Anda di halaman 1dari 2

.

PENDAHULUAN
Dasar-dasar akuakultur merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari prinsip-
prinsip dasar pelaksanaan akuakultur atau budidaya perairan. Akuakultur terdiri
darisemua organisme ( nabati/hewani) air yang memiliki nilai ekonomis penting
untukdipelihara dan dibudidayakan, terdiri dari :a.

Komoditas vertebrata (hewan air bertulang belakang) seperti ikan.b.

Komoditas avertebrata (hewan air tidak bertulang belakang) seperti


udang,kepiting, teripang, dan kerang-kerangan termasuk jenis zooplankton sebagai
pakanalami sepeerti artemia, rotifer, dll.c.

Komoditas tumbuhan atau tanaman air seperti rumput laut serta jenis-jenis
pakanalami (phytoplankton) seperi
chlorella sp,
dll.Beberapa aspek penting yang harus difahami dalam dasar-dasar akuakultur
antaralain pengetahuan tentang :-

System akuakultur-

Air-

Tanah-

Iklim/cuaca-

Ekosistem dan ekologi lingkungan dalam kolam atau tambak, dll.


II. SEJARAH AKUAKULTUR
Akuakultur memiliki sejarah yang cukup panjang, di Asia akuakultur
sudahdilaksanakan lebih dari 4000 tahun lalu. Pada pertengahan tahun 1980-an,
produksiakuakultur memberikan kontribusi hanya 14 % dari produksi perikanan
dunia. Padasaat itu, produksi perikanan lebih banyak disuplai dari hasil tangkapan
di laut(perikanan tangkap). Baru sekitar tahun 1990-an, kontribusi akuakultur
meningkatmenjadi 27,6 %, di Asia akuakultur sudah memperlihatkan kekuatannya
denganmensuplai 91 % dari total produksi akuakultur dunia
(Anonymous,2000).Akuakultur memegang peranan penting dalam penyediaan
konsumsi(makanan/ikan) bagi penduduk dunia serta penghasil devisa seiring
menurunnya hasiltangkapan di laut akibat over eksploitasi dan over
fishing.Akuakultur di Indonesia, dimulai sejak 6 abad yang lalu. Pada tahu tahun
2003,kebutuhan ikan untuk konsumsi dalam negeri dan eksport akan mencapai
sekitar 10 juta ton/tahun. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia, maka
semakinmeningkat pula kebutuhan akan ikan dunia. Salah satu implementasi dan
alternativependekatan dalam kegiatan tersebut adalah melalui pengembangan
usaha budidaya.Usaha budidaya ini diharapkan dapat memenuhi permintaan akan
komoditasperikanan serta penyediaan stock produksi ikan dan atau udang, baik
ukuran benih,konsumsi maupun stock induk yang sudah mulai berkurang.

Produksi budidaya dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukkan


kecenderungankenaikan yang mencolok bila dibandingkan dengan produksi
perikanan tangkap.Selama lima tahun (1995-1999) telah terjadi kenaikan produksi
budidaya sebesar 33,7% atau 6,7 % per tahun, sedangkan pada kurun waktu yang
sama kenaikan produksiperikanan tangkap hanya mencapai 7,8 % atau 1,6 % per
tahun (FAO, 2000).Data di atas menunjukkan bahwa sebenarnya budidaya
merupakan peluang danpotensi yang cukup besar bagi peningkatan produktifitas
perikanan yang nantinyamungkin dapat mengimbangi dan memenuhi kebutuhan
komoditas perikanan tangkap,dll.

Anda mungkin juga menyukai