PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
yaitu bahasa pertama atau bahasa asli, bahasa ibu dalam tahun-tahun pertama
kehidupan di dunia ini. Walaupun tidak disangkal adanya kekecualian
misalnya secara fisiologis ataupun alasan-alasan lain. Peranan pemerolehan
bahasa pertama merupakan sesuatu yang negative terhadap pemerolehan
bahasa kedua. Dengan perkataan lain, pemerolehan bahasa pertama mendapat
andil untuk turut campur tangan dalam belajar pemerolehan bahasa kedua,
seperti adanya ciri-ciri pemerolehan bahasa pertama yang ditransfer ke dalam
pemerolehan bahasa kedua.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan sebagai salah satu bahan informasi dalam hal
penelitian tentang pemerolehan bahasa anak, Selain itu, penelitian ini
diharapkan pula sebagai bahan masukan bagi penelitian yang relevan,
khususnya dalam hal pemerolehan bahasa anak usia di bawah 5 tahun.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan bahasa tulis. Dalam
kajian linguistik, bahasa lisan sangat penting karena dianggap sempurna.
Orang yang sedang berbicara dapat menambahkan unsur-unsur
suprasegmental pada ucapannya. Selain itu, seorang pembicara dapat
menambah kejelasan tuturannya dengan bantuan gerakan anggota badan
(paralinguistik). Sedangkan pada bahasa tulis sebagai objek sekunder
karena jika kita meneliti suatu bahasa yang penuturnya sudah tidak kita
temukan lagi, kita menggunakan bahasa tulis.
2. Hakikat Bahasa
3
a. Bahasa itu sebuah sistem bahasa bukanlah sebuah unsur yang
terkumpul secara tak beraturan tetapi diatur oleh pola-pola yang
sistematis dan sistemis, yaitu tersusun dari sistem fonologi, gramatika,
dan leksikon
b. Bahasa itu berupa bunyi bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia
c. Bahasa itu arbitrer tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa
dengan yang dilambangkannya. Andai ada hubungan wajib antara
lambang dengan yang dilambangkannya maka di muka bumi ini tidak
akan ada bermacam-macam bahasa.
d. Bahasa itu bermakna. Lambang bunyi [kuda] memiliki makna sejenis
binatang berkaki empat yang bisa dikendarai. Lambang bunyi itu ada
yang wujudnya kongkret dan ada yang abstrak contohnya kata agama
tidak ada acuan (referent) bendanya.
e. Bahasa itu konvensional. Pengunaan suatu lambang untuk suatu konsep
tertentu bersifat konvensional, yaitu berdasarkan kesepakatan
masyarakat penuturnya.
f. Bahasa itu bersifat unik artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang
spesifik yang tidak bisa dimiliki oleh yang lain. Contoh kata nasi dalam
bahasa Indonesia memiliki keunikan dibandingkan dengan bahasa
lainnya.
g. Bahasa itu universal artinya terdapat ciri-ciri yang sama yang dimiliki
oleh setiap bahasa. Contohnya setiap bahasa memiliki satuan-satuan
bahasa yang bermakna, yaitu kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana.
h. Bahasa itu produktif artinya dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang
jumlahnya tidak terbatas.contohnya dari fonem /a/,/i/,/k/,dan /t/ bisa
menghasilkan beberapa kata.
i. Bahasa itu bervariasi yaitu idiolek: variasi bahasa yang sifatnya
perseorangan; dialek: variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok
4
anggota masyarakat pada suatu tempat atau suatu waktu; ragam: variasi
bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan, atau keperluan tertentu
j. Bahasa itu bersifat dinamis. Bahasa mengalami perubahan seiring
dengan perkembangan zaman. Contohnya pada tataran fonem.
k. Bahasa sebagai alat interaksi social, bahasa dijadikan alat untuk bekerja
sama antar sesama manusia
l. Bahasa merupakan identitas penuturnya, bahasa merupakan penanda
jati diri penuturnya.
m. Bahasa itu berwujud lambang.
B. Pengertian Psikolinguistik
1. Pengertian Psikolinguistik
5
kalimat yang didengarnya pada waktu berkomunikasi, dan bagaimana
kemampuan bahasa itu diperoleh oleh manusia. Jadi, dapat disimpulkan
psikolinguistik adalah suatu cabang ilmu linguistik interdisipliner yang
mengkaji proses-proses mental manusia dikaitkan dengan perilaku bahasa
seseorang.
6
b. Learning teory
7
Lenneberg salah seorang ahli teori belajar bahasa yang sangat
terkenal (1969) mengatakan bahwa perkembangan bahasa bergantung pada
pematangan otaksecara biologis. Pematangan otak memungkinkan ide
berkembang dan selanjutnya memungkinkan pemerolehan bahasa anak
berkembang. Terdapat banyak bukti,manusia memiliki warisan biologis
yang sudah ada sejak lahir berupakesanggupannya untuk berkomunikasi
dengan bahasa, khusus untuk manusia. Bukti yang memperkuat
pendapatnya itu, antara lain:
8
karenanya bahasa kedua sangat diperlukan untuk kepentingan politik,
ekonomi dan pendidikan.
9
D. Tahap Perkembangan Bahasa Anak
10
‘kata’ karena kata itu merupakan ekspresi dari ide-ide yang kompleks,
yang pada orang deawasa akan dinyatakan dalam kalimat yang lengkap.
Kalau ada lebih dari dua kata di bidang morfologi belum terlihat
perkembangan yang nyata, maka pada periode kalimat lebih dari dua
kata sudah terlihat kemampuan anak di bidang morfologi. Keterampilan
membentuk kalimat bertambah, terlihat dari panjangnay kalimat,
kalimat tiga kata, kalaimat empat kata, dan seterusnya. Pada periode ini
penggunaan nahasa tidak bersifat egosentris lagi, melainkan anak sudah
mempergunakan untuk komunikasi dengan orang lain, sehingga
mulailah terjadi suatu hubungan yang sesungguhnya antara anak dengan
orang dewasa.
11
3. Tahap Diferensiasi (usia 2,5 – 5 tahun)
12
BAB III
PEMBAHASAN
A. Teori Bahasa
1. Teori Behaviorisme
2. Teori Nativisme
13
dilahirkan sudah memiliki bakat untuk memperoleh dan belajar bahasa.
Teori tentang bakat bahasa itu memperoleh dukungan dari berbagai sisi.
Eric Lenneberg (1967) membuat proposisi bahwa bahasa itu merupakan
perilaku khusus manusia dan bahwa cara pemahaman tertentu,
pengkategorian kemampuan, dan mekanisme bahasa yang lain yang
berhubungan ditentukan secara biologis.
3. Teori Kognitivisme
4. Teori Fungsional
14
menggambarkan penelitian itu sebagai interaksi anak dengan
lingkungannya dengan interaksi komplementer antara perkembangan
kapasitas kognitif perseptual dengan pengalaman bahasa mereka.
Penelitian itu berkaitan dengan hubungan antara perkembangan kognitif
dengan pemerolehan bahasa pertama
5. Teori Konstruktvisme
6. Teori humanisme
15
setiap siswa sebagai objek pembelajaran memiliki alas an yang berbeda
dalam mempelajari bahasa. Tujuan utama dari teori ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan siswa agar bisa berkembang di tengah
masyarakat.
B. Pendekatan Bahasa
1. Pendekatan Behaviorisme
2. Pendekatan Nativisme
16
berbahasa pada hakikatnya hanyalah mengisi detail dalam struktur yang
sudah ada secara alamiah.
3. Pendekatan Kognitif
5. Pendekatan Tujuan
17
6. Pendekatan Struktural
7. Pendekatan Komunikatif
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
19
Interaksi Sosial, Pendekatan Tujuan, Pendekatan Struktural, dan
Pendekatan Komunikatif.
B. Saran
20