, 7-20 untuk kosakata, 7-20 untuk

kalimat, 7-20 untuk mekanik, 7-20. Di bawah ini dapat dilihat tabel distribusi skor

awal (pretest) kelas kontrol.

Tabel 4.13
Distribusi Jumlah Skor Tes Awal (Pretest) Menulis Teks Prosedure Kompleks
Kelas Kontrol
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama siswa
I ST KK K MK Nilai
1. Ade Gabrila 17 13 `10 20 10 70
2. Ayu Lestari Setiawati 15 15 10 20 10 55
3. Azizah Safarindah 15 15 10 5 5 50
4. Delta Pratiwi 20 20 10 10 10 60
5. Dessy Anggreini 15 15 5 10 10 55
6. Dodi Ashari 15 20 10 10 10 65
7. Dwi Saputri Angraini 20 15 10 10 10 65
8. Eko Saputra 10 10 15 15 5 55
9. Fajar Juliansyah 25 15 10 5 10 65
10. Jenny Lestari 20 20 5 10 10 65
93

Lanjutan Tabel 4.13 Distribusi Jumlah Skor Tes Awal (Pretest) Menulis Teks
Prosedure Kompleks Kelas Kontrol
11. Jujur Mayasari 15 10 10 10 10 55
12. Leonardo Pernando A 25 15 15 5 10 70
13. M. Alif Al-Aziz 10 15 15 10 5 55
14. M. Akbar Yuda Syafika 20 10 15 15 5 65
15. M. Aqil Farhan 25 15 5 5 5 50
16. M. Ariq Ghozali 20 15 10 10 10 65
17. M. Rizka Sya’ban 5 20 15 10 10 60
18. Muhammad Fadli 10 15 15 10 10 60
19. Multifa Arni 20 20 10 10 10 70
20. Nency Nabella 15 15 20 10 5 65
21. Nur Amalia Putri 10 15 10 10 10 55
22. Nurul Ashari 10 10 15 10 10 55
23. Parina Maretha 20 10 10 10 10 65
24. Pina Nova Linda 25 15 20 10 5 65
25. Puteri Syafriani 15 15 20 15 5 70
26. Putri Anggun D.P. 10 10 15 10 10 55
27. Putri Hidayah 20 20 10 10 5 65
28. Rasta Gymnastiar 15 10 20 10 5 65
29. Rindi Antika 5 20 10 10 10 65
30. Rio Okky Tawara 15 15 15 15 5 65
31. Riyan Hidayutullah 10 20 10 10 10 60
32. Siti Dwi Kurniawati 15 15 15 10 10 55
33. Tarisa Lasfermanda 20 15 10 20 5 60
34. Tommi Mandala P 10 10 10 10 10 50
35. Wanda Aprilia K 15 10 10 10 10 55
Total 2125
Rata-rata 60,71

Keterangan:
I : Isi
ST : Struktur Teks
KK : Kosa Kata
K : Kalimat
MK : Mekanika
94

Berdasarkan hasil tabel di atas untuk tes awal pada kelas kontrol, berupa tes

menulis teks prosedure kompleks, menjelaskan bahwa siswa yang mendapat nilai 70
4
sebanyak 4 orang (35 x 100 = 11%), siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 13 orang

13 5
(35 x 100 = 37%), siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%),

10
siswa yang mendapat nilai 55 sebanyak 10 orang (35 x 100 = 28%), siswa yang

3
mendapat nilai 50 sebanyak 3 orang (35 x 100 = 8%). Rata-rata tes awal (pretest)

2125
kelas kontrol adalah x 100 = 60,71 (dinyatakan tidak tuntas).
35

Berikut ini tabel rekapitulasi nilai hasil tes awal (pretest) berupa menulis teks

prosedure kompleks pada kelas kontrol yang penulis susun berdasarkan nilai tertinggi

ke nilai terendah.

Tabel 4.14
Rekapitulasi Nilai Tes Awal (Pretest) Menulis Teks Prosedure Siswa Kelas
Kontrol dari Nilai Tertinggi dan Terendah.
Jumlah
Nilai Siswa Persentase
No. Nama siswa Siswa
yang Sama
1. Ade Gabrilla 70 4 11%
2. Leonardo Agusta P
3. Multifa Arni
4. Putri Syafriani
5. Dodi Ashari 65 13% 37%
6. Dwi Saputri
7. Fajar Juliansyah
8. Jenny Lestari
9. M. Akbar Yuda S
10. M. Ariq Ghozali
11. Nency Nabella
12. Parina Maretha
95

Lanjutan Tabel 4.14 Rekapitulasi Nilai Tes Awal (Pretest) Menulis Teks
Prsedure Kompleks Kelas Kontrol
13. Pina Nova Linda
14. Putri Hidayah
15. Rasta Gymnastiar
16. Rindi Antika
17. Rio Okky Tawara
18. Delta Pratiwi 60 5 14%
19. M. Rizka Sya’ban
20. Muhammad Fadli
21. Riyan Hidayatullah
22. Tarisa Lasfermanda
23. Ayu Lestari Setiawati 55 10 28%
24. Dessy Anggraini
25. Eko Saputra
26. Jujur Mayasari
27. M. Alif Al-Aziz
28. Nur Amalia Putri
29. Nurul Ashari
30. Putri Anggun D.P
31. Siti Dwi Kurniawati
32. Wanda Aprilia
33. Azizah Safarindah 50 3 8%
34. M. Aqil Farhan
35. Tommi Mandala
Jumlah 2125 100%
Rata-rata 60,71

Tabel 4.15 Kualifikasi Nilai


No. Kualifikasi Skor Frekuensi Persentase
1. Tuntas 70 – 100 9 25%
2. Tidak tuntas < 70 26 75%
Jumlah siswa 35 (siswa sampel)
Jumlah Nilai 2125 100%
Nilai Rata-rata 60,71
96

Dengan demikian, hasil tes awal menulis teks prosedure kompleks siswa kelas

kontrol XI IPA 2 di SMA Negeri 22 Palembang dinyatakan kurang terampil membuat

atau menulis teks prosedure kompleks.

Selanjutnya, agar lebih jelas penulis merangkumnya ke bentuk grafik nilai

siswa yang mendapat nilai yang terendah sampai nilai yang tertinggi berdasarkan

hasil data tes awal (pretest) menulis teks prosedure kompleks siswa kelas kontrol

sebagai berikut:

100
Nilai Yang diperoleh Siswa

80

60

40

20

0
0 4 13 5 10 3
Jumlah Siswa

Grafik 4.7 Pretest (Menulis Teks Prosedure Kompleks) Kelas Kontrol

2). Deskripsi Data Tes Akhir (Postest) Menulis Teks Prosedure Kompleks Siswa

Kelas Kontrol

Tes akhir (postest) merupakan yang dilakukan dan diikuti oleh 35 siswa dari

kelas XI IPA 1. Penelitian yang dilakukan terhadap hasil tes akhir adalah dengan

memberikan skor Isi, 13-30 untuk struktur teks, 7-20 untuk kosakata, 7-20 untuk
97

kalimat, 7-20 untuk mekanik, 7-20. Di bawah ini dapat dilihat tabel distribusi skor

akhirl (postest) kelas kontrol.

Tabel 4.15
Distribusi Jumlah Skor Tes Akhir (Postest) Menulis Teks Prosedure Kompleks
Kelas Kontrol
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama siswa
I ST KK K MK Nilai
1. Ade Gabrila 24 15 `13 15 8 75
2. Ayu Lestari Setiawati 20 10 10 15 10 65
3. Azizah Safarindah 24 16 15 13 7 75
4. Delta Pratiwi 27 18 13 14 8 80
5. Dessy Anggreini 26 18 14 14 8 75
6. Dodi Ashari 25 19 14 14 8 80
7. Dwi Saputri Angraini 20 10 15 20 10 75
8. Eko Saputra 27 14 14 12 8 70
9. Fajar Juliansyah 27 17 14 14 8 80
10. Jenny Lestari 20 20 5 10 10 65
11. Jujur Mayasari 27 18 16 15 9 85
12. Leonardo Pernando A 25 13 13 12 7 70
13. M. Alif Al-Aziz 22 14 16 10 6 65
14. M. Akbar Yuda Syafika 23 14 14 13 6 70
15. M. Aqil Farhan 23 16 15 14 7 75
16. M. Ariq Ghozali 20 15 10 10 10 65
17. M. Rizka Sya’ban 22 20 14 13 4 70
18. Muhammad Fadli 20 20 20 10 10 80
19. Multifa Arni 20 20 10 15 5 70
20. Nency Nabella 15 15 20 15 5 70
21. Nur Amalia Putri 20 15 10 10 10 65
22. Nurul Ashari 22 12 20 10 6 70
23. Parina Maretha 20 10 15 10 10 75
24. Pina Nova Linda 28 16 18 14 9 85
25. Puteri Syafriani 15 15 20 15 5 70
26. Putri Anggun D.P. 20 10 15 10 10 65
27. Putri Hidayah 26 15 13 10 6 70
28. Rasta Gymnastiar 15 10 20 10 5 65
29. Rindi Antika 5 20 10 10 10 65
30. Rio Okky Tawara 15 20 15 15 5 70
31. Riyan Hidayutullah 20 20 10 15 5 70
32. Siti Dwi Kurniawati 20 15 15 10 10 70
33. Tarisa Lasfermanda 25 15 20 15 5 80
98

Lanjutan Tabel 4.15 Distribusi Jumlah Skor Tes Akhir (Postest) Menulis Teks
Prosedure Kompleks Siswa Kelas Kontrol
34. Tommi Mandala P 24 16 14 10 6 70
35. Wanda Aprilia K 25 10 15 10 10 75
Total 2525
Rata-rata 72.14

Keterangan:
I : Isi
ST : Struktur Teks
KK : Kosa Kata
K : Kalimat
MK : Mekanika

Berdasarkan hasil tabel di atas untuk tes akhir pada kelas kontrol, berupa tes

menulis teks prosedure kompleks, menjelaskan bahwa siswa yang mendapat nilai 85
2
sebanyak 4 orang (35 x 100 = 5%), siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 5 orang

5 7
(35 x 100 = 14%), siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 7 orang (35 x 100 = 20%),

8
siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 13 orang (35 x 100 = 37%), siswa yang

8
mendapat nilai 65 sebanyak 8 orang (35 x 100 = 22%). Rata-rata tes akhir (postest)

2525
kelas kontrol adalah x 100 = 72,14 (dinyatakan tuntas).
35

Berikut ini tabel rekapitulasi nilai hasil tes akhir (postest) berupa menulis teks

prosedure kompleks pada kelas kontrol yang penulis susun berdasarkan nilai tertinggi

ke nilai terendah.
99

Tabel 4.16
Rekapitulasi Nilai Tes Akhir (Postest) Menulis Teks Prosedure Siswa Kelas
Kontrol dari Nilai Tertinggi dan Terendah.
Jumlah
Nilai Siswa Persentase
No. Nama siswa Siswa
yang Sama
1. Jujur Mayasari 85 2 11%
2. Pina Nova Linda
3. Delta Pratiwi 80 5 14%
4. Dodi Ashari
5. Fajar Juliansyah
6. Muhammad Fadli
7. Tarisa Lasfermanda
8. Azizah Safarindah 75 7 20%
9. Dessy Anggreini
10. Dwi Saputri Anggraini
11. M. Aqil Farhan
12. Pina Maretha
13. Ade Gabrilla
14. Wanda Aprilia K
15. Eko Saputra 70 13 37%
16. Leonardo Pernando A
17. M. Akbar Yuda
18. M. Rizka Sya’ban
19. Multifa Arni
20. Nency Nabella
21. Nurul Ashari
22. Putri Syafrina
23. Putri Hidayahtuhrrahmah
24. Rio Okky Tawara
25. Riyan Hidayat
26. Siti Dwi Kurniawati
27. Tommi Mandala Putra
28. Ayu Lestari Setiawati 65 8 22%
29. Jenny Lestari
30. M. Alif Al-Aziz
31. M. Ariq Ghozali
32. Nur Amalia Putri
33. Putri Anggun D.P
34. Rasta Gymanstiar
35. Rindi Antika
100

Lanjutab Tabel 4.16 Rekapitulasi Nilai Tes Akhir (Postest) Menulis Teks
Prosedure Kompleks Siswa Kelas Kontrol dari yang Tertinggi dan Terendah
Jumlah 2525 100%
Rata-rata 72,14

Tabel 4.17 Kualifikasi Nilai


No. Kualifikasi Skor Frekuensi Persentase
1. Tuntas 70 – 100 27 77%
2. Tidak tuntas < 70 8 23%
Jumlah siswa 35 (siswa sampel)
Jumlah Nilai 2525 100%
Nilai Rata-rata 72,14

Dengan demikian, hasil tes akhir menulis teks prosedure kompleks siswa

kelas kontrol XI IPA 2 di SMA Negeri 22 Palembang dinyatakan terampil membuat

atau menulis teks prosedure kompleks.

Selanjutnya, agar lebih jelas penulis merangkumnya ke bentuk grafik nilai

siswa yang mendapat nilai yang terendah sampai nilai yang tertinggi berdasarkan

hasil data tes akhir (postest) menulis teks prosedure kompleks siswa kelas kontrol

sebagai berikut:
Nilai yang diperoleh

100
80
siswa

60
40
20
0
0 2 5 7 13 8
Jumlah Siswa

Grafik 4.6 Postest (Menulis Teks Prosedure Kompleks) Kelas Kontrol


101

3). Deskripsi Data Tes Awal (Pretest) Menulis Teks Prosedure Komplek Siswa

Kelas Eksperimen

Tes awal (pretest) merupakan yang dilakukan dan diikuti oleh 35 siswa dari

kelas XI IPA 2. Penelitian yang dilakukan terhadap hasil tes akhir adalah dengan

memberikan skor Isi, 13-30 untuk struktur teks, 7-20 untuk kosakata, 7-20 untuk

kalimat, 7-20 untuk mekanik, 7-20. Di bawah ini dapat dilihat tabel distribusi skor

akhirl (postest) kelas kontrol.

Tabel 4.18
Distribusi Jumlah Skor Tes Awal (Pretest) Menulis Teks Prosedure Kompleks
Kelas Eksperimen
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama siswa
I ST KK K MK Nilai
1. Ahmad Kurniawan 22 14 `13 10 4 65
2. Andre Kusuma 21 10 10 10 4 55
3. Ariadi 16 14 14 10 6 60
4. Cahya Utami 24 14 10 12 6 70
5. Carolina Riwpasassas 24 14 14 12 6 70
6. Cindi Putri Maharani 25 17 14 13 6 75
7. Della Al-Maidah 17 10 10 10 3 50
8. Dina Ayu Azahrah 24 14 14 12 6 70
9. Fazira Wiziantari 24 17 14 14 6 75
10. Hansamu Hadi Yusuf 26 20 `14 14 6 80
11. Intan Andriani 27 18 16 10 9 80
12. Joshua 22 13 13 10 7 65
13. Kalvin 17 10 10 10 7 50
14. M. Fadillah Iqbal 20 14 10 10 6 60
15. M. Febry Alferiza 17 12 10 10 6 50
16. M. Tegar Hidayat 22 14 10 10 4 60
17. Marlina Agustin 19 10 9 9 3 50
18. Mei Lestari 21 10 10 10 4 50
19. Moresta Juliantari 20 14 14 10 6 60
20. Muhammad Adha P 20 14 14 10 6 60
21. Nadia Rahmah 21 14 14 10 6 65
22. Randy Aristya Wardana 16 10 10 10 4 65
102

Lanjutan Tabel 4.18 Distrubusi Jumlah Skor Tes Awal (Pretest) Menulis Teks
Prosedure Kompleks Siswa Kelas Eksperimen
23. Redho Feriansyah 23 14 14 10 4 50
24. Reidhatul Azni 28 14 17 14 7 80
25. Reka Amalia 21 14 14 10 6 65
26. Rido Awan 16 10 10 10 4 50
27. Sadam Ramadhan 26 15 13 10 6 70
28. Sandrina Maura Putri 26 15 10 10 4 60
29. Sarlita 23 13 10 10 4 60
30. Siti Khoiriati 28 18 14 14 6 80
31. Tara Nesta Andriani 22 14 10 10 4 60
32. Widia Mustikawati 20 14 10 12 4 60
33. Yudha Rusmana 21 13 10 10 6 60
34. Risma Purnama Saru 22 10 14 13 6 65
35. Zaidan Septiandi 26 14 14 10 6 70
Total 2215
Rata-rata 63,28

Keterangan:
I : Isi
ST : Struktur Teks
KK : Kosa Kata
K : Kalimat
MK : Mekanika
Berdasarkan hasil tabel di atas untuk tes awal pada kelas eksperimen, berupa

tes menulis teks prosedure kompleks, menjelaskan bahwa siswa yang mendapat nilai
4
80 sebanyak 4 orang (35 x 100 = 11%), siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 2

2 5
orang (35 x 100 = 5%), siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 5 orang ( 35 x 100 =

6
14%), siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 6 orang ( 35 x 100 = 17%), siswa yang

7
mendapat nilai 60 sebanyak 7 orang (35 x 100 = 28%), siswa yang mendapat nilai 55
103

1
sebanyak 1 orang (35 x 100 = 5%), siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 7 orang

7 2215
(35 x 100 = 20%), Rata-rata tes akhir (pretest) kelas eksperimen adalah x 100 =
35

63,28 (dinyatakan tidak tuntas).

Berikut ini tabel rekapitulasi nilai hasil tes awal (pretest) berupa menulis teks

prosedure kompleks pada kelas eksperimen yang penulis susun berdasarkan nilai

tertinggi ke nilai terendah.

Tabel 4.19
Rekapitulasi Nilai Tes Awal (Pretest) Menulis Teks Prosedure Siswa Kelas
Eksperimen dari Nilai Tertinggi dan Terendah.
Jumlah
Nilai Siswa Persentase
No. Nama siswa Siswa
yang Sama
1. Hansamu Hadi Yusuf 80 4 11%
2. Intan Andriani
3. Redihatul Azni
4. Siti Khoiriati
5. Cindi Putri Maharani 75 2 5%
6. Fazira Wiziantari
7. Cahya Utami 70 5 14%
8. Carolina Riwpassas
9. Dina Ayu Azahrah
10. Sadam Ramadhan
11. Zaidan Septiandi
12. Ahmad Kurniawan 65 6 17%
13. Joshua
14. Nur Amalia Putri
15. Randy Arystia W
16. Reka Amalia
17. Risma Purnama Sari
18. Ariadi 60 5 28%
19. M. Fadilah Iqbal
20. M. Tegar Hidayat
21. Moresta Juliantari
22. Muhammad Adha P
104

Lanjutan Tabel 4.19 Rekapitulasi Nilai Tes Awal (Pretest) Menulis Teks
Prosedure Kompleks Siswa Kelas Eksperimen dari yang Tertinggi dan
Terendah
23. Andre Kusuma 55 1 2%
24. Dela Al-Maidah 50 10 20%
25. Kalvin
26. M. Febry Alferiza
27. Marlina Agustin
28. Mei Lestari 65 9 22%
29. Redho Feriansyah
30. Sandrina Maura Putri
31. Sarlita
32. Tara Nesta Ayu
33. Widia Mustikawati
34. Yuda Rusmana
35. Rindi Antika
Jumlah 2215 100%
Rata-rata 63,28

Tabel 4.20 Kualifikasi Nilai


No. Kualifikasi Skor Frekuensi Persentase
1. Tuntas 70 – 100 16 46%
2. Tidak tuntas < 70 14 54%
Jumlah siswa 35 (siswa sampel)
Jumlah Nilai 2215 100%
Nilai Rata-rata 63,28

Dengan demikian, hasil tes awal menulis teks prosedure kompleks siswa kelas

eksperimen XI IPA 1 di SMA Negeri 22 Palembang dinyatakan kurang terampil

membuat atau menulis teks prosedure kompleks.

Selanjutnya, agar lebih jelas penulis merangkumnya ke bentuk grafik nilai

siswa yang mendapat nilai yang terendah sampai nilai yang tertinggi berdasarkan
105

hasil data tes awal (pretest) menulis teks prosedure kompleks siswa kelas kontrol

sebagai berikut:

Nilai yang diperoleh Oleh


100
80
60
Siswa

40
20
0
0 4 2 5 6 10 1 7
Jumlah Siswa

4). Deskripsi Data Tes Akhir (Postest) Menulis Teks Prosedure Komplek Siswa

Kelas Eksperimen

Tes akhir (postest) merupakan yang dilakukan dan diikuti oleh 35 siswa dari

kelas XI IPA 1. Penelitian yang dilakukan terhadap hasil tes akhir adalah dengan

memberikan skor Isi, 13-30 untuk struktur teks, 7-20 untuk kosakata, 7-20 untuk

kalimat, 7-20 untuk mekanik, 7-20. Di bawah ini dapat dilihat tabel distribusi skor

akhirl (postest) kelas kontrol.

Tabel 4.21
Distribusi Jumlah Skor Tes Akhir (Postest) Menulis Teks Prosedure Kompleks
Kelas Eksperimen
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama siswa
I ST KK K MK Nilai
1. Ahmad Kurniawan 24 15 `14 13 7 75
2. Andre Kusuma 25 15 14 14 7 75
3. Ariadi 28 18 18 16 10 90
4. Cahya Utami 24 18 16 14 8 80
5. Carolina Riwpasassas 28 18 17 17 10 80
106

Lanjutan Tabel 4.21 Distribusi Jumlah Skor Tes Akhir (Postest) Menulis Teks
Prosedure Kompleks Siswa Kelas Eksperimen
6. Cindi Putri Maharani 27 18 16 16 8 90
7. Della Al-Maidah 25 16 14 13 7 75
8. Dina Ayu Azahrah 29 20 18 18 10 95
9. Fazira Wiziantari 26 16 16 14 8 80
10. Hansamu Hadi Yusuf 24 16 `14 14 7 75
11. Intan Andriani 23 15 14 12 6 70
12. Joshua 23 14 14 13 6 70
13. Kalvin 24 17 14 13 7 75
14. M. Fadillah Iqbal 24 19 20 18 9 90
15. M. Febry Alferiza 25 16 15 13 6 75
16. M. Tegar Hidayat 28 18 18 17 9 90
17. Marlina Agustin 24 17 14 13 7 75
18. Mei Lestari 22 25 14 13 6 80
19. Moresta Juliantari 25 16 14 13 7 75
20. Muhammad Adha P 26 16 14 14 5 75
21. Nadia Rahmah 22 20 20 13 5 80
22. Randy Aristya Wardana 28 18 16 15 8 85
23. Redho Feriansyah 22 15 14 13 6 70
24. Reidhatul Azni 22 15 14 13 6 70
25. Reka Amalia 29 18 18 16 9 90
26. Rido Awan 27 18 16 16 8 85
27. Sadam Ramadhan 24 15 14 14 8 75
28. Sandrina Maura Putri 26 17 15 13 9 80
29. Sarlita 27 18 17 15 8 85
30. Siti Khoiriati 26 18 16 15 10 90
31. Tara Nesta Andriani 30 20 18 17 10 95
32. Widia Mustikawati 27 18 15 13 7 80
33. Yudha Rusmana 24 15 14 15 7 75
34. Risma Purnama Saru 28 18 18 17 9 85
35. Zaidan Septiandi 28 18 20 20 9 95
Total 2830
Rata-rata 80,85

Keterangan:
I : Isi
ST : Struktur Teks
KK : Kosa Kata
K : Kalimat
107

MK : Mekanika

Berdasarkan hasil tabel di atas untuk tes akhir pada kelas eksperimen, berupa

tes menulis teks prosedure kompleks, menjelaskan bahwa siswa yang mendapat nilai
3
95 sebanyak 3 orang (35 x 100 = 8%), siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 6

6 5
orang (35 x 100 = 17%), siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak 5 orang ( 35 x 100 =

6
14%), siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 6 orang ( 35 x 100 = 17%), siswa yang

11
mendapat nilai 75 sebanyak 11 orang (35 x 100 = 31%), siswa yang mendapat nilai 70

4
sebanyak 4 orang (35 x 100 = 11%).. Rata-rata tes akhir (postest) kelas eksperimen

2830
adalah x 100 = 80,85 (dinyatakan tuntas).
35

Berikut ini tabel rekapitulasi nilai hasil tes akhir (postest) berupa menulis teks

prosedure kompleks pada kelas eksperimen yang penulis susun berdasarkan nilai

tertinggi ke nilai terendah.

Tabel 4.22
Rekapitulasi Nilai Tes Akhir (Postest) Menulis Teks Prosedure Siswa Kelas
Eksperimen dari Nilai Tertinggi dan Terendah.
Jumlah
Nilai Siswa Persentase
No. Nama siswa Siswa
yang Sama
1. Dina Ayu Azaharah 95 3 8%
2. Tara Nesta Andriani
3. Zaidan Seeptiandi
4. Ariadi 90 6 17%
5. Cindi Putri Maharani
6. M. Fadillah Iqbal
7. M. Tegar Hidayat
108

Lanjutan Tabel 4.22 Rekapitulasi Nilai Tes Akhir (Postest) Menulis Teks
Prosedure Kompleks Siswa Kelas Eksperimen dari yang Tertinggi dan
Terendah
8. Reka Amalia
9. Siti Khoiriati
10. Randy Arystia W 85 5 14%
11. Rido Awan
12. Sarlita
13. Widia Mustika
14. Risma Purnama Sari
15. Cahya Utami 80 6 17%
16. Carolina Riwpassas
17. Fazira Wiziantari
18. Mei Lestari
19. Nadia Rahmah
20. Sandrina Muara Putri
21. Ahmad Kurniawan 75 11 31%
22. Andre Kusuma
23. Della Al-Maidah
24. Hansamu Hadi Yusuf
25. Kalvin
26. M. Febry Alferiza
27. Marlina Agustin
28. Moresta Juliantari
29. Muhammad Adha P
30. Sadam Ramadhan
31. Yuda Rusmana
32. Intan Andriani 70 4 11%
33. Joshua
34. Redho Feriasnyah
35. Reidhatul Azni
Jumlah 2830 100%
Rata-rata 80,85

Tabel 4.23 Kualifikasi Nilai


No. Kualifikasi Skor Frekuensi Persentase
1. Tuntas 70 – 100 35 100%
2. Tidak tuntas < 70 0
Jumlah siswa 35 (siswa sampel)
Jumlah Nilai 2830 100%
109

Lanjutan Tabel 4.23 Kualifikasi Nilai


Nilai Rata-rata 80,85

Dengan demikian, hasil tes awal menulis teks prosedure kompleks siswa kelas

eksperimen XI IPA 1 di SMA Negeri 22 Palembang dinyatakan terampil membuat

atau menulis teks prosedure kompleks.

Selanjutnya, agar lebih jelas penulis merangkumnya ke bentuk grafik nilai

siswa yang mendapat nilai yang terendah sampai nilai yang tertinggi berdasarkan

hasil data tes awal (pretest) menulis teks prosedure kompleks siswa kelas kontrol

sebagai berikut:
Nilai Yang Diperoleh Siswa

100
80
60
40
20
0
3 6 5 6 11 4
Jumlah Siswa

Grafik 4.8 Postest Tes Menulis Teks Prosedure Kompleks Kelas Eksperimen

Tabel 4.24
Perbandingan Nilai Pretest Objektif Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pretest Pretest
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
Kontrol Eks
1. Ade Gabrila 60 1. Ahmad Kurniawan 65
2. Ayu Lestari Setiawati 65 2. Andre Kusuma 60
3. Azizah Safarindah 45 3. Ariadi 75
110

Lanjutan Tabel 4.24 Perbandingan Nilai (Pretest) Siswa Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
4. Delta Pratiwi 70 4. Cahya Utami 80
5. Dessy Anggreini 75 5. Carolina Riwpasassas 75
6. Dodi Ashari 70 6. Cindi Putri Maharani 85
7. Dwi Saputri Angraini 50 7. Della Al-Maidah 65
8. Eko Saputra 75 8. Dina Ayu Azahrah 80
9. Fajar Juliansyah 70 9. Fazira Wiziantari 70
10. Jenny Lestari 80 10. Hansamu Hadi Yusuf 70
11. Jujur Mayasari 85 11. Intan Andriani 75
12. Leonardo Pernando A 60 12. Joshua 55
13. M. Alif Al-Aziz 50 13. Kalvin 70
14. M. Akbar Yuda Syafika 50 14. M. Fadillah Iqbal 50
15. M. Aqil Farhan 40 15. M. Febry Alferiza 70
16. M. Ariq Ghozali 55 16. M. Tegar Hidayat 65
17. M. Rizka Sya’ban 45 17. Marlina Agustin 70
18. Muhammad Fadli 50 18. Mei Lestari 70
19. Multifa Arni 55 19. Moresta Juliantari 75
20. Nency Nabella 60 20. Muhammad Adha P 80
21. Nur Amalia Putri 55 21. Nadia Rahmah 65
22. Nurul Ashari 35 22. Randy Aristya W 60
23. Parina Maretha 80 23. Redho Feriansyah 50
24. Pina Nova Linda 85 24. Reidhatul Azni 50
25. Puteri Syafriani 55 25. Reka Amalia 70
26. Putri Anggun D.P. 70 26. Rido Awan 55
27. Putri Hidayahtuhrrohmah 45 27. Sadam Ramadhan 65
28. Rasta Gymnastiar 85 28. Sandrina Maura Putri 55
29. Rindi Antika 65 29. Sarlita 85
30. Rio Okky Tawara 50 30. Siti Khoiriati 75
31. Riyan Hidayutullah 85 31. Tara Nesta Andriani 50
32. Siti Dwi Kurniawati 70 32. Widia Mustikawati 55
33. Tarisa Lasfermanda 55 33. Yudha Rusmana 80
34. Tommi Mandala P 75 34. Risma Purnama Saru 80
35. Wanda Aprilia K 45 35. Zaidan Septiandi 60
Total 2235 2290
Rata-rata 63,8 65,42
111

Tabel 4.25
Perbandingan Nilai Postest Objektif Siswa Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Pretest Pretest
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
Kontrol Eks
1. Ade Gabrila 80 1. Ahmad Kurniawan 85
2. Ayu Lestari Setiawati 80 2. Andre Kusuma 85
3. Azizah Safarindah 70 3. Ariadi 80
4. Delta Pratiwi 70 4. Cahya Utami 80
5. Dessy Anggreini 75 5. Carolina Riwpasassas 85
6. Dodi Ashari 70 6. Cindi Putri Maharani 85
7. Dwi Saputri Angraini 80 7. Della Al-Maidah 70
8. Eko Saputra 65 8. Dina Ayu Azahrah 85
9. Fajar Juliansyah 70 9. Fazira Wiziantari 75
10. Jenny Lestari 80 10. Hansamu Hadi Yusuf 70
11. Jujur Mayasari 85 11. Intan Andriani 85
12. Leonardo Pernando A 65 12. Joshua 70
13. M. Alif Al-Aziz 75 13. Kalvin 80
14. M. Akbar Yuda Syafika 80 14. M. Fadillah Iqbal 80
15. M. Aqil Farhan 90 15. M. Febry Alferiza 75
16. M. Ariq Ghozali 60 16. M. Tegar Hidayat 75
17. M. Rizka Sya’ban 85 17. Marlina Agustin 80
18. Muhammad Fadli 75 18. Mei Lestari 85
19. Multifa Arni 80 19. Moresta Juliantari 80
20. Nency Nabella 60 20. Muhammad Adha P 90
21. Nur Amalia Putri 80 21. Nadia Rahmah 70
22. Nurul Ashari 75 22. Randy Aristya W 90
23. Parina Maretha 65 23. Redho Feriansyah 70
24. Pina Nova Linda 85 24. Reidhatul Azni 75
25. Puteri Syafriani 65 25. Reka Amalia 85
26. Putri Anggun D.P. 70 26. Rido Awan 70
27. Putri Hidayahtuhrrohmah 85 27. Sadam Ramadhan 80
28. Rasta Gymnastiar 85 28. Sandrina Maura Putri 85
29. Rindi Antika 65 29. Sarlita 90
30. Rio Okky Tawara 65 30. Siti Khoiriati 85
31. Riyan Hidayutullah 85 31. Tara Nesta Andriani 85
32. Siti Dwi Kurniawati 70 32. Widia Mustikawati 80
33. Tarisa Lasfermanda 65 33. Yudha Rusmana 85
34. Tommi Mandala P 75 34. Risma Purnama Saru 90
35. Wanda Aprilia K 65 35. Zaidan Septiandi 85
Total 2595 2955
Rata-rata 74,14 84,42
112

Tabel 4.26
Perbandingan Nilai Pretest Menulis Teks Prosedure Kompleks Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pretest Pretest
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
Kontrol Eks
1. Ade Gabrila 70 1. Ahmad Kurniawan 75
2. Ayu Lestari Setiawati 55 2. Andre Kusuma 65
3. Azizah Safarindah 50 3. Ariadi 75
4. Delta Pratiwi 60 4. Cahya Utami 80
5. Dessy Anggreini 55 5. Carolina Riwpasassas 75
6. Dodi Ashari 65 6. Cindi Putri Maharani 80
7. Dwi Saputri Angraini 65 7. Della Al-Maidah 75
8. Eko Saputra 55 8. Dina Ayu Azahrah 70
9. Fajar Juliansyah 65 9. Fazira Wiziantari 80
10. Jenny Lestari 65 10. Hansamu Hadi Yusuf 65
11. Jujur Mayasari 55 11. Intan Andriani 85
12. Leonardo Pernando A 70 12. Joshua 70
13. M. Alif Al-Aziz 55 13. Kalvin 65
14. M. Akbar Yuda Syafika 65 14. M. Fadillah Iqbal 70
15. M. Aqil Farhan 50 15. M. Febry Alferiza 75
16. M. Ariq Ghozali 65 16. M. Tegar Hidayat 65
17. M. Rizka Sya’ban 60 17. Marlina Agustin 70
18. Muhammad Fadli 60 18. Mei Lestari 80
19. Multifa Arni 70 19. Moresta Juliantari 70
20. Nency Nabella 65 20. Muhammad Adha P 70
21. Nur Amalia Putri 55 21. Nadia Rahmah 65
22. Nurul Ashari 55 22. Randy Aristya W 70
23. Parina Maretha 65 23. Redho Feriansyah 75
24. Pina Nova Linda 65 24. Reidhatul Azni 85
25. Puteri Syafriani 70 25. Reka Amalia 70
26. Putri Anggun D.P. 55 26. Rido Awan 65
27. Putri Hidayahtuhrrohmah 65 27. Sadam Ramadhan 70
28. Rasta Gymnastiar 65 28. Sandrina Maura Putri 65
29. Rindi Antika 65 29. Sarlita 65
30. Rio Okky Tawara 65 30. Siti Khoiriati 70
31. Riyan Hidayutullah 60 31. Tara Nesta Andriani 70
32. Siti Dwi Kurniawati 55 32. Widia Mustikawati 70
33. Tarisa Lasfermanda 60 33. Yudha Rusmana 80
34. Tommi Mandala P 50 34. Risma Purnama Saru 70
113

Lanjutan Tabel 4.24 Perbandingan Nilai Tes Akhir Pretest Menulis Teks
Prosedure Kompleks Siswa Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
35. Wanda Aprilia K 55 35. Zaidan Septiandi 75
Total 2125 2525
Rata-rata 60,71 72.14

Tabel 4.27
Perbandingan Nilai Postest Menulis Teks Prosedure Kompleks Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pretest Pretest
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
Kontrol Eks
1. Ade Gabrila 75 1. Ahmad Kurniawan 75
2. Ayu Lestari Setiawati 65 2. Andre Kusuma 75
3. Azizah Safarindah 75 3. Ariadi 90
4. Delta Pratiwi 80 4. Cahya Utami 80
5. Dessy Anggreini 75 5. Carolina Riwpasassas 80
6. Dodi Ashari 80 6. Cindi Putri Maharani 90
7. Dwi Saputri Angraini 75 7. Della Al-Maidah 75
8. Eko Saputra 70 8. Dina Ayu Azahrah 95
9. Fajar Juliansyah 80 9. Fazira Wiziantari 80
10. Jenny Lestari 65 10. Hansamu Hadi Yusuf 75
11. Jujur Mayasari 85 11. Intan Andriani 70
12. Leonardo Pernando A 70 12. Joshua 70
13. M. Alif Al-Aziz 65 13. Kalvin 75
14. M. Akbar Yuda Syafika 70 14. M. Fadillah Iqbal 90
15. M. Aqil Farhan 75 15. M. Febry Alferiza 75
16. M. Ariq Ghozali 65 16. M. Tegar Hidayat 90
17. M. Rizka Sya’ban 70 17. Marlina Agustin 75
18. Muhammad Fadli 80 18. Mei Lestari 80
19. Multifa Arni 70 19. Moresta Juliantari 75
20. Nency Nabella 70 20. Muhammad Adha P 75
21. Nur Amalia Putri 65 21. Nadia Rahmah 80
22. Nurul Ashari 70 22. Randy Aristya W 85
23. Parina Maretha 75 23. Redho Feriansyah 70
24. Pina Nova Linda 85 24. Reidhatul Azni 70
25. Puteri Syafriani 70 25. Reka Amalia 90
26. Putri Anggun D.P. 65 26. Rido Awan 85
27. Putri Hidayahtuhrrohmah 70 27. Sadam Ramadhan 75
28. Rasta Gymnastiar 65 28. Sandrina Maura Putri 80
114

Lnajutan Tabel 4.27 Perbandingan Nilai Postest Menulsi Teks Prosedure


Kompleks Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
29. Rindi Antika 65 29. Sarlita 85
30. Rio Okky Tawara 70 30. Siti Khoiriati 90
31. Riyan Hidayutullah 70 31. Tara Nesta Andriani 95
32. Siti Dwi Kurniawati 70 32. Widia Mustikawati 80
33. Tarisa Lasfermanda 80 33. Yudha Rusmana 75
34. Tommi Mandala P 70 34. Risma Purnama Saru 85
35. Wanda Aprilia K 75 35. Zaidan Septiandi 95
Total 2525 2830
Rata-rata 72.14 80,85

3. Deskripsi Data Angket

Angket yang peneliti ajukan berisi 15 pertanyaan dengan 3 alternatif jawaban

a, b, dan c. Angket ini diberikan kepada siswa sebelum pembelajaran menggunkan

Media Bagan Pohon. Semua siswa mendapat pertanyaan yang sama, sehingga peneliti

dapat memperoleh gambaran tentang sikap dan minat siswa dalam pembelajaran

menulis, khususnya menulis teks prosedure kompleks, berdasarkan hasil angket

siswa, maka diperoleh data sebagai berikut.

Pertanyaan 1

Pernahkah guru Anda memberikan motivasi sebelum memulai pelajaran?


a. Ya, memberi
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah

Siswa yang menjawab a sebanyak 30 orang (83%), siswa yang menjawab b

sebanyak 5 orang (17%), siswa yang menjawab c tidak ada (0%). Jadi, berdasarkan

jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 22

Palembang mendapat motivasi sebelum memulai pelajaran.


115

Pertanyaan 2

Sudahkah guru Anda memberikan contoh menulis Teks Prosedur Kompleks?


a. Sudah
b. Belum
c. Tidak tahu

Siswa yang menjawab a sebanyak 34 orang (98%), siswa yang menjawab b

sebanyak 1 orang (2%), siswa yang menjawab c tidak ada (0%). Jadi, berdasarkan

jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA Negeri

Palembang sudah mendapatkan contoh menulis teks prosedur kompleks dari guru.

Pertanyaan 3

Apakah Anda menyukai materi Teks Prosedur Kompleks?


a. Suka
b. Kurang suka
c. Tidak suka

Siswa yang menjawab a sebanyak 34 orang (98%), siswa yang menjawab b

sebanyak 1 orang (2%), siswa yang menjawab c tidak ada (0%). Jadi, berdasarkan

jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 22

Palembang menyukai materi teks prosedur kompleks.

Pertanyaan 4

Bagaimana cara Anda mempelajari menulis Teks Prosedur Kompleks?


a. Bertanya kepada guru
b. Membaca buku
c. Mencari contoh Teks Prosedur Kompleks di internet
116

Siswa yang menjawab a sebanyak 21 orang (60%), siswa yang menjawab b

sebanyak 4 orang (11%), siswa yang menjawab c 10 orang (29%). Jadi, berdasarkan

jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 22

Palembang bertanya kepada guru dalam mempelajari teks prosedur kompleks.

Pertanyaan 5

Buku apa saja yang Anda gunakan saat mempelajari materi menulis Teks Prosedur
Kompleks?
a. Buku pegangan guru
b. Buku paket dari mendikbud
c. Bebas memakai buku apa saja

Siswa yang menjawab a sebanyak 7 orang (20%), siswa yan menjawab b

sebanyak 29 orang (82%), siswa yang menjawab c 4 orang (11%). Jadi, berdasarkan

jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 22

Palembang memakai buku paket dalam mempelajari materi teks prosedur kompleks.

Pertanyaan 6

Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menulis Teks Prosedur Kompleks?


a. Ya, sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak

Siswa yang menjawab a sebanyak tidak ada (0%), siswa yang menjawab b

sebanyak 19 orang (54%) siswa yang menjawab c 16 orang (45%). Jadi, berdasarkan

jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 22

Palembang tidak mengalami kesulitan dalam menulis teks prosedur kompleks.


117

Pertanyaan 7

Apakah guru Bahasa Indonesia Anda memberikan kesempatan untuk menanyakan


hal-hal yang belum Anda paham?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang

Siswa yang menjawab a sebanyak 4 orang (94%), siswa yang menjawab b

sebanyak tidak ada (0%), siswa yang menjawab c 1 orang (2%). Jadi, berdasarkan

jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 22

Palembang bahwa guru Bahasa Indonesia memberikan kesemapatan bertanya

terhadap hal-hal yang belum dipahami.

Pertanyaan 8

Apakah guru Bahasa Indonesia Anda memberi tugas/latihan setelah mempelajari


Teks Prosedur Kompleks?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang

Siswa yang menjawab a sebanyak 35 orang (100%), siswa yang menjawab b

sebanyak tidak ada (0%), siswa yang menjawab c tidak ada (0%). Jadi, berdasarkan

jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 22

Palembang guru Bahasa Indonesia memberi tugas/latihan setelah mempelajari tek

prosedur kompleks.
118

Pertanyaan 9

Apakah guru Bahasa Indonesia Anda menentukan tema tertentu ketika memberikan
tugas menulis Teks Prosedur Kompleks?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang

Siswa yang menjawab a sebanyak 22 orang (62%), siswa yang menjawab b

sebanyak 7 orang (20%), siswa yang menjawab c 6 orang (17%). Jadi, berdasarkan

jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 22

Palembang guru Bahasa Indonesia menentukan tema dalam memberi tugas menulis

teks prosedur kompleks.

Pertanyaan 10

Apakah selama Anda belajar Teks Prosedur Kompleks tugas Anda selalu diperiksa
oleh guru?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah

Siswa yang menjawab a sebanyak 32 orang (91%), siswa yang menjawab b

sebanyak3 orang (9%), siswa yang menjawab c tidak ada (0%). Jadi, berdasarkan

jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 22

Palembang bahawa guru Bahasa Indonesia memeriksa tugas yang selalu diberikan.

Pertanyaan 11

Cukupkah waktu yang Anda gunakan untuk mempelajari Teks Prosedur Kompleks?
119

a. Cukup
b. Kurang
c. Sangat kurang

Siswa yang menjawab a sebanyak 32 orang (91%), siswa yang menjawab b

sebanyak 3 orang (9%), siswa yang menjawab c tidak ada (0%). Jadi, berdasarkan

jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 22

Palembang waktu yang diberikan cukup untuk mempelajari teks prosedur kompleks.

Pertanyaan 12

Apakah ada perbedaan dalam menulis Teks Prosedur Kompleks dengan


menggunakan media bagan pohon dengan menulis Teks Prosedur Kompleks yang
hanya menggunakan metode konvensional?
a. Ada perbedaan
b. Tidak ada perbedaan
c. Sama saja
Siswa yang menjawab a sebanyak 32 orang (91%), siswa yan menjawab b

sebanyak 3 orang (9%), siswa yang menjawab c tidak ada (0%). Jadi, berdasarkan

jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 22

Palembang ada perbedaan dalam mempelajari teks prosedur kompleks menggunakan

media bagan pohon.

Pertanyaan 13

Apakah anda menggunakan media bagan pohon dapat membantu Anda dalam
menulis dan memahami materi teks prosedur kompleks?
a. Ya
b. Tidak
120

c. Kadang-kadang

Siswa yang menjawab a sebanyak 30 orang (85%), siswa yang menjawab b

sebanyak 2 orang (6%), siswa yang menjawab c 3 orang (9%). Jadi, berdasarkan

jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 22

Palembang bahwa media bagan pohon dapat membantu siswa memahami dan

menulis teks prosedur kompleks.

Pertanyaan 14

Apakah dengan media bagan pohon dapat menarik perhatian Anda untuk belajar teks
prosedur kompleks?
a. Ya, menarik perhatian
b. Tidak menarik perhatian
c. Kadang-kadang

Siswa yang menjawab a sebanyak 30 orang (85%), siswa yan menjawab

sebanyak 2 orang (6%), siswa yang menjawab c sebanyak 3 orang (9%). Jadi,

berdasarkan jawaban siswa tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA

Negeri 22 Palembang bahwa media bagan pohon menarik perhatian siswa dalam

mempelajari teks prosedur kompleks.

Pertanyaan 15

Apakah penggunaan media bagan pohon mendorong Anda untuk belajar kreatif?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
121

Siswa yang menjawab a sebanyak 35 orang (100%), siswa yan menjawab b

tidak ada (0%), siswa yang menjawab c tidak ada (0%). Jadi, berdasarkan jawaban

siswa tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 22 Palembang

penggunaan media bagan pohon dapat mendorong siswa belajar kreatif.

Untuk lebih jelas, Data angket yang diperoleh siswa kelas XI SMA Neger 22

Palembang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.28
Data Angket Siswa Kelas XI SMA Negeri 22 Palembang

No. Pertanyaan Jawaban Jumlah %


1. Pernahkah guru Anda memberikan a. Ya, memberi 30 83%
motivasi sebelum memulai pelajaran? b. Kadang-kadang 5 17%
c. Tidak pernah 0 0%
2. Sudahkah guru Anda memberikan a. Sudah 34 98%
contoh menulis Teks Prosedure b. Belum 1 2%
Kompleks? c. Tidak tahu 0 0
3. Apakah Anda menyukai materi Teks a. Suka 34 98%
Prosedure Kompleks? b. Kurang Suka 1 1%
c. Tidak suka 0 0%
4. Bagaimana cara Anda mempelajari a. Bertanya kepada guru 21 60%
menulis Teks Prosedur Kompleks? b. Membaca buku 4 11%
c. Mencari contoh teks 10 29%
prosedure kompleks
di internet
5. Buku apa saja yang Anda gunakan a. Buku pegangan guru 7 20%
saat mempelajari materi menulis Teks b. Buku paket dari 4 11%
Prosedur Kompleks? Mendikbud
c. Bebas memakai buku 29 82%
apa saja
6. Apakah Anda mengalami kesulitan a. Ya, sering 0 0%
dalam menulis Teks Prosedur b. Kadang-kadang 19 54%
Kompleks? c. Tidak 16 45%
7. Apakah guru Bahasa Indonesia Anda a. Ya 33 94%
memberikan kesempatan untuk b. Tidak 0 0%
menanyakan hal-hal yang belum Anda c. Kadang-kadang 2 5%
122

paham?
8. Apakah guru Bahasa Indonesia Anda a. Ya 35 100%
memberi tugas/latihan setelah b. Tidak 0 0%
mempelajari Teks Prosedur c. Kadang-kadang 0 0%
Kompleks?
9. Apakah guru Bahasa Indonesia Anda a. Ya 22 62%
menentukan tema tertentu ketika b. Tidak 7 20%
memberikan tugas menulis Teks c. Kadang-kadang
Prosedur Kompleks? 6 17%
10. Apakah selama Anda belajar Teks a. Ya 32 91%
Prosedur Kompleks tugas Anda selalu b. Tidak 3 9%
diperiksa oleh guru? c. Kadang-kadang 0 0%
11. Cukupkah waktu yang Anda gunakan a. Cukup 32 91%
untuk mempelajari Teks Prosedur b. Kurang 3 9%
Kompleks? c. Sangat kurang 0 0%
12. Apakah ada perbedaan dalam menulis a. Ada perbedaan 21 60%
Teks Prosedur Kompleks dengan b. Tidak ada perbedaan 2 5%
menggunakan media bagan pohon c. Sama saja 12 35%
dengan menulis Teks Prosedur
Kompleks yang hanya menggunakan
metode ceramah?
13. Apakah anda menggunakan media a. Ya 30 85%
bagan pohon dapat membantu Anda b. Tidak 2 6%
dalam menulis dan memahami materi c. Kadang-kadang 3 9%
teks prosedur kompleks?
14. Apakah dengan media bagan pohon a. Ya, menarikperhatian 30 85%
dapat menarik perhatian Anda untuk b. Tidak menarik 2 6%
belajar teks prosedur kompleks? perhatian
c. Kadang-kadang 3 9%
15. Apakah penggunaan media bagan a. Ya 32 91%
pohon mendorong Anda untuk belajar b. Tidak 0 0%
kreatif? c. Kadang-kadang 3 9%

Berdasarkan jawaban angket siswa di atas, dapat diketahui bahwa: Siswa

kelas XI SMA Negeri 22 Palembang mendapatkan motivasi sebelum memulai

pelajaran; Siswa kelas XI SMA Negeri 22 Palembang sudah diberikan contoh

menulis teks prosedur kompleks oleh guru Bahasa Indonesia; Siswa kelas XI SMA
123

Negeri 22 Palembang menyukai materi teks prosedur kompleks; Siswa kelas XI SMA

Negeri 22 Palembang bertanya kepada guru Bahasa Indonesia dalam mempelajari

teks prosedur kompleks; Siswa kelas XI SMA Negeri 22 Palembang menggunakan

buku paket Mendikud saat mempelajari teks prosedur kompleks; Siswa kelas XI

SMA Negeri 22 Palembang tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari teks

prosedur kompleks; Siswa kelas XI SMA Negeri 22 Palembang memberikan

kesempatan bertanya untuk menanyakan hal-hal yang belum mengerti; Siswa kelas

XI SMA Negeri 22 Palembang diberi tugas oleh guru Bahasa Indonesia setelah

mempelajari teks prosedur kompleks; Siswa kelas XI SMA Negeri 22 Palembang

ditentukan tema oleh guru Bahasa Indonesia dalam menulis teks prosedur kompleks;

Siswa kelas XI SMA Negeri 22 Palembang guru Bahasa Indonesia memeriksa tugas

siswa; Siswa kelas SMA Negeri 22 Palembang bahwa waktu yang digunakan untuk

menulis teks prosedur kompleks cukup; Siswa kelas XI SMA Negeri 22 Palembang

ada perbedaan menulis teks prosedur kompleks menggunakan media bagan pohon;

Siswa kelas XI SMA Negeri 22 Palembang dengan menggunakan media bagan pohon

dapat membantu siswa belajar kreatif; Siswa kelas XI SMA Negeri 22 Palembang

bahwa siswa tertarik mempelajari teks prosedur kompleks menggunakan media bagan

pohon; Siswa kelas XI SMA Negeri 22 Palembang dengan menggunakan media

bagan pohon dapat membantu siswa belajar kreatif.


124

4. Analisis Data Wawancara Guru Bahasa Indonesia

Untuk mendapatkan data, peneliti mengadakan wawancara dengan guru

Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas XI SMA Negeri 22 Palembang. Adapun

identitas guru Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

Nama :Dra. Hj. Mardiani

Jenis Kelamin :Perempuan

Mengajar di Kelas :XI

Pendidikan Terakhir : Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia

Pertanyaan 1

Apakah Ibu sudah mengajarkan materi tentang pembelajaran menulis teks prosedur

kompleks?

Jawaban:

“Ya, saya sudah memberikan materi teks prosedure kompleks”.

Pertanyaan 2

Apakah siswa berminat mempelajari materi tentang menulis teks prosedur kompleks?

Jawaban:

“Ya, siswa berminat dalam mempelajari materi teks prosedure kompleks”.

Pertanyaan 3

Metode apakah yang Ibu gunakan dalam mengajarkan tentang menulis teks prosedur

kompleks?
125

Jawaban:

“Biasanya saya menggunakan metode konvensional ceramah dan tanya jawab kepada

peserta didik”.

Pertanyaan 4

Apakah Ibu menggunakan alat peraga saat mengajarkan materi tentang teks prosedur

kompleks?

Jawaban:

“Tidak, saya tidak menggunakan alat peraga dalam mengajarkan materi teks

prosedure kompleks”.

Pertanyaan 5

Apakah siswa pernah mengalami kesulitan mempelajari materi tentang menulis teks

prosedur kompleks?

Jawaban:

“Tidak, siswa tidak pernah mengalami kesulitan dalam mempelajari materi teks

prosedure kompleks karena siswa dengan mudah memahami materi tentang teks

prosedure kompleks”.

Pertanyaan 6

Apakah Ibu memberi motivasi kepada siswa sebelum memulai pelajaran?


Jawaban:
“Ya, saya memberikan motivasi kepada siswa sebelum mereka belajar agar membuat

mereka semangat dalam belajar”.


126

Pertanyaan 7

Apakah siswa menyenangi Bahasa Indonesia?


Jawaban:

“Ya, siswa senang dalam belajar Bahasa Indonesia”.

Pertanyaan 8

Apakah Ibu pernah memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa yang

belum mengerti?

Jawaban:

“Ya, saya selalu memberikan kesempatan kepada siswa yang kurang paham

mengenai materi yang sedang dipelajari, seperti teks prosedure kompleks”.

Pertanyaan 9

Bagaimana cara Ibu memberikan materi mengenai teks prosedure kompleks?

Jawaban:

“Saya terlebih dahulu menjelaskan pengertian teks prosedure kompleks, kemudian

ciri-ciri teks prosedure kompleks, dan memberikan contohnya. Setelah itu saya

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal yang kurang

dipahaminya. Kemudian di akhir pembelajaran saya memberikan evaluasi mengenai

teks prosedure kompleks”.

Pertanyaan 10

Apakah ibu pernah menggunakan strategi media bagan pohon dalam pembelajaran

menulis teks prosedure kompleks?


127

Jawaban:

“Belum, saya belum pernah menggunakan Media Bagan Pohon dalam mengajar

Bahasa Indonesia, khususnya materi teks prosedure kompleks”.

Untuk lebih jelas data wawancara guru Bahasa Indonesia kelas XI SMA

Negeri 22 Palembang dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.29 Rekapitulasi Data Wawancara

No. Hasil Wawancara


1. “Ya, saya sudah memberikan materi teks prosedure kompleks”.
2. “Ya, siswa berminat dalam mempelajari materi teks prosedure kompleks”.
3. “Biasanya saya menggunakan metode konvensional ceramah dan tanya jawab
kepada peserta didik”.
4. “Tidak, saya tidak menggunakan alat peraga dalam mengajarkan materi teks
prosedure kompleks”.
5. “Tidak, siswa tidak pernah mengalami kesulitan dalam mempelajari materi teks
prosedure kompleks karena siswa dengan mudah memahami materi tentang
teks prosedure kompleks”.
6. “Ya, saya memberikan motivasi kepada siswa sebelum mereka belajar agar
membuat mereka semangat dalam belajar”.
7. “Ya, siswa senang dalam belajar Bahasa Indonesia”.
8. “Ya, saya selalu memberikan kesempatan kepada siswa yang kurang paham
mengenai materi yang sedang dipelajari, seperti teks prosedure kompleks”.
9. “Saya terlebih dahulu menjelaskan pengertian teks prosedure kompleks,
kemudian ciri-ciri teks prosedure kompleks, dan memberikan contohnya.
Setelah itu saya memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai hal yang kurang dipahaminya. Kemudian di akhir pembelajaran saya
memberikan evaluasi mengenai teks prosedure kompleks”.
10. “Belum, saya belum pernah menggunakan Media Bagan Pohon dalam mengajar
Bahasa Indonesia, khususnya materi teks prosedure kompleks”.

Berdasarkan data wawancara di atas dapat disimpulkan bawah guru yang

mengajar pelajaran Bahasa Indonesia sudah memberikan materi teks prosedur


128

kompleks dan siswa berminat dalam mempelajari materi teks prosedur kompleks,

sedangkan metode yang digunakan dalam menyampaikan pelajaran teks prosedur

kompleks yaitu metode konvesional caramah dan tanya jawab dalam mengajar, dan

guru Bahasa Indonesia tidak menggunakan alat peraga dalam mengajarkan materi

teks prosedur kompleks serta siswa tidak pernah mengalami kesulitan dalam

mempelajari materi teks prosedur kompleks karena siswa dengan mudah memahami

materi tentang teks prosedur kompleks, dan guru memberikan motivasi kepada siswa

sebelum belajar serta guru Bahasa Indonesi selalu memberikan kesempatan bertanya

kepada siswa yang kurang paham, dan guru Bahasa Indonesia belum pernah

menggunakan media bagan pohon dalam mengajar.

B. Pengujian Hipotesis

Setelah diketahui nilai yang diperoleh dari kelas kontrol dan kelas

eksperimen, selanjutnya dilakukan kegiatan pengajaran hipotesis terhadap nilai

tersebut untuk membuktikan ada perbedaan hasil belajar antara kelas yang

menggunakan Media Bagan Pohon dengan kelas yang tidak menggunakan Media

Bagan Pohon dalam pembelajaran menulis teks prosedure kompleks siswa kelas XI

SMA Negeri 22 Palembang.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji “t” dengan

taraf signifikan 10,05 dan derajat kebebasan dk- n-2. Sebelum menggunakan rumus

tersebut, terlebih dahulu dicari varian dari tes akhir kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Untuk menguji kebenaran hipotesis pada penelitian ini, peneliti

nmenggunakan statistik uji “t” dengan rumus sebagai berikut:


129

𝑥1 + 𝑥2
t= 𝑠 2 𝑠 2
(Sudjana, 2013:67)
√ 1 + 2
𝑛1 𝑛2

Untuk mendapat 𝑠1 dan 𝑠2 diperoleh dari rumus sebagai berikut:


2
𝑛1 ∑ 𝑥1−(∑ 𝑥1 )2
𝑠12 =
𝑛1 (𝑛1 −1)

2
𝑛2 ∑ 𝑥2−(∑ 2)2
𝑠22 = (Sudjana, 2013:239)
𝑛2 (𝑛2−2)

Keterangan

t = Perbandingan dua sampel


𝑛1 = Jumlah siswa kelas eksperimen
𝑛2 = Jumlah siswa kelas kontrol
𝑠12 = Nilai varians kelas eksperimen
𝑠22 = Nilai varians kelas kontrol
𝑥1 = Rata-rata kelas eksperimen
𝑥2 = Rata-rata hitung kelas kontrol
∑ 𝑥12 = Rata-rata hitung kelas eksperimen
∑ 𝑥22 = Rata-rata hitung kelas control

Tabel 4.29
Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Postest Kelas Kontrol

Kelas
No. Eksperimen Kontrol 𝐗𝐈 𝐈𝐏𝐀 𝟏𝟐 𝐗𝐈 𝐈𝐏𝐀 𝟐𝟐
(Postest) (XI IPA2) (Postest) (XI IPA2)
1. 75 75 5625 5625
2. 75 65 5625 4225
3. 90 75 8100 5625
4. 80 80 6400 6400
5. 80 75 6400 5625
6. 90 80 8100 6400
7. 75 75 5625 5625
8. 95 70 9025 4900
9. 80 80 6400 6400
130

10. 75 65 5625 4225


11. 70 85 4900 7225
12. 70 70 4900 4900
13. 75 65 5625 4225
14. 90 70 8100 4900
15. 75 75 5625 5625
16. 90 65 8100 4225
17. 75 70 5625 4900
18. 80 80 6400 6400
19. 75 70 5625 4900
20. 75 70 5625 4900
21. 80 65 6400 4225
22. 85 70 7225 4900
23. 70 75 4900 5625
24. 70 85 4900 7225
25. 90 70 8100 4900
26. 85 65 7225 4225
27. 75 70 5625 4900
28. 80 65 6400 4225
29. 85 65 7225 4225
30. 90 70 8100 4900
31. 95 70 9025 4900
32. 80 70 6400 4900
33. 75 80 5625 6400
34. 85 70 7225 4900
35. 95 75 9025 5625
Total 2830 2525 215425 182325
Rata-rata 80 72

𝒏𝟏 = 35 𝒙𝟏 = 80 𝒏𝟐 = 35 𝒙𝟐 = 72
∑ 𝑥1 = 2830 ∑ 𝑥12 = 215425 ∑ 𝑥2 = 2525 ∑ 𝑥22 = 182325
2 2
𝑛1 ∑ 𝑥1−(∑ 𝑥1 )2 𝑛2 ∑ 𝑥2−(∑ 2)2
𝑠12 = 𝑠22 =
𝑛1 (𝑛1 −1) 𝑛2 (𝑛2 −2)

(35)(215425)−(80)2 (35)(182325)−(72)2
= =
35 (35−1) 35 (35−1)
(7539875)−(6400) (6381375)−(5184)
= =
35 (34) 35 (34)
𝟕𝟓𝟑𝟑𝟒𝟕𝟓 𝟔𝟑𝟕𝟔𝟏𝟗𝟏
= =
𝟏𝟏𝟗𝟎 𝟏𝟏𝟗𝟎
=6.330 =5.358
131

𝑥1 + 𝑥2
t= 𝑠 2 𝑠 2
√ 1 + 2
𝑛1 𝑛2

80− 72
= 63,30 53,58
√ +
35 30

8
=
√1,808+ 1,530

8 8
= = = 4,378
√3,338 1,827

Mencari derajat kebebasan:

dk=( 𝑛1 + 𝑛2 ) - 2

dk= (35 + 35) – 2

dk= 70 – 2

dk= 68

Dari perhitungan tersebut diperoleh dk (derajat kebebasan) yaitu 68

berdasarkan harga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 pada tarif signifikan 0,05 atau 5% diperoleh 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,670

setelah dihubungkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dapat disimpulkan bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih

besar dari pada 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada table siginifikan 5% yaitu 6,330 lebh besar 1,670. Hasil

perhitungan tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf sigifikan 5%

6,330>1,670 pada taraf signifikan 5%

Dari hasil perhitungan di atas terbukti 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > dari pada 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf

signifikan 5% karena itu (𝐻𝑜 ) ditolak dan Hipotesis (𝐻𝑎 ) diterima.


132

Dari hasil tersebut, media bagan pohon memiliki pengaruh terhadap hasil

menulis teks prosedur kompleks siswa kelas XI SMA Negeri 22 Palembang.

C. Hasil Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hipotesis penelitian, media bagan pohon memliki pengaruh

terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 22 Palembang dalam menulis teks

prosedure kompleks. Terbukti bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar daripada 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu

6,330>1,680 pada taraf signifikan 5%. Dengan demikan, hipotesis yang diuji melalui

penerapan terbukti bahwa dengan menggunakan Media Bagan Pohon sangat

signifikan terhadap keterampilan menulis teks prosedure kompleks siswa kelas XI

SMA Negeri 22 Palembang.


133

BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil deskripsi data tes siswa kelas XI SMA Negeri 22

Palembang tahun ajaran 2018/2019, peneliti membahas dan membedakan hasil

penelitian yang menggunakan media Bagan Pohon maupun yang tidak menggunakan

media Bagan Pohon yang telah diteliti oleh peneliti terkait dengan bagaimana

pengaruh media yang digunakan terhadap materi pembelajaran Teks Prosedure

Kompleks Siswa Kelas XI SMA Negeri 22 Palembang.

A. Pembahasan Data

Berdasarkan jawaban dari nilai tes awal (pretest) siswa dari tes objektif siswa

kelas kontrol (XI IPA 2) dan kelas eksperimen (XI IPA 1) berupa tes pengetahuan

siswa dalam materi menulis teks prosedure kompleks yaitu dirangkum dalam tabel

ini:

Tabel 5.1
Hasil Nilai Pretest Soal Objektif Siswa Kelas Kontrol dan Siswa Kelas
Eksperimen

Pretest Pretest
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
Kontrol Eks
1. Ade Gabrila 60 1. Ahmad Kurniawan 65
2. Ayu Lestari Setiawati 65 2. Andre Kusuma 60
3. Azizah Safarindah 45 3. Ariadi 75
4. Delta Pratiwi 70 4. Cahya Utami 80
5. Dessy Anggreini 75 5. Carolina Riwpasassas 75
6. Dodi Ashari 70 6. Cindi Putri Maharani 85
7. Dwi Saputri Angraini 50 7. Della Al-Maidah 65
8. Eko Saputra 75 8. Dina Ayu Azahrah 80
134

9. Fajar Juliansyah 70 9. Fazira Wiziantari 70


10. Jenny Lestari 80 10. Hansamu Hadi Yusuf 70
11. Jujur Mayasari 85 11. Intan Andriani 75
12. Leonardo Pernando A 60 12. Joshua 55
13. M. Alif Al-Aziz 50 13. Kalvin 70
14. M. Akbar Yuda Syafika 50 14. M. Fadillah Iqbal 50
15. M. Aqil Farhan 40 15. M. Febry Alferiza 70
16. M. Ariq Ghozali 55 16. M. Tegar Hidayat 65
17. M. Rizka Sya’ban 45 17. Marlina Agustin 70
18. Muhammad Fadli 50 18. Mei Lestari 70
19. Multifa Arni 55 19. Moresta Juliantari 75
20. Nency Nabella 60 20. Muhammad Adha P 80
21. Nur Amalia Putri 55 21. Nadia Rahmah 65
22. Nurul Ashari 35 22. Randy Aristya W 60
23. Parina Maretha 80 23. Redho Feriansyah 50
24. Pina Nova Linda 85 24. Reidhatul Azni 50
25. Puteri Syafriani 55 25. Reka Amalia 70
26. Putri Anggun D.P. 70 26. Rido Awan 55
27. Putri Hidayahtuhrrohmah 45 27. Sadam Ramadhan 65
28. Rasta Gymnastiar 85 28. Sandrina Maura Putri 55
29. Rindi Antika 65 29. Sarlita 85
30. Rio Okky Tawara 50 30. Siti Khoiriati 75
31. Riyan Hidayutullah 85 31. Tara Nesta Andriani 50
32. Siti Dwi Kurniawati 70 32. Widia Mustikawati 55
33. Tarisa Lasfermanda 55 33. Yudha Rusmana 80
34. Tommi Mandala P 75 34. Risma Purnama Saru 80
35. Wanda Aprilia K 45 35. Zaidan Septiandi 60
Total 2235 2290
Rata-rata 63,8 65,42

1. Hasil Tes Awal (Pretest) Soal Objektif Siswa Kelas Kontrol (XI IPA 2)
Dari tabel di atas deskripsi tes awal (pretest) tes objektif kelas kontrol dapat
4
diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak 4 orang ( 35 x 100 = 11%),

2
siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 2 orang (35 x 100 = 5%), siswa yang

3
mendapat nilai 75 sebanyak 3 orang (35 x 100 = 8%), siswa yang mendapat nilai 70
135

5
sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%), siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 2 orang

2 3
(35 x 100 = 5%), siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 3 orang (35 x 100 = 8%),

5
siswa yang mendapat nilai 55 sebanyak 5 orang (350x 100 = 14%), siswa yang

5
mendapat nilai 50 sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%), siswa yang mendapat nilai 45

4
sebanyak 4 orang (35 x 100 = 11%), siswa yang mendapat nilai 40 sebanyak 1 orang

1 1
(35 x 100 = 2 %), siswa yang mendapat nilai 35 sebanyak 1 orang (35 x 100 = 2%).

Jumlah nilai tes adalah 2235. Nilai rata-rata tes objektif kelas kontrol adalah
2235
x 100 = 63.8 (tergolong tidak tuntas). Dijelaskan dari Kriteria Ketuntasan
235

Minimal (KKM) yang ada disekolah tersebut bahwa apabila <75 dinyatakan belum

tuntas. Nilai tidak mencukupi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ada di

disekolah tersebut maka dikatakan tidak terampil.

2. Hasil Tes Awal (Pretest) Soal Objektif Siswa Kelas Eksperimen (XI IPA 1)

Dari tabel di atas deskripsi tes awal (pretest) tes objektif kelas eksperimen
2
dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak 2 orang (35 x 100 =

5
5%), siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%), siswa yang

5
mendapat nilai 75 sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%), siswa yang mendapat nilai 70

7
sebanyak 7 orang (35 x 100 = 20%), siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 5 orang

5 3
(35 x 100 = 14%), siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 3 orang (35 x 100 = 8%),
136

4
siswa yang mendapat nilai 55 sebanyak 4 orang (35 x 100 = 10%), siswa yang

4
mendapat nilai 50 sebanyak 4 orang (35 x 100 = 10%). Jumlah nilai tes adalah 2290.

2290
Nilai rata-rata tes objektif kelas eksperimen adalah x 100 = 65,42 (tergolong
35

tidak tuntas). Dijelaskan dari Kriteria Ketentasan Minimal (KKM) yang ada disekolah

tersebut bahwa apabila <75 dinyatakan belum tuntas. Nilai tidak mencukupi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ada di sekolah tersebut maka dikatakan tidak

terampil.

Nilai telah diperoleh hasil pretest kelas kontrol dan pretest kelas eksperimen,

selanjutnya diperoleh hasil postest kelas kontrol dan postest kelas eksperimen. Hal ini

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 5.2
Hasil Nilai Postest Objektif Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Postest Postest
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
Kontrol Eks
1. Ade Gabrila 80 1. Ahmad Kurniawan 85
2. Ayu Lestari Setiawati 80 2. Andre Kusuma 85
3. Azizah Safarindah 70 3. Ariadi 80
4. Delta Pratiwi 70 4. Cahya Utami 80
5. Dessy Anggreini 75 5. Carolina Riwpasassas 85
6. Dodi Ashari 70 6. Cindi Putri Maharani 85
7. Dwi Saputri Angraini 80 7. Della Al-Maidah 70
8. Eko Saputra 65 8. Dina Ayu Azahrah 85
9. Fajar Juliansyah 70 9. Fazira Wiziantari 75
10. Jenny Lestari 80 10. Hansamu Hadi Yusuf 70
11. Jujur Mayasari 85 11. Intan Andriani 85
12. Leonardo Pernando A 65 12. Joshua 70
13. M. Alif Al-Aziz 75 13. Kalvin 80
14. M. Akbar Yuda Syafika 80 14. M. Fadillah Iqbal 80
15. M. Aqil Farhan 90 15. M. Febry Alferiza 75
16. M. Ariq Ghozali 60 16. M. Tegar Hidayat 75
137

17. M. Rizka Sya’ban 85 17. Marlina Agustin 80


18. Muhammad Fadli 75 18. Mei Lestari 85
19. Multifa Arni 80 19. Moresta Juliantari 80
20. Nency Nabella 60 20. Muhammad Adha P 90
21. Nur Amalia Putri 80 21. Nadia Rahmah 70
22. Nurul Ashari 75 22. Randy Aristya W 90
23. Parina Maretha 65 23. Redho Feriansyah 70
24. Pina Nova Linda 85 24. Reidhatul Azni 75
25. Puteri Syafriani 65 25. Reka Amalia 85
26. Putri Anggun D.P. 70 26. Rido Awan 70
27. Putri Hidayahtuhrrohmah 85 27. Sadam Ramadhan 80
28. Rasta Gymnastiar 85 28. Sandrina Maura Putri 85
29. Rindi Antika 65 29. Sarlita 90
30. Rio Okky Tawara 65 30. Siti Khoiriati 85
31. Riyan Hidayutullah 85 31. Tara Nesta Andriani 85
32. Siti Dwi Kurniawati 70 32. Widia Mustikawati 80
33. Tarisa Lasfermanda 65 33. Yudha Rusmana 85
34. Tommi Mandala P 75 34. Risma Purnama Saru 90
35. Wanda Aprilia K 65 35. Zaidan Septiandi 85
Total 2595 2955
Rata-rata 74,14 84,42

3. Hasil Tes Akhir (Postest) Soal Objektif Siswa Kelas Kontrol (XI IPA 2)

Dari tabel di atas deskripsi tes akhir (postest) tes objektif kelas kontrol dapat
1
diambil bahwa siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 1 orang (35 x 100 = 2%),

6
siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak 6 orang (35 x 100 = 17%), siswa yang

7
mendapat nilai 80sebanyak 7 orang (35 x 100 = 20%), siswa yang mendapat nilai 75

5
sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%), siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 6 orang

6 7
(35 x 100 = 17%), siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%),

3
siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 3 orang (35 x 100 = 8%), Jumlah nilai tes
138

2290
adalah 2595. Nilai rata-rata tes objektif kelas eksperimen adalah x 100 = 74,14
35

(tergolong tidak tuntas). Dijelaskan dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ada disekolah tersebut bahwa apabila <75 dinyatakan belum terampil. Namun, ada 19

siswa yang mampu memahami materi pembelajaran teks prosedure kompleks yang

telah diberikan.

4. Hasil Nilai Tes Akhir (Postest) Soal Objektif Siswa Kelas Ekperimen (XI IPA

1)

Dari data tes akhir (postest) tes objektif kelas eksperimen dapat diketahui
4
bahwa siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 4 orang (35 x 100 = 11%), siswa yang

13
mendapat nilai 85 sebanyak 13 orang (35 x 100 = 37%), siswa yang mendapat nilai 80

9
sebanyak 9 orang (35 x 100 = 25%), siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 orang

4 5
(35 x 100 = 11%), siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%),

2955
Jumlah nilai tes adalah 2955. Nilai rata-rata tes objektif kelas eksperimen adalah 35

x 100 = 84,42 (dinyatakan tuntas). Dijelaskan dari Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang ada disekolah tersebut bahwa apabila >75 dinyatakan sudah terampil.

B. Deskripsi Data Menulis Teks Prosedure Kompleks

Deskripsi data tes menulis ini peneliti 2 kali tes lagi yaitu berupa tes awal

(pretest) dan tes akhir (postest) di kelas kontrol XI IPA 2, dan di kelas Eksperimen XI

IPA 1. Tes ini berupa menulis teks prosedure kompleks yang bertujuan untuk
139

mengetahui bagaimana pengaruh media Bagan Pohon yang peneliti gunakan dalam

proses pembelajaran. Berikut ini adalah data tes menuli teks prosedure kompleks:

Tabel 5.3
Perbandingan Nilai Pretest Menulis Teks Prosedure Kompleks Siswa Kelas
Kontrol dan Siswa Kelas Eksperimen
Pretest Pretest
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
Kontrol Eks
1. Ade Gabrila 70 1. Ahmad Kurniawan 75
2. Ayu Lestari Setiawati 55 2. Andre Kusuma 65
3. Azizah Safarindah 50 3. Ariadi 75
4. Delta Pratiwi 60 4. Cahya Utami 80
5. Dessy Anggreini 55 5. Carolina Riwpasassas 75
6. Dodi Ashari 65 6. Cindi Putri Maharani 80
7. Dwi Saputri Angraini 65 7. Della Al-Maidah 75
8. Eko Saputra 55 8. Dina Ayu Azahrah 70
9. Fajar Juliansyah 65 9. Fazira Wiziantari 80
10. Jenny Lestari 65 10. Hansamu Hadi Yusuf 65
11. Jujur Mayasari 55 11. Intan Andriani 85
12. Leonardo Pernando A 70 12. Joshua 70
13. M. Alif Al-Aziz 55 13. Kalvin 65
14. M. Akbar Yuda Syafika 65 14. M. Fadillah Iqbal 70
15. M. Aqil Farhan 50 15. M. Febry Alferiza 75
16. M. Ariq Ghozali 65 16. M. Tegar Hidayat 65
17. M. Rizka Sya’ban 60 17. Marlina Agustin 70
18. Muhammad Fadli 60 18. Mei Lestari 80
19. Multifa Arni 70 19. Moresta Juliantari 70
20. Nency Nabella 65 20. Muhammad Adha P 70
21. Nur Amalia Putri 55 21. Nadia Rahmah 65
22. Nurul Ashari 55 22. Randy Aristya W 70
23. Parina Maretha 65 23. Redho Feriansyah 75
24. Pina Nova Linda 65 24. Reidhatul Azni 85
25. Puteri Syafriani 70 25. Reka Amalia 70
26. Putri Anggun D.P. 55 26. Rido Awan 65
27. Putri Hidayahtuhrrohmah 65 27. Sadam Ramadhan 70
28. Rasta Gymnastiar 65 28. Sandrina Maura Putri 65
29. Rindi Antika 65 29. Sarlita 65
30. Rio Okky Tawara 65 30. Siti Khoiriati 70
31. Riyan Hidayutullah 60 31. Tara Nesta Andriani 70
32. Siti Dwi Kurniawati 55 32. Widia Mustikawati 70
140

33. Tarisa Lasfermanda 60 33. Yudha Rusmana 80


34. Tommi Mandala P 50 34. Risma Purnama Saru 70
35. Wanda Aprilia K 55 35. Zaidan Septiandi 75
Total 2125 2525
Rata-rata 60,71 72.14

5. Hasil Tes Awal (Pretest) Soal Menulis Teks Prosedure Kompleks Siswa Kelas

Kontrol (XI IPA 2)

Dari data di atas deskripsi tes awal (pretest) tes esai kelas kontrol dapat
4
diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 4 orang ( 35 x 100 = 11%),

13
siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 13 orang (35 x 100 = 37%), siswa yang

5
mendapat nilai 60 sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%), siswa yang mendapat nilai 55

10
sebanyak 10 orang ( x 100 = 28%), siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 3 orang
35

3 2125
(35 x 100 = 8%). Rata-rata tes awal (pretest) kelas kontrol adalah x 100 = 60,71
35

(dinyatakan tidak tuntas). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ada disekolah

tersebut bahwa apabila nilai <75 dinyatakan belum tuntas. Maka dari itu nilai siswa

kelas kontrol dinyatakan belum terampil.

6. Hasil Tes Awal (Pretest) Soal Menulis Teks Prosedure Kompleks Siswa Kelas

Eksperimen (XI IPA 1)

Dari data di atas deskripsi tes awal (pretest) tes esai kelas eskperimen dapat
4
diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 4 orang (35 x 100 = 11%),
141

2
siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 2 orang (35 x 100 = 5%), siswa yang

5
mendapat nilai 70 sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%), siswa yang mendapat nilai 65

6
sebanyak 6 orang (35 x 100 = 17%), siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 7 orang

7 1
(35 x 100 = 28%), siswa yang mendapat nilai 55 sebanyak 1 orang (35 x 100 = 5%),

7
siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 7 orang (35 x 100 = 20%), Rata-rata tes akhir

2215
(pretest) kelas eksperimen adalah x 100 = 63,28 (dinyatakan tidak tuntas).
35

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ada disekolah tersebut<75 dinyatakan

belum terampil. Dari hasil di atas nilai kelas eksperimen belum terampil. Nilai telah

diperoleh hasil postest kelas kontrol dan postest kelas eksperimen. Hal ini dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.4
Perbandingan Nilai Postest Menulis Teks Prosedure Kompleks Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen

Postest Postest
No. Nama Siswa No. Nama Siswa
Kontrol Eks
1. Ade Gabrila 75 1. Ahmad Kurniawan 75
2. Ayu Lestari Setiawati 65 2. Andre Kusuma 75
3. Azizah Safarindah 75 3. Ariadi 90
4. Delta Pratiwi 80 4. Cahya Utami 80
5. Dessy Anggreini 75 5. Carolina Riwpasassas 80
6. Dodi Ashari 80 6. Cindi Putri Maharani 90
7. Dwi Saputri Angraini 75 7. Della Al-Maidah 75
8. Eko Saputra 70 8. Dina Ayu Azahrah 95
9. Fajar Juliansyah 80 9. Fazira Wiziantari 80
10. Jenny Lestari 65 10. Hansamu Hadi Yusuf 75
11. Jujur Mayasari 85 11. Intan Andriani 70
12. Leonardo Pernando A 70 12. Joshua 70
13. M. Alif Al-Aziz 65 13. Kalvin 75
142

14. M. Akbar Yuda Syafika 70 14. M. Fadillah Iqbal 90


15. M. Aqil Farhan 75 15. M. Febry Alferiza 75
16. M. Ariq Ghozali 65 16. M. Tegar Hidayat 90
17. M. Rizka Sya’ban 70 17. Marlina Agustin 75
18. Muhammad Fadli 80 18. Mei Lestari 80
19. Multifa Arni 70 19. Moresta Juliantari 75
20. Nency Nabella 70 20. Muhammad Adha P 75
21. Nur Amalia Putri 65 21. Nadia Rahmah 80
22. Nurul Ashari 70 22. Randy Aristya W 85
23. Parina Maretha 75 23. Redho Feriansyah 70
24. Pina Nova Linda 85 24. Reidhatul Azni 70
25. Puteri Syafriani 70 25. Reka Amalia 90
26. Putri Anggun D.P. 65 26. Rido Awan 85
27. Putri Hidayahtuhrrohmah 70 27. Sadam Ramadhan 75
28. Rasta Gymnastiar 65 28. Sandrina Maura Putri 80
29. Rindi Antika 65 29. Sarlita 85
30. Rio Okky Tawara 70 30. Siti Khoiriati 90
31. Riyan Hidayutullah 70 31. Tara Nesta Andriani 95
32. Siti Dwi Kurniawati 70 32. Widia Mustikawati 80
33. Tarisa Lasfermanda 80 33. Yudha Rusmana 75
34. Tommi Mandala P 70 34. Risma Purnama Saru 85
35. Wanda Aprilia K 75 35. Zaidan Septiandi 95
Total 2525 2830
Rata-rata 72.14 80,85

7. Hasil Tes Akhir (Postest) Soal Menulis Teks Prosedure Kelas Kontrol XI IPA

Dari data di atas deskripsi tes akhir (postest) tes esai kelas kontrol dapat
2
diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak 4 orang (35 x 100 = 5%),

5
siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%), siswa yang

7
mendapat nilai 75 sebanyak 7 orang (35 x 100 = 20%), siswa yang mendapat nilai 70

8
sebanyak 13 orang (35 x 100 = 37%), siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 8 orang
143

8 2525
(35 x 100 = 22%). Rata-rata tes akhir (postest) kelas kontrol adalah x 100 = 72,14
35

(dinyatakan tuntas). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) disekolah yaitu nilai <75

dinyatakan belum terampil. Dari hasil niai rata-rata postest yang diperoleh kelas

kontrol berupa soal eai tersebut dapat dikatakan bahwa kelas tersebut belum mampu

memahami pembelajaran menulis teks prosedure kompleks.

8. Hasil Tes Akhir (Postest) Soal Menulis Teks Prosedure Kompleks Siswa Kelas

Eksperimen XI IPA 1

Dari data di atas deskripsi tes akhir (postest) tes esai kelas eksperimen dapat
3
diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 95 sebanyak 3 orang (35 x 100 = 8%),

6
siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 6 orang (35 x 100 = 17%), siswa yang

5
mendapat nilai 85 sebanyak 5 orang (35 x 100 = 14%), siswa yang mendapat nilai 80

6
sebanyak 6 orang (35 x 100 = 17%), siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 11 orang

11 4
(35 x 100 = 31%), siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 4 orang ( 35 x 100 = 11%)..

2830
Rata-rata tes akhir (postest) kelas eksperimen adalah x 100 = 80,85 (dinyatakan
35

tuntas). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) disekolah yaitu <75 dinyatakan belum

tuntas. Dari hasil nilai rata-rata postest yang diperoleh kelas eksperimen mampu

memahami pembelajaran menulis teks prosedure kompleks.


144

Grafik 5.1 Hasil Pretest dan Postest Soal Objektif Kelas Kontrol

35
74,14 jumlah siswa pretest
nilai siswa pretest
63,8
jumlah siswa postest
35
nilai siswa postest

Berdasarkan grafik di atas nilai rata-rata tes objektif siswa kelas kontrol

pretest yaitu 63, 8 sebanyak 35 siswa dan nilai rata-rata tes objektif siswa kelas

kontrol postest yaitu 74,14 sebanyak 35 siswa.

Grafik 5.2 Hasil Pretest dan Postest Soal Objektif Eksperimen

35 jumlah siswa
84,42 pretest
nilai siswa
65,42
jumlah siswa
35 kelas postest
nilai siswa

Berdasarkan grafik di atas nilai rata-rata tes objektif siswa kelas eksperimen

postest yaitu 65,42 sebanyak 35 siswa dan nilai rata-rata tes objektif siswa kelas

eksperimen postest yaitu 84,42 sebanyak 35 siswa.

Grafik 5.3 Hasil Pretest dan Postest Soal Menulis Teks Prosedure Kompleks

Kelas Kontrol
145

72,14 60,71 jumlah siswa Pretest


nilai siswa

35 35 jumlah siswa Postest


nilai siswa

Berdasarkan grafik di atas nilai rata-rata menulis teks prosedure kompleks

siswa kelas kontrol pretest yaitu 60,71 sebanyak 35 siswa dan nilai rata-rata menulis

teks prosedure kompleks siswa kelas kontrol postest yaitu 72,14 sebanyak 35 siswa.

Grafik 5.4 Hasil Pretest dan Postest Soal Menulis Teks Prosedure Kompleks

Siswa Kelas Eksperimen

35
80, 85 jumlah siswa pretest
nilai siswa
71,14
jumlah siswa postest
35
nilai siswa

Berdasarkan grafik di atas nilai rata-rata tes menulis teks prosedure kompleks

siswa kelas eksperimen pretest yaitu 72,14 sebanyak 35 siswa dan nilai rata-rata tes

menulis teks prosedure kompleks siswa kelas eksperimen postest yaitu 80,85 sebanak

35 siswa.
146

9. Grafik Hasil Pretest dan Postest Tes Objektif dan Menulis Teks Prosedure

Kompleks Siswa Kelas Kontrol XI IPA 2 dan Kelas Eksperimen XI IPA 1

1). Grafik Hasil Tes Awal (Pretest) Soal Objektif Kelas Kontrol XI IPA 2

Peneliti merangkumnya ke bentuk grafik nilai siswa yang mendapat nilai dari

yang terendah sampai nilai tertinggi berdasarkan hasil dari data tes awal objektif

kelas kontrol sebagai berikut.

Nilai yang diperoleh siswa


6
5
4
3
2
1
0
85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35

Nilai yang diperoleh siswa adalah 85 sebanyak 4 siswa, 80 sebanyak 2 siswa,

75 sebanyak 3 siswa, 70 sebanyak 5 siswa, 65 sebanyak 2 siswa, 60 sebanyak 3

siswa, 55 sebanyak 5 siswa, 50 sebanyak 5 siswa, 45 sebanyak 4 siswa, 40 sebanyak

1 siswa, dan nilai 45 sebanyak 1 siswa.

2) Grafik Hasil Tes Awal (Pretest) Soal Objektif Kelas Eksperimen

Peneliti merangkumnya ke bentuk grafik nilai siswa yang mendapat nilai dari

yang terendah sampai nilai tertinggi berdasarkan hasil dari data tes awal objektif

kelas eksperimen sebagai berikut.


147

Nilai yang diperoleh siswa


8
7
6
5
4
3
2
1
0
85 80 75 70 65 60 55 50

Nilai yang diperoleh 85 sebanyak 2 siswa, 80 sebanyak 5 siswa, 75 sebanyak

5 siswa, 70 sebanyak 7 siswa, 65 sebanyak 5 siswa, 60 sebanyak 4 siswa, 55

sebanyak 4 siswa, dan nilai 50 sebanyak 4 siswa.

3) Grafik Hasil Tes Akhir (Postest) Soal Objektif Kelas Kontrol

Peneliti merangkumnya ke bentuk grafik nilai siswa yang mendapat nilai dari

yang terendah sampai nilai tertinggi berdasarkan hasil dari data tes akhir objektif

kelas kontrol sebagai berikut.

Nilai yang diperoleh Siswa


8
7
6
5
4
3
2
1
0
90 85 80 75 70 65 60
148

Nilai yang diperoleh siswa 90 sebanyak 1 siswa, 85 sebanyak 6 siswa, 80

sebanyak 7 siswa, 75 sebanyak 5 siswa, 70 sebanyak 6 siswa, 65 sebanyak orang, dan

nilai 60 sebanyak 3 siswa.

4) Grafik Hasil Tes Akhir (Postest) Siswa Kelas Eksperimen

Peneliti merangkumnya ke bentuk grafik nilai siswa yang mendapat nilai dari

yang terendah sampai nilai tertinggi berdasarkan hasil dari data tes akhir objektif

kelas eksperimen sebagai berikut.

Nilai yang diperoleh Siswa


14
12
10
8
6
4
2
0
90 85 80 75 70

Nilai yang diperoleh siswa 90 sebanyak 4 siswa, 85 sebanyak 13 siswa. 80

sebanyak 9 siswa, 75 sebanyak 4 siswa, dan nilai 70 sebanyak 5 siswa.

5) Grafik Hasil Tes Awal (Pretest) Menulis Teks Prosedure Kompleks Siswa

Kelas Kontrol

Peneliti merangkumya ke bentuk grafik nilai yang mendapat nilai dari yang

terendah samapi nilai tertinggi berdasarkan hasil dari data tes awal esai kelas kontrol

sebagai berikut.
149

Nilai yang diperoleh Siswa


14
12
10
8
6
4
2
0
70 65 60 55 50

Nilai yang diperoleh siswa 70 sebanyak 4 siswa, 65 sebanyak 13 siswa, 60

sebanyak 5 siswa, 55 sebanyak 10 siswa, dan nilai 50 sebanyak 3 siswa.

6) Grafik Hasil Tes Akhir (Postest) Menulis Teks prosedure Siswa Kelas Kontrol

Peneliti merangkumya ke bentuk grafik nilai yang mendapat nilai dari yang

terendah samapi nilai tertinggi berdasarkan hasil dari data tes akhir esai kelas kontrol

sebagai berikut.

Nilai yang diperoleh Siswa


14
12
10
8
6
4
2
0
85 80 75 70 65

Nilai yang diperoleh siswa 85 sebanyak 14 siswa, 80 sebanyak 5 siswa, 75

sebanyak 7 siswa, 70 sebanyak 13 siswa, dan nilai 65 sebanyak 8 siswa.


150

7) Grafik Hasil Tes Awal (Prestest) Menulis Teks prosedure Siswa Kelas

Eksperimen

Peneliti dalam ke bentuk grafik nilai yang mendapat nilai dari yang terendah

samapi nilai tertinggi berdasarkan hasil dari data tes awal esai kelas eksperimen

sebagai berikut.

Nilai yang diperoleh Siswa


8
7
6
5
4
3
2
1
0
80 75 70 65 60 55 50

Nilai yang diperoleh siswa 80 sebanyak 4 siswa, 75 sebanyak 2 siswa, 70

sebanyak 5 siswa, 65 sebanyak 6 siswa, 60 sebanyak 7 siswa, 55 sebanyak 1 siswa,

dan 50 sebanyak 7 siswa.

8) Grafik Hasil Tes Akhir (Postest) Menulis Teks prosedure Siswa Kelas

Eksperimen

Peneliti merangkumya ke bentuk grafik nilai yang mendapat nilai dari yang

terendah samapi nilai tertinggi berdasarkan hasil dari data tes akhir esai kelas

eksperimen sebagai berikut.


151

Nilai yang diperoleh Siswa


12
10
8
6
4
2
0
95 90 85 80 75 70

Nilai yang diperoleh siswa 95 sebanyak 3 siswa, 90 sebanyak 6 siswa, 85

sebanyak 5 siswa, 80 sebanyak 6 siswa, 75 sebanyak 11 siswa, dan nilai 70 sebanyak

4 siswa.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ada disekolah tersebut bahwa

apabila <75 dinyatakan belum tuntas. Dari hasil rata-rata postest yang diperoleh kelas

eksperimen berupa soal menulis teks prosedur kompleks tersebut dapat dikatakan

bahwa kelas tersebut mampu dalam memahami pelajaran teks prosedur kompleks

yang telah mencukupi KKM.

Setelah hasil pretest dan postest yang diperoleh, baik di kelas kontrol maupun

di kelas eksperimen, peneliti menemukan hal-hal yang terjadi sewaktu penelitian

dilakukan. Yakni, terdapat keberhasilan belajar siswa menggunakan media bagan

pohon terhadap materi pembelajaran menulis teks prosedure kompleks. Penemuan-

penemuan tersebut yakni, terjadi di kelas kontrol yang tidak menggunakan media

bagan pohon. Media bagan pohon adalah bagan yang dikembangkan dari dasar yang

terdiri atas beberapa akar menuju batang tunggal. Kemudian cabang-cabang pohon
152

tersebut menggambarkan perkembangan hubungan (Nana Sujana, 2015:29). Siswa

tidak paham dengan penjelasan yang diberikan oleh guru dan siswa di kelas kontrol

sewaktu mengerjakan tugas menulis teks prosedur kompleks hasilnya kurang baik

dan kurang memuaskan serta tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yang ada disekolah tersebut. Telah kita ketahui bahwa menulis teks prosedur

kompleks itu kadang-kadang mudah, kadang-kadang susah. Jika kegiatan itu hanya

dilakukan hanya dengan mendengar penjelesan dari guru tanpa menggunakan media,

maka siswa akan sembarangan menulis teks prosedure kompleks yang mereka

kerjakan.

Berbeda dengan siswa dikelas ekperimen yang menggunakan media bagan

pohon disaat guru menjelaskan materi mereka terlihat lebih santai dan tenang.

Dengan penggunaan media bagan pohon pada proses belajar mengajar di kelas akan

sangat membantu keberhasilan tingkat prestasi belajar siswa terutama pada pelajaran

menulis. Dengan adanya bagan pohon ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan

daya imajinasi dalam membuat teks, terutama dalam membuat teks prosedur

kompleks dalam kemampuan menulis. Selain itu guru dapat menggunakan media

bagan pohon ini agar suasana belajar dapat menyenangkan agar siswa dapat dengan

mudah menulis teks prosedur kompleks dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Setelah

itu kita adakan evaluasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa bangga dan puas

atas hasil yang akan dicapai. Hasil yang diperoleh siswa kelas eksperimen dalam

membuat atau menulis teks prosedure kompleks ternilai baik dan mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ada di sekolah tersebut. Dapat dikatakan bahwa
153

penggunaan media bagan pohon berpengaruh dalam pembelajaran menulis teks

proedure kompleks siswa Kelas XI SMA Negeri 22 Palembang.

Selanjutnya, dalam temuan peneliti ini dapat ditemukan bahwa temuan

peneliti pertama, yaitu temuan peneliti media bagan pohon adalah bagan yang

visualisasinya menggambarkan suatu proses dari bawah atau dasar yang terdiri dari

beberapa akar menuju batang tunggal (Daryanto 2016:138). Media bagan pohon

meningkat dan ssangat bagus diterapkan dalam menulis teks prosedur kompleks

sehingga mereka dapat memecahkan masalah yang diberikan, dan dapat mengerjakan

tugas dengan baik.

Temuan penelitian kedua, dalam penelitian menulis itu bagus dan menarik

untuk mengetahui langkah-langkah atau cara melakukan sesuatu di dalam teks

prosedure kompleks. Menurut Suparno (dalam Dalman, 2014:4) menulis merupakan

suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis

sebagai alat atau medianya.

Setelah hasil pretest dan postest yang diperoleh baik di kelas kontrol maupun

kelas eksperimen, peneliti menemukan hal-hal yang terjadi sewaktu penelitian

dilakukan. Yakni, terdapat keberhasilan belajar siswa menggunakan materi menulis

teks prosedure kompleks sebagai bahan pembelajaran. Penemuan-penemuan tersebut

yakni, terjadi di kelas kontrol dan eksperimen. Siswa yang berada di kelas kontrol

sedikitnya berkisar 15 dari 35 siswa yang berhasil memahami materi pembelajaran

menulis teks prosedure kompleks dapat dipahami sebagai teks yang mengajarkan atau

mengarahkan tentang langkah-langkah yang telah ditentukan dengan demikian tes ini
154

lebih menekankan aspek bagaimana melakukan sesuatu, yang dapat berupa percobaan

atau pengamatan (Mahsun, 2014:30). Sedangkan di kelas eskperimen seluruh siswa di

kelas yaitu 35 siswa dari 35 siswa berhasil dalam memahami materi menulis teks

prosedure kompleks. Dengan demikian seluruh siswa kelas eksperimen dengan

menggunakan media bagan pohon mampu untuk pemebelajaran menulis teks

prosedure kompleks dibandingkan siswa kelas kontrol dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional hanya sedikit saja yang mampu untuk pembelajaran

menulis teks prosedure komplek.

Semua itu akan berhasil bila seorang pendidik (guru) menggunakan cara

mengajar ata menggunakan media bagan pohon. Penelitian diarahkan untuk

memperoleh gambaran yang sebenarnya dari penggunaan media bagan pohon

terhadap materi menulis teks prosedure kompleks pada siswa kelas XI SMA Negeri

22 Palembang. Hasil peneliti melakukan pengujian hipotesis terhadap nilai tersebut

untuk membuktikan berpengaruh tidaknya pembelajaran media bagan pohon terhadap

materi menulis teks prosedure kompleks pada siswa kelas XI SMA Negeri 22

Palembang.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji “t” dengan

taraf signifikan 𝑡0,05 dan derajat kebebasan dk = n- 2. Sebelum menggunakan rumus

tersebut, terlebih dahulu di cari varian dari nilai tes akhir kelas eksperimen dari kelas

kontrol. Untuk menguji kebenaran hipotesi pada penelitian ini, peneliti menggunakan

statistic uji “t” dengan rumus sebagai berikut:


155

𝑥1 + 𝑥2
t= 𝑠 2 𝑠 2
(Sudjana, 2013:67)
√ 1 + 2
𝑛1 𝑛2

Untuk mendapat 𝑠1 dan 𝑠2 diperoleh dari rumus sebagai berikut:


2
𝑛1 ∑ 𝑥1−(∑ 𝑥1 )2
𝑠12 =
𝑛1 (𝑛1 −1)

2
𝑛2 ∑ 𝑥2−(∑ 2)2
𝑠22 = (Sudjana, 2013:239)
𝑛2 (𝑛2−2)

Menurut derajat kebebasan:

dk=( 𝑛1 + 𝑛2 ) - 2

dk= (35 + 35) – 2

dk= 70 – 2

dk= 68

melalui hasil perhitungan diketahui bahwa terjadi hasil yang signifikan antara

kelas eksperimen dengan kelas kontrol, diektaahui nilai kelas eksperimen eksperimen

adalah 63,30 yang lebih besar dari nilai kelas kontrol yaitu dengan nilai 53,58.

Setelah dilihat pada 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 hasil yang diperoleh sebesar 4,378 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf

signifikan 𝑡0,05 dengan dk = 68 yaitu sebesar 1,670. Jadi, 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar

dibandingan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 6,330>1,670.

Dengan demikian, dapat disimpulkan pengaruh media bagan pohon untuk

meningkatkan keterampilan menulis teks prosedure kompleks pada kelas XI SMA

Negeri 22 Palembang telah meningkat terhadap peningkatan dalam menulis teks


156

prosedure kompleks di SMA Negeri 22 Palembang atau dengan kata lain pengujian

hipotesis ini yaitu 𝐻0 ditolak dan 𝐻𝑎 diterima.

C. Pembahasan Data Angket

Menurut Arikunto (2013:194), angket atau kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket dipakai

untuk menyebutkan metode ataupun instrumen, jadi dalam menggunakan metode

angket atau kuesioner instruemen yang dipakai adalah angket kuesioner.

Angket disebarkan kepada siswa sebanyak 15 pertanyaan berbentuk objektif

(pilihan ganda) dengan tiga alternative jawaban dan angket tersebut diberikan dengan

tujuan untuk mendapatkan data tambahan, yaitu minat siswa dalam menulis teks

prosedure kompleks. Angket ini diberikan kepada siswa sampel dan berisi

pertanyaan-pertanyaan mengenai menulis teks prosedure kompleks termasuk

kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam menerima materi menulis teks

prosedure komplek di dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Untuk menghitung data angket peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑓
Rumus P = x 100% (Sudjono, 2012: 43)
𝑛

Keterangan:
P: Jumlah persesntasi yang diingkan dicapai pada setiap alternatif
F: Frekuensi siswa yang memilih satu alternatif
N: Jumlah siswa yag dijadikan sampel
157

Berdasarkan analisis data angket diperoleh dari hasil sampel siswa sebagai

berikut:

1. Guru memberikan motivasi kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini

terbukti dari siswa yang memilih alternatif jawaban a (ya, memberi) sebanyak 30

siswa (83%).

2. Guru sudah memberikan contoh tentang materi teks prosedur kompleks. Hal ini

terbukti dari siswa yang memilih alternatif jawaban a (sudah) sebanyak 34 siswa

(98%).

3. Siswa menyukai materi tentang teks prosedur kompleks. Hal ini terbukti dari siswa

yang memilih alternatif jawaban a (suka) sebanyak 34 siswa (98%).

4. Siswa bertanya kepada guru untuk mempelajari teks prosedur kompleks. Hal ini

terbukti dari siswa yang memilih alternatif jawaban a (bertanya kepada guru)

sebanyak 21siswa (60%)

5. Siswa menggunakan buku paket Mendikbud dalam mempelajari teks prosedur

kompleks. Hal ini terbukti dari siswa yang memilih alternatif jawaban c (bebas

memakai buku apa saja) sebanyak 29 siswa (82%).

6. Siswa kadang-kadang mengalami kesulitan dalam mempelajari teks prosedur

kompleks. Hal ini terbukti dari siswa yang memilih alternatif jawaban b (kadang-

kadang) sebanyak 19 siswa 54%

7. Guru Bahasa Indonesia memberikan kesempatan bertanya untuk menanyakan hal-

hal yang belum dimengerti siswa. Hal ini terbukti dari siswa yang memilih

alternatif jawaban a (ya) sebanyak 33 siswa (94%).


158

8. Guru Bahasa Indonesia memberikan tugas/latihan setelah mempelajari teks

prosedur kompleks.Hal ini terbukti dari siswa yang memilih alternatif jawaban a

(ya) sebanyak 35 siswa (100%).

9. Guru Bahasa Indonesia memberikan tema tertentu untuk menulis teks prosedur

kompleks setelah mempelajari teks prosedur kompleks. Hal ini terbukti dari siswa

yang memilih alternatif jawaban jawaban a (ya) sebanyak 22 siswa (62%).

10. Guru Bahasa Indonesia selalu memeriksa tugas/latihan yang diberikan kepada

siswa. Hasil ini terbukti dari siswa yang memilih alternatif jawaban a (ya)

sebanyak 32 siswa (91%).

11. Dalam mempelajari teks prosedur kompleks siwa diberikan waktu yang cukup.

Hasil ini terbukti dari siswa yang memilih alternatif jawaban a (cukup) sebanyak

32 siswa (92%).

12. Siswa merasa ada perbedaan dalam mempelajari teks prosedur kompleks dengan

menggunakan media bagan pohon. Hal ini terbukti dari siswa yang memilih

alternatif jawaban a (ada perbedaan) sebanyak 21 siswa (60%).

13. Media Bagan pohon dapat membantu siswa dalam memahami dan menulis teks

prosedur kompleks. Hal ini terbukti dari siswa yang memilih alternatif jawaban a

(ya) sebanyak 30 siswa (85%).

14. Penggunaan media bagan pohon sangat menarik perhatian siswa dalam

mempelajarii teks prosedur kompleks. Hal ini terbukti dari siswa yang memilih

alternatif jawaban a (ya, menarik perhatian) sebanyak 30 siswa (85%).


159

15. Ya penggunaan media bagan pohon mendorong siswa untuk belajar kreatif. Hal

ini terbukti dari siswa yang memilih alternatif jawaban a (ya) 32 siswa (92%).

D. Pembahasan Data Wawancara

Wawancara atau interview adalah sebuah dialog atau proses yang dilakukan

pewawancara (interview) untuk memeperoleh informasi dari terwawancara

(interviewer), (Arikunti, 2013:198).

Teknik ini, peneliti tujukan kepada guru bahasa Indonesia yang mengajara di

kelas XI SMA Negeri 22 Palembang berupa 10 pertanyaaan yang pernah dialami

siswa dalam materi teks prosedure kompleks. Wawancara ini bertujuan untuk

memperoleh data sebagai informasi tambahan yang berkaitan dengan pembelajaran

teks prosedure kompleks dan cara mengajar guru di kelas.

Berdasarkan hasil data wawancara dengan guru Bahasa indonesia kelas XI

SMA Negeri 22 Palembang diperoleh informasi bahwa dalam mengajar materi

pelajaran khususnya teks prosedure kompleks, guru berpedoman pada kurikulum

2013 dan silabus kelas XI. Materi teks prosedure kompleks sudah diajarkan kepada

siswa kelas X dan hampir keseluruhan siswa sudah memahami materi teks prosedure

kompleks. Oleh karena itu, guru Bahasa Indonesia menganggap siswa tidak merasa

kesulitan dalam memahami materi teks prosedure kompleks.

Dalam menyampaikan materi teks prosedure kompleks biasanya guru terlebih

dahulu menjelaskan pengertian teks prosedure kompleks, kemudian ciri-ciri teks

prosedure kompleks, dan memberikan contohnya. Setelah itu guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal yang kurang dipahaminya.
160

Kemudian di akhir pembelajaran, guru memberikan evaluasi mengenai teks prosedure

kompleks.

Adapun buku yang guru gunakan dalam menyampaikan materi teks prosedure

kompleks adalah buku pegangan guru dan buku paket Bahasa Indonesia yang sama

dengan siswa. Mengenai strategi yang guru gunakan pada saat proses pembelajaran

biasanya guru membuat kelompok-kelompok belajar siswa, agar mereka bisa saling

berinteraksi dan bertukar pikiran, sejauh ini guru belum pernah menggunakan media

bagan pohon.
161

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh simpulan yaitu adanya pengaruh

media bagan pohon dalam menulis teks prosedur kompleks siswa kelas XI SMA

Negeri 22. Hal ini dibuktikan bahwa setelah dilihat pada 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 hasil yang diperoleh

sebesar 4,378 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan 𝑡0,05 dengan dk = 68 yaitu sebesar

1,671. Jadi, 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dibandingkan dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 6,330>1,671.

Hasil penelitian didukung pula oleh data angket dan data wawancara guru

yang menyatakan bahwa materi menulis teks prosedur kompleks telah disampaikan

oleh guru, siswa telah mengetahui pembelajaran menulis teks prosedur kompleks,

guru Bahasa Indonesia selalu memberikan kesempatan bertanya untuk siswa

menanyakan hal-hal yang belum dipahami siswa menulis teks prosedur kompleks.

Dengan demikian, hipotesis yang dikemukakan yaitu adanya pengaruh

menggunakan media bagan pohon dalam menulis teks prosedur kompleks pada siswa

kelas XI SMA Negeri 22 Palembang terbukti kebenaranya dapat diterima.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut

untuk peneliti, siswa, guru, dan sekolah.


162

a. Siswa, diharapkan dapat meningkatkan minat keterampilan dalam menulis teks

prosedure kompleks, menambah pengetahuan tentang pelajaran bahasa Indonesia

sehingga hasil yang dicapai efektif.

b. Peneliti, media Bagan Pohon dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran

materi bahasa Indonesia.

c. Guru, hendaknya dapat memilih dan menggunakan media yang tepat dalam proses

pembelajaran.

d. Sekolah, dapat memfasilitasi berbagai sumber belajar yang sesuai dengan

perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai