Anda di halaman 1dari 12

PRAKARYA

PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN


IKAN AIR TAWAR DALAM 2 MINGGU
SMPN 3 MARTAPURA 2023/2024

Disusun oleh:
Kelompok 2 (dua) IX E
1. Alika Rizky Nur Anaya
2. Haidar Rizal Akbar
3. M. Evan Fadillah
4. Fakhri Octaviannor
5. M. Afgan Hudaya
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, yang atas rahmat-Nya
jualah maka kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Budidaya
Ikan Nila". Makalah ini disusun agar pembaca dapat menambah wawasan
yang lebih luas tentang budidaya ikan Nila.

Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah untuk mengetahui,


mempelajari, memahami, bahkan mempraktikkan bagaimana cara yang
baik dalam membudidaya Ikan Nila.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami berharap atas kritikan dan saran yang
membangun dari para pembaca agar Makalah ini menjadi lebih baik.

Semoga makalah ini dapat memberi wawasan yang lebih dan bermanfaat
bagi para pembaca.
A. Latar Belakang

Secara genetik ikan nila GIFT (Genetic Improvement for Farmed Tilapia )
telah terbukti memiliki keunggulan pertumbuhan dan produktivitas yang
lehih tinggi dibandingkan dengan jenis ikan nila lain. Selain itu, ikan nila
mempunyai sifat omnivora, sehingga dalam budidayanya akan sangat
efisien, dalam biaya pakannya rendah. Padahal Komponen biaya pakan
dalam usaha budidaya mencapai 70% dari biaya produksi. Sebagai
perbandingan nilai efisiensi pakan atau konversi pakan (Food Conversion
Ratio ), ikan nila yang dibudidayakan di tambak atau karamba jaring
apung adalah 0,5 1,0; sedang ikan mas sekitar 2,2 - 2,8.

Pertumbuhan ikan nila jantan dan betina dalam satu populasi akan selalu
jauh berbeda, nila jantan 40% lebih cepat dari pada nila betina. Disamping
itu, yang betina apabila sudah mencapai ukuran 200 g pertumbuhannya
semakin lambat, sedangkan yang jantan tetap tumbuh dengan pesat. Hal
ini akan menjadi kendala dalam memproyeksikan produksi. untuk
mengantisipasi kendala ini, saat ini sudah dilakukan proses jantanisasi atau
membuat populasi ikan menjadi jantan semua (S e x-reversal ) yaitu
dengancara pemberian hormon 17 Alpa methyltestosteron selama
perkembangan larva sampai umur 17 han. Pembenihan ikan nila dapat
dilakukan secara massal di perkolaman secara terkontrol pasangan) dalam
bak-bak beton. Pemijahan secara massal ternyata lebih efisien, karena
biaya yang dibutuhkan relatif lebih kecil dalam memproduksi larva untuk
jumlah yang

hampir sama. Pembesaran ikan nila dapat dilakukan di kolam, karamba


jaring apung atau di tambak. Budidaya nila secara monokultur di kolam
rata- rata produksinya adalah 25.000 kg/ha/panen, di karamba jaring apung
1.000 kg/unit (50m2)/panen (200.000 kg/ha/panen), dan di tambak
sebanyak 15.000 kg/ha/panen.
Bab 2 Hasil dan Pembahasan

A. Pengertian Ikan Nila

Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari
Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi
ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia
sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya
adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai Nile Tilapia.

B. Sarana Budidaya

Alat/sarana yang digunakan oleh masyarakat pembudidaya Desa Sei Tatas


Kecamatan, Pulau Petak Kabupaten Kapuas adalah hampir sama

semua, misalnya

1. Kapur dolomit Yang gunanya untuk menaikkan kadar pH kolam dan

mengendapkan lumpur yang baru dibuat. 2. Pupuk kandang

Pupuk yang gunanya untuk membuat kolam ditumbuhi oleh

makanan

alami dan membuat kolam menjadi subur. 3. Benih ikan Benih ikan
didapatkan dan Balai Benih yang ada di Kuala Kapuas yaitu dari Dinas
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kapuas, ukuran

benih yang

ditebarkan ukurannya berkisar antara 3-5 cm yang

seragam.

4. Pakan ikan

Pakan yang diberikan berupa Pellet (buatan pabrik) yaitu ukuran pakan
No. 1 (satu) yaitu PF 118 dengan kandungan Protein 30%.
C. Penebaran Benih

Setelah kolam dinyatakan sudah siap, lalu dilakukan penebaran benih nila
dengan ukuran 3-5 cm dengan padat penebaran 10-15 ekor/m2. Untuk
kolam ukuran 100 m2 dapat ditebari benih 1.000 ekor. Benih yang dipilih
benar-benar sehat dengan ciri-ciri: wama cerah, gerakannya lincah dan
tidak sakit. Agar benih tidak menderita stress oleh perbedaan suhu udara
dan air. Penebaran benih dilakukan pada pagi atau sore hari. Penebaran
pada siang hari dapat membahayakan keselamatan benih.

D. Pemberian Pakan

Untuk benih ikan sampai hari ketiga, benih tidak perlu diberi makan
karena pakan alami hasil pemupukan masih tersedia. Menginjak hari
keempat barulah kita memberikan pakan buatan berupa pellet berkadar
protein 25%. Pakan berupa pellet diberikan setiap hari sebanyak tiga kali
pemberian, disesuaikan dengan umur dan ukuran ikan. Untuk mengetahui
pertambahan berat badan ikan yang ada di

kolam, dilakukan penangkapan seminggu sekali kurang lebih 30% dari


jumlah ikan keseluruhan.

Untuk ukuran 20-50 gr diberikan pellet sebanyak 4% - 5% dari bobot total


ikan, 50-200 gr diberikan pellet sebanyak 3% dan ukuran 200-500 gr
sebanyak 2% dengan frekuensi pemberian 3 kali sehari.

E. Penerban Benih Ikan Nila

Setelah tahapan proses persiapan kolam terlaksana dengan baik, maka


pada hari yang kelima samapai hari ketujuh setelah masa pengisian air
kolam dilakukan akan dilakukan penebaran benih ikan nila. Dalam hal ini
yang perlu diperhatikan adalah ukuran benih ikan yang disebarkan
hendaknya berukuran antara 8-12 cm atau dengan ukuran berat 30
gram/ekor dengan pada tebar sekitar 5-10 ekor/m2. Pemeliharaan ikan nila
dilakukan selama 6 bulan atau hingga ukuran berat ikan nila sudah
mencapai 400-600 gram/ekor.

F. Pemberian Makanan

Dalam pemberian makanan ikan nila diberikan setiap hari dengan


komposisi makanan alami dan juga makanan tambahan. Makanan ikan nila
ini bisa terdiri dari dedak, ampas kelapa, pelet dan juga sisa-sisa makanan
dapur.

Umumnya pemberian pakan dilakukan dengan ukuran seperti berikut ini:

1. Protein 20-30%;

2. Lemak 70% (maksimal.);

3. Karbohidrat 63-73%.

4. Pakanyaberupa hijau-hijauan diantaranya adalah :- Kaliandra

- Kalikina atau kecubung;

- Kipat

- Kihujan

G. Penyakit

Ikan nila pada umumnya dapat diserang oleh penyakit serius yang
disebabkan oleh lingkan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti
populasi yang terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang kuran
baik dan sebagainya. Penanggulangan yang paling efektif dilakukan adalah
dengan memberikan kondisi yang lebih baik pada kolam ikan tersebut.

Apabila sudah terjadi penyakit yang serius pada sebuah kolam ikan nila,
maka semua upaya yang dilakukan akan terlambat dan sia-sia.
Penyembuhan dengan memberikan antibiotic atau fungisida ke seluruh
kolam memerlukan biaya yang cukup mahal.

Untuk mengatasi hal ini, maka salah satu hal yang paling umum dilakukan
adalah melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan
melakukan pengobatan, yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan
pada kolam dan melakukan penyiapan dari permulaan.

H. Pemanenan Ikan Nila

Masa pemanenan ikan nila sudah dapat dilakukan setelah masa


pemeliharaan 4 6 bulan. Ikan nila pada usia 4-6 bulan pemeliharaan akan
memiliki berat yang bevariasi, yaitu antara 400-600 gram/ekor.

Bila ukuran berat dari masing-masing ikan dirasa belum maksimal, maka
pemanenan bisa juga dilakukan dengan sistem bertahap, dimana hanya
dipilih ukuran konsumsi (pasar). Pada tahap pertama dengan menggunakan
jaring dan setiap bulan berikutnya secara bertahap.

Untuk melakukan pemanenan secara mudah bisa juga dilakukan dengan


cara mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen
secara keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi
apabila akan memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang.
MINGGU PERTAMA

Pemberian Pakan 3x Sehari dan Pergantian Air Seminggu Sekali

Hari/Tanggal 08.00 12.00 16.00

Senin, 9-10-2023

Selasa, 10-10-2023
Air telah
Rabu, 11-10-2023 diganti

Kamis, 12-10-2023

Jumat, 13-10-2023

Sabtu, 14-10-2023

Minggu, 15-10-
2023
FOTO KONDISI IKAN NILA PADA MINGGU PERTAMA
MINGGU KEDUA

Pemberian Pakan 3x Sehari dan Pergantian Air Seminggu Sekali

Hari/Tanggal 08.00 12.00 16.00

Senin, 2-10-2023

Selasa, 3-10-2023
Air telah
Rabu, 4-10-2023 diganti

Kamis, 5-10-2023

Jumat, 6-10-2023

Sabtu, 7-10-2023

Minggu, 8-10-2023
FOTO KONDISI IKAN NILA PADA MINGGU KEDUA
BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Usaha pemeliharaan Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) di Kabupaten Kapuas


mempunyai prospek yang cukup baik dikembangkan, karena permintaan pasar
yang cenderung sangat meningkat dan rasanya yang gurih serta ditunjang pula
harganya yang relatif mahal dibandingkan dengan ikan hasil budidaya air tawar
lainnya di sekitar Kuala Kapuas.

Pemeliharaan Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) di kolam merupakan salah


satu cara budidaya ikan yang mudah dikembangkan di Kabupaten Kapuas
karena wilayahnya yang banyak air dan sungai serta pola budidaya ikan yang
mulai digandrungi masyarakat. Juga sebagai alternatif sumber pendapatan dan
pemenuhan gizi keluarga.

Makanan bagi Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) juga tidak sulit, karena ia mau
menyantap segala jenis makanan alami ataupun buatan (pellet), bahkan diberi
dedak halus ataupun ampas tahu ia mau juga. Ikan Nila (Oreochormis
Niloticus) termasuk jenis ikan pemakan campuran (omnivora).

B. Saran

Selama masa pemeliharaan perlu diawasi kemungkinan adanya serangan hama


dan penyakit. Cara yang paling aman untuk mengendalikan hama adalah secara
fisik menangkap langsung hewan liar/hama tadi atau mencegahnya masuk ke
dalam kolam.

Sedangkan penyakit ikan dapat dicegah dengan pengapuran yang seimbang


untuk mempertahankan kualitas air, serta diupayakan suhu air tidak
kurang dari 28°C.

Anda mungkin juga menyukai