Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SUMBERDAYA PERIKANAN

KELOMPOK BIVALVIA/PELECYPODA
Untuk memenuhi Mata Kuliah Dasar-Dasar Pengelolaan Perikanan
Dosen Pengampu: Dr. Nita Rukminasari, S.Pi., MP.

Disusun oleh:
Shofi Dzakwani
[L041211057]

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN


JURUSAN AGROBISNIS PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021/2022
2

Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat yang telah diberikan berupa
kesehatan dan kelancaran dalam menyelesaikan “Makalah Sumberdaya Perikanan” ini dengan
baik.

Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Nita Rukminasari,
S.Pi., MP. atas ilmu dan arahan bimbingan dalam memberikan tugas makalah dengan tema
“Kelompok Bivalva/Polecypoda”.

Langkah ini baik untuk kita terus belajar dalam mengasah kekurangan, sehingga taklupa pula
saya ucapkan mohon maaf bila terdapat kekeliruan ataupun kekurangan dalam sistematika
makalah ini. Mohon agar kiranya makalah ini dapat membantu bagi para pembaca sebagai
referensi materi yang baik untuk kepentingan pada umumnya.

Makassar, 22 Maret 2022

Shofi Dzakwani
3

Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................ 2


Daftar Isi .................................................................................................................. 3
BAB I ........................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................... 4
I. Latar Belakang ............................................................................................... 4
II. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
III. Tujuan Masalah .......................................................................................... 4
BAB II....................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ...................................................................................................... 5
I. Bivalvia/Pelecypoda ....................................................................................... 5
II. Ciri-ciri Bivalvia ......................................................................................... 5
III. Nilai Ekonomis Bivalvia ............................................................................. 6
IV. Daerah Penghasil Bivalvia di Indonesia ................................................... 7
V. Potensi Bivalvia di Perairan Indonesia ..................................................... 7
BAB III ..................................................................................................................... 9
PENUTUP ................................................................................................................ 9
I. Kesimpulan ..................................................................................................... 9
II. Saran ............................................................................................................ 9
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 10
4

BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Indonesia terbentuk suatu negara yang dihubungkan oleh beberapa pulau, artinya laut
memiliki peran penting dalam menghubungkan kita satu sama lain. Sebesar 70% laut
mendominasi dibandingkan daratan hanya 30%, tak heran jika kita sangat luas dalam kekayaan
laut yang beragam mulai dari bentuk hingga pada jenisnya. Salah satu produk jenis makanan
seafood yang memiliki harga dengan kisaran yang tinggi yaitu pada kelompok
Bivalvia/Pelecypoda, umumnya dikenal kelompok kerang-kerangan. Kerang memiliki sepasang
cangkang dengan bentuk dan macam yang beragam, termasuk dalam kingdom Animalia serta
dalam filum Mollusca dimana mereka tidak memiliki tulang yang menopang tubuh mereka.
Umumnya daging dari bivalvia ini memiliki tekstur yang kenyal dan sedikit, serta memiliki rasa
dan aroma yang cukup asam.

Karena ciri khas dan tekstur yang unik, sehingga bivalvia ini banyak digemari dari berbagai
manca-negara khususnya seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Uni Emirat Arab, Arab Saudi,
hingga India. Hal yang disukai dari bivalvia ini juga yaitu kaya akan protein yang dikandungnya
serta lebih sehat dibandingkan daging ayam ataupun daging sapi, karena kandungan lemak dan
dan kalori yang lebih rendah. Tak heran jika produk dari seafood ini memiliki harga pasar yang
tinggi.

II. Rumusan Masalah


1. Bagaimana ciri dari bivalvia?
2. Bagaimana nilai ekonomis dari beberapa macam bivalvia?
3. Dimana daerah penghasil bivalvia di Indonesia?
4. Bagaimana potensi bivalvia di perairan Indonesia?

III. Tujuan Masalah


1. Mengetahui ciri dari bivalvia
2. Mengetahui nilai ekonomis dari beberapa macam bivalvia
3. Mengetahui daerah penghasil bivalvia di Indonesia
4. Mengetahui potensi bivalvia di perairan Indonesia
5

BAB II
PEMBAHASAN
I. Bivalvia/Pelecypoda
Bivalvia merupakan hewan moluska yang mencakup kerang-kerangan, nama lainnya adalah
Lamellibranchia, Pelecypoda, atau bivalva. Pertama kali digunaan oleh Carl Linnaeus pada 1758
yang merujuk pada hewan bercangkang dua keping. Kata Bivalva berasa dari bahasa latin, bis
artinya dua, dan valvae artinya daun pintu. Istilah Pelecypoda memiliki arti kaki-kapak, dan
istilah Lamellibranchiata artinya hewan ini memiliki insang bentuk lembaran.

Bivalvia atau Pelecypoda ini merupakan kelas terbesar kedua dari filum Mollusca, dimana
yang termasuk kelas ini yakni seperti kerang, tiram, dan kijing (remis). Jumlah spesies dapat
berkisar 9.200 – 10.000 dan mereka merupakan hewan organisme air (akuatik). Bivalvia
memiliki dua peran utama pada bidang ekologi dan ekonomis. Secara ekologi, berfungsi sebagai
indikator pencemaran yang memainkan peran penting dalam rantai makanan akuatik, juga dapat
berfungsi mengurangi pencemaran diperairan.

Pada segi ekonomi, cangkang bivalvia digunakan sebagai bahan kerajinan tangan karena
memiliki nilai jual yang tinggi, juga sering di konsumsi oleh masyarakat. Bivalvia memiliki
banyak manfaat dan bernilai ekonomi tinggi sejak zaman purba. Dagingnya dimakan sebagai
sumber protein. Cangkangnya dimanfaatkan sebagai perhiasan, bahan kerajinan tangan, bekal
kubur, serta sebagai alat pembayaran pada zaman purba.

II. Ciri-ciri Bivalvia


Bivailvia atau Pelecypoda memiliki ciri umum seperti;

- hidup di perairan terutama laut pada daerah litoral, beberapa diantaranya di daerah
intertidal, dan air tawar;
- umumya ditemukan pada perairan berlumpur atau berpasir;
- memiliki tubuh pipih secara lateral dan seluruh tubuhnya tertutup dua keping cangkang;
tdk memiliki kepala (juga otak) namun memiliki mata, serta organ ginjal, jantung, mulut,
dan anus;
- memiliki gonad untuk memproduksi sperma atau sel telur;
- serta memiliki kaki yang pipih layaknya kampak.
6

III. Nilai Ekonomis Bivalvia


1. Kerang Darah (Anadara granosa)
Kerang darah merupakan jenis kerang dengan harga jual ekonomis tinggi yang
dapat mencapai Rp. 20.000 – Rp. 30.000 per kg, selain itu nilai ekonomis lain dari kerang
ini yakni sebagai bioindikator pencemaran air laut sebab memiliki sifat filter feeder non
selective. Namun pada kegiatan penangkapan oleh masyarakat pesisir berpotensi
penurunan populasi akibat pengelolaan yang kurang baik dan dapat mengancam
kelestarian pada kerang darah. Maka dari itu, perlu dilakukan pengembangan kerang
darah melalui usaha budidaya agar dapat mengoptimalkan kerang darah di Indonesia.
2. Kerang Hijau (Perna viridis)
Kerang hijau memiliki nilai ekonomis yang tinggi dikarenakan kandungan gizi
yang terkandung, selain itu kulit dari kerang hijau dapat dimanfaatkan menjadi bahan
kerajinan maupun pakan ternak.
3. Kerang Bulu (Anadara antiquata)
Kerang bulu merupakan salah satu komoditas penting yang sangat berpotensi
dikembangkan, hal ini disebabkan karena kerang bulu memiliki nilai ekonomis tinggi dan
memiliki kandungan gizi yang tinggi.
4. Tiram daging (Ostrea sp)
Tiram daging merupakan salah satu jenis bivalvia yang memiliki nilai ekonomi
yang tinggi. Namun, nilai ekonomi dari tiram ini menurun akibat eksploitasi dan
pencemaran di perairan.
5. Kerang mutiara (Pinctada sp)
Kerang mutiara merupakan salah satu hasil laut yang bernilai ekonomis tinggi
sebagai penghasil mutiara. Kerang mutiara merupakan biota laut yang hampir seluruh
tubuhnya memiliki nilai jual, baik mutiara, cangkang, dan dagingnya.
6. Kerang kima (Tridacna sp)
Kerang kima adalah salah satu jenis kerang laut yang memiliki nilai ekonomis
yang tinggi. Harga kima di pasaran dapat mencapai Rp.1.300.000/kg. Kima menjadi
komoditas ekspor yang banyak dicari oleh manca negara, seperti Singapura, Hongkong,
Jepang dan Amerika Serikat.
7

IV. Daerah Penghasil Bivalvia di Indonesia


Penghasil bivalvia tentunya tersebar luas di sepanjang Indonesia, namun beberapa daerah
tersebut memiliki potensi yang tinggi sebagai daerah penghasil bivalvia di Indonesia. Daerah
tersebut yakni:

1. Papua Barat (Raja Ampat)


Raja Ampat merupakan salah satu tempat pembudidayaan kerang. Mutiara laut
selatan atau south sea pearl adalah mutiara yang dihasilkan di Raja Ampat. Kerang
mutiara laut selatan ini merupakan kerang termahal di dunia.
2. Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi penghasil kerang mutiara yang sudah
teruji kualitasnya.
3. Serang Banten
Tepatnya di Teluk Banten sangat mudah untuk menemukan jenis kerang hijau
(Perna viridis) sehingga sebagian dari penduduknya berprofesi sebagai pembudidaya
kerang hijau.
4. Pekanbaru
Daerah Riau nelayan panipahan membudidayakan kerang darah (Anadara
granosa). Mereka bisa mengekspor sekitar 4 ton kerang darah setiap harinya, kerang
darah ini biasanya di ekspor ke Thailand.
5. Jakarta
Tepatnya di perairan Muara Angke banyak ditemukan jenis kerang bulu (Anadara
antiquata).Kerang bulu merupakan salah satu jenis kerang yang memiliki nilai gizi yang
tinggi.

V. Potensi Bivalvia di Perairan Indonesia


Bivalvia memiliki banyak manfaat terutama di perairan laut, karena dapat sebagai indikator
laut serta sebagai filtrasi di laut. Adapun manfaat yang berdampak di manusia yakni sebagai
mata pencaharian sumber pangan, pada segi ekonomis yakni dapat dibuat suatu kerajinan tangan.
Dalam hal ini sangat tinggi akan potensi yang dapat dimanfaatkan, sepanjang masa alam yang
diperlukan supaya pengelolaan yang dapat memperhatikan aspek lingkungan agar dapat
8

dimanfaatkan dengan baik dan optimal. Hal ini berguna agar dapat melestarikan dan memelihara
spesies dari kelompok Bivalvia serta ekosistem biota laut.
9

BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Bivalvia atau Pelecypoda merupakan hewan yang memiliki peran penting dilaut dan
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Peran penting seperti pada filtrarisasi yang ada pada dasar
laut, serta sebagai bioindikator laut yang baik. Pada segi nilai ekonomis, mulai dari dagingnya
memiliki kandungan gizi dan protein yang tinggi dan sehat dapat juga sebagai alternatif yang
baik dari daging ayam ataupun daging sapi. Selain itu dari segi cangkangnya dapat digunakan
sebagai kerajinan tangan yang unik dan indah alami, sehingga dapat dijual dengan harga yang
tinggi.

II. Saran
Untuk penangkapan bivalvia ini harus dilakukan secara teratur agar menghindari kekurangan
populasi yang berlebihan, adapun juga baiknya agar kita membudidaya sehingga dapat
melestarikan kelompok bivalvia ini.
10

Daftar Pustaka
DDPP-PELECYPODA-2021.pdf

http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Bivalvia_103728_unkris_p2k-unkris.html

https://www.tentorku.com/karakteristik-dan-klasifikasi-kelas-pelecypoda-bivalvia/

https://kkp.go.id/bkipm/artikel/24022-larisnya-cangkang-kerang-jateng-di-mancanegara

https://id.wikipedia.org/wiki/Kerang

http://eprints.unram.ac.id/6155/1/ARTIKEL%20SULAEMI.pdf

http://repository.utu.ac.id/275/1/BAB%20I_V.pdf

Anda mungkin juga menyukai