Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Mikrobiologi

Isolasi Mikroba Dari Lingkungan

Oleh :
Nama : Wita Ramadhianty Kusuma
NIM : 1304617071
Kelompok :9
Tanggal Praktikum :
Dosen : Dr. Dalia Sukmawati, M.Si
Annisa Wulan Agus U, S.Si., M.Si

Pendidikan Biologi B 2017


Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan mikroba di alam sangat melimpah, kita bisa menemukan mikroba
dimana mana seperti pada lingkungan sekitar, pada makanan, bahkan pada di dalam tubuh
kita. Bukan hanya pada makhluk hidup, mikroba juga dapat ditemukan di benda mati.
Populasi mikroba di alam tidak terpisah sendiri sendiri menurut jenisnya, namun terdiri
dari campuran berbagai macam sel, campuran ini sangat kompleks karena sangat banyak
jenisnya.

Untuk dapat mengetahui setiap jenisnya, maka kita harus menyediakan kultur
murni yang teridiri dari satu jenis yang dapat diketahui bentuk, susunan, permukaannya
dan lain lain. Kultur murni dapat didapat dengan menggunakan metode isolasi mikroba.
Isolasi merupakan metode yang digunakan untuk memindahkan atau memisahkan mikroba
dari suatu lingkungan sehingga diperoleh kultur murni dan menumbuhkannya dalam suatu
medium buatan. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari
pembelahan dari satu sel tunggal. Agar sifat sifat tersebut tampak jelas, media buatan
biasanya harus berupa media padat. Terdapat beberapa cara untuk mengisolasi bakteri
seperti streak plate (cawan gores), spread plate (cara sebar), dan pour plate (cawan tuang).

Mikroba juga membutuhkan nutrisi dan lingkungan yang sesuai untuk


pertumbuhannya, oleh karena itu media buatan yang kita buat harus mengandung nutrisi
yang diperlukan mikroba agar mikroba dapat tumbuh di media yang kita inginkan. Selain
itu factor lain seperti pH, kadar oksigen, suhu juga harus diperthatikan dengan baik agar
lingkungannya mendukung. Umumnya pemilihan medium atau media yang akan dipakai
tergantung dari mikroba jenis apa yang akan kita tumbuhkan, agar tiap medium memiliki
karakteristik yang sesuai dengan tujuan sehingga seringkali digunakan beberapa zat
tertentu ysng mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba
(Suriawiria, 2005)

B. Tujuan
 Mampu memahami beberapa tahapan dalam isolasi mikroba
 Mampu memisahkan mikroba dari lingkungannya sehingga mendapatkan kultur murni
 Mengetahui beberapa sifat dari mikroba
 Mengetahui adanya mikroorganisme di lingkungan sekitar
 Mengidentifikasi jenis koloni mikroorganisme
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
 Cawan petri
 Cotton buds (steril)
 Medium NA dan PDA
 Suspensi / bahan yang mengandung bakteri
 Lampu spirtus
 Label
 Pipet
 Alkohol
 Drugalsky

B. Cara Kerja
1. Isolasi Mikroba dengan Metode Cawan Gores
Pastikan meja kerja selalu bersih dari kotoran dan benda benda yang tidak
digunakan selama penelitian, bersihkan meja menggunakan alcohol 70 % sebelum
digunakan, setelah itu buat medium lempeng agar dengan menuangkan media agar
yang tengah mencair ke dalam cawan petri yang sudah steril, tunggu media hingga
dingin dan memadat. Jika media sudah siap, gunakan cotton buds steril untuk
mengambil mikroba dari bagian tubuh (telinga), masukan cotton buds ke dalam telinga
dan goreskan cotton buds ke dalam media yang sudah terlebih dahulu dibuat, lakukan
setiap langkah secara aseptis. Jika sudah tutup cawan petri tersebut, bungkus dan beri
label. Kemudian inkubasikan selama 24-48 jam dan amati koloni dan catat hasilnya.

2. Isolasi Mikroba dengan Metode Cawan Tuang


Pertama tama sediakan suspensi/bahan yang mengandung bakteri yang telah
dihaluskan, lalu masukan bahan ke dalam cawan petri yang telah steril menggunakan
pipet sebanyak 1 ml, lalu tuangkan medium nutrient agar cair ke dalam cawan petri
yang telah berisi suspensi bakteri. Setelah itu tutup kembali cawan petri dan ratakan
diatas meja dengan cara menggeser cawan petri sarah angka 8 secara perlahan sampai
suspensi dan media tercampur dengan rata. Jika sudah tunggu hingga agar memadat
dan bungkus kembali cawan petri dalam keadaan terbalik dan beri label. Jika semua
sudah dilakukan, inkubasikan selama 24-48 jam, amati dan catat hasilnya. Lakukan
setiap langkah secara aseptis

3. Isolasi Mikroba dengan Metode Spread


Siapkan media nutrient agar terlebih dahulu dengan menuangkan media cair ke
dalam cawan petri yang sudah steril, biarkan media hingga dingin dan memadat.
Apabila media sudah siap, tuangkan suspensi bakteri menggunakan pipet sebanyak 0,1
ml ke dalam cawan petri yang sudah berisi media NA. Tuang suspensi dengan hati hati.
Setelah itu ratakan menggunakan drugalsky hingga menyebar. Kemudian tutup
kembali cawan petri dan bungkus dengan keadaan terbalik dan beri label. Inkubasikan
selama 24-48 jam dan catat hasilnya.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Streak Plate Method Pour Plate Methode Spread Plate Methode


NO Hasil (koloni mikroba gores telinga (koloni mikroba ekstrak (koloni mikroba ekstrak
pada PDA) somay pada NA) somay pada NA)

1 Foto

2 Bentuk Koloni - Tak beraturan dan Berbenang – benang


menyebar
3 Tepian - Tak beraturan Seperti benang
4 Elevasi - Datar Seperti tombol
5 Warna - Putih kekuningan Putih kekuningan

B. Pembahasan
1. Streak Plate Methode
Dalam isolasi bakteri menggunakan streak plate methode digunakan
mikroba dari bagian tubuh (telinga) dan media yang digunakan adalah PDA.
Pertama – tama media dituangkan ke dalam cawan petri yang sudah steril lalu
biarkan hingga dingin dan memadat. Setelah medium padat, ambil mikroba dari
telinga dengan menggunakan cotton buds steril dan goreskan di permukaan
agar, selama penggoresan agar cawan dibuka secukupnya. Goreskan
permukaan agar dengan dibuat zigzag, lalu inkubasi selama 24-48 jam. Setelah
di inkubasi seharusnya akan terlihat koloni yang berkumpul pada goresan
tersebut, namun karena ada kesalahan dalam pengerjaan, sehingga tidak
dihasilkan biakan. Mungkin terjadi kesalahan pada media yang digunakan atau
saat menggoreskan cotton buds ke permukaan media, terdapat beberapa
kemungkinan sehingga koloni tidak ditemukan pada media ini.

2. Pour Plate Methode


Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan bahwa jumlah
koloni pada media tumbuh dan bertambah banyak. Hal ini disebabkan bakteri
yang ditumbuhkan pada media tumbuh karena media yang digunakan sesuai
dengan karakteristik nutrisi, suhu, pH, dan lingkungan yang dibutuhkan
bakteri untuk tumbuh sehingga bakteri dapat tumbuh dengan baik. Bentuk dan
struktur mikroskopis dari bakteri yang terdapat pada media itu tidak dapat
diketahui dikarenakan tidak dilakukannya pengamatan dengan menggunakan
mikroskop dan hanya terlihat struktur dan bentuk optik kasarnya yang terlihat
dengan mata telanjang. Dalam metode cawan tuang atau pour plate method ini
didapatkan koloni mikroba dengan berbagai sifat. Bentuk koloni dalam
metode ini tak beraturan dan menyebar dan tepian yang tak beraturan pula,
elevasinya datar dan memiliki warna putih kekuningan.

3. Spread Plate Methode


Metode sebar atau spread plate adalah teknik isolasi dengan menyebarkan
suspensi bakteri di permukaan agar diperloleh kultur murni, dengan cara
mengambil suspensi cairan sebanyak 0,1 ml menggunakan pipet, kemudian
teteskan diatas permukaan media agar yang telah memadat. Kemudian sebarkan
cairan suspensi menggunakan drugalsky yang steril pada permukaan media
agar supaya tetesan suspensi merata. Pada metode sebar membutuhkan tetesan
suspensi bakteri yang lebih sedikit daripada metode tuang karena metode sebar
bertujuan untuk menumbuhkan koloni di permukaan media saja, sedangkan
metode tuang membutuhkan ruang yang lebih luas untuk penyebarannya
sehingga diberikan lebih banyak. Setelah mikroba ditumbuhkan pada media
agar cawan dan setelah diinkubasi, maka terlihat pertumbuhan mikroba dengan
bentuk koloni berbenang benang, dan tepiannya juga berbenang benang,
memiliki elevasi seperti tombol karena menonjol dan berwarna putih
kekuningan.
KESIMPULAN

Dari percobaan praktikum di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan


mikroba diluar dari lingkungan alamiahnya, untuk memperoleh biakan murni.
Biakan murni yaitu mikroba yang sudah tidak bercampur lagi dengan mikroba
lainnya.
2. Jenis koloni yang tumbuh pada media memiliki ciri-ciri organisme yang
berbeda. Dari bentuk, tepi, elevasi hingga warnanya bervariasi.
3. Media diperlukan untuk perkembang biakan mikroba
4. Teknik isolasi terdapat beberapa cara atau metode seperti streak plate method,
pour plate method, dan spread plate method.
5. Teknik isolasi harus dilakukan secara steril agar tidak terkontaminasi oleh
mikroba yang tidak diinginkan
DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, S. (1992). Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama .

Lay, B. W. (1994). Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: Raja Gramindo Persada.

Machmud, M. (1994). Teknik Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba . Bogor: BPBTP.

Suriawiria. (2005). Mikrobiologi Dasar . Jakarta : Papas Sinar Sinanti.

Waluyo, L. (2007). Mikrobiologi Umum. Malang: UMM Press .

Anda mungkin juga menyukai