Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KIMIA UNSUR GOLONGAN UTAMA

NAMA : ANGGI SAWITRI VEBRIANA


NIM : 06101181722006
MATERI : BERILIUM
=================================================================
=

1. Sejarah Berilium
Berilium juga disebut Glucinium atau Glucinum, kata dari Yunani glykys, yang berarti
manis). Ditemukan sebagai oksida oleh Vauquelin dalam beryl dan di zamrud di tahun 1798.
Logam ini diisolasi pada tahun 1828 oleh Wohler dan Bussy (mereka tidak berkolaborasi)
dengan reaksi kimia kalium atas berilium klorida.

2. Keberadaan Unsur Berilium


Berilium tidak terlalu banyak dialam. Berilium relative kurang melimpah di kulit
bumi, hanya sekitar 2 ppm (part per milion) dan mirip dengan kelimpahan Sn yang hanya
sekitar 2,1 ppm, Eu yang hanya sekitar 2,1 ppm dan As yang hanya 1,8 ppm. Akan tetapi,
keberadaannya dipermukaan ada sebagai beril dalam batuan sehingga mudah diperoleh.
Jumlah Be yang terkandung dibumi sekitar 4 juta ton. Produksi tambang pada tahun 1985-
1986 di amerika adalah 223 ton dan di Brazil adalah 37 ton. Harga logam Be adalah $690/kg
pada tahun 1987 (Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).
Berilium ditemukan di dalam 30 jenis mineral, yang paling penting di antaranya
adalah bertandite, beryl, chrysobery, phenacite. Beryl danbertrandite merupakan sumber
komersial yang penting untuk unsur berilium dan senyawa-senyawanya. Kebanyakan metal
ini sekarang dipersiapkan dengan cara mereduksi berilium florida oleh logam magnesium.
Logam berilium baru tersedia untuk industri pada tahun 1957.
Berelium (Be) merupakan unsur yang cukup reaktif sehingga memudahkan Be untuk
berikatan dengan unsur lain membentuk suatu senyawa. Oleh karena itu keberadaan unsur
berelium murni tidak dapat ditemukan, namun berelium ditemukan bersenyawa membentuk
suatu beril (Be3Al2Si6O18) dan emerald. Perbedaan antara beril dan emerald hanya terletak
pada kandungan krom (Cr). Beril tidak mengandung Cr sedangkan emerald mengandung Cr
sebanyak 2%. Keberadaan berilium dialam hanya sekitar 2ppm, meskipun berelium reaktif
tetapi berelium memiliki waktu paruh yang relatif panjang yaitu sekitar 1,5 juta tahun
sehingga memungkinkkan untuk mengisolasi berelium yang ada di alam.
Kereaktifan berelium terjadi karena berelium memiliki subkulit yang relatif banyak
akibatnya tarikan inti terhadap elekron valensi akan semakin kecil. Kecilnya tarikan inti
terhadap elektron valensi menyebabkan berelium lebih mudah untuk melepaskan elektronnya
sehingga electron tersebut akan diterima oleh unsur lain yang lebih elektronegatif membentuk
suatu senyawa.

3. Sifat Kimia dan Sifat Fisika


Logam ini berwarna seperti baja, keabu-abuan. Berilium memiliki sifat yang sangat
menarik. Sebagai salah satu logam yang sangat ringan, unsur ini memiliki salah satu titik cair
yang tinggi di antara logam-logam ringan. Modulus elastisitasnya sekitar sepertiga lebih
besar dibanding baja. Berilium memiliki konduktivitas kalor yang sangat bagus, non-
magnetik, dan tahan serangan konsentrasi asam nitrat. Unsur ini juga memiliki sifat
transparan (permeability) terhadap sinar X dan jika diberi tembakan oleh partikel-partikel
alpha.
Tidak seperti halnya logam alkali tanah yang lain, berilium cenderung untuk
membentuk ikatan kovalen dengan unsur yang lain karena keelektropositifan dari Be yang
lebih kecil dari pada unsur alkali tanah lainnya. Hal itu disebabkan oleh kecilnya jari-jari Be
jika dibandingkan dengan alkali tanah lainnya sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar
masih cukup besar akibatnya elektron yang digunakan untuk berikatan berikatan digunakan
secara bersama-sama sehingga membentuk ikatan kovalen.
Berilium mempunyai titik lebur tertinggi di kalangan logam-logam ringan. Modulus
kekenyalan berilium kurang lebih 1/3 lebih besar daripada besi baja. Berilium
mempunyai konduktivitas panas yang sangat baik, tak magnetik dan tahan karat asam nitrat.
Berilium juga mudah ditembus sinar-X, dan neutron dibebaskan apabila ia dihantam
oleh partikel alfa, (seperti radium dan polonium [lebih kurang 30 neutron-neutron/juta
partikel alfa]). Pada suhu dan tekanan ruang, berilium tak teroksidasi apabila terpapar udara
(kemampuannya untuk menggores kaca kemungkinan disebabkan oleh pembentukan lapisan
tipis oksidasi).

1. Sifat Fisika Unsur Berilium


· Nomor Atom : 4
· Warna : Abu-Abu
· Wujid : Padat
· Struktur Kristal : Heksagonal
· Jenis unsur : Alkali Tanah
· Konfigurasi elektron : [He] 2s2
· Titik cair, K : 1560
· Titik didih ,K : 3243
· Rapatan (densitas), gr/cm3 : 1,65
· Energi ionisasi I, KJ/mol : 400
· Enegri ionisasi II, KJ/mol : 1757
· Elektronegatifitas : 1,57
· Potensi reduksi standar : -1,70
· Jari-jari Atom, A : 1,12
· Kapasitas panas, J/gK : 1,825
· Potensi ioniasi, Volt : 9,322
· Konduktivitas kalor, W/mK : 200
· Entalpi pembentukan, Kj/mol : 11,71
· Entalpi penguapan, Kj/mol : 297
· Berat Jenis : 1,848 pada 20oc (air = 1)

2. Sifat Kimia Unsur Berilium


· Reaksi dengan air : Tidak bereaksi
· Reaksi dengan udara : Menghasilkan MO dan M3N2 jika dipanaskan
· Reaksi dengan Hidrogen: : Tidak bereaksi
· Reaksi dengan klor : M + X2 --> (dipanaskan) MX2 (garam)
· Oksida bersifat amfoter

4. Kegunaan Unsur Berelium


1. Berilium relatif transparan terhadap sinar-X dan digunakan untuk membuat jendela untuk
tabung sinar X.
2. Bila terkena partikel alpha, seperti yang dipancarkan oleh radium atau polonium,
berilium memancarkan neutron dan digunakan sebagai sumber neutron.
3. Berilium juga digunakan sebagai moderator dalam reaktor nuklir.
4. Berilium dengan paduan tembaga (2% berilium, 98% tembaga) untuk membentuk bahan
tahan aus, yang dikenal sebagai berilium perunggu, digunakan dalam giroskop dan
perangkat lain di mana ketahanan aus penting.
5. Berilium dengan paduan nikel (2% berilium, 98% nikel) untuk membuat mata air,
tempat-las elektroda dan alat-alat non-memicu.
6. Paduan berilium lainnya yang digunakan dalam kaca depan, rem disk dan komponen
struktural lainnya dari pesawat ulang-alik.
7. Berilium oksida (Beo), suatu senyawa berilium, digunakan dalam industri nuklir dan
keramik.
8. Berilium dulu dikenal sebagai glucinum, yang berarti manis, karena berilium dan banyak
senyawa yang memiliki rasa manis. Sayangnya untuk para ahli kimia yang ditemukan ini
khususnya properti, berilium dan banyak senyawa yang beracun dan tidak boleh
mencicipi atau tertelan.
9. Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang lebar, Alloy
tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan pertahanan sebagai
bahan penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal
terbang dan satelit komunikasi
10. Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk menepis cahaya
tampak dan memperbolehkan hanya sinaran X yang terdeteksi.
11. Dalam bidang litografi sinar X, berilium digunakan untuk pembuatan litar
bersepadu mikroskopik.
12. Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer, pegas jam
tangan dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan kestabilan dimensi.
13. Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang memerlukan konduktor
panas yang baik, dan kekuatan serta kekerasan yang tinggi, dan juga titik lebur yang
tinggi, seterusnya bertindak sebagai perintang listrik.
14. Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam lampu floresen,
tetapi penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena pekerja yang terpapar terancam
bahaya beriliosis.

5. Senyawa Umum Unsur Berilium


Berilium sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Namun, keberadaan
berilium di alam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya. Berilium tersebut ditemukan
di alam dalam bentuk bersenyawa, meliputi :
A. Berilium Oksida (BeO)
Berilium oksida berwujud bubuk putih yang dapat dibuat menjadi berbagai bentuk.
Hal ini diinginkan sebagai insulator listrik karena dapat menghantarkan panas dengan baik,
namun sangat buruk dalam mehantarkan arus listrik. Hal ini digunakan dalam kecepatan
tinggi komputer, sistem otomatis pengapian, laser, oven microwave, dan sistem yang
dirancang untuk menyembunyikan dari sinyal radar. 2Be(s) + O2(g) ---> 2BeO(s) Berilium
memiliki lapisan berilium oksida yang tipis tetapi kuat pada permukaannya, yang mencegah
oksigen baru untuk bereaksi dengan berilium dibawah lapisan tersebut.

B. Berilium Klorida (BeCl2)


Ikatan antara berilium dengan klorida membentuk senyawa berilium klorida (BeCl2).
Berilium klorida juga merupakan molekul linear dengan ketiga atom dalam garis lurus
dengan pemakaian electron bersamaan (kovalen). Berilium klorida dikenal sebagai senyawa
elektron-kekurangan karena memiliki dua orbital kosong pada tingkat ikatan. BeCl2 dapat
membentuk senyawa polimer. Tanda panah pada rantai panjang diatas menunjukkan ikatan
koordinasi yang terbentuk antara Cl pada molekul BeCl2 yang satu dengan Be pada molekul
BeCl2 yang lain.
Be ternyata masih mampu menarik pasangan elektron dari Cl yang terikat pada molekul
BeCl2 yang lain. Karena kemampuan itulah maka BeCl2 tidak hanya mampu membentuk
dimer, bahkan dapat juga membentuk polimer. Hal ini disebabkan jari-jari atom Be lebih
kecil dibandingkan dengan unsur-unsur lain yang ada dalam satu golongan (IIA). Jari-jari
atom kecil menyebabkan jarak antara kulit elektron terluar semakin dekat ke inti karena jarak
antara kulit elektron terluar semakin dekat ke inti Be memiliki keelektronegatifan yang lebih
besar dibandingkan dengan unsur logam yang ada dalam satu golongan yang sama sehingga
Be mampu menarik sepasang elektron bebas yang dimiliki oleh Cl untuk membentuk ikatan
koordinasi (ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian sepasang elektron secara bersama).

C. Be(OH)4 2- (senyawa logam yang bersifat amfoter)


Berilium dan oksida logamnya bersifat amfoter. Keduanya larut dengan asam dan
basa. Sebagai contoh, dalam basa logam dan oksida logamnya bereaksi sebagai berikut :
Be + 2H2O + 2OH- -----> Be(OH)4 2- + H2(g)
BeO + H20 + 2OH- ------à Be(OH)4 2-
Logam alkali tanah lainnya dan oksida logamnya tidak bersifat amfoter. Jadi, berilium secara
kimia kurang bersifat logam daripada logam-logam lainnya dalam golongan ini. Bentuk
lain dari berilium yang bersifat kurang logam daripada unsur lainnya yang ada dalam
golongan IIA adalah derajat kovalen dari senyawa-senyawanya. Tidak ada bukti sama sekali
bahwa berilium terdapat dalam bentuk Be2+ atau dalam bentuk senyawa yang mengandung
ion tersebut, semua senyawa berilium memperlihatkan sifat ikatan kovalen.

D. Berilium Florida (BeF2)


Berilium fluorida adalah senyawa yang dihasilkan dari proses pemanasan beril
[Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF¬6 hingga 700 C. Karena beril adalah sumber utama
berilium.

E. Tembaga Berilium (CuBe)


CuBe adalah senyawa yang berasal dari campuran 2 logam yang mempunyai sifat dan
karakteristik yang berbeda dan golongan yang berbeda pula,yaitu golongan II A Berilium dan
golongan B Tembaga. Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan
terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan
yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3. Berilium
merupakan bagian dari alkali tanah yang kegunaan utamanya adalah sebagai bahan penguat
dalam tembaga berilium.

6. Cara Memperoleh Berilium Di Alam


Berilium diperoleh dari elektrolisis lelehan Berilium Klorida. NaCl ditambahkan pada
pelelehan sebagai elektrolit sebab BeCl2 mula-mula bersifat kovalen dan sangat sedikit
menghantar listrik. Selama elektrolisis, logam kurang aktif. Berilium dihasilkan pada katoda
dan Cl2 menempel pada anoda.
Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah dapat
di ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat menggunakan dua cara,
yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis.
Memperoleh Berilium dapat menggunakan 2 metode:
1. Metode Reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2. Sebelum
mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan Beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF6 hingga
700-750 Co. Karena Beril adalah sumber utama Berilium.
BeF2 + Mg àMgF2 + Be

2. Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium, kita juga dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl2 yang telah
ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga
ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e-à Be
Anode : 2Cl-à Cl2 + 2e-
3. Reaksi- Reaksi
a. Reaksi Dengan Air
Berilium tidak bereaksi dengan air atau uap air meskipun dalam suhu tinggi. Hal ini
disebabkan karena Be tidak bisa bereaksi dgn air karena Be adalah unsur alkali tanah yg
kurang reaktif, atau memiliki keelektronegatifan yg cukup besar. Dan juga Be tdak dapat
m'hantar panas dan listrik secara baik .

b. Reaksi Dengan Halogen


Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam
halida, kecuali Be, karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron halogen
(kecuali F-), maka BeCl2 berikatan kovalen, sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.

c. Reaksi Dengan Oksigen


Berilium sulit untuk terbakar kecuali dalam bentuk serbuk. 2Be(s) + O2(g) --->
2BeO(s) Karena Berilium memiliki lapisan berilium oksida yang tipis tetapi kuat pada
permukaannya, yang mencegah oksigen baru untuk bereaksi dengan berilium dibawah
lapisan tersebut.

d. Reaksi Dengan Tembaga ( Tembaga Berilium (CuBe) )


CuBe adalah senyawa yang berasal dari campuran 2 logam yang mempunyai sifat
dan karakteristik yang berbeda dan golongan yang berbeda pula,yaitu golongan II A Berilium
dan golongan B Tembaga Cu(s) + Be(s) ----> CuBe(s)

e. Reaksi Dengan Oksida Logam


Berilium dan oksida logamnya bersifat amfoter. Keduanya larut dengan asam dan
basa. Sebagai contoh, dalam basa logam dan oksida logamnya bereaksi sebagai berikut :
Be + 2H2O + 2OH- -----> Be(OH)4 2- + H2(g)
BeO + H2O + 2OH- -----> Be(OH)4 2-
DAFTAR PUSTAKA
https://caridokumen.com/download/beryllium-ppt-anorganik-
_5a4499feb7d7bc7b7a718e82_pdf
https://id.scribd.com/doc/209114606/Ahli-Berilium
http://m.sejarah-korea.biscuit.web.id/id1/961-848/Be_22257_sejarah-korea-biscuit.html
https://id.scribd.com/doc/99308374/Makalah-Berilium-Erik-Samsul-Kesker

Anda mungkin juga menyukai