Anda di halaman 1dari 4

Cara Ternak Lele Bioflok

Sederhana Hasil Maksimal


Minapoli

| Mon, 03 Aug 2020 - 14:18


Budidaya lele dengan menggunakan sistem bioflok adalah sebuah
sistem pemeliharaan ikan lele dengan metode menumbuhkan
mikroorganisme yang berfungsi sebagai pengolah lombah budidaya
lele itu sendiri. Limbah pada budidaya lele diolah menajdi gumpalan-
gumpalan yang berbentuk kecil atau bisa disebut sebagai flok/floc
Flok tersebut kemudian akan dimanfaatkan sebagai pakan alami lele.
Untuk menumbuhkan mikroorganisme dapat dipacu engan cara kultur
bakteri non pathogen atau probiotik, serta menggunakan aerator
dalam kolam untuk menyuplai oksigen sekaligus sebagai pengaduk air
di dalam kolam.
Cara ternak lele bioflok ini sebenarnya sudah dikembangkan lebih
dahulu oleh negara-negara maju seperti Australia dan Jepang, namun
demikian Indonesia dari tahun ke tahun sudah mulai banyak muncul
pembudidaya lele yang mengadopsi sistem bioflok ternak lele yang
dijalankannya. Selain pada ikan lele, sistem bioflok ini juga dapat
digunakan pada budidaya udang air tawar.

Tahapan Ternak Lele Bioflok

Baca juga: Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal, Perhatikan 5 Hal Ini


Pembuatan kolam lele bioflok
Menyiapkan kolam budidaya adalah langkah awal dalam cara ternak
lele bioflok. Adan dapat menghemat biaya kolam dengan
menggunakan bahan terpal yang diperkuat dengan rangka atau tulang-
tulang dari besi atau bamboo. 
Untuk ukuran kilam, anda dapat menyesuaikan dengan lahan yang
terlah dipresiapkan. Tetapi jikan Anda memang melakkukan ternak lele
bioflok ini dengan tujuan usaha makan dapat menggunakan kolam
yang lebih besar dengan kapasitas produksi yang besar pula.
Sebagai patikan untuk ukuran luas yang ideal yaitu 1 m3 makan dapat
menampung ikan lele hingga mencapai 1000 ekor. Lain halnya jika
anda melakukan tenak ikan lele dengan sistem konvensional, dimana
dengan ukuran tersebut hanya mampu menampung ikan lele
sebanyakan 100 ekor saja. 
Cara ternak lele bioflok selanjutnya adalah memberikan naungan atau
atap pada kolam. Hal ini bertujuan untuk menghindari terik sinar
matahari langsung dan guyuran air hujan. Terik sinar matahari
langsung dan guyuran air hujan perlu anda hindari arena
mempengaruhi mtu dari air kolam menjadi tidak layak.
Perlatan lain yang perlu adan persiapkan adalah mesin aerator yaitu
alat yang digunakan untuk meniupkan oksigen atau udara ke dalam air
kolam.

Baca juga: Cara Pembenih Lele Hadapi Hujan

Mempersiapkan air ternak lele bioflok


Setelah kolam yang akan anda gunakan telah siap, langkah berikutnya
dalam cara ternak lele bioflok adalah menyiapkan air untuk
pembesaran atau ternak ikan lele anda. Pada hari pertama isilah kolam
dengan air hingga mencapat ketinggian 80-100 cm. 
Hari kedua,masukan probiotik atau bakteri non pathogen dengan dosis
5 ml/m3. Jenis probiotik yang dapat anda gunakan misalnya seperti
POC, BMW, atau lainnya.
Pada hari ketiga, masukkan pakan untuk bakteri pathogen berupa
molase atau tetes tebu dnegan dosis 250 ml/m3. Pada malam harinya
anda dapat menambahkan dolomite dengan dosis 150-200 gram/m3. 
Penggunaan dolomite hanya diambil airnya saja. Selanjutnya diamkan
air selama kurang lebih 7-10 hari agara mikroorganisme dapat hidup
dan tumbuh dengan baik.
Baca juga: Bagaimana Cara Menebar Benih Ikan Lele yang Baik dan
Benar Agar Ikan Tidak Stres dan Mati?

Tahap penebaran dan perawatan ikan lele


Benih ikan lele yang anda gunakan hendaknya berasal dari indukan
unggulan atau berasal dari induk yang sama. Benih ikan lele yang sehat
dapat anda lihat ari gerakannya yang aktif, warna dan ukurannya yang
seragam, organ tubuhnya lengkap, bentuknya proporsional dengan
ukuran sekitar 4-7 cm. setelah anda melakukan penebaran benih lele
pada kolam bioflok makan keesokan harinya tambahkan probiotik
dengan dosis 5 ml/m3.
Langkah selanjutnya dalam cara tenak lele bioflok adalah proses
perawatan benih ikan lele. Perawatan untuk benih ikan lele dapat anda
lakukan setiap 10 hari sekali. Perawatan dalam cara ternak lele bioflok
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Setiap 10 hari sekali anda bisa memberikan probiotik 5 ml/m3, ragi
tempe sebanyak 1 sendok makan/m3, ragi tape 2 butir/m3, dan pada
malam harinya anda dapat menambahkan dolmit yang diambil airnya
saja sebanyakan 200 – 300 gr//m3
Setelah benih ikan lele berukuran 12 cm atau lebih maka perawatn
dalam cara ternak lele bioflok selanjutnya adalah setiap 10 hari sekali
masukkan probiotik dengan dos 5 ml/m3, ragi tape sebanyak 2-3
sendok makan /m3, dan ragi tape 6-8 butir /m3, dan pada malam
harinya tambahkan dolomit dengan dosis 200 – 300 ml//m3 yang
diambil airnya saja. 
Untuk pemberian ragi tempe dan ragi tape terlebih dahulu dilarutkan
ke dalam air.

Beli pakan lele disini!

Pemberian pakan pada ternak lele bioflok


Cara ternak lele bioflok selanjutnya adalah pemberian pakan. Selama
pembesaran pada budidaya lele bioflok perhatikan waktu pemberian
pakan dan berikan aerasi setiap harinya. 
Pemberian pakan pada lele bioflok hendaknya anda kelola dengan baik
agar dpaat mencapai produksi ikan lele yang maksimal. Gunakkanlah
pakan dengan kualitas yang terbaik dan sesuaikan ukuran pakan yang
anda berikan dengan lebar bukaan mulut ikan.
Pakan ikan lele dapat anda berikan dua kali sehari yaitu pada pagi hari
dan sore hari dengan dosis pakan 80% dari daya kenyang ikan lele.
Cara ternak lele bioflok selanjutnya adalah setiap seminggu sekali ikan
lele bisa anda puasakan dengan tidak memberikan pakan
Sebelum anda memberikan pakan sebaiknya difermentasikan terlebih
dahulu dengna menggunakan probiotik. Setelah flok/floc terbentuk
pada kolam lele maka pemberian pakan dapat anda kurangi sebanyaka
30%.

Anda mungkin juga menyukai