Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PRAKARYA

Membuat PPT Tentang Ikan Nila


•Anggota Kelompok :
•1. Lodovikus Lewonama Niron
•2. Arief Dwi Prabowo
•3. Sultan Al Ardhi
•4. Erlangga Pandawa Faisal
•5. Elza Andio Harris
A. Penjelasan :
Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar.
Ikan ini diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika
bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi
ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air
tawar di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai
dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya adalah
Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris
dikenal sebagai Nile Tilapia.
B. Bibit/Benih :
Induk nila betina dapat matang telur setiap 45 hari. Setiap induk betina
menghasilkan larva ( benih baru menetas ) pada tahap awal sekitar 300 g sebanyak
250-300 ekor larva. Jumlah ini akan meningkat sampai mencapai 900 ekor larva
sesuai dengan pertambahan bobot induk betina ( 900 g ). Setelah selesai masa
pemijahan dalam satu siklus ( 45 hari ), induk-induk betina diistirahatkan dan
dipisahkan dari induk jantan selama 3-4 minggu dan diberi pakan dengan
kandungan protein diatas 35 %. Setelah dua minggu masa pemeliharaan
adaptasidi kolambiasanya induk-induk betina mulai ada yang beranak, menghasikan
larva yang biasanya masih berada dalam pengasuhan induknya. Larva larva tersebut
dikumpulkan denga cara diserok memakai serokan yang terbuat dari kain halus dan
selanjutnya ditampung dalam happa ukuran 2 x 0,9 x 0,9 m3. Pengumpulan larva
dilakukan beberapa kali dari pagi sampai sore, dan duusahakan larva yang
terkumpul satu hari ditampung minimal dalam satu happa.
C. Pakan/Makanan :
Untuk benih ikan sampai hari ketiga, benih tidak perlu diberi makan
karena pakan alami hasil pemupukan masih tersedia. Menginjak hari
keempat barulah kita memberikan pakan buatan berupa pellet berkadar
protein 25%. Pakan berupa pellet diberikan setiap hari sebanyak tiga kali
pemberian, disesuaikan dengan umur dan ukuran ikan.
Untuk mengetahui pertambahan berat badan ikan yang ada di kolam,
dilakukan penangkapan seminggu sekali kurang lebih 30% dari jumlah ikan
keseluruhan. Untuk ukuran 20-50 gr diberikan pellet sebanyak 4% -
5% dari bobot total ikan, 50-200 gr diberikan pellet sebanyak 3% dan ukuran
200-500 gr sebanyak 2% dengan frekuensi pemberian 3 kali sehari.
D. Wadah/Tempat :
Lahan atau kolam untuk pembenihan nila dibagi dalam dua kelompok
yaitu kolam pemijahan dan kolam pendederan. Kolam-kolam sebaiknya
dibuat dengan pematang yang kuat , tidak porous ( rembes ), ketinggian
pematang aman ( minimal 30 cm dari permukaan air ), sumber
pemasukan air yang terjamin kelancarannya, dan luas kolam masing -
masing 200 m2.
Di samping itu perlu di perhatikan juga keamanan dari hama
pemangsa ikan seperti anjing air, burung hantu, kucing dan lainlain,
sehingga dianjurkan agar agar lingkungan perkolaman babas dari pohon
pohon yang tinggi dan rindang, sementara sinar matahari pun dapat
masuk ke dalam kolam.
E. Hasil Panen :
Masa pemanenan ikan nila sudah dapat dilakukan setelah masa
pemeliharaan 4 - 6 bulan. Ikan nila pada usia 4-6 bulan pemeliharaan akan
memiliki berat yang bevariasi, yaitu antara 400-600 gram/ekor. Bila
ukuran berat dari masing-masing ikan dirasa belum maksimal, maka
pemanenan bisa juga dilakukan dengan sistem bertahap, dimana hanya dipilih
ukuran konsumsi (pasar). Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring
dan setiap bulan berikutnya secara bertahap.
Untuk melakukan pemanenan secara mudah bisa juga dilakukan
dengan cara mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan
dipanen secara keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi
apabila akan memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang.
F. Penyakit/Hama :
Ikan nila pada umumnya dapat diserang oleh penyakit serius yang disebabkan
oleh lingkan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti populasi yang terlalu
padat, kekurangan makanan, penanganan yang kuran baik dan sebagainya.
Penanggulangan yang paling efektif dilakukan adalah dengan memberikan kondisi
yang lebih baik pada kolam ikan tersebut. Apabila sudah terjadi penyakit
yang serius pada sebuah kolam ikan nila, maka semua upaya yang dilakukan akan
terlambat dan sia-sia. Penyembuhan dengan memberikan antibiotic atau
fungisida ke seluruh kolam memerlukan biaya yang cukup mahal.
Untuk mengatasi hal ini, maka salah satu hal yang paling umum dilakukan
adalah melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan
melakukan pengobatan, yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada
kolam dan melakukan penyiapan dari permulaan.

Anda mungkin juga menyukai