Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KRITIS JURNAL

Oleh
A. SUCIATI NURUL HIKMAH
105041104720

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022
ANALISIS KRITIS JURNAL KE-1

A. Referensi
Ahmadi F., Yusep. 2020. Hubungan Kekerabatan Bahasa Minang dan Bahasa
Sunda: Kajian Linguistik Bandingan Historis. Jurnal Ilmiah Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol 7. No. 1, 71-88.

B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membahas hubungan kekerabatan bahasa
Minang dan bahasa Sunda dengan menggunakan teori linguistik bandingan
historis dan leksikostatistik sebagai metodenya.

C. Metode Penelitian
Peneltian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif yang disesuaikan
dengan teori Linguistik Bandingan Historis dan metode leksikostatistik. Data
dalam penelitian ini adalah seratus kata bahasa Minang dan seratus kata
bahasa Sunda dengan seratus kata N.H. Kern sebagai glos atau kata dasarnya.

D. Fakta- Fakta pendukung Disertasi


No. Fakta pendukung Disertasi Ket
1. Bahasa Minang dan bahasa Sunda secara geografis daerah Pendahuluan
persebarannya terletak berjauhan. Merunut pada
pembagian rumpun bahasa menurut Salzner (1960) baik
bahasa Minang maupun bahasa Sunda terletak dalam
daerah geografis rumpun Austronesia (lihat Keraf, 1984,
hlm, 205).
2. Kemudian dalam menentukan tingkat kekerabatan dua Metode
bahasa tersebut menggunakan rumus: Jumlah kata yang Penelitian
identik dan mirip:
Tingkat kekerabatan = -------------------------- X 10
kata dasar yang diperhitungkan
3. Terdapat empat kosakata yang memiliki kesamaan antara Hasil dan
bahasa Minang dan bahasa Sunda. Bahasa Minang dan Pembahasan
bahasa Sunda terdapat tiga puluh empat kosakata yang
memiliki kemiripan leksikon.
4. Variasi konsonan adalah perubahan bunyi konsonan yang Hasil dan
teratur antara bahasa Minang dan bahasa Sunda sehingga Pembahasan
membentuk sebuah kaidah sistem bunyi.
Variasi vokal adalah perubahan bunyi vokal yang terjadi
dalam bahasa Minang dan bahasa Sunda secara tidak
teratur.

E. Kelebihan dan kekurangan Jurnal


Jurnal ini memiliki kelebihan unuk digunakan sebagai referensi guna
mendukung disertasi saya diantaranya:
1. Metode yang dikemukakan detail dan lengkap
2. Hasil pembahasan dilengkapi dengan kosa kata dasar sehingga lebih
mudah menganalisis kekerabatan bahasa Minang dan bahasa Sunda

F. Pertanyaan yang dimunculkan


seberapa besar tingkat kekerabatan bahasa Minang dan bahasa Sunda dan
seperti apa kesamaan fonetis dari setiap kata- kata dua bahasa tersebut.

G. Refleksi
Jurnal ini memberikan gambaran kepada saya jumlah kosakata bahasa Minang
dan bahasa Sunda, jumlah kosakata yang memiliki kemiripan leksikon secara
fonetik antara bahasa minang dan bahasa Sunda dan persentase kata
berkerabat antara bahasa Minang dan bahasa Sunda.
ANALISIS KRITIS JURNAL KE- 2

A. Referensi
Jin Ryeo, Park. 2019. Pemerolehan Bahasa Kedua (Bahasa Indonesia) Pada
Anak Usia 2 Tahun. Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra, Vol. 1, No. 1, 15-28.

B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan sistem
pemerolehan bahasa anak umur dari usia 2 tahun 3 bulan sampai usia 2 tahun
6 bulan, khususnya yang mencakup Fonologi, Morfologi, dan Sintaksis.

C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Data secara keseluruhan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
daskriptif kualitatif. Langkah yang dilakukan adalah data yang berupa
rekaman ditranskripsikan ke dalam bentuk tulisan. Pengujian keabsahan data
ini dilakukan teknik kredibilitas.

D. Fakta- Fakta pendukung Disertasi


No. Fakta pendukung Disertasi Ket
1. Menurut Steinberg (1999:203), terdapat dua faktor di Pendahuluan
dalam penerimaan bahasa kedua, yaitu faktor psikologis
dan faktor sosial. Dalam faktor psikologis, kita harus
mempertimbangkan proses intelektual yang berhubungan
dengan struktur dan aturan tata bahasa, memori, yang
mana berperan sangat penting dalam terjadinya
pembelajaran, dan gerak, yang mencakup penggunaan
artikulator untuk berbicara (lidah, bibir, pita suara, dan
lain-lain). Pada proses intelektual, terdapat dua cara
dalam mempelajari struktur dan aturan bahasa kedua:
seseorang dapat menjelaskannya kepada kita
(eksplikasi/dengan penjelasan) atau dengan cara
menemukannya sendiri (induksi).
2. Ada dua pengertian mengenai pemerolehan bahasa. Kajian Teori
Pertama, pemerolehan bahasa mempunyai permulaan
yang mendadak. Kedua, pemerolehan bahasa memiliki
suatu permulaan yang gradual, yang muncul dari prestasi-
prestasi motorik, sosial, dan kognitif pralinguistik.
3. Menurut Sigel dan Cocking (2000:5), pemerolehan Kajian Teori
bahasa merupakan proses yang digunakan oleh anak-anak
untuk menyesuaikan serangkaian hipotesis dengan ucapan
orang tua sampai dapat memilih kaidah tata bahasa yang
paling baik dan sederhana dari bahasa yang bersangkutan.
4. Alat mekanisme kognitif yang bersifat umum digunakan Kajian Teori
untuk menguasai segala-galanya termasuk bahasa. Bagi
Chomsky dan Miller pula, alat yang khusus ini dikenali
sebagai Language Acquisition Device (LAD) yang
fungsinya sama seperti yang pernah dikemukakan oleh
Lenneberg yang dikenali sebagai “Innate Prospensity for
Language”. Bayi-bayi yang baru lahir sudah mulai
mengecap bunyi-bunyi yang terdapat di sekitarnya.

E. Kelebihan dan kekurangan Jurnal


Jurnal ini memiliki kelebihan unuk digunakan sebagai referensi guna
mendukung disertasi saya diantaranya:
1. Pembahasan tentang bahasa kedua sangat lengkap
2. Metode yang dikemukakan detail dan lengkap

F. Pertanyaan yang dimunculkan


Bagaimana proses pemerolehan bahasa kedua bagi anak-anak ?
G. Refleksi
Jurnal ini memberikan gambaran kepada saya analisis pemerolehan bahasa
mulai dari pemerolehan dan produksi fonologis, morfologis, dan sintaksis.

ANALISIS KRITIS JURNAL KE-3

A. Referensi
Peri Syaprizal, Muhammad. 2019. Proses Pemerolehan Bahasa Pada Anak.
Jurnal AL-HIKMAH. Vol 1, No 2.

B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pemerolehan bahasa
pada anak usia 0-6 tahun..

C. Metode Penelitian
Data diambil menggunakan metode deskriptif dengan mengambil data dari
wawancara langsung terhadap orang tua anak, dengan tahapan pengumpulan
data, analisis data, dan penyajian hasil analisis.

D. Fakta- Fakta pendukung Disertasi


No. Fakta pendukung Disertasi Ket
1. Menurut Chaer dan Agustina (2014). Pemerolehan bahasa Tinjauan
kedua atau bilingualisme adalah rentangan bertahap yang Teori
dimulai dari menguasai bahasa pertama (B1) ditambah
mengetahui sedikit bahasa kedua (B2), lalu penguasaan
B2 meningkat secara bertahap, sampai akhirnya
menguasai B2 sama baiknya denganB1.
2. Beberapa pakar teori belajar bahasa kedua beranggapan Tinjauan
bahwa anak-anak memperoleh bahasa, sedangkan orang Teori
dewasa hanya dapat mempelajarinya. Akan tetapi
hipotesis pemerolehan-belajar menuntut orang-orang
dewasa juga memperoleh, bahwa kemampuan memungut
bahasa tidak hilang pada masa remaja.
3. Ellis dalam Chaer (2002:242) menyebutkan adanya dua Tinjauan
tipe pembelajaran bahasa Teori
yaitu tipe naturalistik dan tipe formal dalam kelas.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa Tinjauan
kedua pada anak yaitu : faktor umur, karena ketika umur Teori
masih kanak-kanak akan lebih mudah mengakuisisi
bahasa kedua; faktor bahasa pertama (ibu), karena bahasa
pertama sangat berpengaruh pada tata bahasa lainnya;
faktor lingkungan, lingkungan merupakan faktor yang
sangat penting bagi pemerolehan bahasa pada anak karena
anak usia sampai 6 tahun akan mengakuisis bahasa yang
ia sering dengar dari lingkungan terutama lingkungan
keluarga, teman dan masyarakat.

E. Kelebihan dan kekurangan Jurnal


Jurnal ini memiliki kelebihan unuk digunakan sebagai referensi guna
mendukung disertasi saya diantaranya:
1. Metode yang dikemukakan detail dan lengkap
2. Teori tentang pemerolehan bahasa sangat lengkap
3. Hasil dan pembahasan penelitian mudah dipahami

F. Pertanyaan yang dimunculkan


1. Bagaimana proses pemerolehan bahasa yang dibatasi pada pemerolehan
bahasa pada anak?
2. Apa saja Tipe Pemerolehan Bahasa?
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemerolehan Bahasa Kedua?
G. Refleksi
Jurnal ini memberikan gambaran kepada saya Pengertian pemerolehan bahasa
kedua, Faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa kedua pada
anak.

Anda mungkin juga menyukai