Anda di halaman 1dari 11

Majalah Kedokteran Andalas http://jurnalmka.fk.unand.ac.

id
Vol. 40, No. 2, September 2017, Hal. 100-110

TINJAUAN PUSTAKA
Myocardial stunning
Maria Lousiana1, Miftah Irramah2
1. STIK Sint Carolus; 2. Bagian Fisika Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas.
Korespondensi: Maria Lousiana, email: talino_putri@yahoo.com

Abstrak
Myocardial stunning adalah penurunan fungsi miokardium pada periode iskemia dan reperfusi.
Iskemia dapat menyebabkan perubahan di dalam struktur miosit yang berusaha mengembalikan
aliran darah normal. Salah satu teori yaitu teori “Calcium Overload” dapat memperjelas penyebab
myocardial stunning. Teori ini menjelaskan gangguan homeostasis kalsium miosit karena latihan
dalam waktu lama dapat menyebabkan disfungsi kontraktil miokardium. Myocardial stunning juga
dapat terjadi akibat penurunan Ca2+ transient intraseluler bebas selama denyutan, penurunan
kekuatan maksimal Ca2+ yang diaktifkan, atau pergeseran sensitivitas miofilamen Ca2+. Perubahan
histologis ini disebabkan karena reperfusi setelah periode waktu iskemia yang lebih lama. Cedera
terjadi jika sejumlah besar Ca2+ masuk pada saat reperfusi, pengurangan Ca2+ akan menurunkan
myocardial stunning dengan mengurangi kekuatan pendorong untuk masuknya Ca2+, sehingga bisa
mengurangi cedera irreversibel yang terjadi setelah periode iskemia lebih lama. Reperfusi setelah
iskemia miokard pada durasi singkat tidak menyebabkan nekrosis, tetapi menyebabkan disfungsi
kontraktilitas berkepanjangan. Fenomena ini, yang kemudian dikenal sebagai myocardial stunning
yang secara klinis tampak lamban.
Kata kunci: myocardial stunning; miosit; kalsium
Abstract
Myocardial stunning is the decline in myocardial function in the period of ischemia and reperfusion.
Ischemia can cause normal structural changes of myocytes. One theory of "Calcium Overload" can
clarify the cause of myocardial stunning. This theory explains the disruption of calcium myocytes
homeostasis due to prolonged exercise can lead to myocardial contractile dysfunction. Myocardial
Stunning can also occur by decreasing free intracellular transient Ca2+ during pulsation, decreased Ca2+
activated maximum power, or displacement sensitivity of Ca2+ myofilaments. The histologic change is
due to reperfusion after a longer period of ischemia time. Injury occurs when large amounts of Ca2+
reduction will decrease myocardial stunning by reducing the driving force for Ca2+ entry, thus reducing
irreversible injury that occurs after a longer ischemic period. Reperfusion after myocardial ischemia in
short duration did not cause necrosis, but causes prolonged contractile dysfunction. This phenomenon
was called as a stunning myocardial that seemed structurally slow.
Keywords: myocardial stunning; myocyte; calcium

p-ISSN: 0126-2092 Diterima redaksi: 4-Mei-17


e-ISSN: 2442-5230 Diterbitkan online: 30-Sep-17
doi: 10.22338/mka.v40.i2.p100-110.2017
Vol. 40
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
No. 2 doi: 10.22338/mka.v40.i2.p100-110.2017
2017

PENDAHULUAN tergantung pada sistem konduksi


khususnya, struktur dan fungsi membran
Myocardial stunning adalah penurunan miosit yang memungkinkan sinyal listrik
fungsi miokardium pada periode iskemia bisa lewat dari satu sel ke sel lain (antar
dan reperfusi. Iskemia dapat sel).1
menyebabkan perubahan pada struktur
Ada 2 tipe sel otot jantung: miosit
miosit yang berusaha mengembalikan
kontraktil yang bekerja secara mekanik
aliran darah normal. Salah satu teori, yaitu
pada jantung dan sel-sel modifikasi yang
teori “Calcium Overload” dapat
disebut sel pacemaker-konduksi yang
memperjelas penyebab myocardial
menginisiasi sinyal elektrik dan konduksi
stunning. Teori ini menjelaskan gangguan
sinyal tersebut melalui jantung. Hampir
homeostasis kalsium miosit yang
keseluruhan sel otot jantung terdiri atas
diakibatkan oleh peningkatan eksesif Ca2+
miosit kontraktil. Kontraksi miosit
intraseluler karena latihan dalam waktu
menghasilkan kekuatan yang
lama dapat menyebabkan disfungsi
mengeluarkan/memompakan darah dari
kontraktil miokardium. Myocardial
jantung. Kontraksi miosit tidak akan terjadi
stunning dapat pula terjadi akibat
kecuali jika ada sinyal listrik yang
penurunan Ca2+ bebas intraseluler selama
dikirimkan untuk melakukan kontraksi. Sel-
denyutan, penurunan respons elemen
sel ini mempunyai fungsi yang sangat
kontraktil terhadap Ca2+ yang diaktifkan,
penting untuk menghantarkan (konduksi)
atau pergeseran sensitivitas miofilamen
impuls secara cepat melalui jantung,
Ca2+.1
memungkinkan koordinasi aktivitas
Reperfusi setelah iskemia miokard pada kontraktil menghasilkan pemompaan
durasi singkat tidak menyebabkan jantung efektif. Aktivitas listrik
nekrosis, tetapi menyebabkan disfungsi berhubungan dengan kontraktilitas miosit
kontraktil berkepanjangan. Fenomena ini, dan aktivitas elektrik di dalam sistem
yang kemudian dikenal sebagai myocardial konduksi.1,4
stunning yang secara klinis tampak sebagai
pemulihan yang lambat pada METODE
revaskularilasi. 2

Artikel ini ditulis berdasarkan hasil


Secara klinis gambaran fisiologis penelusuran dan studi kepustakaan
myocardial stunning pada beberapa mengenai myocardial stunning.
penelitian tampak pada atlet maraton
sebagai dampak latihan atau exercise yang HASIL DAN PEMBAHASAN
menginduksi kelelahan jantung.3
Miosit Jantung
Fungsi pompa jantung secara langsung
bergantung pada kontraksi sel-sel otot Seperti halnya serat otot lainnya, serat otot
jantung atau miosit. Kontraksi miosit juga jantung (miosit) akan berkontraksi jika

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 101


Vol. 40
Maria Lousiana dkk,
No. 2 Myocardial stunning
2017

terjadi sinyal listrik (potensial aksi) pada berirama otomatis dalam bentuk potensial
membran sel. Struktur miosit jantung aksi, maupun penghantaran potensial aksi
mempunyai fungsi pendukung secara melalui jantung, sehingga menjadi suatu
langsung sebagai unit kontraktilitas yang sistem eksitatorik yang mengatur denyut
memompakan darah dari ruang jantung. jantung berirama. Serat-serat otot jantung
Panjang miosit ±50-100 µm dan yang tersusun seperti kisi-kisi, dengan
diameternya 10-20 µm. Jantung terdiri serat-serat yang memisah, bergabung
atas tiga tipe otot jantung utama yakni: kembali kemudian menyebar kembali.
otot atrium, otot ventrikel, serta otot Sehingga otot jantung itu berlurik-lurik
eksitatorik dan penghantaran (konduksi) dengan pola yang sama dengan pola pada
khusus. Tipe otot atrium dan ventrikel otot rangka. Selanjutnya, otot jantung
berkontraksi dengan cara yang sama mempunyai miofibril-miofibril khas yang
seperti otot rangka, hanya saja durasi mengandung filamen aktin dan miosin,
kontraksi otot-otot tersebut lebih lama. yang hampir identik dengan filamen yang
Namun, serat eksitatorik dan penghantar dijumpai di dalam otot rangka; selama
khusus berkontraksi dengan lemah sebab kontraksi filamen-filamen ini terletak
serat-serat ini hanya mengandung sedikit berdampingan dan saling bergeser satu
fibril kontraktil; serat ini malah terhadap lainnya seperti yang terjadi pada
memperlihatkan lepasan muatan listrik otot rangka.1,5

Gambar 1. Miosit jantung.5

Otot Jantung Sebagai Suatu Sinsitium terdapat dua jenis taut membran:
Masing-masing sel otot jantung saling desmosom dan taut celah (gap junction).
berhubungan untuk membentuk serat Desmosom, suatu tipe taut erat yang
yang bercabang-cabang, dengan sel-sel secara mekanis menyatukan sel-sel, sangat
yang berdekatan disatukan ujungnya banyak terdapat di jaringan seperti jantung
dengan struktur khusus yang dinamai yang mengalami stres mekanis besar. Pada
diskus interkalatus. Di dalam lempeng ini interval-interval tertentu di sepanjang

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 102


Vol. 40
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
No. 2 doi: 10.22338/mka.v40.i2.p100-110.2017
2017

diskus interkalaris, membran yang saling permeabel yang memungkinkan difusi ion-
berhadapan saling mendekat untuk ion dengan cepat. Oleh karena itu,
membentuk taut celah (gap junction), dipandang dari segi fungsinya, ion-ion ini
yaitu daerah dengan resistensi listrik dengan mudah bergerak dalam cairan
rendah yang memungkinkan potensial aksi intraseluler sepanjang sumbu longitudinal
menyebar dari satu sel otot jantung ke sel serat otot jantung sehingga potensial aksi
otot jantung sekitarnya. Pada setiap diskus dapat berjalan dengan mudah dari satu sel
interkalatus, membran selnya saling otot jantung ke sel otot jantung yang lain,
berfusi satu dengan yang lain yang melewati diskus interkalatus.6,7

Gambar 2. Struktur Diskus Interkalatus.6

Otot jantung merupakan suatu sinsitium gaya yang dibutuhkan untuk


dari banyak sel-sel otot jantung dimana menyemprotkan darah yang terdapat di
tiap sel otot jantung itu berhubungan dalamnya.7
dengan sangat erat sehingga bila salah satu Aktivitas Listrik di Jantung
sel otot ini terangsang, potensial aksi akan
menyebar ke seluruh jantung, dari satu sel Kontraksi sel otot jantung untuk
ke sel yang lain melalui kisi-kisi yang saling menyemprotkan darah dipicu oleh
berhubungan tadi. Atrium dan ventrikel potensial aksi yang menyebar ke seluruh
masing-masing membentuk sinsitium membran sel otot. Jantung berkontraksi
fungsional yang dipisahkan oleh jaringan atau berdenyut secara ritmis akibat
fibrosa mengelilingi lubang katup potensial aksi yang dihasilkan sendiri,
atrioventrikular dan berkontraksi secara suatu sifat yang dinamai otoritmisitas (oto
terpisah. Kontraksi sinkron sel-sel otot artinya sendiri).7
yang membentuk dinding masing-masing Pada otot jantung potensial aksi
dari rongga jantung tersebut menghasilkan ditimbulkan oleh dua macam kanal, yaitu:

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 103


Vol. 40
Maria Lousiana dkk,
No. 2 Myocardial stunning
2017

(1) kanal cepat natrium yang sama dengan terhadap ion kalium menurun kira-kira 5
yang terdapat pada otot rangka, dan (2) kali lipat, yang merupakan suatu efek yang
kelompok kanal lambat kalsium yang tidak terjadi pada otot rangka. Penurunan
sangat berbeda yang juga disebut sebagai permeabilitas terhadap kalium ini mungkin
kanal kalsium-natrium. Kumpulan kanal disebabkan oleh terlalu banyak pemasukan
yang kedua ini berbeda dengan kanal cepat kalsium melalui kanal kalsium. Apapun
natrium karena lebih lambat membuka penyebabnya, penurunan permeabilitas
dan, yang lebih penting, kanal ini tetap terhadap kalium akan sangat menurunkan
terbuka selama seperberapapuluh detik. kecepatan pengeluaran ion kalium yang
Selama waktu ini, sejumlah besar ion bermuatan positif selama terjadinya
kalsium dan ion natrium mengalir melalui plateau potensial aksi dan oleh karena itu
kanal-kanal ini masuk ke dalam serat otot mencegah kembalinya voltase potensial
jantung, dan hal ini akan mempertahankan aksi yang dini ke tingkat istirahat. Bila kanal
periode depolarisasi dalam waktu yang lambat kalsium-natrium tertutup pada
lebih panjang, menyebabkan plateau akhir 0,2 sampai 0,3 detik dan pemasukan
potensial aksi. Lebih lanjut, ion kalsium ion kalsium dan natrium berhenti,
yang masuk selama fase plateau ini permeabilitas membran untuk ion kalium
membangkitkan proses kontraksi otot, akan meningkat dengan sangat cepat; dan
sementara ion kalsium yang menyebabkan hilangnya ion kalium yang cepat dari dalam
kontraksi otot rangka berasal dari serat otot jantung segera akan
retikulum sarkoplasmik intrasel.4 mengembalikan potensial membran ke
Segera sesudah potensial aksi timbul, keadaan istirahat dan mengakhiri potensial
permeabilitas membran otot jantung aksi.4

Gambar 3. Aktivitas Pemacu Sel Otoritmik Jantung.7,8

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 104


Vol. 40
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
No. 2 doi: 10.22338/mka.v40.i2.p100-110.2017
2017

Rangkaian (Coupling) Eksitasi-Kontraksi- pada membran tubulus T. Kalsium yang


Fungsi Ion Kalsium dan Tubulus masuk ke dalam sel selanjutnya
Transversus mengaktivasi kanal pelepas kalsium
Istilah “rangkaian eksitasi-kontraksi” disebut juga ryanodine receptor channels,
merujuk pada mekanisme saat potensial pada membran retikulum sarkoplasmik,
aksi menyebabkan miofibril otot memicu pelepasan kalsium ke dalam
berkontraksi. Ada perbedaan dalam sarkoplasma. Selanjutnya kalsium di dalam
mekanisme ini pada otot jantung, yang sarkoplasma berinteraksi dengan troponin
berdampak penting pada sifat-sifat untuk mengawali pembentukan jembatan
kontraksi otot jantung. silang dan kontraksi melalui mekanisme
dasar yang sama seperti pada otot rangka.4
Seperti halnya pada otot rangka, bila
Tanpa kalsium dari tubulus T ini, kekuatan
potensial aksi menjalar sepanjang
kontraksi otot jantung ini akan sangat
membran otot jantung, potensial aksi akan
rendah, karena retikulum sarkoplasmik
menyebar ke bagian dalam serat otot
otot jantung kurang begitu berkembang
jantung sepanjang membran tubulus
dibandingkan retikulum sarkoplasmik otot
transversus (T). Potensial aksi tubulus T
rangka dan tidak menyimpan kalsium yang
selanjutnya bekerja pada membran
cukup untuk menimbulkan kontraksi
tubulus sarkoplasmik longitudinal yang
penuh. Namun tubulus T pada otot jantung
menyebabkan pelepasan ion-ion kalsium
mempunyai diameter 5 kali lebih besar
ke dalam sarkoplasma otot dari retikulum
daripada tubulus T pada otot rangka, yang
sarkoplasmik. Dalam seperberapa ribu
berarti volumenya 25 kali lebih besar.
detik berikutnya, ion kalsium ini akan
Selain itu, di dalam tubulus T ditemukan
berdifusi ke dalam miofibril dan
sejumlah besar mukopolisakarida yang
mengkatalisasi reaksi kimiawi yang
bermuatan elektronegatif dan mengikat
mempermudah pergeseran (sliding)
cadangan ion kalsium yang sangat banyak,
filamen aktin dan miosin satu sama lain,
menjaga agar ion kalsium selalu tersedia
hal ini akan menimbulkan kontraksi otot.4
untuk berdifusi ke bagian dalam serat otot
Sampai sejauh ini mekanisme rangkaian jantung sewaktu terjadi potensial aksi pada
eksitasi kontraksi ini sama dengan tubulus T.4
mekanisme yang terjadi dalam otot
Kekuatan kontraksi otot jantung sangat
rangka, namun ada efek kedua yang cukup
bergantung pada konsentrasi ion kalsium
berbeda. Di samping ion kalsium yang
cairan ekstraseluler. Kenyataannya jantung
dilepaskan ke dalam sarkoplasma dari
yang ditempatkan dalam larutan bebas
sisterna retikulum sarkoplasmik, ion
kalsium , akan segera berhenti berdenyut.
kalsium juga berdifusi ke dalam
Penyebabnya ialah bahwa celah-celah
sarkoplasma dari tubulus T sendiri, yaitu
pada tubulus T langsung menembus
saat berlangsungnya potensial aksi, yang
membran sel otot jantung ke ruang ekstra
membuka kanal kalsium berpintu listrik

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 105


Vol. 40
Maria Lousiana dkk,
No. 2 Myocardial stunning
2017

sel yang mengelilingi sel sehingga cairan Sebaliknya, kekuatan kontraksi otot rangka
ekstraseluler yang sama, yang terdapat di hampir tidak dipengaruhi oleh perubahan
dalam interstitium otot jantung juga konsentrasi ion kalsium yang tidak terlalu
melewati tubulus T. Akibatnya, jumlah ion besar di dalam cairan ekstraseluler karena
kalsium yang ada di dalam sistem tubulus T kontraksi otot rangka hampir seluruhnya
yaitu, tersedianya ion kalsium untuk disebabkan oleh ion kalsium yang
menimbulkan kontraksi otot jantung dilepaskan dari retikulum sarkoplasmik di
sangat bergantung pada konsentrasi ion dalam serat otot rangka.4
kalsium di dalam cairan ekstraseluler.

Gambar 4. Mekanisme rangkaian eksitasi-konraksi dan relaksasi pada otot jantung.4

Pada akhir plateau potensial aksi jantung, Peran Ca2+ Sitosol Dalam Penggabungan
pemasukan ion kalsium ke dalam serat otot Eksitasi-Kontraksi
tiba-tiba berhenti, dan ion kalsium di Peran Ca2+ di dalam sitosol adalah
dalam sarkoplasma dengan cepat berikatan dengan kompleks troponin-
dipompakan keluar dari serat otot kembali tropomiosin dan secara fisik menarik
ke dalam retikulum sarkoplasmik dan kompleks tersebut ke samping sehingga
tubulus T – ruang cairan ekstraseluler. dapat terjadi siklus jembatan silang dan
Pengangkutan kalsium kembali ke dalam kontraksi. Namun di otot jantung tingkat
retikulum sarkoplasmik dijalankan dengan aktivitas jembatan silang bervariasi sesuai
bantuan pompa kalsium ATPase. Ion jumlah Ca2+ di sitosol. Pengeluaran Ca2+
kalsium juga dikeluarkan dari sel otot dari sitosol oleh mekanisme dependen
jantung oleh penukar natrium-kalsium. energi di membran plasma dan retikulum
Natrium yang masuk sel selama pertukaran sarkoplasma memulihkan efek
ini kemudian diangkut keluar dari sel oleh pemblokiran kompleks troponin-
pompa natrium-kalium ATPase. Akibatnya tropomiosin sehingga kontraksi terhenti
kontraksi berhenti sampai datang lagi dan otot jantung melemas.4
potensial aksi yang baru.4

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 106


Vol. 40
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
No. 2 doi: 10.22338/mka.v40.i2.p100-110.2017
2017

dengan filamen kontraktil dalam keadaan


tumpang tindih yang maksimal dan
meningkatkan sensitivitas kalsium pada
posisi teregang.9

Gambar 5. Mekanisme Kontraksi Otot.4


Gambar 6. Efek panjang otot istirahat dan
Konsentrasi Kalsium Intraseluler konsentrasi kalsium pada ketegangan otot.9

Pada otot jantung, jumlah jembatan silang Efek pengisian ventrikel menyebabkan
yang terbentuk dan kekuatan kontraksi peregangan miokardium dan stimulasi
dipengaruhi secara langsung oleh saraf simpatis sehingga meningkatkan
konsentrasi kalsium. Apapun yang kalsium intraseluler pada organ jantung.
meningkatkan konsentrasi kalsium akan Beberapa mekanisme dapat meningkatkan
meningkatkan jumlah jembatan silang konsentrasi kalsium sitosol dan
yang terbentuk dan menambah kekuatan meningkatkan kekuatan kontraksi. Sebagai
kontraksi. Pelepasan norepinephrine dari contoh, epinephrine dan norepinephrine
saraf simpatis merupakan faktor utama meningkatkan masukan kalsium ke dalam
yang dapat meningkatkan konsentrasi sel oleh mekanisme fosforilasi pada kanal
kalsium di bawah kondisi stres dan latihan. kalsium melalui cyclic AMP (cAMP)-
Gambar 6 menunjukkan peningkatan dependent protein kinase. Epinefrin dan
konsentrasi kalsium dapat meningkatkan norepinefrin mempengaruhi kontraktilitas
tegangan otot jantung. Saat konsentrasi miokardium dengan meningkatkan
kalsium meningkat, kekuatan kontraksi sensitivitas elemen kontraktil terhadap
meningkat dengan meningkatkan kalsium. Peningkatan gradien konsentrasi
tegangan melalui rentang fisiologi kalsium. kalsium atau penurunan natrium yang
Pembentukan tegangan oleh otot lebih melewati membran sel berhubungan
baik jika sarkomer mulai memanjangkan dengan peningkatan konsentrasi kalsium
resting length. Peningkatan kekuatan pada intraseluler. Sedangkan peningkatan
saat sarkomer teregang berhubungan gradien natrium melewati sarkolema atau

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 107


Vol. 40
Maria Lousiana dkk,
No. 2 Myocardial stunning
2017

kanal kalsium mencegah kalsium masuk ke target protein seperti troponin I dan
dalam sel. Oleh sebab itu kekuatan troponin T. Terganggunya pengaturan
kontraksi dapat dikurangi dengan fungsi dari troponin menyebabkan
berkurangnya kalsium intraseluler dan peningkatan tekanan akhir dan volume
ekstraseluler.9 sistolik yang berkelanjutan (indikator
Hubungan Kalsium Dengan Mekanisme penurunan fungsi diastolik dan sistolik)
Terjadinya Myocardial Stunning yang sering ditemukan pada latihan
berkepanjangan. Beberapa peneliti juga
Kalsium memainkan dua peran yang menunjukkan bahwa aktivasi calpain dapat
berbeda dalam myocardial stunned: 1) mempromosikan apoptosis miokard.
sebagai aktivator kimia kontraksi, kalsium Kalsium berlebihan juga terbukti
berlebihan menyebabkan penurunan berkontribusi terhadap apoptosis miokard
fungsi fisiologi; dan 2) sebagai agen cedera, dalam berbagai penyakit jantung yang
kalsium dapat berkontribusi pada kemungkinan dipicu oleh latihan akut.6
patogenesis stunned. Kelebihan kalsium
Perubahan dalam metabolisme jantung
bebas telah dibuktikan mengakibatkan
disebabkan juga oleh perubahan dalam
adanya penurunan respons miofilamen
kepekaan miofilamen terhadap kalsium
terhadap kalsium yang menyebabkan
dan re-uptake kalsium abnormal pada
kelainan mekanik dan metabolik. Ada
retikulum sarkoplasma yang disebabkan
kemungkinan bahwa kalsium yang
penurunan kalsium ATPase dalam
berlebihan pada akhirnya dapat
retikulum sarkoplasma. Perubahan setiap
berkontribusi pada penurunan fungsi
proses ini dapat mengakibatkan
ventrikel kiri yang diamati setelah latihan
peningkatan konsentrasi kalsium di sitosol
berkepanjangan.6,10
sehingga menyebabkan diastolik tertunda
Venditti et al melaporkan bahwa latihan dan menghambat kemampuan
aerobik berkepanjangan (210 menit) pemompaan jantung yang banyak
menghasilkan penurunan 22% secara ditemukan setelah latihan
keseluruhan kapasitas antioksidan jantung berkepanjangan. 2

tikus, sedangkan latihan lengkap (444


Lesi kontraktilitas miokardium stunned
menit) menghasilkan penurunan 50%.9
dapat mempengaruhi dua jalur utama
Temuan ini menunjukkan bahwa peran
dalam kekuatan kontraktilitas. Pertama,
kunci dalam kerusakan miokard bisa
konsentrasi Ca2+ bebas intraseluler selama
disebabkan karena durasi latihan.
setiap siklus jantung. Ca2+ bebas sebagai
Peningkatan konsentrasi kalsium
pemicu peristiwa urutan biokimia dan
intraseluler karena perubahan dalam
mendorong kekuatan protein kontraktil.
homeostasis kalsium karena iskemik pada
Kedua, respons dari mesin kontraktil untuk
jantung.3 Aktivitas juga mengaktifkan
Ca2+. Respons miofilamen Ca2+ terdiri dari
kalsium yang bergantung pada protease
dua istilah: miofilamen sensitivitas untuk
(calpain), yang mengakibatkan degradasi

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 108


Vol. 40
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
No. 2 doi: 10.22338/mka.v40.i2.p100-110.2017
2017

Ca2+ yang mengaktifkan kontraksi dan pada skala kekuatan maksimal Ca2+ yang
kekuatan maksimal Ca2+ yang menentukan diaktifkan pada saat kontraksi.2
amplitudo respons kontraktil.2 Kelebihan Ca2+ seluler sebagai mekanisme
Salah satu dari tiga langkah dasar berikut cedera terjadi jika jalur masuknya Ca2+
menunjukkan disfungsi kontraktil yang terhambat selama iskemia tiba-tiba
myocardial stunning: (a) penurunan Ca2+ diaktifkan kembali setelah reperfusi.
bebas; (b) pergeseran kepekaan Selama iskemia, Na-K ATPase dihambat
miofilamen terhadap Ca ; atau (c)
2+
secara metabolik, sehingga Na intraseluler
penurunan aktivitas kekuatan maksimal terakumulasi. Pada saat yang sama,
Ca2+.2 pertukaran Na-Ca dihambat oleh asidosis
intraseluler. Setelah reperfusi, pH kembali
normal sangat cepat, menghilangkan
hambatan pertukaran Na-Ca, kelebihan
Ca2+ dapat merusak fungsi jantung karena
aktivasi phospholipase atau rangsangan
produksi radikal bebas melepaskan
kaskade cedera yang mungkin bertahan
bahkan setelah overload Ca2+ pada
miokardium. Perubahan histologis untuk
Gambar 7. Respons Miokardium pada CaO.2
cedera dimediasi Ca2+, karena reperfusi
Baru-baru ini, sebuah pendekatan baru setelah periode waktu iskemia yang lebih
menjelaskan kekuatan maksimal Ca2+ yang lama. Cedera terjadi jika sejumlah besar
diaktifkan tampak pada tekanan perfusi Ca2+ masuk pada reperfusi, pengurangan
isovolumik pada jantung terisolasi, tetani Ca2+ akan menurunkan myocardial
yang ditimbulkan sangat cepat setelah stunning dengan mengurangi kekuatan
paparan ryanodine. Kekuatan aktif pendorong untuk masuknya Ca2+, sehingga
maksimal Ca2+ menurun pada myocardial bisa mengurangi cedera irreversibel yang
stunning yang diinduksi oleh reperfusi terjadi setelah periode iskemia lebih
setelah 15 menit iskemia global. Ditandai lama.2,10
dengan respons dari kedutan memaksa
perubahan ekstraseluler Ca (CaO KESIMPULAN
responsiveness) sebelum dan setelah
Myocardium stunning dapat terjadi akibat
myocardial stunning. CaO tanggap
gangguan homeostasis kalsium miosit yang
berkedut pada resultan bersih Ca2+
menyebabkan terjadinya disfungsi
transient dan sensitivitas miofilamen Ca2+ kontraktil miokardium.

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 109


Vol. 40
Maria Lousiana dkk,
No. 2 Myocardial stunning
2017

DAFTAR PUSTAKA

1. Smith DL. Advanced cardiovascular exercise physiology. Human kinetics. USA. 2011. 31-4.
2. Kusuoka H, Porterfield J, Weleman H. Pathophysiology and pathogenesis of stunned
myocardium. J.Clin.Invest. 1987; 79: 950-961.
3. Dawson E, George K, Shave R, White G, Ball D. Does the human heart fatigue subsequent to
prolonged exercise? Sport Medicine. 2003; 33: 365-380.
4. Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Elselvier. Singapore. 2014.
5. Katz AM. Physiology of the heart. Wolter Kluwer. Philadelphia. 2011.
6. Scott JM, Warburton DE. Mechanism underpinning exercise-induced changes in left ventricular
function. Medicine and science in sports &exercise. 2008. 1400-7.
7. Sheerwood L. Human physiology: from cells to systems. West Publ. Company, St. Paul USA.
2010.
8. Silverthorn DU. Human Physiology: An Integrated Approach, 7th Edition. Pearson. San Francisco.
2010.
9. Hibberd MG, Jewell BR. Calcium and length dependent force production in rat ventricular
muscle. J physiol. 1982. 329: 527-540.
10. Kim SJ, Kudej RK, Yatani A, Kim YK, Takagi G, Honda R, et al. A novel mechanism for myocardial
stunning involving impaired Ca2+ handling. Circ Res. 2001; 89: 831-37.

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 110

Anda mungkin juga menyukai