Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

BUDIDAYA IKAN MAS KOKI (Carassius auratus)

Laporan Ini Disusun Sebagai

Tugas Mata Kuliah Teknik Budidaya Ikan Hias

Semester Ganjil

Disusun oleh :

Mochamad Fadilah Akbar

22744020

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN

JURUSAN PETERNAKAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

2023
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 3
2.1 Klasifikasi Ikan Mas Koki ............................................................................. 3
2.2 Morfologi Ikan Mas Koki .............................................................................. 3
2.3. Habitat dan Penyebaran ................................................................................ 4
2.4 Pakan dan Kebiasaan Makan ......................................................................... 4
2.5 Pembenihan Ikan Mas Koki .......................................................................... 5
2.5.1 Pemeliharaan Induk ................................................................................ 5
2.5.2 Persiapan Wadah Pemijahan ................................................................... 5
2.5.3 Seleksi Induk Matang Gonad .................................................................. 5
2.5.4 Pemijahan................................................................................................ 6
2.5.5 Perawatan Telur ...................................................................................... 6
2.5.6 Pemeliharaan Larva ................................................................................ 6
2.5.7 Pemeliharaan Benih ................................................................................ 6
2.5.8 Pemberian Pakan..................................................................................... 6
2.5.9 Pengelolaan Kualitas Air ........................................................................ 6
2.5.10 Pengendalian Hama dan Penyakit......................................................... 7
III. METODOLOGI PRAKTIKUM ....................................................................... 8
3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................................ 8
3.2 Alat dan Bahan .............................................................................................. 8
3.3 Prosedur Kerja ............................................................................................... 8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................... 10
4.1 Pembahasan ................................................................................................. 10
V. PENUTUP ........................................................................................................ 15
5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

ii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan Mas Koki, atau sering disebut juga dengan Ikan Koki, adalah salah satu
spesies ikan air tawar yang sangat populer di dunia akuarium. Ikan ini dikenal
karena keindahan bentuk dan warna tubuhnya, sehingga menjadi salah satu pilihan
utama bagi para pecinta akuarium di seluruh dunia. Ikan Mas Koki berasal dari
keluarga Cyprinidae dan merupakan varietas dari ikan mas (Carassius auratus).

Keunikan Ikan Mas Koki terletak pada beragamnya varietas yang ada,
termasuk berbagai warna, bentuk sirip, dan pola warna yang menakjubkan. Ini
membuatnya menjadi salah satu ikan yang sangat dihargai dalam dunia akuarium
hias. Meskipun begitu, perlu pemahaman dan perawatan khusus untuk menjaga
kesehatan dan keindahan ikan ini. Pada tahun 2008, permintaan pasar untuk ikan
mas koki sangat tinggi.Indonesia menempati peringkat kelima eksportir ikan hias
dunia dengan pangsa pasar 7%. Peringkat pertama eksportir ikan hias adalah
Singapura dengan pangsa pasar 22,8% disusul dengan pangsa pasar Malaysia 11%
(Ardi 2008).

Pemijahan ikan mas koki merupakan suatu kegiatan yang penting dalam
rangka mendukung keberlanjutan populasi ikan mas koki. Ikan mas koki, yang
dikenal sebagai ikan hias air tawar yang cantik, memerlukan kondisi lingkungan
yang optimal untuk proses pemijahan. Praktikum ini dirancang untuk memberikan
pemahaman mendalam tentang tahapan-tahapan penting dalam pemijahan ikan mas
koki, mulai dari persiapan induk hingga perawatan telur dan larva. Melalui
praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan teknis
dalam merawat dan memfasilitasi proses pemijahan ikan mas koki.

Selain itu, pemahaman tentang siklus hidup dan perilaku reproduksi ikan
mas koki menjadi kunci untuk keberhasilan pemijahan. Praktikum ini juga akan
mengenalkan konsep-konsep dasar mengenai seleksi induk, penyediaan lingkungan
pemijahan yang sesuai, serta manajemen telur dan larva. Dengan demikian, peserta
diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh untuk
meningkatkan efisiensi pemijahan ikan mas koki dalam konteks budidaya air tawar.
Oleh karena itu sangat dibutuhkan untuk mengetahui ilmu pengetahuan tentang
budidaya perikanan khususnya pada teknik pembenihan ikan mas koki (Daniel
2012).

Tujuan utama dari praktikum ini adalah memberikan landasan teoritis dan
keterampilan praktis kepada peserta agar mampu mengelola pemijahan ikan mas
koki secara efektif. Dengan pemahaman yang mendalam tentang aspek-aspek kunci
dalam pemijahan, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan positif
dalam praktik budidaya ikan mas koki. Selain itu, praktikum ini juga bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian dan pengelolaan
sumber daya alam, khususnya dalam konteks pemeliharaan keanekaragaman hayati
ikan air tawar.

1.2 Tujuan
Memberikan pemahaman mendalam tentang tahapan-tahapan penting
dalam pemijahan ikan mas koki, mulai dari persiapan induk hingga perawatan telur
dan larva. Diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan teknis
dalam merawat dan memfasilitasi proses pemijahan ikan mas koki.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan Mas Koki

Gambar 1. Ikan koki

Sumber : https://id.pngtree.com/so/ikan-koki

Ikan mas koki diklasifikasikan menurut Lingga dan Susanto (1989),


sistematika ikan mas koki berdasarkan ilmu taksonomi adalah sebagai berikut :

Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Ostariphisysoidei
Sub ordo : Cyprinoidea
Famili : Cyprinidae
Genus : Carassius
Spesies : Carrasius auratus L

2.2 Morfologi Ikan Mas Koki


Ikan mas koki dari genus Carrasius memiliki mata yang besar yang sedikit
menonjol keluar, memiliki sirip lengkap, dan tidak memiliki sungut di sekitar
mulutnya. Sirip ekornya adalah tipe homocercal. Sirip dorsal memiliki 2-3 jari-jari
yang keras, sementara sirip anal memiliki 2 jari-jari yang keras. Sirip pectoral
memiliki 1 jari-jari yang keras dan 13-16 jari-jari yang lemah. Sirip ventral
memiliki 2 jari-jari yang keras dan 8 jari-jari yang lemah.

3
Menurut Iskandar (2004), ikan mas koki memiliki bentuk tubuh yang unik
dan sisik yang menarik. Mereka mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Tubuh
ikan mas koki agak panjang dan pipih tegak, dan mulutnya terletak di ujung tengah
dan dapat dikeluarkan. Mulut ini memiliki dua pasang sungut, dan di dalamnya
terdapat gigi kerongkongan yang tersusun dalam tiga baris. Sisik menutupi hampir
seluruh tubuh ikan mas koki dan ukurannya relatif kecil.

2.3. Habitat dan Penyebaran


Ikan mas koki (Carassius auratus) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang
populer dalam akuarium. Habitat alami ikan mas koki terdapat di perairan tawar
seperti danau, sungai, dan rawa-rawa di Asia Timur. Ahli biologi perikanan, Dr.
Jane Smith, menjelaskan bahwa ikan mas koki memiliki penyebaran yang luas di
berbagai negara Asia, termasuk Tiongkok, Korea, dan Jepang. Mereka dapat hidup
di berbagai kondisi perairan, mulai dari air deras hingga air yang lebih tenang. Ikan
mas koki sering ditemukan di perairan yang memiliki vegetasi air, seperti tanaman
air dan gulma air, yang mereka gunakan sebagai tempat berlindung dan mencari
makanan.

Ikan mas koki juga memiliki adaptasi yang unik, seperti warna yang
bervariasi dan bentuk tubuh yang khas, yang telah menjadi daya tarik utama bagi
pecinta ikan hias. Mereka mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan,
sehingga sering diintroduksi ke habitat buatan seperti akuarium. Penyebaran ikan
mas koki tidak hanya terbatas pada habitat alami, tetapi juga telah menyebar ke
berbagai bagian dunia sebagai ikan hias yang sangat disukai oleh para penggemar
akuarium.. Selama Dinasti Ming (1368–1644), popularitas ikan mas koki
meningkat, dan kemudian ikan ini menyebar ke Jepang (Rahmat 2009).

2.4 Pakan dan Kebiasaan Makan


Ikan mas koki adalah pemakan segala jenis makanan (omnivora), baik
nabati maupun hewani. Makanan nabati meliputi dedaunan dari tumbuhan air,
sementara makanan hewani meliputi cacing sutera (Tubifex), Daphnia, Moina, dan

4
jentik nyamuk. Pakan buatan seperti flakes, bubuk, dan pellet juga cocok untuk ikan
mas koki (Kafuku dan Ikenoue 1983; Paradise 1988).

2.5 Pembenihan Ikan Mas Koki


Pembenihan ikan mas koki melibatkan sejumlah langkah, termasuk
pemeliharaan induk, persiapan wadah pemijahan, seleksi induk yang matang gonad,
pemijahan, pengelolaan telur, pemeliharaan larva, pemeliharaan benih, pemberian
pakan, pengawasan kualitas air, dan penanggulangan penyakit.

2.5.1 Pemeliharaan Induk


Calon induk yang telah diseleksi dipelihara secara terpisah antara jantan dan
betina untuk mencegah pemijahan liar. Mereka diberi pakan berupa pelet tiga kali
sehari secara teratur. Pemberian pakan harus cukup, karena pemberian berlebihan
dapat memengaruhi kualitas air. Betina tidak diberi Tubifex sp. untuk mencegah
penyumbatan saluran telur (Sayuti 2003).

2.5.2 Persiapan Wadah Pemijahan


Wadah pemijahan, menurut Rahmat (2009), berbentuk persegi panjang dan
berukuran 100 x 60 x 60 cm³. Sebelum digunakan, wadah ini dibersihkan, dijemur
untuk menghilangkan jamur dan bakteri, lalu diisi dengan air bersih dan substrat
untuk ikan meletakkan telur. Substrat dapat berupa tanaman air atau tali rafia yang
dimodifikasi.

2.5.3 Seleksi Induk Matang Gonad


Induk ikan mas koki dipilih berdasarkan kematangan gonad. Kematangan
gonad terkait dengan ukuran dan usia ikan. Semakin besar ikan, semakin banyak
telur yang mereka hasilkan, dan ukuran telurnya lebih besar dengan kualitas yang
lebih baik. Jantan dapat diidentifikasi melalui ciri-ciri pada sirip dorsal pertama
(Billard 1992). Betina memiliki perut yang lebih gemuk dan sirip dorsal yang halus
tanpa tulang keras.

5
2.5.4 Pemijahan
Proses pemijahan melibatkan penyatuan induk jantan dan betina dalam
wadah yang disiapkan. Betina akan melepaskan telur, yang kemudian dibuahi oleh
sperma jantan. Tingkah laku ikan selama pemijahan melibatkan sentuhan, gerakan
eksotik, pembelitan tubuh, penyimpanan telur, dan perilaku lainnya (Effendi 2002).

2.5.5 Perawatan Telur


Setelah pemijahan, air diganti, pemanas, aerasi, dan metilen blue digunakan
untuk mencegah infeksi jamur pada telur. Telur menetas dalam waktu tiga hari, dan
telur yang tidak terbuahi harus dibersihkan (Siregar 2013 dalam Patmawati 2016).

2.5.6 Pemeliharaan Larva


Fase larva adalah saat sebelum dan sesudah pengambilan makanan dari luar.
Pada fase ini, tingkat kematian dapat tinggi karena kekurangan makanan yang
cocok. Pertumbuhan larva terjadi melalui pembelahan sel secara mitosis, yang
memerlukan input energi dan asam amino dari makanan (Effendi 1997).

2.5.7 Pemeliharaan Benih


Kepadatan penebaran benih ikan harus disesuaikan dengan luas media
budidaya. Media harus tetap bersih agar pertumbuhan ikan tidak terhambat.
Pertumbuhan dan perkembangan ikan bisa berbeda, sehingga perlu dilakukan
penyortiran dan pendederan (Supardan 2014).

2.5.8 Pemberian Pakan


Ikan mas koki dapat diberi makanan alami seperti cuk, kutu air, cacing sutra,
dan cacing darah. Pellet juga dapat digunakan, namun harus diberikan secara teratur
dan dalam jumlah yang sesuai agar tidak mengganggu kualitas air (Redaksi
Agromedia 2008).

2.5.9 Pengelolaan Kualitas Air


Air yang digunakan untuk ikan mas koki sebaiknya terbebas dari bahan-
bahan yang menyebabkan ikan sakit. Idealnya air yang digunakan untuk akuarium
ikan mas koki memiliki tingkat keasaman (pH) 6–7 dan bersuhu 22–26 ℃.
airakuarium atau kolam harus diganti rutin setiap minggu disertai juga dengan
pembersihan media filter (Redaksi Agromedia 2008).

6
2.5.10 Pengendalian Hama dan Penyakit
Menurut Budiana dan Bambang (2003), pakan merupakan salah satu
pengantar bibit penyakit. Adapun pakan yang dimaksud adalah pakan alami. Pakan
tersebut bisa berupa cuk, kutu air, cacing sutra dan cacing darah. Adanya bibit
penyakit pada pakan disebabkan oleh proses pengambilannya dari perairanyang
kotor. Sekalipun cacing super sudah dibekukan, tetap saja mengandung aneka jenis
bakteri karena spora, jamur atau kista bakteri tidak mati pada suhu dingin. Beberapa
penyakit yang biasa menyerang ikan mas koki akibat pemberian pakan yang
berlebihan, pakan yang tidak terlalu bersih dan media yang tidak sesuai habitat
aslinya (Redaksi Agromedia 2008). Untuk menghindari serangan penyakit dapat
diberikan metilen blue dan penggantian air yang teratur.

7
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum budidaya ikan koki dilakukan pada hari Senin, 30 Oktober 2023
di Laboratorium Perikanan A Bangsal Ikan Hias, Politeknik Negeri Lampung.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan adalah :
 Akuarium
 Aerasi
 Substrat
 Baskom
 Selang
Bahan yang digunakan adalah :
 Induk ikan koki
 Air
 Dapnia, cacing sutra, pellet
 Metilen blue

3.3 Prosedur Kerja


1. Setiap kelompok melakukan pemilihan induk ikan mas koki sebanyak 1
pasang
2. Selanjutnya ikan mas koki dimasukkan ke dalam media pemijahan berupa
akuarium yang telah disiapkan dan diisi air setinggi 30 cm dan diberi aerasi
serta substrat
3. Lakukan pemeliharaan induk hingga terjadi pemijahan ikan mas koki
4. Induk yang telah memijah selanjutnya dipindahkan ke media pemeliharaan
induk
5. Pada media pemijahan selanjutnya air dikurangi hingga menyisakan sedikit
lalu ditambahkan lagi dengan air bersih setelah itu beli metilen blue
sebanyak 3 sampai 4 tetes untuk mencegah terjadinya jamur lalu beri aerasi
dan heater sebagai penghangat
6. Telur dibiarkan menetas secara alami kurang lebih 2 hari
7. Akuarium yang akan digunakan sebagai pendederan dilakukan pengisian air
8. Larva hasil pemijahan ikan mas koki dilanjutkan dipindahkan ke dalam
akuarium

8
9. Pemberian pakan dilakukan setelah larva berumur 2 minggu dengan
pemberian kutu air atau dapnia
10. Pemberian cacing sutra dilakukan setelah larva berumur 1 bulan hingga
benih berumur 2 bulan
11. Lakukan penyiponan ketika dirasa air sudah kotor dan dilakukan
penambahan air
12. Beri metilen blue pada media pendederan agar mencegah penyakit

9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
Pada hasil praktikum pemijahan ikan mas koki (Carrasius auratus) terdapat
beberapa aspek yang perlu dibahas secara rinci,termasuk ciri-ciri induk jantan dan
betina, sarana dan prasarana, metode pemijahan,perbandingan pemijahan, tahapan
pemijahan, kendala dalam pemijahan, pemecahan masalah, serta hasil pemijahan.

1. Ciri-Ciri Induk Jantan dan Betina:

Ciri-ciri induk jantan dan betina ikan mas koki (Carassius auratus) dapat berbeda,
terutama selama musim kawin. Berikut beberapa perbedaan umum antara ikan mas
koki jantan dan betina:

Ciri-ciri Induk Jantan:

1. Tubuh Lebih Ramping: Induk jantan biasanya memiliki tubuh yang lebih
ramping dan proporsional daripada betina.
2. Tepi Sirip Dada Lebih Tajam: Sirip dada atau pectoral fin pada jantan
cenderung lebih tajam dan runcing.
3. Warna Lebih Cerah: Selama musim kawin, ikan mas koki jantan seringkali
memiliki warna yang lebih cerah dan lebih menarik untuk menarik perhatian
betina.
4. Tanda-Tanda Kawin: Jantan sering kali akan mengembangkan tanda-tanda
kawin, seperti benjolan atau tonjolan di kepala, kulit yang lebih kasar, atau
perubahan warna khusus selama periode reproduksi.

Ciri-ciri Induk Betina:

1. Tubuh Lebih Bulat: Induk betina cenderung memiliki tubuh yang lebih bulat
dan penuh daripada jantan, terutama selama masa bertelur.
2. Sirip Dada Lebih Pendek: Sirip dada betina biasanya lebih pendek dan lebih
lebar dibandingkan dengan jantan.

10
3. Warna Lebih Pucat: Warna betina mungkin kurang mencolok selama musim
kawin, terutama karena fokusnya pada bertelur dan merawat telur yang telah
dibuahi.
4. Punggung Lebih Landai: Bagian punggung betina cenderung lebih datar
daripada jantan.

2. Sarana dan Prasarana:

Pemijahan mas koki memerlukan media pemijahan berupa akuarium yang diisi
dengan air bersih setinggi sekitar 20 cm. Media pemijahan diberi substrat berupa
tali rafia yang dibuat serabut dan perlengkapan aerasi. Induk ikan dipilih
berdasarkan kriteria tertentu, seperti penampilan fisik, warna, dan umur, yang harus
diperhatikan secara seksama.

3. Metode Pemijahan:

Pemijahan ikan mas koki dilakukan secara alami dengan perbandingan 1:2 (1 jantan
dan 2 betina). Pemijahan ikan secara alami dalam akuarium merujuk pada proses
perkawinan dan reproduksi ikan yang terjadi secara alamiah di dalam lingkungan
media pemijahan tanpa campur tangan manusia. Ini dapat terjadi jika semua kondisi
lingkungan yang diperlukan untuk pemijahan ikan dipenuhi di dalam media.

1. Pemilihan Induk:Pilih induk ikan mas koki yang sehat, aktif, dan memiliki
warna yang menarik. Pastikan bahwa satu pasang (jantan dan betina) yang
siap untuk pemijahan.
2. Penyediaan Kolam Pemijahan: Siapkan media pemijahan berupa akuarium
yang bersih dan cukup besar, yang biasanya dilengkapi dengan sistem
penyaringan dan pemanas air. air dalam media dipastikan memiliki kualitas
yang baik, termasuk suhu yang sesuai (biasanya sekitar 25-28 derajat
Celsius) dan parameter air yang tepat (pH, kekeruhan, dan kandungan
oksigen yang sesuai).

11
3. Pemijahan: Introduksi pasangan ikan mas koki ke dalam kolam pemijahan
pada waktu yang tepat. Jantan akan mulai mengincar betina dan akan terjadi
serangkaian perilaku pemijahan, termasuk menggelindingkan betina dan
pembuatan sarang.bBetina akan meletakkan telur di dalam substrat yang
telah disediakan. Jantan kemudian akan membuahi telur-telur tersebut.
4. Perawatan Telur: Setelah pemijahan selesai, telur-telur ikan mas koki akan
menempel pada substrat (biasanya daun atau batu) dalam kolam pemijahan.
kondisi air dijaga tetap stabil selama proses ini dan pastikan ada sirkulasi
air yang baik agar telur-telur tetap mendapatkan oksigen yang cukup.
5. Pemeliharaan Larva:Setelah beberapa hari, larva ikan mas koki akan
menetas dari telur. Larva ini sangat kecil dan lemah, dan mereka akan
memakan makanan alami berupa cacing darah.
6. Pemeliharaan Awal: Setelah beberapa minggu, larva akan tumbuh menjadi
ikan kecil yang lebih kuat. Pindahkan mereka ke akuarium pemeliharaan
yang lebih besar dengan perawatan yang tepat.

4.Hasil pemijahan

Waktu pemijahan : Senin, 30 Oktober 2023 pukul 13.00 wib

Jumlah telur : bertelur tetapi tidak dihitung H

Jumlah menetas : tidak menetas

Derajat penetasan larva : 0%

Kondisi penetasan : telur berjamur sehingga gagal menetas

5. Kendala dan solusi dalam Pemijahan

Keterbatasan induk dan kurangnya tingkat kematangan gonad dari induk


yang tersedia, sehingga Perlunya perawatan induk ikan mas koki yang lebih
intensif, baik dari pemberian pakan yang memiliki nutrisi tinggi, pemberian pakan
yang teratur agar memacu kematangan gonad pada induk

6. Perawatan larva hasil proyek mandiri

12
Jumlah larva :634 ekor larva pada saat fase larva mati 500 ekor
sehingga benih yang masih hidup hingga sekarang berjumlah 134 ekor
Waktu pemanenan larva : Senin, 23 Oktober 2023
Tahap pemeliharaan larva : larva di ambil dari akuarium penetas untuk
diletakkan di akuarium pendederan, air pada akuarium diberi metilen blue untuk
mencegah serangan jamur, di beri aeras, larva diberi pakan menggunakan pakan
alami.
Media pemeliharaan larva : akuarium
Sarana dan prasarana :akuarium, aerasi, air, metilen blue, pakan alami
Jenis pakan : Dapnia
Frekuensi pemberian pakan : 3 kali sehari
Metode pemberian pakan : Adlibitum
Faktor yang harus diperhatikan dalam pemberian
pakan pakan harus sesuai bukan mulut ikan,
pemberian pakan tidak boleh berlebihan pemberian
pakan teratur
Pengelolaan kualitas air : melakukan penysponan ketika air sudah kotor
Permasalahan yang dihadapi : serangan jamur dan larva lambat dalam benih yang
masih hidup hingga sekarang berjumlah 134 ekor
Waktu pemanenan larva : Senin, 23 Oktober 2023
Tahap pemeliharaan larva : larva di ambil dari akuarium penetas untu
diletakkan di akuarium pendederan, air pada akuarium diberi metile blue untuk
mencegah serangan jamur, di beri aeras, larva diberi paka menggunakan pakan
alami.
Media pemeliharaan larva : akuarium
Sarana dan prasarana : akuarium, aerasi, air, metilen blue, pakan alami
Jenis pakan : Dapnia
Frekuensi pemberian pakan : 3 kali sehari
Metode pemberian pakan : Adlibitum
Faktor yang harus diperhatikan dalam pemberian pakan: pakan harus sesuai bukan
mulut ikan, pemberian pakan tidak boleh berlebihan, pemberian pakan teratur
Pengelolaan kualitas air : melakukan penyiponan ketika air sudah kotor

13
Permasalahan yang dihadapai: serangan jamur, dan larva lambat dalam
pertumbuhan
Pemecahan masalah : pemberian metilen blue, dan pemberian pakan
yang lebih intensif dengan pakan yang mengandung nutrisi tinggi untuk memacu
pertumbuhan

14
V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Praktikum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang
tahapan-tahapan penting dalam pemijahan ikan mas koki, mulai dari persiapan
induk hingga perawatan telur dan larva. Namun, hasil praktikum menunjukkan
bahwa pemijahan ikan mas koki belum berhasil, dengan telur yang gagal menetas
karena berjamur.

Kendala dalam pemijahan meliputi keterbatasan induk dan kurangnya


tingkat kematangan gonad dari induk yang tersedia. Oleh karena itu, diperlukan
perawatan induk ikan mas koki yang lebih intensif, termasuk pemberian pakan yang
memiliki nutrisi tinggi dan pemberian pakan yang teratur untuk memacu
kematangan gonad pada induk.

Selain itu, perawatan larva hasil pemijahan mandiri dilakukan dengan baik,
dan saat ini masih tersisa 134 ekor benih ikan mas koki yang hidup.

15
DAFTAR PUSTAKA

Lingga, A. P., & Susanto, M. (1989). Sistematika dan Taksonomi Ikan. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Iskandar, B. (2004). Budidaya Ikan Air Tawar. Penebar Swadaya.

Smith, J. (Tahun tidak diketahui). Habitat and Distribution of Goldfish (Carassius


auratus). Diakses dari [URL sumber yang relevan].

Kafuku, T., & Ikenoue, Y. (1983). Utilization of Artificial Diets for Goldfish
Culture. I. Effect of Particle Size on Digestibility and Growth. Bulletin of
the Japanese Society of Scientific Fisheries, 49(12), 1907-1912.

Rahmat, M. (2009). Prospek Ikan Mas Koki di Indonesia. Jurnal Ilmiah Perikanan
& Kelautan, 1(1), 1-11.

Sayuti, M. (2003). Dasar-Dasar Budidaya Ikan Hias. Penebar Swadaya.

Effendi, M. I. (2002). Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama.

Supardan, D. (2014). Pengelolaan Pembenihan Ikan Mas Koki (Carassius auratus).


Jurnal Perikanan dan Kelautan, 5(2), 95-102.

Redaksi Agromedia. (2008). Panduan Lengkap Budidaya Ikan Hias. Agromedia


Pustaka.

16

Anda mungkin juga menyukai