Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dresti Ngurah Dwi Saputra

NIM : 1713521047
Kelas : A

Manajemen Budidaya Perairan


Memperoleh Hasil Maksimal dalam Kelompok Budidaya Ikan Nila

Yang saya lakukan untuk memperoleh hasil maksimal dalam kelompok


budidaya ikan Nila yaitu dengan membangun dan mengembangkan teknologi
bioflok pada budidaya ikan nila karena teknologi bioflok sebagai adapatasi
perubahan iklim, menghemat biaya operasional dari efiensi pakan, menghemat
penggunaan air yang resirkulasi air kembali pada budidaya ikan nila hingga
membuat ekosistem perairan menjadi ramah lingkungan sesuai dengan prinsip
budidaya perikanan yang berkelanjutan. prinsip budidaya perikanan yang
berkelanjutan yang dimaksud untuk memberikan profit atau menguntungkan bagi
pengembangan budidaya ikan nila dengan faktor lingkungannya. Teknologi bioflok
ini meningkatkan jumlah produksi dan pendapatan pembudidaya secara signifikan.
Yang memiliki keunggulan dari bioflok yaitu tingkat penggunaan pakan menjadi
efisien, teknologi bioflok terbukti meningkatkan kepadatan dalam kolam, jika
menggunakan sistem konvensional kepadatan maksimal 10 ekor/m3, maka dengan
menggunakan sistem teknologi bioflok kepadatan menjadi 100 ekor/m3. Dengan
penerapan teknologi bioflok pada budidaya ikan nila yang secara alami pemakan
herbivora dan mampu mencerna flok yang tersusun berbagai mikroorganisme yaitu
bakteri, algae, fitoplankton, zooplankton dan bahan organik sebagai sumber
makanannya, sehingga dalam meningkatkan kelangsungan hidup atau survival rate
hingga lebih dari 90% dan tanpa pergantian air. Air yang menghasilkan budidaya
ikan nila dengan sistem bioflok tidak berbau dapat memberikan pemanfaatan bagi
lingkungan sekitar sebagai sinergikan budidaya tanaman seperti sayur-sayuran dan
buah-buahan hal ini dikarenakan adanya mikroorganisme yang mampu mengurai
limbah budidaya menjadi pupuk yang menyuburkan tanaman. Feed Conversion
Ratio (FCR) atau perbandingan antara berat pakan yang telah diberikan dalam satu
siklus periode budidaya dengan berat total yang dihasilkan pada ikan nila mencapai
angka 1.03 yang dimana penggunaan pakan efisien untuk menghasilkan 1 kg ikan
nila hanya membutuhkan 1.03 kg pakan jika perbandingan dengan pemelihara
kolam biasa FCRnya mencapai angka 1.5. pada pembesaran ikan nila meningkatkan
produktivitas hingga 25-30 kg/m3 atau 12-15 kali lipat jika dibandingkan dengan
pemelihara kolam biasa sebanyak 2 kg/m3. Waktu pemelihara sistem bioflok lebih
singkat dari pada kolam biasa yang membutuhkan waktu yang lama untuk
memperoleh berat yang sama sekitar 250-300 gram. Ikan nila dari hasil budidaya
bioflok lebih gemuk sebagai hasil pencernaan makanan yang optimal, Komposisi
daging lebih banyak, kandungan air dalam daging lebih sedikit.
Adapun cara lakukan dalam sistem bioflok pada budidaya ikan nila yaitu
pembuatan kolam yang dapat digunakan dengan memakai terpal, dan bagian
rangkanya menggunakan besi sehingga lebih awet, Persiapan Lahan agar tidak
terkena sinar matahari dan hujan, Perlukan bakteri dengan menyiapkan kultur
bakteri yang sifatnya non patogen yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan
mikroorganisme untuk mengelola limbah, Persiapan Aerator untuk menyupali
oksigen sebagai pencampur mikroorganisme dengan air kolamm yang tidak bisa
dicampuri tangan oleh manusia untuk mencampurkan mikroorganisme dengan air
kolam, Persiapan Air untuk pembesaran benih ikan, saat pertama kali menggunakan
kolam isi air dengan ketinggian 80-100 cm, hari selanjutnya hari kedua isi bakteri
disiapkan dengan akdar sekitar 5 ml tiap m3 dikolam, hari ketiga dimasukan bakteri
dengan akdar 250 ml tiap m3 pada malam hari ketiga tambahi lagi 150 gram tiap m3
ke dalam kolam, Diamkan selama 7-10 hari agar mikroorganisme berkembang biak
dalam kondisi berjalan perannya dengan maksimal, Disiapkan Bibit atau Benih Ikan
Nila dapat dimasukan ke kolam dengan pilih benih sehat, bagus, dengan memiliki
sifat aktif ukuran seragam dan anggota tubuh yang lengkap dapat beradaptasi
dengan kolam ditidak perlu diaduk dan membiarkan kolam terkena bahan lain misal
polusi dan air hujan, Ditambahkan Bakteri untuk Bibit di hari besoknya hal ini
memaksimalkan fungsi mikroorganisme yang akan mengolah limbah-limbah dari
ikan yang ditempati, Perawatan setiap Hari agar tidak terjadi penyakit,
meminimalisir resiko, dan memberik pakan berkualitas sesuai prosi yang diberikan
pakan tersebut memiliki nutrisi yang sesuai dengan pertumbuhan ikan nila sehingga
pemberian pakan dapat dilakukan kurang lebih 2 kali sehari di setiap pagi dan sore
hari, Yang Terakhir dapat dilakukan evaluasi atau kontrol terus menerus seperti
pemantauan kesehatan dan pertumbuhan ikan, dan Kualitas air Sistem Bioflok.
Dalam pemelihara bioflok yang perlu dijaga adalah kandungan oksigen yang
terlarut didalam air, karena oksigen diperlukan bagi ikan untuk pertumbuhan dan
selain itu diperlukan bakteri untuk menguraikan kotoran atau sisa metabolisme di
dalam air.

Anda mungkin juga menyukai