Anda di halaman 1dari 15

PENGELOMPOKAN DAN PENGIDENTIFIKASIAN

“PHYLUM OSTHEICHTYE “

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Perikanan

DOSEN PENGAMPU : Heri Irawan, S,Pi., M.Pi

Di Susun Oleh:

KELOMPOK 3
1. Rahma Mutiara Mahsya 57214214042
2. Rapi Bangsawan 57214114043
3. Ridho Rahmatullah 57214114044
4. Rifqie Putra Relanza 57214114045
5. Rois Fakhrozi Alsyaidi 57214114046
6. Syamsul Hidayat 57214114047
7. Wina Nur Hidayah 57214214048
8. Yegi Yuspardiansyah 57214114049
9. Yusuf Adi Saputra 57214114050

PROGRAM SARJANA TERAPAN


PRODI TEKNOLOGI AKUAKULTUR
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN (AUP) JAKARTA
2021

i
KATA PENGANTAR

Bismilahirrahmanirrahim, Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan untuk memenuhi tugas BIOLOGI PERIKANAN . Dengan laporan
Observasi yang berjudul “PENGELOMPOKAN DAN PENGIDENTIFIKASIAN
PHYLUM OSTHEICHTYE “. Adapun isi dari laporan akhir ini adalah mengenai
Identifikasi terhadap Ikan mas (Cyprinus carpio.)
Atas perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan laporan ini kami
ucapkan terimakasih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya.
Wonosobo,27 September 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

BAB Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................i
DAFTAR ISI ..............................................................................ii

I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Maslah ................................................................ 1
II PEMBAHASAN
A. Karakteristik Kelas Osteichtyes .......................................... 2
B. Morfologi Kelas Osteichthyes ............................................. 3
C. Anatomi kelas Osteichtyes .................................................. 4
D. Sistem organ Osteichtyes ................................................... 5
E. Pembagian Sub Kelas Osteichtyes ...................................... 7
F. Morfologi,anatomi dan sistem iakan mas .......................... 8

III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau sebaga nama Super Klas,

dan nama ini diambil dari kata lain. Ichthyes juga berarti “ikan” berasal dari kata Yunani dan

kata ini dipakai dalam Ichthyology yang berarti ilmu yang mempelajari tentang ikan.

Osteichthyes, juga disebut ikan bertulang keras, adalah kelompok taksonomi ikan yang

bertulang, sebagai lawan kartilaginosa, kerangka. Sebagian besar ikan Osteichthyes, merupakan

kelompok yang sangat beragam dan berlimpah terdiri atas lebih dari 29.000 spesies, ini adalah

kelas terbesar dari vertebrata yang pernah ada.

Pada umumnya yang dimaksud ikan adalah ikan-ikan yang masuk kedalam kelas

Osteichthyes. Tubuhnya berskeleton tulang keras, terbungkus oleh kulit yang bersisik, berbentuk

seperti torpedo, berenang dengan sirip, bernapas dengan insang. Bermacam-macam spesies

hidup didalam air tawar atau bergaram (air laut).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah karakteristik dari kelas Osteichthyes ?

2. Bagaimanakah morfologi dari kelas Osteichthyes ?


3. Bagaimanakah anatomi dari kelas Osteichthyes ?

4. Bagaimanakah sistem organ dari kelas Osteichthyes ?

5. Sebutkanlah pembagian Sub Klas dari Osteichthyes ?

6. Bagaimanakah morfologi, anatomi, dan sistem organ dari ikan mas ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Kelas Osteichthyes

Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan

bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa

Yunani, yaitu osteon yang berarti tulang dan ichthyes yang berarti ikan. Osteichthyes ini hidup di

laut, rawa-rawa, atau air tawar.

Ciri-ciri khusus dari kelas Osteichthyes, adalah:

1) Kulit banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya dengan sisik dermal yang tertanam,

beberapa telanjang (tidak bersisik) dan beberapa lagi dengan sisik yang di lindungi oleh

email. Terdapat sirip median dan sirip berpasangan (beberapa pengecualian ), di topang

oleh jejari sirip dari tulang rawan atau tulang keras serta tidak bertungkai.

2) Mulut, terletak di ujung dan bergigi rahang yang tumbuh dengan baik dan bersendi pada

tulang tempurung kepala.

3) Skeleton, terutama berupa tulang keras, kecuali beberapa jenis yang sebagian bertulang

rawan, bentuk vertebrae (tulang belakang) bermacam-macam dan pina caudalis biasanya

homocercal, sisa-sisa notochord masing-masing tampak.


4) Bernapas dengan beberapa pasang insang yang memiliki tutup insang (operkulum),

terletak pada archus branchius yang berada dalam ruangan celah insang pada kedua tepi

disamping pharynx.

5) Memiliki gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat digunakan untuk mengubah

daya apung (sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak) dan sebagai alat bantu dalam

bernafas.

6) Memiliki 10 pasang saraf cranial.

7) Suhu tubuh bervariasi tergantung pada lingkungannya.

2
8) Memiliki sepasang gonad. fertilisasi terjadi di luar tubuh (kecuali untuk beberapa

spesies), umumnya mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar (beberapa ada yang

ovovivipar atau vivipar).

9) Beberapa spesies dapat berpindah dari perairan asin ke perairan tawar, misalnya ikan

salmon dan belut laut. Pada saat berada di air tawar, ginjalnya mengeluarkan urin yang

sangat encer dan insangnya menyerap garam dari air dengan cara transfor aktif.

B. Morfologi kelas Osteichthyes

Struktur morfologi atau struktur tubuh dari kelas Osteichthyes, adalah sebagai berikut :

1) Memiliki bentuk tubuh yang bermacam-macam, tetapi sebagian berbentuk gelendong pipih.

Bentuk tubuhnya ini memudahkannya bergerak dalam air.

2) Kepala terbentang mulai dari ujung moncong sampai dengan akhir operculum (tutup insang).

3) Badan membentang dari akhir operculum sampai anus, dan sisanya adalah ekor.

4) Mulut berada di ujung muka moncong, memiliki rahang yang bergigi baik. Sebelah dorsal

moncong terdapat sepasang fovea nasalis (lubang hidung sebelah luar) yang sebelah

dalamnya terdapat sacci olfactorius. Memiliki mata yang terletak disebelah lateral tanpa

kelopak mata.

5) Operculum (tutup insang) berada di belakang mata, dibagian bawah sebelah dalam dari
operculum terdapat sejumlah sisir insang.

6) Anus dan aperture urogenitalis terdapat dimuka pina analis

7) Terdapat sirip yang berfungsi untuk mempertahankan kesetimbangan dalam air dan untuk

berenang. Terdapat 4 macam sisik, yaitu sirip pada punggung (pina dorsalis), sirip pada akhir

badan (pina caudalis), sirip bagian ventral (pina analis), dan sirip bagian perut (pina

abdominalis).

8) Memiliki rangka luar (exeskeleton), meliputi sisik dan sirip.

9) Memiliki sisik yang tertanam pada saku dermal dan tumbuh sepanjang hdupnya. Terdapat
tiga macam sisik, yaitu :

3
a. Sisik Cycloid (berbentuk bulat), pada sisik ini bila si teliti lebih dalam (pada ikan yang hidup di

daerah yang berempat musim) akan tamapak lingkaran yang berbeda-beda.

b. Sisik Ctenoid (berbentuk bulat agak lonjong), berdusi kecil-kecil pada bagian anterior, sedang

pada posterior memecah diri menjadi beberapa bagian.

c. Sisik Ganoid (berbentuk belah ketupat), dengan bagian kecil yang tertanam dalam saku dermis.

Permukaan sebelah luar dilapisi oleh zat ganoine, dan mengandung duri-duri halus. Dibawah

sisik sebelah menyebelah tubuh terdapat linea lateralis yang berupa suatu saluran. Didalamnya
terdapat alat sensor yang peka terhadap getaran gelombang.

10) . Tipe Ekor :

a. Type Heterocercal

Yaitu bila columna vertebralis berakhir menjorok ke salah satu ujung ekor yang membagi diri

menjadi dua tidak sama panjangnya.

b. Type Protocercal

Yaitu akhir columna vertebralis sampai ujung ekor dan ekor berujung tumpul.

c. Type Diphicercal

Yaitu akhir columna vertebralis ujung ekoe dan ekor dengan bentuk ujung runcing.
d. Type Homocercal

Yaitu bila columna vertebralis berakhir tidak persis di ujung ekor, tapi agak membelok sedikit,

tapi ujung membagi diri menjadi dua bagian yang sama.

C. Anatomi kelas Osteichthyes

Anatomi tubuh atau struktur yang menyusun tubuh bagian dalam dari kelas

Osteichthyes, adalah sebagai berikut:


1. Memiliki pharynx pada celah insang yang banyak mengandung lembaran-lembaran insang.

4
2. Terdapat esophagus yang menuju ke ventriculus, yang berfungsi sebagai tempat saluran

pencernaan makanan.

3. Terdapat kelenjar pencernaan berupa hepar yang terletak dalam rongga badan sebelah anterior.

4. Memiliki cor (jantung) yang terletak di bawah pharynx, yang terdiri atas dua bagian yaitu

ventriculum dan auriculum.

5. Terdapat limpa sebagai bagian dari sistem sirkulasi yang berada dekat lambung dengan

pembuluh-pembuluh limpa.

6. Memiliki rangka dalam (endoskeleton) yang terdiri atas tulang tempurung kepala, columna

vertebralis, cingulum pectoralis, tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip.

D. Sistem organ kelas Osteichthyes

Sistem-sistem atau proses-proses secara fisiologis yang terjadi didalam tubuh ikan yang

tergolong dalam kelas Osteichthyes, adalah sebagai berikut:

1. Sistem pencernaan

Dimulai dari mulut dimana makanan akan masuk pertama kali melalui mulut, kemudian

dari mulut makanan akan melewati pharynx kemudian menuju ke esophagus, dimana esophagus

adalah saluran yang menghubungkan antara mulut dan lambung. Selanjutnya menuju ke

lambung, dimana lambung merupakan organ yang berperan dalam pengolahan makanan dan
penghancuran makanan. Dari lambung makanan di bawa kedalam usus (intestin), yang

merupakan lanjutan dari lambung berfungsi sebagai tempat penyerapan makanan. Selanjutnya

menuju ke anus, sebagai saluran akhir dalam sistem pencernaan yang mengeluarkan hasil sisa

dari metabolisme.

2. Sistem pernafasan

Pernafasan dilakukan oleh insang yang terdapat dalam empat pasang kantung insang

yang terletak sebelah menyebelah pharynx di bawah operculum. Tiap insang terdiri atas

lembaran ganda filament. Pada saat bernafas, operculum menutup dan melekat pada dinding
tubuh, selanjutnya archus branchialis mengembang kearah lateral. Air kemudian masuk melalui

5
mulut, kemudian klep mulut menutup sedangkan archus branchialis mengalami kontraksi,

dengan demikian operculum akan membuka. Selanjutnya air mengalir ke luar melalui filament,

saat itulah darah mengambil O2 dan melepaskan CO2.

3. Sistem sirkulasi

Jantung (cor) terletak di bawah pharynx, dalam rongga pericardium dari rongga coelom

sebelah anterior, yang terdiri atas dua bagian yaitu ventriculum dan auriculum. Darah dibawa

kembali menuju ke jantung melalui pembuluh vena, (pembuluh vena merupakan pembuluh balik

yang membawa darah dari seluruh tubuh ke jantung). Darah tersebut kemudian berkumpul pada

sinus venosus, kemudian kembali masuk ke auriculum (auriculum merupakan serambi jantung

yang menerima darah dari seluruh tubuh). Darah dari auriculum dipompa melalui ventriculum

yang berdinding tebal menuju insang melalui conus anteriosus (conus anteriosus merupakan

perbesaran dari ujung ventrikel yang berfungsi memompa darah ke insang), aorta ventralis,

empat pasang arteri afferent branchialis. Saluran terakhir ini yang bertugas menyalurkan darah

melalui kapiler dalam insang untuk mengambil O2. Kemudian darah dikumpulkan melalui arteri

afferent branchialis menuju aorta dorsalis, kemudian beredar melalui cabang arteri (arteri

merupakan pembuluh nadi yang membawa darah keluar dari jantung) seperti pada

Chondrichthyes. Selanjutnya darah tersebut akan beredar keseluruh tubuh dan kembali lagi ke

jantung melalui pembuluh vena, begitu seterusnya.

4. Sistem reproduksi

Proses pembuahan padaada kelas Osteichthyes ini umumnya terjadi diluar tubuh, dimana pada

jantan terdapat sepasang testis yang membesar pada masa perkawinan. Melalui vasa defferensia,

sperma akan dikeluarkan lewat papillae urogenitalis. Pada betina sel telur akan keluar dari ovari

melalui oviduct yang selanjutnya akan keluar juga melalui papillae urogenitalis dan terjadilah

proses fertilisasi di luar tubuh.

6
E. Pembagian sub kelas Osteichthyes
Kelas osteichthyes terdiri atas 2 subkelas, yaitu :

1. Actinopterygii berasal dari kata actis yang berarti menjari, jari-jari,


dan dari kata pteryx yang berarti sayap atau sirip. Artinya ikan dengan sirip
yang berjari-jari. Ciri lain subkelas ini adalah sirip-sirip berpasangan yang
disokong oleh jari-jari dermal tanpa keberadaan lobus basal. Kantung hidung
terbuka hanya ke arah luar. Contoh umum ikan subkelas actinopterygii,
yaitu: salmon,Ikan Mas(Cyprinus carpio), ikan perca, dan ikan lele termasuk
dalam subkelas ini

2. Sarcopterygii berasal dari kata sarcos yang berarti berdaging, dan


kata pteryx yang berarti sayap atau sirip. Artinya ikan dengan sirip berdaging,
tubuh relatif berat. Ciri subkelas ini adalah sirip-sirip berpasangan dan tulang-
tulang kerangka dalam tubuh yang kokoh. Lobus muscular terdapat pada dasar
anus dan sirip dorsal kedua. Ekor subkelas ini berbentuk diphycercal, ususnya
dilengkapi dengan katup spiral. Contoh: Latimeria (Coelacanth),
Neoceratodus, Lepidosiren (ikan paru-paru).

Subclass Sarcopterygii Subclass Actinopterygii


 Actinistia  Infraclass Chondrostei
Subclass Coelacanthimorpha Ordo Paleonisciformes
Order Coelacanthiformes Ordo Polypteryformes
Family Latimeriidae Ordo Acipenseriformes (Sturgeon)
 Infraclass Holostei
 Rhipidistia Ordo Semionotiformes
Subclass Dipnoi Ordo Amiiformes (bowfins)
Order Ceratodontiformes  Infraclass Teleostei
Order Lepidosireniformes Superordo Clupomorpha (Herring)
Subclass Tetrapodomorpha Superordo Elopomorpha (Belut)
Order Rhizodontida Superordo Osteoglossomorpha (Bony
Superorder Osteolepidida tongue)
Family Tristichopteridae Superordo Protacanthopterygii (Trout)
Order Osteolepiformes Superordo Ostariophysi (Catfish)
Order Panderichthyida Superordo Paracanthopterygii (Cod)
Superordo Acanthopterygii

7
F. Morfologi, Anatomi dan Sistem Ikan Mas (Cyprinus carpio)

1. Morfologi

Ikan mas memiliki bentuk tubuh berbetuk gelendong pipih, kepala terbentang mulai dari ujung

moncong sampai dengan akhir operculum (tutup insang), mulut terdapat di ujung muka (terminal) moncong,

mempunyai rahang yang bergigi baik. Sebelah dorsal moncong terdapat sepasang fovea nasalis (lubang hidung

sebelah luar), matanya terletak disebelah lateral tanpa kelopak mata. Memiliki 4 macam sirip, yaitu pina dorsalis,

pina caudalis, pina abdominali dan pina analis. Anus dan aperture uregenitas terdapat dimuka pina analis.

2. Anatomi

Pada ikan mas terdapat jantung (cor) yang berfungsi sebagai pemompah darah keseluruh tubuh, hati

(hepar), gelembung renang (Swim bladder) yang berfungsi untuk mengubah daya apung agar tidak tenggelam,

ginjal (Ren), lambung (ventriculum) sebagai tempat penyimpanan makanan dan usus (Intestinum).

3. Sistem organ

a. Sistem pernafasan

8
Sebagian besar ikan menggunakan alat pernapasan yang disebut insang. Pada ikan bertulang sejati seperti

ikan mas, insangnya memiliki tutup pelindung insang yang disebut operculum. Insang tersebut berada pada bagian

sisi sebelah kanan dan sisi sebelah kiri kepala ikan., tepatnya berada didalam rongga insang. Setiap sisinya terdapat

5-7 buah lembar insang dan masing-masing dipisahkan oleh sebuah celah insang. Insang pada ikan memiliki

bagian-bagian penting seperti lengkung insang yang berasal dari tulang rawan, rigi-rigi insang yang berguna untuk

menyaring air pada saat bernafas, dan filament atau lembar insang yang berwarna merah muda dan berbentuk

ssperti sisir. warna merah muda pada lembar insang tersebut menandakan bahwa pada pembuluh tersebut

mengandung pembuluh kapiler darah sehingga sangat wajar bila pertukaran O2 dan CO2 terjadi di daerah ini.

Ketika bernafas ikan menggunakan dua fase yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi. Fase inspirasi terjadi jika

air masuk ke dalam rongga mulut ikan. Masuknya air dipengaruhi oleh tekanan udara dalam rongga mulut yang

lebih kecil daripada tekanan udara di air. Sementara itu, fase ekspirasi terjadi saat rongga mulut ikan tertutup.

Akibatnya, udara masuk kedalam insang secara difusi dan secara bersamaan operculum terbuka. Akibatnya, air

mengalir melalui celah insang dan menyentuh lembaran-lembaran insang. Secara otomatis CO2 dilepaskan oleh

darah dan sebaliknya O2 diikat

b. Sistem sirkulasi darah

Alat sirkulasi pada ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung terletak dibelakang
insang yaitu didalam rongga pericardium dan terdiri atas dua ruangan yaitu atrium dan ventrikel.

9
Sedangkan, sinus venosus merupakan struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah

dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Diantara atrium dan ventrikel terdapat klep yang

berfungsi untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Proses sirkulasi darah dimulai dari darah

yang kaya akan CO2 dari seluruh tubuh kembali ke jantung melalui vena dan kemudian

berkumpul di sinus venosud dan masuk ke atrium, dilanjutkan ke ventrikel dan dipompa menuju

insang melewati konus anteriosus. Di insang O2 di ikat dan CO2 dilepaskan, kemudian masuk ke

aorta dorsalis kemudian diedarkan ke seluruh tubuh, lalu kemudian kembali lagi ke jantung

melalui vena. Sistem sirkulasi darah pada ikan adalah sistem sirkulasi darah tunggal karena

hanya beredar satu sekali melalui jantung, yaitu jantung-insang-seluruh tubuh-jantung.

c. Sistem pencernaan

Terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung usus dan anus, kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan

pankreas, didalam rongga mulut ikan terdapat gigi-gigi dan lidah, ikan mas tidak memiliki kelenjar ludah, tetapi

memiliki kelenjar lendir, yang berguna untuk membantu pencernaan makan. Pada proses pencernaan, makanaan

dari rongga mulut masuk kerongkongan dan selanjutnya menuju ke lambung, dari lambung makanan akan masuk

ke usus dan bermuara cairan empedu yang membantu proses pencernaan, di usus halus sari-sari makan di serap

dan selanjutnya diedarkan oleh darah keseluruh bagian tubuh, sisa-sisa makan yang tidak diserap dikeluarkan

melalui anus.
d. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi pada ikan mas menggunakan sistem reproduksi terpisah, dimana pada ikan mas jantan

terdapat sepasang testis yang membesar pada masa perkawinan dan melalui fasa deferens sperma akan di

keluarkan lewat papilae urogenitalis. Pada ikan mas betina sel telur akan keluar dari ovary melalui oviduct yang

selanjutnya akan dikeluarkan melalui papilae urogenitalis. Pembuahan umunya terjadi diluar (eksternal).

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang

belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu

osteon yang berarti tulang dan ichthyes yang berarti ikan.

2. Morfologi dari kelas Osteichthyes ini adalah, tubuhnya berbentuk gelendong pipih, memiliki

kepala yang terbentang dari ujung mulut sampai akhir operculum (celah insang), memilki badan

yang terbentang dari akhir operculum sampai anus kemudian sisanya adalah bagian ekor, dan

memiliki empat macam sirip, yaitu pina dorsalis, pina caudalsi, pina abdominalis, dan pina

analis.

3. Anatomi dari kelas Osteichthyes ini adalah, Memiliki rangka dalam (endoskeleton) yang terdiri

atas tulang tempurung kepala, columna vertebralis, cingulum pectoralis, tulang-tulang kecil

tambahan yang menyokong sirip, memiliki jantung (cor), lembaran-lembaran insang, esophagus,

limpa dan pharynx yg banyak mengandung lembaran-lembaran insang.

4. Sistem-sistem organ dari Osteichthyes adalah, sistem pencernaan (mulut-pharynx-esophagus-

lambung-usus-keseluruh tubuh), sistem regulasi (jantung- auriculum-ventriculum-conus

anteriosus, aorta ventralis, empat pasang arteri afferent branchialis-aorta dorsalis-cabang arteri-
seluruh tubuh-vena), sistem pernapasan (operculum, archus branchialis, mulut, filament.), sistem

reproduksi (eksternal).

5. Kelas Osteichthyes terbagi atas 2 sub kelas dan 25 ordo, contoh spesies yang paling sering

ditemui adalah : Chanos chanos (ikan bandeng), Ophicephalus sriatus (ikan gabus),

Psammopoerca waigiensis (ikan kakap), Boleophthalmus sculpus (ikan glodok), Cyprinus carpio

(ikan mas), dll.

11
DAFTAR PUSTAKA

Haryo, Junhar. Osteichthyes. http://www.junharharyo.blogspot.com/2011/08/osteichthyes.html/=1

(diakses pada tanggal 11 oktober 2013).

Jasin, Maskoeri. Zoologi Vertebrata Untuk Perguruan Tinggi. Surabaya: Penerbit Sinar Wijaya. 1992.

Maulana, Puri. Sistem Pernapasan dan Sirkulasi Darah Pada Ikan.

http://www.purimaulana.blogspot.com/sistem-pernapasan-dan-sirkulasi-darah-pada-

ikan.html?=1 (diakses pada tanggal 17 oktober 2013).

Sahar, Windy. Laporan Praktikum Osteichthyes. http://www.windysahar.blogspot.com/laporan-

praktikum-osteichthyes.html=1 (diakses pada tanggal 17 oktober 2013).

12

Anda mungkin juga menyukai