I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara miritim yang memiliki
perairan yang sangat luas. Perairan tersebut terdiri dari laut, sungai, payau, danau dan lainnya.
Jika kita berbicara tentang perairan sudah tentu tidak lepas dari organisme yang hidup
didalamnya, salah satunya ikan. Ikan secara taxonomi adalah makhluk hidup bertulang belakang
yang bernafas dengan insang, berdarah dingin, suhu tubuh sesuai dengan lingkungan dan hidup
di air. Perairan di muka bumi dapat dibedakan atas perairan umum dan perairan asin (perairan
laut), dimana perairan umum sebagian besar materinya adalah perairan tawar, yang meliputi
sungai, rawa, danau dan waduk. Perairan umum (open waters) adalah bagian permukaan bumi
yang secara permanen atau berkala digenangi air, baik air tawar, air payau maupun air laut, mulai
dari garis pasang surut terendah ke arah daratan dimana badan air tersebut terbentuk secara alami
atau buatan. Laut memiliki sumberdaya alam yang penting untuk kehidupan di masa kini dan
akan datang. Sumberdaya disamping dieksploitasi bagi kebutuhan manusia juga perlu
dilestarikan. Ekosistem laut meliputi 3 aspek meliputi; fisika, kimia dan biologi. Komponen dari
ekosistem salah satunya adalah ikan, baik secara herbivora, carnivora dan omnivora mempunyai
peranan penting bagi manusia secara ekonomi dan konsumsi. Menurut Pulungan (1985), jumlah
spesiesikan yang tercatat didaerah Riau diperkirakan mencapai 300 spesies. Dari jumlah tersebut
antara spesies yang satu dengan spesies yang lainnya sudah tentu memiliki beberapa kesamaan
dan perbedaan identitas yang pada dasarnya dapat dijadikan sebagai dasar pengklasifikasian.
Perikanan merupakan suatu bidang ilmu yang terus berubah dan berkembang. Sebagai ilmu yang
mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan penangkapan, pemeliharaan, dan
pembudidayaan ikan, ilmu perikanan sangat membantu pencapaian sasaran pembangunan
nasional, yakni masyarakat maritim yang mandiri (Fujaya, 2004). Wilayah Indonesia sebagian
besar terdiri dari laut yang hampir 70% dari total luas wilayah Indonesia keseluruhan adalah 5,8
juta km2, terdiri dari 2,8 juta km2 perairan nusantara, 0,3 km2 perairan laut territorial dan 2,7
km2 perairan ZEE Indonesia dimana Indonesia mempunyai hak pengelolaannya, dimana
Indonesia memiliki garis pantai yang panjangnya sekitar 81.000 km2 dan merupakan garis pantai
yang terpanjang di dunia setelah Canada serta memiliki 17.508 buah pulau (Dinas Perikanan TK
I Provinsi Riau, 1977). Laut memiliki sumberdaya alam yang penting untuk kehidupan di masa
kini dan akan datang. Sumberdaya disamping dieksploitasi bagi kebutuhan manusia juga perlu
dilestarikan. Ekosistem laut meliputi 3 aspek meliputi; fisika, kimia dan biologi. Komponen dari
ekosistem salah satunya adalah ikan, baik secara herbivora, carnivora dan omnivora mempunyai
peranan penting bagi manusia secara ekonomi dan konsumsi. 1.2. Tujuan dan Manfaat
Praktikum Adapun tujuan praktikum ini yaitu untuk melatih mahasiswa agar dapat mengetahui
bagaimana Sistem Peredaran Darah dan Syaraf pada ikan, serta apa-apa saja organ yang
berhubungan dengan sistem tersebut. Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini selain
mengetahui klasifikasi serta morphometrik ikan, juga dengan ini mahasiswa dapat mengetahui
bentuk Sistem Peredaran Darah, dan organ lain yang membantu sistem syaraf. II. TINJAUAN
PUSTAKA Secara anatomi ikan mempunyai sepuluh sistem yang bekerjasama dalam
membentuk keseluruhan individu, adapun kesepuluh sistem tersebut yaitu sistem saraf, sistem
peredaran darah, sistem integumen, sistem otot, sistem pencernaan, sistem rangka, sistem
ekskresi, sistem pernapasan dan sistem reproduksi, diantara ke sepuluh sistem ini saling
berkaitan satu dengan yang lainnya (Raharjo, 1980). Rangka pada ikan berfungsi sebagai
penegak tubuh, menunjang atau menyokong organ-organ tubuh, melindungi organ-organ tubuh
dan berperang dalam pembentukan butir darah. (Manda et al, 2005). Sistem peredaran darah
pada ikan terdiri dari Jantung (cor) merupakan pusat pemompa darah, Vena (pembuluh darah)
pembawa darah kejantung, Arteri (pembawa darah dari jantung) dan Kapiler yang
menghubungkan arteri dengan vena. Pada sebahagian besar ikan jantung berada agak dibagian
posterior insang. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut pericardium. Ukuran
jantung bervariasi pada setiap jenis ikan. Jantung ikan terdiri dari bagian : • Sinus Venusus, suatu
kantong berdinding tipis tempat perkumpulan darah yang dibawa oleh vena. • Atrium (Auricle),
berdinding tipis penampung darah dari sinus venusus. • Ventricle, berdinding tebal, penampung
darah dari atrium. • Conus Ateriosus dari sinilah darah dialirkan ke aorta ventralis. Pembuluh
darah (Vasa) berfungsi mengedarkan darah keseluruh tubuh. Aliran darah keluar dari bulbus
anteriosus melalui arteria besar yang disebut sebagai aorta ventralis, aliran darah kemudian
menuju insang dan bercabang-cabang halus disebut sebagai arteria branchialis. Didalam indang
arteria branchialis bercabang-cabang menjadi kapiler halus yang berguna untuk pertukaran gas.
Dari insang pembuluh kapiler itu bersatu lagi menjadi pembuluh darah yang besar dan mengalir
menuju aorta dorsalis yang membujur searah dengan tulang punggung dan bercabang-cabang
keseluruh tubuh dan selanjutnya kembali kejantung melalui dua pembuluh darah balik (vena),
kedua pembuluh darah balik Vena tersebut yaitu, Vena cardialis anterior dan Vena cardialis
posterior. Organ pembentuk darah yaitu limpa, terbagi atas bagian cortex (bagian luar) berwarna
merah dan medulla (bagian dalam) berwarna putih, cortex membentuk erythrocyt dan trombocyt,
medulla membentuk lymphocyt dan granulocyt. Pada ikan actinopterygii limpa juga berfungsi
untuk melebur erythrocyt. Ginjal dapat berperan membentuk thrombocyt. Secara anatomi ikan
mempunyai sepuluh sistem yang bekerjasama dalam membentuk keseluruhan individu, adapun
kesepuluh sistem tersebut yaitu sistem saraf, sistem peredaran darah, sistem integumen, sistem
otot, sistem pencernaan, sistem rangka, sistem ekskresi, sistem pernapasan dan sistem
reproduksi, diantara ke sepuluh sistem ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya (Raharjo,
1980). Rangka pada ikan berfungsi sebagai penegak tubuh, menunjang atau menyokong organ-
organ tubuh, melindungi organ-organ tubuh dan berperang dalam pembentukan butir darah.
(Manda et al, 2005). Berdasarkan macam makanan yang diambil oleh ikan, maka ikan dapat
dibedakan menjadi ikan-ikan karnivora, herbivora, omnivora serta ikan pemakan kotoran
(Djuhanda, 1981). Menurut Pulungan et al (2005), sistem syaraf pada ikan dapat dibagi menjadi
dua, yaitu sistem cerebro spinal dan sistem autonomik. Sistem cerebro spinal terdiri dari otak dab
spinal cord, sedangkan bagian perifer terdiri dari syaraf spinal, syaraf cranial, dan organ sensori.
Selain itu otak ikan terbungkus oleh kotak otak terletak di daerah kepala. Kotak otak berperan
sebagai pelindung otak, karena otak merupakan organ yang lunak dan lembut. Klasifikasi ikan
Bujuk adalah Ordo : Malacopterygii, Famili : Chanidae, Genus : Channa, Spesies : Channa
lucius. III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada
hari Senin, tanggal 03 Mei 2011 pukul 10.30 WIB sampai Selesai WIB, di laboratorium Biologi
Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Pekanbaru. 3.2. Bahan dan
Alat Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Ikan Bujuk (Channa lucius). Sedangkan
alat yang dipakai pada saat melakukan praktikum adalah nampan sebagai tempat meletakkan
sampel ikan, penggaris untuk mengetahui ukuran ikan guna mengetahui perbandingan gambar,
buku gambar, pena, pensil untuk alat menggambar objek yang dipraktikumkan juga gunting atau
pisau untuk membedah ikan. 3.3. Metode Praktikum Dalam praktikum, pengamatan dilakukan
dengan metode langsung terhadap ikan yang dipraktekkan tersebut, yaitu dengan mengukur
morphometrik ikan agar dalam menggambarnya diperoleh pergandingan yang sesuai. Setelah itu
diamati bagian dalam tubuh ikan dibedah terutama bagian yang menyangkut sistem Peredaran
Darah dan Syaraf. 3.4. Prosedur Praktikum Dalam melakukan praktikum objek ikan yang akan
diamati ditaruh diatas nampan dengan posisi kepala ikan disebelah kiri. Sebelum digambar,
terlebih dahulu diukur panjangnya agar diperoleh perbandingan yang lebih tepat di atas kertas
buku gambar. Kemudian setelah itu ikan dibedah dibagian anus kearah atas dan seterusnya
pemotongan dilanjutkan hingga kebagian depan. Setelah bagian dalam dari ikan tampak, lalu
digamar. Kemudian digambar pula organ jantungnya. Kemudian setelah itu kepala ikan dipotong
dan dibedah pada bagian atasnya agar otak bagian dalam dapat dikeluarkan. IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN 4.1. Hasil Dari hasil praktikum Sistem Peredaran Darah dan Syaraf Pada ikan
Bujuk maka di dapat hasil sebagai berikut. Klasifikasi ikan Bujuk adalah Ordo : Malacopterygii,
Famili : Chanidae, Genus : Channa, Spesies : Channa lucius. Adapun gambar Morfologi ikan
Bujuk ; 4.1.1. Ikan Bujuk (Channa lucius) Gambar 1. Ikan Bujuk (Channa lucius) 4.1.2. Jantung
Ikan Bujuk (Channa lucius) Sisi ventral dari jantung Irisan membujur jantung Sisi dorsal dari
ventricle dan bulbus arteriosus setelah atrium dibuang Gambar 2. Jantung Ikan Bujuk (Channa
lucius) 4.1.3. Otak Ikan Bujuk (Channa lucius) Lateral Dorsal Gambar 3. Otak Ikan Bujuk
(Channa lucius) 4.2. Pembahasan Pada sebagian besar ikan, jantung berada agak dibagian
posterior insang. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang di sebut pericardium. Ukuran
jantung bervariasi pada setiap jenis ikan. Jantung ikan terdiri dari bagian : 1. Sinus venusus,
suatu kantong berdinding tipis tempat pengumpulan darah yang dibawa oleh vena. 2.
Atrium(auricle), berdinding tipis penampung darah dari sinus venusus. 3. Ventricle, berdinding
tebal, penampung darah dari atrium. 4. Conus arteriosus/ Bulbus arteriosus, dari sini darah
dialirkan ke aorta ventralis. Pembuluh-pembuluh darah pada ikan berfungsi mengedarkan darah
ke seluruh tubuh. Aliran darah keluar dari bulbus arteriosus melalui arteria besar yang di sebut
sebagai aorta ventralis, aliran darah kemudian menuju insang dan bercabang-cabang halus,
disebut sebagai arteria branchialis. Di dalam insang arteria branchialis bercabang-cabang
menjadi kapiler halus yang berguna untuk pertukaran gas(pengambilan O2 dan pelepasan CO2.
Dari insang pembuluh kapiler itu bersatu lagi menjadi pembuluh darah yang besar dan mengalir
menuju aorta dorsalis yang membujur searah dengan tulang punggung dan bercabang-cabang
keseluruh tubuh dan selanjutnya kembali kejantung melalui dua pembuluh darah balik (vena),
kedua pembuluh darah balik Vena tersebut yaitu, Vena cardialis anterior dan Vena cardialis
posterior. Organ pembentuk darah yaitu limpa, terbagi atas bagian cortex (bagian luar) berwarna
merah dan medulla (bagian dalam) berwarna putih, cortex membentuk erythrocyt dan trombocyt,
medulla membentuk lymphocyt dan granulocyt. Pada ikan actinopterygii limpa juga berfungsi
untuk melebur erythrocyt. Ginjal dapat berperan membentuk thrombocyt. Sistem syaraf pada
ikan berupa adanya otak, yang bagi manjadi lima bagian, yaitu : talencephalon, diencccephalon,
mesencephalon, metencephalon dan myelencephalon. Sistem syaraf pada ikan dapat dibagi
menjadi dua, yaitu sistem cerebro spinal dan sistem autonomik. Sistem cerebro spinal terdiri dari
otak dab spinal cord, sedangkan bagian perifer terdiri dari syaraf spinal, syaraf cranial, dan organ
sensori. Selain itu otak ikan terbungkus oleh kotak otak terletak di daerah kepala. Kotak otak
berperan sebagai pelindung otak, karena otak merupakan organ yang lunak dan lembut. V.
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pada sebagian besar ikan, jantung berada agak
dibagian posterior insang. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang di sebut pericardium.
Jantung ikan terdiri dari bagian : • Sinus Venusus, suatu kantong berdinding tipis tempat
perkumpulan darah yang dibawa oleh vena. • Atrium (Auricle), berdinding tipis penampung
darah dari sinus venusus. • Ventricle, berdinding tebal, penampung darah dari atrium. • Conus
Ateriosus dari sinilah darah dialirkan ke aorta ventralis. Sistem syaraf pada ikan berupa adanya
otak, yang bagi manjadi lima bagian, yaitu : talencephalon, diencccephalon, mesencephalon,
metencephalon dan myelencephalon. Selain itu otak ikan terbungkus oleh kotak otak terletak di
daerah kepala. Kotak otak berperan sebagai pelindung otak, karena otak merupakan organ yang
lunak dan lembut. 5.2. Saran Selaku manusia biasa tentu tidak luput dari kekurangan dan
kelemahan. Saya sebagai praktikan menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Kendala yang
dihadapi karena kurangnya buku-buku yang mendukung untuk kelancaran dan kemudahan dalam
praktikum dan dalam penyelesaian laporan. Jadi, mudah-mudahan untuk selanjutnya hal tersebut
diatas dapat terpenuhi demi kesempurnaan penulisan berikutnya. DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah., 1974. Ichthyology sistematika, IPB. Fakultas Perikanan Departemen Perikanan.
Bogor. 168 halaman. Davi, b. F dan a. Chounard, 1980. Induced Fish Breeding In Southeat Asia.
IDRC-178. Ottawa. 48 p. Direktorat Jendral Perikanan Departemen Pertanian.1979. Jakarta
Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan, Armico. Bandung. 130 hal Feliatra, Arthur Brown, Syafril
Nurdin, Kusai, Putu Sedana, Sukendi, Suparmi,Elberizon. 2003. Pengantar Perikanan dan Ilmu
Kelautan II.Faperikan Press Universitas Riau. Pekanbaru.180 hal Fardiaz. S., 1992. Mikrobiologi
Pangan I. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 320 hal. Nelson, J.S., 1984. Fisher Of the Word.
John Wiley and Sons, New York 524 p. Saanin.H., 1995. Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta,
Jakarta, 520 hal. Saanin, H. 1986. Taksonomi dan kunci identifikasi ikan. bagian I dan II. Bina
Cipta, Jakarta. 245 hal Syamsudin, A. R. 1980. Pengantar Perikanan. Karya Nusantara.Jakarta.
49 hal. Diposkan oleh firdauspro di 1/14/2012 06:12:00 AM Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!
Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Make Money Online :
http://ow.ly/KNICZ
OLEH
LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Sistem
Pernafasan, Sistem Pencernaan dan Sirkulasi Darah” tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada asisten dosen Bang Tri Putra
Panggabean karena telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga laporan ini dapat disusun.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat kekurangan baik dari segi
penyusunan, bahasa serta materi yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu penulis menerima
kritikan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan praktikum di masa yang akan
NANCY SABELLA
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat....................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Isi Halaman
Gambar 1. ikan Bandeng (Chanos chanos)................................................... 8
Gambar 2. . insang ikan Bandeng(Chanoschanos)................................................ 9
Gambar 3. Organ dalam ikan Bandeng(Chanoschanos)....................................... 9
Gambar 4. Organ pencernaan ikan Bandeng (Chanos chanos)......................... 10
Gambar 5. Jantung ikan Bandeng(Chanos chanos).......................................... 10
DAFTAR LAMPIRAN
Isi Halaman
I. PENDAHULUAN
Salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi kehidupan seekor ikan ialah harus
Menurut Ridwan, Chaidir, Budjiono, Windarti dan Lesje, (2011) Oksigen diperlukan
untuk melepas energi melalui oksidasi lemak dan gula. Energi yang terlepaskan di gunakan
Ikan pada waktu bernafas mengambil oksigen terlarut dalam air dan mengeluarkan CO 2.
Akan tetapi pada jenis-jenis ikan-ikan tertentu dapat juga memanfaatkan oksigen bebas.
Terutama sekali bagi jenis-jenis ikan yang memiliki alat pernapasan tambahan (Herdia, 2001).
pencernaan pada ikan terdiri dari beberapa organ yang menyatu menjadi satu saluran. Saluran ini
mengelola makanan yang masuk melalui mulut dan akhirnya sisa dari pemprosesan itu
dikeluarkan melalui anus. Organ-organ yang menyusun saluran saluran pencernaan pada ikan
tidak sama untuk semua jenis ikan. Hal itu tergantung kepada makanan kebiasaan yang dimakan
ikan. Organ-organ penyusun saluran pencernaan itu terdiri dari : mulut, pharinx, esophagus,
ventriculus, intestinum.
Fungsi dari saluran pencernaan adalah : mencerna makanan yang masuk (secara fisis
chemis (kimiawi), dan menyerap sari-sari makanan.Rahang atas pada ikan terdiri dari tulang
premaxilla, maxilla, jugal dan quadrotojugal. Tulang dermal yang terdapat pada langit-langit
prevomer yang bersatu disebut vomer. Tulang dermal yang terdapat pada rahang (Herdia, 2001).
Menurut Ridwan, Chaidir, Budjiono, Windarti dan Lesje, (2011) sistem peredaran darah
pada ikan terdiri dari: jantung (cor) merupakan pusat pemompa darah, Vena (Pembuluh darah)
pembawa darah kejantung, Arteri pembawa darah dari jantung, dan Kapier menghubungkan
Pada sebagian besar ikan, jantung berada agak dibagian posterior insang. Jantung
dibungkus oleh suatu selaput yang disebut pericardium. Ukuran jantung bervariasi pada setiap
jenis ikan. Jantung ikan terdiri dari bagian : Sinus venusus suatu kantong berdinding tipis tempat
pengumpulan darah yang dibawa oleh vena, Atrium (Auricle) berdinding tipis penampung darah
dari sinus venusus, ventricle berdinding tebal penampung darah dari atrium, conus
ateriosus/Bulbus arteriosus dari sini darah dialirkan ke aorta ventralis (Herdia, 2001).
darah ini yaitu dapat mengetahui proses pernafasan insang, bagaimana sistem pencernaan dan
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui informasi tentang sistem
pernafasan, sistem pencernaan dan sirkulasi darah yang terjadi pada ikan yang dipratikumkan.
Dan menambah pengalaman dalam hal pembedahan ikan.
sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Subkelas : Teleostei
Ordo : Malacopterygii
Famili : Chanidae
Genus : Chanos
sebagai tanda bahwa ikan bandeng berenang dengan cepat. Kepala bandeng tidak bersisik, mulut
kecil terletak di ujung rahang tanpa gigi, dan lubang hidung terletak di depan mata. Mata
Ikan bandeng juga mempunyai sirip punggung yang jauh di belakang tutup insang,
dengan 14 – 16 jari–jari pada sirip punggung, 16 – 17 jari–jari pada sirip dada, 11 – 12 jari–jari
pada sirip perut, 10 – 11 jari–jari pada sirip anus/dubur (sirip dubur /anal finn terletak jauh di
belakang sirip punggung), dan sirip ekor berlekuk simetris dengan 19 jari – jari. Sisik pada garis
Untuk ikan bandeng jantan mempunyai 2 tonjolan kecil (papila) yang terbuka di bagian
luarnya yaitu selaput dubur luar dan lubang pelepasan yang membuka pada bagian ujungnya. Di
dalam alat genital jantan (vasa deferentia), mulai dari testes menyatu sedalam 2 – 10 mm dari
lubang pelepasan. Lubang kencing (urinari pore) melebar ke arah saluran besar dari sisi atas.
Selain itu 2 tonjolan urogenital yang membuka ke arah ventral anus (Rusmiyati, 2012).
Darah adalah suatu plasma tempat beberapa bahan terlarut dan tempat eritrosit, leukosit dan
beberapa bahan lain yang tersuspensi. Sistem peredaran darah ikan disebut peredaran darah
tunggal. Sistem peredaran darah pada ikan Ikan Bandeng (Chanoschanos) terdiri dari Jantung,
vena, arteri dan kapiler yang masing-masing berfungsi untuk memompa darah, membawa darah
ke jantung, membawa darah dari jantung dan menghubungkan arteri dan vena (Herdia, 2001).
Pada anatomi yang terdapat pada ikan Bandeng (Chanos chanos) kita dapat melihat bahwa
ikan bandeng (Chanos chanos) juga merupakan ikan yang memiliki anatomi yang hampir seperti
ikan lainnya. Pada umumnya anatomi ikan Bandeng hanya dikenal beberapa saja, anatomi ikan
tersebut semakin dikembangkan. Secara garis besar organ yang yang berukuran relatif besar dan
mudah diamati adalah otak, alat pencernaan, limpa, gonap, ginjal pilorik kaeka, gelembung
Darah” ini dilaksanakan pada tanggal 29Mei 2014 setiap hari kamis pada pukul 13.00 – 15.00
WIB. Yang bertempat di Laboratorium Biologi Perairan, Fakultas perikanan dan ilmu kelautan
terhadap objek yang akan dipraktikumkan. Semua hal yang menyangkut dan berhubungan
dengan pengenalan ikan pada ikan yang tersedia harus diperhatikan dan diamati.
4.1. Hasil
Berdasarkan hasil pratikum mengenai “Sistem Pernafasan, Sistem Pencernaan dan
Sirkulasi Darah”, diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut :
4.1.1. Klasifikasi ikan Bandeng (Chanos chanos)
Ordo : Gonorhynciformes
4.1.2. Insang
ikan Bandeng (Chanos chanos)
Gambar 2. . insang ikan Bandeng (Chanos chanos)
Keterangan: 1. Lengkung insang (gill arch)
2. Sisir insang (gill rakers)
3. Fillamen insang (gill filaments)
4.1.3
. Organ dalam ikan Bandeng (Chanos chanos)
sebagai tanda bahwa ikan bandeng berenang dengan cepat. Kepala bandeng tidak bersisik, mulut
kecil terletak di ujung rahang tanpa gigi, dan lubang hidung terletak di depan mata. Mata
Ikan bandeng (Chanos chanos) tergolong ikan bertulang sejati mempunyai insang yang
tersimpan dalam rongga insang yang terlindung oleh tutup insang (operkulum). Insang ikan
terdiri dari lengkung insang yang tersusun atas tulang rawan berwarna putih, rigi-rigi insang
yang berfungsi untuk menyaring air pernapasan yang melalui insang, dan filamen atau lembaran
insang. Filamen insang tersusun atas jaringan lunak,berbentuk sisir dan berwarna merah muda
karena mempunyai banyak pembuluh kapiler darah dan merupakan cabang dari arteri insang. Di
Secara anatomis, struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk tubuh, kebiasan
makanan, tingkah laku ikan dan umur ikan. Sistem atau alat pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian,
Ikan memiliki sistem peredaran darah tunggal dan tertutup. Artinya, dalam satu kali
beredar, darah ikan hanya melalui jantung satu kali dan selalu berada dalam pembuluh darah.
Seperti halnya pada hewan lain, darah pada ikan berfungsi mengangkut sari-sari makanan,
terdiri atas dua ruang yaitu serambi dan bilik (ventrikel dan atrium).
5.1. Kesimpulan
Dari pengamatan selama praktikum dapat disimpulkan bahwa pada ikan bandeng terdapat
empat jumlah insang. Sistem pernafasan pada ikan pada umumnya menggunakan insang untuk
bernafas dan ada alat pernafasan tambahan pada ikan-ikan tertentu baik itu berupa labirinth,
arboscent ataupun diverticula.
Sistem peredaran darah yang bekerja menggunakan jantung, arteri, vena dan kapiler. Dan pada
umumnya jantung ikan terdiri dari Sinus venusus, atrium, ventrikel dan bulbus arteriosus.
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan bahwa ikan bandeng
termasuk ikan teleostei. Setiap makanan yang dimakan akan diproses secara mekanik dan kimia
melalui mulut, pharink, esophagus, lambung, intestinum dan anus.
5.2. Saran
Agar pratikum ikhtiologi ini dapat berjalan dengan lancar dan baik maka diharapkan para
asisten untuk dapat mendampingi pratikan dalam melakukan pratikumnya supaya apabila terjadi
kekeliruan langsung dapat dibantu oleh asisten tesebut. Dan dengan berkembangnnya ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di era sekarang ini diharapkan sarana dan prasarana yang
mendukung kegiatan pratikum ini cukup memadai sehingga memudahkan dalam objek yang
DAFTAR PUSTAKA
bandeng-chanos-chanos.html
ppt
bandeng.html
carnivora-dan-ikan-omnivora.html
Koharuddin, M,A. Kartini, S. Wira, 2003. Freshwater Fisher of Western Indonesia and Sulawesi,
Periplus Edition Limited. Jakarta. 293 p.
Kordi dan Ghufron. 2005. Budidaya Ikan Laut. Rineka Cipta. Jakarta.
Purnomowati, I., Hidayati, D., dan Saparinto, C. 2007. Ragam Olahan Bandeng. Kanisius.
Yogyakarta.
LAMPIRAN
Buku Penuntun
Gunting Bedah
Penggaris
Penghapus
Bandeng (Chanoschanos)
LAPORAN LENGKAP IKHTIOLOGI
OLEH
IWAYAN EKANATA
E 271 09 020
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2009
MORFOLOGI
I. PENDAHULUAN
Iktiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek kehidupan. Ilmu ini ternasuk salah
satu cabang biologi.sebagai suatu mata ajaran maka ia meliputi kegiatan kuliah dan praktikum. Iktiologi
berkembang meliputi beberapa cabang utama antara lain : Klasifikasi, Anatomi, Evolusi dan Genetika,
Morfologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk luar organisme. Morfologi ikan
mempelajari tentang bentuk tubuh dan organ luar ikan,yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan
diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Bentuk tubuh ikan sering mengalami perubahan sejalan
dengan perkembangan dalam daur hidupnya,sejak lahir sampai dewasa. Pada ikan tertentu perubahan
Tubuh ikan tersusun atas tiga bagian, yaitu: kepala, batang tubuh, dan ekor. Tubuh ikan tuna
adalah simetri dua, bentuk demikian berarti terdiri atas dua belahan yang sama, apabila tubuh ikan
dibelah dua dari kepala ke ekor dengan arah punggung perut. Pada ujung depan dari kepala terdapat
mulut, diatas mulut terdapat cekung hidung, pada sebelah menyebelah kepala terdapat mata, antara
(Mahardono, 1979).
Badan ikan tuna berbentuk fusiform, menandakan kecepatannya dalam pergerakannya. Bagian
belakang badannya langsing, sedangkan bagian terlebar di tengah-tengah. Penampang lintang badan
ikan tuna pada umumnya berbentuk bulat panjang atau agak membulat (Hardanto, 1979).
Praktikum morfologi ikan bertujuan untuk mengenal bentuk tubuh dan bentuk organ luar pada
ikan.
Kegunaan dari praktikum morfologi ikan ini adalah agar praktikan dapat mendeskripsikan ikan
adalah simetri dua, bentuk demikian berarti terdiri atas dua belahan yang sama, apabila tubuh ikan
dibelah dua dari kepala ke ekor dengan arah punggung perut. Pada ujung depan dari kepala terdapat
mulut, diatas mulut terdapat cekung hidung, pada sebelah menyebelah kepala terdapat mata, antara
(Mahardono, 1979).
Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk dan bagian-bagian luar ikan, dan termasuk
bagian-bagian seperti bentuk tubuh, mulut, posisi sirip perut terhadap sirip dada, bentuk sirip ekor,
bentuk linea llateralis serta ciri-ciri khusus seperti finlet, skute, keel dan sebagainya ( Affandi, 1992).
Penampang lintang badan ikan tuna pada umumnya berbentuk bulat panjang atau agak membulat
(Hardanto, 1979).
Praktikum Ikhtiologi mengenai morfologi ikan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 Mei
2010, praktikum ini dimulai pada pukul 10.30 WITA sampai selesai. praktikum ini bertempat di
Alat yang digunakan dalam praktikum Ikhtiologi mengenai morfologi ikan adalah dissecting kit,
baki preparat,lup, tisu, dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan
Sebelum kita melaksanakan praktikum yang pertama kita lakukan adalah menyiapkan alat dan
bahan praktikum. Siapkan ikan yang akan dipraktekkan dan letakkan pada baki preparat dengan posisi
kepala ikan sebelah kanan. Selanjutnya kita mengambil alat yang kita butuhkan, kemudian kita
melakukan penelitian selanjutnya kita menggambar ikan pada lembar kerja modul yang telah disediakan
4.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, maka kami memperoleh hasil sebagai berikut :
Keterangan :
A.Bagian kepala;B.Bagian badan;C.Bagian ekor.1.sirip dorsal (1a.sirip dorsal pertama, dan 1b. sirip
dorsal kedua); 2.sirip caudal; 3.sirip anal;4. sirip ventral;5. Sirip dada;6. mulut; 7. Lubang
hidung; 8. operkulum; 9.preoperkulum; 10. rahang atas; 11. rahang bawah; 12. anus.
JENIS IKAN
PARAMETER
Thunnus albacores
Kelengkapan LL Ada
Operkulum Ada
Preoperkulum Ada
4.2 Pembahasan
Tuna (Thunnusalb albacore) merupakan sumber daya ikan yang potensial dikembangkan, baik
sebagai salah satu sumber makanan sehat bagi masyarakat juga sebagai sumber devisa negara selain itu
ikan tuna juga beragam jenisnya. Pada praktikum morfologi ikan kami menggunakan sampel ikan tuna
jenis yellowfin tuna (Thunnus albacore). Pada umumnya badan ikan ekor kuning tampak padat, silindris
panjang, mulut tidak dapat disembulkan, selain itu ikan tuna jenis yellowfin tuna mempunyai sirip ekor
yang berbentuk Episerkal, dan ciri khusus dari yellowfin tuna memiliki Finlet.
Tubuh ikan tuna tersusun atas tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Tubuh ikan tuna adalah
simetri, bentuk demikian berarti terdiri atas dua belahan yang sama, apabila tubuh dibelah dua belahan
yang sama, dan tubuh dibelah dua dari kepala sampai ekor dengan arah punggung perut. Tubuh ikan
tuna juga disebut bernentuk fusiform sehingga dia terolong ikan perenang cepat. Pada ujung depan dari
kepala terdapat mulut dengan posisi terminal, diatas mulut terdapat cekung hidung, pada sebelah
menyebelah kepala terdapat mata, diantara bagian kepala dan badan terdapat tutup insang, diatas
punggung terdapat dua buah sirip dorsal/sirip dorsal ganda, dan memiliki sirip ventral yang posisinya
abdominan.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah kami lakukan, kami dapat simpulkan sebagai
berikut:
1. Ikan tuna jenis yellowfin tuna merupakan jenis ikan yang dapat berenang cepat karena bentuk tubuhnya
2. Ikan tuna memiliki mulut yang tidak dapat disembulkan dan memiliki tapis insang yang jarang-jarang.
5.2 Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka saya menyarankan agar dalam praktikum
berikutnya jenis ikannya harus lebih beragam dan peralatan yang digunakan lebih lengkap dari peralatan
I. PENDAHULUAN
Ciri morfometrik adalah Ukuran yang berhubungan dengan ukuran panjang, lebar, tinggi dari
tubuh atau bagian-bagian tubuh ikan. Pada bagian tubuh ikan yang biasanya diukur antara lain : Panjang
total, panjang cagak, panjang standar, panjang kepala dan sebagainya. Sedangkan pada ciri meristik
adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tertentu dari tubuh ikan misalnya : pada sirip, sisik dan
insang. Susunan tubuh ikan yang satu dengan yang lain berbeda sesuai dengan jenisnya, namun
demikian pada umumnya ikan mempunyai ciri-ciri morfometrik atau pun ciri meristik.
Susunan tubuh ikan yang satu dengan yang lain berbeda sesuai dengan jenisnya, namun
demikian pada umumnya ikan mempunyai ciri-ciri morfometrik atau pun ciri meristik.
Ikan tuna pada dasarnya memiliki jenis yang beragam misalnya ikan tuna mata besar, tuna sirip
biru selatan, tuna sirip kuning, tuna ekor panjang, dan lain-lain. Selain jenisnya yang beragam ikan tuna
juga mempunyai ukuran yang beragam pula baik karena jenisnya maupun karena perubahan sejalan
dengan perkembangan dalam daur hidupnya sejak lahir sampai dewasa (Pratigyo, 1984).
tubuh dan menghitung jumlah dari karakter tertentu bagian tubuh ikan.
Kegunaan dari praktikum Ikhtiologi mengenai morfometrik dan meristik ikan adalah agar
praktikan dapat mengetahui ukuran dari setiap jenis ikan dan mengetahui ukuran dari setiap
Setiap spesies ikan memiliki ukuran yang masing-masing berbeda disebabkan oleh umur, jenis
kelamin, tempat hidup serta faktor-faktor lingkungan sekitar seperti makanan, suhu, pH, salinitas dan
iklim. Ukuran yang diberikan untuk di identifikasi hanyalah ukuran mutlak (cm) dan ukuran
Selain jenisnya yang beragam ikan juga mempunyai ukuran yang beragam pula, hal ini disebabkan
oleh perubahan sejalan dengan perkembangan dalam daur hidupnya. Walaupun ikan mempunyai ciri
morfometrik dan meristik yang berbeda tapi pada umumnya sama (Pratigyo, 1984).
Ukuran ikan menunjukan besar kecilnya ikan, apabila panjangnya lebih dari 10 cm, yang
dimaksud panjang yang diukur dari ujung mulut ikan sampai dengan ujung ekor yang disebut panjang
Ikan tuna mempunyai beragam jenis misalnya tuna mata besar, tuna sirip biru selatan, tuna sirip
kuning, albacore, tuna ekor panjang, dan lain-lain. Selain jenisnya yang beragam ikan tuna juga
mempunyai ukuran yang beragam pula baik karena jenisnya maupun perubahan karena sejalan dengan
Praktikum Ikhtiologi mengenai ciri Morfometrik dan Meristik ikan ini dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 18 Mei 2010, praktikum ini dimulai pada pukul 10.30 WITA sampai selesai. Praktikum ini
Alat yang digunakan dalam praktikum Ikhtiologi mengenai ciri morfometrik dan meristik ikan
adalah dissecting kit, baki preparatlup, tisu, dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan dalam
Sebelum kita melaksanakan praktikum yang pertama kita lakukan adalah menyiapkan alat dan
bahan praktikum setelah itu mengambil seekor ikan dan meletakkannya pada baki dengan posisi kepala
sebelah kanan. Setelah itu mengukur semua bagian tubuh ikan yang menyatakan karakter morfometrik
dan manghitung jumlah bagian yang menyatakan karakter meristik. Kemudian mengisi tabel pada
1. Panjang total 34 cm
IKAN TUNA
Sirip D XIV
Sirip C IX
Sirip A I
Sirip P I
Sirip V I
Sirip D 15
Sirip C 15
Sirip A 9
Sirip P 33
Sirip V 4
3. Perumesan sirip :
Sirip D XIV.15
Sirip C IX.15
Sirip A I.10
Sirip P I.33
Sirip V I.4
4. Jumlah sisik :
Pada LL 27
Di bawah LL 24
Di atas LL 29
4.2 Pembahasan
demikian pada umumnya ikan mempunyai ciri yang sama. Morfometrik adalah ukuran yang
berhubungan dengan ukuran panjang, lebar, tinggi, dari tubuh atau bagian-bagian tubuh ikan. Bagian
Dari hasil pengamatan kami ikan ini adalah omnivora karena dilihat dari posisi mulutnya yang
tidak dapat di sembulkandan tapis insangnya berjimblah sedikit dan panjang. Ikan ini, ter maksut ikan
Meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tertentu dari tubuh ikan. Ciri-ciri
meristik pada ikan misalnya sirip (jari-jari sirip keras dan jari-jari sirip lemah), sisik dan insang. Pada ikan
tuna jenis yellowfin tuna yang kita teliti dalam praktium ikhtiologi mengenai morfometrik dan meristik
kami memperoleh perumusan sirip yaitu D.XIV.15, C.IX.15, A.I.10, P.I.33, V.I.4. Jumlah tapis insang
bagian bawah 18, jumlah tapis insang bagian atas 5 dan jumlah finlet 16 buah.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan, maka kami dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut: Ciri morfometrik dan meristik pada ikan tuna umumnya sama namun kadang berbeda
ketika dalam masa pertumbuhan dan kelainan pada saat menetas dari telur. Dan pada umumnya Ikan
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka saya menyarankan agar dalam praktikum
berikutnya jenis ikannya lebih beragam dan peralatan yang digunakan lebih lengkap.
I. PENDAHULUAN
Integumen merupakan bagian tubuh yang berada pada bagian terluar. Sistem integument terdiri
dari kulit dan derifat-derifatnya. Yang termasuk derifat kulit adalah sisik, jari-jari sirip, skut, keel,
1. Placoid yaitu sisik yang berbentuk piring dimana tiap sisik memiliki bagian yang berbentuk mangkuk
kecil.
2. Rhomboic yaitu sisik yang menyerupai bentuk diamond atau jajar genjang.
4. Ctenoid hampir sama dengan tipe cycloid tetapi memiliki duri-duri kecil pada bagian posterior dari sisik.
Menurut Buchar (1991), bahwa bentuk dan bahan yang terkandung pada sisik ikan dapat
dibedakan menjadi lima jenis yaitu placoid, cosnoid, ganoid, cycloid, dan ctenoid. Bagian sisik yang
menempel ketubuh hanya sebagian, kira-kira separuh penempelannya secara tertanam kedalam sebuah
Praktikum Ikhtiologi mengenai system integumen bertujuan untuk mengenal system yang
berhubungan dengan derivate kulit. Praktikum Ikhtiologi mengenai system integument berguna agar
setelah selesai praktikum ini para praktikan dapat mendeskripsikan ikan berdasarkan dari kulit dan
Badan ikan tuna berbentuk fusiform, menandakan kecepatan dalam pergerakannya. Bagian
belakang badannya lagsing sedangkan bagian terlebar ditengah-tengah. Penampang lintang ikan pada
umumnya berbentuk bulat panjang atau agak membulat. Semua bagian badannya ditutupi oleh sisik
kecuali pada bagian dada yang mengeras seperti perisai. (Buchar, R,1991).
Menurut Buchar (1991), bahwa bentuk dan bahan yang terkandung pada sisik ikan dapat
dibedakan menjadi lima jenis yaitu placoid, cosnoid, ganoid, cycloid, dan ctenoid. Bagian sisik yang
menempel ketubuh hanya sebagian, kira-kira separuh penempelannya secara tertanam kedalam sebuah
Kulit pada tubuh ikan merupakan pembungkus luar yang berfungsi sebagai garis pertahanan pertama
terhadap penyakit dan faktor-faktor luar yang mempengaruhi hidupnya, sebagai alat respirasi, ekskresi
dan omoregulasi. Kulit pada epidermis terdapat lendir (lapisan luar), sedangkan pada corium terdapat
pembulu darah, saraf dan jaringan pengikat yang berperang dalam membentuk sisik (Soewasono, 1960).
Sistem integumen yaitu sisten penutup tubuh, bagian dari tubuh yang berada dibagian terluar.
Sistem ini terdiri dari kulit dan derivat-derivatnya, yang termasuk derivat pada kulit ikan adalah sisik,
jari-jari sirip, kelenjar lendir, skut dan kelenjar racun (Simorangkir S, 2000).
Sisik dibagi menjadi empat bagian yaitu sisik placoid, rhomboid, cycloid, dan chenoid. Pada
keempat tipe sisik ini memiliki bentuk yang berbeda-beda seperti pada plakoid berbentuk piring atau
mangkok kecil, cycloid berbentuk diamond atau jajaran genjang, cyloid berbentuk seperti orbit dan
ctenoid berbentuk seperti sisik plakoid, tetapi memiliki duri-duri kecil (Djuhanda, 1981).
Praktikum Ikhtiologi mengenai sistem integumen dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 Mei
2010, praktikum ini dimulai pada pukul 10.30 WITA sampai selesai. Praktikum ini bertempat di
Alat yang digunakan dalam praktikum Ikhtiologi mengenai sistem integumen, yaitu: dissecting kit,
baki preparat, lup, tisu, mikroskop, dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini
menyedikan satu ekor ikan sebagai sampel dan meletakkannya pada baki preparat dengan posisi kepala
sebelah kanan. Setelah itu kita mengambil satu sisik bagian badan. Kemudian kita mengamati sisiknya
dibawah mikroskop dan membuat gambar sisik seperti yang telah di amati pada lembar kerja.
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum Ikhtiologi tentang sistem integumen dengan
sampel ikan yellowfin tuna (Thunnus albacores) diperoleh hasil sebagai berikut :
Keterangan :
1. Fokus ; 2. Anterior ; 3. Pasterior ; 4. Annulus ; 5. Sirkulus
4.2 Pembahasan
Integumen merupakan system pembalut tubuh yang terdiri dari kulit dan derivatnya-derivatnya,
yang meliputi kulit, lendir, dan sisik. Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan luar yang disebut
epidermis dan lapisan dalam yang disebut dermis atau corium. Kulit pada ikan selain sebagai pembalut
tubuh juga berfungsi sebagai alat pertahanan pertama terhadap penyakit, perlindungan dan
penyesuaian diri terhadap faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan ikan serta alat eksresi dan
osmoregulasi.
Tipe sisik ikan yellowfin tuna adalah ctenoid yaitu sisik yang memiliki garis-garis melingkar/garis
orbit seperti tipe sisikcycloid. Tetapi pada tipe sisik ctenoid terdapat duri-duri kecil pada bagian
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan, maka kami dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
5.2 Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka saya menyarankan agar dalam praktikum
berikutnya jenis ikannya lebih beragam dan peralatan yang digunakan lebih lengkap.
I. PENDAHULUAN
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari letak-letak, fungsi dan bagian-bagian dari organ dalam
dari suatu makhluk hidup. Secara garis besar organ dalam yang mudah diamati adalah alat pencernaan,
Pada organ dalam ikan terdapat organ yang tampak memanjang yang berfungsi untuk mengatur
daya apung di dalam air selain itu organ ini juga disebut alat hidrostatik karena dapat menyerap atau
mengeluarkan gas yang dipengaruhi oleh urat syaraf. Penelitian terhadap anatomi dalam pada ikan
ditujukan juga untuk dunia pengetahuan khususnya pada ikan yang nantinya berguna dalam rangka
Kegunaan dari praktikum ini adalah agar para praktikan dapat mengetahui bentuk, letak organ-
organ dalam pada ikan serta mengetahui fungsi dari organ-organ tersebut.
Pratigyo (1984), menyatakan bahwa perut ikan terdapat organ yang tampak memanjang. Organ
dalam tersebut adalah gelembung renang. Gelembung renang disebut juga pnematosis, yang berfungsi
sebagai pengatur daya apung ikan di dalam air. Alat tersebut dinamakan alat hidrostatik. Pembuluh
darah pada dinding gelembung renang tersebut menyerap atau mengeluarkan gas yang dipengaruhi
Lambung berfungsi sebagai penampung makanan, pada ikan yang tidak berlambung, fungsi
penampung makanan digantikan oleh usus depan yang dimodifikasi menjadi kantong yang membesar
(lambung palsu). Pada ikan tidak bergigi biasanya terdapat gizzard (lambung khusus) yang berfungsi
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan, sisa-sisa metabolisme dikeluarkan lewat anus.
Pada ikan yang bertulang sejati anus terletak disebelah depan saluran genital (Mahardono, 1979).
Menurut Murniyati (2002), selain insang dan paru-paru beberapa jenis ikan memiliki alat
pernapasan tambahan yang dapat mengambil oksigen secara langsung dari udara, insang tambahan
pada ikan bertulang sejati tidak memiliki kloaka sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ
Prakikum Ikhtiologi mengenai anatomi dalam dilaksanakan pada hari Rabu pada tanggal 25 mei
2010 pada pukul 10.30 WITA sampai selesai, bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan, Fakultas
Alat yang digunakan dalam praktikum Ikhtiologi mengenai anatomi dalam adalah dissecting kit,
baki preparat, tisu, dan lup. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan yellowfin
Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan praktikum. Setelah itu
membedah ikan tuna dari arah ekor sampai kepala tanpa harus merusak organ-organ yang ada pada
ikan. Kemudian mengamati struktur organ-organ yang terdapat di dalamnya lalu menggambar struktur
anatomi ikan tersebut mengikuti bentuk tubuh ikan pada lembar kerja yang telah disiapkan.
Adapun hasil pengamatan anatomi pada ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacores) sebagai
berikut :
Keterangan :
4.2 Pembahasan
Organ bagian dalam ikan terutama berhubungan dengan beberapa system yang berbentuk untuk
melakukan berbagai proses biologis. Secara garis besar organ yang berukuran relatif besar dan mudah
diamati adalah otak, alat pencernaan, peredaran darah dan system pernapasan.
Ikan yellowfin tuna memiliki beberapa bagian anatomi dalam yang lengkap. Hal ini dibuktikan
adanya otak, mulut, insang, esophagus, lambung, anus, usus, jantung, hati, dan limpa. Ikan yellowfin
tuna termasuk ikan omnivora, tapis insang dari ikan ini pendek dan tidak rapat. Didalam mulutnya
terdapat gigi yang runcing dan juga langit-langit mulutnya seikit bergerigi. Ikan ini tidak mempunyai
kelenjar ludah tetapi mempunyai kelenjar lendir dari mulutnya. Makanan yang telah dicerna di mulut
diteruskan menuju lambung melalui esophagus. Lambung ikan tuna memanjang dan besar, tempat
makanan dicerna dengan menggunakan enzim. Ususnya sama panjang atau lebih pendek dari panjang
tubuhnya, tempat sari-sari makanan diserap. Otak adalah suunan saraf dan dilindungi oleh tengkorak.
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan praktikum yang telah kami lakukan, maka kami dapat menyimpulkan :
1. Organ dalam ikan yellowfin tuna adalah otak, insang, mulut, lambung, usus, anus, jantung, gati dan lain-
lain.
2. Ikan yellowfin tuna (Thunnus albacores) tidak mempunyai gelembung renang.
5.2 Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka saya menyarankan agar dalam praktikum
I. PENDAHULUAN
Ikan adalah makhluk yang sangat sederhana misalnya pada organ yang berhubungan dengan alat
pernapasan, pencernaan, dan peredaran darah. Pada alat pencernaan ikan terdiri dari 2 bagian yaitu
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Pada saluran pencernaan yaitu lambung dan usus,
Alat pernapasan utama ikan adalah insang, tetapi ada jenis ikan tertentu seperti lung fish yang
menggunakan paru-paru dan ada pula ikan yang menggunakan alat pernapasan tambahan seperti
labirin.
Sisem peredaran darah ikan hanya satu jalur aliran, dimana darah mengalir dari jantung ke insang
lalu keseluruh tubuh dan kembali lagi pada jantung. Dan peredaran darah ikan disebut peredaran darah
tunggal.
Praktikun ini bertujuan untuk mengamati organ yang berhubungan dengan sistem pencernaan,
Peredaran darah ikan adalah peredaran darah tunggal, yang artinya darah hanya satu kali
mengalir melalui jantung. Darah masuk ke jamtung melalui pembuluh balik yang di tampung dalam
satu smpul yang disebut sinus venosus, kemudian darah masuk kedalam serambi dan bilik selanjutnya
dipompa oleh bonggol arteri dan menuju ke lengkung insang, maka selanjutnya akan terjadi pertukaran
gas O2. Setelah itu darah mengalir kembali ke jantung malalui vena (Mahardono , 1979).
Makanan dicerna oleh ikan dan diserap sebagai sari makanan, dan yang tidak dapat dicernakan
dikeluarkan sebagai fase. Sari makanan itu diedarkan keseluruh bagian tubuh (Mahardono, 1979).
Ada segolongan ikan selain menghisap hawa dengan insangnya ada juga yang dapat mengambil
hawa dari udara karena mempunyai alat yang disebut ’’ Labyrint ’’ dan bekerja seperti paru-paru ikan-
( Achjar, 1986 ).
Pada kloaka adalah ruang yang bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital. Namun
pada ikan bertulang sejati tidak memiliki kloaka sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ
tersebut
(Fujaya, 2004).
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan, sisa-sisa metabolisme dikeluarkan lewat anus,
pada ikan bertulang sejati anus terletak disebelah depan saluran genital (Mahardono , 1979).
Prakikum Ikhtiologi mengenai sistem pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah dilaksanakan
pada hari Rabu pada tanggal 11 April 2007 pada pukul 13.00 WITA sampai selesai, bertempat di
Alat yang digunakan dalam praktikum Ikhtiologi mengenai sistem pencernaan, pernapasan, dan
peredaran darah ikan adalah dissecting kit. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini
Setelah ikan tuna tersebut dibedah kemudian mengamati bagian lambung dan usus lalu
mengukur panjang usus dan membandingkan dengan panjang tubuh (panjang total). Setelah itu
mengambil insang dan filamen-filamennya, jantung dan mengamati strukturnya dan menggambarnya
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, kami memperoleh hasil sebagai berikut :
Keterangan :
Gambar 4. Lambung Dan Usus Ikan Dan Organ – Organ Lainnya Jenis Ikan
(Thunnusalbacore).
Keterangan :
5 5 315 315
Keterangan :
Pada alat pencernaan ikan terdiri dari dua bagian yaitu saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, rongga mulut (terdapat gigi), faring, esophagus,
lambung, pylorus, usus, rectum, dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari hati, empedu,
dan pankreas.
Sistem pencernaan ikan tergantung pada jenis makanannya. Makanan ikan akan masuk melalui
mulut menuju rongga mulut, didalam rongga mulut terdapat gigi. Gigi pada ikan beragam tergantung
dari jenis makanannya. Menurut bentuknya gigi ikan digolongkan pada beberapa bentuk yaitu Villiform,
Lambung dan usus ikan biasanya memiliki variasi bentuk dan ukuran yang merupakan akibat dari
adaptasi morfologi dan struktural terhadap kebiasaan makanan. Pada ikan herbivora memiliki lambung
yang pendek dan hampir tidak dapat dibedakan dengan usus, sedangkan ususnya lebih panjang dari
ukuran tubuhnya. Pada ikan karnivora memiliki lambung yang agak besar dan memanjang, sedangkan
ususnya lebih pendek dan pada ikan omnivora memiliki lambung yang menyerupai kantong yang besar
mirip dengan lambung manusia. Pada ikan yellowfin tuna memiliki gigi villiform dan mempunyai
lambung yang besar. Jadi ikan yellowfin tuna termasuk ikan omnivora.
4.2.2 Sistem pernapasan
Alat pernapasan utama ikan adalah insang, walaupun ada jenis ikan tertentu seperti lungfish
yang menggunakan paru-paru. Selain insang dan paru-paru beberapa jenis ikan memiliki alat
pernapasan tambahan antara lain labirin pada ikan betok (Anabas sp), organ arborescent (Clarias sp),
Pada ikan tuna alat pernapasannya terdiri atas beberapa lembar, masing-masing lembar insang
terdiri dari tiga bagian yaitu tulang lengkung insang, filamen insang dan tapis insang. Bagian yang
berperan dalam pengikatan oksigen dari air adalah filamen insang sehingga filamen insang dilengkapi
dengan kapiler-kapiler darah. Selain itu ikan tuna memiliki lembar insang yang jarang-jarang atau
kurang rapat.
Sistem peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal. Dimana darah mengalir dari
jantung ke insang kemudian keseluruh tubuh dan akhirnya kembali kejantung. Peredaran darah
berfungsi dalam pengangkutan oksigen hasil respirasi, pengangkutan sisa metabolisme. Jantung ikan
terdapat suatu ruang tambahan yang disebut sinus venosus, yang berfungsi sebagai penampung darah
dari vena hapaticusserta mengirimkannya keatrium terdapat katub sinatrial. Darah kemudian dikirim
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dan pembahasan yang telah kita lakukan, maka kami dapat menyimpulkan :
1. Alat pencernaan ikan terdiri dari dua bagian yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
5.2 Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka saya menyarankan agar dalam praktikum
I. PENDAHULUAN
Otot nampak merupakan satu kesatuan tetapi sebenarnya tersusun dari kumpulan blok urat
daging. Ikan memiliki susunan otot yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan vertebrata lainnya.
Walaupun susunannya lebih sederhana pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat daging yaitu
urat daging bergaris, urat daging licin, dan urat daging jantung. Selain itu otot ikan juga ada yang
dibawah rangsangan otak (voluntary) . Sehingga dalam pergerakannya memerlukan energi, lain halnya
dengan tulang. Nafsu, makan seekor binatang khususnya vertebrata bisa diketahui dengan
pada beberapa bagian tubuh. Selain itu praktikum ini mempunyai kegunaan agar praktikan dapat
Pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat daging yaitu urat daging bergaris, urat daging
licin, dan urat daging jantung. Secara fungsional urat daging dibedakan menjadi dua tipe, yaitu yang di
bawah rangsangan otak (voluntary) ialah urat daging jantung. Dari penempelnya juga dapat dibedakan
menjadi dua yaitu urat daging yang menempel pada rangka, ialah urat daging licin dan urat daging
jantung
( Hardanto, 1979).
Otot polos tidak memperlihatkan adanya garis-garis melintang dan terdapat pada sistem-sistem
Otot berperan dalam pergerakan organ tubuh atau bagian tubuh. Kemampuan otot untuk
Dalam tubuh terdapat tiga macam jaringan otot yaitu otot polos, otot serat lintang involunter
(tidak dipengaruhi kehendak) dan otot serat lintang volunter (dipengaruhi oleh kehendak)
( Frandson, 1983).
Otot pada ikan dibagi oleh suatu sekat horizontal menjadi otot epaksialis yaitu otot yang terletak
di atas sekat horizontal, dan otot hipaksialis yang terletak di bawah sekat horizontal (Fujaya, 2004).
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum Ikhtiologi mengenai sistem otot dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 11 April 2007
pada pukul 13.00 WITA sampai selesai. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan,
Alat yang digunakan dalam praktikum Ikhtiologi mengenai sistem otot adalah dissecting kit.
Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan yellowfin tuna.
Hal pertama yang dilakukan adalah mengelupas kulit terluar pada ikan tuna, setelah terkelupas
kemudian mengamati dan menggambar blok urat daging yang tampak lateral pada seluruh bagian tubuh
ikan dan otot yang menunjang pergerakan sirip (dada, ventral, dorsal, anal, dan ekor). Setelah itu
membelah ikan dengan melintang ( bagian badan dan ekor ) kemudian menggambarkan serta
menentukan bagian badan, bagian ekor, hipaksial, epaksial, miotom, mioseptum, septum horizontal dan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, kami memperoleh hasil sebagai berikut :
Keterangan :
caudal ; 7. otot sirip anal ; 8. otot sirip ventral ; 9. otot sirip dada ; 10. flexor caudalis ; 11.
aduktor caudalis ; 12. proktator dorsalis ; 13. retractor dorsalis ; 14. melinator dorsalis.
Gambar 8. Potongan Melintang Otot Bagian Badan Dan Ekor Ikan Yellowfin Tuna.
4.2 Pembahasan
Ikan memiliki susunan otot yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan vertebrata yang lain.
Walaupun susunannya lebih sederhana pada ikan juga didapatkan tiga jenis otot yaitu otot polos, otot
Bila dilihat secara keseluruhan, urat daging bergaris diseluruh tubuh ikan terdiri dari kumpulan
blok urat daging. Tiap-tiap blok urat daging ini dinamakan miotom yang dilapisi oleh mioseptum. Urat
daging bergaris terdapat disepanjang tubuh ikan mulai belakang kepala sampai ekor pada jaringan yang
dapat dikendalikan. Menurut Sjafei (1989) urat daging yang terdapat di kedua sisi tubuh ikan dapat
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu epaksial dan hipoksial. Kedua bagian tersebut dipisahkan oleh
suatu selaput yang dinamakan “horizontal akletogeneous septum“. Dibagian permukaan selaput ini
terdapat urat daging yang menutupinya “musculus lateralis superficialis“ yang banyak mengandung
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dan pembahasan yang telah kami lakukan maka kami dapat menyimpulkan :
1. Susunan otot ikan lebih sederhana jika dibandingkan dengan vertebrata lain.
2. Tiap blok urat daging terdiri dari hipaksial, epaksial, miotom, mioseptum, septum horizontal, septum
vertical.
5.2 Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka saya menyarankan agar peralatan yang
I. PENDAHULUAN
Rangka pada makhluk hidup mempunyai fungsi yang sangat penting selain membentuk tubuh
makhluk hidup, juga melindungi bagian-bagian yang paling penting pada tubuh makhluk hidup.
Pada tubuh ikan termasuk sistem rangka adalah tulang, jaringan pengikat, sisik, gigi, jari-jari sirip,
dan penyokong sel. Tulang sebagai penyusun rangka banyak mengandung garam kalsium, pospor, dan
magnesium. Ikan termasuk hewan vertebrata atau hewan bertulang belakang. Tulang belakang, selain
sebagai penyokong utama tubuh juga berfungsi sebagai penyokong utama tubuh juga berfungsi dalam
sistem saraf sehingga mempunyai peran yang sangat penting dalam susunan rangka.
bagian tulang ikan, selain itu mempunyai kegunaan agar para praktikum dapat mengetahui bagian-
Kerangka tubuh ikan disebut skeleton. Sisik ikan yang mengandung zat tulang disebut pula
rangka luar, rangka dari tulang-tulang disebut rajum dalam, jadi pada ikan susunan rangkanya dapat
(Mahardono, 1979).
Skeleton hewan yang dibentuk oleh tulang merupakan struktur yang hidup. Tulang mempunyai
vasa darah, vasa limfatik, dan nerius dan dapat menjadi sasaran penyakit, mampu memperbaiki diri dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan dengan adanya suatu stress (Pratigyo, 1984).
Skeleton terdiri atas cartilago, os atau kombinasi keduanya. Os mempunyai dua tipe yaitu os
Sisik ikan yang mengandung zat tulang disebut pula rangka luar. Sisik ikan tersusun atas zat kapur
pada pukul 13.00 WITA sampai selesai. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan,
Alat yang digunakan dalam praktikum Ikhtiologi mengenai sistem rangka adalah dissecting kit.
Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan yellowfin tuna.
Pertama-tama yang kita lakukan adalah mengelupas daging ikan sampai tertinggal hanyalah
tulang saja. Setelah itu meletakkan tulang diatas baki, lalu menggambarnya pada lembar kerja.
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, kami memperoleh hasil sebagai berikut :
Keterangan :
Gambar 9. Tulang Belakang Pada Bagian Badan Dan Tulang Belakang Pada Bagian Ekor Ikan Yellowfin Tuna.
4.2 Pembahasan
Menurut Buchar (1991), tulang rangka ikan terdiri dari dua macam, yaitu rangka chondrichthyes
(tulang rawan) dan osteicthyes (tulang sejati). Rangka berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang
atau menyokong organ-organ tubuh dan berfungsi pula dalam pembentukan buti-butir darah merah.
Berdasarkan letaknya tulang sebagai penyusun rangka dikelompokan dalam tiga bagian, yaitu tulang
aksial (tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk), veskeral (lengkung insang, tulang-tulang pada bagian
kepala yang tidak termasuk dalam tulang tengkorak), apendikular (rangka anggota badan seperti jari-jari
Pada praktikum Iktiologi mengenai sistem rangka, diketahui bahwa ikan yellowfin tuna memiliki
tulang osteicthyes, selain itu juga memiliki tulang aksial, veskeral, dan apendikular.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dan pembahasan yang telah kami lakukan, maka kami dapat menyimpulkan
bahwa :
5.2 Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka saya menyarankan agar dalam praktikum
IDENTIFIKASI
I. PENDAHULUAN
Identifikasi adalah pekerjaan mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi individu yang beraneka
ragam dan memasukannya dalam suatu takson. Identifikasi penting artinya ditinjau dari segi ilmiah,
sebab seluruh pekerjaan berikutnya sangat tergantung dari hasil identifikasi yang benar dari suatu
dalam menggunakan buku kunci identifikasi, terlebih dahulu harus memahami istilah-istilah yang biasa
digunakan dalam identifikasi. Identifikasi ikan didasarkan atas morfometrik dan meristik yang dilakukan
Praktikum Ikhtiologi mengenai identifikasi bertujuan menuntun praktikan agar dapat
mengidentifikasi ikan. Selain itu berguna untuk mempermudah praktikan dalam mempelajari dan
Identifikasi ikan didasarkan atas morfometrik dan meristik yang dilakukan sesuai petunjuk
identifikasi. Langkah-langkah penggunaan kunci identifikasi yaitu pada setiap nomor terdapat lebih dari
dua alternatif atau dari dua pernyataan yang berbeda. Pengidentifikasi diharuskan memilih salah satu
alternatif yang sesuai dengan ciri spesimen ikan. Jika alternatif pertama tidak sesuai maka diharuskan
memilih pada alternatif yang lainnya pada nomor terpilih berikutnya terdapat 2 alternatif. Seperti apa
yang telah dikerjakan pada nomor sebelumnya, pada nomor ini pun kita harus memilih alternatif yang
sesuai dengan ciri spesimen ikan yang sedang diidentifikasi. Jika identifikasi dimulai dari kunci untuk
menetapkan subordo dan seterusnya sampai pada genus dan spesies. (Saanin, 1984).
Identifikasi adalah pekerjaan mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi individu yang beraneka
ragam dan memasukannya dalam suatu takson. Identifikasi penting artinya ditinjau dari segi ilmiah,
sebab seluruh pekerjaan berikutnya sangat tergantung dari hasil identifikasi yang benar dari suatu
( Soewasono, 1960).
Praktikum Ikhtiologi mengenai identifikasi dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 11 April 2007
pada pukul 13.00 WITA sampai dengan selesai. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya
Alat yang digunakan dalam kegiatan praktikum Ikhtiologi mengenai identifikasi adalah alat tulis
menulis, buku kunci identifikasi. Sedangkan bahan yang kita gunakan adalah ikan yellowfin tuna
(Thunnus spp).
Memilih salah satu buku kunci identifikasi dan satu jenis ikan yellowfin tuna, kemudian
mempelajari ciri-ciri ikan dengan menggunakan kunci identifikasi serta menyiapkan data karakter
morfologis dan meristik ikan yang di identifikasi. Kemudian membuat daftar pada lembar kerja I dan II
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, kami memperoleh hasil sebagai berikut :
No.3
No.4
No.6
No.7
No.9
No.10
No.12
No.12 Hanya satu sirip punggung atau dua sirip punggung yang
berhubungan atau berdekatan
No.16
No.17 Sirip punggung terdiri dari bagian yang berjari-jari keras, langsung
berhubungan dengan bagian yang berjari-jari lemah
No.18
No.92
No.93
No.94
No.95
No.95 Sirip punggung dua, yang pertama berjari-jari mengeras dan yang
kedua mempunyai bagian-bagian yang berjari-jari keras dan berjari-
jari lemah
No.147 Tulang rahang atas depan dan tulang hidung tidak membentuk cula
(alat yang runcing panjang kemuka) sirip dubur satu atau tidak
dengan sirip kecil dibelakangnya
No.148
No.2487
No.2487 Sisik pada daerah sirip dada seolah-olah memebentuk lapisan
sendiri 6-9 rigi pada tiap-tiap sisi ekor
No.2490
No.2491
No.2497
No.2497 Sirip dada sepanjang jarak antara sirip dada dan ujung hidung
Kelas : Pisces
Identifikasi adalah pekerjaan mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomik individu yang beragam
dan memasukkannya kedalam suatu takson. Identifikasi penting artinya ditijnjau dari segi ilmiah, sebab
seluruh pekerjaan berikutnya sangat tergantung dari hasil identifikasi yang benar dari suatu spesies yang
telah diteliti.
Dalam melakukan identifikasiikan, kunci identifikasi ikan harus diperlukan. Adapun cara
penggunaannya, pada setiap nomor terdapat dua alternatif. Identifikasi harus memilih salah satu
alternatif yang sesuai dengan ciri spesimen ikan. Jika sesuai maka dapat diteruskan ke nomor disebelah
kanan, namun jika alternatif pertama tak sesuai maka pindah pada alternatif dua, dan begitu seterusnya.
Hasil praktikum mengenai identifikasi ikan yellowfin tuna adalah spesies Thunnus sibi dan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan :
5.2 Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka saya menyarankan pada asisten memberi
pengarahan kepada praktikan agar hasil yang diharapkan sesuai dengan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Buchar,r., 1991. Kegiatan Magang Mata Ajaran Iktiologi. IPB, Fakultas Perikanan.
Frandson, R.D., 1983. Anatomi dan Fisiologi Ternak. PT Inter Masa, Jakarta.
Saanin, 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Binacipta Bogor, Bogor.
IKHTIOLOGI
oleh
SUTOYO
E 271 12 044
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2013
I. PENDAHULUAN
Ikhtiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ichtyes” yang artinya ikan dan “Logos” artinya ilmu.
Ikhtiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari ikan dengan segala aspek kehidupannya.
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari Morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang
merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan
sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Morfologi ikan merupakan bentuk luar
ikan, yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan entah
Morfologi adalah berarti mencakup tentang bentuk tubuh dan organ tubuh bagian luar pada
suatu organisme. Pada bentuk tubuh ikan dibedakan menjadi dau macam yaitu simetris bilateral dan
non simetris bilateral. Simetris bilateral adalah bila ikan dibelah menjadi dua bagian yang sama pada
bagian tengahnya, kedua sisi letak, bentuk maupun ukurannya sama persis. Sedangkan non simetris
bilateral adalah kedua sisi lateralnya bentuk yang berbeda atau tidak sama.
Tujuan dari praktikum yaitu untuk mengenal bentuk tubuh dan bentuk organ luar ikan,
mengenal sistem yang berhubungan dengan drivate kulit dan warna pada ikan., mempelajari bagian-
bagian tubuh dan menghitung jumlah dari karakter tertentu bagian tubuh ikan. Sedangkan kegunaan
dari peraktikum ini adalah peraktikan dapat mengenal bentuk tubuh ikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi
Menurut Efendy (2009), Taksonomi ikan banbeng dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Malacopterygii
Family : Chanidae
Genus : Chanos
Secara garis besar tubuh ikan bandeng tersusun atas tiga bagian, yaitu kepala, batang tubuh dan
ekor. Pada tubuh ikan yaitu berbentuk simetri, yaitu terdiri atas dua belahan yang sama, apabila tubuh
dibela dua menjadi dua belahan yang sama, dari kepala ke sampai ekor dengan arah punggung perut.
Pada ujung depan terdapat mulut, ditas mulut terdapat cekung hidung yang sebelah-menyeblah, pada
Pada tubuh ikan tertutup oleh selaput tipis yang tembus oleh sinar, kulitnya banyak mengandung
kelenjar lendir yang berfungsi untuk menghindarkan goresan pada saat ikan berenang dengan cepat.
Ikan mempunyai sejumlah sirip, sirip yang berpasangan adalah untuk gerak maju mundur terdapat pada
sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal adalah untuk keseimbangan, misalnya sirip punggung dan sirip
Praktikum Ikhtiologi mengenai morfologi ikan ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 25April
2013, praktikum ini dimulai pada pukul 13.00 WITA sampai selesai. Praktikum ini bertempat di
Laboratorium Budidaya Perairan, Fakultas Peternakan dan perikanan, Universitas Tadulako, Palu.
Kerja
Metode atau tahapan-tahapan dalam praktikum ikhtiologi dengan judul Morfologi Ikan Bandeng
2. Mengamati materi praktikum baik langsung atau melalui pembedahan terlebih dahulu.
3. mengambil ikan bandeng (Chanos chanos) dan meletakkannya pada baki dengan posisi mlintang kepala
ikan sebelah kiri kemudian menggambar morfologi ikan pada modul yang telah disediakan
4. Mencatat hasil-hasil pengamatan baik dalam bentuk deskripsi maupun gambar.
4.1. Hasil
Keterangan :
JENIS IKAN
PARAMETER
Chanos chanos
Kelengkapan LL Tunggal
Operkulum Ada
Preoperkulum Ada
Bentuk tubuh ikan bandeng (Chanos chanos) berbentuk fusnform, bentuk mulutnya dapat
disembulkan dengan posisi superior dan tidak mempunyai sungut. Bentuk kepalanya relative lancip, dan
ikan ikan banding digolongkan kedalam jenis ikan herbivore dimana jenis makanan utamanya berasal
dari nabati. Bentuk tubuh ikan bandeng (Chanos chanos) adalah simetris, berarti terdiri atas dua belahan
yang sama, apabila tubuh dibelah dua belahan yang sama, dan tubuh dibelah dua dari kepala sampai
Pada ujung depan dari kepala terdapat mulut, diatas mulut terdapat cekung hidung, pada
sebelah menyebelah kepala terdapat mata, dan diantara bagian kepala dan badan terdapat tutup
insang. Pada ikan bandeng (Chanos chanos) tidak memiliki ciri khusus, dan tidak memiliki sungut, bentuk
ekor yaitu brbentuk cagak, posisi mulutnya berbentuk terminal, dan tidak memiliki preoperkulum.
Sutoyo (2009)
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah kami lakukan, kami dapat simpulkan sebagai
berikut:
1. Ikan Bandeng (Chanos chanos) merupakan jenis ikan yang hidup di perairan payau, pemakan herbivora
dimana nakanan utamanya berasal dari nabati, hal ini dilihat dari mulutnya yang dapat disembulkn dan
tapis insangnya yang halus, dan tidak mempunyai gigi yang besar dan tajam.
2. Pada ikan bandeng (Chanos chanos), gurat sisi (linea lateralis) merupakan garis yang terbentuk oleh
adanya pori-pori yang trsusun secara teratur pada tubuh ikan. Didalam gurat sisis (LL) terdapat ujung-
5.2 Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka penulis menyarankan agar dalam praktikum
berikutnya pembagian kelompok harus lebih diperbanyak lagi, sehingga semua peraktikam dapat
Menurut Saanin, (1968). Indonesia memiliki kekayaan ikan sangat tinggi, diperkirakan mencapai
8.500 jenis. Maka perlu dilakukan adanya penelitian atau peraktikum untuk membedakan secara lebih
detail dan mendalam khususnya mengenai tentang morfometrik dan meristik, yang berhubungan
dengan bagian-bagian tubuh ikan seperti panjang, lebar, dan tinggi tubuh ikan dan bagian-bagian
Pengukuran morfometrik merupakan beberapa pengukuran standar yang digunakan pada ikan
antara lain panjang standar, panjang moncong atau bibir, panjang sirip punggung atau tinggi batang
ekor. Keterangan mengenai pengukuran–pengukuran ini dibuat oleh Hubbs & Lagler (1964). Pada
pengukuran ikan yang sedang mengalami pertumbuhan digunakan rasio dari panjang standar. Ikan
yangdigunakan adalah ikan yang diperkirakan mempunyai ukuran dan kelamin yang sama. Hal ini
disebabkan pertumbuhan ikan tidak selalu proporsional dan dimorfime seksual sering Pengukuran
Ciri meristik merupakan ciri-ciri dalam taksonomi yang dapat dipercaya, karena sangat mudah
digunakan. Ciri meristik ini meliputi apa saja pada ikan yang dapat dihitung antara lain jari-jari dan duri
pada sirip, jumlah sisik, panjang linea literalis dan ciri ini menjandi tanda dari spesies. Salah satu hal yang
menjadi permasalahan adalah kesalahan penghitungan pada ikan kecil. Faktor lain yang dapat
mempengaruhi ciri meristik yaitu suhu, kandungan oksigen terlarut, salinitas, atau ketersediaan sumber
makanan yang mempengaruhi pertumbuhan larva ikan, muncul pada ikan (tetapi seingkali tidak jelas).
bagian-bagian tubuh dan menghitung jumlah dari karakter tertentu bagian tubuh ikan.
Kegunaan dari praktikum Ikhtiologi mengenai morfometrik dan meristik ikan adalah kita dapat
membedakan ukuran tubuh dan jumlah tubuh masing-masing setiap jenis ikan, antara lain jari-jari dan
duri pada sirip, jumlah sisik, panjang linea literalis, panjang standar, panjang moncong atau bibir,
Menurut Fujaya, (2009) Klasifikasi Ikan bandeng (Chanos-chanos) adalah sebagai berikut:
2.2 Morfologi
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk tubuh dan organ dari ikan terutama bentuk tubuh
dan organ luar dari ikan. bentuk luar ikan seringkali mengalami perubahan dari sejak larva sampai
dewasa misal dari bentuk bilateral simetris pada saat masih larva berubah menjadi asimetris pada saat
dewasa. Bentuk tubuh ikan merupakan suatu adaptasi terhadap lingkungan hidupnya atau merupakan
Ikan bandeng dikenal sebagai ikan petualang yang suka merantau. Ikan bandeng ini mempunyai bentuk
tubuh langsing mirip terpedo, dengan moncong agak runcing, ekor bercabang dan sisiknya
halus.Warnanya putih gemerlapan seperti perak pada tubuh bagian bawah dan agak gelap pada
punggungnya, Ciri umum ikan bandeng adalah tubuh memanjang agak gepeng, mata tertutup lapisan
lemak (adipase eyelid), pangkal sirip punggung dan dubur tertutup sisik, tipe sisik cycloid lunak, warna
hitam kehijauan dan keperakan bagian sisi, terdapat sisik tambahan yang besar pada sirip dada dan sirip
perut.Bandeng jantan memiliki ciri-ciri warna sisik tubuh cerah dan mengkilap keperakan serta memiliki
dua lubang kecil di bagian anus yang tampak jelas pada jantan dewasa (Arifudin, 1983).
Dalam mempelajari ikan bandeng salah satunya yaitu mengenal ciri-cirinya morfometrik dan
meristik, morfometrik adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang, lebar, yang digunakan untuk
membandingkan proposi antara ukuran bagian-bagian tubuh ikan Ikan Bandeng (Chanos
chanos).Sedangkan meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah agian tubuh ikan, diantaranya jari-
jari dan duri pada sirip, jumlah sisik, panjang linea literalis, (Sjafei,1989).
Menurut Effendie, (1997) cara pengukuran tubuh ikan yang diambil dari satu titik ke titik lain
Panjang standar (SL)diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxillae) hingga pertengan
pangkal sirip ekor (pangkal sirip ekor bukan berarti sisik terakhir karena sisik-sisik tersebut biasanya
Panjang batang ekor (LCP)diukur mulai dari jari terakhir sirip dubur hingga pertengan pangkal batang
ekor.
Panjang moncong (SNL)diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir hingga pertengan garis vertikal
Tinggi sirip punggung (DD)diukur mulai dari pangkal hingga ujung pada jari-jari pertama sirip punggung.
Diameter mata (ED)diukur mulai dari bagian anterior hingga posterior bola mata, diukur mengikuti garis
horisontal.
Tinggi batang ekor(DCP) diukur mulai dari bagian dorsal hingga ventral pangkal ekor.
Tinggi badan diukur(BD) secara vertikal mulai dari pangkal jari-jari pertama sirip punggung hingga pangkal
Panjang sirip dadadiukur mulai dari pangkal hingga ujung jari-jari sirip dada.
Panjang sirip perutdiukur mulai dari pangkal hingga ujung sirip perut.
Beberapa ikan ada yang memiliki satu atau dua sirip punggung. Pada ikan bersisirp punggung
tunggal, umumnya jari-jari bagian depan (1-40) tidak bersekat dan mengeras, sedangkan jari-jari
dibelakangnya lunak atau bersekat dan umumnya bercabang. Pada ikan yang memiliki dua sirip
punggung, bagian depannya terdiri dari duri dan yang kedua terdiri dari duri di bagian depan diikuti oleh
jari-jari lunak atau bersekat umumnya bercabang.Pada beberapa famili (suku) dua sirip punggungnya
Pada pengukuran ikan yang menunjukan besar ataupun kecilnya ikan. Ikan dapat dikatakan besar
apabila panjangnya lebih dari 10 cm, pengukuran yang dimaksud yaitu panjang yang diukur dari ujung
mulut ikan sampai dengan ujung ekornya yang disebut panjang total. Berarti dibawah dari 10 cm maka
Praktikum ikhtiologi mengenai sistem integumen ikan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 Mei
2013, dimulai dari pukul 13.00 WITA sampai selesai.Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium
Metode atau tahapan-tahapan dalam praktikum ikhtiologi dengan judul sistem Morfometrik dan
Meristik yaitu:
2. Mengamati materi praktikum baik langsung atau melalui pembedahan terlebih dahulu.
3. Mencatat hasil-hasil pengamatan baik dalam bentuk deskripsi maupun gambar.
barikut :
DIUKUR
BANDENG PERSENTASE
1 Panjang total 35 cm
2. Panjang garpu/cagak 75 cm
BANDENG
Sirip D iii
Sirip C viii
Sirip A i
Sirip P ii
Sirip V ii
Sirip C 7
Sirip A 6
Sirip P 8
Sirip V 9
3. Perumusan sirip :
Sirip D iii.5
Sirip C viii.7
Sirip A i.6
Sirip P ii.8
Sirip V ii.9
4. Jumlah sisik :
Pada LL
Di bawah LL
Di atas LL
Bagian bawah
Bagian atas
4.2 Pembahasan
4.2.1 Morfometrik
Berdasarkan hasil praktek bahwa panjang total ikan bandeng(Chanos-chanos ) yang didapat 35
cm yg di ukur yang diukur dari ujung mulut bagian atas sampai dengan ujung ekor paling belakang.
Kemudian panjang garfu/cagak yang didapat 75 cm dengan ukuran pada panjang cagak dari ujung mulut
sampai pangkal ekor. panjang total dari tubuh ikan berubah sesuai dengan ukuran ikan. Hal ini sesuai
pernyataan Hardanto (1979) bahwaPada pengukuran ikan yang menunjukan besar ataupun kecilnya
ikan. Ikan dapat dikatakan besar apabila panjangnya lebih dari 10 cm, pengukuran yang dimaksud yaitu
panjang yang diukur dari ujung mulut ikan sampai dengan ujung ekornya yang disebut panjang total.
Berarti dibawah dari 10 cm maka ikan tersebut termasuk golongan ikan kecil.
Pengamatan pada morfometrik ikan dilakukan dengan pengukuran panjang, lebar, dan tinggi,
yang selanjutnya pada pengukuran proporsi antara ukuran bagian-bagian tubuh dengan panjang total,
memiliki rumus ukuran panjang baku, panjng kepala, panjang batang ekor dan tinggi badan, panjang
sirip anal berbanding terbalik dengan panjang total dikalikan dengan 100%.
4.2.2 Meristik
Berdasarkan hasil praktek bahwa Pada bagian meristik pengamatan dilakukan pada perhitunagn
jumlah masing-masing bagian tubuh pada ikan, yang dihitung adalah jumlah sirip, sisik dan insang. Sirip
(jari-jari sirip keras dan jari-jari sirip lemah), sisik dan insang. Pada ikan bandeng (Chanos chanos) maka
didapatkan jumlah sisik pada predorsal 11, jumlah sisik keliling badan berkisar 700, jumlah sisik batang
ekor 30 dan tidak mempunyai finlen insan, hal in sesuai pernyataan Sjafei (1989) bahwa Beberapa ikan
ada yang memiliki satu atau dua sirip punggung. Pada ikan bersisirp punggung tunggal, umumnya jari-
jari bagian depan (1-40) tidak bersekat dan mengeras, sedangkan jari-jari dibelakangnya lunak atau
bersekat dan umumnya bercabang.Pada ikan yang memiliki dua sirip punggung, bagian depannya terdiri
dari duri dan yang kedua terdiri dari duri di bagian depan diikuti oleh jari-jari lunak atau bersekat
umumnya bercabang.Pada beberapa famili (suku) dua sirip punggungnya mungkin bersatu atau
bergabung.
Sirip (jari-jari sirip keras dan jari-jari sirip lemah), sisik dan insang. Pada ikan bandeng (Chanos
chanos) maka didapatkan jumlah sisik pada predorsal 39, jumlah sisik keliling badan 266, jumlah tapis
insang bagian bawah 280,jumlah tapis insang bagian atas 204 dan tidak mempunyai finlen insan.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. panjang total yang didapat 35 cm yg di ukur yang diukur dari ujung mulut bagian atas sampai dengan
ujung ekor paling belakang. Kemudian panjang garfu/cagak yang didapat 75 cm dengan ukuran pada
2. jumlah sisik pada predorsal 11, jumlah sisik keliling badan berkisar 700, jumlah sisik batang ekor 30 dan
3. Sirip-sirip pada ikan umumnya ada yang berpasangan dan ada yang tidak. Sirip punggung, sirip ekor, dan
sirip dubur disebut sirip tunggal atau sirip tidak berpasangan. Sirip dada dan sirip perut disebut sirip
berpasangan.
5.2 Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka saya menyarankan agar dalam praktikum
berikutnya pembagian kelompok harus lebih diperbanyak lagi, sehingga semua peraktikam dapat
Indonesia merupakan Negara yang memiliki potensi perikanan yang melimpah, baik perikanan
air laut maupun perikanan air tawar. Ikan merupakan hewan yang hidup di air yang menjadi salah
satu dari sekian banyak bahan makanan yang dibutuhkan manusia, ikan sangat bermanfaat bagi
manusia sebab di dalamnya terdapat bermacam zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
Mengingat pentingnya ikan bagi manusia, maka dari itu manusia selalu berusaha
mendapatkan ikan dalam jumlah yang mencukupi, antara lain manusia harus melakukan budidaya.
Sistem Integumen merupakanbagian tubuh yang berada pada bagian terluar. Sistem integumen
terdiri dari kulit dan derivat-derivatnya, yang termaksut derivat kulit adalah sisik, jari-jari sirip, skut, kil
Tujuan dari Praktek Sistem Integumen untuk mengenal sistem yang berhubungan dengan
derivat kulit dan warna pada ikan. Diharapkan setelah praktikum ini mahasiswa dapat mendeskripsikan
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Malacopterygii
Family : Chanidae
Genus : Chanos
2.2 Morfologi
Morfologi adalah bagian luar tubuh ikan mulai dari anterior sampai posterior,
1. Kepala: bagian tubuh mulai dari ujung mulut sampai bagian belakang operculum.
2. Tubuh (trancus): bagian tubuh mulai dari batas akhir operculum sampai anus.
3. Ekor(cauda):dari anus sampai bagian ujung sirip ekor bentuk tubuh.
Secara garis besar tubuh ikan bandeng (Chanos-chanos) tersusun atas tiga bagian, yaitu kepala,
batang tubuh dan ekor. Pada tubuh ikan yaitu berbentuk simetri, yaitu terdiri atas dua belahan yang
sama, apabila tubuh dibela dua menjadi dua belahan yang sama, dari kepala ke sampai ekor dengan
arah punggung perut. Pada ujung depan terdapat mulut, ditas mulut terdapat cekung hidung yang
sebelah-menyeblah, pada bagian kepala terdapat sepasang mata, tutup insang Suyanto (2009).
Pada tubuh ikan tertutup oleh selaput tipis yang tembus oleh sinar, kulitnya banyak
mengandung kelenjar lendir yang berfungsi untuk menghindarkan goresan pada saat ikan berenang
dengan cepat. Ikan mempunyai sejumlah sirip, sirip yang berpasangan adalah untuk gerak maju mundur
terdapat pada sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal adalah untuk keseimbangan, misalnya sirip
punggung dan sirip belakang. Sedangkan sirip belakang terdapat lubang anus Sutoyo (2009).
2.3 Integumen
Menurut Armand (2000), Sistem integument atau kulit pada hewan vertebrata secara umum
c. Beberapa ikan mempunyai kelenjar racun yang berhubungan dengan sirip.
Kulit dapat digunakan untuk menerima rangsangan dari lingkungan karena kulit merupakan tempat
aliran saraf dan badan sensoris. Kulit pada vertebrata mempunyai dua lapisan utama, bagian luar adalah
epidermis dan bagian dalam dermis. Dermis merupakan bagian yang lebih tebal dari pada epidermis
( sugianto, 1994)
III. MATERI DAN METODE
Praktikum Ikhtiologi mengenai Sistem Integumen ikan ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal
2Mei 2013, praktikum ini dimulai pada pukul 13.00 WITA sampai selesai. Praktikum ini bertempat di
Laboratorium Budidaya Perairan, Fakultas Peternakan dan perikanan, Universitas Tadulako, Palu.
2) Mengamati materi praktikum baik langsung atau melalui pembedahan terlebih dahulu.
3) Mencatat hasil-hasil pengamatan baik dalam bentuk deskripsi maupun gambar.
4.1. Hasil
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka diemperoleh hasil sebagai berikut:
Keterangan
SistemIntegumen adalah system pembalut tubuh yang terdiri dari kulit dan derivatnya-derivatnya,
yang meliputiwarna, lender, kulit, sisik, organ cahaya dan kelenjar racun. Kulit terdiri dari dua lapisan
yaitula pisan epidermis dan lapisan dermis atau corium, lapisan epidermis adalah bagian dalam,
sedangkan lapisan dermis adalah bagian luar. Kulit pada ikan selain sebagai pembalut tubuh juga
berfungsi sebagaia alat pertahanan pertama terhadap penyakit, perlindungan dan penyesuaian diri
terhadap factor lingkunganya mempengaruhi kehidupan ikan serta alat eksresi dan osmoregulasi.
Berdasarkan bentuk tipe sisik ikan bandeng (Chanoschanos) adalah cycloid yaitu sisik yang
memiliki garis-garis melingkar. Warnapadaikan banding (Chanoschanos) yaitu putih perak.Kulit ikan
terdiri dari dua lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam disebut dermis atau corium. Pola
warna pada ikan disebabkan oleh tiga hal yaitu karena konfigurasi fisik, pigmen pembaw awarna dan sel
Berdasarkan hasil praktek bahwa Sistem Integumen ikan bandeng (Chanos-chanos) memiliki
beberapa bagian yaitu, bagian kepala, bagian badan, dan bagian ekor terdapat beberapa sisik alat
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah kami lakukan, penulis dapat simpulkan sebagai berikut:
1. Sistem Integument atau kulit pada hewan vertebrata secara umum hampir sama yaitu terdiri dari
2. Polawarna pada ikan disebabkan oleh tiga hal yaitu karena konfigurasi fisik, pigmen pembawa warna
3. Ikan bandeng (Chanos-chanos) tidak memiliki ciri khususdan tidak memiliki sungut, bentuk ekor yaitu
berbentuk cagak, posisi mulutnya berbntuk terminal, dan tidak memiliki preoperkulum.
5.2 Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka penulis menyarankan dalam praktikum berikutnya
alat yang digunakan harus lebih lengkap lagi, agar praktikan tidak saling mengharap dalam melakukan
praktek.
I. PENDAHULUAN
lambung, usus, hati, limfa, gonad, ginjal, pilorikkaeka, gelembungrenang, kantongempedu, dan lain-
yangberukuranBerbeda –
bedasesuaidenganmakananyangmerekamakan,sepertiikanherbivoramempunyaiusus yang
Anatomi adalah berarti mencakup tentang bentuk organ tubuh bagian dalam pada suatu
organisme. Pada bentuk tubuh bagian dalam ikan dibedakan menjadi beberapa macam bagian yaitu
simetris bilateral dan non simetris bilateral. Simetris bilateral adalah bila ikan dibelah menjadi dua
bagian yang sama pada bagian tengahnya, kedua sisi letak, bentuk maupun ukurannya sama persis.
Sedangkan non simetris bilateral adalah kedua sisi lateralnya bentuk yang berbeda atau tidak sama.
Oleh sebab ituDalam pembuatan laporan hasil praktikum ini, kami memiliki landasan acuan. dan acuan
tersebut adalah penelitian serta pengamatan langsung organ-organ pada ikan bandeng (Chanos-
chanos). hal ini dikarenakan dalam pembelajaran semester 2 (dua) ini kita dituntut untuk mengetahui
Praktikum Anatomi ikan ini bertujuan untuk mengenal bentuk tubuh dan bentuk organdalam
ikan, mempelajari bagian-bagian tubuh dan menghitung jumlah dari karakter tertentu bagian tubuh
ikan.
Sedangkan kegunaan dari peraktikum ini adalah peraktikan dapat mengenal bentuk dalam
tubuh ikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 klasifikasi
Menurut Efendy (2009), Taksonomi ikan Banbeng dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Sub class : Teleostei
Ordo : Malacopterygii
Family : Chanidae
Genus : Chanos
2.2 Anatomi
Pada ikan bandeng (Chanos chanos), Di dalam rongga badannya terdapat organ-organ, yaitu
ginjal, gelembung renang yang berfunfsi sebagai alat pendeteksi ikan pada posisi kedalaman air , yang
terletak disebelah ventral, gelembung renang, disampuing itu terdapat limfa (lien), organ ini sukar
terlihat karena kadang kadang terbungkus oleh lemak dan hati di antara usus. Dan terdapat saluran
Pada organ dalam ikan bandeng (Chanos chanos) terdapat organ yang tampak memanjang yang
berfungsi untuk mengatur daya apung di dalam air selain itu organ ini juga disebut alat hidrostatik
karena dapat menyerap atau mengeluarkan gas yang dipengaruhi oleh urat syaraf. Penelitian terhadap
anatomi dalam pada ikan ditujukan juga untuk dunia pengetahuan khususnya pada ikan yang nantinya
Fungsi lambung ikan bandeng (Chanos chanos) adalah menyimpan makanan dalam jumlah yang
sangat besar setelah hewan selesai makan, mengaduk makanan dengan sekresi (getah lambung), dan
pengosongan lambung, dan memasukan isinya kedalam usus.Panjang usus pada ikan bandeng yang kami
peroleh yaitu 334 cm, maka dapat disimpulkan bahwa ikan tersebut menunjukan ikan herbivora atau
Menurut Fujiya (2004), bahwa proses pencernaan ikan sama dengan vertebrata lainnya. Namun
ikan memiliki beberapa variasi,terutama dalam hubungannya dengan cara makan, pada umumnya ikan
bernafas dengan ingsang dengan cara memasukan air ke dalam mulut hingga melewati ke ingsang dan
sekaligus menyaring oksigen yang terlarut dalam air, namun tidak semua ikan bernafas dengan ingsang
ada juga bernafas dengan paru-paru misalnya ikan paus dan lumba-lumba. Bagian-bagian ikan bandeng
adalah otak, alat pencernaan, limpa, gonad, ginjal pilorik kaeka, gelembung renang, jantung, hati,
kantong empedu.
III. MATERI DAN METODE
Praktek matakuliah Ikhtiologi mengenai Anatomi ikan ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal
25April 2013, praktikum ini dimulai pada pukul 13.00 WITA sampai selesai. Praktikum ini bertempat di
Laboratorium Budidaya Perairan, Fakultas Peternakan dan perikanan, Universitas Tadulako, Palu.
5 Ikan Bandeng
Bahan Percobaan 1
(Chanos-chanos)
3.3 Prosedur Kerja
Anatomi ikan secara umum dimaksud terutama untuk melihat posisi organ-organ pada tubuh ikan
seperti hati, limpa, jantung, gonad dan sebagainya. Adapun prosedur kerja yang kita lakukan selama
praktikum yaitu :
2. Mengamati materi praktikum baik langsung atau melalui pembedahan terlebih dahulu.
3. mengambil ikan bandeng (Chanos chanos) dan meletakkannya pada baki dengan posisi mlintang kepala
ikan sebelah kiri kemudian menggambar morfologi ikan pada modul yang telah disediakan
4. Mencatat hasil-hasil pengamatan baik dalam bentuk deskripsi maupun gambar.
4.1. Hasil
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada anaktomi, dalam tubuh ikan bandeng
Keterangan :
1. Otak, 2.ingsang, 3. mulut, 4.esophagus, 5. Lambung, 6. Usus, 7. Anus, 8.jantung, 9.
Hati, 10. Limpa, 11. Gelembung renang, 12. Ginjal, 13. Gonad, 14. Faring, 15. Piorik
kaeka.
4.2 Pembahasan
Dari hasil yang diperoleh tentang anatomi yang terdapat pada ikan bandeng (Chanos-chanos)
kita dapat melihat bahwa ikan bandeng (Chanos-chanos) juga merupakan ikan yang memilikin anatomi
yang hampir seperti ikan lainnya. Pada umumnya antomi ikan bandeng hanya dikenal beberapa saja,
antomi ikan tersebut semakin dikembangkan. Secara garis besar organ yang berukuran relatif besar dan
mudah di amati adalah otak, alat pencernaan, limpa, gonad, ginjal pilorik kaeka, gelembung renang,
Seluruh pencernaan pada ikan berturut-turut dari awal makanan masuk ke mulut adalah sebagai
alat-alat tersebut terhadap makan dan kebiasaan makannya.pada ikan dengan seluruhpencernaan ini,
pencernaan dan makananya dibantu dengan lengkapnya hati dan pancreas. (Effendie,2002)
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah kami lakukan, kami dapat simpulkan sebagai berikut:
1. Ikan Bandeng (Chanos chanos) merupakan jenis ikan yang hidup di perairan payau, pemakan herbivora
dimana nakanan utamanya berasal dari nabati, hal ini dilihat dari mulutnya yang dapat disembulkn dan
tapis insangnya yang halus, dan tidak mempunyai gigi yang besar dan tajam.
2. Padaikan bandeng (Chanos chanos), gurat sisi (linea lateralis) merupakan garis yang terbentuk oleh
adanya pori-pori yang trsusun secara teratur pada tubuh ikan. Didalam gurat sisis (LL) terdapat ujung-
3. Organ dalam ikan bandeng (Chanos chanos) adalah otak, insang, mulut, lambung, usus, anus, jantung,
hati gelembung renang, esofagus. alat pencernaan pada ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu gig,
lambung, usus. Alat pernapasannya insang. Alat peredaran darahnya yaitu jantung.
5.2 Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka penulis menyarankan agar dalam praktikum
berikutnya peralatan yang digunakan lebih lengkap, Agar praktikum berjalan lancar.
I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Ikan pada umumnya lebih banyak dikenal dari pada hasil perikanan lainnya, karena jenis tersebut
yang paling banyak ditangkap dan dikonsumsi. Ikan memang sudah dikenal sejak waktu yang sangat
lama. Jenis ini termasuk hewan vertebrata, artinya hewan yang mempunyai tulang belakang, dan cirinya
yang has adalah hidupnya diair dan pada umumnya bernafas dengan menggunakan insang. Sebagai
bahan pangan, kedudukan ikan menjadi sangat penting, karena banyak mengandung komponen-
komponen yang diperlukan olehtubuh. Baik dinegara maju maupun dinegara-negara berkembang, ikan
Ikan adalah hewan yang hidup di air, berdarah dingin, sebagian besar bernapas dengan insang,
dan ada pula ikan yang bernafas dengan paru-paru. Ikan juga memiliki alat pencernaan yang berbeda-
beda, itu disebabkan adanya jenis makanan dan adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya.
Pada alat pencernaan ikan terdiri dari 2 bagian yaitu saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Pada saluran pencernaan yaitu lambung dan usus, terdapat perbedaan antara lambung dan
Pada sistem peredaran darah ikan hanya satu jalur aliran, dimana darah mengalir dari jantung ke
insang lalu keseluruh tubuh dan kembali lagi pada jantung dan peredaran darah ikan disebut peredaran
darah tunggal.
pernapasan, dan peredaran darah. Adapun Kegunaan praktikum ini adalah agar praktikan mengetahui
Menurut fujaya, (2009) Klasifikasi Ikan bandeng (Chanos-chanos) adalah sebagai berikut:
2.2 Morfologi
Morfologi adalah berarti mencakup tentang bentuk tubuh dan organ tubuh bagian luar pada
suatu organisme. Pada bentuk tubuh ikan dibedakan menjadi dau macam yaitu simetris bilateral dan
non simetris bilateral. Simetris bilateral adalah bila ikan dibelah menjadi dua bagian yang sama pada
bagian tengahnya, kedua sisi letak, bentuk maupun ukurannya sama persis. Sedangkan non simetris
bilateral adalah kedua sisi lateralnya bentuk yang berbeda atau tidak sama.
Ikan bandeng dikenal sebagai ikan petualang yang suka merantau. Ikan bandeng ini mempunyai bentuk
tubuh langsing mirip terpedo, dengan moncong agak runcing, ekor bercabang dan sisiknya
halus.Warnanya putih gemerlapan seperti perak pada tubuh bagian bawah dan agak gelap pada
punggungnya, Ciri umum ikan bandeng adalah tubuh memanjang agak gepeng, mata tertutup lapisan
lemak (adipase eyelid), pangkal sirip punggung dan dubur tertutup sisik, tipe sisik cycloid lunak, warna
hitam kehijauan dan keperakan bagian sisi, terdapat sisik tambahan yang besar pada sirip dada dan sirip
perut. Bandeng jantan memiliki ciri-ciri warna sisik tubuh cerah dan mengkilap keperakan serta memiliki
dua lubang kecil di bagian anus yang tampak jelas pada jantan dewasa (Suyanto, 1983).
dikeluarkan sebagai fase. Sari makanan itu diedarkan keseluruh bagian tubuh. Anus merupakan ujung
dari saluran pencernaan, sisa-sisa metabolisme dikeluarkan lewat anus, pada ikan bertulang sejati anus
Ada segolongan ikan selain menghisap hawa dengan insangnya ada juga yang dapat mengambil
hawa dari udara karena mempunyai alat yang disebut ’’ Labyrint ’’ dan bekerja seperti paru-paru ikan-
ikan ini bila berada diluar air tidak segera mati, Pada kloaka adalah ruang yang bermuaranya saluran
Alat pernapasan utama pada ikan adalah insang, walaupun ada jenis ikan tertentu seperti lungfish
yang menggunakan paru paru. Selain insang dan paru paru pada lungfish beberapa jenis ikan
mempunyai alat pernapasan tambahan antara lain labirin pada ikan betok ( Anabas sp), organ
arborescent (bentuk seperti bunga karang). Insang ikan terdapat beberapa lembar, masing masing
lembar terdiri dari tiga bagian yaitu tulang lengkung insang, filmen insang dan tapis insang ( Achjar, 1986
).
Peredaran darah ikan adalah peredaran darah tunggal, yang artinya darah hanya satu kali
mengalir melalui jantung. Darah masuk ke jantung melalui pembuluh balik yang di tampung dalam satu
smpul yang disebut sinus venosus, kemudian darah masuk kedalam serambi dan bilik selanjutnya
dipompa oleh bonggol arteri dan menuju ke lengkung insang, maka selanjutnya akan terjadi pertukaran
gas O2. Setelah itu darah mengalir kembali ke jantung malalui vena (Mahardono , 1979).
III. MATERI DAN METODE
Praktikum ikhtiologi mengenai Sistem Integumen ikan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 10
Mei 2013, dimulai dari pukul 13.00 WITA sampai selesai.Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium
2. Mengamati materi praktikum pada system pernapasan, pencernaan dan peredaran darah.
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, maka diperoleh hasil sebagai barikut :
Jenis ikan :
(1) lambung, (2) usus, (3) esophagus, (4) pylorus, (5) pilorus caeca, (6) saluran air empedu
(7) anus
=444500
340 340 96 96
Gambar
3.lembar
kerja
pernafasan
(insang)
Jenis ikan :
1.Sinus
venosus,
2.Atrium,
3.ventrikel,
4.Cconus
anterior,
5.Balbus
anterior,
6.Aorta
ventralis
4.2 Pembahasan
Langkah-langkah proses pencernaan makanan pada ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu :
1. Pencernaan di mulut dan rongga mulut: makanan digiling menjadi kecil-kecil oleh gigi dan dibasahi oleh
saliva
4. Absorbsi air dalam usus besar: akibatnya isi yang tidak dicerna menjadi setengah padat (veses).
5. Veses dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kloaka (bila ada) kemudian ke anus.
Sistem pencernaan ikan sangat dipengaruhi oleh jenis makanannya. Menurut bentuknya gigi ikan
digolongkan pada beberapa bentuk yaitu Villiform, Conical, Cannine, Maliform, Incisor, Fuse beak.
Lambung dan usus ikan biasanya memiliki variasi bentuk dan ukuran yang merupakan akibat dari
adaptasi morfologi dan struktural terhadap kebiasaan makanan. Pada ikan bandeng (Chanos chanos)
memiliki lambung yang pendek, sedangkan ususnya lebih panjang dari ukuran tubuhnya yaitu mencapai
334 cm, ini menunjukan ikan tersebut adalah jenis ikan herbivora. Pada ikan karnivora memiliki lambung
yang agak besar dan memanjang, sedangkan ususnya lebih pendek dan pada ikan omnivora memiliki
lambung yang menyerupai kantong yang besar mirip dengan lambung manusia. Pada ikan yellowfin tuna
memiliki gigi villiform dan mempunyai lambung yang besar. Jadi ikan yellowfin tuna termasuk ikan
herbivora.
Alat pernapasan utama pada ikan adalah insang, walaupun ada jenis ikan tertentu yang bernafas
menggunakan paru-paru seperti lungfish. Selain insang dan paru-paru beberapa jenis ikan memiliki alat
Pada ikan ikan bandeng (Chanos chanos) alat pernapasannya berupa insang terdiri atas
beberapa 4 lembar, masing-masing lembar insang terdiri dari tiga bagian yaitu lengkung insang, filamen
insang dan tapis insang. Bagian yang berperan dalam pengikatan oksigen dari air adalah filamen insang
sehingga filamen insang dilengkapi dengan kapiler-kapiler darah. Pada ikan bandeng (Chanos chanos)
memiliki lembar insang yang halus dan rapat, ini menunjukan bahwa ikan tersebut adalah jenis ikan
Sistem peredaran darah ikan badeng (Chanos chanos) disebut peredaran darah tunggal. Dimana
darah mengalir dari jantung ke insang kemudian keseluruh tubuh dan akhirnya kembali kejantung.
Peredaran darah berfungsi dalam pengangkutan oksigen hasil respirasi, pengangkutan sisa metabolisme.
Jantung ikan terdapat suatu ruang tambahan yang disebut sinus venosus, yang berfungsi sebagai
penampung darah dari vena hapaticusserta mengirimkannya keatrium terdapat katub sinatrial. Darah
kemudian dikirim kembali ke ventrikel untuk mencegah darah tersebut kembali ke atrium.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.3
Simpulan
1. Pada alat pencernaan ikan terdiri dari dua bagian yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
2. Insang ikan terdapat beberapa lembar, masing masing lembar terdiri dari tiga bagian yaitu tulang
3. Menurut bentuknya gigi ikan digolongkan pada beberapa bentuk yaitu Villiform, Conical, Cannine,
4. Peredaran darah berfungsi dalam pengangkutan oksigen hasil respirasi, pengangkutan sisa metabolisme.
5.4 Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka saya menyarankan agar dalam praktikum
berikutnya pembagian kelompok harus lebih diperbanyak lagi, sehingga semua peraktikam dapat
Indonesia merupakan Negara yang memiliki potensi perikanan yang melimpah, baik perikanan
air laut maupun perikanan air tawar. Ikan merupakan hewan yang hidup di air yang menjadi salah
satu dari sekian banyak bahan makanan yang dibutuhkan manusia, ikan sangat bermanfaat bagi
manusia sebab di dalamnya terdapat bermacam zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
Mengingat pentingnya ikan bagi manusia, maka dari itu manusia selalu berusaha mendapatkan
ikan dalam jumlah yang mencukupi, antara lain manusia harus melakukan budidaya.
Berdasarkan strukturnya otot terbagi atas otot Lurik,otot polos, dan otot Jantung, selain itu
berdasarkan pergerakannya otot terbagi atas otot sadar atau voluntary (otot Lurik) dan otot taksadar
atau involuntary (otot polos dan otot jantung) dan otot bukan rangka atau Non skeletal muscle (otot
Tujuan dari praktikum sistem otot untuk mengenal dan melihat bentuk otot pada beberapa
bagian tubuh, jenis dan susunan otot yang lebih sederhana jik dibandingkan dengan vertebrata yang
lain. Walaupun susunannya lebih sederhana juga pada ikan didapatkan tiga jenis otot yaitu oto polos
(lincip), otot bergaris dan otot jantung. Guna untuk melindungi bagian tubuh ikan.
Menurut fujaya, (2009) ikan Bandeng (Chanos-chanos) dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Malacopterygii
Family : Chanidae
Genus : Chanos
2.2 Morfologi
Morfologi adalah bagian luar tubuh ikan mulai dari anterior sampai posterior yaitu:
1. Kepala: bagian tubuh mulai dari ujung mulut sampai bagian belakang operculum.
2. Tubuh (trancus): bagian tubuh mulai dari batas akhir operculum sampai anus.
3. Ekor(cauda):dari anus sampai bagian ujung sirip ekor bentuk tubuh.
Secara garis besar tubuh ikan bandeng (Chanos-chanos) tersusun atas tiga bagian, yaitu kepala,
batang tubuh dan ekor. Pada tubuh ikan yaitu berbentuk simetri, yaitu terdiri atas dua belahan yang
sama, apabila tubuh dibela dua menjadi dua belahan yang sama, dari kepala ke sampai ekor dengan
arah punggung perut. Pada ujung depan terdapat mulut, ditas mulut terdapat cekung hidung yang
sebelah-menyeblah, pada bagian kepala terdapat sepasang mata, tutup insang Suyanto (2009).
Pada tubuh ikan tertutup oleh selaput tipis yang tembus oleh sinar, kulitnya banyak mengandung
kelenjar lendir yang berfungsi untuk menghindarkan goresan pada saat ikan berenang dengan cepat.
Ikan mempunyai sejumlah sirip, sirip yang berpasangan adalah untuk gerak maju mundur terdapat pada
sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal adalah untuk keseimbangan, misalnya sirip punggung dan sirip
Roharjo ( 1980 ) Mengemukakan system otot disebut juga dengan system urat daging yang
berfungsi sebagai bentuk tubuh dan penghasil daya gerak terhadap ikan.urat daging yang terhadap di
kedua sisi tubuh Ikan dapat di bedakan menjadi dua bagian, yaitu epaksial dan hipaksial. Kedua
bagiantersebut dipisahkan oleh suatu selaput yang di namakan horizontal akletogeneous septum.
Dibagian permukaan selaput ini terdapat urat daging yang menutupinya yaitu musculus Lateralis
Pada garis besarnya ikan mempunyai tiga macam urat daging yaitu urat daging bergaris, urat
daging licin, dan urat daging jantung. Otot Jantung adalah otot yang cara kerjanya tidak di pengaruhi
oleh rangsang, sedangkan otot polos dan otot lurik di pengaruhi oleh rangsangan Otot merupakan
pembentuk rangka. Otot berperan dalam pergerakan organ tubuh atau bagian tubuh. Kemampuan otot
Praktikum Ikhtiologi mengenai sistem otot ikan ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 2Mei
2013, praktikum ini dimulai pada pukul 13.00 WITA sampai selesai. Praktikum ini bertempat di
Laboratorium Budidaya Perairan, Fakultas Peternakan dan perikanan, Universitas Tadulako, Palu.
Metode atau tahapan-tahapan dalam praktikum ikhtiologi dengan judul sistem otot ikan yaitu:
2. Mengamati materi praktikum baik langsung atau melalui pembedahan terlebih dahulu.
3. Mencatat hasil-hasil pengamatan baik dalam bentuk deskripsi maupun gambar.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka diemperoleh hasil sebagai berikut:
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktek bahwa Sistem otot ikan bandeng (Chanos-chanos) Sistem Otot
merupakan pembentuk rangka. Otot berperan dalam pergerakan organ tubuh atau bagian tubuh.
Otot pada ikan dibagi oleh suatu sekat horizontal menjadi otot epaksial yaitu otot yang terletak di
atas sekat horizontal, dan otot hipaksialis yang terletak di bawah sekat horizontal (Fujaya, 2004).
Menurut Sjafei (1989) urat daging yang terdapat di kedua sisi tubuh ikan dapat dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu epaksial dan hipaksial. Kedua bagian tersebut dipisahkan oleh suatu selaput yang
dinamakan horizontal akletogeneous septum. Dibagian permukaan selaput ini terdapat urat daging yang
menutupinya “musculus lateralis superficialis“ yang banyak mengandung lemak karena warna yang
merah kehitaman.
Pada garis besar ikan mempunyai tiga macam urat daging yaitu urat daging bergaris, urat daging
licin, dan urat daging jantung. Secara fungsional tipe urat daging, yaitu yang di bawah rangsangan otak
(voluntary) ialah urat daging jantung. Dari penempelnya juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu urat
daging yang menempel pada rangka, ialah urat daging licin dan urat daging jantung ( Hardanto, 1979).
Otot jantung adalah otot yang cara kerjanya tidak dipengaruhi oleh rangsang sedankan otot
polos dan otot lurik dipengaruhi oleh rangsang, pada otot polos tidak memperlihatkan adanya garis-garis
melintang dan terdapat pada sistem-sistem yang menjalankan fungsinya secara otomatis (Soewasono,
1960).
Dalam tubuh terdapat tiga macam jaringan otot yaitu otot polos yang tidak dipengaruhi oleh
rangsang, otot serat lintang involunter (tidak dipengaruhi kehendak) dan otot serat lintang volunter
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan yang telah kami lakukan maka kami dapat
menyimpulkan :
1. Susunan otot ikan lebih sederhana jika dibandingkan dengan vertebrata lain.
2. Tiap blok urat daging terdiri dari hipaksial, epaksial, miotom, mioseptum,
5.2 Saran
Dengan melihat praktikum yang dilakukan maka saya menyarankan agar dalam praktikum
berikutnya pembagian kelompok harus lebih diperbanyak lagi, sehingga semua peraktikam dapat
Indonesia merupakan Negara yang memiliki potensi perikanan yang melimpah, baik perikanan
air laut maupun perikanan air tawar. Ikan merupakan hewan yang hidup di air yang menjadi salah
satu dari sekian banyak bahan makanan yang dibutuhkan manusia, ikan sangat bermanfaat bagi
manusia sebab di dalamnya terdapat bermacam zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
Mengingat pentingnya ikan bagi manusia, maka dari itu manusia selalu berusaha
mendapatkan ikan dalam jumlah yang mencukupi, antara lain manusia harus melakukan budidaya.
Integumen adalah berarti mencakup tentang bentuk sisik pada suatu organisme. Pada bentuk sisik ikan
Tujuan dari praktikum integumen untuk mengenal bentuk Sisik dari organisme. diharapkan
setelah praktikum ini mahasiswa dapat mendeskripsikan ikan berdasarkan integumen sisik tubuh ikan.
Selain itu berguna untuk mempermudah praktikan dalam mempelajari dan mengamati spesies
ikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi
Menurut fujaya, (2009) ikan bandeng (Chano-chanos) dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Malacopterygii
Family : Chanidae
Genus : Chanos
2.2 Morfologi
Morfologi adalah bagian luar tubuh ikan mulai dari anterior sampai posterior, berikut adalah
Morfologi ikan :
1. Kepala: bagian tubuh mulai dari ujung mulut sampai bagian belakang operculum.
2. Tubuh (trancus): bagian tubuh mulai dari batas akhir operculum sampai anus.
3. Ekor(cauda):dari anus sampai bagian ujung sirip ekor bentuk tubuh.
Secara garis besar tubuh ikan bandeng (Chanos-chanos) tersusun atas tiga bagian, yaitu kepala,
batang tubuh dan ekor. Pada tubuh ikan yaitu berbentuk simetri, yaitu terdiri atas dua belahan yang
sama, apabila tubuh dibela dua menjadi dua belahan yang sama, dari kepala ke sampai ekor dengan
arah punggung perut. Pada ujung depan terdapat mulut, ditas mulut terdapat cekung hidung yang
sebelah-menyeblah, pada bagian kepala terdapat sepasang mata, tutup insang Suyanto (2009).
Pada tubuh ikan tertutup oleh selaput tipis yang tembus oleh sinar, kulitnya banyak mengandung
kelenjar lendir yang berfungsi untuk menghindarkan goresan pada saat ikan berenang dengan cepat.
Ikan mempunyai sejumlah sirip, sirip yang berpasangan adalah untuk gerak maju mundur terdapat pada
sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal adalah untuk keseimbangan, misalnya sirip punggung dan sirip
Menurut Buchar (1991), tulang rangka ikan terdiri dari dua macam, yaitu rangka chondrichthyes
(tulang rawan) dan osteicthyes (tulang sejati). Rangka berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang
atau menyokong organ-organ tubuh dan berfungsi pula dalam pembentukan buti-butir darah merah.
Berdasarkan letaknya tulang sebagai penyusun rangka dikelompokan dalam tiga bagian, yaitu tulang
aksial (tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk), veskeral (lengkung insang, tulang-tulang pada bagian
kepala yang tidak termasuk dalam tulang tengkorak), apendikular (rangka anggota badan seperti jari-jari
Skeleton hewan yang dibentuk oleh tulang merupakan struktur yang hidup. Tulang mempunyai
vasa darah, vasa limfatik, dan nerius dan dapat menjadi sasaran penyakit, mampu memperbaiki diri dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan dengan adanya suatu stress (Pratigyo, 1984).
Kerangka tubuh ikan disebut skeleton. Sisik ikan yang mengandung zat tulang disebut pula rangka
luar, rangka dari tulang-tulang disebut rajum dalam, jadi pada ikan susunan rangkanya dapat dibagi
Praktikum Ikhtiologi mengenai sistem rangka ikan ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 2Mei
2013, praktikum ini dimulai pada pukul 13.00 WITA sampai selesai. Praktikum bertempat di
Laboratorium Budidaya Perairan, Fakultas Peternakan dan perikanan, Universitas Tadulako, Palu.
2. Mengamati materi praktikum baik langsung atau melalui pembedahan terlebih dahulu.
3. Mencatat hasil-hasil pengamatan baik dalam bentuk deskripsi maupun gambar.
1.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan tentang tulang pada ikan, diperoleh hasil sebagai berikut :
Keterangan :
1.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa rangka pada ikan Bandeng (Chanos-chanos)
merupakan tempat melekatnya otot. Adanya tulang maka tubuh ikan mujair memiliki bentuk yang tetap,
hal ini merupakan beberapa fungsi dari tulang ikan bahwa tulang-tulang dalam tubuh vertebrata
membentuk rangka. Fungsi rangka antara lain memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, melindungi
alat-alat tubuh yang lemah, sebagai tempat melakatnya otot, untuk menegakkan tubuh, dan tempat
pembentukan sel-sel darah. Tulang pada ikan mujair memiliki perberdaan antara tulang bagian ekor,
tulang bagian perut, dan tulang ekor pertama. Dari gambar terlihat bahwa pada tulang bagian perut
terdapat sepasng rusuk yang berfungsi untuk melindungi organ-organ yang berada pada bagian perut
atau rongga badan. Tulang punggung pada daerah badan berbeda dengan yang terdapat pada daerah
ekor. Tiap-tiap ruas didaerah badan dilengkapi oleh sepasang tulang rusuk kiri dan kanan untuk
melindungi organ-organ didalam rongga badan. Batang ekor tiap-tiap ruasnya dibagian bawah hanya
terdapat satu cucuk hermal dan bagian atas ruas tulang punggung terdapat cucuk neural.
Secara tidak langsung, bentuk rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam.
Bentuk tubuh ikan merupakan interaksi antara sistem rangka dengan sistem otot serta evolusi dalam
adaptasi kedua sistem tersebut terhadap lingkungannya. Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan
terdiri dari tulang rawan dan atau tulang sejati. Osteichthyes terdiri dari tulang sejati. Sebagian besar
tulang Osteichthyes pada permulaannya terbentuk melalui tahap tulang rawan, kemudian materialnya
menjadi tulang sejati dalam bentuk bentuk yang khusus melalui osifikasi. Osifikasi merupakan proses
perubahan tulang rawan menjadi tulang sejati atau tulang keras (Fujaya, 2004).
V. SIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan
1. Tulang belakang bagian badan, tulang pertama bagian ekor, dan tulang belakang bagian ekor memiliki
2. Pada bagian tulang badan terdapat sepasang tulang rawan yang berfungsi untuk melindungi organ-
3. Tulang pada ikan mujair berfungsi sebagai tempat melekatnya otot dan member bentuk tubuh pada
ikan.
b. Saran
Saran saya agar pada praktikum berikutnya, waktu untuk pengamatan sistem rangka diperpanjang
dikarenakan pengamatannya lebih rumit dibandingkan dengan pengamatan yang sebelumnya dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifudin, R. 1983. “Bandeng duri lunak dalam Kumpulan Hasil Penelitian Firman dkk, 2009. Mengklasifikasikan
ikan bandeng. Swadaya. Jakarta
Buchar. 1991. Tulang Rangka Terdiri Dari Tulang Rawan Dan Tulang Sejati. Penebar Swadaya, Jakarta
Mahardono. 1979. Otot Merupakan Pergerakan Tubuh Ikan. Penebar Swadaya, Jakarta
Neall, 1959, bentuk organ pada tubuh ikan. Penebar swadaya. Jakarta
Raharjo. 1980. Otot Pembentuk Tubuh Ikan. P.T Gramedia, Jakarta
Suyanto, 2009. Garis besar tstruktur tubuh ikan. Sinar baru Algesindo. Jakarta
Soewasono. 1960. Cara Kerja Otot Pada Tubuh Ikan. Penebar Swadaya, Jakarta
Soewasono. 1960. Rangka Luar Ikan Mengandung Zat Tulang. PT. Gramedia, Jakarta
Ikan ini biasanya memiliki ciri – ciri fisik umum yaitu memiliki bentuk tubuh memanjang, dan
bagian belakang berbentuk pipih ( compressed ). Bagian depan cembung, perut rata dan bagian
kepala pipih atau hampir menyerupai kepala ular ( head snake ). Warna punggung ikan ini
berwarna kehijauan kehitaman dan bagian perut berwarna putih atau krim.
Berdasarkan hasil penelitian dari Anonim, 2012 ikan gabus ini dapat diklasifikasi dan morfologi
berdasarkan taksonomi diantarnya yaitu :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actionopterygii
Ordo : Percformes
Famili : Channidae
Genus : Ophiocephalus
Channa micropeltes
Channa pleuropthalmus
Ikan gabus pada umumnya memiliki bentuk tubuh bulat memanjang dengan panjang mencapai ½
– 1 meter bahkan lebih, ikan ini memiliki berat rata – rata 2-5 kg. Bagian kepala berbentuk
gepeng dan agak pipih yang hampir menyerupai kepala ular ( Head snake ). Memiliki sisik yang
besar dan kasar di bagian kepala, perut, punggung, dan bagian ekornya.
Bagian sirip punggung memanjang dan juga sirip ekor bebentuk bulat pada bagian ujungnya,
bagian sisi atas tubuh hingga bagian ekor memiliki warna kegal, kehitaman maupun kehijauan,
sedangkan warna bagian perut berwarna krim atau putih. Bagian sisi samping terdapat garis
maupun coret tebar ( striata ), warna ini biasanya tergantung dengan habitat dan lingkungannya.
Bagian mulut terdapat gigi yang besar dan tajam, yang berguna untuk mencabik atau mengunyah
makanannya. Secara umum, ikan gabus ini memiliki bau amis, hal ini disebabkan karena bagian
otot ikan terbuat dari protein yang bervariasi. Bau amis ini berasal dari penguraian ( dekomposisi
), zat amonia dari senyawa belerang dan bahan kimia amina yang berasal dari penguraian asam
amino.
2 Air 69,6 G
3 Protein 25,2 G
4 Lemak 1,7 G
5 Karbohidrat 0 G
7 Kalisium 62 Mg
8 Fosfor 176 Mg
9 Besi 0,9 Mg
10 Vitamin A 45 Mcg
11 Vitamin B 0,04 Mg
12 Vitamin C 0 Mg
Sumber data : saftar Analisis Bahan Makanan, Fakultas KedokteranUI Jakarta 1966.
Baca juga :
Tambahan :
Ikan gabus ini dapat bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan tubuh, bahkan juga
dapat di gunakan sebagai bahan alternatif untuk menyembuhkan berbagai penyakit serta
memberikan asupuan kandungan gizi dan nutrisi yang maksimal
Artikel Terkait
Twitter
Facebook
Google
Reddit
Pinterest
Related
Klasifikasi dan Morfologi Ikan Tongkol ( Euthynnus affinis )In "Morfologi Hewan"
Updated: —
Tags: ciri - ciri morfologi ikan gabus, Klasifikasi ikan gabus, morfologi ikan gabus, taksonomi dan anatomi
ikan gabus
← Previous Post
Next Post →
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment
Name *
Email *
Website
Notify me of follow-up comments by email.
Artikel TOP
Cara Budidaya Ikan Nila Yang sukses dan Cepat Panen120 views | by fredikurniawan
| posted on March 8, 2015 | under perikanan
Saya makan SEMUA & masih turun 27 kg! Anda ingin tahu caranya?! Baca di sini
>>>
Inilah produk pembakar lemak perut! Turun 8 kg dalam 3 hari, pada saat tidur
Makanan ini musuh terburuk lemak! Turun 23 kg dalam satu bulan! Di pagi hari
Saya turun 26 kg dalam 7 HARI! Sangat mudah! Lihat panduannya DI SINI >>>
Artikel Terbaru
Dapatkan semua informasi Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Dengan Via Email