Disusun Oleh:
Muhammad Jihad
21742025
JURUSAN PETERNAKAN
LAMPUNG 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya
Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat di
menyelesaikan tugas ini. Saya menyadari, tugas yang di tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan
Salah satu komoditi budidaya perairan yang di minati oleh petambak adalah
udangvannamei (Litopenaeus vannamei). Kehadiran varietas udang
vannamei diharapkantidak hanya menambah pilihan bagi petambak tetapi
juga menopang kebangkitan usaha pertambakan udang di Indonesia.
Dahuri merinci, udang vannamei memilikisejumlah keunggulan antara lain
lebih tahan penyakit, pertumbuhan lebih cepat, tahan terhadap gangguan
lingkungan dan waktu pemeliharaan yang lebih pendek yaitu sekitar 90 –
100 hari dan yang lebih penting tingkat survival ratenya tergolongtinggi dan
hemat pakan.
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Metazoa
Filum : Arthropoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Subkelas : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Subordo : Dendrobrachiata
Famili : Penaeidae
Genus : Penaeus
Subgenus : Litopenaeus
Spesies : L. Vannamei
Yuliati dalam Marfa’ati (2016) mengemukakan bahwa tubuh udang
vaname berwarna putih transparan sehingga lebih umum dikenal
sebagai “white shrimp”. Namun, ada juga yang cenderung berwarna
kebiruan karena lebih di dominasi oleh kromatofor biru. Panjang tubuh
dapat mencapai 23 cm. Tubuh udang vaname dibagi menjadi dua
bagian, yaitu kepala (thorax) dan perut (abdomen). Kepala udang
vaname terdiri dari antenula, antena, mandibula, dan dua pasang
maxillae. Kepala udang vannamei juga dilengkapi dengan tiga pasang
maxilliped dan lima pasang kaki berjalan (periopoda) atau kaki sepuluh
(decapoda). Sedangkan pada bagian perut (abdomen) udang vaname
terdiri darienam ruas dan pada bagian abdomen terdapat lima pasang
kaki renang dan sepasang uropods (mirip ekor) yang membentuk kipas
bersama-sama telson.
Pada usia muda udang vaname habitatnya berada di air payau, seperti
muara sungaidan pantai. Semakin dewasa udang jenis ini semakin suka
hidup di laut. Ukuran udang menunjukkan tingkat usia. Dalam
habitatnya, udang dewasa dapat mencapai usia 1,5 tahun. Pada musim
kawin tiba, udang dewasa yang sudah matang gonad atau calon
spawner akan berbondong-bondong ke tengah laut yang dalamnya
sekitar 50 meter untuk melakukan perkawinan. Udang dewasa biasanya
hidup berkelompok dan melakukan perkawinan setelah betina berganti
cangkang (Nadhif, 2016).
Lingkungan hidup optimal udang vaname untuk menunjang
pertumbuhan dan sintasan atau kelangsungan hidup yaitu salinitas 0,1-
25 ppt (tumbuh denganbaik 10-25 ppt, ideal 15-25 ppt) dan suhu 12-
31°C baik pada 24-34°C dan ideal
pada 28-31°C). Di beberapa negara Amerika Selatan, Amerika Tengah,
dan Cina, udang vanamei (L.vannamei) juga di pelihara di lingkungan
air tawar dan menunjukkan perbedaan produktivitas yang tidak
signifikan dengan yang di pelihara di habitatnya (Kordi K, 2009).
Secara ekologis udang vannamei mempunyai siklus hidup identik
dengan udang windu yaitu melepaskan telur ditengah laut kemudian
terbawa arus dan gelombang menuju pesisir menetas menjadi nauplius
seterusnya menjadi stedium zoea, mysis, postlarva, dan juvenil. pada
stadium juvenil telah tiba di daerah pesisir selanjutnya kembali ke
tengah laut untuk proses pendewasaan telur.
1. Nauplius
Stadia nauplius terbagi atas enam tahapan yang lamanya berkisar 46-
50 jam. Larva berukuran 0,32 – 0,58 mm. Sistem pencernaan belum
sempurna memilikicadangan makanan berupa kuning telur sehingga
tida membutuhkan makanan.
2. Zoea
3. Mysis
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
Fungsi manajemen pengorganisasian dilakukan dengan tujuan
membagi suatukegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan
dan menentukan orang yangdibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas
yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan
cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa
yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana
keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (Actuating)
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggotakelompok berusaha agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha. Dalam proses ini meliputi kegiatan:
a. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya
bisa bekerjasecara efektif dan efisien
b. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
c. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan.
4. Evaluasi (Controlling)
• 1. Wirausahawan
• 2. Pemilik perusahaan
• 3. Investor
Rencana usaha Budidaya Ikan yang baik perlu diadakan suatu evaluasi
sebagaiberikut;
• Analisa pasar
• Strategi pasar
• Operasi usaha
• Proyeksi Keuangan.
• Hama = Oranisme yang salah satu fase atau keseluruhan siklus hidupnya
merugikan atau mengakibatkan gangguan pada ikan budidaya, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Hama umumnya berukuran relative lebih
besar.
• Penyakit = merupakan gangguan pada fungsi dari organ baik sebagian maupun
secara keseluruhan. Secara garis besar dapat disebabkan oleh dua factor abiotic
(parasite, jamur, bakteri dan virus) dan factor abiotic (kualitas pakan yang jelek
dan kondisi lingkungan yang mendukung).
• Merancang waktu yang tepat untuk mengendalikan hama dan penyakit ikan
Rencana Pengendalian Hama Penyakit Ikan yang baik Berisi tentang informasi:
• Jenis Hama atau penyakit yang potensial menyerang
• Alat dan Bahan yang dibutuhkan untuk pengendalian hama dan penyakit
ikan