Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PRAKTIKUM

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK MENGGUNAKAN


SINGKRONUS

Disusun Oleh :

KELOMPOK

Nama Anggota :

1. BILLA REIHANA AULIA


2. GHIFARRY IZZANI HAFIDZAN
3. SYAHNA ADITYAS P
4. EUIS ZAHRA ZAKIA

KELAS XII IPA 5

SMAN 3 PURWAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2021-2022


DAFTAR ISI

Kata pengantar .................................................................................................................. i

Daftar isi ...........................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan............................................................................................................1

a. Latar belakang.......................................................................................................1

b. Rumusan masalah..................................................................................................1

c. Tujuan ...................................................................................................................2

Bab II Teori Dasar ............................................................................................................3

a. Pengertian magnetik..............................................................................................3

b. Induksi elektromagnetik........................................................................................3

c. Praktikum elektromagnetik menggunakan singkronus.........................................5

Alat dan bahan.......................................................................................................5

Langkah-langkah pembuatan................................................................................5

Bab III penutup .................................................................................................................10

Kesimpulan dan Saran ......................................................................................................10

Daftar pustaka ..................................................................................................................11


BAB I

PENDAHULUAN
ii

A. LATAR BELAKANG

Di zaman yang serba maju, listrik merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh
manusia dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Baik sedang bekerja, belajar maupun sedang
melakukan aktivitas reguler yang biasa dilakukan di rumah saja. 

Saat bekerja kita membutuhkan listrik untuk mengoperasikan alat-alat yang kita
butuhkan seperti laptop, mesin cetak, dan lampu sebagai penerang ruangan. Ketika belajar
pun kita membutuhkan listrik untuk bisa mengoperasikan ponsel dan membuka aplikasi
Pahamify dan menikmati fitur-fitur menarik di dalamnya. Tanpa listrik, sinyal yang
dibutuhkan oleh ponsel akan terganggu sehingga tidak dapat bekerja maksimal.

Jika kita telusuri dengan baik, listrik yang ada di rumah kita itu tidak begitu saja
muncul dan membuat beberapa benda menjadi bisa bekerja. Mulai dari stop kontak yang ada
di dalam rumah, menyambung ke kabel listrik yang ada di luar, dan berakhir di situs
pembangkit listrik yang ada di sekitar daerah kamu.

Pembangkit listrik dibuat untuk menghasilkan aliran listrik yang pada akhirnya bisa
kamu rasakan manfaatnya. Sebagian besar pembangkit listrik yang ada di dunia
memanfaatkan magnet untuk menghasilkan listrik melalui fenomena yang bernama induksi
elektromagnetik.

B. RUMUSAN MASALAH

Pada makalah ini akan memuat berberapa rumusan masalah antara lain :

1. Apa itu magnetik

2. Induksi elektromagnetik

3. induksi elektromagnetik menggunakan singkronus


C. TUJUAN

1
Untuk mengetahui apa itu magnetik , induksi elektromagnetik dan elektromagnetik
menggunakan singkronus.
BAB II

PEMBAHASAN
2

A. Pengertian Magnetik

Magnetik adalah gaya yang ada di dalam dan di antara benda yang dihasilkan oleh
gerakan elektron, dan kemudian menghasilkan gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antar
kedua benda yang berbeda. Ini adalah gaya 'non-kontak' yang mempengaruhi setiap objek
yang berbeda di dunia, pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, dan itu adalah hasil dari
pergerakan partikel subatomik, elektron, dan juga muatan listrik di dalamnya.

 Elektron, Momen Magnetik, dan Tiga Jenis Magnetik.

Setiap atom dalam suatu zat terdiri dari partikel, yaitu neutron, elektron, dan proton.
Dalam magnetik, elektronlah yang bekerja.

Mereka mengorbit neutron dan masing-masing memiliki muatannya sendiri, baik


bermuatan positif maupun negatif. Yang terjadi pada umumnya adalah 'pasangan' elektron
dengan muatan berlawanan, yakni elektron dengan muatan negatif akan berpasangan
dengan elektron yang bermuatan positif sehingga materi akan relatif stabil, karena masing-
masing muatan tidak dapat berpindah.

Ketika suatu zat telah memasangkan elektron, kami menyebutnya sebagai


diamagnetik.

Namun, terdapat banyak jenis unsur termasuk oksigen yang tidak memiliki elektron
berpasangan. Ketika ini terjadi, zat menjadi jauh lebih magnetis, karena semua elektron dapat
berpindah. Namun, pada sebagian besar unsur ini tidaklah demikian, karena 'momen magnet'
dari masing-masing elektron tidak sama, terkecuali jika berada di bawah pengaruh medan
magnet eksternal.

Zat ini yang hanya menunjukkan gaya tarik magnet ketika berada di medan magnet
luar yang kita sebut paramagnetik.
Dan terakhir, ada zat feromagnetik. Ini adalah bahan magnet yang memiliki elektron tak
berpasangan pada momen magnet yang sama. Ini menandakan bahwa secara spontan mereka
bisa menjadi magnet dan mereka akan tetap menjadi magnet bahkan setelah pelepasan medan
magnet luar.
3
 Lalu, apakah yang dimaksud dengan Medan Magnet itu?

Setiap magnet atau benda magnet memiliki medan magnet yakni lingkungan di sekitar
magnet di mana terdapat gaya magnet. Ini adalah ruang yang dipengaruhi oleh muatan pada
magnet.

Ferromagnet dan elektromagnet memiliki medan magnet yang kuat, yang secara
konvensional dapat Anda lihat dengan serbuk besi yang tersusun sendiri membentuk garis
medan magnet. Ini akan mengikuti aliran dari kutub utara magnet ke arah kutub selatan.

Medan magnet dapat berubah bergantung pada kekuatan magnet.

B. Induksi elektromagnetik

Induksi elektromagnetik adalah fenomena timbulnya arus listrik karena adanya


perubahan fluks magnetik. Fluks magnetik merupakan banyaknya garis gaya magnet yang
menembus suatu bidang. Di tahun 1821-lah Michael Faraday menemukan bahwa perubahan
medan magnet rupanya mampu menimbulkan arus listrik.

Gaya gerak listrik yang muncul akibat perubahan jumlah garis gaya magnet disebut
dengan istilah GGL induksi. Sementara itu, arus yang mengalir dinamakan arus induksi dan
peristiwanya disebut dengan induksi elektromagnetik.

Terdapat tiga faktor yang memengaruhi besar GGL induksi. Pertama adalah
kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat perubahan medan magnet, maka
semakin besar pula GGL induksi yang timbul. Kedua adalah banyaknya lilitan. Semakin
banyak lilitan akan menghasilkan GGL induksi yang semakin besar. Terakhir adalah
kekuatan magnet. Gejala magnet yang kuat dapat menimbulkan GGL induksi yang semakin
besar pula.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, induksi elektromagnetik digunakan
sebagai pembangkit energi listrik. Pembangkit listrik yang menggunakan induksi
elektromagnetik adalah generator dan transformator.

Generator adalah alat yang mampu mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Terdapat dua jenis generator, yaitu generator arus searah (DC) atau dinamo dan generator
4
arus bolak-balik (AC) atau alternator. Generator bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik, yaitu dengan memutar kumparan dalam medan magnet sehingga timbul
GGL induksi.

Sementara itu, transformator atau trafo adalah alat yang mampu mengubah tegangan
AC dengan memindahkan energi listrik secara induksi melalui kumparan primer ke kumparan
sekunder. Trafo menghasilkan GGL pada kumparan sekunder karena medan magnet yang
berubah-ubah akibat aliran arus bolak-balik pada kumparan primer. Arus tersebut kemudian
diinduksikan oleh besi lunak ke dalam kumparan sekunder.

Trafo terbagi ke dalam dua jenis, yaitu trafo step-up dan step-down. Trafo step-up
berfungsi untuk menaikkan tegangan AC sumber, sementara trafo step-down berfungsi untuk
menurunkan tegangan AC sumber.

C. Praktik induksi elektromagnetik menggunakan singkronus

Bahan :

1. motor sinkronus

2. balok kayu

3. triplek

4. kabel

5. lampu

6. dudukan lampu
Langkah – langkah :

1. Siapkan alat dan bahan


2. Tempelkan motor singkronus pada kedua balok

3. Pasang kabel pada dudukan lampu 5


4. Lalu sambungkan kabel lampu dengan kabel motor singkronus,
5. Setelah itu pasang lampu pada dudukan lampu yg sudah terhubung dengan motor
singkronus

Gambar langkah langkah pembuatan :


7
8
Dan hasilnya akhir seperti gambar dibawah ini :

Prinsip kerja :

Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL Induksi) adalah beda potensial yang terjadi pada
ujung-ujung kumparan karena pengaruh induksi elektromagnetik. Induksi elektromagetik ini
merupakan dasar dari prinsip kerja dinamo atau generator dan peralatan listrik lainnya,
misalnya transformator. Listrik yang kita gunakan sehari-hari adalah listrik arus bolak-balik
yang dihasilkan oleh generator arus bolak-balik. Generator arus bolak-balik atau generator
AC (Alternating Current) merupakan pembangkit tegangan dan arus bolak-balik. Generator
ini terdiri atas stator yaitu komponen yang diam dan rotor sebagai komponen yang dapat
berputar. Putaran kumparan pada generator akan menyebabkan terjadinya perubahan fluks
magnetik yang menembus kumparan. Perubahan fluks magnetik inilah yang menyebabkan
timbulnya arus listrik. Arus demikian dikenal dengan arus induksi. Sedangkan beda potensial
antara ujung-ujung kumparan disebut sebagai gaya gerak listrik (GGL) induksi

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Terdapat induksi elektromagnetik pada sinkronis sehingga dapat membuat lampu menyala

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.superprof.co.id/blog/magnetik-serta-elektromagnetik/

11

Anda mungkin juga menyukai