Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wita Ramadhianty Kusuma

NRM : 1304617071
Kelas : Pendidikan Biologi B 2017

BRYOPHYTA

Bryophyta

Hepaticopsida Anthocerotopsida Bryopsida

Kebanyakan bryophyta tidak memiliki jaringan yang kompleks, namun mereka memiliki
keragaman dalam bentuk dan ekologinya. Ukuran mereka rata rata kecil dibandingkan dengan
tanaman yang lain dan mereka dapat ditemukan di seluruh dunia. Bryophyta tidak memiliki biji
dan jaringan pengangkut air khusus. Karena tidak punya jaringan pengangkut khusus untuk
mengangkut air dan makanan, bentuk mereka sangat pendek.
Sebagian besar bryophyta hidup atau tumbuh di tempat yang lembab dan teduh, seperti
permukaan tanah yang lembab, dinding yang lembab, dan batang kayu, meskipun seringnya
hidup di tempat yang basah atau lembab, beberapa lumut bisa juga hidup di lingkungan yang
relative kering seperti tanah berpasir. Kebanyakan kelompok yang ditemui adalah lumut hijau
yang menempel pada batang kayu yang sudah membusuk, menempel pada kukit pohon, dan
dapat juga tumbuh di aliran air dan juga di rawa-rawa.
Dalam siklus hidupnya, bryophyta menunjukan pergantian generasi yaitu antara generasi
gametofit dan generasi sporofit, dimana pada fase gametofit menghasilkan sperma di
antheridium dan sel telur di arkegonium, sedangkan fase sporofit menghasilkan spora. Generasi
gametofit dan generasi sporofit secara bergantian saling melengkapi siklus hidupnya tetapi, fase
gametofit mendominasi siklus hidupnya. Setelah spora berkecambah, ia akan membentuk
protonema, setelah itu protonema akan berkembang menjadi gamet jantan dan betina yang akan
menghasilkan sperma dan sel telur. Lalu sperma dan sel telur akan fertilisasi dan menghasilkan
zigot. Zigot akan berkembang menjadi sporangium atau kantung spora yang akan menghasilkan
spora, lalu nanti spora jatuh ke tanah dan fase / siklus hidup akan terulang kembali.
Dalam pengklasifikasiannya, bryophyta terdiri dari 3 kelas yang meliputi ratusan spesies yang
berbeda, yaitu :
1. Hepaticopsida
Biasa disebut juga dengan lumut hati (liverworts), karena bentuk thallusnya seperti
bentuk hati dan biasanya hidup ditempat yang basah tetapi ada juga yang hidup ditempat
yang kering . Ditandai dengan daunnya yang tidak berdiferensiasi, memiliki batang yang
rata, dan rizoidnya bersel tunggal. Kapsulnya hanya terdiri dari 1 lapisan epidermis dan
tidak ada stomata. Sel-selnya mengandung minyak. Reproduksi vegetatifnya membentuk
kuncup atau gemma yang bentuknya seperti mangkok, sedangkan reproduksi
generatifnya menghasilkan gamet jantan dan betina. Contohnya adalah Marchantia

2. Anthocerotopsida
Biasa disebut dengan lumut tanduk atau hornworts karena bentuknya silinder seperti
tanduk. Distribusi mereka tersebar luas seluruh dunia kecuali di Benua Antartika,
kebanyakan hidup di daerah yang lembab dan biasanya menempel pada bebatuan tetapi
ada juga yang bersifat epifit. Memiliki rizoid yang berfungsi untuk menempel pada tanah.
Cara reproduksinya sama seperti reproduksi lumut hati. Anthocerotopsida memiliki
bentuk thallus seperti lobus / berkerut dan memiliki toreh, memiliki columella di bagian
pusat. Contoh : Anthoceros

3. Bryopsida
Termasuk kelas yang paling besar karena spesiesnya cukup banyak. Mereka memiliki
rizoid yang bercabang dan multiseluler. Lumut ini dapat ditemukan di bebatuan, batang
pohon, di rerumputan dan di rawa rawa. Kapsul sporofitnya dikelilingi oleh cincin gigi
peristome.

Peranan :
Bisa digunakan sebagai obat untuk beberapa penyakit, digunakan untuk penelitian sebagai ilmu
pengetahuan, dan bisa juga dijadikan sebagai hiasan rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai