Anda di halaman 1dari 8

ISSN : 2527- 6735

Jurnal AMPIBI Volume 1 Nomor 1 (hal. 50 ̶ 57)


Edisi Mei 2016

IDENTIFIKASI ENDOPARASIT PADA SISTEM PENCERNAAN IKAN


KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DARI KERAMB JARING
APUNG (KJA) DI DESA BAJO INDAH DAN DESA LEPE
KECAMATAN SOROPIA SULAWESI TENGGARA
Reza Ighnas Adhi Jaya Rindra1, H.M Sirih2, Lili Darlian3
1
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UHO, 2,3Dosen Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UHO
Email: rezaighnas@gmail.com

ABSTRAK
REZA IGHNAS ADHI JAYA RINDRA | Identifikasi Endoparasit Pada Sistem Pencernaan Ikan Kerapu
Macan (Epinephelus fuscoguttatus) dari Keramba Jaring Apung (KJA) di desa Bajo Indah dan desa Lepe
Kecamatan Soropia Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis endoparasit
yang terdapat dalam organ pencernaan meliputi rongga mulut, tenggorokan, lambung, usus, anus ikan
kerapu macan dan untuk mengetahui jenis endoparasit yang dominan ditemukan pada organ pencernaan
ikan kerapu macan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 sampai April 2016. Jenis metode
yang digunakan adalah observasional dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling,
yaitu dengan mengambil sampel secara acak. Sampel penelitian berjumlah 24 ekor ikan kerapu macan yang
berasal dari 2 lokasi pengambilan yaitu 12 ekor dari desa Bajo Indah dan 12 ekor dari desa
Lepe.Pemeriksaan endoparasit dilakukan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 sampel ikan dari desa
Bajo Indah terinfeksi dan 8 sampel ikan dari desa Lepe terinfeksi cacing endoparasit. Infeksi cacing
endoparasit pada organ pencernaan ikan kerapu macan yang diidentifikasi dari dua jenis cacing endoparasit
yaitu dari kelas Palaenthocephala yaitu Acanthocephalus sp. yang ditemukan di usus dan dari kelas
Trematoda yaitu Prosorhynchus sp. yang ditemukan di lambung. Terdapatnya endoparasit pada lambung
dan usus disebabkan karena pada lambung dan usus terdapat bahan organik atau nutrisi yang merupakan
bahan makanan dari parasit. Jenis cacing yang dominan ditemukan adalah jenis Prosorhynchus sp.dengan
jumlah 174 individu dari 15 ekor sampel kemudian Acanthocephalus sp. dengan 30 individu dari 5 ekor
sampel. Hal ini disebabkan karena siklus hidup Prosorhynchus sp. yang kompleks melalui perantara
inang I dan inang II, dimana infeksi terhadap inang I lebih bervariasi meliputi ikan-ikan kecil, bivalvia atau
gastropoda dibanding cacing Acanthocephalus sp. yang umumnya hanya menginfeksi crustacea dan
copepoda.

Kata Kunci : endoparasit, sistem pencernaan, ikan kerapu macan

PENDAHULUAN baik untuk dibudidayakan, juga telah menembus


Indonesia termasuk salah satu negara pasar ekspor.
maritim yang mempunyai potensi perikanan laut yang Budidaya ikan kerapu telah berkembang
sangat besar serta merupakan negara kepulauan yang setelah teknologi produksi secara massal dikuasai.
mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu Dalam budidaya pembesaran, protein pakan dan rasio
81.000 km2 dan mempunyai potensi ikan laut sebesar pemberian pakan perlu diketahui agar penggunaan
10,28 juta ton/tahun. Besarnya potensi sumberdaya pakan dapat dilakukan secara efektif. Teknologi
kelautan Indonesia apabila dimanfaatkan secara pembenihan ikan ini telah berkembang dan telah
optimal dan benar akan dapat meningkatkan berhasil memproduksi benih untuk keperluan
pendapatan nelayan, membuka lapangan kerja, budidaya. Kegiatan budidaya ikan laut di Indonesia
meningkatkan produktivitas perikanan, meningkatkan khususnya ikan kerapu merupakan budidaya laut
devisa negara dan membantu menjaga kelestarian yang memiliki prospek yang sangat baik untuk
sumberdaya hayati (Danny, 2004). dikembangkan, karena kegiatan ini berperan dalam
Terdapat tiga macam budidaya perairan, hal memenuhi kebutuhan ikan konsumsi, peningkatan
yaitu budidaya ikan air tawar, ikan air laut dan ikan penghasilan serta penyediaan lapangan kerja bagi
air payau. Ketiga jenis budidaya ini mengalami masyarakat. Ikan kerapu merupakan ikan laut
perkembangan yang cukup pesat khususnya budidaya komoditas ekspor yang mempunyai harga pasar
ikan air laut di Indonesia. Beberapa jenis ikan yang tinggi dan potensial dibudidayakan. Ikan ini hidup di
dibudidayakan pada air laut adalah ikan kerapu perairan karang serta mendiami perairan tropis dan
macan (Epinephelus fuscoguttatus), hal ini subtropis. Jenis-jenis ikan kerapu yang
menandakan bahwa ikan kerapu macan telah melekat dibudidayakan juga terdiri dari beberapa spesies
di hati masyarakat pantai Indonesia serta saat ini seperti ikan kerapu lumpur, ikan kerapu tikus dan
menjadi komoditas yang penting dalam dunia kerapu sunu (Marzuqi, 2012).
perikanan Indonesia, karena selain rasanya yang Ikan kerapu macan tergolong ikan karnivora,
gurih, harganya dapat terjangkau, mampu beradaptasi sehingga memiliki potensi terkena serangan beberapa
terhadap lingkungan dengan cepat, sehingga sangat organisme parasit yang dapat menimbulkan penyakit

50
pada ikan. Serangan hama dan penyakit dapat Pengukuran panjang ikan dilakukan dengan
mengakibatkan penurunan produksi dan kualitas ikan cara ikan diletakkan di papan bedah kemudian diukur
bahkan kematian total. Sebagian besar yang dapat menggunakan mistar dimulai dari ujung mulut
menyerang ikan kerapu dan menimbulkan kerugian sampai ujung ekor. Kemudian pengukuran berat
yang tidak sedikit adalah jenis ektoparasit seperti badan ikan menggunakan neraca analitik. Data yang
golongan Protozoa, Platyhelminthes dan Crustacea diperoleh ditampilkan dalam bentuk tabel.
(Susanti, 2004). Sedangkan prosedur pemisahan sistem
Namun demikian, ikan kerapu macan (E. pencernaan yaitu sebagai berikut:
fuscoguttatus) juga dapat terserang oleh organisme a. Meletakkan ikan di atas papan bedah.
yang bersifat endoparasit. Golongan organisme yang b. Membedah ikan dengan cara memotong rongga
bersifat endoparasit ini adalah biasanya dari golongan perut (cavum abdomen), mulai dari anus sampai
cacing. Cacing endoparasit yang menyerang ikan
dengan sirip dada dengan tidak merusak bagian
kerapu dapat berakibat buruk bagi kesehatan ikan,
diantaranya terhambatnya pertumbuhan ikan serta organ dalam.
menimbulkan penyakit. Hal ini tentu jauh lebih buruk c. Membuka rongga perut dengan teliti dan
lagi apabila ikan tersebut sampai dikonsumsi oleh memisahkan bagian-bagian organ-organ terutama
manusia. organ pencernaan (rongga mulut/cavum oris,
Perairan yang berpotensi untuk melakukan kerongkongan, lambung, usus/intestine dan anus)
budidaya ikan dalam keramba jaring apung lalu menyimpannya di cawan petri, selanjutnya
khususnya perairan di desa Bajo Indah dan desa
melakukan pemeriksaan sebagai berikut:
Lepe dalam upaya pembesaran ikan kerapu macan
menghadapi kendala dan masalah yaitu serangan 1. Pemeriksaan terhadap rongga mulut (cavum
hama/parasit dan penyakit. Dari segi ekonomi, oris) dilakukan dengan cara menyikat
masalah serangan hama atau parasit dan penyakit permukaan rongga mulut ikan dengan sikat
dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi halus secara perlahan-lahan, kemudian
usaha budidaya ikan kerapu tersebut. mencelupkan sikat halus tersebut pada air di
Selain itu juga, potensi ikan kerapu di desa dalam cawan petri. Selanjutnya diaduk dan
Bajo Indah dan desa Lepe untuk kegiatan budidaya cairan tersebut diamati di bawah mikroskop.
dalam keramba jaring apung (KJA) sangat terbuka, 2. Pemeriksaan terhadap kerongkongan
untuk itu diperlukan informasi keberadaan (esofagus) dilakukan dengan cara esofagus
endoparasit pada ikan kerapu, mengingat endoparasit diletakan dalam cawan petri yang berisi air
merupakan salah satu pembatas dalam keberhasilan dinding kerongkongan untuk mengeluarkan
usaha budidaya ikan kerapu macan dalam keramba cairan dalam kerongkongan. Selanjutnya
jaring apung. cairan tersebut diaduk dan diamati di bawah
Berdasarkan uraian-uraian di atas, perlu mikroskop.
dilakukan penelitian tentang “Identifikasi Endoparasit 3. Pemeriksaan terhadap lambung (ventriculus)
Pada Sistem Pencernaan Ikan Kerapu Macan (E. dilakukan dengan cara lambung diletakan
fuscoguttatus) Dari Keramba Jaring Apung (KJA) di dalam cawan petri yang berisi air, kemudian
Desa Bajo Indah dan di Desa Lepe Kecamatan dilakukan pengerikan pada bagian dinding
Soropia, Sulawesi Tenggara”. lambung untuk mengeluarkan cairan dalam
lambung. Selanjutnya cairan tersebut diaduk
dan diamati di bawah mikroskop.
METODOLOGI 4. Pemeriksaan terhadap usus (intestine)
Penelitian ini merupakan penelitian
dilakukan dengan cara usus diletakan dalam
observasional, yaitu mengidentifikasi jenis-jenis
cawan petri yang berisi air, kemudian
endoparasit yang terdapat dalam organ pencernaan
dilakukan pengerikan pada bagian dinding
ikan kerapu macan, yang dilakukan secara deskriptif
usus untuk mengeluarkan cairan dan kotoran
dengan menggunakan buku Digenetic Trematodes Of
dalam usus. Selanjutnya cairan tersebut diaduk
Philippine Fishes oleh Carmen C. Velasquez serta
dan diamati di bawah mikroskop.
buku “ Parasitic Worms Of Fish “ oleh Harford
5. Pemeriksaan terhadap anus dilakukan dengan
Wiliams dan Arlene Jones.
cara anus diletakan dalam cawan petri yang
Populasi penelitian ini adalah semua ikan
berisi air, kemudian dilakukan pengerikan
kerapu macan yang ditangkap di sekitar perairan laut
pada bagian dinding anus untuk mengeluarkan
kecamatan Soropia yang kemudian dibudidayakan
cairan dan kotoran dalam anus. Selanjutnya
dalam keramba jaring apung di desa Bajo Indah yang
cairan tersebut diaduk dan diamati di bawah
berkisar antara 90-100 ekor dan desa Lepe yang
mikroskop.
berkisar antara 70-90 ekor. Selanjutnya sampel akan
d. Mengidentifikasi jenis endoparasit yang telah
diambil secara acak (random sampling). Indikator
ditemukan.
penelitian ini adalah endoparasit yang dapat berupa
e. Melakukan pengolahan data dengan menghitung
cacing yang terdapat di dalam sistem pencernaan
prevalensi dan derajat infeksi (DI) endoparasit
dari ikan kerapu macan.
terhadap ikan kerapu macan.

51
Jumlah Ikan Yang Terinfeksi Tabel 4. pada desa Bajo Indah untuk nilai derajat
Prevalensi = × 100 %
Jumlah Ikan Yang Diamati infeksi endoparasit Prosorhynchus sp. memiliki nilai
12,3 individu/ekor. Pada desa Lepe untuk spesies
Jumlah Parasit Yang Menginfeksi
DI = (ind/ekor) Acanthocephalussp. dengan nilai 10 individu/ekor
Jumlah Ikan Yang Terinfeksi
dari 3 sampel yang terinfeksi serta untuk
Prosorhynchus sp. dengan nilai derajat infeksi
HASIL DAN PEMBAHASAN sebesar 10,2 individu/ekor dari 5 sampel ikan kerapu
Hasil Pemeriksaan Endoparasit di Desa Bajo macan yang terinfeksi.
Indah dan Desa Lepe Deskripsi Jenis Endoparasit
Hasil pemeriksaan endoparasit dalam sistem
pencernaan ikan kerapu macan (Epinephelus
fuscoguttatus) di desa Bajo Indah dan desa Lepe
dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Pencernaan ikan kerapu macan (E.
fuscoguttatus) ditemukan satu spesies endoparasit
yaitu Prosorhynchus sp. yang menginfeksi organ
lambung sedangkan organ yang lain tidak
terinfeksi.Tanda positif menunjukan organ yang
diamati telah terinfeksi serta tanda negatif
menunjukan organ tidak terinfeksi. Berdasarkan
Tabel 1. terlihat bahwa dari 12 ekor ikan kerapu
macan yang diperiksa, 10 ekor terinfeksi dan 2 ekor Keterangan : M; Metasoma (trunk/tubuh), N; Neck (leher), P; Proboscis
tidak terinfeksi endoparasit ini. Jumlah total Gambar 1. Pengamatan Acanthocephalus sp.
endoparasit yang ditemukan adalah 123 individu Hasil pengamatan dengan perbesaran 100x
Hasil pemeriksaan endoparasit pada organ pada Acanthocephalus sp. menunjukkan tubuh
pencernaan ikan kerapu macan (E. fuscoguttatus) berwarna kuning kecoklatan dan bentuk tubuh
ditemukan dua spesies endoparasit yaitu silinder. Salah satu ujung tubuhnya terdapat sebuah
Prosorhynchus sp. pada organ lambung dan proboscis, yang permukaannya terdapat tonjolan-ton
Acanthocephalus sp. pada organ usus. Organ jolan seperti duri. Proboscis yang berduri ini
pencernaan yang lain tidak ditemukan adanya merupakan ciri khas dari Acanthocephalus sp.
keberadaan endoparasit ini. Tanda positif Klaus (2005) mengemukakan bahwa tubuh
menunjukan organ yang diamati telah terinfeksi serta dari Acanthocephalus sp. terdiri dari dua bagian yang
tanda negatif menunjukan organ tidak terinfeksi. terdiri dari metasoma (trunk) yang bagian dalamnya
Berdasarkan Tabel 2. terlihat bahwa dari 12 ekor terdapat rongga, dan presoma yang terdiri dari
yang diperiksa, 8 ekor terinfeksi dan 4 ekor tidak proboscis (kait) dan neck. Grabda (1991)
terinfeksi. Jumlah total spesies Prosorhynchus sp. menambahkan bahwa Acanthocephalus sp. memiliki
adalah 51 individu dari 5 ekor ikan, sedangkan kait yang digunakan untuk menempel pada inangnya.
spesies Acanthocephalus sp. dengan jumlah 30 Spesies ini memiliki siklus hidup yang kompleks,
individu dari 3 ekor ikan. Sehingga total endoparasit melibatkan setidaknya dua inang yang mungkin
yang ditemukan berjumlah 81 individu. termasuk vertebrata, ikan, amfibi, burung dan
Acanthocephalus sp.dan Prosorhynchus sp. tidak mamalia. Stadium dewasa muda hidup sebagai
ditemukan dalam satu tubuh individu ikan. parasit pada krustasea dan insekta, sedangkan
Prevalensi dan Derajat Infeksi stadium dewasanya hidup di dalam saluran
Prevalensi Endoparasit yang ditemukan pada pencernaan vertebrata, khususnya ikan. Tubuh pada
ikan Kerapu Macan (E. fuscoguttatus) di Desa Bajo umumnya berukuran kecil yaitu hanya mencapai
Indah dan Desa Lepe. Dapat dilihat pada tabel 3. beberapa cm. Individunya bersifat diesis, organ
Prevalensi menggambarkan persentase ikan kelamin jantan dan betina terpisah. Reproduksinya
terserang endoparasit dalam keseluruhan populasi dengan cara seksual (kopulasi) serta fertilisasinya
yang ditemukan terjadi pada ikan pada waktu tertentu secara internal. Dinding tubuhnya dilapisi kutikula
dengan mengabaikan kapan ikan tersebut terinfeksi dan mempunyai otot sirkular dan longitudinal,
(Kristian, 2014). dimana sistem sirkulasinya dengan sistem saluran
Berdasarkan Tabel 3. bahwa dari 12 ekor lacuna.
sampel ikan kerapu macan dari desa Bajo Indah
hanya 10 ekor terinfeksi endoparasit dengan nilai
prevalensi 83,3 %, sedangkan di desa Lepe dari 12
ekor yang diperiksa hanya 8 ekor yang terinfeksi
sehingga nilai prevalensinya adalah 66,7 %.
Sedangkan derajat infeksi Endoparasit dapat
dilihat pada tabel 4. Kristian (2014) menyatakan
derajat infeksi menggambarkan jumlah rata-rata
endoparasit per ikan yang terinfeksi. Berdasarkan

52
Acanthocephalus sp. yang ditemukan pada organ
usus, kedua spesies cacing endoparasit ini berasal
dari 2 filum yang berbeda yakni Acanthocephala
merupakan filum dariAcanthocephalus sp. dan
Platyhelminthes yang merupakan filum dari
Prosoryhnchus sp.
Ikan Kerapu Macan cukup rentan terserang
endoparasit Prosorhynchus sp., spesies ini
menginfeksi 10 ekor ikan dari desa Bajo Indah dan
menginfeksi 5 ekor ikan dari desa Lepe. Jika
Keterangan : A ; Oral sucker, B ; Ventral Sucker, C ; Excretory vesicle dibandingkan dengan endoparasit Acanthocephalus
Gambar 2. Pengamatan Prosoryhnchus sp. sp., spesies ini hanya menginfeksi 3 ekor ikan dari
desa Lepe dan tidak ditemukan pada sampel ikan dari
Hasil pengamatan dengan perbesaran 100x desa Bajo Indah. Sehingga memberikan gambaran
pada Prosorhynchus sp.menunjukkan bentuk tubuh bahwa endoparasit Prosorhynchus sp. memiliki
oval, bagian anterior berbentuk corong. Terdapat tingkat serangan infeksi yang lebih tinggi daripada
bagian tubuh yang menonjol yakni ventral sucker spesies Acanthocephalus sp. terhadap ikan kerapu
yang terletak pada bagian tengah tubuh dan pori macan. Hal ini diperkuat dengan studi perhitungan
pengeluaran (excretory vesicle) yang terletak pada jumlah individu endoparasit yang ditemukan yakni
ujung posterior. Anterior yang berbentuk corong dan Prosorhynchus sp. berjumlah 168 individu dan
excretoryvesicle ini merupakan ciri khas dari jenis Acanthocephalus sp. berjumlah 30 individu.
endoparasit ini. Prevalensi dan derajat infeksi (DI)
Velasques (1975) mengemukakan ukuran digunakan untuk mengetahui tingkat infeksi dari
tubuh Prosorhynchus sp. cukup kecil, dengan parasit (endoparasit maupun ektoparasit). Dimana,
panjang dapat mencapai 0,3 - 0,8 mm dan lebarnya prevalensi menggambarkan persentase ikan yang
0,1 - 0,3 mm. Bentuk tubuh bulat memanjang (oval), terinfeksi oleh jenis parasit tertentu dalam suatu
bagian anterior berbentuk corong tanpa tentaculer populasi ikan dan derajat infeksi memberikan
(organ tambahan). Memiliki Usus pendek, ventral gambaran jumlah parasit tertentu yang ditemukan
sucker serta memiliki excretory vesicle atau pada ikan yang diperiksa atau terinfeksi (Syamsul
excretory pory (pori pengeluaran). Pori pengeluaran dan Abdulgani 2008).
berfungsi untuk mengeluarkan bahan-bahan yang Hasil analisis prevalensi dan derajat infeksi
tidak dibutuhkan. Acanthocephalus sp. dari 12 ekor ikan kerapu macan
dari desa Lepe diketahui bahwa hanya 3 sampel yang
PEMBAHASAN mengalami infeksi dengan persentase sebesar 25 %
Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni di dengan jumlah rata-rata 10 ind/ekor. Syamsul dan
desa Bajo Indah dan desa Lepe Kabupaten Konawe Abdulgani (2008) menyatakan bahwa nilai prevalensi
kecamatan Soropia Sulawesi Tenggara. Sampel ikan dibawah 30% dengan jumlah rata-rata 10 ind/ekor
kerapu macan yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam kategori “tingkat infeksi rendah
diambil secara acak. Pengambilan sampel untuk atau masih sangat normal”. Kategori “tingkat infeksi
masing-masing desa sebanyak 12 ekor ikan sehingga rendah atau masing sangat normal” menggambarkan
total sampel yang diambil untuk diamati/diteliti bahwa Acanthocephalus sp. memiliki tingkat infeksi
adalah 24 ekor ikan kerapu macan (E. fuscoguttatus). yang rendah terhadap ikan kerapu macan dari
Pengambilan sampel dan pemeriksaan keramba jaring di desa Lepe. Hasil analisis prevalensi
endoparasit dilakukan dalam dua kurun waktu yang dan derajat infeksi (DI) Prosoryhnchus sp. dari 12
berbeda. Pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel ikan dari desa Bajo Indah dapat diketahui
endoparasit pertama dilakukan di desa Bajo Indah bahwa terdapat 10 ekor ikan yang mengalami infeksi
pada tanggal 28 Oktober 2015 sebanyak 12 ekor ikan dengan persentase sebesar 83,3 % dengan jumlah
kerapu macan. Pengambilan sampel berikutnya di rata-rata 12,3 ind/ekor. Syamsul dan Abdulgani
desa Lepe dilakukan pada tanggal 6 November 2015 (2008) menyatakan bahwa kategori nilai prevalensi
sebanyak 12 ekor kerapu macan. Sampel kemudian sebesar 80% dengan jumlah rata-rata 10 ind/ekor
dibawa dan dilakukan pemeriksaan serta termasuk ke dalam kategori “tinggi”. Kategori
pengidentifikasian endoparasit di Laboratorium “tinggi” menggambarkan bahwa Prosoryhnchus sp.
Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan memiliki tingkat infeksi yang tinggi terhadap ikan
Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo Kendari. kerapu macan. Pada desa Lepe, analisis
Perbedaan waktu pengambilan sampel ikan kerapu Prosoryhnchus sp. diketahui bahwa terdapat 5 sampel
macan disebabkan perbedaan panen ikan budidaya yang mengalami infeksi dengan persentase sebesar
dari kedua desa tersebut. 41,7 % yang termasuk kategori “rendah”. Kategori
Berdasarkan hasil pemeriksaan endoparasit “rendah”
pada organ pencernaan ikan kerapu macan (rongga
mulut, tenggorokan, lambung, usus dan anus)
ditemukan 2 jenis endoparasit yaitu Prosorhynchus
sp. yang ditemukan pada organ lambung dan
53
Tabel 1. Hasil pemeriksaan endoparasit pada organ pencernaan kerapu macan (E. Fucoguttatus) di desa Bajo Indah

Organ Pencernaan
No Jenis Endoparasit Jumlah
Rongga Mulut Tenggorokan Lambung Usus Anus
1. - - - - - - -
2. - - + - - Prosorhynchus sp. 8
3. - - + - - Prosorhynchus sp. 19
4. - - + - - Prosorhynchus sp. 16
5. - - + - - Prosorhynchus sp. 11
6. - - + - - Prosorhynchus sp. 8
7. - - - - - - -
8. - - + - - Prosorhynchus sp. 12
9. - - + - - Prosorhynchus sp. 16
10. - - + - - Prosorhynchus sp. 10
11. - - + - - Prosorhynchus sp. 10
12. - - + - - Prosorhynchus sp. 13
Total Endoparasit 123

Tabel 2. Hasil pemeriksaan endoparasit pada organ pencernaan kerapu macan (E. fucoguttatus) di desa Lepe

Organ Pencernaan
No Jenis Endoparasit Jumlah
Rongga Mulut Tenggorokan Lambung Usus Anus
1. - - + - - Prosorhynchus sp. 11
2. - - + - - Prosorhynchus sp. 9
3. - - - + - Acanthocephalussp. 8
4. - - - + - Acanthocephalussp. 12
5. - - + - - Prosorhynchus sp. 7
6. - - - + - Acanthocephalussp. 10
7. - - - - - - -
8. - - + - - Prosorhynchus sp. 12
9. - - + - - Prosorhynchus sp. 12
10. - - - - - - -
11. - - - - - - -
12. - - - - - - -
Total Endoparasit 81

Tabel 3. Prevalensi endoparasit yang ditemukan pada ikan kerapu macan (E. fucoguttatus)

Jumlah Ikan
Jumlah Ikan Yang Terinfeksi
Desa Pengambilan Sampel Yang Diperiksa Prevalensi (%)
(ekor)
(ekor)
Bajo Indah 12 10 83,3
Lepe 12 8 66,7

Tabel 4. Derajat infeksi jenis endoparasit yang ditemukan pada ikan Kerapu Macan (E. fuscoguttatus) di Desa Bajo Indah dan Desa Lepe.

Desa
Jumlah
Pengambilan Jenis Endoparasit Jumlah Ikan Terinfeksi Rata-Rata (individu/ekor)
Endoparasit
Sampel
DesaBajo Indah Prosoryhnchus sp. 123 10 12,3
Desa Lepe Acanthocephalus sp. 30 3 10
Prosoryhnchus sp. 51 5 10,2

54
menggambarkan Prosoryhnchus sp. memiliki tingkat yang berbeda yaitu spesies Acanthocephalus sp. yang
infeksi yang rendah terhadap ikan kerapu macan. ditemukan di usus dan spesies Prosoryhnchus sp.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat infeksi yang ditemukan di lambung, sesuai dengan
Prosoryhnchus sp. terhadap sampel dari desa Bajo pernyataan Moller dan Kiel (1986) bahwa organ
Indah lebih tinggi daripada infeksi Prosoryhnchus sp. pencernaan inang merupakan mikrohabitat bagi
terhadap sampel dari desa Lepe. cacing Acanthocephalus sp. yang merupakan
Nilai prevalensi Acanthocephalus sp. sumber bahan organik yang juga merupakan
mengindikasikan keberadaan Acanthocephalus sp. makanan yang siap diserap oleh tubuh cacing
pada hospesintermediet (inang antara) diantaranya parasitik, sama halnya dengan Acanthocephalus sp.,
seperti crustasea (berbagai jenis udang dan kepiting) Prosorhychus sp. juga tergolong cacing endoparasit
dan cepapolopoda (cumi-cumi). Sedangkan, nilai yang menyerang bagian organ pencernaan inang
prevalensi Prosoryhnchus sp. dari ke dua desa juga terutama lambung dan usus. Hal ini karena cacing
mengindikasikan keberadaan Prosoryhnchus sp. pada parasitik Digenea dan Acanthocephala tidak dapat
hospesintemediet (inang antara) yang meliputi merombak bahan organik yang belum
beberapa jenis ikan dan gastropoda. Ikan kerapu disederhanakan. Tubuh Acanthocephalus sp. dilapisi
macan dikenal sebagai predator yang memakan dengan kutikula untuk menjaga agar tubuhnya
segala jenis ikan, crustasea, gastropoda dan tidak tercerna oleh inangnya, dengan bentuk selindris
cepapolopoda. Jenis-jenis pakan tersebut berpotensi berwarna merah hijau kehitaman serta mempunyai
menjadi inang antara I dan akan tertular ke tubuh alat pengisap dan alat kait untuk melekatkan diri
ikan kerapu macan (inang antara II) melalui siklus pada usus inangnya. Syamsul dan Abdulgani (2008)
atau jalur makanan. Berdasarkan Tabel 4 menambahkan bahwa mikrohabitat parasit adalah
menunjukkan bahwa derajat infeksi endoparasit pada lingkungan atau tempat yang mendukung kehidupan
ikan kerapu macan dari kedua desa tidak sama. parasit. Lingkungan atau tempat tinggal tersebut
Derajat infeksi endoparasit pada sampel ikan kerapu harus tersedia makanan, oksigen dan faktor lainnya
macan di desa Bajo Indah menunjukan bahwa termasuk didalamnya kompetisi antar spesies.
endoparasit spesies Prosorhynchus sp. sebesar 12,3 Hasil pengamatan dan identifikasi
individu/ekor dari 10 ekor. Sedangkan pada desa endoparasit menjelaskan bahwa Acanthocephalus sp.
Lepe, terdapat 2 spesies yang menginfeksi sampel tergolong cacing endoparasit yang menyerang organ
ikan yakni Acanthocephalus sp. yang ditemukan di usus ikan. Cacing ini tidak ditemukan pada organ-
usus dan Prosoryhnchus sp. yang ditemukan di organ pencernaan lain seperti pada rongga mulut,
lambung. Kedua spesies ini tidak ditemukan dalam tenggorokan, lambung dan anus. Ditemukannya pada
satu tubuh individu ikan namun ditemukan di tubuh usus disebabkan spesies ini tidak memiliki alat
ikan kerapu macan yang berbeda. Derajat infeksi pencernaan sehingga membutuhkan bahan organik
endoparasit Prosorhynchus sp. sebesar 10,2 yang sudah disederhanakan. Organ usus inang
individu/ekor dari 5 sampel yang terinfeksi dan menyediakan sumber nutrisi bagi parasit antara lain
Acanthocephalus sp. sebesar 10 individu/ekor dari 3 darah, sel jaringan, cairan tubuh, dan sari-sari makan
sampel yang terinfeksi. yang terkandung dalam lumen usus. Habitat dan
Derajat infeksi pada organ-organ pencernaan penyebaran cacing endoparasit pada usus dapat
ikan kerapu macan menunjukan bahwa lambung dan dipengaruhi oleh struktur dan fisiologis usus sehingga
usus merupakan lokasi preferensial bagi kedua jenis mempengaruhi keberadaan dan jumlah endoparasit.
endoparasit tersebut. Faktor preferensial tersebut Cacing Acanthocephalus sp. dapat
dapat dipengaruhi oleh faktor kemudahan untuk diidentifikasi dengan memperhatikan ciri khusus
mendapatkan nutrisi. Organ lambung dan usus yang dimiliki, yaitu proboscis. Jadwiga (1999)
menyediakan sumber nutrisi bagi endoparasit seperti menyatakan bahwa filum Acanthocephala memiliki 3
darah, cairan tubuh, sel jaringan, sari makanan yang bagian tubuh utama yakni proboscis, presoma dan
terkandung dalam lumen (rongga) lambung dan usus. metasoma (trunk). Tubuh berbentuk silindris,
Endoparasit yang mampu hidup pada organ ramping yang dapat dirapatkan serta mempunyai
usus dan lambung memiliki kemampuan untuk karateristik yakni dapat menarik/memasukan
resisten (kemampuan mengatasi) terhadap proboscis pada bagian depan tubuhnya. Proboscis
mekanisme pencernaan inangnya, tahan atau mampu dilengkapi dengan sejumlah/sederet duri yang
melawan respon imun dari inang dan mampu menjadi ciri khas pada proboscis dari
bertahan di dalam usus yang anaerob karena suplai Acanthocephala. Beberapa spesies mempunyai
oksigen diperoleh dengan cara menyerap nutrisi. tambahan duri pada bagian metasoma (trunk).
Umumnya endoparasit memiliki struktur tubuh yang Proboscis merupakan organ yang berfungsi untuk
mampu beradaptasi dengan kondisi di dalam usus melekat pada usus inang.Acanthocephala menyerap
seperti Acanthocephalus sp. memiliki lapisan nutrisi dengan seluruh permukaan tubuhnya, hal ini
epidermis yang menyekresi sebuah lapisan kutikula dikarenakan Acanthocephala tidak memiliki sistem
yang berfungsi untuk melindungi tubuhnya dari pencernaan sehingga habitat utamanya adalah organ
enzim-enzim pencernaan di dalam tubuh inangnya. usus inangnya.
Hasil identifikasi endoparasit pada organ Harford dan Arlene (1994 ) menambahkan
pencernaan ikan kerapu macan ditemukan dua spesies bahwa tubuh Acanthocephala terdiri dari sebuah

55
proboscis, neck dan trunk. Proboscis pada Asupan pakan yang diberikan baik di desa
Acanthocephala merupakan organ yang dapat ditarik Bajo Indah maupun desa Lepe cukup beragam,
keluar dan masuk serta dilengkapi dengan sederetan asupannya dapat berupa kepala-kepala udang,
duri. Neck merupakan bagian yang disebut leher yang beberapa spesies kepiting seperti rajungan
memisahkan antara proboscis dan trunk. Trunk (crustacea), cumi-cumi serta daging-daging beberapa
merupakan bagian tubuh yang berbentuk silindris. spesies ikan yang diperoleh dari beberapa pasar
Organ kelamin jantan dan betina berada pada sekitar kecamatan Soropia maupun tangkapan
individu yang berbeda, reproduksinya secara seksual langsung dari laut bebas. Pemberian pakan terhadap
(kopulasi). ikan kerapu macan dalam KJA di kedua desa tersebut
Cacing Prosoryhnchus sp. dapat tidak serapi dan tertib (manajemen pemberian pakan)
diidentifikasi dengan memperhatikan ciri khusus sebagaimana tempat budidaya-budidaya ikan laut di
yang dimiliki, yaitu oral sucker (mulut penghisap), beberapa daerah lainnya. Zainudin (1995)
ventral sucker (acetabulum) serta excretory pori menyatakan bahwa dalam pemberian pakan budidaya
(saluran/pori pengeluaran). Menurut (Harford, 1994) ikan kerapu macan yang baik agar terhindar dari
bahwa cacing dari ordo Digenea ini merupakan infeksi parasit dan penyakit, pakan yang diberikan
cacing yang berbentuk oval memanjang serta pipih dapat berupa pakan segar seperti ikan segar atau ikan
yang menjadi ciri khas dari ordo Digenea. Cacing ini yang dibekukan dan pakan buatan seperti pakan
memiliki siklus hidup yang tidak langsung. Memiliki pembuatan pabrik yang nutrisinya dapat memenuhi
inang antara yang beragam terutama dari kelompok kebutuhan energi dan pembentukan daging ikan
vertebrata. Endoparasit ini menghasilkan telur budidaya.
(oviparous) dan selanjutnya menetas menjadi larva Kriteria pakan yang diberikan pada kedua
berenang bebas yang disebut mirasidium. desa tersebut memberikan peluang yang cukup besar
Menurut Klaus (2005) cacing endoparasit ikan kerapu macan terinfeksi oleh cacing endoparasit
dari ordo digenea lebih sering ditemukan Acanthocephalus sp. dan Prosorhynchus sp. ini. Hal
menginfeksi/menyerang pada bagian organ dalam ini diperkuat dengan studi pemeriksaan terhadap isi
tubuh ikan-ikan bertulang belakang (vertebrata) lambung dan usus ikan kerapu macan yang berisi
seperti pada organ lambung dan usus. Siklus rajungan(kepiting), udang, dan daging-daging ikan.
hidupnya sebagian besar sangat kompleks hingga Sama halnya dengan Prosorhynchus sp., cacing
mencapai beberapa tahap. Inang I pada tahap Acanthocephalus sp. juga memiliki siklus hidup yang
pertama, pada umur remaja biasanya kelompok siput tidak langsung, yaitu melalui inang I dan II, hanya
baik yang hidup di darat maupun di air, dan pada saja perantara inang I hanya meliputi kelompok
beberapa kasus kelompok hewan vertebrata seperti Crustacea sehingga presentase terserangnya ikan
ikan atau anthropoda adalah inang kedua. kerapu macan oleh cacing jenis Acanthocephalus sp.
Pengamatan endoparasit pada organ relatif kecil.
pencernaan ikan kerapu macan dari desa Bajo Indah Wahju (2011) menambahkan bahwa usaha
menunjukkan 10 ekor sampel terinfeksi budidaya ikan kerapu macan yang baik dapat
Prosorhynchus sp. Hal ini mengindikasikan adanya dilakukan dengan pemberian pakan yang cukup
siklus hidup Prosorhynchus sp. dalam tubuh ikan sehingga metabolisme ikan lancar dan ikan menjadi
kerapu macan. Siklus hidup dari cacing sehat, menjaga kebersihan jaring agar tidak ada sisa
Prosoryhnchus sp. adalah tidak langsung, yaitu pakan yang dapat mengundang ikan-ikan kecil
melalui perantara beberapa inang yakni inang I, di perusak jaring dan pembawa parasit serta pemberian
mana inang I dapat berupa ikan-ikan kecil, beberapa vitamin terutama vitamin C yang berguna
gastropoda dan bivalvia sebagaimana yang untuk meningkatkan kekebalan tubuh ikan sehingga
dinyatakan oleh Khalil dan Bray (1994) beberapa tahan terhadap serangan penyakit.
kelompok dari gastropoda, bivalvia dapat menjadi Moller dan Kiel (1986) menyatakan bahwa
inang perantara beberapa cacing endoparasit dari di perairan bebas, terdapat berbagai macam parasit
golongan ordo Digenea. Semua kriteria inang I dengan variasi yang luas tetapi jumlah sedikit.
tersebut adalah sumber asupan makanan utama dari Sedangkan dalam kegiatan budidaya, parasit dengan
ikan kerapu macan yang merupakan inang utama. variasi yang sedikit tetapi jumlahnya banyak.
Infeksi cacing endoparasit tersebut dapat Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ikan
terjadi terhadap ikan kerapu macan yang hidup di laut mengalami ganguan parasit dan kemudian menjadi
bebas, namun ikan kerapu macan yang sakit yakni pencemaran air terutama logam berat,
dibudidayakan dalam keramba jaring apung (KJA) perubahan parameter kualitas air yang sangat besar,
dapat pula terinfeksi cacing tersebut dikarenakan penanganan yang kurang baik dalam pemberian
asupan pakan yang diberikan serta pembesarannya pakan dan kebersihan keramba.
dalam KJA berhubungan langsung dengan
lingkungan laut bebas. Pergerakannya pun tidak jauh KESIMPULAN
berbeda ketika dibandingkan di alam bebas, hanya Kesimpulan yang dapat ditarik dari
saja dalam KJA pergerakan ikan terbatas penelitian ini adalah endoparasit yang ditemukan
mengelilingi keramba. pada sistem pencernaan ikan kerapu macan
(Epinephelus fuscoguttatus) diidentifikasi ada 2 jenis
56
yaitu jenis Prosoryhnchus sp. yang ditemukan di
organ lambung dari sampel ikan desa Bajo Indah Wahju. 2011. Budidaya ikan Kerapu-Sistem
danAcanthocephalus sp. yang ditemukan di organ Keramba Jaring Apung (KJA) dan Tancap.
usus dari sampel ikan dari desa Lepe. Terdapatnya Makasar : WWF – Indonesia. Universitas
kedua jenis ini pada lambung dan usus ikan kerapu Hasannudin.
macan disebabkan lambung dan usus terdapat bahan-
bahan organik (protein, karbohidrat dan lemak) yang
merupakan sumber makanan dari kedua jenis
endoparasit ini. Jenis endoparasit yang dominan
ditemukan adalah Prosoryhnchus sp. dengan jumlah
123 individu dari 10 sampel di desa Bajo Indah dan
di desa Lepe 51 individu dari 5 sampel yang
terinfeksi, sehingga total jumlahnya adalah 174
individu. Hal ini disebabkan karena siklus hidup dari
jenis Prosoryhnchus sp. yang tidak langsung, yaitu
melalui perantara inang I dan inang II. Infeksi
Prosoryhnchus sp. terhadap inang I lebih bervariasi
seperti crustasea, copepoda, bivalvia dan ikan-ikan
kecil, jika dibandingkan dengan Acanthocephalus sp.
dengan inang antara yang tidak bervariasi yang hanya
meliputi crustasea.

DAFTAR PUSTAKA
Danny. 2004. Pengaruh jenis dan waktu pemberian
pakan terhadap tingkat kelangsungan hidup
dan pertumbuhan Kerapu Macan
(Epinephelus fuscoguttatus) dalam karamba
jaring apung di Balai Budidaya Laut
Lampung. Cianjur : Universitas Padjadjaran.
Grabda J.1991. Marine Fish Parasitology. Polish
New York: Scienttific Publishers.
Harford and Arlene. 1994. Parasitic Worms Of Fish.
University of Glasgow : Taylor and Francis.
Khalil and Bray. 1994. Keys To The Cestode
Parasites Of Vertebrates. Singapore : CAB
INTERNATIONAL.
Kristian, 2014. Identifikasi parasit pada ikan Kerapu
Sunu (Plectroponus leopardus).Manado :
Universitas Manado.
Marzuqi. 2012. Pengaruh kadar protein dan rasio
pemberian pakan terhadap pertumbuhan
ikan Kerapu Macan (Epinephelus
fuscoguttatus). Bali: Balai Besar Riset
Perikanan Budidaya Laut.
Moller and Kiel. 1986. Diseases And Parasites Of
Marine Fishes. K anders. German.
Susanti, 2004. Derajat infestasi ektoparasit hirudinea
Discicola sp. pada ikan Kerapu Macan
(Ephinephelus fuscoguttatus) dan Kerapu
Sunu (Plectroponus Maculatus). Serang:
Penelitian dan Pengkajian Teknologi
Pertanian.
Syamsul A dan Abdulgani N. 2008. Prevalensi dan
derajat infeksi anisakis sp. Pada saluran
pencernaan ikan Kerapu Sunu (Epinephelus
sexfosciatus) di tepi Brondong Lamongan .
Surabaya: Intitut Teknologi Sepuluh.
Velasquez CC. 1975. Digenetic Trematodes Of
Philippine Fishes. University Of The
Philippine Press. Quezon City.

57

Anda mungkin juga menyukai