Memperoleh Hasil Maksimal dalam Kelompok Budidaya Ikan Nila
Yang saya lakukan untuk memperoleh hasil maksimal dalam kelompok
budidaya ikan Nila yaitu dengan membangun dan mengembangkan teknologi bioflok pada budidaya ikan nila karena teknologi bioflok sebagai adapatasi perubahan iklim, menghemat biaya operasional dari efiensi pakan, menghemat penggunaan air yang resirkulasi air kembali pada budidaya ikan nila hingga membuat ekosistem perairan menjadi ramah lingkungan sesuai dengan prinsip budidaya perikanan yang berkelanjutan. prinsip budidaya perikanan yang berkelanjutan yang dimaksud untuk memberikan profit atau menguntungkan bagi pengembangan budidaya ikan nila dengan faktor lingkungannya. Teknologi bioflok ini meningkatkan jumlah produksi dan pendapatan pembudidaya secara signifikan. Yang memiliki keunggulan dari bioflok yaitu tingkat penggunaan pakan menjadi efisien, teknologi bioflok terbukti meningkatkan kepadatan dalam kolam, jika menggunakan sistem konvensional kepadatan maksimal 10 ekor/m3, maka dengan menggunakan sistem teknologi bioflok kepadatan menjadi 100 ekor/m3. Dengan penerapan teknologi bioflok pada budidaya ikan nila yang secara alami pemakan herbivora dan mampu mencerna flok yang tersusun berbagai mikroorganisme yaitu bakteri, algae, fitoplankton, zooplankton dan bahan organik sebagai sumber makanannya, sehingga dalam meningkatkan kelangsungan hidup atau survival rate hingga lebih dari 90% dan tanpa pergantian air. Air yang menghasilkan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok tidak berbau dapat memberikan pemanfaatan bagi lingkungan sekitar sebagai sinergikan budidaya tanaman seperti sayur-sayuran dan buah-buahan hal ini dikarenakan adanya mikroorganisme yang mampu mengurai limbah budidaya menjadi pupuk yang menyuburkan tanaman. Feed Conversion Ratio (FCR) atau perbandingan antara berat pakan yang telah diberikan dalam satu siklus periode budidaya dengan berat total yang dihasilkan pada ikan nila mencapai angka 1.03 yang dimana penggunaan pakan efisien untuk menghasilkan 1 kg ikan nila hanya membutuhkan 1.03 kg pakan jika perbandingan dengan pemelihara kolam biasa FCRnya mencapai angka 1.5. pada pembesaran ikan nila meningkatkan produktivitas hingga 25-30 kg/m3 atau 12-15 kali lipat jika dibandingkan dengan pemelihara kolam biasa sebanyak 2 kg/m3. Waktu pemelihara sistem bioflok lebih singkat dari pada kolam biasa yang membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh berat yang sama sekitar 250-300 gram. Ikan nila dari hasil budidaya bioflok lebih gemuk sebagai hasil pencernaan makanan yang optimal, Komposisi daging lebih banyak, kandungan air dalam daging lebih sedikit. Adapun cara lakukan dalam sistem bioflok pada budidaya ikan nila yaitu pembuatan kolam yang dapat digunakan dengan memakai terpal, dan bagian rangkanya menggunakan besi sehingga lebih awet, Persiapan Lahan agar tidak terkena sinar matahari dan hujan, Perlukan bakteri dengan menyiapkan kultur bakteri yang sifatnya non patogen yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan mikroorganisme untuk mengelola limbah, Persiapan Aerator untuk menyupali oksigen sebagai pencampur mikroorganisme dengan air kolamm yang tidak bisa dicampuri tangan oleh manusia untuk mencampurkan mikroorganisme dengan air kolam, Persiapan Air untuk pembesaran benih ikan, saat pertama kali menggunakan kolam isi air dengan ketinggian 80-100 cm, hari selanjutnya hari kedua isi bakteri disiapkan dengan akdar sekitar 5 ml tiap m3 dikolam, hari ketiga dimasukan bakteri dengan akdar 250 ml tiap m3 pada malam hari ketiga tambahi lagi 150 gram tiap m3 ke dalam kolam, Diamkan selama 7-10 hari agar mikroorganisme berkembang biak dalam kondisi berjalan perannya dengan maksimal, Disiapkan Bibit atau Benih Ikan Nila dapat dimasukan ke kolam dengan pilih benih sehat, bagus, dengan memiliki sifat aktif ukuran seragam dan anggota tubuh yang lengkap dapat beradaptasi dengan kolam ditidak perlu diaduk dan membiarkan kolam terkena bahan lain misal polusi dan air hujan, Ditambahkan Bakteri untuk Bibit di hari besoknya hal ini memaksimalkan fungsi mikroorganisme yang akan mengolah limbah-limbah dari ikan yang ditempati, Perawatan setiap Hari agar tidak terjadi penyakit, meminimalisir resiko, dan memberik pakan berkualitas sesuai prosi yang diberikan pakan tersebut memiliki nutrisi yang sesuai dengan pertumbuhan ikan nila sehingga pemberian pakan dapat dilakukan kurang lebih 2 kali sehari di setiap pagi dan sore hari, Yang Terakhir dapat dilakukan evaluasi atau kontrol terus menerus seperti pemantauan kesehatan dan pertumbuhan ikan, dan Kualitas air Sistem Bioflok. Dalam pemelihara bioflok yang perlu dijaga adalah kandungan oksigen yang terlarut didalam air, karena oksigen diperlukan bagi ikan untuk pertumbuhan dan selain itu diperlukan bakteri untuk menguraikan kotoran atau sisa metabolisme di dalam air.