Anda di halaman 1dari 2

“Pendidikan merupakan senjata terampuh yang dapat kamu pakai untuk mengubah

dunia.” – Nelson Mandela.

Lihatlah sedikit petikan quote yang dilontarkan oleh Nelson Mandela itu. Maka
bisa kita tarik kesimpulan apabila pendidikan merupakan senjata atau hal yang sangat
di nomor satukan guna mengubah dunia.Mengubah dunia dalam artian bagaimana?
Tentu saja dalam hal banyak.
Kita anggap dunia kita ini sudah tidak lagi jelas, dimana terdapat kehancuran
yang membabi buta, peperangan tidak terelakkan serta kedamaian sangat tidak
diacuhkan.Banyak orang beranggapan, apabila pendidikan tinggi itu tidak penting.
Terlebih lagi untuk para perempuan.
Untuk apa perempuan sekolah tinggi – tinggi? Toh, nantinya ia juga akan menjadi
istri yang balik ke dapur. Hal – hal semacam itulah yang banyak dilontarkan oleh para
orang tua kita. Yang mana mereka masih percaya akan zaman Siti Nurbaya. Siti
Nurbaya saja, dapat dipinang oleh Datok Maringgih yang kaya raya, kata mereka.
Pemikiran-pemikiran close minded semacam itulah yang hanya akan terus
menurunkan kualitas negara kita.Apa salahnya jika seorang perempuan ingin
mengenyam pendidikan yang tinggi?Apa salahnya jika seorang perempuan ingin
mengejar gelar Doktor hingga ia rela harus meninggalkan kampung halamannya?
Tentu tidak ada yang salah! Kalian ingat, seorang anak cerdas lahir dari rahim ibu
yang cerdas juga.
Banyak contoh yang bisa kita lihat dari perempuan – perempuan cerdas di
Indonesia. Sebut saja seperti Maudy Ayunda dan Tasya Kamila.Tasya Kamila
menempuh pendidikan di Columbia University, AS. Sementara Maudy Ayunda baru
saja menyelesaikan study S2 nya di Stanford University, Amerika Serikat.Hal tersebut
merupakan pembuktian dari mereka, jika perempuan juga bisa mempunyai gelar
setinggi langit.
Pandangan orang – orang pada perempuan zaman dahulu dan sekarang juga
sepertinya mulai berubah.Namun memang tak banyak orang yang setuju jika seorang
perempuan menjadi “wanita karier” karena akan gila bekerja.
Hal tersebut tentunya masih menjadi pro dan kontra di kalangan laki – laki dan
juga perempuan. Banyak laki – laki berpikiran, jika hanya laki – laki yang pantas
untuk mengenyam pendidikan tinggi serta bekerja.Namun, akankah lebih baik apabila
laki – laki dan perempuan menikah, mereka juga sama – sama bekerja? Mengapa
bekerja? Tentu saja sebab pendidikan mereka sama – sama tinggi.
Dampak positif dan negatif juga seharusnya telah mereka ketahui. Apa
dampaknya apabila seorang perempuan menyamakan derajatnya dengan laki-laki,
dengan mengenyam pendidikan yang sama?Seperti yang telah kita ketahui bersama,
kebanyakan wanita yang berpendidikan tinggi, juga sama ingin bekerja.Oleh sebab
itu, anak mereka kemungkinan akan dititipkan dengan neneknya, atau baby sitter.
Hal – hal seperti itulah yang memang tidak bisa terelakkan, namun jangan sampai
menyurutkan semangat kita, seorang perempuan, yang akan mengenyam pendidikan.
Setinggi, sejauh, dan juga seluas apapun.

Anda mungkin juga menyukai