Dosen Pengampuh:
Npm: 03101611065
Kelas : A
C. Tujuan Praktikum
Tujuan pada praktikum keanekaragaman jenis-jenis udang di perairan laut bacan
berdasarkan data Morfometrik yaitu:
1. Untuk mengetahui jenis-jenis udang apa saja di perairan laut bacan ?
2. Untuk mengetahui keanekaragaman antar spesies udang windu (Penaeus monodon); Udang
Jerbung (Penaeus merguiensis); udang vannamei (Litopenaeus vannamei) berdasarkan karakter
morfologi
D. Manfaat Pratikum
Manfaat pada praktikum keanekaragaman jenis-jenis udang di perairan laut bacan yaitu:
1. Menambah wawasan bagi mahasiswa tentang jenis-jenis udang apa saja di perairan laut bacan
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Metazoa
Filum : Arthropod
Subfilum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Subkelas : Eumalacostraca
Superordo : Eucarida
Ordo : Decapoda
Subordo : Dendrobrachiata
Famili : Penaeidea
Genus : Litopenaeus
Spesies : Litopenaeus vannamei
2. Morfologi Udang Vannamei
Udang putih vaname termasuk dalam famili Penaidae, karena itu sifat umum morfologi
sama dengan udang windu. Tubuh udang putih vaname secara morfologis dapat dibedakan
menjadi dua bagian yaitu cephalotorax atau bagian kepala dan dada serta bagain abdomen atau
perut. Bagian chepalotorax terlindung oleh chitin yang tebal yang dinamakan carapace. Kulit
chitin pada udang penaeid, akan selalu mengalami pergantian kulit setiap kali tubuhnya akan
membesar, setelah itu kulitnya akan mengeras kembali.
Udang vannamei memiliki tubuh berbuku-buku dan aktivitas berganti kulit luar atau
eksoskeleton secara periodik (moulting). Bagian tubuh digunakan untuk makan, bergerak,
membenamkan diri ke dalam lumpur, menopang insang,dan organ sensor. Morfologi tubuh
udang vannamei dapat ditunjukkan pada
A. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum keanekaragaman jenis-jenis udang di perairan Laut
bacan dapat dilihat sbb.
Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum keanekaragaman jenis-jenis udang di perairan Laut
bacan dapat dilihat pada Tabel 3.2
Prosedur kerja pada praktikum keanekaragaman jenis-jenis udang di perairan laut bacan
adalah sebagai berikut :
2. Wawanca kepada penjual jenis-jenis udang (jenis-jenis udang tersebut tersebar/sebaran pada
perairan mana saja). Panduan wawancara terlampir.
3. Pengukuran karakter morfologi jenis-jenis udang.
1) Panjang seluruh tubuh (PST), yaitu diukur dari ujung caput sampai ujung abdomen
2) Panjang Caput (PC), yaitu diukur dari batas thorax sampai ujung caput
3) Panjang Torax (PT), yaitu diukur dari pangkal trakea sampai batas abdomen
4) Panjang Abdomen (PA), yaitu diukur dari pangkal thorax sampai ujung abdomen
5) Panjang Telson (PT), yaitu diukur dari ujung posterior sampai ujung telson
6) Panjang Uropod (PU 1), yaitu diukur dari ujung posterior sampai ujung uropod (ekor) ke-1
7) Panjang Uropod (PU 2), yaitu diukur dari ujung posterior sampai ujung uropod (ekor) ke-2
8) Panjang Uropod (PU 3), yaitu diukur dari ujung posterior sampai ujung uropod (ekor) ke-3
9) Panjang Uropod (PU 4), yaitu diukur dari ujung posterior sampai ujung uropod (ekor) ke-4
10) Panjang Uropod (PU 5), yaitu diukur dari ujung posterior sampai ujung uropod (ekor) ke-5
Telsom
Uropod
11) Panjang Antena kiri (PAtni), yaitu diukur dari pangkal antena sampai ujung proksimal
antenna kiri
12) Panjang Antena (PAtna), yaitu diukur dari pangkal antena sampai ujung proksimal antena
kanan
13) Panjang Antenula (PAtnui), yaitu diukur dari pangkal antenaula sampai ujung proksimal
antenaula kiri
14) Panjang Antenula (PAtnua), yaitu diukur dari pangkal antenaula sampai ujung proksimal
antenaula kanan
15) Panjang Kaki Renang (PKR 1), yaitu diukur dari pangkal kaki renang sampai ujung kaki
renang ke-1
16) Panjang Kaki Renang (PKR 2), yaitu diukur dari pangkal kaki renang sampai ujung kaki
renang ke-2
17) Panjang Kaki Renang (PKR 3), yaitu diukur dari pangkal kaki renang sampai ujung kaki
renang ke-3
18) Panjang Kaki Renang (PKR 4), yaitu diukur dari pangkal kaki renang sampai ujung kaki
renang ke-4
19) Panjang Kaki Renang (PKR 5), yaitu diukur dari pangkal kaki renang sampai ujung kaki
renang ke-5
20) Panjang Kaki Kanan (PKK 1), yaitu diukur dari pangkal kaki kanan sampai ujung kaki
kanan ke-1
21) Panjang Kaki Kanan (PKK 2), yaitu diukur dari pangkal kaki kanan sampai ujung kaki
kanan ke-2
22) Panjang Kaki Kanan (PKK 3), yaitu diukur dari pangkal kaki kanan sampai ujung kaki
kanan ke-3
23) Panjang Kaki Kanan (PKK 4), yaitu diukur dari pangkal kaki kanan sampai ujung kaki
kanan ke-4
24) Panjang Kaki Kanan (PKK 5), yaitu diukur dari pangkal kaki kanan sampai ujung kaki
kanan ke-5
25) Panjang Kaki Kiri (PKK 1), yaitu diukur dari pangkal kaki kiri sampai ujung kaki kiri ke-1
26) Panjang Kaki Kiri (PKK 2), yaitu diukur dari pangkal kaki kiri sampai ujung kaki kiri ke-2
27) Panjang Kaki Kiri (PKK 3), yaitu diukur dari pangkal kaki kiri sampai ujung kaki kiri ke-3
28) Panjang Kaki Kiri (PKK 4), yaitu diukur dari pangkal kaki kiri sampai ujung kaki kiri ke-4
29) Panjang Kaki Kiri (PKK 5), yaitu diukur dari pangkal kaki kiri sampai ujung kaki kiri ke-5
Antenaula
A. Hasil Praktikum
Uv Uv Uv Uv Uv Uv Uv Uv Uv Uv
N
O Karakter Jenis Kelamin 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5
♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀
1 Panjang seluruh tubuh (pst) 19 16 16 3 15 17 18 17 18 17
2 panjang caput (PC) 4 5 6 4 3,4 4 3,2 3,1 3,1 5
3 Panjang Torax (PT) 4 5,2 7 3 4 6 4 6 4 5
4 Panjang Abdomen (PA) 4 1,3 5,5 1,6 6 6,5 4 8 5 3
5 Panjang Telsom (PT) 1,7 3,5 1,2 2,4 2,8 1,3 2,8 4 2,9 1,7
6 Panjang Uropod 1 (PU1) 2,3 3,8 3,2 2,4 3,2 3,9 3,2 3,1 3,2 2,5
7 Panjang Uropod 2 (PU2) 2,4 3,5 3,5 1,7 3,2 3,9 3,2 2,1 3,2 2,5
8 Panjang Uropod 3 (PU3) 1,7 3,5 3,3 1,7 2,9 3,6 2,9 2,9 2,9 1,6
9 Panjang Uropod 4 (PU4) 1,6 1,6 3,5 3,5 2,9 3,6 2,9 2,8 2,9 1,6
10 Panjang Uropod 5 (PU5)
18, 10, 11,
11 Panjang antena (1) (Patni) 6,6 19,2 19,2 6,7 6,7 2 7,6 6 6 7,6
20, 19, 20, 19,
12 Panjang antena (2) (PAtna) 21,6 21,6 21,6 6 8 6 8 9,2 9,6 5
13 Panjang antenula (1) (PAtnui) 5 1,3 1,3 1,4 1,5 3 1,5 3 2 1,9
Panjang antenula (2)
14 (PAtnua) 3,1 2 2 2,1 2,2 3 2,2 3 2 2,3
Panjang kaki renang (1)
15 (PKR1) 5 1,3 1,3 2 2 1,7 2 2,8 2,7 2
Panjang kaki renang (2)
16 (PKR2) 1,8 2,8 2,8 1,9 1,8 2,8 1,8 3,1 3,1 2,4
Panjang kaki renang (3)
17 (PKR3) 1,6 2 2 1,7 1,9 3 1,9 3,2 3,2 2,8
Panjang kaki renang (4)
18 (PKR4) 3 3,8 3,8 2 2 3,5 2 3,6 3,6 2,5
Panjang kaki renang (5)
19 (PKR5) 2 2 2 1 1 3 1 2,9 2,8 2,1
20 Panjang kaki kanan (1) (PKK1) 3,3 4 4 2,2 2,3 5 2,3 4,6 4,7 3,2
21 Panjang kaki kanan (2) (PKK2) 2,2 4,2 4,2 2,2 2,3 4,5 2,3 4,4 4,5 3,2
22 Panjang kaki kanan (3) (PKK3) 2,2 5,7 5,7 2,2 2,3 5,7 2,3 5,5 5,5 3,2
23 Panjang kaki kanan (4) (PKK4) 5 4 4 3 3 4 3 4 4 4
24 Panjang kaki kanan (5) (PKK5) 2,8 3 3 2,9 3,1 3,3 3,1 3,8 3,9 3,4
25 Panjang kaki kiri (1) (PKK1) 1,5 4,1 4,1 4,1 1,9 4,5 1,9 4,6 4,7 1,8
26 Panjang kaki kiri (2) (PKK2) 1,7 3,9 3,9 1,7 1,7 4,5 1,9 4,6 4,7 1,8
27 Panjang kaki kiri (3) (PKK3) 1,6 5,7 5,7 1,7 1,9 3,3 1,8 5,5 5,6 3
28 Panjang kaki kiri (4) (PKK4) 1,7 4 4 1,7 1,9 4,2 1,9 3 4 2
29 Panjang kaki kiri (5) (PKK5) 1,8 3 3 1,7 1,9 3,2 1,9 3,3 3,9 3
Data keanekaragaman jenis-jenis Udang di perairan laut bacan berdasarkan data karakter
morfometrik (rerata) menunjukkan bahwa 4 individu udang Vannemei yaitu 5 jantan dan 5
betina.
2. Data Udang Matriks dan Dendrogram Morfometri Jenis-Jenis Udang
Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat 6 karakter morfologi antar spesies udang
windu (Penaeus merguiensis ) dan udang vannemei (Litopenaeus vannamei) di kepulauan laut
bacan baik jantan maupun betina yang telah diukur dan dibandingkan (data rerata) pada masing-
masing individu. Perbandingan tersebut meliputi karakter morfologi antar spesies udang windu
(Penaeus monodon); Udang Jerbung (Penaeus merguiensis); dan udang vannamei (Litopenaeus
vannamei) di kepulauan laut bacan Selanjutnya data pada Tabel 1 dianalisis terkait dengan
hubungan keanekaragaman yang terdiri dari analisis kemiripan matriks (jarak genetik) dan
analisis dendogram. Data dari analisis kemiripan matriks karakter morfologi spesies udang
windu (Penaeus monodon); Udang Jerbung (Penaeus merguiensis); dan udang vannamei
(Litopenaeus vannamei) di kepulauan baik jantan maupun betina dapat ditunjukan pada Tabel 1
laut bacan baik jantan maupun betina yang telah diukur dan dibandingkan (data rerata) pada
masing -masing individu. Perbandingan tersebut meliputi karakter morfologi antar spesies
udang windu (Penaeus monodon); Udang Jerbung (Penaeus merguiensis); udang galah
(Macrobanchium rosenbergi); dan udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di kepulauan laut
bacan Selanjutnya data pada Tabel 2 dianalisis terkait dengan hubungan keanekaragaman yang
terdiri dari analisis kemiripan matriks (jarak genetik) dan analisis dendogram. Data dari analisis
kemiripan matriks karakter morfologi spesies udang windu (Penaeus monodon);
(Macrobanchium rosenbergi); dan udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di kepulauan baik
jantan maupun betina dapat ditunjukan pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Data Kemiripan Matriks Karakter Morfologi spesies udang windu (Penaeus
monodon); Udang Jerbung (Penaeus merguiensis); udang galah (Macrobanchium rosenbergi);
dan udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di kepulaua laut bacan dapat dianalisis
menggunakan metode UPGMA.
Udang Udang windu Udang Udang vannemei Udang Udang
windu betina Vannemei betina Jerbung Jerbung betina
jantan jantan jantan (♀)
(♂) (♀) (♂) (♀) (♂)
udang
windu 1,000
jantan
Hasil dendrogram dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan genetik antar spesies
udang windu (Penaeus monodon); Udang Jerbung (Penaeus merguiensis); dan udang vannamei
(Litopenaeus vannamei) di kepulauan laut bacan berdasarkan analisis morfometri. Selanjutnya
hubungan genetik antar spesies udang windu (Penaeus monodon); Udang Jerbung (Penaeus
merguiensis); dan udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di kepulauan laut bacan dapat
dipastikan berdasarkan nilai kemiripan pada dendogram. Hasil analisis UPGMA (dendogram)
menunjukkan antar spesies udang windu (Penaeus monodon); dan udang vannamei
(Litopenaeus vannamei) di kepulauan laut bacan memiliki 0, 714 cluster pertama. Cluster
pertama terdiri 0,724 dari 1,000 dengan nilai kesamaan 1 Cluster kedua 0,571 terdiri dari 1,000
dengan nilai kemiripan 0.9.
B. Pembahasan
Menurut Tommy Yuniarso Udang Vannamei, atau yang sering juga disebut udang putih
oleh masyarakat umum, adalah jenis udang yang sedang semarak dibudidayakan oleh
masyarakat hampir di seluruh Indonesia Udang Vannamie dengan nama latin Litopenaeus
Vannamei, memiliki tubuh yang terbentuk oleh 2 Cabang (biramous), dan tubuh Udang Vannamei
berbuku-buku. Kepala udang Vannamie terbentuk dari Antenula, Antena, Mandibula dan dua pasang
Maxillae serta tiga pasang Maxiliped udang merupakan organisme pemakan segala (omnivorus).
Pada habitatnya, udang vannamei memakan jasad renik/krustasea kecil, amphipoda dan
polychaeta. Udang vannamei tidak makan sepanjang hari, tetapi hanya beberapa waktu saja
dalam sehari. Udang Vanname (Litopenaeus Vannamei) adalah salah satu jenis udang yang
habitat aslinya di pantai dan laut Amerika Latin, seperti Mexico dan Puertorico. Di Indonesia
telah dikembangkan budidaya udang Vanname dengan teknologi intensif, dan pengembangan
yang dilakukan hanya pada media air payau, padahal sebenarnya Vanname memiliki toleransi
salinitas yang cukup tinggi untuk dapat hidup.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada praktikum keanekaragaman jenis-jenis antar
spesies udang windu (Penaeus monodon); Udang Jerbung (Penaeus merguiensis); udang galah
(Macrobanchium rosenbergi); dan udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di perairan laut
bacan dapat kita tarik kesimpulan
1. Udang vannamei mulai banyak di budidayakan di Indonesia dan dijadikan sebagai
pengganti dari udang windu. Hal ini disebabkan udang windu sering mengalami
kematian massal akibat virus. Udang vannamei banyak dibudidayakan karena udang
vannamei banyak mempunyai keunggulan diantaranya yaitu dapat mencapai ukuran
besar, dapat tumbuh secepat udang windu.
2. Hasil analisis UPGMA (dendogram) menunjukkan antar spesies udang windu (Penaeus
monodon); dan udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di kepulauan laut bacan
memiliki 0, 714 cluster pertama. Cluster pertama terdiri 0,24 dari 1, 000 . dengan nilai
kesamaan 1 Cluster kedua 0,571 terdiri dari 1, 000 dengan nilai kemiripan 0.9
B.Saran
Saran saya pada praktikum keanekaragaman jenis-jenis antar spesies udang windu
(Penaeus monodon); Udang Jerbung (Penaeus merguiensis); udang galah (Macrobanchium
rosenbergi); dan udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di perairan laut bacan yaitu
1. Udang vanname yang di budidayakan sebaiknya dalam pemeliharan benar- benar di
perhatikan kualitasnya karena apabila kurang berkualitas akan menyebabkan mortalias yang
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Felix, G.L dan M. Perz, 2002. Current Status of Pacific White shrimp Litopenaeus vannamei.
Departemento de Investigaciones Tecnologicas. Universitad de Sonora. Mexico.
Sukadi, M.F, 2004. Vannamei, Fenomena Baru Dalam Bisnis Budidaya Udang. Buletin
Departemen Kelautan dan Perikanan
Adiwidjaya D, dan Erik S. 2007. Aplikasi Pemberian Pakan Buatan Secara Optimal pada
Budidaya Udang Windu Intensif Berkelanjutan. http://www.udang-bbbap.com/organisasi/1154-aplikasi-
frekuensi-pemberian-pakan-buatan-secara-optimal-pada-budidaya-udang-windu-intensif-berkelanjutan